بسم اهلل الرمحن الرحيم BERKURBAN

dokumen-dokumen yang mirip
Fikih Ringkas dalam Berkurban

Penyembelihan Hewan. Aspek Fikih

Penyembelihan Hewan. Ringkasan Materi

Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syi ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya ( Al Hajj 36 )

Definisi, hukum dan tata cara berqurban

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

BAB I PENDAHULUAN. Kami membuat makalah ini dengan tujuan untuk mengingatkan bahwa kita

Menyambut Idul Adh-ha

RISALAH AQIQAH. Hukum Melaksanakan Aqiqah

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

Hari Raya Idul Adha atau dinamakan juga dengan Idul Qurban, Idul Nahr dan Hari Raya Haji mempunyai derajat dan nilai yang lebih tinggi daripada idul

Keutamaan Amal Shaleh Pada Sepuluh Hari di Awal Bulan Dzulhijjah

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Mulyana Abdullah Qurban berkorban bukan lagi sekadar memenuhi panggilan syari at, tetapi karena kondisi nyata ummat yang masih dihadapkan pada situasi

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

{??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????},

SIFAT WUDHU NABI. 2. Kemudian berkumur-kumur (memasukkan air ke mulut lalu memutarnya di dalam dan kemudian membuangnya)

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

MENJAGA KEBERSIHAN JASMANI Bentuk Pengamalan Sunnah Nabi Shalallahu alaihi wa Sallam, Bag: 2

PENGERTIAN TENTANG PUASA

ADAB MEMINTA IZIN. Penyusun : Majid bin Su'ud al-usyan. Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

majalah HUKUM & ADAB BERQURBAN

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

BAB I PENDAHULUAN. dipatuhi tetapi juga tauhid, akhlak dan muamalah, misalnya ketika seseorang ingin

Keutamaan 10 Hari Dzulhijjah dan Amalan-amalan yang Disyariatkan

Buku Pintar Qurban & Aqiqah

PEMOTONGAN HEWAN HARI RAYA IDUL ADHA (QURBAN)

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

IBADAH UMROH. kapan saja di luar batas waktu haji (bulan-bulan haji).

Tata Cara Shalat Malam

MEMBATALKAN PUASA. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum Firman Allah SWT :

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

PENYULUHAN HUKUM: FIQH QURBAN: KETENTUAN HUKUM TENTANG IBADAH QURBAN. Oleh : Nasrullah, SH., S.Ag., MCL KAMIS, 17 AGUSTUS 2017 JAM

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

UNTUK KALANGAN SENDIRI

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

E٤٢ J٣٣ W F : :

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Mujasyi bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu mengabarkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

Tata Cara Sujud Tilawah


UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Agama Islam

BAB VI KELUARNYA DABBAH. Dabbah yaitu sebangsa hewan yang juga disebut Sahab, kakinya empat, mempunyai dua sayap dan bulu, kepalanya

Hewan sembelihan dinyatakan sah dan halal dimakan bila terpenuhi syarat-syarat berikut:

Menjaga Kebersihan Jasmani bagian dari Sunnah Rasulullah

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at

Hadits-hadits Shohih Tentang

Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. tatacara. Qurban. Penerbit Media Hidayah

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

MANDI JANABAH, HUKUM DAN TATA CARANYA

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

: :

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

GHARAR Dalam Transaksi KOMERSIAL

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf

SHALAT-SHALAT SUNNAH (Ustzh. Dian, S.Ag, M.Ag, Dosen STAI Bina Madani, Tangerang)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

Syarah Istighfar dan Taubat

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH)

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

و أت م ىا ال ح ج و ال ع م ز ة ل ل ه )البقزة : مناسك الحج والعمرة. Manasik Umrah Duha Wisata. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

Dosa Memutuskan Hubungan Kekeluargaan

BEBERAPA MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PUASA RAMADHAN

PAKET FIQIH RAMADHAN (SHALAT TARAWIH & WITIR)

Kajian Islam : Tatacara Berwudhu oleh : Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin

5 Oktober 2011 AAEI ITB K-07

SUNNAH NABI. Dan dikuatkan dengan Hadist dari Imam Bukhari disalah satu bab yaitu: sunnahnya berwudhu sebelum mandi

Sunah Yang Hilang di Bulan Dzulhijjah

Fatwa Seputar Badal Haji dan Umrah. Serta Hukum Melaksanakan Umrah Berkali-Kali Bagi Jama'ah Haji Saat Berada di Makkah

Keistimewaan Hari Jumat

QURBAN. 1. Pengertian Qurban Qurban berasal dari bahasa Arab : Artinya : "Mendekat/pendekatan".

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

KHITHBAH. Bahwa Nabi a melamar Aisyah i kepada Abu Bakar y HR. Bukhari Juz 5 : 4793.

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

Khitan. 1. Sejarah Khitan

APAKAH SEORANG IBU MENUNAIKAN AQIQAH BAGI ANAKNYA JIKA BAPAKNYA TELAH MENCERAIKANNYA? هل تو دي الا م العقيقة عن ابنها إذا كن أبوه قد طلقها

SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM

TAFSIR AYAT PUASA. Oleh: Download ± 300 ebook Islam, Gratis!!! kunjungi.

PUNCAK KEDUSTAAN. Publication: 1434 H_2013 M PUNCAK KEDUSTAAN. Disalin dari Majalah al-furqon No. 131, Ed.6 Th.ke-12_1434H/2012M

KAIDAH FIQH. Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Otopsi Jenazah Dalam Tinjauan Syar'i

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

Transkripsi:

بسم اهلل الرمحن الرحيم BERKURBAN oleh : Abbul Harits Himawan Arifin I. Hukum Berkurban Hukum berkurban -menurut pendapat yang kuat- adalah wajib setiap tahun bagi orang yang baligh, mukim (tidak mengadakan perjalanan jauh), serta memiliki keluasan dan kelebihan dari kebutuhan pokoknya. Namun bilamana dia merupakan anggota keluarga, maka satu hewan kurban sudah mencukupi satu keluarga. Di antara dalil yang menunjukkan wajibnya hal tersebut: Perintah Allah dalam surat Al-Kautsar 2 (artinya), Maka dirikanlah sholat untuk Rabbmu dan sembelihlah hewan kurban! Asal dari perintah Allah adalah menunjukkan wajibnya perkara yang diperintahkan tersebut. Hadits dari sahabat Mikhnaf bin Sulaim (artinya), Wahai manusia! Sesungguhnya wajib bagi tiap keluarga penghuni rumah untuk menyembelih hewan kurban setiap tahun. (H.R. Ahmad dan Abu Dawud, dihasankan oleh Al-Albani). Dari sahabat Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda (artinya), Barang siapa memiliki keluasan (harta) lantas tidak berkurban, maka janganlah mendekati tempat shalat kami. (H.R. Ahmad, Ibnu Majah, Al Hakim, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani). Adapun orang yang mengatakan kurban adalah sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan), maka ini adalah pendapat yang lemah -Allahu a lam-. Dalil mereka adalah sebuah hadits yang mengaitkan kurban dengan kehendak seseorang. Karena hadits tersebut masih global dan begitu banyak kewajiban pada agama ini yang dikaitkan dengan kehendak seseorang, seperti firman Allah (artinya), Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) silakan ia kafir. [Al-Kahfi: 29] Sedangkan iman itu adalah suatu kewajiban dan kekafiran adalah haram. Dan kurban ini hanya diwajibkan bagi orang yang memiliki kemampuan dan keluasan harta. II. Ciri-Ciri Binatang Kurban Yang Diperbolehkan

Binatang kurban harus berupa hewan ternak berupa unta, sapi, dan kambing. Sehingga, tidak sah berkurban dengan rusa, kuda, jenis burung, sapi liar atau binatang halal lainnya. Hal itu telah ditunjukkan oleh firman Allah dalam surat Al Hajj:34 (artinya) Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka. Mengenai umurnya, untuk kambing domba (kambing gembel) minimalnya jadza ah. Jika berupa kambing kacang (kambing jawa), sapi, atau onta maka minimalnya musinnah. Menurut mayoritas ulama, jadza ah yang dimaksud adalah umur genap 1 tahun untuk kambing domba, sedangkan musinnah adalah umur genap 2 tahun masuk tahun ketiga untuk kambing kacang serta sapi; atau umur 5 tahun masuk tahun keenam untuk onta. Jika belum terpenuhi syarat umur ini, maka hewan sembelihan tersebut tidak sah. Syarat sah hewan kurban yang lain adalah tidak adanya cacat pada hewan tersebut. Sebagiannya disepakati para ulama, sebagiannya lagi masih diperselisihkan. Adapun yang disepakati, di antaranya adalah: rusak matanya dengan kerusakan yang jelas atau memutih; nampak jelas sakitnya, seperti kudis, terjangkiti wabah; kehilangan nafsu makan; cepat lelah dan yang semisalnya; hewan yang pincang dan nampak kepincangannya (dengan patokan, hewan ini selalu tertinggal dari temannya, adapun jika masih bisa berjalan normal bersama temannya maka tidak mengapa); yang sudah terlalu tua, kurus, dan tidak memiliki sumsum. (berdasarkan H.R. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah dan dishohihkan oleh An-Nawawi). Adapun cacat yang diperselisihkan para ulama antara lain; hewan yang buta kedua matanya namun tidak jelas kebutaannya; hewan yang pingsan -hewan ini tidak sah selama masih pingsan karena termasuk yang jelas sakitnya-; kambing yang membesar perutnya dan tidak bisa buang angin -hewan ini termasuk yang jelas sakitnya sebelum dia buang air besar-. Penyakit-penyakit ini -menurut pendapat yang kuat- adalah termasuk dari cacat yang menghalangi keabsahan hewan kurban. Allahu a lam. Adapun cacat yang tidak berpengaruh pada keabsahan hewan kurban adalah: hewan yang ompong giginya; hewan yang kering kantong susunya (tidak bisa mengeluarkan air susu); hewan yang tidak berekor baik sejak lahir atau dipotong; hewan yang tidak bertanduk; dan hewan yang dikebiri. Cacat tersebut di atas tidak berpengaruh pada keabsahan karena tidak ada dalil yang melarang. Walaupun ada dalilnya, maka dalilnya dho if (lemah). Diperbolehkan pula berkurban dengan yang betina. Rasulullah telah bersabda (artinya),...tidak apa-apa bagi kalian yang jantan atau betina. (H.R. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan

An-Nasa`i. Dishohihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani). Walaupun sabda Nabi ini berkaitan dengan masalah aqiqah, tetapi mayoritas hukum kurban sama dengan hukum aqiqah. Karena, keduanya sama-sama ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dan ini merupakan kesepakatan para ulama. Urutan binatang kurban yang paling utama adalah kambing domba, kambing jawa, sepertujuh sapi, lalu sepersepuluh atau sepertujuh onta (terdapat silang pendapat di antara para ulama mengenai onta cukup untuk tujuh orang atau sepuluh orang). Hewan jantan lebih utama dari yang betina karena daging yang jantan lebih bagus. Hal ini didasarkan pada riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi menyembelih 2 ekor domba (H.R. Al-Bukhari dan Muslim). Adapun sapi, karena beliau berkurban untuk istri-istri beliau pada Haji Wada dengan sapi (H.R. Al-Bukhari dan Muslim). Bagi para jama ah haji, maka yang utama berkurban dengan onta, sebagaimana Nabi telah berkurban untuk diri beliau sendiri pada haji Wada 33 onta (H.R. Muslim). Akan tetapi, jika tidak mampu maka dengan sapi atau kambing. III. Jumlah Binatang Untuk Kurban Mengenai jumlah binatang untuk kurban, maka 1 ekor kambing mencukupi satu keluarga, walaupun beranggotakan banyak orang. Namun, jumlah ini tidak mencukupi beberapa keluarga yang berbeda rumah walaupun jumlah mereka sedikit. Akan tetapi, apabila seseorang atau sebuah keluarga menginginkan untuk menyembelih lebih dari satu, maka ini diperbolehkan, bahkan dianjurkan. Diperbolehkan pula untuk berserikat dalam onta atau sapi. 1 onta untuk 10 orang (ini adalah pendapat terkuat -Allahu a lam- ulama yang lain berpendapat bahwa onta cukup untuk 7 orang saja); dan 1 sapi untuk 7 orang. (berdasarkan H.R. Ahmad dan At-Tirmidzi dari Ibnu Abbas; dishohihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani). Baik semuanya berniat untuk kurban atau sebagiannya hanya meniatkan untuk sedekah fakir miskin. IV. Waktu Berkurban Waktu berkurban dimulai sejak pagi hari Idul Adha setelah selesai sholat Id dan khutbahnya. Barang siapa menyembelih sebelumnya, maka sembelihannya batal dan diperintahkan untuk mengulanginya dengan hewan yang lain. (berdasarkan H.R. Al-Bukhari dan Muslim dari Jabir). Waktu menyembelih ini berakhir hingga berakhirnya hari tasyriq (13 Dzulhijjah) baik

pada siang hari atau malam harinya, dengan dasar hadits Nabi Setiap hari tasyriq adalah waktu untuk menyembelih. (H.R. Abu Dawud). V. Tempat Berkurban Disunnahkan untuk menyembelih di tempat sholat Id (tanah lapang) (berdasarkan H.R. Al- Bukhari). Diperbolehkan pula menyembelih di tempat tinggal masing-masing atau di tempat yang lain sebagaimana dalam hadits A`isyah riwayat Muslim. Adapun bagi para haji yang sedang berada di Mina atau Mekah, maka boleh menyembelih di mana saja dari wilayah Mekah dan Mina. (berdasarkan H.R. Muslim dan Ahmad). VI. Mewakilkan Dalam Menyembelih Kurban Disunnahkan bagi orang yang berkurban untuk menyembelih hewan kurban dengan tangannya sendiri (berdasarkan H.R. Al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Anas). Tapi, diperbolehkan juga untuk mewakilkan kepada orang lain untuk menyembelihnya (berdasarkan H.R. Muslim dari sahabat Jabir). Dengan catatan, seyogyanya dia memilih orang yang fakih dan berilmu, sehingga orang tersebut menyembelihnya dengan benar dan terpenuhi syaratsyarat serta sunnah-sunnahnya. Dimakruhkan untuk mewakilkannya kepada orang kafir ahli kitab (Yahudi dan Nasrani), meski hal itu tetap sah. Karena, kurban adalah qurbah (mendekatkan diri) sedangkan orang kafir bukanlah orang yang pantas untuk mendekatkan diri kepada Allah. VII. Adab-Adab Menyembelih Hewan Kurban Hewan kurban dinyatakan sah dan halal dimakan bila terpenuhi syarat-syarat berikut: membaca basmalah tatkala hendak menyembelih hewan; orang yang menyembelih adalah orang yang berakal, orang gila tidak sah sembelihannya karena tidak memiliki niat pada dirinya; orang yang menyembelih harus seorang muslim atau ahli kitab (dengan syarat tetap dibacakan basmalah); terpancarnya darah dengan menggunakan alat yang tajam, sehingga dilarang menyembelih dengan kuku, gigi, kayu, tulang, dll; penyembelihan harus memutus dua urat tebal yang meliputi tenggorokan -ini batas minimalnya, akan lebih utama lagi jika keempat saluran (2 urat darah tebal, 1 saluran makan dan minum, 1 saluran pernafasan) yang ada di tenggorokan terputus semua-. Berbuat baik terhadap hewan kurban. Yaitu, dengan memilih alat yang tajam, jangan

mengasah dan memperlihatkan pisau di depan hewan kurban; jangan menyembelihnya di hadapan hewan yang lain; serta menggiringnya dengan lembut dan tidak kasar. Menghadap kiblat seraya merebahkan hewan tersebut dengan lembut pada sisi kirinya dan meletakkan kaki kanan pada rusuk leher sebelah kanannya agar memudahkan yang menyembelih untuk memegang pisau dengan tangan kanan dan memegang kepala atau lehernya dengan tangan kirinya. Juga, supaya hewan lebih tenang dan tidak meronta hebat. Adapun dalam menyembelih onta, maka yang paling utama dengan cara nahr. Yaitu, onta diberdirikan dan diikat kaki depan sebelah kiri, lalu ditusuk bagian wahdah (urat) antara pangkal leher dan dada. Akan tetapi, disembelih juga tetap sah. Dimakruhkan untuk memotong lehernya sebelum nyawanya hilang. Disunahkan untuk bertakbir dan berdoa ketika menyembelih. Misalnya, dengan mengucapkan atau ب س م اهلل و اهلل أ ك ب. ا لل ه م ه ذ ا م ن ك و ل ك. ا لل ه م ي ت ق ب ل م ن ا لل ه م ت ق ب ل م ن...و م ن آل... (Bismillah allahu akbar, ya Allah ini dari-mu dan untuk-mu, ya Allah terimalah dariku, atau Ya Allah terimalah dari -menyebutkan namanya- dan dari keluarga -menyebutkan namanya). Mengucapkan niat secara keras, membaca sholawat Nabi ketika menyembelih, berwudhu sebelum menyembelih, dan melumuri kening dengan darah hewan kurban setelah selesai penyembelihan adalah suatu kebid'ahan. VIII. Bagaimana Seorang Muslim Memanfaatkan Sembelihannya Orang yang berkurban disunahkan untuk makan dari sebagian daging kurbannya, menyedekahkannya untuk fakir miskin dan orang yang memintanya. Diperbolehkan pula untuk menyimpan atau menghadiahkannya untuk teman, saudara walaupun kaya. Dan diperbolehkan untuk membagikannya dalam keadaan matang atau mentah. Dilarang baginya untuk memberikannya kepada tukang jagalnya sebagai upah. Tidak diperbolehkan menjual kulit hewan tersebut atau apapun yang ada padanya, namun boleh untuk disedekahkan atau dimanfaatkan. Adapun jika kulit tersebut disedekahkan kepada seseorang, kemudian orang tersebut menjualnya, maka tidak mengapa. Begitu pula

jika orang yang berkurban tersebut memanfaatkan kulit untuk selain dijual, seperti disamak untuk alas, dibuat sepatu atau sandal dll. IX. Hukum Seputar Orang Yang Berkurban Disyari atkan bagi orang yang berkurban untuk tidak memotong dan mencukur rambut, kulit, dan kukunya sedikit pun sejak masuk bulan Dzulhijjah hingga hewan kurbannya disembelih. (H.R. Muslim dari Ummu Salamah). Namun, apabila dia memotong kuku, kulit, atau rambutnya, kurbannya tetap sah. Jika disebabkan karena lupa dan tidak sengaja, maka dia tidak berdosa. Tetapi, jika dilakukan dengan sengaja, maka dia berdosa, kecuali tatkala terjadi sesuatu yang mengharuskannya untuk mengambil kulit, kuku, atau rambutnya, seperti luka di kepala yang mengharuskan untuk mencukur rambut dan seterusnya. Adapun keluarga dan orang yang mewakili penyembelihan hewan kurban, mereka tidak terkena larangan tersebut. Diperbolehkan memanfaatkan hewan kurban sebelum disembelih selama tidak menyakitinya, seperti; menunggangi, meminum susunya, mencukur bulunya jika terlalu tebal atau di badannya ada luka dll. Allahu a lam.