I. PENDAHULUAN. kemampuan dan keahlian masing-masing serta cara yang berbeda-beda dalam

dokumen-dokumen yang mirip
B A B I PENDAHULUAN. penunjang antara lain tatanan hukum yang mendorong, menggerakkan dan mengendalikan

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Secara khusus badan usaha Perseroan Terbatas diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam

PERSETUJUAN ATAS PERUBAHAN MASA JABATAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS SEBAGAIMANA TERTUANG DALAM PASAL 14 DAN PASAL 17 ANGGARAN DASAR PERSEROAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PT. Indo-Rama Synthetics Tbk ( Perseroan ) Pedoman Dewan Komisaris

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI PT TRIKOMSEL OKE Tbk.

PEDOMAN KOMITE NOMINASI & REMUNERASI PT TOTAL BANGUN PERSADA TBK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2014 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

INCENTIVE (LTI) GRANT DATE VI

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL KEPADA BUMD PT PERDANA MULTIGUNA SARANA BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk.

BAB 3 MANAJEMEN LEMBAGA KLIRING

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERSEROAN TERBATAS

PT LIPPO KARAWACI Tbk. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PIAGAM DEWAN KOMISARIS dan DIREKSI

PT KEDAUNG INDAH CAN TBK

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. BUMN sebagai salah satu badan hukum publik yang bergerak di sektor

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT TIRTA MAHAKAM RESOURCES Tbk

BAB V PENUTUP. penelitian yang dilakukan beserta dengan pembahasan yang telah diuraikan, dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan negara merupakan salah satu asas pokok. pembentukan pemerintah Negara Kesatuan Republik

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT TRIKOMSEL OKE TBK.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /POJK.04/2016 TENTANG LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA KEDUA PT DARMA HENWA TBK Aston Rasuna, 16 April 2015

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN PASAL 1 DEFINISI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

Pedoman Direksi PT Austindo Nusantara Jaya Tbk.

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi. PT Astra International Tbk

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34/POJK.04/2014 TENTANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DEWAN KOMISARIS

BAB II ASPEK HUKUM MENGENAI PERSEROAN TERBATAS DAN PENERAPAN ASAS PIERCING THE CORPORATE VEIL ATAS TANGGUNG JAWAB DIREKSI

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, Jakarta, 2000 hal 1. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KEPENGURUSAN DAN KOMITE LEMBAGA KLIRING

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN TAHUN 2014

PIAGAM DIREKSI. Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. A.

EKSISTENSI DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS. Oleh : Raffles, S.H., M.H.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2010 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN P.T. BEKASI PUTERA JAYA

PENJELASAN AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL, Tbk. TANGGAL 23 MEI 2017

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG

PEDOMAN KERJA DIREKSI PT METROPOLITAN LAND TBK

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) PERSEROAN TERBATAS (PT) LAMPUNG JASA UTAMA

PENJELASAN AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL, Tbk. TANGGAL 27 MEI 2016

PIAGAM DIREKSI PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk.

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 19 TAHUN 2010

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

2 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

BAB I PENDAHULUAN. Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan

PT. Tunas Ridean Tbk Kamis, 19 April s/d Selesai

KEPASTIAN HUKUM PENANAMAN MODAL ASING DALAM BENTUK PERSEROAN TERBATAS (NAAMLOZE VENNOTSCHAP)

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS PT TOWER BERSAMA INFRASTRUCTURE Tbk. ( Pedoman Kerja Dewan Komisaris )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS KARANGASEM SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SYARAT-SYARAT SAHNYA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS (PT) DI INDONESIA 1 Oleh : Nicky Yitro Mario Rambing 2

Materi Minggu 6. Pengambil Keputusan Strategik: Manajer Strategik dan Corak Manajemen Strategik

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak As

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

STIE DEWANTARA Subyek Hukum Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. yang membatasi tanggung jawab pemilik modal yaitu sebesar jumlah saham

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

perubahan Anggaran Dasar.

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 dapat diartikan. dalam undang-undang serta peraturan pelaksanaannya.

MATERI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA 2015 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. Jakarta, 2 September 2015

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34/POJK.04/2014 TENTANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PERSEROAN TERBATAS. Copyright by dhoni yusra. copyright by dhoni yusra 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

Saham Perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya. Persyaratan kepemilikan saham dapat ditetapkan dalam anggaran dasar dengan memperhatikan

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

BAB III PENUTUP 3.1. KESIMPULAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL KEPADA BANK JAMBI

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk

2011, No Mengingat : Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dan Perubahan Data Perseroan Terbatas. 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /POJK.05/2015 TENTANG TATA CARA PENETAPAN PENGELOLA STATUTER PADA LEMBAGA JASA KEUANGAN

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk.

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT METROPOLITAN LAND TBK

BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. Jakarta, 12 April 2016

Bab 2 Badan usaha dalam kegiatan bisnis. MAN 107- Hukum Bisnis Semester Gasal 2017 Universitas Pembangunan Jaya

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG SEKRETARIAT DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan, masyarakat mempunyai kemampuan dan keahlian masing-masing serta cara yang berbeda-beda dalam mencapai tujuan kemakmuran dan kesejahteraan hidup, salah satunya adalah dengan menjalankan suatu bisnis tertentu. Adapun salah satu cara adalah dengan menjalankan bisnis yang serius dan benar yaitu dengan mendirikan suatu badan usaha. Menurut sistem hukum dagang Indonesia, ada 2 (dua) bentuk badan usaha, yaitu badan usaha bukan badan hukum dan badan usaha yang berbadan hukum. Dalam hal ini Perseroan Terbatas termasuk badan usaha yang berbadan hukum. Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut UUPT), yang dimaksud dengan Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut Perseroan) adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya. Perseroan Terbatas didirikan oleh minimal dua orang pendiri. Berdasarkan jenis kegiatan usahanya, PT dibedakan menjadi dua yaitu PT umum dan PT khusus. PT umum menjalankan beberapa kegiatan dalam bidang perdagangan dan jasa, serta

2 ekspor impor, sedangkan PT khusus hanya menjalankan salah satu jenis perdagangan, jasa, kegiatan ekspor atau impor. Untuk menjalankan kegiatan usahanya tersebut di atas, maka suatu Perseroan tidak dapat dijalankan oleh satu orang saja, tetapi terdiri dari beberapa organ-organ tertentu yang mempunyai tugas masing-masing yang berbeda dalam menjalankan kegiatan perseroan. Organ-organ tersebut terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Perseroan yang mewakili kepentingan seluruh pemegang saham dalam Perseroan Terbatas. RUPS merupakan organ Perseroan yang tinggi dan berkuasa untuk menentukan arah dan tujuan perseroan. Selain RUPS ada beberapa organ yang disebut sebagai pengurus yang tugasnya melakukan pengurusan dan pengawasan sepenuhnya bagi Perseroan. Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengurusan Perseroan adalah direksi. Direksi merupakan organ Perseroan yang berwenang dan bertanggungjawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Sedangkan organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan adalah dewan komisaris. Dewan komisaris merupakan organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasehat kepada direksi.

3 Keberadaan Direksi dalam suatu perusahaan merupakan suatu keharusan atau dengan kata lain Perseroan berhak atau wajib memiliki Direksi, karena Perseroan sebagai artifical person tidak dapat berbuat apa-apa tanpa adanya bantuan dari anggota Direksi sebagai natural person. Direksi merupakan seorang yang ditunjuk untuk memimpin Perseroan terbatas. 1 Seorang direksi atau dewan direksi dalam suatu perusahaan minimal satu, yang dapat dicalonkan sebagai direksi dan cara pemilihan direksi ditetapkan dalam anggaran dasar perseroan. Kedududukan sebagai Direksi dapat dijabat oleh seorang yang memiliki perusahaan atau orang profesional yang ditunjuk pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin Perseroan yang disebut sebagai direktur. Pada umumnya direktur memiliki tugas, antara lain: (1) Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan (2) Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (3) Menyetujui anggaran tahunan perusahaan (4) Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan 2 Direktur diangkat dan diberhentikan dengan persetujuan dari RUPS dan kemudian dilaporkan kepada Menteri Hukum dan HAM untuk dicatat dalam daftar wajib perusahaan atas pergantian direktur. Dalam pengangkatan direktur diusulkan oleh anggota RUPS yang memiliki wewenang untuk mengusulkan direktur. 1 Hardijan Rusli. Perseroan Terbatas dan Aspek Hukumnya. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. 1997.hlm.215 2 C.S.T. Cansil, dan S.T. Kansil Cristine. Pokok-Pokok Badan Hukum. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. 2002.235

4 Wewenang Direksi dalam pengurusan Perseroan termuat dalam UUPT Pasal 92 ayat 1 yaitu Direksi menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan.. Selanjutnya pada Pasal 92 Ayat (2) berbunyi: Direksi berwenang menjalankan pengurusan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat, dalam batas yang ditetukan dalam undang-undang ini dan atau anggaran dasar. Kewenangan direksi untuk mengurus Perseroan untuk mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan, dalam hal anggota Direksi terdiri lebih dari 1 (satu) orang, yang berwenang mewakili Perseroan adalah setiap anggota direksi, kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar; dan direksi juga mempunyai kewenangan untuk mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan dengan tidak terbatas dan tidak bersyarat, kecuali ditentukan lain dalam undangundang ini, anggaran dasar, atau keputusan RUPS. Direksi merupakan organ yang memegang peranan penting dalam menentukan maju atau mundurnya suatu perseroan. Secara yuridis, pentingnya kedudukan direksi itu tergambar dari tugas dan tanggungjawab yang melekat padanya, sebagaimana dirumuskan dalam UUPT. Direksi Perseroan bertanggungjawab penuh atas pengurusan dan jalannya Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan sesuai dengan anggaran dasar perseroan. Selama Direksi tidak melakukan pelanggaran atas anggaran dasar perseroan, maka perseroanlah yang menanggung akibat dari perbuatan direksi tersebut. Sedangkan bagi tindakan-tindakan direksi yang merugikan perseroan,

5 yang dilakukan di luar batas dan kewenangan yang diberikan kepadanya oleh anggaran dasar, dapat tidak diakui oleh anggaran dasar. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini mengkaji lebih lanjut mengenai tanggungjawab direksi dalam pengurusan Perseroan dan menuangkan dalam bentuk skripsi dengan judul: Tanggungjawab Direksi dalam Pengurusan Perseroan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas B. Perumusan Masalah dan Ruang Lingkup Penelitian 1. Perumusan Masalah dan Pokok Bahasan Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah tanggungjawab direksi dalam pengurusan Perseroan berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas? Sedangkan pokok bahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Kewajiban direksi dalam pengurusan perseroan b. Tanggungjawab direksi dalam pengurusan perseroan 2. Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah termasuk di bidang ilmu Hukum Bisnis, mengenai: a. Dalam bidang hukum perusahaan, yakni merupakan bagian dari ilmu hukum perdata, khususnya hukum perusahaan mengenai tanggungjawab direksi dalam pengurusan perseroan.

6 b. Dalam bidang substansi, yakni mengenai kewajiban dan tanggungjawab direksi dalam hal pengurusan perusahaan berdasarkan UUPT. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok bahasan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh diskripsi lengkap, rinci, dan sistematis tentang: a. Kewajiban direksi dalam pengurusan perseroan. b. Tanggungjawab direksi dalam pengurusan perseroan. D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis a. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap ilmu pengetahuan di bidang hukum keperdataan, khususnya hukum perusahaan. b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan perbendaharaan literatur dan menambah khasanah kepustakaan, sehingga dapat menjadi bahan acuan untuk mengadakan kajian dan penelitian selanjutnya dengan pokok bahasan yang berkaitan satu sama lainnya. 2. Kegunaan Praktis a. Memberikan sumbangan pemikiran di bidang hukum perdata pada umumnya dan tentang tanggungjawab direksi dalam pengurusan Perseroan pada khususnya. b. Untuk memberikan masukan dan informasi bagi masyarakat luas tentang Kewajiban direksi dalam pengurusan perseroan. c. Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Lampung.