IKATAN MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH INDONESIA (IMADIKLUS INDONESIA) PENGURUS PUSAT

dokumen-dokumen yang mirip
SOP KEUANGAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN FMIPA UI

PERATURAN KEUANGAN ORGANISASI (PKO)

SOP ALUR KEUANGAN BEM IKM FKUI 2015

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR HIMA TEKPEND

SOP Keuangan. BEM STT Terpadu Nurul Fikri bem.nurulfikri.ac.id INOVASI CEMERLANG

Standar Operasional Prosedur Keuangan

STANDART OPERATIONAL PROCEDURES (SOP)

ALUR PENGAJUAN PROPOSAL

4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik

SOP Pembuatan Acara di FKUI

Pedoman Administrasi Keuangan Climbing Wall Project SMANDARIKAL


LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013

PEMERINTAH KOTA BLITAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG. BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLlTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2006

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BIMA,

MERCEDES BENZ CLUB MEDAN (MBCM) ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERATURAN PENYELENGGARAAN

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2006

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) IKATAN ALUMNI STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO (IKALISTA UNDIP)

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

(3) Nota Penagihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini.

TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD SERTA PENYAMPAIANNYA

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN KENDAL

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 18 TAHUN 2010

MAHASISWA. PENGAJUAN PROPOSAL PENDELEGASIAN (rangkap 3) (proposal sesuai dengan format) VERIFIKASI PROPOSAL (Kasubbag.

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan L

LEMBAGA DAKWAH KAMPUS UNIT KEGIATAN DAKWAH MAHASISWA

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

CONTOH. Manual Sistem Akuntansi dan Keuangan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PERUSAHAAN PUBLIC RELATIONS INDONESIA (APPRI)

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2005 TENTANG

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI PERATURAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 02/PER/SM/IV/2010

Diklat Pengembangan Kapasitas SDM Sekretaris Desa Pengelolaan Keuangan Desa MATERI PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA

SOP Pengukuran Kinerja Pembukuan

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

SOP ADMINISTRASI BEM IKM FKUI 2015

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) PENERIMAAN & PENGELUARAN KAS MASJID ARROHMAH NGRECO KANDAT KEDIRI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN TENTANG

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

WALIKOTA SURABAYA TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI JENEPONTO NOMOR 2 TAHUN TENTANG

Lampiran Hasil Wawancara ANALISIS PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PENGELOLAAN KEUANGAN PADA LEMBAGA

-169- BAB VI AKUNTANSI DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 13 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 3 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. 4.1 Sistem Informasi Akuntansi Yang Diusulkan

Standar Operational Procedure (SOP) Kesekretariatan FMIPA UI 2017

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG

PT. WIYO. Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE. PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 194 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN DANA BANTUAN KEUANGAN UNTUK SERIKAT PEKERJA

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

Lampiran II :Peraturan Bupati Sumenep Nomor : Tahun 2015 Tanggal :

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA UNA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 17 Tahun 2006 Serie : E Nomor : 12 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN BIDANG KESEHATAN KEPADA DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 96 TAHUN 2017 TENTANG

Transkripsi:

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN KEUANGAN IMADIKLUS INDONESIA PERIODE 2013-2015 I. PENDAHULUAN SOP keuangan adalah standar operasional prosedur dalam mengelola keuangan yang ada di Organisasi IMADIKLUS INDONESIA. SOP ini dirasa penting karena merupakan acuan bagi seluruh pengelola keuangan yang ada di Organisasi IMADIKLUS INDONESIA. Maksud dan tujuan dalam penulisan pedoman laporan keuangan ini adalah untuk menstandarisasikan laporan keuangan yang ada di Organisasi IMADIKLUS INDONESIA. II. PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN IMADIKLUS INDONESIA A. Sumber Dana Sumber Dana merupakan sumber pendapatan keuangan dalam mengelola seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh IMADIKLUS INDONESIA Adapun sumber dana tersebut adalah sebagai berikut: 1. Iuran BPH Dana Iuran BPH merupakan iuran wajib yang dibayarkan oleh setiap BPH dari masing masing Universitas untuk pendanaan kas dan kegiatan kegiatan yang diselenggarakan oleh IMADIKLUS INDONESIA.

2. Dana Usaha Merupakan usaha-usaha kreatif, inovatif, halal dan tidak mengikat berupa usaha mandiri maupun sponsorship yang dikembangakan oleh pengurus pusat IMADIKLUS tanpa ada intervensi dan tidak merugikan yang bertujuan untuk mendapatkan pemasukan dana dalam upaya pemerdayaan dan pengembangan IMADIKLUS INDONESIA. 3. Dana Sisa Kegiatan Seluruh dana sisa dari setiap kegiatan yang mendapatkan sumber dana utama dari instansi (sponsorship) yang diajukan atas nama IMADIKLUS secara otomatis masuk ke kas IMADIKLUS. 4. Dana Sisa Kepengurusan Seluruh Dana sisa dari kepengurusan IMADIKLUS INDONESIA periode sebelumnya secara otomatis masuk ke kas IMADIKLUS INDONESIA untuk masa kepengurusan selanjutnya. 5. Sumber lain yang halal dan tidak mengikat berupa semua pemasukan yang diperoleh oleh IMADIKLUS INDONESIA baik dalam bentuk sumbangan atau donatur. 6. Sumber dana yang belum tercantum dalam SOP akan diatur berdasarkan musyawarah pengurus dan pihak terkait.

B. Proses Pengelolaan 1. Budgeting/Penganggaran Setiap departemen berkewajiban menentukan perencanaan anggaran untuk setiap kegiatan yang ada di departemen masing-masing. Prosentase pendanaan dari organisasi ditentukan sesuai dengan kesepakatan bersama. Format Penganggaran kegiatan: No Uraian *) Volume Satuan Biaya (Rp) Jumlah (Rp) Total (Rp) 1 ASASI 2 LITBANG 3 KADISDIK Jumlah Jumlah Jumlah 4 PI Jumlah TOTAL * *) Catatan dapat tambahan sesuai dengan keperluan

2. Accounting/Pencatatan Pencatatan merupakan seluruh kegiatan yang berupaya untuk mendokumentasikan semua transaksi yang dilakukan. Dokumen yang harus ada dalam Accounting/pencatatan adalah: a. Buku kas Buku kas merupakan seluruh pencatatan transaksi yang terjadi yang dicatat setiap harinya. Format Buku Kas: Urut No. Bukti Kode Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo b. Kwitansi Bukti transaksi pemasukan sumber pendanaan. Kodefikasi kwitansi adalah sebagai berikut: (D. Departement. Nomer Urut Kegiatan. Abjad. Angka). Ket: D : Debet Ket. Kodefikasi sumber Departement : Divisi yang Melaksanakan Kegiatan pendanaan: No. Urut Kegiatan : Urutan Kegiatan yang dilaksanakan A : IUK (Iuran

Abjad : Sumber Pendanaan Kemahasiswaan) Angka : Jumlah Transaksi B : Donatur C : Dana Sisa Kegiatan Ket. Kodefikasi Departement: D1: Departement ASASI D2: Departement LITBANG D : Infak E : Iuran Peserta Kegiatan F : Usaha Lain D3: Departement KADISDIK Contoh: (D. D1. 2. A. 1) dibaca (Debet. Departemen ASASI. Pengabdian Pada Masyarakat. IUK. Pendapatan pertama/transaksi pertama). c. Nota Nota adalah bukti transaksi Pengeluaran secara tunai. Kodefikasi Nota sebagai berikut : (K. Departemen. No. Urut Kegiatan. Angka Romawi. Angka). Ket: Ket. Kodefikasi Nota Jenis Anggran Kegiatan: K : Kredit I : Kestari Departemen : Departemen yang II : Acara Melaksanakan Kegiatan III : Logistik No. Urut Kegiatan : Urutan Kegiatan yang IV : PDD dilaksanakan V : Humas

Angka Romawi Angka : Jenis Anggaran : Jumlah transaksi VI :*) *) : Dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan kegiatan Ket. Kodefikasi Departement: D1: Departement ASASI D2: Departement LITBANG D3: Departement KADISDIK Contoh : (K. D2. 5. I. 1) dibaca (Kredit. Divisi LITBANG. Sms Center. Acara. Pengeluaran pertama/transaksi pertama). C. Prosedur permintaan Dana dan Penggunaan Dana 1. Syarat pengajuan Permintaan Dana a. Dana yang diajukan sesuai dengan permintaan dana yang ada di program kerja yang di sahkan pada saat raker. b. Diajukan paling lambat 30 x 24 jam untuk anggaran sebesar > Rp 500.000,- dan untuk anggaran yang besarnya < Rp 500.000,- maka diajukan minimal 14 x 24 jam Catatan : Untuk dana yang tidak tercantum dalam Program kerja, pengeluaran harus jelas serta diketahui dan disetujui oleh Ketua Umum IMADIKLUS INDONESIA.

a. Alur Pengajuan Dana Bendahara umum Setiap panitia program kerja mengajukan proposal sesuai dengan SOP kepada bendahara umum (bendum) dan tembusan untuk Ketum dan Sekum Benum dan Sekum (Sekretaris Umum) mengecek administrasi sesuai SOP yang telah ditentukan Disetujui oleh Ketum. Bendum melakukan pencatatan bukti pengeluaran Kwitansi 2 rangkap untuk bendahara kegiatan dan bendahara umum. (Catatan : seluruh anggaran yang diajukan dalam proposal, belum tentu sepenuhnya dapat dicairkan, jumlah pencairan dana sesuai dengan kebijakan ketua umum bersama bendahara umum) REVISI Berkas Tidak lengkap/ tidak sesuai SOP

b. Sponsorship Setiap panitia program kerja mengajukan proposal kepada bendahara umum. Bendum dan sekum mengecek administrasi sesuai SOP yang telah ditentukan Paanitia menemui Pihak sponsor ACC : tindak lanjut sesuai kesepakatan bersama pihak sponsor Tidak ACC: Revisi, cari sponsor lain. Catatan: 1. Masing masing BPH di tiap universitas memiliki kewenangan mengajukan proposal sponsorship atas nama IMADIKLUS kepada pihak sponsor sesuai kebutuhan dan diketahui oleh pengurus Inti. Bendahara umum kemudian akan mengirim proposal tersebut ke suluruh pengurus BPH ditiap universitas untuk diketahui semua anggota IMADIKLUS. (Upaya tranparansi keuangan). 2. Proposal bisa diajukan ke jurusan, fakultas, universitas dan instansi pemerintah maupun swasta (disesuaikan dengan bentuk kegiatan)

D. Pencairan Dana 1. Pencairan Dana dari sumber dana Kas IMADIKLUS Dana akan dicairkan jika keseluruhan administrasi sudah sesuai dengan SOP yang telah ditentukan 2. Pencairan Dana dari sumber sponsorship Masing masing Divisi, BPH atau Pengurus Inti yang mengajukan dana sponsorship mengurus pencairan dengan pihak sponsor berdasarkan kesekatan bersama. E. Pelaporan Keuangan 1. Setiap Bendahara wajib melaporkan keuangan yang sudah di tentukan (Lampiran A) 2. Data pendukung pelaporan Adanya bukti-bukti pemasukan dan pengeluaran seperti kwitansi dan nota-nota (Lampiran B) 3. Laporan keuangan dibuat dalam bentuk soft file dan hard file satu rangkap untuk diserahkan kepada bendahara umum selambatlambatnya 3 minggu setelah kegiatan dilaksanakan. 4. Saldo akhir tiap kegiatan harus dilaporkan dan diserahkan kembali kepada bendahara umum sebagai kas IMADIKLUS INDONESIA. maksimal 2 minggu setelah berakhirnya kegiatan. 5. Laporan Keuangan akhir diserahkan bersama-sama dengan Laporan Pertanggungjawaban pada kesekretariatan.

F. Tambahan Aturan Bukti-Bukti Pemasukan/Penerimaan dan Pengelaran harus memadai. Laporan keuangan yang dibuat harus didukung oleh buktibukti/dokumen yang valid. Bukti-bukti yang memadai tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1. Umum Agar dapat dilaporkan dalam laporan keuangan, semua jenis pendapatan dan pengeluaran harus disertai dengan bukti-bukti yang valid dan memadai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam IMADIKLUS INDONESIA. 2. Bukti Pemasukan/Penerimaan Uang a. Bukti pemasukan merupakan Tanda penerimaan uang yang diperoleh IMADIKLUS INDONESIA. Dokumen bukti penerimaan uang diharuskan ada untuk membuktikan keakuratan laporan keuangan dengan informasi yang terdapat di dalamnya sehingga memudahkan pengawasan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. b. Dokumen bukti penerimaan uang terdiri dari kwitansi, tiket atau kupon. c. Dokumen bukti penerimaan uang ditulis dengan tulisan yang bersifat permanen (pulpen, spidol, tinta) dan mudah untuk dibaca. d. Dokumen bukti penerimaan uang harus memilki tulisan yang jelas tanpa coretan atau tip-x, alat penghapus lain yang bermaksud untuk mengoreksi segala informasi yang terdapat di dalamnya. 3. Bukti Pengeluaran a. Dokumen bukti pengeluaran uang harus ada untuk membuktikan keakuratan suatu pengeluaran uang sehingga memudahkan pengawasan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

b. Dokumen bukti pengeluaran uang terdiri dari Bon, struk, kwitansi, nota atau bukti lain yang dapat dipertanggungjawabkan. c. Dokumen bukti pengeluaran uang ditulis dengan alat yang bersifat permanen (pulpen, boxy, spidol, tinta) dan mudah untuk dibaca. d. Dokumen bukti pengeluaran uang harus memilki tulisan yang jelas tanpa coretan atau tip-x, alat penghapus lain yang bermaksud untuk mengoreksi segala informasi yang terdapat di dalamnya. e. Dokumen bukti pengeluaran uang harus dalam keadaan utuh (tidak ada sobekan yang signifikan, tidak boleh disambung, tidak rusak, tidak basah, bisa terbaca dengan menggunakan alat bantu atau dengan bantuan orang lain). f. Dokumen bukti pengeluaran uang harus berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan, baik secara operasional maupun non-operasional dari kegiatan yang sedang dilaksanakan dan memilki keterlibatan terhadap panitia kegiatan yang membelinya. g. Bukti pengeluaran yang memadai dianggap sah dan harus memiliki kriteria serta mencantumkan hal-hal sebagai berikut : 1) Kepala (kop) surat 2) Mencantumkan tanggal pengeluaran kas 3) Jumlah pengeluaran kas beserta deskripsinya yang jelas h. Untuk pembuktian biaya telepon melalui wartel, maka bukti tersebut harus mengungkapkan : 1) Nama Wartel 2) Jumlah biaya telepon

3) Nomor telepon yang dituju 4) Nama penelepon 5) Siapa yang dituju 6) Untuk keperluan apa i. Untuk pembuktian biaya telepon selain melalui wartel (voucher atau kartu telepon) maka diwajibkan membuat catatan tiap kali melakukan komunikasi telepon dengan menggunakan point (c), (d), (e) dan (f). j. Untuk pembuktian biaya perjalanan, harus dicatat : 1) Nama yang melakukan perjalanan dan tanda tangan 2) Program kerja yang dilakukan 3) Tanggal perjalanan 4) Tujuan perjalanan 5) Sarana serta biaya Contoh : Nama : Teguh Hasmanianto Kegiatan : Menjemput Pemateri Tanggal : 24 Agustus 2015 Tujuan : Jakarta Rute : Bandung - Jakarta (PP) Rp. 200000 Bandung, 24 Agustus 2012 (TTD) Teguh Hasmanianto Nim. 1122003

k. Untuk pembuktian transaksi lainnya yang tidak ada bukti transaksinya, maka harus dibuat memo agar dapat dipertanggungjawabkan (lampiran C) l. Bendahara dapat menggunakan kwitansi yang dibuatnya sebagai bukti pengeluaran jika penerima uang tidak dapat menyediakan nota kontan yang valid dengan catatan nama dan tanda tangan penerima uang serta jumlah uang harus jelas (sesuai syarat di atas). m. Dalam setiap bukti tidak diperkenankan adanya coretan, catatan tambahan atau catatan dengan tinta yang lain yang dapat mengaburkan keandalan bahan bukti. Jika hal tersebut terdapat dalam tanda bukti, maka tanda bukti tersebut tidak valid. n. Tiap tanda bukti harus diberi nomor bukti yang jelas dan dikelompokan beserta bidangnya serta berdasarkan urutan tanggal transaksi. III. PENUTUP Hal-hal yang belum diatur dalam Standar operasional Prosedur Keuangan ini akan diatur dan ditetapkan oleh Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, bersama Bendahara Umum kemudian.

LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN A) Contoh Laporan keuangan

Catatan : Bukti Pengeluaran harus sesuai dengan tanggal pengeluaran. LAMPIRAN B

LAMPIRAN C Contoh : MEMO Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah : Nama : Adinda Triadi NIM : 119902 Jurusan : Pendidikan luar Sekolah Menyataan telah benar-benar menerima uang sebesar Rp 15.000,- dari bendahara dan saya gunakan dalam membeli meja pada hari sabtu 12 Agustus 2012. Memo ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Yogyakarta 12 Agustus 2016 Ttd Fitri Badriyah