SU Studi Basic Design Rancangan Bangun Pesawat Udara Untuk Flying School. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Udara

dokumen-dokumen yang mirip
Kegiatan Badan Litbang Perhubungan tahun 2014 dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kegiatan studi/penelitian yang terdiri dari studi besar, studi

Perkembangan Jumlah Penelitian Tahun Prioritas Pembangunan Sentra Produksi Koridor Ekonomi Sulawesi

Perkembangan Jumlah Penelitian Tahun

PETA LOKASI KEGIATAN STRATEGIS PEMBANGUNAN TRANSPORTASI DALAM RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL. BAB IX SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL (Lanjutan)

I. PENDAHULUAN. adanya ketimpangan dan ketidakmerataan. Salah satu penyebabnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. mencakup benda hidup dan benda mati dari satu tempat ke tempat lainnya.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2004 TENTANG

Angkutan Jalan a) Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATARAN TRANSPORTASI WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

Badan Litbang Perhubungan telah menyusun kegiatan penelitian yang dibiayai dari anggaran pembangunan tahun 2010 sebagai berikut.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No c. bahwa untuk mempercepat penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, darat, dan udara diperlukan progr

G. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PERHUBUNGAN

BIDANG PERHUBUNGAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN KABUPATEN 1. Perhubungan Darat. 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)

Pedoman dan penetapan tata cara penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi jalan.

Rp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri

Terminal Darat, Laut, dan

SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. Angkutan umum merupakan sarana untuk memindahkan barang dan orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MATRIKS PENJABARAN PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk merupakan salah satu faktor yang ikut

2016, No Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

POKOK-POKOK PIKIRAN MENGENAI PENGEMBANGAN JARINGAN PELAYANAN DAN PRASARANA TRANSPORTASI DARAT TERPADU DALAM PERSPEKTIF SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

Contoh 1: UNIT KEARSIPAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN UNIT KEARSIPAN I : BIRO UMUM SEKRETARIAT JENDERAL UNIT KEARSIPAN II :

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

KEBUTUHAN PEGAWAI YANG BERASAL DARI LULUSAN SEKOLAH KEDINASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL BAB IX SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1


1.1. Latar Belakang Masalah

DINAS PERHUBUNGAN DAN LLAJ PROVINSI JAWA TIMUR

2015, No RITJ yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran N

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUTAN MULTIMODA. pengangkutan barang dari tempat asal ke tempat tujuan dengan lebih efektif dan

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pesawat Polonia

Jakarta, 01 November Kepada Yth. Bapak/Ibu. Di tempat. Dengan hormat,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 2. VISI DAN MISI PRESIDEN, SERTA SASARAN

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 123

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek

KOTA GUNUNGSITOLI NIAS

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan waktu, sehingga kereta api sangat dapat diandalkan (reliable). Pesaing

Oleh : LANUGRANTO ADI NUGROHO C

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian khususnya perkotaan. Hal tersebut dikarenakan transportasi

BAB I Pendahuluan I-1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN TRANSPORTASI MULTIMODA. Sekretaris Badan Litbang Perhubungan KEMENTERIAN PERHUBUNGAN Jakarta, Februari 2013

BAB. 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara berkembang yang terdiri dari 34 Provinsi yang

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB-6 BAB VI ARAH PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI

P. BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 55 TAHUN 2016

2015, No Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah

Lex Administratum, Vol. III/No. 5/Juli/2015

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini bangsa Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan di segala

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR: TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 996 TAHUN 2017 TENTANG SATUAN TUGAS PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KEPELABUHANAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. murah, aman dan nyaman. Sebagian besar masalah transportasi yang dialami

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 3 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

SU 2014 03 Studi Basic Design Rancangan Bangun Pesawat Udara Untuk Flying School Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Udara Jakarta: Badan penelitian dan Pengembangan Perubungan, 2014. 468 Hlm. Pertumbuhan transportasi udara di Indonesia menuntut ketersediaan pilot pesawat udara, sebagai salah satu upaya meningkatkan kemandirian dalam rancang bangun sarana transportasi udara, maka pusat penelitian dan pengembangan perhubungan udara dengan menggandeng sumberdaya manusia bidang aeronotika dan rancang bangun pesawat dan rancang bangun pesawat udara sedang mengembangkan alternative pesawat udara latih yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah pendidikan penerbang.

SU 2014 04 Studi Penyusunan Rencana Induk dan Basic Design (RancanganDasar) Aerospace Park Di Indonesia Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Udara Jakarta: Badan penelitian dan Pengembangan Perubungan, 2014. 288 Hlm Beberapa proses pembangunan bandara di Indonesia untuk mendukung kesibukan bandara yang telah over capacity. Perkembangan lalu lintas angkutan udara yang pesat perlu diimbangi penggunaan teknologi pesawat udara yang mutakhir dan pemanfaatan system navigasi penerbangan yang lebih mutakhir dengan begitu diperlukan adanya aerospace yang mendukung untuk perawatan pesawat dengan respon yang lebih cepat.

SM 2014 05 Studi Penyusunan Prototype Stasiun Kereta Api Dalam Perspektif Angkutan Multimoda Pusat Penelitian dan Pengembangan Manajemen Transportasi Multimoda Jakarta: Badan penelitian dan Pengembangan Perubungan, 2014. 154 Hlm. System transportasi barang jarak jauh yang efisien hemat enegri dan berwawasan lingkungan dapat diwujudkan dengan meningkatkan daya saing angkutan barang dengan menggunakan kereta api. Akan tetapi masih dalam prosentase yang kecil dibanding dengan angkutan jalan karena kurangnya kapasitas terutama ketersediaan prasaran dan sarana dalam pelayanan angkutan barang. Maka dari itu akan disusun pedoman desain dan prototype stasiun KA dan angkutan multimoda

SM 2014 06 Studi Penyusunan Prototype Informasi Tracking System Angkutan Barang Pusat Penelitian dan Pengembangan Manajemen Transportasi Multimoda Jakarta: Badan penelitian dan Pengembangan Perubungan, 2014. 152 Hlm. Pembuatan prototype teknologi informasi tracking and tracing sytem bertujuan menjamin keamanan barang yang diangkut dengan mengetahui dan melacak keadaan dan lokasi barang yang diangkut moda sehingga lebih mempermudah untuk memperkirakan waktu pengiriman barang. System jaringan yang digunakan adalah GPS (Global Positioning System) dan system pemetaan lokasi menggunakan google map. System informasi tracing barang dibantu dengan teknologi RFID (Radio Frequency Identity) yang dipasang di container dalam rangka otomatisasi pengenalan container yang keluar masuk terminal atau gudang.

SM 2014 07 Studi Pengembangan Aksesibilitas dan Integrasi Angkutan Umum di Wilayah Mebidang Pusat Penelitian dan Pengembangan Manajemen Transportasi Multimoda Jakarta: Badan penelitian dan Pengembangan Perubungan, 2014. 128p. Belum terpadunya jaringan prasarana, jaringan pelayanan dan tingkat layanan angkutan umum pada wilayah mebidang maka diperlukan peningkatan aksesibilitas dan integritas pelayanan angkutan umum dan dengan melakukan pengembangan fasilitas alih moda yang baik. Konsep jaringan infrastruktur angkutan umum yang diusulkan berupa lokasi transfer center yang dihubungkan oleh rute angkutan umum dengan fungsi trayek utama dan jaringan jalan yang sesuai hirakinya. Luasan fasilitas transfer centre tergantung pada jumlah yang dilayani.

SD 2014 04 Studi Optimalisasi Pengelolaan dan Pelayanan Perparkiran Dalam Rangka Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum di Perkotaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Darat dan Perkeretaapian Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, 2014. 338 Hlm. kebijakan parkir mempunyai pengaruh terhadap tinggi rendahnya permintaan perjalanan angkutan pribadi yaitu semakin tinggi tarif parkir yang dikenakan semakin besar akan mempengaruhi menurunnya kebutuhan akan parkir yang akan berdampak berkurangnya penggunaan kendaraan pribadi dan meningkatnya pengguna angkutan umum.

SD 2014 07 Studi Optimalisasi Peningkatan Kinerja Keselamatan Transportasi Sungai, Danau dan Penyebrangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Darat dan Perkeretaapian Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, 2014. 319 Hlm. Upaya pemerintah meningkatkan keselamatan dibidang transportasi dengan menyusun kebijakan roadmap to zero accident, salah satunya dengan pembinaan terhadap operator dan pengguna jasa transportasi sungai, danau dan penyebrangan. Permasalahan keselamatan transportasi perlu dilakukan penelitian kinerja keselamatan transportasi agar pelayanan terhadap masyarakat lebih terjamin terhadap keselamatan, keamanan dan kenyamanan.

SD 2014 07 Studi Optimalisasi Peningkatan Kinerja Keselamatan Transportasi Sungai, Danau dan Penyebrangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Darat dan Perkeretaapian Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, 2014. 319 Hlm. Upaya pemerintah meningkatkan keselamatan dibidang transportasi dengan menyusun kebijakan roadmap to zero accident, salah satunya dengan pembinaan terhadap operator dan pengguna jasa transportasi sungai, danau dan penyebrangan. Permasalahan keselamatan transportasi perlu dilakukan penelitian kinerja keselamatan transportasi agar pelayanan terhadap masyarakat lebih terjamin terhadap keselamatan, keamanan dan kenyamanan.

SL 2014 07 Studi Kebutuhan Dermaga dan Kapal Dalam Mengantisipasi Dampak Perubahan Iklim Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Laut Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, 2014. 397 Hlm. Informasi perubahan iklim harus diintegrasikan kedalam desain, kode dan standar infrastruktur dermaga. Studi ini untuk mengetahui dampak perubahan iklim terhadap infrastruktur pelabuhan yang dilakukan survey terhadap 5 pelabuhan utama di Indonesia. Upaya ini diperlukan untuk menjaga stabilitas kinerja infrastruktur dermaga dalam menjaga kualitas pelayanan terhadap kapal, barang maupun penumpang yang diangkut secara efektif dan efisien.

SS 2014 05A (1) Studi Sistranas Pada Tratralok di Propinsi Klimantan Timur Dalam Mendukung Prioritas Pembangunan Sentra Produksi Koridor Ekonomi Kalimantan Kota bontang Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Laut Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, 2014. 412 Hlm Abstak : Pola pikir Sistranas bertitik tolak dari permasalahan adanya kesenjangan antara keadaan transportasi nasional saat ini dengan keadaan yang diharapkan terwujudnya di masa mendatang, dalam rangka memberikan pelayanan yang efektif dan efisien kepada pengguna jasa transportasi. Studi ini dilakukan pada kota Balikpapan, Bontang dan kab. Kutai Kartanegara. Hasil dari studi penelitian berupa Ranperwalkot (Rancangan Peraturan Walikota) atau Perda (Peraturan Daerah).