MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MEDIA PANGGUNG BONEKA

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK B3 TK AL-HUDA KERTEN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK

PENERAPAN PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL (PWIM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY (SAVI)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG PADA SISWA KELAS III SDN TIRTOYOSO NO. 111 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENGGUNAAN MEDIA EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS IV SDN BORONGAN 02 POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2011/2012

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI PENGGUNAAN METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DALAM MATEMATIKA MELALUI METODE NUMBER SENSE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY (SAVI)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE INISIASI DEBAT PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

3

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODELPEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY(SETS) BERBASIS MEDIA VIDEO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI CERITA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW)

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R ( SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS MIND MAPPING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN PENGGUNAAN ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH MENGGUNAKAN MEDIA QUESTION CARD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENGGUNAAN STRATEGI SQ4R (SURVEY, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN MODEL INKUIRI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MEDIA PANGGUNG BONEKA Mintikawati Sari Fatholah 1), Usada 2), M. Ismail Sriyanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: pradaksina19@gmail.com Abstract: The purpose of this research is to improve the fairytale listening skill through Puppet Stage media on the second grade of SD Negeri 01 Bolon academic year This research is a classroom action research (CAR). The research performed in two cycles, Each cycle concist planning, action research, observation, and reflection. The subject of this research is second grade teacher and student of SD Negeri 01 Bolon which consist of 30 students. The technique of collecting data in this research are document, observation, interview and test. The techniques of analyzing data used is descriptive comparative wich compare student s test score from prasiklus, siklus I, until siklus II. The conclusion research is that the use of Puppet Stage media can be improve the fairy tale listening skill on the second grade student of SD Negeri 01 Bolon academic year Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menyimak dongeng melalui media Panggung Boneka pada siswa kelas II SD Negeri 01 Bolon tahun pelajaran Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa dan guru kelas II SD Negeri 01 Bolon dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, wawancara, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah model deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes keterampilan menyimak dongeng siswa dari kondisi awal, siklus I, hingga siklus II. Simpulan penelitian ini adalah penggunaan media Panggung Boneka dapat meningkatkan keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas II SD Negeri 01 Bolon tahun pelajaran 2013/ 2014. Kata Kunci : panggung boneka, keterampilan menyimak dongeng, pembelajaran Bahasa Indonesia Keterampilan berbahasa mencakup empat segi, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berkaitan satu sama lain. Keterampilan yang harus dikuasai pertama oleh seseorang adalah keterampilan menyimak. Bagi siswa SD kelas rendah I dan II keterampilan menyimak sangat penting untuk mempelajari keterampilan membaca, menulis, dan berhitung permulaan karena guru mengajarkan semua keterampilan tersebut sebagian besar melalui ujaran. Menurut Slamet (2008: 6), menyimak a- dalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan, mengidentifikasi, menginterprestasi bunyi bahasa, kemudian menilai hasil interprestasi makna dan menanggapi pesan yang tersirat di dalam wahana bahasa tersebut. Pembelajaran menyimak di sekolah dasar salah satunya adalah menyimak dongeng. Terdapat berbagai jenis dongeng, salah satunya adalah dongeng fabel atau dongeng binatang. Menurut Dananjaja (1986) dongeng binatang adalah dongeng yang ditokohi binatang yang dapat berbicara dan berakal budi seperti manusia. Keterampilan menyimak dongeng merupakan kemampuan untuk mendengarkan, memahami, menangkap makna, menanggapi cerita dongeng dengan cepat, benar, dan berhasil. Aspek utama dalam pembelajaran menyimak dongeng adalah menceritakan kembali dongeng yang didengar secara runtut. Pentingnya pembelajaran menyimak dapat bermanfaat bagi siswa untuk belajar, mengapresiasi dongeng, dan menyelesaikan masalah melalui wacana yang didengarnya. Pembelajaran menyimak dongeng yang paling efektif adalah pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran bermakna ini dapat diupayakan dengan cara menggunakan metode pembelajaran yang sesuai, media pembelajaran yang menarik, kondisi kelas yang menyenangkan dan mendemonstrasikan apa yang didengarnya, sehingga siswa mampu menceritakan kembali dongeng secara runtut dengan kalimat yang tepat. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di kelas II SD Negeri 01 Bolon, dapat disimpulkan siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM sebanyak 17 siswa (56,7%). Siswa yang mendapatkan nilai 70 sebanyak 13 siswa (43,3%) dari 30 siswa. Siswa belum mengalami pengalaman belajar yang bermakna dan kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Kurangnya guru dalam melakukan umpan balik mengakibatkan siswa bosan dan tidak fokus serta mudah lupa 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

terhadap pokok-pokok dongeng yang disampaikan guru. Salah satu cara yang membantu guru dalam memberikan informasi bagi peserta didik adalah penggunaan media pembelajaran yang tepat. Menurut Sudjana & Rivai, media membuat siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar aktif seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, atau memerankan (Arsyad, 2011: 26). Salah satu media pembelajaran alternatif yang dapat digunakan adalah media Panggung Boneka. Panggung Boneka termasuk media tradisional realia manipulatif yakni suatu tempat yang digunakan untuk mementaskan atau menampilkan suatu cerita dengan tokoh-tokoh boneka yang memerankannya (Musfiroh, 2005: 130). Media Panggung Boneka dalam penelitian ini adalah Panggung Boneka tiga dimensi meja atas yang meruang dibuat dari anyaman bambu yang dilengkapi hiasan latar cerita dongeng. Kelebihan media Panggung Boneka menurut Musfiroh adalah menghidupkan latar cerita, memperjelas isi cerita, mengembangkan aspek bahasa, mengem-bangkan daya fantasi dan imajinasi (2005: 150). Penelitian ini diasumsikan dapat meningkatkan keterampilan menyimak dongeng melalui media Panggung Boneka pada siswa Kelas II SD Negeri 01 Bolon tahun pelajaran METODE Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Bolon tahun pelajaran Lokasi sekolah berada di Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas II SD Negeri 01 Bolon tahun pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa 30 terdiri dari 12 siswa putra dan 18 siswa putri. Dari keseluruhan siswa terdapat 28 anak yang normal dan 2 ABK. Waktu penelitian dilaksanakan selama 5 bulan, mulai bulan vember 2013 sampai bulan April 2014. Prosedur penelitian ini terdiri dari empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dalam penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber meliputi informan, tempat dan peristiwa, serta dokumen. Informan dalam penelitian ini adalah siswa dan guru kelas II SD Negeri 01 Bolon. Tempat dan peristiwa yang dimaksud adalah tempat berlangsungnya aktivitas pembelajaran menyimak dongeng di kelas II SD Negeri 01 Bolon, sedangkan dokumen atau arsip berupa silabus, RPP, hasil tes keterampilan menyimak dongeng siswa, dan buku penilaian. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi pengamatan atau observasi, wawancara, dokumen, dan tes. Validitas data yang digunakan adalah validasi isi dengan teknik analisis data deskriptif komparatif yakni membandingkan hasil nilai tes keterampilan menyimak dongeng dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. HASIL Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal diketahui bahwa pembelajaran bahasa Indonesia mengenai keterampilan menyimak pada siswa kelas II SD Negeri 01 Bolon menggunakan media yang kurang menarik yakni hanya gambar yang ada pada buku ajar siswa. Guru juga kurang memberikan umpan balik kepada siswa, pembelajaran sepenuhnya masih didominasi oleh guru dengan guru hanya bercerita saja dan dilanjutkan pemberian tugas. Pembelajaran menyimak dongeng yang dilakukan guru menyebabkan kurang tertariknya siswa untuk belajar, siswa yang duduk di bagian belakang memilih mengobrol sendiri dengan temannya. Hasil tes keterampilan menyimak dongeng sebelum tindakan menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kurang runtut dalam menceritakan kembali dongeng yang disampaikan guru. Karakteristik siswa kelas II yang memiliki bentang perhatian pendek dan kurangnya guru dalam melakukan umpan balik menyebabkan siswa lupa akan pokok-pokok pada bagian awal dongeng. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Menyimak Dongeng pada Siswa Kelas II SD Negeri 01 Bolon Prasiklus Interval Nilai Frekuensi (fi) Persentase 1 42-48 4 13,3% 2 49-55 4 13,3% 3 56-62 4 13,3% 4 63-69 5 16,7% 5 70-76 7 23,3% 6 77-83 6 20,0% Rata-rata kelas = 64,83 Ketuntasan belajar klasikal = 43,3%

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa sebelum dilaksanakan tindakan, dari 30 siswa dengan nilai KKM 70 hanya 13 siswa atau 43,3% yang di atas KKM sedangkan 17 siswa atau 56,7% belum mencapai KKM. Nilai terendah yang diperoleh siswa 46 dan nilai tertinggi yang dicapai siswa 80. Berdasarkan data di atas masih banyak siswa yang belum dapat mencapai KKM. Hal itu menunjukkan keterampilan menyimak dongeng siswa masih di bawah ketuntasan klasikal yang diharapkan yakni 80% siswa mendapatkan nilai 70. Tabel 2. Daftar Frekuensi Nilai Siswa Kelas II SD Negeri 01 Bolon pada Siklus I Interval Frekuensi Nilai (fi) Persentase 1 43-51 3 10,0% 2 52-60 2 6,7% 3 61-69 3 10,0% 4 70-78 7 23,3% 5 79-87 7 23,3% 6 88-96 8 26,7% Rata-rata kelas = 76,1 Ketuntasan belajar klasikal 73,3% Berdasarkan data di atas diperoleh kesimpulan bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa pada kondisi awal sebesar 46 naik menjadi 47. Untuk nilai tertinggi pada kondisi awal mencapai 80 dan pada siklus I naik menjadi 96. Nilai rata-rata kelas yang semula 64,83 naik menjadi 76,1. Keterampilan menyimak dongeng siswa naik 30% dengan KKM 70. Siswa yang berhasil mencapai KKM pada siklus I mencapai 73,3% yang semula hanya 43,3%. Dalam penelitian ini pada siklus pertama masih ditemukan beberapa kekurangan yang harus diperbaiki pada sklus kedua, antara lain: guru masih kurang bisa mengelola waktu secara efisien, penguasaan kelas belum maksimal dikarenakan pada saat pembagian kelompok membuat siswa pilih-pilih teman kelompok dan beberapa siswa yang tidak mendapatkan kelompok. Ketuntasan yang dicapai pada siklus pertama ini belum mencapai target yang diinginkan peneliti takni 80% siswa mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan 70. Maka dari itu, perlu adanya tindak lanjut dengan melaksanakan siklus kedua. Tabel 3. Daftar Frekuensi Nilai Siswa Kelas II pada Siklus II Interval Frekuensi Persentase Nilai (fi) 1 53-60 1 3,3% 2 61-68 1 3,3% 3 69-76 6 20,0% 4 77-84 2 6,7% 5 85-92 13 43,3% 6 93-100 7 23,3% Rata-rata kelas = 84,7 Ketuntasan belajar klasikal = 93,3% Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa pada siklus II dengan jumlah siswa 30, ada 28 siswa atau 93,3% siswa yang mendapatkan nilai 70. Dengan demikian ada 2 siswa atau 6,7% siswa yang memperoleh nilai < 70. Aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan media Panggung Boneka sangat meningkat. Peningkatan siswa terlihat pada aspek: 1) perhatian siswa terlihat pada tingkah laku siswa yang antusias dan tidak ramai sendiri saat pembelajaran, 2) keaktifan siswa terlihat pada saat siswa mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan merespon positif terhadap pembelajaran, 3) Kerjasama dilihat pada saat siswa bekerja dalam kelompok, 4) pendemonstrasian dilihat pada ketepatan siswa mendemonstrasikan tingkah laku tokoh hewan. Keterampilan menyimak dongeng siswa meningkat jika dibandingkan pada kondisi silus I atau prasiklus. Hal ini terlihat dari kemampuan siswa mejawab soal unsur dongeng dan menceritakan kembali isi dongeng dengan runtut. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil membandingkan setelah diadakan tindakan dengan menggunakan media Panggung Boneka, diketahui bahwa Panggung Boneka dapat meningkatkan keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas II SD Negeri 01 Bolon tahun pelajaran Peningkatan terlihat dari hasil nilai keterampilan menyimak dongeng pada kondisi awal, masih banyak siswa yang belum mencapai KKM yakni hanya 43,3% siswa yang mencapai KKM. Siklus I mengalami kenaikan

menjadi 73,3% dan pada siklus II menjadi 93,3%. Data perbandingan ketuntasan belajar siswa tersebut dapat dilihat pada tabel 4 berikut: Tabel 4. Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Ketuntasan Kondisi Awal Siklus I Siklus II Tuntas 13 22 28 Tidak Tuntas 17 8 2 Berdasarkan tabel 4 di atas, diketahui bahwa media Panggung Boneka dapat meningkatkan keterampilan menyimak dongeng siswa kelas II SD Negeri 01 Bolon tahun pelajaran Hal ini terlihat dari adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa, pada kondisi awal hanya 13 siswa atau 43,3% siswa yang mencapai 70. Pada siklus I mengalami kenaikan menjadi 22 siswa atau 73,3%, dan siklus II naik menjadi 93,3% dan sudah mencapai target peneliti yakni 80% siswa tuntas belajar. Dalam penelitian ini masih ada 2 siswa yang belum tuntas. Hal ini disebabkan karena kedua siswa tersebut merupakan ABK yang belum lancar menulis. Peningkatan keterampilan menyimak dongeng siswa tersebut tentu saja dikarenakan adanya partisipasi aktif dari siswa dalam kegiatan pembelajaran baik bertanya, menjawab pertanyaan, berdiskusi, maupun mempraktikkan tokoh dongeng dengan media Panggung Boneka. Dengan demikian adanya peningkatan keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas II SD Negeri 01 Bolon yang ditandai dengan meningkatnya nilai tes keterampilan menyimak yang dicapai siswa memberikan bukti bahwa pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini telah berhasil dan diakhiri pada siklus kedua. Hasil penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan nilai keterampilan menyimak dongeng siswa dengan menggunakan media Panggung Boneka. Hal tersebut didukung dengan pendapat Musfiroh (2005) bahwa media Panggung Boneka dapat menimbulkan motivasi dan ketertarikan siswa dalam pembelajaran. Selain itu, sesuai pendapat Mayora (2009) Puppet are powerfull interface to fantasy and creativity. Penggunaan boneka dapat memberikan kekuatan bagi anak untuk berimajinasi dan kreatif, sehingga siswa mampu menceritakan kembali dongeng yang disimak secara runtut. Dalam proses pembelajaran saat penelitian ini ditemui beberapa kendala. Kendalakendala tersebut yakni: 1) suara siswa lirih sehingga kurang jelas saat mendemonsrasikan tingkah laku tokoh dongeng dengan media Panggung Boneka, 2) Saat pembagian kelompok, masih ada siswa yang pilih-pilih teman kelompok sehingga perlu perhatian khusus guru, 3) Dalam kegiatan yang tidak menggunakan media Panggung Boneka, masih ada beberapa siswa yang justru bermain menggunakan media Panggung Boneka. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan menggunakan media Panggung Boneka dalam keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas II SD Negeri 01 Bolon dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: media Panggung Boneka dapat meningkatkan keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas II SD Negeri 01 Bolon tahun pelajaran DAFTAR PUSTAKA Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Danandjaja, J. (1986). Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Mayora, O., Costa, C., & Papliyatseyeu, A. (2009). itheater Puppet Tangible Interaction for Storytelling. Lecture tes of Institute for Computer Sciences, Social Informatic and

Telecomunication Engineering, 9, 110-118. Diperoleh 22 Februari 2014 dari http://linkspinger.com/chapter/10.1007%2f978-3-642-02315-6_11. Musfiroh, T. (2005). Bercerita untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Dinas Pendidikan Nasional Slamet, St.Y. (2008). Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta : UNS Press.