A. PROSES PEMBENTUKAN KEKAR, SESAR, DAN LIPATAN

dokumen-dokumen yang mirip
GEOLOGI STRUKTUR. PENDAHULUAN Gaya/ tegasan Hasil tegasan Peta geologi. By : Asri Oktaviani

RESUME KEKAR. A. Definisi Kekar

BENTANG ALAM STRUKTURAL

Struktur geologi terutama mempelajari struktur-struktur sekunder yang meliputi kekar (joint), sesar (fault) dan lipatan (fold).

KEKAR (JOINT) STRUKTUR REKAHAN PADA BATUAN PALING UMUM, PALING BANYAK DIPELAJARI TIDAK ATAU SEDIKIT MENGALAMI PERGESERAN PALING SULIT UNTUK DIANALISA

KEKAR (JOINT) Sumber : Ansyari, Isya Foto 1 Struktur Kekar

HUBUNGAN PEMBENTUKAN STRUKTUR BATUAN TERHADAP KEKAR, SESAR, DAN LIPATAN

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

DISKRIPSI GEOLOGI STRUKTUR SESAR DAN LIPATAN

DISKRIPSI GEOLOGI STRUKTUR SESAR DAN LIPATAN

Bab II. Kriteria Geologi dalam Eksplorasi

ANALISA BENTANG ALAM

SESAR MENDATAR (STRIKE SLIP) DAN SESAR MENURUN (NORMAL FAULT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Gambar 22.Diagram Blok yang menunjukkan Horst (atas) dan Graben (bawah)

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Geologi dan Analisis Struktur Daerah Pasirsuren dan Sekitarnya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PAPER GEOLOGI TEKNIK

BAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,

8. Pengertian dalam Hubunngan Geologi

Seminar Nasional Ke III Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Geologi Daerah Tumpuktengah dan Sekitarnya, Kecamatan Talawi, Kotamadya Sawahlunto, Sumatera Barat BAB I PENDAHULUAN

Struktur batuan beku ekstrusif. a. Masif. b. Columnar joint (kekar kolom)

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Lokasi Penelitian

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

GEOLOGI STRUKTUR ANALISIS KEKAR

3.2.3 Satuan Batulempung. A. Penyebaran dan Ketebalan

KONTROL STRUKTUR JALUR MINERALISASI EMAS PADA URAT-URAT KUARSA DI BAWAH TANAH LEVEL 600 M 500 M DI PERTAMBANGAN EMAS PONGKOR, JAWA BARAT

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian banjir, air baku 300 liter/ detik dan energi listrik 535 KWH (Wicaksono,

Untuk mengetahui klasifikasi sesar, maka kita harus mengenal unsur-unsur struktur (Gambar 2.1) sebagai berikut :

berukuran antara 0,05-0,2 mm, tekstur granoblastik dan lepidoblastik, dengan struktur slaty oleh kuarsa dan biotit.

Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten. BAB I PENDAHULUAN

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Gambar 3.14 Peta pola kelurusan lembah dan bukit di daerah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

TA5212 Eksplorasi Cebakan Mineral. Pengenalan Eksplorasi Geokimia

PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP MUNCULNYA REMBESAN MINYAK DAN GAS DI DAERAH BOTO, KECAMATAN BANCAK, KABUPATEN SEMARANG, PROVINSI JAWA TENGAH

BAB VI KARAKTERISTIK REKAHAN PADA BATUGAMPING

ANALISIS KEKAR PADA BATUAN SEDIMEN KLASTIKA FORMASI CINAMBO DI SUNGAI CINAMBO SUMEDANG JAWA BARAT

Pandangan Satelit Fault Block Mountain Pennsylvania Appalachian

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Pemetaan Geologi Skala 1:50.000

5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya

DAFTAR ISI COVER HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1. I.1.

5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA

BAB I PENDAHULUAN. administratif termasuk ke dalam provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Pulau

BAB. I PENDAHULUAN. Judul penelitian Studi Karakteristik Mineralogi dan Geomagnetik Endapan

MODUL 1 DASAR-DASAR GEOLOGI STRUKTUR Program Pendidikan Profesi Guru (PPG)

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /

STRUKTUR GEOLOGI DAN SEDIMENTASI BATUBARA FORMASI BERAU

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

Geologi dan Studi Fasies Karbonat Gunung Sekerat, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

BAB III GEOLOGI DAERAH CILEUNGSI DAN SEKITARNYA

BAB I BENTUK MUKA BUMI

Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi

Identifikasi Struktur. Arie Noor Rakhman, S.T., M.T.

II.3. Struktur Geologi Regional II.4. Mineralisasi Regional... 25

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN

Foto III.14 Terobosan andesit memotong satuan batuan piroklastik (foto diambil di Sungai Ringinputih menghadap ke baratdaya)

Note : Kenapa Lempeng bergerak?

03. Bentangalam Struktural

BAB I PENDAHULUAN. 1. Menerapkan ilmu geologi yang telah diberikan di perkuliahan.

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB V SEJARAH GEOLOGI

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

ICAL ERVIAWAN ILMAN BORAHIMA IMAM PERMANA JUSMAN KURNIA KURNIA RAHMAN M. AL-FURQAN

Foto 3.24 Sayatan tipis granodiorit (HP_03). Satuan ini mempunyai ciri-ciri umum holokristalin, subhedral-anhedral, tersusun atas mineral utama

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.2

UNTUK MENDAPATKAN MATERI KULIAH. Silahkan kunjungi: kartono.sttnas.ac.id

PEMETAAN GEOLOGI METODE LINTASAN SUNGAI. Norma Adriany Mahasiswa Magister teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta

PERAGA NO : 1 SOAL :

BAB VI SEJARAH GEOLOGI

GEOLOGI DAERAH KLABANG

DAFTAR ISI. BAB II GEOLOGI REGIONAL... 8 II.1. Fisiografi Regional... 8 II.2. Stratigrafi Regional II.3. Struktur Geologi Regional...

BAB I PENDAHULUAN. Penambangan (mining) dapat dilakukan dengan menguntungkan bila sudah jelas

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI

MEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Bab II Tinjauan Pustaka

BATUAN BATUAN BEKU, BATUAN SEDIMEN, DAN BATUAN MALIHAN/METAMORF

Transkripsi:

A. PROSES PEMBENTUKAN KEKAR, SESAR, DAN LIPATAN 1. Pembentukan Kekar Ada dua faktor dalam pembentukan struktur kekar pada batuan, yaitu faktor dari gaya endogen dan faktor dari gaya eksogen. Pada gaya endogen ini terjadi karena adanya tektonik, gaya tektonik ini dibedakan menjadi dua yaitu gaya tekan atau kompresi, pada gaya tekan ini akan membentuk jenis kekar gerus atau shear joint, yang kedua yaitu gaya tarik atau tension pada gaya ini akan membentuk kekar tarik atau disebut tension joint. Pada faktor gaya eksogen biasanya terjadi karena adanya gaya pengerutan yang timbul dari pendinginan batuan beku atau pengeringan pada batuan sedimen sehingga terbentuk jenis kekar pengerutan atau disebut shringkage joint, selain itu juga bisa terjadi karena adanya penghilangan beban batuan yang tererosi hal ini membentuk jenis kekar lembaran atau disebut sheet joint. 2. Pembentukan Sesar Faktor utama yang mempengaruhi pembentukan struktur sesar ini adalah adanya gaya endogen, gaya endogen ini menyebabkan terjadinya pemotongan pada lapisan batuan sehingga lapisan batuan yang satu dengan lapisan batuan yang lain akan bergeser turun, naik ataupun bertanslasi dan berotasi, sehingga menyebabkan perbedaan urutan lapisan batuan.

3. Pembentukan Lipatan Pada pembentukan lipatan ini juga dipengaruhi oleh tenaga endogen sebagai faktor utama pembentukannya. Tenaga endogen ini akan melakukan dorongan kepada lapisan dari samping dan arahnya saling berlawanan sehingga akan terjadi penekukan pada lapisan batuan, tetapi hanya jenis batuan sedimen saja yang bisa membentuk lipatan karena memang sifatnya yang elastis sehingga saat mendapatkan gaya dorong dari kedua sisinya lapisan batuan tidak akan patah, dari beberapa jenis lipatan selain mendapatkan gaya dari samping juga mendapatkan gaya dari atas dan bawah sehingga bentuk lipatannya akan menjadi khas, seperti chevron fold yang berbentuk lancip dengan sudut tertentu.

B. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KEKAR, SESAR, DAN LIPATAN DI LOKASI PERTAMBANGAN 1. KEKAR a) Untuk mengetahui kemana sumber dari Fine (urat mineral) b) Sebagai cebakan mineral-mineral bernilai ekonomis. c) Dalam Geologi Teknik dapat dijadikan sebagai acuan membuat terowongan, bendungan dan bangunan teknik lainnya. d) Bila ada struktur geologi lainnya berupa sesar, kekar bisa dijadikan sebagai data penting untuk mencari arak Sesar dan pola tegasan yang terjadi pada daerah tersebut. e) Dalam proses eksplorasi, analisis kekar dapat bermanfaat pula dalam pengidentifikasian suatu reservoir. Pada hal ini, yang lebih berpengaruh adalah system kekarnya, dimana system kekar tersebut bisa mempengaruhi proses-proses mineralisasi yang terjadi, yang merupakan saluran dan tempat berkumpulnya mineral-mineral berharga (seperti misalnya endapan hydrothermal : Au, Cu, Pb, Zn, dll). f) Dapat mengetahui banyaknya mineral yang terdapat di suatu daerah. 2. SESAR a) Mampu menginterpetasi pada peta bahwa pada daerah tertentu jika ada Sesar dengan cara melihat pola kontur dan pola pengaliran dipeta. b) Mampu mengetahui tegasan lokal (setempat) pada daerah tertentu. c) Mampu mengenali dan tahu bentukan-bentukan yang ada batuan bila batuan itu mengalami pensesaran. Sepeti adanya: breksiasi, Lereng curam yang memanjang.

d) Pada dunia tambang dapat digunakan sebagai perencanaan system penambangan. e) Sebagai tempat lewat, pengendapan, pembentukan dari cebakan mineral. f) Dalam keilmuan (science) dapat struktur terpenting dalam Teori Tektonik Lempeng. 3. LIPATAN a) Mengelompokkan jenis lipatan dan pola tegasan yang menyebabkan lipatan itu terjadi. b) Mampu menginterpetasi pada peta bentukan lipatan dengan melihat pola kontur, pola pengaliran. c) Mengetahui bagian-bagian (unsur-unsur) dari suatu lipatan. d) Sebagai perencanaan pembangunan penambangan pada dunia tambang.

TUGAS GEOLOGI STRUKTUR Oleh : EBRAN ALKAD 2012 / 1202055 PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBNGAN (S1) JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014