KINERJA KEUANGAN PT BANK PAN INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL

KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE CAMELS PADA PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK NEGARA INDONESIA,

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

BAB V PENUTUP. 1. LDR, IPR, NPL, IRR, PDN, BOPO dan ROE secara bersama sama memiliki

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

KINERJA KEUANGAN PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA, Tbk. SEBELUM DAN SESUDAH DIAKUISISI OLEH PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk.

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB V PENUTUP. dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Variabel LDR, LAR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO, FBIR, ROA, ROE,

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

Hal 9-2. C tive by Ticha. Hal 9-4. C tive by Ticha

BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING LOAN, RETURN ON ASSETS, NET

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT BANK DANAMON DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PERIODE TAHUN

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB III METODE PENELITIAN. ( dan PT. Bank Panin, Tbk. serta hubungan antar fenomena yang diteliti

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMELS PADA PT BANK EKONOMI RAHARJA, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar. Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

Maria Sibuea EB11 Pembimbing : Agustin Rusianasari, SE., MM

ANALISIS PENGARUH BOPO, CAR, LDR, ROA TERHADAP KEPUTUSAN BERINVESTASI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/10/PBI/2004 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

Nama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM

PENILAIAN KEBERHASILAN BANK DENGAN PERHITUNGAN MATEMATIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskriptif penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya dengan cara menghasilkan laba tinggi sehingga. profitabilitasnya terus mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

Transkripsi:

KINERJA KEUANGAN PT BANK PAN INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS Cicilia Franciska Ciciliafranciska@yahoo.co.id Program Studi Akuntansi STIE Widya DharmaPontianak ABSTRAK Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi lembaga perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kinerja keuangan dan tingkat kesehatan dari PT Bank Pan Indonesia, Tbk. Dan Entitas Anak. Analisis kinerja keuangan dapat menjadi alat ukur untuk mengetahui kesehatan kinerja keuangan pada bank. Untuk mengetahui kesehatan bank, bank menggunakan metode CAMELS yang terdiri dari aspek Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity dan Sensitivity to Market Risk. Metode penelitian dalam penyusunan skripsi adalah penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah studi dokumentasi. Teknik analisis data adalah datakualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT Bank Pan Indonesia, Tbk. Dan Entitas Anak dinyatakan sehat baik dari aspek permodalan, aset, manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan sensitivitas terhadap risiko pasar karena persentase pada rasio telah memenuhi persyaratan persentase minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Meskipun demikian, dalam aspek likuditas persentase Loan to Deposit Ratio (LDR) kurang sekitar 6,56 persen pada tahun 2009 dan tahun 2010 kurang sekitar 3,35 persen untuk masuk dalam kategori sehat. Begitu juga dengan Giro Wajib Minimum (GWM) berada dibawah lima persen yaitu sebesar 4,41 persen pada tahun 2009 untuk masuk kategori sehat. Saran untuk penelitian ini adalah untuk menjaga tingkat kesehatannya, Bank Panin harus terus meningkatkan kegiatan dalam perbankannya agar jumlah aset yang dimiliki semakin meningkat, jumlah penyaluran dana baik itu dalam bentuk kredit maupun penempatan di bank lain semakin meningkat, serta bank juga harus meningkatkan kepercayaan dari masyarakat untuk membantu bank dalam meningkatkan kinerja sehingga menghasilkan kinerja yang sangat baik. Kata Kunci: Kesehatan Bank, Metode Camels. A. Pendahuluan Dalam rangka mengawasi kondisi kesehatan setiap bank, maka Bank Indonesia menerbitkan peraturan tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum sebagai alat pengawasan perbankan. Tingkat kesehatan bank ditetapkan melalui hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja bank melalui penilaian kuantitatif terhadap faktor CAMELS. Pada Februari 1991, Menteri Keuangan mengeluarkan peraturan baru tentang pengawasan perbankan. Sejak itulah diperkenalkan sistem CAMELS. Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 5, September 2016 815

CAMELS meliputi permodalan (capital), kualitas aset (asset quality), manajemen (management), rentabilitas (earning), likuiditas (liquidity) dan sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk).kesehatan bank merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, manajemen bank, masyarakat pengguna jasa bank dan Bank Indonesia, selaku otoritas pengawasan perbankan dan pemerintah, karena kegagalan perbankan akan berakibat buruk. Penilaian kesehatan bank memiliki pengaruh terhadap kemampuan bank dan loyalitas nasabah kepada bank tersebut. Salah satunya adalah metode CAMELS yang terdiri dari Permodalan (Capital) merupakan penilaian didasarkan kepada permodalan yang dimiliki oleh salah satu bank. Salah satu penilaian adalah dengan metode Capital Adequacy Rasio (CAR) yaitu dengan cara membandingkan modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR).Kualitas aset (Assets) merupakan penilaian didasarkan pada kualitas aktiva yang dimiliki bank. Salah satunya adalah rasio Non Performing Loan (NPL) yaitu dengan cara membandingkan kredit bermasalah terhadap total kredit. Rentabilitas (Earning) adalah hasil perolehan dari investasi (penanaman modal) yang dikatakan dengan persentase dari besarnya investasi. Pendekatan penilaian faktor rentabilitas antara lain Return on Total Assets (ROA) yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Return on Equity (ROE)merupakan indikator yang amat penting bagi pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran dividen serta Net Interest Margin (NIM) yang menunjukkan kemampuan earning assets dalam menghasilkan pendapatan bunga bersih.apabila terjadi kenaikan dalam rasio ini, berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan. Kenaikan ini akan menyebabkan naiknya harga saham bank, yang akan membuat para pemegang saham bank dan para investor di pasar modal ingin membeli saham bank tersebut. Selanjutnya adalah Likuiditas (Liquidity) merupakan penilaian terhadap kemampuan bank untuk memelihara dan memenuhi kebutuhan likuiditas yang memadai dan kecukupan manajemen risiko likuiditas. Bank dikatakan likuid apabila mempunyai alat pembayaran berupa harta lancar lebih besar dibandingkan dengan seluruh kewajibannya. Likuiditas terdiri dari Loan to Deposit Ratio (LDR) yaitu rasio yang mengukur perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank yang menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 5, September 2016 816

likuiditasnya dan Giro Wajib Minimum (GWM) yaitu perbandingan antara Giro pada Bank Indonesia terhadap dana yang dihimpun. Berdasarkan latar belakang penelitian yang dilakukan, maka penulis merumuskan permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana kinerja keuangan dan tingkat kesehatan dari PT Bank Pan Indonesia, Tbk. Dan Entitas Anak dengan menggunakan metode CAMELSpada tahun 2009 sampai dengan 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan dan tingkat kesehatan daript Bank Pan Indonesia, Tbk. Dan Entitas Anak dengan menggunakan metode CAMELS pada tahun 2009 sampai dengan 2013. B. Kajian Teori Penilaian kesehatan bank dengan menggunakan metode CAMELS yaitu Permodalan (Capital)merupakan penilaian didasarkan kepada permodalan yang dimiliki oleh salah satu bank. Salah satu penilaian adalah dengan metode Capital Adequacy Ratio (CAR) yaitu dengan cara membandingkan modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko. Kualitas Aset (Assets) merupakan penilaian didasarkan pada kualitas aktiva yang dimiliki bank (Kasmir, 2002: 185). Manajemen (Management)merupakanpenilaian didasarkan kepada manajemen permodalan, manajemen aktiva, manajemen rentabilitas, manajemen likuiditas dan manajemen umum (Kasmir, 2002: 185). Rentabilitas (Earning) adalah hasil perolehan dari investasi (penanaman modal) yang dikatakan dengan persentase dari besarnya investasi (Rivai, et. al., 2013: 480-481). Likuiditas (Liquidity) merupakan penilaian terhadap kemampuan bank untuk memelihara dan memenuhi kebutuhan likuiditas yang memadai dan kecukupan manajemen risiko likuiditas dan bank dikatakan likuid apabila mempunyai alat pembayaran berupa harta lancar lebih besar dibandingkan dengan seluruh kewajibannya (Rivai, et. al., 2013: 482-484). Penilaian sensitivitas terhadap risiko pasar (Sensitivity to Market Risk) meliputi kemampuan modal bank dalam mengcover potensi kerugian dan kecukupan penerapan manajemen risiko pasar (Rivai, et. al., 2013: 485). Tingkat kesehatan bank ditetapkan melalui hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja bank melalui penilaian kuantitatif terhadap faktor CAMELS. Pada Februari 1991, Menteri Keuangan mengeluarkan peraturan baru tentang pengawasan perbankan. Sejak itulah diperkenalkan sistem CAMELS. Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 5, September 2016 817

Dalam mengukur kinerja keuangan dan kesehatan bank dengan metode CAMELS digunakan rasio-rasio berikut ini: 1. Capital Adequecy Ratio (CAR) Menurut (Kasmir,2002: 185): CAR adalah dengan cara membandingkan modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko. 2. Non Performing Loan (NPL) Menurut (Taswan, 2008: 61):NPLmerupakan rasio yang digunakan untuk membandingkan kredit bermasalah terhadap total kredit. 3. Return On Assets (ROA) Menurut (Rivai, et. al., 2013: 482):Return On Assets (ROA) adalahrasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. 4. Return On Equity (ROE) Menurut (Rivai, et. al., 2013: 483):Return On Equity (ROE) merupakan indikator yang amat penting bagi pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran dividen. 5. Net Interest Margin (NIM) Menurut (Rivai, et. al., 2013: 484): NIM Merupakan persentase yang didapat dari perbandingan antara pendapatan bunga bersih dengan aktiva produktif. 6. Loan to Deposit Ratio (LDR) Menurut (Rivai, et. al., 2013: 484): LDRadalah rasio yang mengukur perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. 10. Giro Wajib Minimum (GWM) Menurut (Rivai, et. al., 2013: 484): GWM adalah persentase yang didapat dari perbandingan antara Giro pada Bank Indonesia terhadap dana yang dihimpun. C. Metode Penelitian 1. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan penulis adalah penelitiandeskriptif yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan dan kesehatan bankpada PT Bank Pan Indonesia, Tbk. Dan Entitas Anak. 2. Teknik pengumpulan Data Penulis menggunakan teknik pengumpulan data studi dokumentasi, yaitu dengan memperoleh data-data dan laporan-laporan yang dimiliki perusahaan berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dan yang dijadikan obyek penelitian. Sumber laporan keuangan yang terdiri atas neraca konsolidasi, laporan laba rugi konsolidasi dan catatan atas laporan keuangan pada PT Bank Pan Indonesia, Tbk. Dan Entitas Anak pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. 3. Teknik Analisis Data Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 5, September 2016 818

a. Kuantitatif Berikut ini adalah rumus dari metode CAMELS antara lain: 1) Aspek Permodalan (Capital), menurut (Kasmir, 2000: 185): AspekPermodalan (Capital) dapat diukur dengan : Capital Adequecy Ratio (CAR) CAR = Modal Aktiva Tertimbang Menurut Risiko x 100% 2) Kualitas Aset (Asset), menurut (Taswan, 2008: 61):Kualitas aset dapat diukur dengan Non Performing Loan (NPL): NPL = Kredit Bermasalah Total Kredit x 100% 3) Aspek Rentabilitas (Earning), menurut (Rivai, et. al., 2013: 480-481): Aspek Rentabilitas(Earning) dapat diukur dengan : a) Return On Assets (ROA) ROA = b) Return On Equity (ROE) Laba Sebelum Pajak Rata-rata Total Aset x 100% ROE = Laba Setelah Pajak Rata-rata Modal x 100% c) Net Interest Margin (NIM) NIM = Pendapatan Bunga Bersih Aktiva Produktif x 100% 4) Aspek Likuiditas (Liquidity), menurut (Rivai, et. al., 2013: 482-484): Aspek b. Kualitatif Likuiditas dapat diukur dengan : a) Loan to Deposit Ratio (LDR) LDR= b) Giro Wajib Minimum (GWM) GWM = Kredit Dana Pihak Ketiga Giro pada Bank Indonesia Dana yang dihimpun x 100% Teknik analisis kualitatif digunakan untuk meneliti data-data dalam objek perusahaan. Data kualitatif merupakan serangkaian informasi yang digali dari Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 5, September 2016 819

hasil penelitian masih merupakan fakta-fakta verbal atau keterangan-keterangan saja.data kualitatif ini meliputi aspek manajemen dan sensitifitas terhadap risiko pasar. D. Hasil Analisis Data PenelitiandanPembahasan 1. Analisis Rasio Capital, Asset, Earning dan Liqudity Dalam analisis komponen capital, asset, earningdan liquiditydiperlukan datadata yang digunakan untuk perhitungan rasio masing-masing komponen seperti yang ditampilkan pada Tabel 1 berikut ini: TABEL 1 PT BANK PAN INDONESIA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK DATA PERHITUNGAN RASIO PERMODALAN, KUALITAS ASET, RENTABILITAS DANLIKUIDITAS TAHUN 2009 s.d. 2013 (DALAM JUTAAN RUPIAH) Komponen Permodalan Kualitas Aset Keterangan Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 CAR: Modal 10.741.780 12.239.609 15.888.131 17.647.765 19.958.433 ATMR 46.215.365 64.303.075 81.796.263 102.049.079 117.370.443 NPL: Kredit Bermasalah 1.298.531 2.428.869 2.449.881 1.519.660 2.224.088 Total Kredit 39.967.098 55.682.562 69.079.311 91.651.941 156.424.096 ROA: Laba Sebelum Pajak 1.406.145 1.897.611 2.736.366 3.042.464 3.252.163 Rentabilitas Likuiditas Rata-rata Total Asset 71.124.666 93.402.686 116.851.067 136.773.397 103.071.931 ROE: Laba Setelah Pajak 1.034.525 1.414.276 2.053.115 2.278.335 2.454.475 Rata-rata Modal 5.769.894 11.490.694 14.063.870 16.767.948 18.803.099 NIM: Pendapatan Bunga Bersih 3.224.990 4.202.474 4.962.741 5.473.867 5.862.131 Aktiva Produktif 74.012.403 104.936.433 120.487.500 143.818.228 159.439.578 LDR: Kredit 39.967.098 55.682.562 69.079.311 91.651.941 156.424.096 Dana Pihak Ketiga 55.941.557 74.590.519 84.903.837 101.012.764 116.907.124 GWM: Giro Pada BI 2.480.939 5.403.656 7.490.081 8.963.338 10.431.217 Dana Yg Dihimpun 56.229.931 74.969.957 85.328.760 101.471.683 117.386.343 Sumber: Data Olahan, 2014 Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 5, September 2016 820

Berdasarkan data perhitungan rasio pada Tabel 1, maka berikut ini adalah hasil perhitungan dalam mengukur kinerja keuangan bank dengan menggunakan metode camels yang disajikan dalam Tabel 2 sebagai berikut: TABEL 2 PT BANK PAN INDONESIA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK HASIL KINERJA KEUANGAN TAHUN 2009 s.d. 2013 Rasio 2009 2010 2011 2012 (%) 2013 CAR 23,24 19,03 19,42 17,29 17,00 NPL 3,25 4,36 3,55 1,66 2,16 ROA 1,98 2,03 2,34 2,22 2,08 ROE 17,93 12,31 14,60 13,59 13,05 NIM 4,36 4,00 4,12 3,81 3,68 LDR 71,44 74,65 81,36 90,73 88,17 GWM 4,41 7,21 8,78 8,83 8,89 Sumber: Data Olahan 2014 Tabel 2 menunjukkan hasil kinerja keuangan tahun 2009 sampai dengan 2013 dengan menggunakan metode camels. Hasil perhitungan kinerja keuangan pada PT Bank Pan Indonesia, Tbk. Dan Entitas Anak berdasarkan perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang paling baik adalah pada tahun 2009 dengan rasio paling tinggi yaitu sebesar 23,24 persen dan rasio paling rendah adalah pada tahun 2013 sebesar 17 persen. Meskipun terus mengalami penurunan, CAR pada PT Bank Pan Indonesia, Tbk. Dan Entitas Anak telah memenuhi standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu minimal delapan persen sehingga dapat dinyatakan dalam kategori sehat. Hasil perhitungan kinerja keuangan pada PT Bank Pan Indonesia, Tbk. Dan Entitas Anak berdasarkanperhitungan Non Performing Loan (NPL) menunjukkan bahwa yang paling baik adalah pada tahun 2012 dengan rasio paling rendah yaitu sebesar 1,66 persen dan NPL pada PT Bank Pan Indonesia, Tbk. Dan Entitas Anak juga telah memenuhi standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu di bawah lima persen sehingga dapat dinyatakan dalam kategori sehat. Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 5, September 2016 821

Hasil perhitungan kinerja keuangan pada PT Bank Pan Indonesia, Tbk. Dan Entitas Anak berdasarkanperhitungan Return on Assets (ROA) menunjukkan bahwa yang paling baik adalah pada tahun 2011 dengan rasio paling tinggi yaitu sebesar 2,34 persen dan yang paling rendah terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 1,98 persen. ROA pada PT Bank Pan Indonesia, Tbk. Dan Entitas Anak juga telah memenuhi standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu di atas 1,25 persen sehingga dapat dinyatakan dalam kategori sehat. Return on Equity (ROE) membuktikan bahwa yang paling baik adalah pada tahun 2009 dengan rasio paling tinggi yaitu sebesar 17,93 persen dan yang paling rendah terjadi pada tahun 2010 yaitu 12,31 persen. ROE pada PT Bank Pan Indonesia, Tbk. Dan Entitas Anak juga telah memenuhi standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu di atas 12,5 persen pada tahun 2009, 2011 sampai dengan 2013 sehingga dapat dinyatakan dalam kategori sehat dan tahun 2010 dinyatakan dalam kategori cukup sehat.net Interest Margin (NIM) menunjukkan bahwa yang paling baik adalah pada tahun 2009 dengan rasio paling tinggi 4,36 persen dan yang paling rendah terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 3,68 persen. Meskipun terus mengalami penurunan, NIM pada PT Bank Pan Indonesia, Tbk. Dan Entitas Anak telah memenuhi standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu di atas dua persen sehingga dapat dinyatakan dalam kategori sehat. Hasil perhitungan kinerja keuangan pada PT Bank Pan Indonesia, Tbk. Dan Entitas Anak berdasarkanperhitunganloan to Deposit Ratio (LDR) yang menunjukkan bahwa yang paling likuid adalah pada tahun 2012 dengan rasio paling tinggi yaitu sebesar 90,73 persen dan yang paling rendah terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 71,44 persen. Dari hasil perhitungan di atas, LDR pada PT Bank Pan Indonesia, Tbk. Dan Entitas Anak telah memenuhi standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu berada antara 78 sampai 92 persen pada tahun 2011 sampai 2013 sehingga dapat dinyatakan dalam kategori sehat dan pada tahun 2009 sampai 2010 dinyatakan masuk dalam kategori kurang sehat karena berada dibawah 78 persen. GiroWajib Minimum (GWM) menunjukkan bahwa yang paling baik adalah pada tahun 2013 dengan rasio yang paling tinggi yaitu sebesar 8,89 persen dan yang paling rendah terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 4,41 persen. GWM pada PT Bank Pan Indonesia, Tbk. Dan Entitas Anak telah memenuhi standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu berada di atas lima persen pada tahun 2010 sampai 2013 sehingga dapat dinyatakan dalam kategori sehat dan pada tahun 2009 dinyatakan masuk dalam kategori cukup sehat karena berada dibawah lima persen. Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 5, September 2016 822

2. Analisis Rasio Manajemen (Management) Bank Panin berusaha mengembangkan fungsimanajemen risiko secara berkelanjutan. Bank Panin juga terusmengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan pengendalian internal yang terpadudan komprehensif. Hal ini dilakukan agar bank memperoleh informasi mengenai adanya potensi risiko secara lebih dini dan bank dapat segera mengambil langkah-langkah agar dapat meminimalkan dampak risiko. Untuk menerapkan manajemen risiko sehari-hari, Bank telah mengikuti pada Pedoman Kebijakan Umum Manajemen Risiko Bank Panin yang telah disetujui oleh Direksi dan disahkan Dewan Komisaris. Kerangka Manajemen Risiko Bank telah diimplementasikan melaluikebijakankebijakan, prosedur, limit-limit transaksi, kewenangan, toleransi risiko dan perangkat manajemen risiko. Bank berusaha mengembangkan manajemen risiko secara berkesinambungan sesuai dengan meningkatnya perkembangan dan kompleksitas bisnis, strategi dan sistem informasi manajemen. Pengawasandari Dewan Komisaris dan Direksi juga dilibatkan dalam Organisasi Manajemen Risiko Bank. Komite Pemantau Risiko merupakan pengawas yang tertinggi di tingkat Komisaris. Direksi telah membentuk Komite Manajemen Risiko yang merupakan bagian yang sangat penting dalam pengendalian risiko, control unit yang memantau seluruh risiko yang terdapat pada kegiatan operasional bank. Komite Manajemen Risiko menentukan kebijakan dan membahas permasalahan risiko yang dihadapi bank secara keseluruhan. 3. Analisis Komponen Sensitivitas Terhadap Risiko Pasar (Sensitivity to Market Risk) Bank Panin berusaha mengembangkan fungsimanajemen risiko secara berkelanjutan.untuk menerapkan manajemen risiko sehari-hari, bank telah mengikuti Pedoman Kebijakan Umum Manajemen Risiko Bank Panin yang telah disetujui oleh Direksi dan disahkan Dewan Komisaris dan diawasi oleh Dewan Komisaris dalam beberapa pertemuan yang dilakukan. PT Bank Pan Indonesia, Tbk Dan Entitas Anak telah memiliki manajemen risiko pasar yang sehat dan dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya berdasarkan kebijakan dari bank tersebut karena manajemenpt Bank Pan Indonesia, Tbk. Dan Entitas Anak telah dianggap memahami aspek risiko pasar dengan baik. Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 5, September 2016 823

E. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan perhitungan rasio keuangan pada PT Bank Pan Indonesia, Tbk. Dan Entitas Anak dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja keuangan bank adalah sebagai berikut: a. Hasil perhitungan kinerja keuangan pada PT Bank Pan Indonesia, Tbk. Dan Entitas Anak berdasarkan rasio permodalan yang terdiri dari perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang paling baik adalah pada tahun 2009 dengan rasio paling tinggi yaitu sebesar 23,24 persen. b. Rasio kualitas aset yang terdiri dari perhitungan Non Performing Loan (NPL) menunjukkan bahwa yang paling baik adalah pada tahun 2012 dengan rasio paling rendah yaitu sebesar 1,66 persen. c. Rasio rentabilitas yang terdiri dari perhitungan Return on Total Assets (ROA) menunjukkan bahwa yang paling baik adalah pada tahun 2011 dengan rasio paling tinggi yaitu sebesar 2,34 persen. Return on Equity (ROE) membuktikan bahwa yang paling baik adalah pada tahun 2009 dengan rasio paling tinggi yaitu sebesar 17,93 persen serta Net Interest Margin (NIM) menunjukkan bahwa yang paling baik adalah pada tahun 2009 dengan rasio paling tinggi 4,36 persen. d. Rasio likuiditas yang terdiri dari perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang menunjukkan bahwa yang paling likuid adalah pada tahun 2012 dengan rasio paling tinggi yaitu sebesar 90,73 persen serta GiroWajib Minimum (GWM) menunjukkan bahwa yang paling baik adalah pada tahun 2013 dengan rasio yang paling tinggi yaitu sebesar 8,89 persen. Adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan dari hasil analisis yang telah dilakukan adalah: a. Untuk dapat meningkatkan CAR, maka dapat dilakukan beberapa cara yaitu mengurangi atau memperkecil jumlah pinjaman yang diberikan sehingga risiko semakin berkurang, aktiva tetap dan inventaris yang tidak berlebihan, penyertaan yang memiliki risiko perlu ditinjau lagi apa bermanfaat atau tidak. b. Untuk dapat mengatasi kredit bermasalah, dapat dilakukan beberapa cara yaitu dengan cara memperpanjang jangka waktu kredit bagi debitur, penurunan suku bunga bagi debitur, pembebasan bunga bagi debitur, atau yang terakhir adalah dengan cara penyitaan jaminan. Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 5, September 2016 824

DAFTAR PUSTAKA Ary, Suta I Putu Gede, dan Soebowo Musa. Membedah Krisis Perbankan: Anatomi Krisis dan Penyehatan Perbankan. Jakarta: Yayasan SAD Satria Bhakti, 2003. Bastian, Indra, dan Suhardjono. Akuntansi Perbankan, edisi pertama. Jakarta: Salemba Empat, 2006. Darmawi, Herman. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011. Faud, Moh. Ramly, dan M. Rustan D.M. Akuntansi Perbankan: Petunjuk Praktis Operasional Bank, edisi pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005. Hasibuan, Malayu S.P. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009. Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002. Mardiyanto, Handoyo. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Grasindo, 2009. Martono. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta: Ekonomi, 2002. Rivai, Veithjal et al. Commercial Bank Management: Manajemen Perbankan dari Teori ke Praktik, edisi pertama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma. Pedoman Penulisan Skripsi, edisi revisi kesembilan. Pontianak: STIE Widya Dharma, 2014. Surat Edaran (SE) Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011. Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian, edisi pertama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008. Taswan. Akuntansi Perbankan: Transaksi dalam Valuta Rupiah, edisi ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2008. Teguh, Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi, edisi pertama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005. Reksohadiprodjo, Sukanto dan T. Hani Handoko. Organisasi Perusahaan: Teori Struktur dan Perilaku, edisi kedua. Yogyakarta: BPFE, 2000. www.bi.go.id www.idx.co.id www.panin.co.id Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 5, September 2016 825