Laporan Pemantauan Persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Pemantauan Persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur

Laporan Pemantauan Persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Laporan Pemantauan Persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat

Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU-KUHAP) Bagian Keempat Pembuktian dan Putusan

ALUR PERADILAN PIDANA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA

MANTAN BOS ADHI KARYA KEMBALI DAPAT POTONGAN HUKUMAN.

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INDONESIA CORRUPTION WATCH 1 Oktober 2013

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDART OPERASIONAL KEPANITERAAN

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Hukum acara pidana di Belanda dikenal dengan istilah strafvordering,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan hukum dan penegakkan hukum yang sah. pembuatan aturan atau ketentuan dalam bentuk perundang-undangan.

Perpajakan 2 Pengadilan Pajak

LAPORAN MONITORING KASUS MAKAR DENGAN TERDAKWA YOHANES AGAPA, CS. Sidang II (PEMBACAAN EKSEPSI) Kamis, 25 Juni 2009

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indon

II. TINJAUAN PUSTAKA. penetapannya, dalam hal serta menurut cara yang diatur menurut Undang-Undang ini.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II PRAPERADILAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA INDONESIA. A. Sejarah Praperadilan dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia

P U T U S A N Nomor : 103 /PID/2013/PT-MDN.-

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulisan skripsi ini dilakukan dengan menggunakan penelitian lapangan dengan

BAB IV. A. Bantuan Hukum Terhadap Tersangka Penyalahgunaan Narkotika. Dalam Proses Penyidikan Dihubungkan Dengan Undang-Undang

Wewenang Penahanan Berujung OTT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2002 TENTANG GRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Putusan Sela Daud Sihombing Tanggal 14 Juni 2004

Laporan Pemantauan Jaksa Terhadap Integritas Jaksa Selama Proses Peradilan. Oleh Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MaPPI) FH UI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

TUGAS MATA KULIAH ANALISIS KASUS DAN PRAKTEK BERACARA

STANDAR PELAYANAN PERKARA PIDANA

Hukum Acara Pidana Untuk Kasus Kekerasan Seksual

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PIDANA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER

ADMINISTRASI PERKARA PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER

Bagian Kedua Penyidikan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 74/PUU-XV/2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA

- - PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG MAJELIS KEHORMATAN KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Hal-Hal Penting Terkait Penangkapan Yang Harus Diatur RKUHAP

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENDAMPINGAN SAKSI LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

Pemeriksaan Sebelum Persidangan

Undang Undang No. 8 Tahun 1981 Tentang : Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana

1 jam perkara sesuai dengan nomor urut perkara 4. Membuat formulir penetapan Ketua Pengadilan Negeri tentang

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

MEKANISME PENYELESAIAN KASUS KEJAHATAN KEHUTANAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

Makalah Daluwarsa Penuntutan (Hukum Pidana) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. negara hukum. Negara hukum merupakan dasar Negara dan pandangan. semua tertib hukum yang berlaku di Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. berhak mendapatkan perlindungan fisik, mental dan spiritual maupun sosial

- - PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG MAJELIS KEHORMATAN KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

V. PENUTUP. 1. Alasan yang menjadi dasar adanya kebijakan formulasi Hakim Komisaris. dalam RUU KUHAP Tahun 2009 atau hal utama digantinya lembaga pra

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

Lex Crimen Vol. II/No. 3/Juli/2013

TUGAS II PENGANTAR ILMU HUKUM PENGARUH PUTUSAN PENGADILAN DALAM HUKUM

HUKUM ACARA PIDANA. Welin Kusuma

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 8 TAHUN 1981 (8/1981) Tanggal: 31 DESEMBER 1981 (JAKARTA)

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pelaksanaan

PEMERIKSAAN DALAM SIDANG PENGADILAN. Welin Kusuma

BERITA NEGARA. No.711, 2013 MAHKAMAH AGUNG. Penyelesaian. Harta. Kekayaan. Tindak Pidana. Pencucian Uang. Lainnya PERATURAN MAHKAMAH AGUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah jaksa adalah istilah Indonesia asli (Hindu-Jawa) yang telah dikenal sejak

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB V PENUTUP. 1. Urgensi Peran Penasihat Hukum dalam Mendampingi Terdakwa Kasus. Narkotika pada Proses Pemeriksaan di Pengadilan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULAN. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dalam Pasal 1 Ayat (3)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N NOMOR : 488/PID/2015/PT.MDN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian, Kedudukan, serta Tugas dan Wewenang Kejaksaan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

dikualifikasikan sebagai tindak pidana formil.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 1997 TENTANG HUKUM DISIPLIN PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATRIK PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG RI NO. 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG SEBAGAIMANA YANG TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NO

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET TINDAK PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER- 022 /A/JA/03/2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGAWASAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

PENGADILAN TINGGI MEDAN

P U T U S A N. NOMOR 40/PID.Sus-KDRT/2015/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Nama lengkap : Terdakwa ; Tempat lahir : Kebumen ;

JAMINAN PERLINDUNGAN HAK TERSANGKA DAN TERDAKWA DALAM KUHAP DAN RUU KUHAP. Oleh : LBH Jakarta

Transkripsi:

Laporan Pemantauan Persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan A. Latar Belakang Pengadilan adalah satu satu nya institusi negara yang menjadi corong akhir untuk menegakkan keadilan. Pada lembaga inilah masyarakat menumpu kan nasibnya, terutama bagi mereka yang memang tersandung kasus hukum. Dengan posisi nya yang begitu penting dan sangat menentukan nasib hidup sseorang, maka sudah selayaknya Pengadilan bisa berkiprah secara profesioal dan maksimal dalam menjamin hak masyarakat atas keadilan ( acces to justice). Dengan melihat perkembangan kasus hukum di Pengadilan yang banyak menyita perhatian masyarakat, maka MaPPI FHUI selaku bagian dari masyarakat, tergerak untuk ikut aktif memastikan pelayanan hak keadilan masyarakat bisa berjalan dengan baik. Tercetuslah sebuah penelitian lapangan yang dinamakan Pemantauan Persidangan. Pemantauan persidangan adalah salah satu program kerja rutin dari divisi monitoring dan persidangan MaPPI FHUI yang tujuan dasarnya adalah untuk menilai konsistensi Pengadilan dalam menjalankan Hukum Acara Persidangan semaksimal mungkin. Pemantauan persidangan pada tahun 2012 ini dilakukan di empat pengadilan di Jakarta yakni : Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Pengadilan Negeri Jakarta Barat, dan Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Periode pemantauan persidangan dilakukan mulai bulan Maret 2012 Sampai dengan Bulan Juni 2012 ( empat bulan). Data-data yang dipantau adalah proses persidangan yang dimulai dari tahapan pembacaan surat dakwaan hingga tahapan putusan hakim. Dengan pemantauan persidangan ini diharapkan proses pemeriksaan terdakwa di persidangan bisa berjalan sesuai dengan Hukum Acara dan terlebih agar Pengadilan bisa menjamin hak atas keadilan itu secara professional dan imparsial. B. Rumusan Pertanyaan Penelitian 1. Apakah persidangan di Pengadilan di Jakarta Selatan telah sesuai dengan hukum acara pidana (KUHAP)? 2. Bagaimana bentuk-bentuk pelanggaran formil persidangan yang ada di Pengadilan Jakarta Selatan? C. Tujuan Penelitian Tujuan Pemantauan persidangan antara lain : 1. Mengukur konsistensi pengadilan Jakarta Selatan dalam menerapkan hukum acara di persidangan 2. Menangkap bentuk-bentuk pelanggaran hukum acara yang spesifik di persidangan D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian pemantauan persidangan ini antara lain adalah : 1. Sebagai masukan bagi pengadilan untuk terus memperbaiki kinerja pelayanan.

2. Sebagai salah satu upaya efektif untuk menjamin hak masyarakat atas akses keadilan (access to justice). E. Data Persidangan yang Dipantau Berikut ini adalah data persidangan yang dipantau para pemantau MaPPI FHUI selama periode Maret 2012 hingga Juni 2012. Tahapan Surat Dakwaan Eksepsi Tabel. 1 Data Persidangan Yang Dipantau Tanggapan PH atas Tanggapan JPU Sela Pembuktian (pemeriksaan saksi / ahli) Tuntutan (requisitor) Pembelaan (pledooi) Jumlah 9 1 2 2 14 11 5 12 Total Total persidangan yang dipantau sebanyak 56 persidangan F. Data Persidangan Yang Bersih Tanpa Kesalahan Formil Di bawah ini adalah tabel data persidangan yang berisi tanpa kesalahan formil sedikitpun. Tahapan Surat Dakwaan Tabel. 2 Data Persidangan Yang Bersih Tanpa Kesalahan Formil Tanggapan JPU atas Eksepsi Penasihat Hukum Sela Pembuktian (pemeriksaan Saksi / Ahli) Tuntutan (Requisitor) Pembelaan (Pledooi) Jumlah 2 2 2 1 1 2 5 Total Total persidangan yang bersih tanpa kesalahan formil sebanyak 15 persidangan

G. Data Persidangan Yang Bermasalah Total persidangan yang dipantau di PN Jakarta Selatan adalah sebanyak 56 persidangan. Persidangan yang bersih tanpa kesalahan formil adalah sebanyak 15 persidangan. Dengan demikian total persidangan yang bermasalah sebagai berikut : = Total persidangan persidangan bersih = 56 persidangan - 15 persidangan = 41 persidangan bermasalah. Dengan demikian, terdapat 41 persidangan yang bermasalah di PN Jakarta Selatan. G.1 Persidangan Yang Tidak Sesuai Hukum Acara Berikut ini adalah bentuk pelanggaran persidangan yang tidak sesuai dengan hukum acara pidana. Tabel 3. Persidangan Yang Tidak Sesuai Hukum Acara Tahapan Surat Dakwaan Pembuktian (pemeriksaan saksi / ahli) Tuntutan (Requisitor) Pembelaan (pledooi) (vonis) Bentuk Hakim Tidak Membuka Sidang dan menyatakan sidang terbuka untuk umum 1 4 3 Hakim tidak mengingatkan terdakwa untuk memperhatikan apa yang terjadi selama persidangan 2 Hakim tidak menanyakan apakah terdakwa mengerti isi surat dakwaan atau tidak 1 Hakim tidak menanyakan kepada terdakwa apakah ia keberatan atas surat dakwaan tersebut 2 Hakim tidak memeriksa apakah sudah tidak ada saksi-saksi yang akan memberikan keterangan yang masih di ruang sidang dan hakim tidak mempersilahkan saksi-saksi yang lain meninggalkan 10

ruang sidang Terdakwa tidak diberikan kesempatan untuk mengajukan pembelaan 3 Hakim tidak menanyakan apakah terdakwa mengerti atau tidak terhadap isi putusan 1 Hakim tidak menanyakan terdakwa apakah akan mengajukan upaya hukum 3 Total Total persidangan yang tidak sesuai dengan hukum acara adalah sebanyak 30 persidangan G.2 Persidangan Dengan Ancaman Pidana 5 Tahun dan Tidak Didampingi Penasehat Hukum Berikut ini adalah bentuk pelanggaran persidangan Dengan Ancaman Pidana 5 Tahun dan Tidak Didampingi Penasehat Hukum Tabel 4. Persidangan Dengan Ancaman Pidana 5 Tahun Penjara dan Tidak Didampingi Penasehat Hukum Tahapan Bentuk ancaman bagi terdakwa pidana 5 tahun/ lebih namun tidak didampingi penasehat hukum. Total Surat Dakwaan Sela Pembuktian (Pemeriksaan saksi / ahli) Tuntutan (requisitor) Pembelaan (pledooi) 4 1 8 4 2 1 Total Persidangan dengan ancaman pidana lima tahun atau lebih namun tidak didampingi penasehat hukum sebanyak 20 persidangan

G.3 Persidangan Yang Digabung Dalam Satu Waktu Beriut ini adalah bentuk pelanggaran persidangan yang disidangkan dengan digabung dalam satu waktu. Tabel 5. Persidangan Yang Digabung Dalam Satu Waktu Tahapan Bentuk persidangan pembacaan tuntutan langsung dilanjutkan dengan pembacaan putusan saat itu juga Total Surat Dakwaan Pembuktian (pemeriksaan saksi / ahli) Tuntutan (Requisitor) 4 (vonis) Total Persidangan yang digabung dalam satu waktu sebanyak 4 persidangan G.4 Catatan Khusus 1. Pada perkara No. 398/PID.B/2012/PN.JKT.Sel, suara jaksa dan hakim sangat pelan, sedangkan keadaan di luar hujan, sehingga suara hakim dan jaksa tidak terdengar jelas. 2. Pada perkara No. 88/PID.B/2012/PN.JKT.Sel, selama putusan dibacakan oleh hakim, ada seorang jaksa yang tiba-tiba masuk ke ruang sidang dan langsung duduk di tempat penuntut umum. Ditengah-tengah pembacaan putusan, jaksa tersebut keluar ruang sidang kembali. 3. Pada perkara No. 128/PID.B/2012/PN.JKT.Sel yakni pada saat klarifikasi lamaya hukuman penjara yang telah dibacakan oleh penuntut umum, hakim lupa lama hukuman penjaranya. Kemudian panitera bilang ke hakim lamanya 15 tahun penjara, padahal lamanya 14 tahun penjara, akan tetapi kemudian diralat kembali oleh penuntut umum. 4. Pada perkara No. 300/PID.B/2012/PN.JKT.Sel, yaitu pada saat sidang berlangsung, datang JPU kedua untuk duduk di tempat JPU. Jaksa yang baru datang tersebut bermain blackberry. Kemudian datang jaksa ketiga mengajak berbicara jaksa kedua. Selebihnya, suasana sidang berjalan dengan tenang.

5. Pada perkara No. 300/PID.B/2012/PN.JKT.Sel, terdapat beberapa catatan khusus, yaitu pada saat sidang berjalan, ada Jaksa yang masuk ke meja JPU ditengah tengah persidangan. Hal yang menarik juga pada saat awal sidang, jaksa belum hadir di ruang sidang, tetapi majelis hakim sudah siap di ruang sidang, dan terdakwa sudah duduk di tempat duduk terdakwa di tengah. Pembicaraan hakim pada saat sidang belum mulai juga terkesan tidak menghormati persidangan, karena pada saat itu, hakim membicarakan olah raga pingpong dan membicarakan perempuan cantik. Selain itu, di dalam sidang ini juga ada hal yang lucu, ketika hakim menanyakan kepada saksi, dengan dialog : Hakim bertanya: dimanakah lokasi kejadian? Saksi hendrik sinaga menjawab saja. Lalu hakim ketua menanggapi:" hoo, dekat halte pangkalan jati ya? Yang ada pecel lele mas Joko? Saya tahu itu, soalnya saya sering makan disana, hahaha" hakim tertawa. 6. Pada Perkara nomor 647/Pid.B/2012/PN.Jkt.Sel tanggal 5 Juni 2012 yakni ketika PH membacakan pembelaan, jaksa sedang asik memainkan blackberry nya. Hakim yang bersidang saat itu adalah : Soehartono; Andi Reza Jaya; dan Usman. Sedangkan Jaksa Penuntut Umum adalah Sdr. Lina. Dan Terdakwa bernama Maruli. 7. Pada perkara nomor 138/Pid.B/2012/PN.Jkt.sel tanggal 14 Juli 2012, ada aktivitas yang mengganggu jalannya sidang dimana saat jaksa membacakan tuntutan, panitera berada di luar ruangan sidang dan baru masuk di tengah acara sidang, panitera berbicara dengan salah satu hakim anggota dan hakim ketua. Lalu ditengah-tengah jalannya persidangan ada pegawai pengadilan masuk ke ruangan sidang untuk meminta tanda tangan salah satu hakim anggota. Hakim yang bersidang saat itu adalah : Subyantoro; Didik; Maman M. Ambari. JPU saat itu adalah Sdr. Dian. Sedangkan terdakwa yang disidangkan adalah Dian Kusumayanti 8. Pada perkara nomor 409/Pid.B/PN.Jkt.Sel/2012 tanggal 30 Mei 2012, saat pembacaan pembelaan baik JPU maupun Majelis Hakim tidak ada yang memperhatikan jalannya persidangan. Kemudian ada panitera yang masuk dan kemudian meminta tanda tangan ketua Majelis Hakim saat sidang masih berjalan. Baik JPU dan ketiga majelis hakim sempat tertidur saat pembelaan dibacakan. Hakim yang bersidang saat itu adalah Ari; Kusno; dan Syamsul. JPU tidak diketahui namanya. Terdakwa yang disidangkan bernama Tony Suryanto. G.5 Implikasi Hukum Atas Pelanggaran Bentuk Pelanggaran Implikasi Hukum Dasar Hukum Hakim tidak membuka sidang dan tidak menyatakan sidang terbuka untuk umum tidak sah dan Batal demi hukum Pasal 64 KUHAP Terdakwa berhak untuk diadili di sidang pengadian yang terbuka untuk umum 1. Pasal 153 ayat (3) menyatakan bahwa : Untuk keperluan pemeriksaan, hakim ketua

Hakim tidak mengingatkan terdakwa untuk memperhatikan segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan Hakim tidak menanyakan apakah terdakwa mengerti isi dari Surat Dakwaan atau tidak Jika tidak diingatkan, terdakwa bisa saja tidak mengerti isi dakwaan dengan baik. Terdakwa kehilangan hak untuk tahu apa yang didakwakan kepadanya sidang membuka sidang dan menyatakan terbuka untuk umum kecuali dalam perkara mengenai kesusilaan atau terdakwanya anak-anak. 2. Pasal 153 ayat (4) : Tidak dipenuhinya ketentuan dalam ayat (2) dan ayat (3) mengakibatkan batalnya putusan demi hukum 3. Pasal 195 yang menyatakan bahwa: Semua putusan pengadilan. hanya sah dan mempunyai kekuatan hukum apabila diucapkan di sidang terbuka untuk umum. Pasal 155 ayat (1) menyatakan : Pada permulaan sidang. hakim ketua sidang menanyakan kepada terdakwa tentang nama Iengkap. tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaannya sertta mengingatkan terdakwa supaya memperhatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya di sidang. Pasal 51 KUHAP b. Terdakwa berhak untuk diberitahukan dengan jelas dalam bahasa yang dimengerti olehnya tentang apa yang didakwakan kepadanya Pasal 155 KUHAP Ayat (2) a. Sesudah itu hakim ketua sidang minta kepada penuntut umum untuk membacakan surat dakwaan b. Selanjutnya hakim ketua sidang menanyakan kepada terdakwa apakah dia sudah benar-benar mengerti,

Hakim tidak menanyakan kepada terdakwa apakah ia keberatan atas surat dakwaan tersebut Hakim tidak memeriksa apakah sudah tidak ada saksi-saksi yang akan memberikan keterangan yang masih di ruang sidang dan hakim tidak mempersilahkan saksi-saksi yang lain meninggalkan ruang sidang Terdakwa tidak diberikan kesempatan untuk mengajukan pembelaan Terdakwa kehilangan hak untuk mengajukan keberatan, padahal ia berhak. Apabila ada saksi lain di ruang sidang memungkinkan saksi-saksi lain dapat mengetahui apa saja pertanyaan-pertanyaan hakim dan memungkinkan para saksi akan mempersiapkan jawaban terlebih dahulu Terdakwa kehilangan hak mengajukan pembelaan apabila terdakwa ternyata tidak mengerti, penuntut umum atas permintaan hakim ketua sidang wajib member penjelasan yang diperlukan Pasal 156 ayat (1) KUHAP Dalam hal terdakwa atau penasihat hukum mengajukan keberatan bahwa pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya atau dakwaan tidak dapat diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi kesempatan kepada penuntut umum untuk menyatakan pendapatnya, hakim mempertimbangkan keberatan tersebut untuk selanjutnya mengambil keputusan. Pasal 160 ayat (1) KUHAP a. Saksi dipanggil ke dalam ruang sidang se-orang demi seorang menurut urutan yang dipandang sebaik-baiknya oleh hakim ketua sidang setelah mendengar pendapat penuntut umum, terdakwa, atau penasihat hukum Pasal 54 KUHAP Guna kepentingan pembelaan, tersangka atau terdakwa berhak mendapat bantuan hukum dari seorang atau lebih penasihat hukum selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan, menurut tatacara yang ditentukan dalam undang-undang ini Pasal 203 ayat (3) huruf c : guna kepentingan. pembelaan, maka atas permintaan terdakwa dan atau penasihat hukum, hakim dapat menunda pemeriksaan paling lama tujuh

Hakim tidak menanyakan apakah terdakwa mengerti atau tidak terhadap isi putusan Hakim tidak menanyakan terdakwa apakah akan mengajukan upaya hukum Ancaman bagi terdakwa pidana 5 tahun / lebih namun tidak didampingi penasehat hukum. Hakim menghilangkan hak terdakwa untuk paham isi putusan yang dijatuhkan kepadanya. Kepahaman ini menentukan penggunaan hak selanjutnya, yakni apakah akan menerima atau menolak putusan. Terdakwa yang tidak mengetahui adanya upaya hukum akan diam saja karena tidak mengetahui hal tersebut padahal upaya hukum merupakan hak mereka. Hilangnya hak terdakwa atas bantuan hukum. hari; Pasal 196 KUHAP ayat (3) : Segera sesudah putusan pemidanaan diucapkan, bahwa hakim ketua sidang wajib memberitahukan kepada terdakwa tentang segala apa yang menjadi haknya, yaitu: a. hak segera menerima atau. segera menolak putusan; b. hak mempelajari putusan sebelum menyatakan menerima atau menolak putusan, dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh undang-undang ini; c. hak minta menangguhkan pelaksanaan putusan dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh undang-undang untuk dapat mengajukan grasi, dalam hal ia menerima putusan; d. hak minta diperiksa perkaranya dalam tingkat banding dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh undang-undang ini, dalam hal Ia menolak putusan; e. hak mencabut pernyataan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh undang-undang ini. Ibidem.., Pasal 56 KUHAP a. Ayat (1): dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa

Persidangan yang digabung dalam satu waktu (Berdasarkan pantauan MaPPI, ada 4 persidangan yang digabung dalam satu waktu). Jaksa dan Hakim menggunakan alat komunikasi ketika sidang berlangsung persidangan pembacaan tuntutan langsung dilanjutkan dengan pembacaan putusan saat itu juga. Implikasi Implikasi hukum dari penggabungan ini, terdakwa kehilangan hak untuk mengaukan pembelaan (pledooi) atas tuntutan Jaksa. Selain itu, hakim memutus terdakwa tanpa melakukan pemusyawaratan putusan terlebih dahulu, sehingga kualitas putusan berpotensi besar merugikan hak asasi terdakwa Persidangan tidak berjalan dengan professional melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun atau lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana lima tahun atau lebih yang tidak mempunyai penasihat hukum sendiri, pejabat bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib menunjuk penasihat hukum bagi mereka; b. Ayat (2): setiap penasihat hukum yang ditunjuk untuk bertindak sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1), memberikan bantuannya dengan cuma-cuma Pasal 54 KUHAP Guna kepentingan pembelaan, tersangka atau terdakwa berhak mendapat bantuan hukum dari seorang atau lebih penasihat hukum selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan, menurut tatacara yang ditentukan dalam undang-undang ini Pasal 203 ayat (3) huruf c : guna kepentingan. pembelaan, maka atas permintaan terdakwa dan atau penasihat hukum, hakim dapat menunda pemeriksaan paling lama tujuh hari; Pasal 217 (1) Hakim ketua sidang memimpin pemeriksaan dan memelihara tata tertib di persidangan. Pasal 218 (1) Dalam ruang sidang siapapun wajib

Jaksa berbicara satu sama lain ketika persidangan berlangsung Jaksa maupun Panitera keluar masuk ruang persidangan ketika persidangan berlangsung Hakim dan JPU tertidur ketika persidangan berlangsung Persidangan tidak berjalan dengan professional Persidangan tidak berjalan dengan professional Persidangan tidak berjalan dengan professional menunjukkan sikap hormat kepada pengadilan. Ibidem Ibidem Ibidem H. Simpulan 1. Pengadilan Negeri Jakarta selatan Kurang konsisten menjalankan amanat Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Dari hasil pemantauan MaPPI FHUI, konsistensi Pengadilan Negeri Jakarta selatan adalah sebesar 27 persen (15 persidangan bersih dari total 56 persidangan yang dipantau). Persidangan yang bermasalah terdapat sebanyak 73 persen (41 persidangan dari total 65 persidangan yang dipantau). 2. Bentuk bentuk pelanggaran Hukum Acara Pidana yang spesifik di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan antara lain sebagai berikut : Hakim tidak membuka sidang dan tidak menyatakan sidang terbuka untuk umum Hakim tidak mengingatkan terdakwa untuk memperhatikan segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan Hakim tidak menanyakan apakah terdakwa mengerti isi dari Surat Dakwaan atau tidak Hakim tidak menanyakan kepada terdakwa apakah ia keberatan atas surat dakwaan tersebut Hakim tidak memeriksa apakah sudah tidak ada saksi-saksi yang akan memberikan keterangan yang masih di ruang sidang dan hakim tidak mempersilahkan saksi-saksi yang lain meninggalkan ruang sidang Terdakwa tidak diberikan kesempatan untuk mengajukan pembelaan Hakim tidak menanyakan apakah terdakwa mengerti atau tidak terhadap isi putusan Hakim tidak menanyakan terdakwa apakah akan mengajukan upaya hokum Ancaman bagi terdakwa pidana 5 tahun / lebih namun tidak didampingi penasehat hukum. Persidangan yang digabung dalam satu waktu (Berdasarkan pantauan MaPPI, ada 4 persidangan yang digabung dalam satu waktu). Jaksa dan Hakim menggunakan alat komunikasi ketika sidang berlangsung Jaksa berbicara satu sama lain ketika persidangan berlangsung Jaksa maupun Panitera keluar masuk ruang persidangan ketika persidangan berlangsung Hakim dan JPU tertidur ketika persidangan berlangsung

I. Rekomendasi Adapun rekomendasi MaPPI FHUI antara lain : 1. Agar Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Menindak lanjuti semua temuan pelanggaran spesifik dalam Hasil Pemantauan MaPPI FHUI.