BAGIAN ANGGARAN O47. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 AUDITED KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN O47 (AUDITED) KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN (01)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang

PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN O47 (AUDITED) KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA WONOSARI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN (04)

BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BPK RI. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Hanoman No. 18 Semarang

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 UAPPA-W NUSA TENGGARA TIMUR

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA. Laporan Keuangan Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2013

RENCANA STRATEGIS <KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA> (Diisi dengan rencana strategis Kementerian Negara/Lembaga)

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Sultan Trenggono No

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015

Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Semester 1 Tahun 2013

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang

Pernyataan Tanggung Jawab Pimpinan. CaLK SIMAK BMN. Persediaan PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED. Jalan Wahidin Raya No 1 Jakarta Pusat

KATA PENGANTAR. Muara Bulian, Januari 2013 Panitera/Sekretaris, FAIZAL, SH NIP

BALAI PENYIDIKAN DAN PENGUJIAN VETERINER REGIONAL III BANDAR LAMPUNG DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

BAGIAN ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MANNA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Raya Padang Panjang Manna

KEJAKSAAN NEGERI PULAU PUNJUNG

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MANNA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Raya Padang Panjang Manna

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No. 14A

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl.Gatot Subroto

Halaman Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab. Daftar Tabel Daftar Grafik. viii Daftar Lampiran. ix Daftar Singkatan

BAGIAN ANGGARAN 054. LAPORAN KEUANGAN SATKER BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Unaudited)

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA TUAL LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. Jenderal Soedirman.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN JALAN PURNAWARMAN NO. 99, KEBAYORAN BARU JAKARTA

Transkripsi:

BAGIAN ANGGARAN O47 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK LAPORAN KEUANGAN 2013 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 AUDITED Jalan Abdul Muis No.7, Jalan Budi Kemulyaan I No.2, Jakarta Pusat

KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Pengguna Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) adalah salah satu entitas pelaporan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan Laporan Keuangan Kemen. PPPA mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, dan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pemakai laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Disamping itu Laporan Keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Jakarta, 2 Mei 2014 Sekretaris Kementerian, Dra. Sri Danti, MA NIP.19591115.198803.2.001 - i - Kata Pengantar

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA JALAN MEDAN MERDEKA BARAT NO. 15, JAKARTA 10110 TELEPON (021) 3842638, 3805562 FAXIMILE (021) 3805559, 3805562 PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Audited sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta, 2 Mei 2014 Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, (Linda Amalia Sari, S.IP) - ii - Pernyataan Tanggung Jawab

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA JALAN MEDAN MERDEKA BARAT NO. 15, JAKARTA 10110 TELEPON (021) 3842638, 3805562 FAXIMILE (021) 3805559, 3805562 PERNYATAAN TELAH DIREVIU PERIODE TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2013 Kami telah mereviu Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Unaudited berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dan peraturan lain terkait. Semua informasi yang dimuat dalam Laporan Keuangan adalah penyajian manajemen Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Reviu terutama terdiri dari permintaan keterangan kepada pejabat entitas pelaporan dan prosedur analitik yang diterapkan atas data keuangan. Reviu mempunyai lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang dilakukan sesuai dengan peraturan terkait dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas Laporan Keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami tidak memberi pendapat semacam itu. Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat perbedaan yang menjadikan kami yakin bahwa Laporan Keuangan yang kami sebutkan di atas telah disajikan sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. Jakarta, 14 Februari 2014 Inspektur Ketua Tim Reviu, - iii - Pernyataan Telah Direviu Titi Eko Rahayu, S.E. NIP.19690304.199503.2.001

DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab Pernyataan Telah Direviu Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik i ii iii iv vi ix Ringkasan 1 I. Laporan Realisasi Anggaran 4 II. Neraca 5 III. Catatan atas Laporan Keuangan 7 A. Penjelasan Umum 7 A.1. Dasar Hukum 7 A.2. Profil dan Kebijakan Teknis KPPPA 9 A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 11 A.4. Kebijakan Akuntansi 13 B. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 22 B.1. Pendapatan Negara dan Hibah 22 B.2. Belanja Negara 25 C. Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca 57 C.1. Aset Lancar 57 C.2. Aset Tetap 70 C.3. Piutang Jangka Panjang 79 C.4. Aset Lainnya 81 C.5. Kewajiban Jangka Pendek 90 C.6. Ekuitas Dana Lancar 93 C.7. Ekuitas Dana Investasi 93 D. Pengungkapan Penting Lainnya 94 D.1. Kejadian-Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca 94 D.2. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK 95 - iv - Daftar Isi

D.3. Rekening Pemerintah 95 D.4. Pengungkapan Lain-lain 95 Laporan-Laporan Pendukung sesuai Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER- 57/PB/2013 Laporan Barang Milik Negara Tingkat Kementerian Periode Tahunan TA 2013 Audited Lampiran-Lampiran lainnya sebagai pendukung CaLK - v - Daftar Isi

- vi - Daftar Tabel DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 : Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran 2 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Tabel 2 : Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2013 dan 2012 3 Tabel 3 : Uraian Satuan Kerja di Kemen. PPPA 12 Tabel 4 : Perbandingan Realisasi PNBP Lainnya Menurut Jenis Penerimaan Negara Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember2013 dan 2012 Tabel 5 : Rincian Realisasi PNBP Lainnya Menurut Satuan Kerja dan Jenis Penerimaan Negara Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Tabel 6 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Per Program Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Tabel 7 : Perbandingan Realisasi Belanja Per Program Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Tabel 8 : Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Satker Pusat Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Tabel 9 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Tabel 10 : Perbandingan Nilai Pengembalian Belanja Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Tabel 11 : Perbandingan Nilai Pengembalian Belanja Per Satker Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Tabel 12 : Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Belanja Menurut Satuan Kerja Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Tabel 13 : Perbandingan Komposisi Realisasi Belanja Pegawai Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Tabel 14 : Perbandingan Komposisi Realisasi Belanja Barang Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Tabel 15 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Tabel 16 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Tabel 17 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal dengan Perolehan Aset Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Tabel 18 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang yang Bersumber dari Hibah Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Tabel 19 : Rincian Perbandingan Nilai Aset Lancar Per 31 Desember 2013 dan 2012 22 24 25 26 31 33 39 40 41 43 46 49 50 52 54 57

Tabel 20 : Daftar Setoran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Setelah Tanggal 58 Neraca Per 31 Desember 2013 Tabel 21 : Daftar Setoran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Setelah Tanggal 58 Neraca Per 31 Desember 2012 Tabel 22 : Rincian Nilai Kas Lainnya dan Setara Kas Per 31 Desember 2013 59 Tabel 23 : Rincian Nilai Kas Lainnya dan Setara Kas Per 31 Desember 2012 60 Tabel 24 : Daftar Setoran/Pembayaran Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas Ke Kas 60 Negara/Pihak Ketiga Lainnya Setelah Tanggal Neraca Per 31 Desember 2013 Tabel 25 : Daftar Setoran/Pembayaran Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas Ke Kas 62 Negara/Pihak Ketiga Lainnya Setelah Tanggal Neraca Per 31 Desember 2012 Tabel 26 : Rincian Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas Menurut Satuan Kerja 63 Per 31 Desember 2013 dan 2012 Tabel 27 : Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/TGR 64 Per 31 Desember 2013 dan 2012 Tabel 28 : Daftar Setoran Pembayaran TGR Periode TA 2013 65 Tabel 29 : Jurnal Penyesuaian Nilai Bagian Lancar Tagihan TGR 65 Atas Pembayaran Angsuran TGR Periode TA 2013 Tabel 30 : Jurnal Penyesuaian Nilai Bagian Lancar Tagihan TGR 66 Per 31 Desember 2013 Tabel 31 : Saldo Persediaan Per 31 Desember 2013 dan 2012 67 Tabel 32 : Rincian Barang Persediaan Per 31 Desember 2013 68 Tabel 33: Rincian Saldo Persediaan Menurut Satuan Kerja 69 Per 31 Desember 2013 dan 2012 Tabel 34: Rincian Nilai Aset Tetap Per 31 Desember 2013 dan 2012 70 Tabel 35 : Daftar Mutasi/Perubahan Aset Tetap Per 31 Desember 2013 70 Tabel 36 : Perbandingan Posisi Aset Tetap pada Neraca dan data BMN 72 Per 31 Desember 2013 Tabel 37 : Nilai Aset Tanah Per 31 Desember 2013 dan 2012 72 Tabel 38 : Nilai Aset Peralatan dan Mesin Per 31 Desember 2013 dan 2012 73 Tabel 39 : Rincian Nilai Aset Peralatan dan Mesin Menurut Satuan Kerja 74 Per 31 Desember 2013 dan 2012 Tabel 40 : Nilai Aset Gedung dan Bangunan Per 31 Desember 2013 dan 2012 75 Tabel 41 : Nilai Aset Jalan, Irigasi dan Jaringan Per 31 Desember 2013 dan 2012 76 Tabel 42 : Nilai Aset Tetap Lainnya Per 31 Desember 2013 dan 2012 76 Tabel 43 : Nilai Aset Konstruksi Dalam Pengerjaan 78 - vii - Daftar Tabel

Per 31 Desember 2013 dan 2012 Tabel 44 : Nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Per 31 Desember 2013 dan 2012 79 Tabel 45 : Rincian Nilai Buku Aset Tetap Setelah Penyusutan 79 Per 31 Desember 2013 Tabel 46 : Nilai Piutang Jangka Panjang Per 31 Desember 2013 dan 2012 80 Tabel 47 : Jurnal Penyesuaian Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/TGR 80 Per 31 Desember 2013 Tabel 48 : Rincian Nilai Aset Lainnya Per 31 Desember 2013 dan 2012 81 Tabel 49 : Perbandingan Posisi Aset Lainnya pada Neraca dan data BMN 82 Per 31 Desember 2013 Tabel 50 : Nilai Aset Tak Berwujud Per 31 Desember 2013 dan 2012 83 Tabel 51 : Rincian Nilai Aset Tak Berwujud Lainnya (Software Komputer) 83 Per 31 Desember 2013 Tabel 52 : Rincian Nilai Aset Tak Berwujud Menurut Satuan Kerja 85 Per 31 Desember 2013 dan 2012 Tabel 53 : Nilai Aset Lain-lain Per 31 Desember 2013 dan 2012 86 Tabel 54 : Rincian Nilai Aset Lain-lain (Aset Tetap yang Dihentikan Penggunaannya 86 Dalam Operasional Pemerintahan) Per 31 Desember 2013 Tabel 55 : Rincian Nilai Aset Lain-lain yang Dihapuskan Periode TA 2013 87 Tabel 56 : Rincian Nilai Aset Lain-lain Menurut Satuan Kerja 88 Per 31 Desember 2013 dan 2012 Tabel 57 : Nilai Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya 89 Per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 Tabel 58 : Rincian Nilai Buku Aset Lainnya Setelah Penyusutan 89 Per 31 Desember 2013 Tabel 59 : Rincian Nilai Kewajiban Jangka Pendek Per 31 Desember 2013 dan 2012 90 Tabel 60 : Rincian Nilai Utang Kepada Pihak Ketiga Per 31 Desember 2013 90 Tabel 61 : Daftar Pertanggungjawaban Saldo Uang Muka dari KPPN 91 Setelah Tanggal Neraca Per 31 Desember 2013 Tabel 62 : Daftar Setoran Pendapatan yang Ditangguhkan Ke Kas Negara 92 Pada Periode TA 2014 Tabel 63 : Rincian Nilai Ekuitas Dana Lancar Per 31 Desember 2013 dan 2012 93 Tabel 64 : Rincian Nilai Ekuitas Dana Investasi Per 31 Desember 2013 dan 2012 93 - viii - Daftar Tabel

Grafik 1 : Komposisi Realisasi Belanja Per Program Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Grafik 2 : Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Per Satuan Kerja Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Grafik 3 : Persentase Komposisi Realisasi Belanja Satker Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 DAFTAR GRAFIK Grafik 4 : Perbandingan Persentase Realisasi Belanja Satker Pusat Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Grafik 5 : Persentase Komposisi Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Grafik 6 : Perbandingan Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Grafik 7 : Perkembangan Nilai Realisasi Belanja Per Bulan Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Grafik 8 : Perbandingan Nilai Realisasi Belanja Per Bulan Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Grafik 9 : Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Grafik 10 : Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Grafik 11 : Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Per Satuan Kerja Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Grafik 12 : Perbandingan Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Antara Satker Pusat dengan Satker Dekonsentrasi Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Grafik 13 : Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Grafik 14 : Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Barang (Hibah) Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Grafik 15 : Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Sosial Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Halaman 26 28 29 31 34 35 36 37 42 42 44 48 49 53 55 - ix - Daftar Grafik

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Audited telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2013. Realisasi Pendapatan Negara berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp507.558.935,00 atau mencapai 0% dari Estimasi Pendapatannya sebesar Rp0,00. Realisasi Belanja Negara sebesar Rp224.535.579.428,00 atau mencapai 87,50% dari alokasi Anggaran sebesar Rp256.601.034.000,00. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut: -1- Ringkasan Laporan Keuangan Kemen. PPPA

Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam rupiah) untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Uraian Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Pendapatan Negara 0 507.558.935 0 939.985.338 dan Hibah 1. PNBP 0 507.558.935 0 939.985.338 Belanja Negara 256.601.034.000 224.535.579.428 170.618.754.000 155.196.515.900 1. Belanja Transaksi Kas 256.601.034.000 221.378.857.080 170.618.754.000 155.196.515.900 2. Belanja Transaksi Non Kas 0 3.156.722.348 0 0 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Tahunan, 31 Desember 2013 2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana per 31 Desember 2013 dan 2012. Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimana yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Nilai Aset per 31 Desember 2013 dicatat dan disajikan sebesar Rp70.314.352.726,00 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp4.871.916.265,00; Aset Tetap (neto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp62.034.096.554,00; Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya (neto setelah akumulasi penyusutan) masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp3.408.339.907,00. Nilai Kewajiban seluruhnya tersaji sebesar Rp1.793.775.453,00 yang merupakan Kewajiban Jangka Pendek. Sementara itu Nilai Ekuitas Dana disajikan sebesar Rp68.520.577.273,00 yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp3.078.140.812,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp65.442.436.461,00. Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut: -2- Ringkasan Laporan Keuangan Kemen. PPPA

Tabel 2 Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2013 dan 2012 Tanggal Neraca (dalam rupiah) Uraian 31 Desember 2013 31 Desember 2012 Nilai kenaikan/ (penurunan) ASET Aset Lancar 4.871.916.265 7.047.823.382 (2.175.907.117) Aset Tetap 62.034.096.554 31.026.440.892 31.007.655.662 Piutang Jangka Panjang 0 5.970.000 (5.970.000) Aset Lainnya 3.408.339.907 4.020.497.808 (612.157.901) Jumlah Aset 70.314.352.726 42.100.732.082 28.213.620.644 KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek 1.793.775.453 5.138.863.445 (3.345.087.992) Jumlah Kewajiban 1.793.775.453 5.138.863.445 (3.345.087.992) EKUITAS DANA Ekuitas Dana Lancar 3.078.140.812 1.908.959.937 1.169.180.875 Ekuitas Dana Investasi 65.442.436.461 35.052.908.700 30.389.527.761 Jumlah Ekuitas Dana 68.520.577.273 36.961.868.637 31.558.708.636 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana 70.314.352.726 42.100.732.082 28.213.620.644 Sumber : Neraca Tahunan Komparatif, 31 Desember 2013 3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja Negara diakui berdasarkan basis kas, yaitu diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas Negara. Dalam penyajian Neraca untuk periode per tanggal 31 Desember 2013, nilai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui pada saat diperolehnya hak atas dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara. -3- Ringkasan Laporan Keuangan Kemen. PPPA

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (AUDITED) 31 Desember 2013 31 Desember 2012 Uraian Catatan % Anggaran Realisasi Realisasi terhadap Realisasi Anggaran PENDAPATAN B.1 1. Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1.1 0 507.558.935 0,00 939.985.338 Jumlah Pendapatan 0 507.558.935 0,00 939.985.338 BELANJA B.2 BELANJA TRANSAKSI KAS Rupiah Murni 1. Belanja Pegawai B.2.1 32.789.823.000 29.872.170.066 91,10 30.893.626.112 2. Belanja Barang B.2.2 133.108.467.000 124.247.647.573 93,34 120.854.602.683 3. Belanja Modal B.2.3 81.295.231.000 59.024.417.913 72,61 2.078.667.105 Pinjaman dan Hibah 1. Belanja Barang B.2.4 8.764.640.000 7.881.398.528 89,92 0 2. Bantuan Sosial B.2.5 642.873.000 353.223.000 54,94 1.369.620.000 BELANJA TRANSAKSI NON KAS 1. Belanja Barang Non Kas B.2.6 0 3.156.722.348 0,00 0 Jumlah Belanja 256.601.034.000 224.535.579.428 87,50 155.196.515.900 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Tahunan, 31 Desember 2013-4 - Laporan Realisasi Anggaran Kemen. PPPA

II. NERACA NERACA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (AUDITED) NAMA PERKIRAAN (dalam Rupiah) CATATAN PER 31 DES 2013 PER 31 DES 2012 ASET ASET LANCAR C.1 Kas dan Bank Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1 62.550.520,00 556.935.000,00 Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00 Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.2 3.236.256.517,00 4.581.928.445,00 Kas pada BLU 0,00 0,00 Jumlah Kas dan Bank 3.298.807.037,00 5.138.863.445,00 Piutang Piutang Bukan Pajak 0,00 0,00 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak 0,00 0,00 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran 0,00 0,00 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bagian Lancar TPA 0,00 0,00 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi C.1.3 20.000.000,00 24.000.000,00 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bagian Lancar TTGR (20.000.000,00) (120.000,00) Jumlah Piutang (Bersih) 0,00 23.880.000,00 Belanja Dibayar Dimuka 0,00 0,00 Persediaan C.1.4 1.573.109.228,00 1.885.079.937,00 JUMLAH ASET LANCAR 4.871.916.265,00 7.047.823.382,00 ASET TETAP C.2 Tanah C.2.1 294.120.000,00 294.120.000,00 Tanah Badan Layanan Umum 0,00 0,00 Peralatan dan Mesin C.2.2 29.719.888.380,00 29.786.042.057,00 Gedung dan Bangunan C.2.3 240.425.660,00 240.425.660,00 Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.2.4 255.108.000,00 255.108.000,00 Aset Tetap Lainnya C.2.5 525.355.414,00 450.745.175,00 KDP C.2.6 57.450.779.353,00 0,00 Akumulasi Penyusutan C.2.7 (26.451.580.253,00) 0,00 JUMLAH ASET TETAP 62.034.096.554,00 31.026.440.892,00 PIUTANG JANGKA PANJANG C.3 Tagihan Penjualan Angsuran 0,00 0,00 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - TPA 0,00 0,00 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi C.3.1 0,00 6.000.000,00 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - TP/TGR 0,00 (30.000,00) JUMLAH PIUTANG JANGKA PANJANG (BERSIH) 0,00 5.970.000,00 ASET LAINNYA C.4 Aset Tak Berwujud C.4.1 3.359.045.500,00 3.002.050.500,00 Aset Lain-lain C.4.2 1.382.915.737,00 1.018.447.308,00 Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.4.3 (1.333.621.330,00) 0,00 JUMLAH ASET LAINNYA JUMLAH ASET 3.408.339.907,00 4.020.497.808,00 70.314.352.726,00 42.100.732.082,00-5 - Neraca

KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK C.5 Utang kepada Pihak Ketiga C.5.1 1.240.900.878,00 2.850.090.666,00 Uang Muka dari KPPN C.5.2 62.550.520,00 556.935.000,00 Pendapatan yang Ditangguhkan C.5.3 490.324.055,00 1.731.837.779,00 Pendapatan Diterima Dimuka 0,00 0,00 JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 1.793.775.453,00 5.138.863.445,00 1.793.775.453,00 5.138.863.445,00 JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR C.6 Cadangan Piutang C.6.1 0,00 23.880.000,00 Cadangan Persediaan C.6.2 1.573.109.228,00 1.885.079.937,00 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek 0,00 0,00 Dana Lancar BLU 0,00 0,00 Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima 0,00 0,00 Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan 0,00 0,00 Ekuitas Dana Lancar Lainnya C.6.3 1.505.031.584,00 0,00 JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR 3.078.140.812,00 1.908.959.937,00 EKUITAS DANA INVESTASI C.7 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap C.7.1 62.034.096.554,00 31.026.440.892,00 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya C.7.2 3.408.339.907,00 4.026.467.808,00 JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI 65.442.436.461,00 35.052.908.700,00 JUMLAH EKUITAS DANA 68.520.577.273,00 36.961.868.637,00 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 70.314.352.726,00 42.100.732.082,00 Sumber : Neraca Tahunan Komparatif, 31 Desember 2013-6 - Neraca

A. PENJELASAN UMUM III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, 2. Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, 3. Undang-Undang RI Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, 4. Undang-Undang RI Nomor 19 tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013, 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, 6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, 7. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, 8. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, 9. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar, 10. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, 11. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 40/PMK.05/2009 tentang Sistem Akuntansi Hibah, -7- Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

12. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 248/PMK.07/2010 tentang perubahan atas PMK Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, 13. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat, 14. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 04/KMK.06/2013 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Pemerintah Pusat, 15. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat, 16. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-69/PB/2006, tentang Pedoman Koreksi Kesalahan Laporan Keuangan, 17. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-62/PB/2009, tentang Tata Cara Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual Pada Laporan Keuangan, 18. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-80/PB/2011, tentang Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer pada Bagan Akun Standar, 19. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2012 tentang Penambahan dan Perubahan Akun Non Anggaran dan Akun Neraca Pada Bagan Akun Standar, 20. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. -8- Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

Profil dan Kebijakan Teknis Kemen. PPPA A.2. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK A.2.1. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi 1. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. 2. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dipimpin oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; b. Koodinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; c. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; dan d. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. -9- Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

A.2.2. Visi, Misi, dan Tujuan Visi : Terwujudnya kesetaraan gender dan terpenuhinya hak anak. Misi: Meningkatnya kesejahteraan dan kualitas hidup perempuan dan anak. Tujuan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah: 1. Mewujudkan program dan kebijakan pemerintah yang responsif gender, 2. Memastikan peningkatan dan pemenuhan hak-hak perempuan, 3. Memastikan peningkatan dan pemenuhan hak-hak anak, 4. Menjamin realisasi kebijakan pada sistem data yang responsif gender dan sesuai dengan kepentingan anak, 5. Mewujudkan manajemen yang akuntabel. Tujuan ini akan tercapai melalui dua fokus utama. Pertama, peningkatan kapasitas kelembagaan dalam mendukung pencapaian pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan, melalui implementasi strategi pengarusutamaan gender termasuk dalam mengintegrasikan perspektif gender ke dalam proses perencanaan dan penganggaran di setiap kementerian atau lembaga. Fokus ini bertujuan untuk mendukung perbaikan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan serta peningkatan perlindungan bagi perempuan dari setiap tindak kekerasan. Yang kedua, peningkatan kapasitas kelembagaan dalam mendukung pencapaian perlindungan anak melalui (a) memformulasikan dan mengharmonisasikan berbagai macam regulasi yang berkaitan dengan perlindungan anak; (b) meningkatkan kapasitas dari implementasi perlindungan anak; (c) meningkatkan pengadaan data dan informasi dalam perlindungan anak; (d) meningkatkan dan -10- Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

mengkoordinasikan kerjasama dengan stakeholder terkait dalam memenuhi hak-hak anak serta meningkatkan perlindungan bagi anakanak dari setiap tindak kekerasan dan diskriminasi. Selain itu, penerapan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak juga didukung oleh: a. Peningkatan kualitas manajemen dan tata kelola pembangunan dalam kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, serta perlindungan anak. b. Sistem manajemen data dan informasi tentang gender dan anak. c. Peningkatan koordinasi dan kerjasama antar bidang, sektor, program, stakeholder dan institusi. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Audited ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA). Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. Laporan Keuangan ini berupa laporan konsolidasi dari seluruh jenjang struktural di bawah Kemen. PPPA yang meliputi satuan kerja yang bertanggung jawab atas anggaran yang diberikan kepadanya. Jumlah satuan kerja di lingkup Kemen. PPPA sampai dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah 27 (dua puluh tujuh) satker yang terdiri atas 7 (tujuh) satker pusat, 10 (sepuluh) satker dekonsentrasi TA 2013, dan 10 (sepuluh) satker dekonsentrasi TA 2012 non-aktif yang sudah dilakukan liquidasi pada periode tahun 2013. -11- Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

Dari jumlah tersebut, semua satker telah menyampaikan laporan keuangan dan dikonsolidasikan. Rincian satuan kerja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3 Uraian Satuan Kerja di Kemen. PPPA No Kode Satker Uraian Satker 1 427944 SATKER MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN 2 664937 SATKER DEPUTI BIDANG PUG BIDANG EKONOMI 3 664941 SATKER DEPUTI BIDANG PUG BIDANG POLSOSKUM 4 664958 SATKER DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN 5 664962 SATKER DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN ANAK 6 664979 SATKER DEPUTI BIDANG TUMBUH KEMBANG ANAK 7 664983 SATKER KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA 8 100040 SATKER BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PROVINSI JAMBI 9 150023 SATKER BADAN PP DAN PA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 10 160036 SATKER BADAN PP DAN KB PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 11 180035 SATKER BADAN PP DAN KB PROVINSI SULAWESI TENGAH 12 190013 SATKER BADAN PP DAN KB PROVINSI SULAWESI SELATAN 13 200040 SATKER BADAN PP DAN KB PROVINSI SULAWESI TENGGARA 14 210006 SATKER BIRO PENINGKATAN KUALITAS SDM SETDA PROVINSI MALUKU 15 220037 SATKER BADAN PP DAN PA PROVINSI BALI 16 230044 SATKER BADAN PP DAN PA PROVINSI NTB 17 260038 SATKER BADAN PP DAN PA PROVINSI BENGKULU 18 025133 SATKER BADAN PP DAN KB PROVINSI JAWA BARAT 19 035161 SATKER BADAN PPPA DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH 20 045161 SATKER BADAN PPM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 21 055199 SATKER BADAN PP DAN KB PROVINSI JAWA TIMUR 22 075199 SATKER BIRO PPA DAN KB SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA -12- Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

23 125160 SATKER BIRO PP SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG 24 135199 SATKER BADAN PPAMKB PROVINSI KALIMANTAN BARAT 25 295308 SATKER BADAN PPMD PROVINSI BANTEN 26 305145 SATKER BADAN PPKB DAN PA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 27 325230 SATKER BADAN PP DAN PA PROVINSI KEPULAUAN RIAU Sumber : Referensi Satker di Kemen. PPPA TA 2013 Keterangan : Satker Dekon TA 2013 Aktif Satker Dekon TA 2012 Non-Aktif (Likuidasi) SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. Kebijakan Akuntansi A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Audited telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakankebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Kemen. PPPA adalah sebagai berikut: -13- Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan (1) Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan Pendapatan adalah semua penerimaan yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan. Kebijakan Akuntansi atas Belanja (2) Kebijakan Akuntansi atas Belanja Belanja adalah semua pengeluaran yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari Kas Umum Negara. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja. Kebijakan Akuntansi atas Aset (3) Kebijakan Akuntansi atas Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat -14- Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumbersumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya. Aset Lancar a. Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan disajikan sebagai Bagian Lancar Piutang. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. -15- Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

Persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan: harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian; harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya. Aset Tetap b. Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca berdasarkan harga perolehan atau harga wajar. Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah), dan Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah). Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Piutang Jangka Panjang c. Piutang Jangka Panjang Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah -16- Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. TP adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. Aset Lainnya d. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Lain-lain merupakan aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah. -17- Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

Kebijakan Akuntansi atas Kewajiban (4) Kebijakan Akuntansi atas Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana (5) Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek. -18- Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang. Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih (6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih. Penggolongan kualitas piutang disajikan dalam tabel berikut: Kualitas Piutang Lancar Kurang Lancar Diragukan Uraian Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan Penyisihan 0.5% 10% 50% Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal 100% Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN Sumber : PMK No.201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih. -19- Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap (7) Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap Penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada seluruh entitas Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun 2013, sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No.01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: 1. Tanah 2. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP) 3. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau using yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan. Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat dalam pembukuan per 31 Desember 2012 untuk aset tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012. Sedangkan untuk aset tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2012, nilai yang disusutkan adalah berdasarkan nilai perolehan. Perhitungan dan pencatatan penyusutan aset tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu. Penyusutan aset tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari aset tetap secara merata setiap semester selama masa manfaat. Masa manfaat aset tetap ditentukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.06/2013 tentang Tabel -20- Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat dapat disajikan sebagai berikut: Kelompok Aset Tetap Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Masa Manfaat 2 s/d 20 tahun 10 s/d 50 tahun 5 s/d 40 tahun 4 tahun -21- Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp507.558.935,- B.1. PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp507.558.935,00 atau mencapai 0,00% dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp0,00. Keseluruhan Pendapatan Negara dan Hibah Kemen. PPPA berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya. B.1.1Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya Realisasi PNBP Lainnya TA 2013 dibandingkan dengan TA 2012 menurut jenis penerimaan negara disajikan sebagai berikut: Tabel 4 Perbandingan Realisasi PNBP Lainnya Menurut Jenis Penerimaan Negara Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember2013 dan 2012 Kode Akun Uraian Realisasi PNBP Lainnya Periode 31 Des 2013 Periode 31 Des 2012 naik/(turun) 423129 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya Rp 27,700,000 Rp 39,850,000 (12,150,000) 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) Rp 2,324,407 Rp 13,658,118 (11,333,711) 423752 Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah Rp - Rp 40,245,375 (40,245,375) 423913 423921 423999 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Pendapatan Pelunasan Piutang Non Bendahara Pendapatan Anggaran Lainlain Rp 467,534,528 Rp 428,004,743 39,529,785 Rp 10,000,000 Rp 19,240,000 (9,240,000) Rp - Rp 398,987,102 (398,987,102) Jumlah Rp 507,558,935 Rp 939,985,338 Rp (432,426,403) Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (Gabungan), jumlah netto sampai dengan 31 Desember 2013 dan 2012-22- Catatan atas Laporan Keuangan Penjelasan LRA

Realisasi PNBP Lainnya TA 2013 turun sebesar Rp432.426.403,00 dibandingkan periode TA 2012. Penurunan ini disebabkan berkurangnya jumlah pengembalian belanja TA 2012 yang disetor pada tahun 2013. Namun besarnya nilai pengembalian belanja yang disetorkan pada TA berikutnya masih menjadi perhatian lebih bagi manajemen Kemen. PPPA karena terkait dengan kinerja pengelola keuangan yang belum sepenuhnya memperhatikan batas waktu penyetoran pengembalian belanja. Hal ini juga mengambarkan bahwa nilai realisasi belanja yang disajikan dalam Laporan Keuangan Kemen. PPPA tidak akurat sesuai dengan penyerapan anggarannya. Faktor lain yang menyebabkan penurunan nilai realisasi pendapatan adalah kepatuhan rekanan penyedia barang/jasa terhadap ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan pemerintah yang dapat disajikan dari tidak adanya denda keterlambatan yang dibebankan kepada rekanan penyedia barang/jasa pada periode TA 2013. Selain itu, terkait realisasi Pendapatan Pelunasan Piutang Non Bendahara, nilai sebesar Rp10.000.000,00 lebih kecil dari total nilai tagihan tuntutan ganti rugi yang jatuh tempo pada TA 2013 sebesar Rp24.000.000,00 sebagaimana tertuang dalam Neraca akun Bagian Lancar Tagihan TGR. Selisih nilai yang belum dibayarkan dibebankan pada TA 2014 dan telah dibayarkan pada tanggal 20 Januari 2014 sebesar Rp4.000.000,00 dengan NTPN 0110001300131401 dan tanggal 10 Februari 2014 sebesar Rp16.000.000,00 (Pelunasan) dengan NTPN 1409011000001309 sehingga menjadi realisasi pendapatan TA 2014. Realisasi PNBP Lainnya sebesar Rp507.558.935,00 terdiri dari realisasi pada Satker Pusat sebesar Rp456.308.088,00, realisasi pada Satker Dekonsentrasi TA 2013 sebesar Rp989.012,00 berupa Pendapatan Jasa Giro dan realisasi pada Satker Dekonsentrasi TA 2012 (sudah diliquidasi pada tahun 2013) sebesar Rp50.261.835,00. Setoran PNBP pada Satker Dekon TA 2012 terdiri dari Jasa Giro Rekening yang penyetorannya melewati periode pelaporan TA 2012 dan penyetoran kelebihan bayar/pembebanan terkait pertanggungjawaban keuangan, hasil pemeriksaan auditor internal. -23- Catatan atas Laporan Keuangan Penjelasan LRA

Tabel 5 Rincian Nilai Realisasi PNBP Lainnya Menurut Satuan Kerja dan Jenis Penerimaan Negara Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31Desember 2013 Satker Uraian 31 Desember 2013 Satker Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya Rp 27,700,000 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Rp 281,326,538 Pendapatan Pelunasan Piutang Non Bendahara Rp 10,000,000 Satker Deputi Bidang Perlindungan Perempuan Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Rp 126,506,550 Satker Deputi Bidang Perlindungan Anak Satker Badan PP dan KB Provinsi Jawa Barat Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Rp 10,775,000 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Rp 28,101,440 Satker Badan PPPA dan KB Provinsi Jawa Tengah Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Giro ) (Jasa Rp 276,091 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Rp 2,150,000 Satker Badan PP dan KB Provinsi Jawa Timur Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Giro ) (Jasa Rp 809,326 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Rp 17,100,000 Satker Biro PP dan KB Setda Provinsi Sumatera Utara Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Giro ) (Jasa Rp 216,212 Satker Biro PP Sekda Provinsi Lampung Satker Badan PPAMKB Provinsi Kalimantan Barat Satker Badan PPKB dan PA Provinsi Kep.Babel Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Rp 820,000 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Rp 420,000 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Rp 335,000 Satker Badan PP dan PA Provinsi Kepulauan Riau Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Giro ) (Jasa Rp 33,766 Satker Badan PP dan PA Provinsi Kalimantan Selatan Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Giro ) (Jasa Rp 82 Satker Badan PP dan KB Provinsi Sulawesi Tengah Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Giro ) (Jasa Rp 582,699 Satker Biro PKSDM Sekda Provinsi Maluku Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Giro ) (Jasa Rp 21,875 Satker Badan PP dan PA Provinsi Bengkulu Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Giro ) (Jasa Rp 384,356 JUMLAH PNBP Lainnya Rp 507,558,935 Sumber :Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (Gabungan) masing-masing Satker, jumlah netto sampai dengan 31 Desember 2013. -24- Catatan atas Laporan Keuangan Penjelasan LRA