ATAU BERKEPERCAYAAN. Nicola Colbran Norwegian Centre for Human Rights. Disampaikan dalam acara Workshop Memperkuat

dokumen-dokumen yang mirip
Makalah. WORKSHOP Memperkuat Justisiabilitas Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya : Prospek dan Tantangan. Hak Kebebasan Beragama Atau Berkepercayan

HAK KEBEBASAN BERAGAMA ATAU BERKEPERCAYAN 1

HAK KEBEBASAN BERAGAMA

Disampaikan dalam acara Workshop Memperkuat Justisiabilitas Hakhak Ekonomi, Sosial dan Budaya: Prospek dan Tantangan, diselenggarakan oleh Pusat

Disampaikan dalam acara Workshop Memperkuat Justisiabilitas Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya: Prospek dan Tantangan, diselenggarakan oleh Pusat

Memutus Rantai Pelanggaran Kebebasan Beragama Oleh Zainal Abidin

Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

MAKALAH HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA. Oleh: Ifdhal Kasim Ketua Komnas HAM RI, Jakarta

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 69/PUU-XV/2017

KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK SIPIL DAN POLITIK 1 MUKADIMAH

Ifdhal Kasim. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Perkawinan Sesama Jenis Dalam Persfektif Hukum dan HAM Oleh: Yeni Handayani *

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 76/PUU-XV/2017

NOVIYANTI NINGSIH F

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 117/PUU-XII/2014 Bukti Permulaan untuk Menetapkan Sebagai Tersangka dan Melakukan Penahanan

Kewajiban Negara Pihak terhadap Pelaksanaan Instrumen-instrumen HAM Internasional. Ifdhal Kasim

Hak Beribadah di Indonesia Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 4 Agustus 2015; disetujui: 6 Agustus 2015

TANTANGAN YANG DIHADAPI MASYARAKAT ADAT/ BANGSA PRIBUMI DI INDONESIA DALAM MEWUJUDKAN HAK KEBEBASAN BERAGAMA ATAU BERKEPERCAYAAN 1

HAK ASASI MANUSIA. by Asnedi KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANWIL SUMATERA SELATAN

Problem Pelaksanaan dan Penanganan

HAK ASASI MANUSIA dalam UUD Negara RI tahun Dr.Hj. Hesti

HAM DAN PERLINDUNGAN HAK KEBEBASAN BERAGAMA DAN BERKEYAKINAN. Oleh: Johan Avie, S.H.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup Bangsa Indonesia. Penjelasan umum Undang-undang Nomor

HAK ATAS PERUMAHAN YANG LAYAK: MASYARAKAT ADAT/BANGSA PRIBUMI

PENANAMAN MODAL ECOLINE SITUMORANG

2002), hlm Ibid. hlm Komariah, Hukum Perdata (Malang; UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang,

Kusnandir, A. Ks., M. Si Direktorat Jenderal HAM Kementerian Hukum dan HAM

d. bahwa dalam usaha mengatasi kerawanan sosial serta mewujudkan, memelihara dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 103/PUU-XIII/2015 Penolakan Pendaftaran Calon Peserta Pemilukada

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 43/PUU-XV/2017

Akses terhadap Keadilan Penyandang Disabilitas

Kuasa Hukum Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc., dkk, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 2 Maret 2015.

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

RAHMAD HENDRA FAKULTAS HUKUM UNRI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN. TENTANG PERLINDUNGAN UMAT BERAGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Perkara Nomor 4/PUU-V/2007

P U T U S A N Nomor 018/PUU-III/2005 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

Ringkasan Putusan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, suami istri memikul suatu tanggung jawab dan kewajiban.

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK [LN 2002/109 TLN 4235]

perkebunan kelapa sawit di Indonesia

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 39/PUU-XV/2017

MAKALAH. Hak Sipil & Politik: Sebuah Sketsa. Oleh: Ifdhal Kasim (Ketua KOMNAS HAM RI)

Muchamad Ali Safa at INSTRUMEN NASIONAL HAK ASASI MANUSIA

LEGAL OPINI: PROBLEM HUKUM DALAM SK NO: 188/94/KPTS/013/2011 TENTANG LARANGAN AKTIVITAS JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI) DI JAWA TIMUR

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 99/PUU-XV/2017 Tafsir konstitusional frasa rakyat pencari keadilan

I. PEMOHON Indonesian Human Rights Comitee for Social Justice (IHCS) yang diwakilkan oleh Gunawan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 21/PUU-XVI/2018

PUTUSAN MK DAN PELUANG PENGUJIAN KEMBALI TERHADAP PASAL PENCEMARAN NAMA BAIK. Oleh: Muchamad Ali Safa at

HAK ATAS PENDIDIKAN. Materi Perkuliahan HUKUM & HAM (Tematik ke-3)

HAK ASASI MANUSIA. Pengertian HAM

DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI MANUSIA 1 MUKADIMAH

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 132/PUU-XIII/2015 Ketentuan Pidana Bagi Penyedia Jasa dan Pemakai Pada Tindak Pidana Prostitusi

Susunan Hakim Konstitusi Dalam Psl 24C ayat (3) UUD 1945, MK memiliki 9 orang hakim konstitusi yang ditetapkan o/ Presiden.

INSTRUMEN HUKUM MENGENAI HAM

PENTINGNYA PENCATATAN PERKAWINAN MENURUT UNDANG- UNDANG NO.1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 51/PUU-XIV/2016 Hak Konstitusional untuk Dipilih Menjadi Kepala Daerah di Provinsi Aceh

UNSUR-UNSUR S TANGGUNG GJAWAB A KOMANDAN

MAKALAH. Kebutuhan Pendampingan Hukum Penyandang Disabilitas

A. Kronologi pengajuan uji materi (judicial review) Untuk mendukung data dalam pembahasan yangtelah dikemukakan,

2017, No kewajiban negara untuk memastikan bahwa perempuan memiliki akses terhadap keadilan dan bebas dari diskriminasi dalam sistem peradilan

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

HAK SIPIL DAN POLITIK

PERPU ORGANISASI KEMASYARAKATAN DALAM PERSPEKTIF ASAS DAN TEORI HUKUM PIDANA OLEH DR. MUDZAKKIR, S.H., M.H

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

BAB III PENUTUP. pengaturan dibidang perkawinan yang dirumuskan kedalam Undang-Undang

Pada prinsipnya asas pada Hukum Acara Perdata juga berlaku di PA Asas Wajib Mendamaikan Asas Persidangan Terbuka Untuk Umum, kec.

Disampaikan dalam acara Workshop Memperkuat

Lampiran Usulan Masukan Terhadap Rancangan Undang-Undang Bantuan Hukum

MAKALAH HAK SIPOL & HAK EKOSOB. Oleh: Ifdhal Kasim Ketua Komnas HAM RI, Jakarta

RINGKASAN PUTUSAN.

Makalah. WORKSHOP Memperkuat Justisiabilitas Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya : Prospek dan Tantangan. Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor /PUU-VIII/2010 Tentang UU Pengadilan Anak Sistem pemidanaan terhadap anak

BAB II PRAPERADILAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA INDONESIA. A. Sejarah Praperadilan dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 99/PUU-XIII/2015 Tindak Pidana Kejahatan Yang Menggunakan Kekerasan Secara Bersama-Sama Terhadap Barang

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 17/PUU-XIII/2015 Upaya Hukum Peninjauan Kembali (PK) terhadap Putusan Hukuman Mati

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN

Pentingnya Keterlibatan Komnas Perempuan dalam Judicial Review UU Penodaan Agama

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 38/PUU-XI/2013 Tentang Penyelenggaraan Rumah Sakit

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 38/PUU-XV/2017

K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 45/PUU-XVI/2018 Kewenangan Asosiasi Menyelenggarakan Pendidikan Profesi

Prinsip Dasar Peran Pengacara

MAKALAH. HAM dan Kebebasan Beragama. Oleh: M. syafi ie, S.H., M.H.

INSTRUMEN NASIONAL HAK ASASI MANUSIA (HAM)

Diadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA

AKTA TUNTUTAN KESALAHAN

UNSUR-UNSUR TANGGUNG JAWAB KOMANDAN. Rudi M. Rizki, S.H., LL.M

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannyalah yang akan membentuk karakter anak. Dalam bukunya yang berjudul Children Are From Heaven, John Gray

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 122/PUU-XIII/2015 Penggunaan Tanah Hak Ulayat untuk Usaha Perkebunan

BAB II PENGATURAN HUKUM MENGENAI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR. A. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

Ringkasan Putusan.

Transkripsi:

HAK KEBEBASAN BERAGAMA ATAU BERKEPERCAYAAN Nicola Colbran Norwegian Centre for Human Rights Disampaikan dalam acara Workshop Memperkuat Justisiabilitas Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya: Prospek dan Tantangan, diselenggarakan oleh Pusat Studi HAM UII, bekerjasama dengan NCHR University of Oslo Norway, di Yogyakarta, 13-15 15 Nopember 2007.

Sumber Legal Hak Kebebasan Beragama atau Berkepercayaan di Indonesia Secara garis besar: UUD 1945 (pasal 28E, pasal 29) instrumen internasional yang telah diratifikasi Indonesia, (Kovenan Internasional ttg Hak Sipil dan Politik), dan peraturan nasional lainnya, mis: UU 39/1999 ttg HAM.

INTI HAK KEBEBASAN ATAU BERKEPERCAYAAN Inti normatif hak kebebasan beragama atau berkepercayaan dapat dirumuskan dalam 8 elemen: 1. Kebebasan internal: setiap orang berhak atas kebebasan berfikir, berkepercayaan dan beragama; hak ini mencakup kebebasan untuk setiap orang menganut, menetapkan, merpertahankan atau pindah agama atau kepercayaan. 2. Kebebasan eksternal: setiap orang mempunyai kebebasan, baik sendiri atau bersama-sama dengan orang lain, di tempat umum atau tertutup, untuk menjalankan agama atau kerpercayaannya dalam kegiatan pengajaran, pengamalan, ibadah dan pentaatan.

INTI HAK KEBEBASAN ATAU BERKEPERCAYAAN 4. Tanpa dipaksa: tidak seorang pun dapat dipaksa sehingga terganggu gg kebebasannya untuk menganut atau menetapkan agama atau kepercayaannya sesuai dengan pilihannya. 5. Tanpa diskriminasi: Negara berkewajiban untuk menghormati dan menjamin hak kebebasan beragama atau berkepercayaan bagi semua orang yang berada dalam wilayahnya y dan tunduk pada wilayah hukumnya, hak kebebasan beragama atau berkepercayaan tanpa pembedaan apa pun seperti ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pendapat lain, kebangsaan atau asal-usul lainnya, kekayaan, kelahiran atau status lainnya.

INTI HAK KEBEBASAN ATAU BERKEPERCAYAAN 5. Hak orang tua dan wali: Negara berkewajiban untuk menghormati kebebasan orang tua atau wali hukum yang sah, untuk memastikan bahwa pendidikan agama dan moral bagi anak-anak mereka sesuai dengan kepercayaan mereka sendiri, dibatasi oleh kewajiban melindungi hak kebebasan beragama atau berkepercayaan setiap anak sesuai dengan kemampuan anak yang sedang berkembang. b 6. Kebebasan korporat dan kedudukan hukum: komunitas keagamaan sendiri i mempunyai hak bebebasan b b beragama atau berkepercayaan, termasuk hak untuk mandiri dalam urusan sendirinya.

INTI HAK KEBEBASAN ATAU BERKEPERCAYAAN 7. Pembatasan yang diperbolehkan terhadap kebebasan b eksternal: Kebebasan menjalankan agama atau kepercayaan seseorang hanya dapat dibatasi oleh ketentuan berdasarkan hukum, dan yang diperlukan untuk melindungi: keamanan, ketertiban, kesehatan, atau nilai-nilai moral masyarakat, atau hak-hak mendasar orang lain. 8. Tidak boleh dikurangi: Negara tidak boleh mengurangi hak kebebasan beragama atau berkepercayaan, bahkan dalam keadaan darurat.

PUTUSAN Nomor 018/PUU-III/2005 Pemohon meminta MK menyatakan pasal 86 UU ttg Perlindungan Anak tidak berkekuatan hukum mengikat Pasal 86 berbunyi Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan tipu muslihat, rangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk memilih agama lain bukan atas kemauan sendiri, padahal diketahui atau patut diduga bahwa anak tersebut belum berakal dan belum bertanggung jawab sesuai dengan agama yang dianutnya dipidana id dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000 Pemohon sering memberikan pelajaran agama kepada baik orang dewasa maupun anak di tempat ibadah dan tempat pendidikan

PUTUSAN Nomor 018/PUU-III/2005 Pemohon beranggapan bahwa hak konstitusionalnya i untuk menikmati kebebasan beragama sebagaimana dijamin oleh Pasal 28(E) dirugikan karena: Pasal 86 dapat mudah disalahgunakan untuk meniadakan haknya krn gampang menunduhnya dgn sengaja membujuk anak untuk memilih agama lain bukan atas kemauan sendiri Pasal 86 berpotensial mengurangi haknya untuk berserikat mengeluarkan pikiran perihal Kristen MK menolak permohonan tersebut karena hak konstitusionalnya tidak ada hubungan sebab-akibat dgn ketentuan ps.86. Apabila Pemohon tdk memenuhi unsur2 perbuatan pidana sebagaimana dimaksud ps.86, tidak perlu khawatir dalam berdakwah atau menyebarkan agama

PUTUSAN Nomor 018/PUU-III/2005 Akan tetapi: t Perlu diingat nasib tiga guru sekolah minggu yang divonis 3 tahun penjara oleh PN di Jawa Barat berdasarkan ps.86 tersebut Putusan kasus guru sekolah minggu ini dikeluarkan baru 4 bulan sebelum MK menolak uji materiil ps.86 UUPA Guru ini dituduh telah melakukan pemurtadan dan kristenisasi krn sekolah minggunya dihadiri baik oleh anak beragama Kristen maupun non-kristen

PUTUSAN Nomor 018/PUU-III/2005 Vonis dijatuhkan walaupun sampai sekarang tdk ada anak non-kristen Ki yang mengikuti sekolah minggunya yg pindah agama Pengamat kebebasan beragama atau berkepercayaan menanyakan apakah tiga guru itu divonis krn tekanan massa dan tokoh ttu di luar pengadilan, ketimbang pembuktian di ruang pengadilan. Yaitu, diduga tiga guru ini divoni justru krn ps.86 disalahgunakan pihak ttu

PUTUSAN Nomor 012/PUU-V/2007 Pemohon meminta MK menyatakan sejumlah pasal terkaitan poligami UU ttg Perkawinan tidak berkekuatan hukum mengikat Sebagai org Islam, Pemohon beranggapan bahwa dia bebas melakukan seluruh jenis ibadah dalam agama Islam termasuk melakukan perkawinan poligami: krn poligami = salah a satu jenis ibadah dlm agama a Islam di mana seorg gpria Muslim diperbolehkan untuk mempunyai atau nikah dengan 1, 2, 3 dan/atau 4 org isteri

PUTUSAN Nomor 012/PUU-V/2007 Pemohon beranggapan bahwa hak konstitusionalnya untuk menikmati kebebasan beragama sebagaimana dijamin oleh Pasal 28(E) dirugikan karena ps UU Perkawinan tsb mempersulit seorg pria muslim melakukan poligami: Ps.3 mendukung asas monogomi Ps.4 memungkinkan diskriminasi atas sesama WNI yg berbeda agama di mana pemeluk agama lain tdk intervensi Ps.8 bersifat memperkuat asas monogomi dan mengurangi prerogatifnya untuk berpoligami i Ps.15 dan 24: sebelum UU diberlakukan, hak menjalankan seluruh bentuk ibadah bagi umat Islam termasuk berpoligami itu, dlm kenyataan bisa merupakan amal ibadah yg sangat besar manfaatnya

PUTUSAN Nomor 012/PUU-V/2007 MK menolak permohonan tersebut krn: di dlm hak konstitusionalnya terkandung kewajiban penghormatan atas hak konstitusional org lain. psl 2 UUP yg memuat alasan, syarat, prosedur poligami semata-mata sebagai upaya untuk dapat dipenuhinya hak2 isteri dan calon isteri i MK sependapat dgn penafsiran ahli saksi pemerintah bahwa tdk lazim dlm ajaran Islam menyebut poligami sebagai ibadah. Pasal 28(E) UUD 45 hanya memuat prinsip2 p yg menjamin kebebasan menjalankan ibadah menurut agamanya.

PUTUSAN Nomor 012/PUU-V/2007 Anehnya baik MK sendiri, maupun Pihak Terkait Tidak Langsung dari kalangan gerakan pro perempuan tidak mengacu pada Komentar Umum Nomor 28: Hak Persamaan antara Laki-laki kidan Perempuan (pasal l3) 3). Para.21 berbunyi bahwa Pasal 18 (yang mengatur hak kebebasan beragama atau berkepercayaan) tidak boleh dijadikan landasan untuk membenarkan diskrimasi terhadap perempuan dengan merujuk pada kebebasan berfikir, berkepercayaan epe dan beragama. a Penafsiran ini ditegaskan dalam para.24 yang menyebut bahwa hak persamaan dalam hal menikah berarti bahwa polgami bertentangan dengan prinsip persamaan ini. Poligami melanggar martabat perempuan dan merupakan diskriminasi terhadap perempuan yang tidak bisa diterima. Dgn demikian, poligami harus dihapus.