I. PENDAHULUAN. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 154 Tahun 2000

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Adanya

I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, kemampuan sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN. terdiri dari pejabat negara dan pegawai negeri untuk menyelenggarakan tugas

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian merupakan bagian integral dari. pembangunan ekonomi, sebab pembangunan ekonomi nasional masih tetap

I. PENDAHULUAN. kabupaten/kota dapat menata kembali perencanaan pembangunan yang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTAMEDAN. kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan tugas

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pesatnya perkembangan industri mendorong para pelaku bisnis untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. akademik yang mempunyai fungsi sangat strategis dalam menunjang terlaksananya tri

BAB I PENGANTAR. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta pelayanan

PENGARUH ANTARA PENGAWASAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM GUNUNG KIDUL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Balakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dianggap penting karena dinilai mampu meningkatkan kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. Tekhnologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN. No. 154 Tahun 2000, telah membawa berbagai perubahan bagi keberlanjutan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

ANALISIS BEBAN KERJA. Pengertian analisis beban kerja :

BAB I PENDAHULUAN. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan negara sekarang ini adalah koperasi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, organisasi harus memperoleh dan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 Total Penerimaan Pajak dan Rasio Pajak Tahun Anggaran Total Penerimaan Pajak

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti saat ini. Persaingan usaha yang semakin tajam. menyebabkan perusahaan terus menerus meningkatkan kualitasnya,

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi yaitu memaksimalkan laba. Tenaga kerja memberi sumbangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencapai tujuannya yaitu sebagai pengelola sistem yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang telah mendunia. Dampak yang secara langsung dirasakan adalah adanya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terutama untuk level supervisor pada divisi sales. regional manager dan tiga sebagai supervisor.

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 17/I3/KP/2011 Tentang PENGELOLAAN PEGAWAI BERSTATUS BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

BAB I. PENDAHULUAN. karyawan mulai dari pimpinan puncak hingga ke lapisan paling bawah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sasaran seseorang, organisasi dan masyarakat (Flippo, 1995). mengandung banyak unsur dan memiliki dampak yang cukup panjang bagi

1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Sarwo Edy, Program Pascasarjana, 2008

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebebasan arus jasa dan kebebasan arus tenaga kerja terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang dimiliki. Secara teoritis, kualitas sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah lahan yang luas tersebut, pasti akan membutuhkan banyak tenaga kerja.

SALINAN KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 08/SA-IPB/2004

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan hasil atau dampak dari kegiatan individu selama periode waktu

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi serta pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang telah

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan. Setiap aktivitas yang dilakukan sebuah organisasi

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tugas yang dikerjakan sehingga tujuan organisasi tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. yang ideal untuk memberikan pelayanan publik secara baik dan maksimal.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia adalah aset atau unsur yang paling penting diantara

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan manusia. Tanpa manusia, organisasi tidak dapat berjalan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha menunjukkan terjadinya persaingan yang

I. PENDAHULUAN. kehidupan yang baru dengan potensi pemanfaatannya secara luas, yaitu membuka

I. PENDAHULUAN. Kedudukan pemerintah daerah berkaitan dengan otonomi daerah, bergulirnya otonomi

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

PROYEK PERUBAHAN OPTIMALISASI PEMANFAATAN UNIT BISNIS DAN KEMITRAAN DALAM RANGKA PENINGKATAN KINERJA DOSEN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi pada akhir-akhir ini demikian. pesatnya sehingga sering disebut sebagai abad informasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang diinginkan, yaitu menuju arah kinerja yang lebih baik. pembenahan sistem penyelenggaraan negara, agar kinerja Pegawai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, semua aspek mengalami perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat. mengoptimalkan sumber daya manusia, dan bagaimana sumber daya

I. PENDAHULUAN. manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumberdaya manusia tersebut diperhatikan

Rencana Strategik (Renstra) Fakultas Ekonomi Bab 1. Pendahuluan. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh banyak pihak, baik dilakukan oleh pemerintah maupun

BAB I PENDAHULUAN. manajemen sumber daya manusia pada tahun 1980-an karena perusahaan WIKA

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan tertentu, dimana usaha-usaha untuk mewujudkan maksud

I. PENDAHULUAN. daya saing nasional, sedangkan daya saing nasional membutuhkan Perguruan. Perguruan Tinggi Negeri harus memiliki kemandirian.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

profesional, bersih dan berwibawa.

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia merupakan salah satu

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. Faktor penggerak organisasi yang paling utama adalah sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan seseorang atau

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

BAB I PENDAHULUAN. Tugas merupakan salah satu elemen penting dalam organisasi. Menurut

Tabel Lampiran 1. Roadmap Program Strategis IPB

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. diri dan melakukan perbaikan, dalam kegiatan operasionalnya maupun kualitas

PENDAHULUAN. Jumlah produk yang memperoleh sertifikat halal di Indonesia dalam kurun waktu

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas pengelolaan sumber daya manusia. Organisasi yang berkembang

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 154 Tahun 2000 menetapkan status Institut Pertanian Bogor sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Sejak ditetapkannya status hukum IPB menjadi BHMN berarti terjadi pengalihan sejumlah kewenangan atau otoritas (devolusi) pengelolaan IPB dari negara (pemerintah pusat) kepada IPB sebagai Institusi pendidikan tinggi yang mandiri. Singkatnya, derajat atau spektrum otoritas yang dimiliki IPB kini tidak lagi terbatas hanya sekedar pada otoritas akademik dibidang keilmuan sebagaimana dimilikinya di masa lalu, namun meluas kepada kewenangan lainnya seperti pengelolaan keuangan, pengelolaan sumberdaya manusia, dan penatalaksanaan asset-asset lain yang terkait dengan proses pendidikan tinggi di lingkungan IPB BHMN. Sebagai institusi pendidikan tinggi negara, IPB dalam era BHMN memiliki keleluasaan kewenangan dalam menentukan dan mengatur serta menatalaksanakan sumberdaya-sumberdaya kelembagaan yang menentukan perjalanan IPB sebagai lembaga pendidikan tinggi. Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai sebuah organisasi juga perlu melakukan perencanaan sumberdaya manusia terutama sejak IPB mencanangkan program IPB sebagai Research Based University dan World Class University yang salah satunya bertujuan untuk meningkatkan kualitas output. Salah satu bidang yang memerlukan penyesuaian dan pembaharuan itu adalah sumberdaya manusia (SDM).

Direktorat Sumberdaya Manusia dan Administrasi Umum (Dit SDM & AU) IPB berdiri sejak Juli tahun 2003 sebagai pengembangan dari Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian. Direktorat ini mempunyai mandat pengembangan SDM IPB baik dosen maupun tenaga penunjang agar siap menjalankan visi misi IPB BHMN untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sebagian besar status SDM IPB sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang tunduk pada aturan-aturan standar kepegawaian negara, telah membuat SDM IPB selama ini (sebelum masa era BHMN) memiliki sikap mental, perilaku, dan etika kerja yang kurang kondusif terhadap perubahan. Pentingnya sumberdaya manusia karena merupakan aset organisasi yang paling penting dan mampu membuat sumberdaya organisasi lainnya bekerja. Selain itu sumberdaya manusia penting karena mempengaruhi efisiensi dan efektifitas organisasi. Manajemen sumberdaya manusia yang efektif mengharuskan pimpinan untuk menentukan cara terbaik dalam mengkaryakan orang-orang untuk mencapai tujuan institusi dan meningkatkan kinerja organisasi. Manajemen sumberdaya manusia yang efektif juga mengharuskan anggota organisasi untuk mencapai tujuan pribadi mereka. Setiap karyawan yang memasuki institusi tentu mempunyai tujuan yaitu untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Tujuan yang terdapat pada diri karyawan ini haruslah sejalan dengan tujuan institusi, sehingga karyawan tidak dirugikan dan karyawanpun dapat memberikan sumbangannya kepada institusi. Untuk itulah diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja, sehingga institusi dapat memanfaatkan tenaga kerja dan memanfaatkan tenaga kerja yang ada secara optimal sesuai dengan jabatan yang didudukinya.

Pada hampir semua organisasi besar, perencanaan sumberdaya manusia dianggap penting bagi efektifitas manajemen. Selama beberapa dekade yang lalu, perusahaan-perusahaan telah melaksanakan proses sistematik untuk menentukan tujuan, sumberdaya yang dibutuhkan dan cara beroperasinya, yang semuanya ini merupakan perencanaan yang bersifat strategik. Berkaitan dengan hal tersebut Direktorat SDM dan AU IPB memegang peranan penting dalam hal perencanaan, tugas yang cukup berat karena jumlah SDM (terutama tenaga penunjang) yang ada terlalu banyak serta kualitas dan kompetensinya yang masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Saat ini jumlah pegawai IPB ada!ah 3.866 orang, dosen terdiri dari 1.272 orang PNS dan 68 orang honorer serta Tenaga penunjang terdiri dari 1.355 orang PNS dan 1.171 orang tenaga honorer. Jumlah ini masih terlalu besar bila dibandingkan dengan jumlah mahasiswa yang dilayani yaitu baru sekitar 25.000 orang (S0, S1, S2 dan S3). Kondisi tersebut menghasilkan rasio dosen/mahasiswa sebesar 1 : 19 dan rasio dosen tenaga penunjang 1 : 2. Dengan kondisi SDM seperti ini, kebijakan SDM IPB yang dilakukan bukan dengan kebijakan pengurangan pegawai dalam rangka efisiensi. Kebijakan ini diambil mengingat asset lahan dan kebun / laboratorium lapangan cukup besar diimiliki IPB dan masih relative 'idle' pemanfaatannya. Oleh karena itu transformasi SDM baik kualitas, kompetensi maupun distribusinya perlu dilakukan dalam rangka optimalisasi asset yang dimiliki IPB untuk akhirnya akan kembali untuk kesejahteraan bagi sumberdaya manusianya. Salah satu unsur perencanaan sumberdaya manusia (tenaga kerja) yaitu jumlah tenaga kerja harus sesuai atau ideal untuk setiap bagian, dalam arti beban kerja yang dihadapi oleh tenaga kerja sesuai dengan kemampuan yang

dimilikinya. Untuk mengetahui betapa pentingnya suatu jabatan yang ada pada institusi diperlukan analisa Jabatan yang dilanjutkan dengan menentukan berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kelebihan ataupun kekurangan tenaga kerja. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan pemborosan karena pemanfaatan tenaga kerja tidak optimal, sedangkan kekurangan tenaga kerja akan dapat mengakibatkan ketimpangan dalam proses produksi, dan lebih jauh lagi akan mengakibatkan target produksi tidak tercapai. Oleh karena itu perusahaan harus mempertimbangkan berapa jumlah tenaga kerja yang ideal pada setiap bagian agar produktifitas yang diharapkan dapat tercapai. Secara konkret, IPB BHMN perlu merumuskan bagaimana bentuk dan mekanisme pemanfaatan sumberdaya manusia secara optimal, bagaimana mengembangkan daya kompetensi SDM yang merangsang peningkatan prestasi, bagaimana mengembangkan reward and punishment system yang memberikan iklim bagi SDM untuk bekerja secara produktif, berkualitas, dan mampu bersaing khususnya dengan lembaga akademik sejenis di luar negeri. Manajemen profesional sangat dibutuhkan untuk menentukan kualitas sumberdaya manusia dalam memberikan pelayanan mahasiswa yang berkualitas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jumlah optimal kebutuhan tenaga kerja Direktorat Sumberdaya Manusia dan Administrasi Umum IPB, salah satu unsur utama pendukung pelayanan mahasiswa dan dosen adalah Sumberdaya Manusia (SDM) yang padat karya dan berkualitas tinggi, disertai kesadaran akan penghayatan pengabdian kepada kepentingan institusi. Perencanaan SDM atau menurut beberapa referensi disebutkan sebagai manajemen personalia dikaitkan dengan rencana strategis,

perencanaan ketenagaan tersebut juga menganalisis job title, job description, job specification yang tetap dan optimal. Oleh karena itu perencanaan tenaga kerja merupakan serangkaian proses yang sangat menarik untuk dipelajari, tanpa perencanaan yang baik akan dapat mengakibatkan tidak jelasnya kebutuhan tenaga kerja dalam suatu bagian. Dalam hal ini kebutuhan tenaga kerja merupakan dasar bagi manajemen sumberdaya manusia selanjutnya, sehingga aspek ini menjadi aspek yang utama. Berdasarkan pemaparan di atas maka penelitian ini penting dilakukan untuk menganalisa jabatan yang ada pada Direktorat SDM dan AU yang pada kenyataannya belum memiliki sistem yang jelas, padahal Direktorat ini memiliki lingkup tugas yang penting dalam pengembangan sumberdaya manusia. Selain itu, penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang ada. Dengan hasil penelitian tersebut dapat diperoleh alternatifalternatif solusi untuk dapat memberikan kontribusi positif bagi direktorat SDM dan AU Institut Pertanian Bogor.

1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang timbul yaitu adanya tuntutan dari Direktorat Sumberdaya Manusia dan Administrasi Umum sebagai penyedia tenaga kerja yang menginginkan agar pegawai mengunjuk kerjakan pekerjaannya dengan baik. Kenyataan saat ini menunjukkan bahwa Institut Pertanian Bogor belum memiliki Assesment Center yang langsung berada dibawah pengawasan Direktorat Sumberdaya Manusia dan Administrasi Umum, sehingga orang yang bekerja belum sesuai dengan kompetensinya, di samping itu belum ada data tentang jumlah tenaga kerja yang seharusnya ditempatkan di unit tertentu yang berdasarkan pada kompetensinya. Dalam rangka meningkatkan pelayanan pegawai rektorat terhadap mahasiswa dan dosen Institut Pertanian Bogor melalui efisiensi tenaga kerja, dan untuk mendapatkan efisiensi dalam penggunaan tenaga kerja, diperlukan tenaga kerja yang mempunyai kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan institusi.

1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas, penelitian ini bertujuan: 1. Menganalisa jabatan yang ada pada Direktorat Sumberdaya Manusia dan Administrasi Umum 2. Menganalisa jumlah kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan kompetensinya

UNTUK SELENGKAPNYA TERSEDIA DI PERPUSTAKAAN MB IPB