Petunjuk Pelaksanaan KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN SWASTA

dokumen-dokumen yang mirip
Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Litbang dengan Instansi Pemerintah

Kerjasama Penelitian dan Pengembangan dengan Kooperator

Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Operasional

Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Alih Teknologi Melalui KP-KIAT

PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DALAM NEGERI

Petunjuk Umum Pelaksanaan Kerjasama Dalam Negeri

PETUNJUK PELAKSANAAN KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DALAM NEGERI

BAB I PENDAHULUAN BAB II SYARAT DAN TATACARA PELAKSANAAN KERJASAMA

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA : 120/Permentan/OT.140/11/2013

PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA SAMA ALIH TEKNOLOGI

PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN LUAR NEGERI

MEMUTUSKAN : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN. Pasal 1

Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun dua ribu tujuh belas, kami yang bertandatangan dibawah ini :

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG

TATACARA PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERIAN HIBAH

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/Permentan/OT.140/11/2013 TENTANG

KONTRAK PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RENOVASI RUMAH TINGGAL. Pada hari ini,., tanggal.. kami yang bertanda tangan di bawah ini : :..

TENTANG BELANJA DANA HIBAH PENYELENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2017

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KEPOLISIAN RESOR TULANG BAWANG TENTANG

PERUBAHAN PERJANJIAN DANA HIBAH DAERAH NOMOR : 01/PH/HKM/2015 NOMOR : 01/KPU-Mdo-23/IV/2015 NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH PEMERINTAH KOTA MANADO

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG DENGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BULELENG

Nomor 72 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 72 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47A TAHUN

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH

Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Dengan Sistim Pembiayaan Bersama BAB I PENDAHULUAN

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KOMANDO DISTRIK MILITER 0412 LAMPUNG UTARA TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2011

CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI CV. PORI MEDIA 060 / PM - SK / V / 2015 B-25.1/PPKS/PU5/2015

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR

TENTANG PELAKSANAAN DANA HIBAH PENYELENGGARAAN PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA TAHUN 2017

PROVINSI JAWA BARAT TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA LOKASI PEMASANGAN PAPAN IKLAN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

PERJANJIAN KERJA SAMA

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH (NPHD) TENTANG PEMBERIAN HIBAH DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2015

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA DENGAN TENTANG

TIM PENGELOLA KEGIATAN KECAMATAN

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

RANCANGAN KONTRAK PAKET PEKERJAAN PENGADAAN SARANA PRODUKSI PERTANIAN PAKET C UNTUK WARGA TRANSMIGRAN UPT. PELABI KABUPATEN LEBONG

Nomor : Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Unit UBH-KPWN, yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

Draft LOGO PIHAK KEDUA KONTRAK KERJASAMA. Antara

SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA KIOS

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PERMENTAN/OT.140/2/2015

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. NUSA BAHAMA ABADI DENGAN TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK DAN PETA PADA BUKU ATLAS PRODUKSI PT.

KONTRAK PERJANJIAN JUAL BELI LOGAM MULIA/EMAS NO :../JKT/../2015

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA SERTIFIKASI PRODUK ANTARA LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK CHEMPACK DENGAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 02/PRT/M/2009

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA

DATA HARVESTMON PARTNER DATA LAHAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. DWIDA JAVA TAMA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI PT.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 7 TAHUN TENTANG KERJASAMA DAERAH

Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy

G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :..

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. PAMETERINDO EDUKATAMA ANEKA DENGAN TENTANG VERIFIKASI ATLAS DAN PETA CETAK PRODUKSI PT. PAMETERINDO EDUKATAMA ANEKA

PERHATIAN! PERJANJIAN INI MERUPAKAN KONTRAK HUKUM, HARAP DIBACA DENGAN SEKSAMA PERJANJIAN PEMBERIAN AMANAT

2 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara

CONTOH SURAT PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM RUMAH

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO. Nomor : 01/PERJAN/KPU-SIT/V/2015

Formulir Nomor IV.PRO.10.1 (KOP PERUSAHAAN)

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (Lembaran Negara Republik Indone

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA INVESTASI

PERJANJIAN KERJASAMA

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOSOBO

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 76 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN ASET DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PT. ALMEGA ALAM SEMESTA DENGAN

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 3

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DENGAN TENTANG

SURAT PERJANJIAN SEWA MOBIL

SURAT PERJANJIAN SEWA RUMAH

SURAT PERJANJIAN KERJA

MEMUTUSKAN: Menetapkan :

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/M-DAG/PER/8/2012 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN WARALABA

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN,

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 11 TAHUN 2016 TANGGAL TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

, (tempat & tanggal)

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN ASET DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH TOKO (RUKO)

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c, perlu ditetapkan Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Penunjukan

KONTRAK PENGADAAN BARANG DAN JASA. Oleh : Rusdian Rasih Hendrato, S.H. Surakarta, 2005

PASAL 1 DASAR. Perjanjian kerjasama ini dibuat berdasarkan referensi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini, yaitu:

(KONTRAK) PELAKSANAAN PEKERJAAN SURAT PERJANJIAN. JUMLAH BTAYAAITLAT KONTRAK SEBE sar Rp , 000,000,-

PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU,

Transkripsi:

Petunjuk Pelaksanaan KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN SWASTA Pendahuluan Syarat dan Tatacara Pelaksanaan Kerjasama Hak dan Kewajiban Hasil Kerjasama Pembinaan dan Pengendalian Penutup Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi penelitian dan pengembangan di sektor pertanian memiliki tenaga ahli khusus yang menguasai teknologi maju di bidangnya, dan memiliki sarana yang memadai. Optimalisasi pemanfaatan tenaga, teknologi, dan sarana dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis (UPT) dapat dilaksanakan melalui kerjasama dengan pihak swasta sebagai Mitra Kerjasama yang mempunyai Badan Hukum maupun perseorangan di dalam negeri yang sekaligus juga dapat meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Petunjuk pelaksanaan kerjasama penelitian dan pengembangan dengan Mitra Kerjasama ini merupakan penyempurnaan dari Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama dengan Pihak Ketiga yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Badan Litbang Pertanian No. TU.210.88.1997 tanggal 21 Agustus 1997. B. Maksud dan Tujuan Maksud ditetapkannya Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama ini adalah sebagai pedoman kerja bagi semua Unit Kerja/UPT dalam rangka melaksanakan kerjasama penelitian dan pengembangan pertanian dengan Mitra Kerjasama. Tujuan ditetapkannya Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama ini adalah untuk meningkatkan dan menyempurnakan penyelenggaraan kerjasama penelitian dan pengembangan dengan Mitra Kerjasama dalam rangka pemanfaatan/pendayagunaan tenaga, teknologi dan sarana milik Badan Litbang Pertanian, agar dapat: 1. Mempercepat penemuan atau perakitan teknologi baru berdasarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK); 2. Meningkatkan promosi dan penyebarluasan penemuan atau perakitan teknologi kepada masyarakat pengguna khususnya masyarakat agribisnis; 3. Memberdayakan Mitra Kerjasama dalam penelitian dan pengembangan pertanian; 4. Mengoptimalkan penggunaan tenaga, teknologi, dan sarana Unit Kerja/UPT dalam upaya melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta meningkatkan pelayanan kepada pihak-pihak yang membutuhkan; dan 5. Meningkatkan PNBP

C. Ruang Lingkup Ruang lingkup kerjasama penelitian dan pengembangan dengan Mitra Kerjasama ini meliputi: kerjasama penelitian, perekayasaan atau pengkajian dalam bidang pertanian atas permintaan pihak Mitra Kerjasama yang pembiayaan sepenuhnya ditanggung oleh Mitra Kerjasama. BAB II. SYARAT DAN TATACARA PELAKSANAAN KERJASAMA A. Syarat Pelaksanaan Kerjasama 1. Peneliti/Perekayasa a. Terlibat dalam kerjasama mewakili Unit Kerja/UPT; b. Memiliki keahlian sesuai tujuan kerjasama; c. Tidak mengalihkan teknologi dan atau hasil penelitian kepada pihak lain. d. Mematuhi ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku; e. Tidak menjadi penanggung jawab kegiatan lebih dari dua topik kerjasama dalam periode waktu yang sama. 2. Unit Kerja/UPT a. Kerjasama dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Unit Kerja/UPT yang bersangkutan; b. Unit Kerja/UPT yang akan melaksanakan kerjasama harus memiliki peneliti/perekayasa, teknologi dan sarana sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan; c. Kerjasama dapat dilakukan serendah-rendahnya oleh setingkat IP2TP; d. Apabila wilayah dimana Unit Kerja/UPT berada memerlukan kerjasama tetapi jenis kerjasama itu di luar tugas pokok dan fungsi Unit Kerja/UPT setempat, maka Unit Kerja/UPT setempat dapat berkoordinasi dengan Unit Kerja/UPT di luar wilayah tetapi pemegang mandat; e. Kerjasama tidak mengakibatkan beralihnya kepemilikan kekayaan negara kepada Mitra Kerjasama; f. Unit Kerja/UPT yang akan melaksanakan kerjasama harus menyusun rencana kerja berikut rincian rencana biayanya dan pengaturan teknis pelaksanaan kerjasama bersama Mitra Kerjasama; dan g. Kerjasama jangka panjang (lebih dari tiga tahun), dan yang memanfaatkan lahan/kebun/kolam/ tambak/bengkel percobaan dengan mendirikan bangunan permanen/mengubah peruntukannya/menanami dengan tanaman tahunan (tanaman yang berumur panjang), harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Kepala Badan Litbang Pertanian. 3. Mitra Kerjasama

a. Memiliki kesungguhan yang tinggi disertai dengan bukti-bukti yang mendukung (company profile); b. Tidak akan menuntut ganti rugi kepada Unit Kerja/UPT apabila dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan terjadi kegagalan yang tidak disebabkan oleh kesalahan peneliti; c. Bersedia mematuhi perjanjian kerjasama dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; dan d. Mitra Kerjasama yang menyediakan lahan harus menunjukkan bukti penguasaan lahannya. B. Tatacara Pelaksanaan Kerjasama a. Persiapan Unit Kerja/UPT bersama-sama dengan Mitra Kerjasama menyiapkan rencana kerjasama yang dituangkan dalam Kerangka Acuan seperti contoh pada Model-1 S dan menyiapkan Naskah Perjanjian Kerjasama yang selanjutnya ditandatangani oleh kedua belah pihak dan dilengkapi dengan Kerangka Acuan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari naskah perjanjian kerjasama. Untuk kerjasama jangka panjang dan mencakup beberapa kegiatan penelitian perlu dilengkapi dengan payung kerjasama atau Memorandum of Understanding (MOU). Contoh Naskah Perjanjian Kerjasama seperti pada Model-2 S antara lain memuat hal-hal sebagai berikut: 1) Nama-nama pihak yang bekerjasama 2) Maksud dan tujuan kerjasama 3) Ruang lingkup kerjasama 4) Dasar pelaksanaan kerjasama 5) Hak dan kewajiban masing-masing pihak 6) Jangka waktu kerjasama 7) Tempat/lokasi kerjasama 8) Pembiayaan 9) Pembinaan dan pengendalian 10) Pengaturan hasil kerjasama 11) Keadaan memaksa (Force Majeure) 12) Penyelesaian perselisihan 13) Lain-lain 14) Penutup b. Penandatanganan Naskah Kerjasama Perjanjian Kerjasama yang kerjasamanya dilaksanakan di tingkat Unit Kerja, ditandatangani oleh Kepala Unit Kerja dan Mitra Kerjasama serta disahkan oleh Kepala Badan Litbang Pertanian. Kerjasama yang dilaksanakan di tingkat UPT apabila berjangka waktu kurang dari 3 (tiga) tahun dan atau nilai kontrak kurang dari Rp. 50 juta, maka Perjanjian Kerjasama ditandatangani oleh Kepala UPT dan Mitra Kerjasama serta disahkan oleh Kepala Unit Kerja. Kerjasama dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun atau lebih dan atau nilai kontrak Rp 50 juta ke atas Perjanjian Kerjasama ditandatangani oleh Kepala UPT dan Mitra

Kerjasama, diketahui oleh Kepala Unit Kerja dan disahkan oleh Sekretaris Badan Litbang Pertanian atas nama Kepala Badan Litbang Pertanian. c. Pelaksanaan Kerjasama Unit Kerja/UPT yang melaksanakan kerjasama berkewajiban membentuk unit pengelola kerjasama untuk melakukan penatausahaan kerjasama yang meliputi penatausahaan keuangan, sarana dan hasil kerjasama sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Unit pengelola kerjasama pada Unit Kerja/UPT melaporkan hasil penatausahaan kerjasama kepada Kepala Unit Kerja/UPT. Untuk menyusun laporan kerjasama, Kepala Unit Kerja/UPT dapat menunjuk Tim Teknis untuk mengevaluasi laporan hasil kerjasama sebelum disampaikan kepada Mitra Kerjasama dan atau pihak-pihak yang terkait. Selanjutnya secara hierarhis setiap Kepala Unit Kerja/UPT wajib menyampaikan laporan yang terdiri atas laporan teknis dan penatausahaan kerjasama kepada Kepala Badan Litbang Pertanian sebagai Laporan Triwulan (contoh Model-3 S). d. Pelaporan Akhir Pada saat berakhirnya kerjasama, Unit Kerja/UPT wajib menyampaikan laporan akhir yang terdiri atas laporan teknis dan laporan penatausahaan kerjasama kepada Kepala Badan Litbang Pertanian, sebagai Laporan Akhir (contoh Model-4 S). Barang-barang bergerak milik mitra kerjasama yang digunakan untuk pelaksanaan kerjasama dapat menjadi barang inventaris Unit Kerja/UPT, setelah serah terima diproses dalam berita acara, kecuali apabila diperjanjikan lain. Untuk sarana yang tidak bergerak yang berasal dari Mitra Kerjasama dan berada di lahan Unit Kerja/UPT menjadi barang inventaris Unit Kerja/UPT melalui proses serah terima barang. Apabila Unit Kerja/UPT tidak menyampaikan laporan seperti diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan ini, maka Badan Litbang Pertanian dapat mengenakan sanksi administratif sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku. BAB III. HAK DAN KEWAJIBAN A. Hak dan Kewajiban Peneliti 1. Hak Peneliti a. Menggunakan hasil penelitian dan pengembangan yang berupa data, informasi, teknologi, prototipe dan atau rekomendasi untuk pengembangan penelitian; b. Menerima bagian imbalan jasa sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Kewajiban Peneliti a. Menyiapkan rancangan kegiatan teknis/ilmiah; b. Menandatangani Perjanjian Kekayaan Intelektual apabila dalam kerjasama tersebut dihasilkan teknologi baru yang dapat dilindungi dengan HaKI (contoh Perjanjian

Kekayaan Intelektual seperti Model-5 S) ; c. Melaksanakan penelitian dan pengembangan sesuai Kerangka Acuan; d. Merahasiakan hasil penelitian dan pengembangan sesuai dengan perjanjian; dan e. Membuat laporan ilmiah pelaksanaan kerjasama. B. Hak dan Kewajiban Unit Kerja/UPT 1. Hak Unit Kerja/UPT a. Memberikan masukan dan saran terhadap topik kerjasama dan memberikan bimbingan dalam pelaksanaan kerjasama; b. Menandatangani perjanjian kerjasama seperti contoh Model-2 S; c. Mengoreksi/memperbaiki dan atau menghentikan kerjasama yang pelaksanaannya tidak sesuai dengan perjanjian dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada Mitra Kerjasama; dan d. Mengelola dan menggunakan biaya kerjasama yang antara lain berupa biaya operasional penelitian dan biaya pembinaan/ pengendalian sesuai dengan perjanjian. 2. Kewajiban Unit Kerja/UPT a. Menyusun rencana kerja bersama dengan Mitra Kerjasama dan dituangkan dalam Kerangka Acuan sesuai Model-1 S; b. Menyediakan peneliti/perekayasa, sarana, dan bimbingan yang diperlukan;. c. Mengelola pelaksanaan kegiatan kerjasama; d. Menerima dan menyetorkan PNBP sebesar 5% dari nilai biaya kerjasama kepada Rekening Kas Negara setempat dalam bentuk uang tunai. e. Merahasiakan hasil penelitian dan pengembangan sesuai dengan perjanjian; dan f. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan kerjasama penelitian dan pengembangan kepada Kepala Badan Litbang Pertanian dan pihak-pihak yang terkait. C. Hak dan Kewajiban Mitra Kerjasama 1. Hak Mitra Kerjasama a. Menetapkan topik kerjasama sesuai teknologi yang dibutuhkan; b. Menandatangani perjanjian kerjasama; c. Mengoreksi/memperbaiki dan atau menghentikan kerjasama yang pelaksanaanya tidak sesuai dengan perjanjian dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada Unit Kerja/UPT; d. Menggunakan hasil penelitian dan pengembangan yang berupa informasi, teknologi, prototipe dan atau rekomendasi sesuai dengan perjanjian; dan e. Menerima laporan hasil pelaksanaan kerjasama dari Unit Kerja/UPT sesuai dengan perjanjian. 2. Kewajiban Mitra Kerjasama

a. Menyusun rencana kerja bersama-sama Unit Kerja/UPT dan dituangkan dalam Kerangka Acuan sesuai Model-1 S; b. Menyediakan biaya yang diperlukan termasuk PNBP sebesar 5% dari nilai biaya kerjasama dan atau sarana sesuai perjanjian; dan c. Merahasiakan hasil penelitian dan pengembangan sesuai dengan perjanjian. BAB IV. HASIL KERJASAMA 1. Hasil kerjasama penelitian dan pengembangan yang berupa informasi, teknologi, prototipe dan atau rekomendasi, menjadi hak Unit Kerja/UPT dan atau Mitra Kerjasama sesuai dengan perjanjian. Hasil kerjasama yang berupa data, galur murni dan plasma nutfah menjadi milik Unit Kerja/UPT, kecuali diperjanjikan lain : (a) apabila kontribusi Mitra Kerjasama termasuk teknologi dan keahlian, maka hasil kerjasama akan diatur bersama sesuai kontribusi masing-masing pihak, dan (b) apabila biaya berasal dari Mitra Kerjasama dan hasil kerjasama berupa kekayaan intelektual (KI), maka KI tersebut menjadi milik Unit Kerja/UPT. 2. Apabila Mitra Kerjasama akan menggunakan data, informasi, teknologi, prototipe dan atau rekomendasi tersebut untuk tujuan komersial, maka harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Unit Kerja/UPT yang selanjutnya mengikuti ketentuan kerjasama alih teknologi. 3. Apabila hasil kerjasama penelitian dan pengembangan tersebut akan dimintakan perlindungan HaKI, perlu diatur dalam Naskah Perjanjian Kerjasama tersendiri dan masing-masing pihak harus menyimpan kerahasiaan hasil penelitian dimaksud. 4. Hasil samping kerjasama penelitian dan pengembangan yang berupa fisik dan dapat dinilai dengan uang ditentukan berdasarkan harga pasar setempat kemudian dibagi dua sama besar. Bagian yang menjadi hak Unit Kerja/UPT seluruhnya harus disetor kepada Rekening Kas Negara setempat berupa uang tunai. BAB V. PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN 1. Dalam rangka pembinaan dan pengendalian, Naskah Perjanjian Kerjasama dibuat minimal rangkap 4 (empat), 2 (dua) di antaranya bermaterai secukupnya, untuk Unit Kerja/UPT dan Mitra Kerjasama, masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama, juga disampaikan kepada Atasan Langsung Unit Kerja/UPT yang bersangkutan, dan kepada Kepala Badan Litbang Pertanian. 2. Agar pelaksanaan kerjasama mencapai sasaran sebagaimana tertuang dalam Kerangka Acuan, setiap Kepala Unit Kerja/UPT wajib melakukan pengawasan dan pengendalian secara berkala selama pelaksanaan kegiatan kerjasama, sekurang-kurangnya satu tahun sekali apabila kerjasama dilakukan lebih dari satu tahun dan menyampaikan laporan seperti diatur dalam Bab II B huruf c dan d petunjuk pelaksanaan ini. 3. Apabila Mitra Kerjasama tidak melaksanakan kewajiban sesuai dengan Perjanjian Kerjasama, maka Unit Kerja/UPT wajib memberi peringatan secara tertulis sekurang-kurangnya 2 (dua) kali selang waktu 1 (satu) bulan dan apabila Mitra Kerjasama tidak memenuhi kewajiban, maka Kepala Unit kerja/upt

dapat menghentikan kerjasama secara sepihak. 4. Apabila Mitra Kerjasama menghentikan kerjasama pada masa kerjasama karena pailit atau alasan lain maka biaya yang telah dikeluarkan untuk kegiatan kerjasama tidak dapat diambil kembali dan kerugian ditanggung oleh Mitra Kerjasama. VI. P E N U T U P 1. Petunjuk Pelaksanaan ini agar dipahami dan dimasyarakatkan serta dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh semua Unit Kerja/UPT. 2. Keputusan Kepala Badan Litbang Pertanian No. TU.210.88.1997 tanggal 21 Agustus 1997 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama dengan Pihak Ketiga dinyatakan tidak berlaku. Lampiran 1 MODEL-1 S PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN SWASTA I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Apa yang diteliti, mengapa diteliti, apakah karena ada permasalahan mendesak. - Keterkaitan kegiatan kerjasama ini dengan salah satu program penelitian unit kerja yang bersangkutan. 1.2. Dasar Pertimbangan Pernyataan tentang besarnya sumbangan dari hasil penelitian yang diharapkan terhadap pertumbuhan ekonomi dan lain-lain. 1.3. Tujuan Penelitian Dalam tujuan mengapa penelitian memerlukan dukungan sumberdaya dari swasta.

1.4. Hipotesis Penelitian Hipotesis yang akan dibuktikan dalam pelaksanaan penelitian harus dinyatakan secara jelas. II. PROSEDUR/METODA PENELITIAN Dalam bab ini perlu dijelaskan hal-hal sebagai berikut : 2.1. Metoda penelitian yang dipergunakan 2.2. Rancangan uji hipotesis (uji statistik) 2.3. Cara pengumpulan data 2.4. Tempat/lokasi penelitian 2.5. Jangka waktu dan jadwal pelaksanaan. III. TENAGA DAN ORGANISASI Organisasi mencerminkan pembagian tugas dan wewenang masing-masing tenaga dalam pelaksanaan kegiatan. Contoh: Pihak Unit Kerja: 1. Penanggung jawab penelitian : Sebutkan nama ybs 2. Pelaksana Penelitian o Peneliti : Sebutkan nama ybs o Para Pembantu : Sebutkan nama ybs 3. Pelaksana Administrasi o Administrasi Keuangan : Sebutkan nama ybs o Administrasi Perlengkapan : Sebutkan nama ybs Pihak Swasta : 1. Penanggung jawab Administrasi : Sebutkan nama ybs Keuangan 2. Penanggung jawab Administrasi : Sebutkan nama ybs Peralatan/Tenaga 3. Penanggung jawab Administrasi : Sebutkan nama ybs Pelaporan IV. JANGKA WAKTU Jangka waktu pelaksanaan kegiatan perlu ditetapkan dengan jelas dalam rangka penyelesaian kegiatan kerjasama yang direncanakan dan juga untuk keperluan penetapan alokasi anggaran. V. PEMBIAYAAN

o Sewa lahan o Bahan o Peralatan o Biaya Perjalanan (OJ) o Upah Kerja (HOK) o Imbalan tenaga peneliti o Analisis Data o Penulisan/Perbanyakan Laporan o Biaya Administrasi o Imbalan Jasa/Penerimaan Negara Bukan Pajak : *) ----------------------- T o t a l *) Pilih salah satu Lampiran 2 MODEL-2 S NASKAH PERJANJIAN KERJASAMA antara PUSAT/PUSLIT/PUSLITBANG/BALAI BESAR/BALAI/LOKA dan... Nomor : Pada hari ini,...tanggal... bulan... tahun..., kami yang bertandatangan di bawah ini : 1..., jabatan Kepala Pusat/Puslit/Puslitbang/Balai Besar/ Balai/Loka... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA. 2...., jabatan... berkedudukan di... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama... yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA. Dengan ini kedua belah pihak menyatakan telah setuju dan bersepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu perjanjian kerjasama dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1 MAKSUD DAN TUJUAN KERJASAMA Kerjasama ini bertujuan untuk...... Pasal 2 RUANG LINGKUP Cakupan kegiatan akan meliputi :...... Pasal 3 DASAR PELAKSANAAN KERJASAMA Kerjasama tersebut dalam pasal 1 di atas harus dilaksanakan sesuai dengan Kerangka Acuan (TOR) yang sudah ditandatangani oleh kedua belah pihak dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini. Pasal 4 HAK DAN KEWAJIBAN A. Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA 1. Hak PIHAK PERTAMA a. Memberikan masukan dan saran terhadap topik penelitian dan pengembangan serta bimbingan dalam pelaksanaan kerjasama; b. Menandatangani perjanjian kerjasama; c. Mengoreksi/memperbaiki dan atau menghentikan kerjasama yang pelaksanaannya tidak sesuai dengan perjanjian dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada PIHAK KEDUA; d. Mengelola dan menggunakan biaya kerjasama yang antara lain berupa biaya operasional penelitian dan biaya pembinaan/pengendalian sesuai dengan perjanjian; e. Menggunakan hasil penelitian yang berupa data, informasi dan atau rekomendasi,

prototipe dan atau teknologi. f. Menerima dan mengelola biaya kerjasama yang bersumber dari PIHAK KEDUA. 2. Kewajiban PIHAK PERTAMA a. Menyusun rencana kerja bersama-sama dengan PIHAK KEDUA dan dituangkan dalam Kerangka Acuan; b. Menyediakan peneliti, sarana, dan bimbingan yang diperlukan; c. Mengelola pelaksanaan kegiatan kerjasama; d. Menerima dan menyetorkan PNBP sebesar 5% dari nilai biaya kerjasama sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku; e. Merahasiakan hasil penelitian dan pengembangan sesuai dengan perjanjian; dan f. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan kerjasama penelitian dan pengembangan kepada Kepala Badan Litbang Pertanian dan pihak-pihak yang terkait. B. Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA 1. Hak PIHAK KEDUA a. Menetapkan topik kerjasama sesuai teknologi yang dibutuhkan; b. Menandatangani perjanjian kerjasama; c. Mengoreksi/memperbaiki dan atau menghentikan kerjasama yang pelaksanaannya tidak sesuai dengan perjanjian dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA; d. Menggunakan hasil penelitian dan pengembangan yang berupa informasi, teknologi, prototipe dan atau rekomendasi ; dan e. Menerima laporan hasil pelaksanaan kerjasama dari PIHAK PERTAMA. 2. Kewajiban PIHAK KEDUA a. Menyusun rencana kerja bersama-sama PIHAK PERTAMA dan dituangkan dalam Kerangka Acuan; b. Menyediakan biaya yang diperlukan termasuk PNBP sebesar 5% dari nilai biaya kerjasama (sesuai perjanjian); dan c. Merahasiakan hasil penelitian dan pengembangan (sesuai dengan perjanjian). Pasal 5 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kerjasama ini ditetapkan selama... (...) tahun, sejak... s/d. Pasal 6 TEMPAT/LOKASI KEGIATAN KERJASAMA

Lokasi kegiatan kerjasama bertempat di...... Pasal 7 PEMBIAYAAN Semua pembiayaan yang timbul akibat dari perjanjian kerjasama ini sebesar Rp... (...) dibebankan/ditanggung oleh PIHAK KEDUA dengan rincian pengalokasiannya diatur dalam kerangka acuan kerjasama yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Pasal 8 PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN Untuk menjamin tercapainya tujuan kerjasama secara optimal, maka selama pelaksanaan kegiatan kerjasama berlangsung, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama atau sendiri-sendiri berkewajiban melakukan pembinaan/pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan baik administratif maupun teknis. Pasal 9 HASIL KERJASAMA 1) Hasil kerjasama penelitian dan pengembangan yang berupa data, informasi, teknologi, prototipe dan atau rekomendasi menjadi hak kedua belah pihak. Hasil kerjasama yang berupa data, galur murni dan atau plasma nutfah menjadi milik PIHAK PERTAMA, kecuali (a) apabila kontribusi PIHAK KEDUA termasuk teknologi dan keahlian, maka hasil kerjasama akan diatur bersama sesuai kontribusi masing-masing pihak, dan (b) apabila biaya berasal dari PIHAK KEDUA dan hasil kerjasama berupa kekayaan intelektual (KI), maka KI/teknologi tersebut menjadi milik PIHAK PERTAMA. 2) Apabila PIHAK KEDUA akan menggunakan data, informasi, teknologi, prototipe dan atau rekomendasi untuk tujuan komersial, harus mendapatkan persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA. 3) Apabila hasil kerjasama penelitian dan pengembangan tersebut akan dimintakan perlindungan HaKI, perlu diatur dalam Naskah Perjanjian Kerjasama tersendiri dan masing-masing pihak harus menyimpan kerahasiaan hasil penelitian dimaksud. 4) Hasil samping kerjasama penelitian dan pengembangan yang berupa fisik dan dapat dinilai dengan uang ditentukan berdasarkan harga pasar setempat dibagi dua sama besar. Bagian yang menjadi hak PIHAK PERTAMA seluruhnya harus disetor kepada Rekening Kas Negara setempat, berupa uang tunai. Pasal 10 KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

1. Yang termasuk dalam "keadaan memaksa" adalah peristiwa- peristiwa seperti berikut: a. bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, dan banjir); b kebakaran yang tidak disengaja, atau bukan merupakan suatu kesalahan; c. perang, huru-hara politik, pemogokan, pemberontakan, dan wabah atau epidemi, yang secara keseluruhan ada hubungan langsung dengan kerjasama ini. d. kegagalan penelitian yang bukan karena kesalahan PIHAK PERTAMA atau PIHAK KEDUA. 2. Apabila terjadi keadaan memaksa PIHAK PERTAMA harus memberitahukan kepada PIHAK KEDUA secara tertulis paling lambat 7 hari kerja sejak terjadinya keadaan memaksa disertai bukti-bukti yang sah, demikian juga pada waktu keadaan memaksa berakhir. Pasal 11 PERSELISIHAN 1. Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan secara musyawarah/mufakat. 2. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah/ mufakat, maka perselisihan dapat diselesaikan melalui Badan Arbitrasi Nasional atau melalui Pengadilan Negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 12 LAIN - LAIN 1. Bea meterai/pajak dan pungutan lainnya yang timbul sebagai akibat perjanjian kerjasama ini ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA. 2. Perubahan atas naskah perjanjian dapat dilakukan atas persetujuan kedua belah pihak. 3. Kerjasama dapat dianggap batal apabila salah satu pihak atau kedua belah pihak tidak memenuhi ketentuan-ketentuan dalam perjanjian. 4. Apabila mitra kerjasama hendak memasukkan dan mengeluarkan barang ke dan dari lokasi kerjasama harus sepengetahuan dari PIHAK PERTAMA. 5. Pada saat berakhirnya kerjasama, barang-barang/sarana dari PIHAK KEDUA yang telah habis masa operasionalnya menjadi milik PIHAK PERTAMA. Pasal 13 P E N U T U P Perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di... pada hari dan tanggal tersebut di atas dan dibuat dalam rangkap 4 (empat), 2 (dua) di antaranya bermaterai cukup, yang masing- masing mempunyai kekuatan

hukum yang sama. Di tingkat Unit Kerja PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA, (......) (.....) Disahkan, Kepala Badan Litbang Pertanian, (.... ) Di tingkat Unit Pelaksana Teknis a. Apabila berjangka waktu kurang dari 3 (tiga) tahun dan atau nilai kontrak kurang dari Rp. 50 juta. PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA, (......) (.....) Disahkan, Kepala Unit Kerja, (.... ) b. Apabila berjangka waktu 3 (tiga) tahun atau lebih dan atau nilai kontrak Rp. 50 juta keatas.

PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA, (......) (.....) Pertanian, Mengetahui, Kepala Unit Kerja Disahkan, Sekretaris Badan, a/n Kepala Badan Litbang (......) (.....) Lampiran 3 MODEL-3 S FORMULIR LAPORAN TRIWULAN *) KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN SWASTA Unit Kerja/UPT : I. DATA UMUM 1. Judul Kegiatan Kerjasama : 2. Nomor dan Tanggal Naskah : Perjanjian Kerjasama 3. Kerjasama Dengan : **) PT/CV/Firma/Yayasan/Koperasi 4. Instansi Pelaksana (Unit Kerja/UPT) : **) 5. Lokasi Kegiatan : 6. Tujuan Kegiatan : 7. Jangka Waktu :... s/d... 8. a. Terkait pada Judul Proposal : ) b. Terkait pada Rencana : ) Kegiatan Operasional Terinci (RKOT)

9. Penanggungjawab Kegiatan : II. DATA KEUANGAN 1. Anggaran: o Anggaran dari Unit Kerja/UPT o Anggaran dari Pihak Swasta Jumlah -------------------- 2. Pengelola Anggaran Kerjasama : *** (Unit Kerja/UPT atau Swasta) III. KEMAJUAN PELAKSANAAN KERJASAMA 1. Biaya Yang Telah Dikeluarkan 2. Sisa Biaya 3. Perkembangan Pelaksanaan Fisik : (Uraian singkat mengenai perkembangan pelaksanaan kegiatan di lapangan dan hasil yang dicapai)...... 4. Masalah yang timbul dan langkah tindak lanjut yang sudah/akan diambil:...... 5. Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lampirkan bukti setoran, kalau ada) 6. a. Tanggal Laporan : b. Diisi Oleh : c. Tanda tangan : *) Laporan triwulanan supaya dikirimkan pada setiap bulan Juli, Oktober, Januari, dan April **) Pilih salah satu yang sesuai dan sebutkan ***) Pilih salah satu dan sebutkan.

Lampiran 4 MODEL-4 S FORMULIR LAPORAN AKHIR *) KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN SWASTA Unit Kerja/UPT : I. DATA UMUM 1. Judul Kegiatan Kerjasama : 2. Nomor dan Tanggal Naskah : Perjanjian Kerjasama 3. Kerjasama Dengan : **) PT/CV/Firma/Yayasan/Koperasi 4. Instansi Pelaksana (Unit Kerja/UPT) : 5. Lokasi Kegiatan : 6. Tujuan Kegiatan : 7. Jangka Waktu :... s/d... 8. a. Terkait pada Judul Proposal : ) b. Terkait pada Rencana : ) Kegiatan Operasional Terinci (RKOT) 9. Penanggungjawab Kegiatan : II. DATA KEUANGAN 1. Anggaran: o Anggaran dari Unit Kerja/UPT o Anggaran dari Pihak Swasta Jumlah -------------------- 2. Pengelola Anggaran Kerjasama : **) (Unit Kerja/UPT atau Swasta) III. KEMAJUAN PELAKSANAAN KERJASAMA 1. Biaya Yang Telah Dikeluarkan 2. Sisa Biaya 3. Hasil Kerjasama : ***) a. Fisik : - Data/Informasi, Teknologi, Rekomen : dasi dan Publikasi dengan judul - Seminar Hasil Kerjasama : (Judul dan Tanggal) - Bibit Unggul :

- Peralatan : - Konstruksi : - Tenaga trampil bidang : - Lain-lain : b. Uang/Penerimaan Fungsional (kalau ada, lampirkan copy bukti setoran ke Kas Negara) 4. Kesimpulan hasil penelitian/kegiatan kerjasama:...... 5. a. Tanggal Laporan : b. Diisi Oleh : c. Tanda tangan : *) Laporan triwulanan supaya dikirimkan pada setiap bulan Juli, Oktober, Januari, dan April **) Pilih salah satu yang sesuai dan sebutkan ***) Pilih salah satu dan sebutkan.