BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan hari esok (Sonja P dkk, 1976: 8). mengimbangi perkembangan hidup manusia di zaman modernisasi, namun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perkembangan hidup manusia di zaman modernisasi, namun pendidikan terasa

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan yang berlangsung seumur

BAB I PENDAHULUAN. tanpa pendidikan manusia tidak akan bisa mencapai cita-cita yang mulia.

BAB I PENDAHULUAN. moral, spiritual, dan lain-lain. Apabila manusia mengalami pendidikan yang baik

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, maka mereka memiliki fondasi

BAB I PENDAHULUAN. integral dari pendidikan secara keseluruhan. Tujuan pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan kesehatan merupakan bagian integral dari proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan di dalam GBHN tahun 1973 yang dikutip oleh (Fuad Ihsan,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikapmentalemosional-sportifitas-spiritual-sosial),

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Syarifuddin (1991, hlm. 5) mengatakan bahwa tujuan Penjas

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

I. PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu hal sangat dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagi kesehatan tubuh, sehingga semakin banyak masyarakat berpatisipasi di

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm 10. PT Rineka Cipta, 2008), hlm Sinar Grafis, 2009) hlm.3

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah pendidikan yang mengaktualisasikan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan baik secara formal maupun informal. menjaga kondisi fisik pada saat belajar di sekolah, maupun pada saat

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, pemerintah sangat serius dalam menangani bidang pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting di era globalisasi ini, yakni bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang

BAB I PENDAHULUAN. gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat,

I. PENDAHULUAN. kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang. berlangsung seumur hidup. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. playstation, dan yang saat ini digemari anak dan remaja sekarang yaitu game

BAB I PENDAHULUAN. imunisasi, status gizi, dan penyakit infeksi pada anak. Faktor-faktor tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. dimiliki oleh seseorang, baik itu orang dewasa maupun anak-anak.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan diajarkan kepada

PROGRAM KEGIATAN SEKOLAHKU SEHAT. SD Unggulan Muhammadiyah Kretek. Mriyan Donotirto Kretek Bantul 55772

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembelajaran yang optimal menuju tujuan yang diharapkan.

TINJAUAN STATUS GIZI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 05 AIR TAWAR BARAT KECAMATAN PADANG UTARA JURNAL

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP SEHAT DENGAN KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS ATAS SEKOLAH DASAR NEGERI 2 TRIWARNO KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SDN PELEM II TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. demikian derajat kesehatan di Indonesia masih terhitung rendah apabila

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan aktivitas kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari mulai bangun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fungsi antara pengembangan aspek: (a) organik, (b) neuro moscular,(c)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. secara langsung sehingga anak-anak sering mengabaikan kebersihan yang dapat

I. PENDAHULUAN. perilaku hidup sehat. Adalah upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsikan

Studi tentang kelengkapan sarana dan prasarana penjasorkes sekolah dasar se-kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen tahun 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Organization/WHO), sekitar 2,2 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. macam skenario kegiatan pembelajran di kelas. Pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia merupakan perwujudan manusia yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong. perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DENGAN PERILAKU HIDUP SEHAT SISWA KELAS IV SDN JUMBLANG KANDANGAN KAB. KEDIRI TAHUN 2014/ 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Zulia Rachim, 2013

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

I. TINJAUAN PUSTAKA. Muhajir (2007: 8) menjelaskan bahwa Pendidikan jasmani, olahraga, dan

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

BAB I PENDAHULUAN. lemak, karena itu agar energi tercukupi perlu pemasukan makanan. serta tumbuh kembang anak (Anggaraini, 2003:11).

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keterampilan olah raga tetapi pada perkembangan si anak seutuhnya.

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia untuk bersaing dalam membangun taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lebih nikmat, lebih cepat, dan lebih lancar karenanya. Dengan kemajuan teknologi

I. PENDAHULUAN. Nasional RI No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian akan menguraikan temuan hasil penelitian mengenai

LAMPIRAN-LAMPIRAN 47

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menyongsong Indonesia dalam melaksanakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hasil yang diharapkan itu akan dicapai dalam masa yang cukup

85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan,

BAB I PENDAHULUAN yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan proses yang

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek

PERANAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH DASAR : PENDIDIKAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pendidikan jasmani memperlakukan setiap peserta didik sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

I. PENDAHULUAN. hidup bangsa dan negara. Pada Negara-negara yang masih berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Undang-undang Sistem. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani adalah pendidikan yang menggunakan aktivitas sebagai

I. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesegaran jasmani merupakan modal dasar bagi seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Diterapkanya pendidikan dasar Sembilan tahun berdasarkan UU Nomor 2

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan sebagai bagian dari. Pendidikan Nasional, memiliki peranan sangat penting, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat. berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

I. PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Middle childhood merupakan masa. usia tahun untuk anak laki-laki (Brown, 2005).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah pembangunan tidak hanya fokus pada pembangunan fisik atau infrastruktur akan tetapi secara keseluruhan, pembangunan sumber daya manusia merupakan bagian integral dari pembangunan Nasional. Sasaran utama pembangunan jangka panjang ialah tercapainya landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri untuk mempersiapkan hari esok (Sonja P dkk, 1976: 8). Dalam era sekarang ini pendidikan sangatlah penting guna mengimbangi perkembangan hidup manusia di zaman modernisasi, namun pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (Penjasorkes). Hal ini merupakan dasar bagi umat manusia untuk mengenal dunia dandirinya. Dengan demikian penjasorkes merupakan media motivasi terhadap keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, dan penalaran, serta pembiasaaan pola hidup sehat. Diharapkan melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan, siswa dapat terampil berolahraga dan memperhatikan kebersihan serta kesehatan (Edy SM & Slamet, 2010:1). Kebersihan pangkal kesehatan, tentu kita sudah tidak asing lagi dengan slogan tersebut.slogan tersebut menganjurkan kita agar selalu berupaya memelihara dan meningkatkan taraf kebersihan supaya sehat. Membiasakan hidup sehat tidak hanya mengenai kesehatan pribadi tetapi juga kesehatan lingkungan, budaya hidup sehat tidak hanya dilakukan di lingkungan rumah 1

tetapi juga dilakukan di lingkungan sekolah. Untuk membiasakan hidup sehat dengan cara harus menjaga kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan. Dengan meningkatnya kesehatan lingkungan, diharapkan juga dapat meningkatkan kesehatan pribadi, karena banyak sekali manfaatnya. Penjas orkes yang diajarkan memiliki peranan penting, yaitu memberikan kesempatan pada anak didik terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang dilakukan secara sistematika.pembelajaran penjas orkes diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis bagi siswa agar lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Dalam kaitan dengan pola hidup sehat hendaknya guru dapat memberi contoh untuk membiasakan pola hidup yang sehat. Guru penjas harus dapat mengubah pola hidup tidak sehat anak menjadi berperilaku sehat, seseorang yang tidak menerapkan pola hidup sehat akibatnya terjadi resiko beberapa penyakit.pola hidup sehat anak-anak yang tidak sehat dikarenakan oleh beberapa faktor, kurangnya pendidikan kesehatan bagi peserta didik, lingkungan sekolah, lingkungan tempat tinggal dan anak itu sendiri. Elliot dan Sander (dalam M. Hamid Anwar, 2005: 1), mengatakan sekarang banyak anak yang kurang sadar tentang pola hidup sehat, terbukti dengan aktivitas anak-anak yang banyak bermalas-malasan seperti, terlalu banyak menonton TV, banyak bermain di depan komputer, bermain play station dan tidak mempunyai banyak kesempatan untuk bermain di luar, hanya mengalami sedikit pendidikan jasmani kurang berolahraga. Akibatnya 2

anak menjadi kurang aktif secara jasmani cenderung kelebihan berat badan (kegemukan) dan akibatnya tingkat kesehatan buruk, kurangnya waktu istirahat, serta pola makan yang tidak baik juga sangat mempengaruhi kesehatan siswa, mudah terserang penyakit, pertumbuhan lambat, kesegaran jasmani rendah. Hal seperti itu juga terjadi di SDN 1 Karangcegak, Kutasari, Purbalingga, siswa-siswinya masih banyak yang belum membiasakan gosok gigi secara teratur, masih banyak siswa ketika berangkat sekolah belum mandi pagi secara teratur, makan-makanan yang kurang sehat dengan jajan sembarangan di liuar kantin sekolah yang cenderung kurang sehat karena terkena debu jalan dan lalat atau bahan makanan terbuat dari bahan yang berbahaya seperti pewarna dan pengawet makanan. Akibatnya kesehatan dan penyakit mudah menyerang, pernah terjadi pada siswa-siswi di SDN 1 Karangcegak, Kutasari, Purbalingga, sekitar 70% siswa-siswi terkena penyakit cacar kulit pada tahun ajaran 2008-2009. Apakah peristiwa tersebut dikarenakan pola hidup sehat siswa yang tidak baik, maka peristiwa tersebut menjadi hal yang menarik untuk dikaji dan dijadikan penelitian mengenai pola hidup sehat siswa SDN 1 Karangcegak, Kutasari, Purbalingga. Pola hidup sehat merupakan suatu kebiasaan yang mempengaruhi terhadap individu masing-masing anak, siswa kelas V SDN 1 Karangcegak, Kutasari, Purbalingga, belum diketahui seberapa besar pola hidup siswa dan faktorfaktor apa saja yang sudah baik atau masih kurang dalam mempengaruhi pola hidup sehat siswa. Berangkat dari kondisi demikian penulis tertarik 3

mengambil judul dalam penelitian ini Pola Hidup Sehat Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Negeri 1 Karangcegak Kutasari, Purbalingga. B. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasi berbagai permasalahan sebagai berikut Pola Hidup Sehat Pada siswa kelas V SD Negeri 1 Karangcegak, Kutasari, Purbalingga. 1. Masih ada siswa di SDN 1 Karangcegak, Kutasari, Purbalingga yang belum menjaga kebersihan diri, 2. Masih ada siswa di SDN 1 Karangcegak, Kutasari, Purbalingga yang mengkonsumsi makanan-makanan tidak sehat. 3. Belum diketahuinya pola hidup sehat siswa SDN 1 Karangcegak, Kutasari, Purbalingga. 4. Belum diketahuinya faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pola hidup sehat siswa di SDN 1 Karangcegak, Kutasari, Purbalingga. C. BATASAN MASALAH Mengingat luasnya permasalahan dan keterbatasan yang ada, maka penelitian ini akan mengkaji satu permasalahan. Adapun yang akan dikaji adalah: pola hidup sehat siswa kelas V di sekolah dasar negeri 1 Karangcegak Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga. D. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: Seberapa tinggi hidup sehat siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Karangcegak, Kutasari, Purbalingga.? 4

E. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola hidup sehat siswa kelas V sekolah dasar negeri 1 Karangcegak Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga. F. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini akan bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah (kontribusi) upaya mengembangkan pengetahuan tentang konsep-konsep dan teori-teori pembelajaran kesehatan umumnya dan khususnya dalam meningkatkan derajat kesehatan dan pola hidup sehat. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan penting bagi guru Penjasorkes dan pihak sekolah. Secara terinci manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru Pendidikan Jasmani a. Sebagai cara untuk menanamkan arti penting kesehatan dan berpola hidup sehat kepada siswa. b. Menanamkan bagaimana pelayanan dan pembelajaran kesehatan yang efektif demi menciptakan pola hidup sehat yang baik bagi siswa. 2. Bagi Siswa a. Dengan melakkan pola hidup yang sehat akan memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan serta kesehatan siswa meningkat. b. Dengan peningkatkan pola sehat peserta didik, maka akan meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik. 5