BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan disengaja untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dalam beberapa. pembangunannya. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting di dalam peningkatan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh maju mundurnya Bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini maju sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia terus menerus dilakukan dalam segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pada era globalisasi semakin tajam dan ketat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah fondasi untuk membangun bangsa. Upaya untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang memegang peranan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini manusia dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional pada dewasa ini diarahkan pada taraf hidup dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah membangun manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki fungsi sangat penting dalam membentuk karakter dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan di negara Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan penting dalam penentuan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

2014 MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai komponen utama dalam pembangunan nasional harus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan manusia dalam melakukan pekerjannya guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN TEORI SAUCE PADA PRAKTIK PEMBUATAN SAUCE UNTUK APPETIZER OLEH SISWA SMK NEGERI 9 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas. (SDM). Salah satu SDM yang diharapkan adalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Hasil Belajar Pengetahuan Bahan Makanan Pada Praktik Mengolah Makanan Kontinental Siswa Kelas XI SMKN 2 Baleendah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Kesimpulan penelitian tentang Pengaruh Praktikum Makanan Kontinental

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta memiliki

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang berupaya meningkatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Dengan adanya pendidikan, kehidupan manusia akan lebih berkualitas dibandingkan dengan zaman terdahulu. Sejalan dengan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) RI No. 20 BAB II Pasal 3 (2003: 7), yaitu: Pendidikan Nasional Berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi mausia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrtis serta bertanggung jawab. Pendidikan diselenggarakan menjadi dua jalur, yaitu jalur pendidikan persekolahan dan jalur pendidikan luar sekolah. Pendidikan persekolahan adalah pendidikan yang diselenggarakan secara formal dalam bentuk kegiatan belajar mengajar disekolah secara berjenjang dan berkesinambungan, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Salah satu pendidikan tinggi yang ada di kota Bandung sebagai lembaga pendidikan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang berkualitas adalah Akademi Tata

2 Boga (ATB) Bandung. ATB Bandung merupakan pendidikan tinggi pada lingkup disiplin keilmuan yang bersifat vokasional atau yang disebut dengan kejuruan yang berorientasi pada bidang pengolahan makanan. Tujuan ATB Bandung mempersiapkan mahasiswa diharapkan menjadi tenaga profesional, yang berkompeten dibidang boga. Struktur kurikulum Pendidikan Diploma III Jurusan Tata Boga ATB Bandung terdiri dari Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), Mata Kuliah Keilmuan Keterampilan (MKK), Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB), dan Mata Kuliah Kehidupan Bersama (MBB). Salah satu Mata Kuliah Keahlian Keterampilan (MKK) yaitu Teknik Pengolahan Masakan yang dipelajari pada semester 1 dengan bobot 3 SKS. Mata perkuliahan Teknik Pengolahan Masakan, memuat materi sebagai kriteria yang dipelajari terdiri atas; basic mise place, pengetahuan resep, cutting technique, cooking technique, kaldu, saus dasar, dan menggarnis. Teori dan Praktek yang diperoleh dari Mata Kuliah Teknik Pengolahan Masakan dapat diterapkan pada Mata Kuliah Masakan Kontinental. Teori Mata Kuliah Teknik Pengolahan Masakan yang berkaitan dengan Praktek Pengolahan Masakan Kontinental meliputi; basic mise en place pada persiapan Praktek Pengolahan Masakan Kontinental, Penggunaan resep pada pembuatan salad, soup, makanan utama (main course), teknik memasak boiling, simmering, deef frying, dan griling pada pembuatan soup dan makanan utama (main course). Penerapan menurut Ali (1998:43), Penerapan adalah kemampuan menggunakan atau menafsirkan suatu

3 bahan yang dipelajari ke dalam situasi baru atau situasi konkrit seperti penerapan teori, suatu dalil, metode, konsep, prinsip atau teori. Pengolahan masakan kontinental di Jurusan Tata Boga dipelajari dalam mata kuliah Masakan Kontinental I dan II dengan bobot 3 SKS untuk masing-masing mata kuliah. Mata Kuliah Masakan Kontinental I mempelajari tentang breakfast, jenis-jenis breakfast, teknik memasak, sauce dan turunannya, dan praktek membuat salad, soup, serta makanan utama (main course). Materi teori dan praktek Mata Kuliah Masakan Kontinental II merupakan pengembangan dari mata kuliah Kontinental I. Mahasiswa apabila menguasai teknik dasar pengolahan masakan diharapkan tidak akan mengalami kesulitan pada Praktek Pengolahan Masakan Kontinental. Teknik pengolahan masakan harus disesuaikan dengan hidangan yang akan dibuat karena akan mempengaruhi terhadap kualitas produk yang dihasilkan baik rasa, aroma, tektur dan penampilan dari masakan itu. Praktek Pengolahan Masakan Kontinental terdiri dari kegiatan persiapan, pengolahan dan penyajian meliputi penggunaan resep, teknik memotong (cutting technique), teknik memasak (cooking technique), membuat kaldu, serta menggarnis pada hidangan salad, soup, dan makanan utama (main course). Praktek mata kuliah Kontinental akan lebih berhasil jika mahasiswa dapat menerapkan hasil belajar Teknik Pengolahan Masakan. Berdasarkan hal tersebut, penulis sebagai mahasiswa PKK FPTK UPI yang telah belajar Mata Kuliah Makanan Kontinental tertarik untuk melakukan penelitian penerapan hasil belajar Teknik Pengolahan Masakan pada Praktek Pengolahan

4 Masakan Kontinental oleh mahasiswa DIII Jurusan Tata Boga karena ada kaitannya dengan Mata Kuliah Makanan Kontinental di Jurusan PKK FPTK UPI. B. Perumusan Masalah dan Pembatasan Masalah 1. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana Penerapan Hasil Belajar Teknik Pengolahan Masakan Pada Praktek Pengolahan Masakan Kontinental di Jurusan Tata Boga Akademi Tata Boga Bandung. 2. Pembatasan Masalah Ruang lingkup permasalahan perlu dibatasi agar masalah tidak terlalu luas, seperti yang dikemukakan Surakhmad (1982:106), yaitu : Pembatasan masalah diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga untuk menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya, tenaga, waktu dan lian-lain yang timbul dari rencana tertentu. Pembatasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada penerapan hasil belajar Teknik Pengolahan Masakan Pada Praktek Pengolahan Masakan Kontinental meliputi persiapan, pengolahan dan penyajian. a. Penerapan hasil belajar Teknik Pengolahan Masakan berkaitan dengan pengetahuan resep, basic mise en plase dan cutting technique untuk sayuran dan daging ayam pada persiapan bahan Praktek Pengolahan Masakan Kontinental.

5 b. Penerapan hasil belajar Teknik Pengolahan Masakan berkaitan dengan, cooking technique, kaldu untuk sauce, soup, dan makanan utama (main course) pada pelaksanaan Praktek Pengolahan Masakan Kontinental. c. Penerapan hasil belajar Teknik Pengolahan Masakan berkaitan dengan alat penyajian dan garnish untuk salad, soup dan makanan utama (main course) pada penyajian Praktek Pengolahan Masakan Kontinental. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan hasil belajar Teknik Pengolahan Masakan Pada Praktek Pengolahan Masakan Kontinental oleh Mahasiswa D III Jurusan Tata Boga Akademi Tata Boga Bandung. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah memperoleh informasi dan gambaran tentang data yang spesifik serta mengalisisnya tentang penerapan hasil belajar Teknik Pengolahan Masakan Pada Praktek Pengolahan Masakan Kontinental, meliputi: a. Penerapan hasil belajar Teknik Pengolahan Masakan berkaitan dengan pengetahuan resep, basic mise en plase dan cutting technique untuk sayuran dan daging ayam pada persiapan bahan Praktek Pengolahan Masakan Kontinental.

6 b. Penerapan hasil belajar Teknik Pengolahan Masakan berkaitan dengan cooking technique untuk proses pembuatan kaldu, sauce, soup, dan makanan utama (main course) pada pelaksanaan Praktek Pengolahan Masakan Kontinental. c. Penerapan hasil belajar Teknik Pengolahan Masakan meliputi alat penyajian dan garnish untuk salad, soup dan makanan utama (main course) pada proses penyajian Praktek Pengolahan Masakan Kontinental. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak yaitu: 1. Untuk tim Dosen mata kuliah Teknik Pengolahan Masakan Kontinental dan mata kuliah Masakan Kontinental Jurusan Tata Boga Akademi Tata Boga Bandung dapat memberikan gambaran tentang Penerapan Hasil Belajar Teknik Pengolahan Masakan Pada Praktek Pengolahan Masakan Kontinental dan dapat dijadikan sebagai masukan untuk pengembangan mata kuliah tersebut. 2. Mahasiswa DIII Jurusan Tata Boga Akademi Tata Boga Bandung, sebagai gambaran kemampuan teori Teknik Pengolahan Masakan dan penerapannya pada Praktek Pengolahan Masakan Kontinental. 3. Penulis, karena dapat mengembangkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan penulis dalam membuat karya ilmiah.

7 E. Asumsi Asumsi merupakan pendapat yang diyakini kebenarannya oleh para ahli dapat dijadikan sebagai pegangan dalam pemecahan masalah. Menurut Sugiyono (2009:82) bahwa Asumsi merupakan pernyataan diterima kebenarannya tanpa pembuktian. Berdasarkan pendapat tersebut yang dijadikan asumsi dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Hasil belajar Teknik Pengolahan Masakan merupakan gambaran keberhasilan mahasiswa belajar berupa kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Anggapan dasar ini diperkuat oleh pendapat Sudjana (1997:82) bahwa, hasil belajar adalah kemampuan dalam bentuk tingkah laku siswa berupa kognitif, afektif dan psikomotor setelah menerima pengalaman belajar. 2. Hasil belajar Teknik Pengolahan Masakan dikatakan berhasil apabila mahasiswa dapat menerapkannya dalam Praktek Pengolahan Masakan Kontinental, anggapan ini mengacu pendapat Sudjana (1995:31), bahwa peserta didik dianggap berhasil apabila sanggup menerapkan pengetahuannya ke dalam praktik kehidupannya. 3. Mahasiswa ATB Jurusan Tata Boga dikatakan berhasil dalam mencapai Praktek Pengolahan Masakan Kontinental apabila telah sanggup menerapkan kognitif, afektif, dan psikomotor yang telah diperoleh dari pelaksanaan Mata Kuliah Teknik Pengolahan Masakan, anggapan ini mengacu pada pendapat Ali (2002:43) bahwa penerapan adalah kemampuan menggunakan atau menafsirkan

8 suatu bahan yang sudah dipelajari kedalam situasi baru atau situasi yang konkrit, seperti menerapkan suatu dalil, metode, konsep, prinsip atau teori. F. Pertanyaan Penelitian a. Bagaimana Penerapan hasil belajar Teknik Pengolahan Masakan berkaitan dengan pengetahuan resep, basic mise en plase dan cutting technique untuk sayuran dan daging ayam pada persiapan bahan Praktek Pengolahan Masakan Kontinental? b. Bagaimana Penerapan hasil belajar Teknik Pengolahan Masakan berkaitan dengan, cooking technique untuk proses pembuatan kaldu, sauce, soup, dan makanan utama (main course), pada pelaksanaan Praktek Pengolahan Masakan Kontinental? c. Bagaimana Penerapan hasil belajar Teknik Pengolahan Masakan berkaitan dengan alat penyajian dan garnish untuk salad, soup dan makanan utama (main course) pada proses penyajian Praktek Pengolahan Masakan Kontinental? G. Metode Penelitian Objek penelitian ini merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan oleh peneliti, karena penelitian merupakan suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis dan terencana untuk mencari dan mendapatkan jawaban permasalahan yang muncul. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

9 2008:3). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deksriptif analitik. Menurut Surakhmad (2006:140) metode deskriptif adalah metode penelitian yang dapat membantu memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang. Dalam penelitian ini, peneliti menjelaskan dan memaparkan seluruh hasil penelitian sesuai dengan keadaan yang ada dilapangan. H. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih untuk penelitian ini adalah Jurusan Tata Boga Akademi Tata Boga Bandung di Jalan Cinunuk-Cileunyi No.186 Bandung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mahasiswa DIII Jurusan Tata Boga Akademi Tata Boga Bandung yang telah mengikuti mata kuliah Teknik Pengolahan Masakan dan sedang mengikuti mata kuliah Masakan Kontinental sebanyak 36 orang berdasarkan data kemahasiswaan Akademi Tata Boga Bandung. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel total sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 orang mahasiswa.