BAB I PENDAHULUAN. lembaga penghimpunan dana masyarakat. (Kuncoro, 2002:538) Setiap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan perusahaan jasa yang menyediakan jasa keuangan bagi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sektor riil dalam pertumbuhan ekonomi, regulasi pemerintah di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab V ini, berdasarkan hasil penelitian terhadap analisis sumber dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dana kas besar ialah bagian dari persediaan uang tunai yang tidak langsung

DAFTAR ISI. Abstraksi Prakata. Daft ar Tabel dan Gambar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Lembaga Keuangan Bank (LKB) merupakan lembaga keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan urat nadi perekonomian suatu bangsa, sehingga apabila terjadi masalah di dunia perbankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah

BAB I PENDAHULUAN. penunjang pembangunan ekonomi. Kepercayaan masyarakat terhadap bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia perbankan saat ini semakin pesat, banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan alat pembayaran dengan menggunakan sistem non cash

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat penting karena perbankan mempunyai fungsi sebagai

ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS DENGAN METODE CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN LOAN TO ASSET RATIO PADA BANK UMUM DEVISA TAHUN

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

BAB I PENDAHULUAN. atas dana yang diterima dari nasabah. Sesuai dengan Undang undang RI nomor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang menjalankan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

PENGUKURAN TINGKAT KESEHATAN BANK COMMONWEALTH TBK DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PERIODE

ANALISIS KINERJA BANK

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. berdiri bank-bank baru dan kondisi dunia perbankan di Indonesia telah

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MELIHAT TINGKAT LIKUIDITAS PT BANK DANAMON TBK

I. PENDAHULUAN. penunjang pembangunan ekonomi. Pengelolaan bank dituntut untuk senantiasa

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN RGEC PADA PT. BANK BNI (PERSERO), TBK PERIODE Nama : Darel Akhir Syawal NPM : Jurusan : Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan saat ini cukup pesat, dilihat dari volume

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien, bank juga memberikan

penting. Menurut UU Perbankan No.10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan

Asset Liabilities Management (ALMA) Muniya Alteza

BAB I PENDAHULUAN. strategi dalam rangka mengefisienkan dana dari masyarakat seperti dengan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Kesatuan yuridis merupakan badan usaha yang umumnya berbadan

PENDAHULUAN. dalam hal ini masih dibebankan pada bank-bank pemerintah. Bank memiliki

BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BANK. Alat likuid: uang kas di bank dan rekening giro yang disimpan di Bank Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 1 No. 2 Juni 2014 ANALISIS LIKUIDITAS BANK MANDIRI TAHUN Oleh

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian pedesaan mempunyai peran sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian sebagai wujud peningkatan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI :

ANALISIS CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN LOAN TO ASSET RATIO (LAR) UNTUK MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS PADA SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIC

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

Bab 5. Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri perbankan di masa mendatang diramalkan masih

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar jalannya pembangunan suatu bangsa. Indonesia, yang

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan deposito) dan menyalurkannya dalam bentuk kredit oleh bank-bank

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN KONVENSIONAL DI INDONESIA

menjalankan usahanya berdasarkan prinsip kepercayaan. Di dalam menjalankan fungsi-fungsi bank, bank dituntut untuk berada dalam kondisi yang sehat.

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di suatu negara, dimana hampir setiap aspek kehidupan manusia

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Hal tersebut dinyatakan dengan jelas dalam GBHN bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. perbankan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah. Indikator perbankan nasional

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu Negara. Aspek Rentabilitas turut andil didalam

ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS DENGAN METODE CASH RATIO DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO PADA PD BPR BANK TEGAL GOTONG ROYONG (TGR)

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan yang memiliki peran penting. Menurut Kasmir (2012:27), bank

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang masih labil sering menjadikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini banyak disorot oleh masyarakat banyak karena

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian telah lebih jauh mendorong pertumbuhan di

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Penelitian ini mengangkat isu tersebut karena beberapa alasan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. yang kegiatan utamanya menerima simpanan atau dana-dana dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan rakyat Indonesia yang lebih sejahtera. Pembangunan dalam sektor

PENILAIAN KEBERHASILAN BANK DENGAN PERHITUNGAN MATEMATIS

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan tambahan dana atau uang tidak hanya dapat

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB I PENDAHULUAN. Karena laba merupakan suatu hal yang akan menjamin dari kelangsungan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya dengan cara menghasilkan laba tinggi sehingga. profitabilitasnya terus mengalami peningkatan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pertumbuhan perekonomian suatu negara ditentukan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah sektor perbankan yang memiliki fungsi pokok sebagai lembaga penghimpunan dana masyarakat. (Kuncoro, 2002:538) Setiap perusahaan didalam menjalankan usaha selalu memerlukan modal kerja yang cukup untuk menjaga kelancaran usaha. Dana yang telah dikeluarkan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan diharapkan dapat kembali dalam waktu relatif singkat dan memberikan keuntungan bagi perushaan. (Kuncoro, 2002:539). Dana pada perusahaan perbankan yang terbesar digunakan untuk kredit yang diberikan kepada nasabah. Periode perputaran setiap elemen modal kerja antara satu dengan yang lainnya tidak sama. Semakin cepat perputaran elemen modal kerja dalam setiap periode berarti semakin efisien perusahaan menggunakan dana. Tujuan dari manajemen modal kerja itu sendiri untuk mengelola masingmasing elemen modal kerja sehingga jumlah net working capital yang diinginkan tetap dapat dipertahankan dan perusahaan akan semakin likuid yaitu perusahaan mampu untuk membayar kewajiban jatuh tempo. Perusahaan perbankan membutuhkan modal kerja yang cukup sehingga harus memiliki sumber pendanaan yang baik. Hal tersebut mendorong perusahaan mengantisipasi kebutuhan modal kerja guna meningkatkan nilai atau kelancaran

aktiva bank dalam menentukan tingkat kebutuhan besarnya modal kerja, karena modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan ekonomis. Bank yang mampu mempertahankan tingkat modal kerja yang tinggi maka hal itu akan berpengaruh terhadap likuiditas bank, yaitu bank untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Likuiditas merupakan kemampuan manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi kewajibannya setiap saat (Hadori, 2002:14). Dalam kewajiban diatas termasuk penarikan yang tidak dapat diduga seperti commitmen loan maupun penarikan tidak terduga lainnya. Sebagai lembaga kepercayaan bagi masyarakat maka bank harus bisa mengelola likuiditas secara baik terutama ditunjukan untuk memperkecil risiko likuiditas yang disebabkan oleh adanya kekurangan, dalam mengelola likuiditas selalu akan terjadi benturan kepentingan antara keputusan untuk menjaga likuiditas dan meningkatkan pendapatan. Bank yang selalu berhati-hati dalam menjaga likuiditas akan cenderung memelihara alat likuiditas yang relatif lebih besar dari yang diperlukannya dengan maksud untuk menghindari kesulitan likuiditas, namun disisi lain bank juga dihadapkan pada biaya yang besar berkaitan dengan pemeliharaan alat likuiditas yang berlebihan. Dana yang menganggur mengakibatkan biaya yang dikeluarkan oleh bank lebih besar dari penerimaan yang didapat dari penerimaan bunga untuk kredit yang diberikan kepada nasabah. Contoh lain, pada saat suatu perusahaan akan

menarik dana yang dibutuhkan, haruslah diketahui lebih dahulu untuk berapa lama dana itu akan dipergunakan perusahaan. Penarikan dana yang dibutuhkan didasarkan kepada ketentuan bahwa dana yang dibutuhkan itu hendaknya ditarik untuk jangka waktu yang sesuai dengan penggunaan dana tersebut dalam perusahaan atau jangka waktu terikatnya dana dalam aktiva yang akan dibiayai dengan dana tersebut. Sebab dari itu perlu adanya pemenuhan kebutuhan dana dalam setiap perusahaan. Pemenuhan kebutuhan dana sendiri dapat dibedakan antara cara pemenuhan kebutuhan dana sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing aktiva yang akan dibiayai dan cara pemenuhan kebutuhan dana secara keseluruhan dengan memandang kebutuhan sebagai satu kesatuan atau satu kelompok. Adapun setiap dana yang digunakan dalam suatu perusahaan adalah dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan (Veitzhal, 2007:145). Pendapatan pada sisi pasiva harus mampu memenuhi kewajiban kepada nasabah setiap simpanan mereka yang ada di bank, di tarik pada sisi aktiva bank harus menyanggupi pencairan kredit yang telah diperjanjikan. Supaya bank tidak terjadi kelebihan atau kekurangan dana bank perlu mengatur dananya secara terencana dan tepat karena efek kelebihan maupun kekurangan dana keduanya tidak menguntungkan bagi bank. Keberhasilan bank dalam manajemen likuiditas dapat diketahui pada beberapa aspek yakni, pertama kemampuan memprediksi kebutuhan dana diwaktu yang akan datang, kedua kemampuan untuk memenuhi permintaan akan cash dengan menukarkan harta lancarnya, ketiga kemampuan memperoleh cash

secara mudah dengan biaya yang sedikit, keempat kemampuan pendapatan pergerakan cash in dan cash out dana, kelima kemampuan untuk memenuhi kewajibannya tanpa harus mencairkan aktiva tetap apapun kedalam cash. Melalui pengelolaan likuiditas yang baik bank dapat memberikan keyakinan kepada para penyimpan dana bahwa mereka dapat menarik dananya sewaktu-waktu pada saat jatuh tempo, untuk itulah analisis likuiditas sangat penting dan bank harus dapat mempertahankan likuiditasnya. Berdasarkan surat edaran kepada semua bank umum di Indonesia oleh Bank Indonesia Jakarta 16 Juli 2009 Nomor 11/ 16/ DPNP mengenai Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5029) dan perlunya pengelolaan risiko likuiditas baik dalam kondisi normal maupun kondisi krisis. Bank Indonesia mengeluarkan peraturan standart Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan pada kisaran 78-100% yang berlaku mulai Maret 2011. Jika Loan to Deposit Ratio (LDR) di bawah 78%, Bank Indonesia akan mengenakan denda 0,1% dari jumlah simpanan nasabah di bank tersebut untuk tiap 1% kekurangan Loan to Deposit Ratio (LDR). Jika Loan to Deposit Ratio (LDR) bank di atas 100% bank harus menambah setoran Giro Wajib Minimum (GWM) primer sebesar 0,2% dari jumlah simpanan nasabah di bank tersebut untuk tiap kelebihan Loan to Deposit Ratio (LDR) 1%.

B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka permasalahan penelitian pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk Cabang Malang yang menjadikan rasio likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR), Cash Ratio (CR), dan Loan to Asset Ratio (LAR) untuk melihat dan menganalisis likuiditas pada bank, maka permasalahan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Tingkat likuiditas pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk Cabang Malang ditunjukkan dengan Loan to Deposit Ratio (LDR), Cash Ratio (CR), dan Loan to Asset Ratio (LAR) pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk Cabang Malang 2. Bagaimana upaya yang dilakukan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk Cabang Malang dalam mempertahankan tingkat likuiditasnya? C. PEMBATASAN MASALAH Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka perlu dilakukan pembatasan masalah agar hasil penelitian dapat memberikan pemahaman yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan agar penelitian ini tidak meluas dan lebih terarah maka peneliti membatasi masalah pada tingkat likuiditas PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk Cabang Malang pada periode tahun 2011, 2012, dan 2013.

D. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENULISAN TUGAS AKHIR 1. Tujuan Penulisan Tugas Akhir Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk dapat mengetahui tingkat likuiditas pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk Cabang Malang. 2. Untuk mengetahui upaya PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk Cabang Malang dalam mempertahankan tingkat likuiditasnya. 2. Kegunaan Penulisan Tugas Akhir Berdasarkan tujuan penulisan tugas akhir, manfaat yang diharapkan bagi pihak yang berkepentingan antara lain: a. Lembaga / instansi Bank Penulisan tugas akhir ini diharapkan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan memberikan gambaran dalam pengambilan langkah perbaikan dibidang keuangan. Dapat memberikan kontribusi, konseptual mengenai pembiayaan pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk Cabang Malang b. Bagi penulis Memberikan wawasan dan pengetahuan baru untuk dijadikan bekal dalam memasuki dunia kerja. c. Bagi pihak lain Sebagai tambahan referensi pengetahuan dan wawasan ilmu dibidang manajemen keuangan dan perbankan yang dapat memberikan manfaat.