Introduksi Genetika Molekular Virus

dokumen-dokumen yang mirip
Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus.

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

SINTESIS PROTEIN. Yessy Andriani Siti Mawardah Tessa Devitya

19/10/2016. The Central Dogma

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel

Adanya kecocokan tersebut yang menyebabkan adanya pembatasan inang dari masingmasing

Ada 2 kelompok basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN ANTARA DNA dengan RNA

MAKALAH KLASIFIKASI VIRUS BALTIMORE DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MIKROBIOLOGI

REKAYASA GENETIKA. By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si

Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotidanukleotida. Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI

Kromosom, gen,dna, sinthesis protein dan regulasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bakteri Asam laktat (BAL) yaitu kelompok bakteri gram positif, katalase

REVERSE TRANSKRIPSI. RESUME UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Genetika I Yang dibina oleh Prof. Dr. A. Duran Corebima, M.Pd. Oleh

Organisasi DNA dan kode genetik

Metabolisme asam nukleat II

REPLIKASI VIRUS. Chapter 3 Veterinary Virology

B. KARAKTERISTIK VIRUS

DNA, RNA, DAN SINTESIS PROTEIN

M A T E R I G E N E T I K

adalah proses DNA yang mengarahkan sintesis protein. ekspresi gen yang mengodekan protein mencakup dua tahap : transkripsi dan translasi.

Aulia Dwita Pangestika A2A Fakultas Kesehatan Masyarakat. DNA dan RNA

XI. Expresi Gen (From Gene to Protein) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th

MATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed.

1. Sel sangat kompleks namun teratur. 3. Sel mampu memperbanyak diri. 5. Sel melakukan berbagai reaksi kimiawi

EKSPRESI GEN. Dyah Ayu Widyastuti

Proses biologis dalam sel Prokariot (Replikasi) By Lina Elfita

Oleh : Muhammad Arif M. S.Pi

Nur Hidayat Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian FTP - UB

Bimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi ( FMIPA UNY 2012

Struktur DNA dan Pengaruh Perubahannya

SINTESIS PROTEIN. Delayota Science Club Januari 2011

STRUKTUR KIMIAWI MATERI GENETIK

PENGANTAR VIRUS. dr. Fauzia Andrini M.Kes Bagian Mikrobiologi / Unit Ketrampilan Medik FK UR

Struktur. Ingat: basa nitrogen, gula pentosa, gugus fosfat

Ciri Khas Materi Genetik

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di

Indikator 30. Urutan yang sesuai dengan sintesis protein adalah

ASAM NUKLEAT (NUCLEIC ACID)

EKSPRESI GEN. Kuliah ke 5 Biologi molekuler Erlindha Gangga

BIO306. Prinsip Bioteknologi

Kasus Penderita Diabetes

CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI BAKTERIOFAGE (VIRUS)

MATERI GENETIK A. KROMOSOM

Modifikasi String dan Pattern untuk Mempercepat Pencocokan Rantai Asam Amino pada Rantai DNA

SUBSTANSI HEREDITAS. Dyah Ayu Widyastuti

STRUKTUR, MORFOLOGI, DAN KLASIFIKASI VIRUS. Morfologi dan komponen virus

RNA (Ribonucleic acid)

bagian yang disebut suppressor yang menekan intensitas, dan ada yang disebut enhancer yang memperkuatnya.

DNA DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik.

VIRUS DEFINISI STRUKTUR Virion Nukleokapsid Kapsid Kapsomer Amplop MORFOLOGI 1. Simetri Heliks

PEMBAHASAN Replikasi DNA

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. psb-psma rela berbagi iklas memberi

Pokok Bahasan: Ekspresi gen

XII. Pengaturan Expresi Gen (Regulation of Gene Expression) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th

Asam nukleat dan Protein Aliran informasi genetik

Modul Pembelajaran Biologi XII IPA 2012

BIOTEKNOLOGI. Perubahan Genetik, Replikasi DNA, dan Ekspresi Gen

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM S I L A B U S

Ada ORI dan helikase yang membuka pilinan terus sampai terbentuk replication bubble.

AKTIVITAS GEN DAN PENGATURANNYA: SINTESIS PROTEIN. dr. Arfianti, M.Biomed, M.Sc

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Asam Nukleat Kuliah Biokimia ke-5

BIOLOGIMOLEKUL VIRUS. Emmy Hermiyanti L3J05027 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG

SIFAT FISIK DAN KIMIA DNA NUNUK PRIYANI. Progran Studi Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN

Definisi Sintesis Protein

REPLIKASI DNA. Febriana Dwi Wahyuni, M.Si.

Virologi - 2. Virologi - 3. Virologi - 4

Partikel virus (virion), terdiri dari : Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus dan agent menyerupai virus:

SUBSTANSIGENETIK 1. KROMOSOM 2. GEN - DNA

SUBSTANSI GENETIKA (Kromosom & Asam Nukleat) Delayota Science Club (DSC) Januari 2011

STRUKTUR DNA MERUPAKAN MOLEKUL LINIER DENGAN BERAT MOLEKUL SANGAT TINGGI. MOLEKUL-MOLEKULNYA MERUPAKAN RANTAI POLINUKLEOTIDA YANG PANJANG.

Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya

PENGATURAN EKSPRESI GEN

DNA FINGERPRINT. SPU MPKT B khusus untuk UI

BAB III. SUBSTANSI GENETIK

REKAYASA GENETIKA. Genetika. Rekayasa. Sukarti Moeljopawiro. Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada

URAIAN MATERI 1. Pengertian dan prinsip kloning DNA Dalam genom sel eukariotik, gen hanya menempati sebagian kecil DNA kromosom, selain itu merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang deoxyribonukleic acid, DNA 1.2 Tujuan

STRUKTUR BAHAN GENETIK, MEKANISME DAN REGULASI EKSPRESI GENETIK PADA ARAS MOLEKULAR

OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan salah satu. Penurunan imunitas seluler penderita HIV dikarenakan sasaran utama

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK

BAB II LANDASAN TEORI

Variola vera MORFOLOGI. Group I (dsdna)

1. Sel sangat kompleks namun teratur. 3. Sel mampu memperbanyak diri. 5. Sel melakukan berbagai reaksi kimiawi

TINJAUAN TENTANG HIV/AIDS

TINJAUAN MIKROBIOLOGI DAN BIOKIMIA

BAB IV APLIKASI MODEL HIDDEN MARKOV DISKRET PADA DNA

VIRUS. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Dosen Pengampu: Nur Siyam S,KM

MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL

BAB VI RIBOSOM DAN SINTESIS PROTEIN

Sintesa protein (ekspresi gen)

DNA (Deoxyribo Nukleid Acid) adalah macam asam nukleat yang berhubungan dengan

AS. NUKLEAT METABOLISME. Woro Anindito Sri Tunjung LAB. BIOKIMIA FAKULTAS BIOLOGI UGM 9/12/2012 1

PERBEDAAN DNA DAN RNA MATA KULIAH KIMIA ORGANIK II

BIOLOGI SESI 03 SUBSTANSI GENETIK DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA

Topik 4 DNA Sebagai Bahan Genetik

Transkripsi:

Introduksi Genetika Molekular Virus Johan Lucianus Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, UK. Maranatha, Bandung Ringkasan Virus adalah suatu patogen obligat yang hanya bisa berkembangbiak di dalam sel hidup. Tidak seperti organisme hidup yang memiliki kromosom (DNA) dan enzim-enzim untuk proses replikasi, transkripsi, translasi, dan lain-lain, virus hanya terdiri dari asam nukleat (baik itu DNA ataupun RNA) dan coat protein untuk melindungi genomnya. Beberapa virus memiliki struktur tambahan seperti envelop dan membawa beberapa enzim seperti RNAdependent DNA polymerase yang diperlukan untuk siklus replikasinya dan yang tidak disediakan oleh inang. Pada umumnya, replikasi virus terdiri dari tahap penempelan, penetrasi, uncoating, biosintesa, maturasi, dan pelepasan. Perbedaan proses perkembangbiakan antara berbagai jenis virus terutama adalah pada tahap biosintesa. Apabila dalam proses replikasi ini genom virus terintegrasi ke dalam kromosom inang maka bisa menyebabkan kanker. Summary Viruses are obligate pathogens that can only replicate within living cells. Unlike living organisms that have chromosome (DNA) and enzymes for replication, transcription, translation, etc., viruses have only nucleic acids (DNA or RNA) dan protein coat for protecting their genome. Some viruses have additional structures (e.g. envelope) and bring some enzymes (e.g. RNA-dependent DNA polymerase) which are not provided by the host. In general, viral replication occurs in 6 stages: attachment, penetration, uncoating, biosynthesis, maturation, and release. Each virus has a different replication process, especially in the stage of biosynthesis. If viral genome is integrated into the host s chromosome during replication process, cancer may occurs. Pendahuluan Sebenarnya, virus bukanlah organisme hidup. Hidup dapat didefinisikan sebagai sekelompok proses rumit yang berasal dari aktifitas protein yang dikode oleh asam nukleat. Asam nukleat sel hidup selalu aktif. Karena di luar sel inang virus itu tidak aktif maka virus tidak dianggap sebagai organisme hidup. Namun, begitu virus masuk ke dalam sel inang, asam nukleat virus menjadi aktif dan terjadi multiplikasi. Genetika Umum DNA (deoxyribonucleic a- cid) dan RNA (ribonucleic acid) disebut sebagai asam nukleat. Sedangkan unit struktural asam 1

JKM Vol. 3, No. 1, Juli 2003 nukleat disebut nukleotida. Setiap nukleotida memiliki tiga bagian: basa, gula pentosa yang disebut deoksiribosa atau ribosa, dan fosfat. Basa nukleotida dinamai: adenin (A), thimin (T), sitosin (C), guanin (G), dan urasil (U). A dan G disebut purin sedangkan T, C, dan U disebut pirimidin. Organisme hidup memiliki kromosom yang merupakan struktur sel yang membawa informasi herediter, kromosom ini terdiri dari banyak gen. Gen a- dalah segmen-segmen DNA (pada beberapa jenis virus berupa RNA) yang mengkode produk yang fungsional. Keberadaan DNA di dalam sel adalah berupa dua untaian panjang nukleotida yang berpasangan sambil berputar sehingga membentuk struktur double helix. Pada salah satu ujung untaian DNA itu mengikat gula yang memiliki fosfat pada 5 -hydroxyl, sedangkan pada ujung yang lainnya gulanya memiliki hydroxyl bebas pada posisi 3 (replikasi DNA berlangsung dengan menambahkan nukleosida trifosfat baru pada ujung 3 - hydroxyl bebas). Informasi genetik mengalir dengan dua cara. Pertama, informasi genetik dapat ditransfer ke generasi selanjutnya melalui replikasi. Kedua, informasi genetik juga digunakan untuk menghasilkan protein-protein yang diperlukan. Informasi ini ditransfer melalui proses transkripsi dan translasi. Enzim utama yang berperan dalam replikasi adalah DNA polymerase. DNA polymerase mensintesa DNA baru dengan arah 5 3. DNA polymerase tidak dapat memulai pembuatan untaian DNA baru, enzim ini hanya dapat menambahkan nukleotida pada 3 -OH yang sudah ada. Oleh karena itu, untuk memulai untai yang baru harus ada primer (biasanya berupa RNA) di mana DNA polymerase dapat menempelkan nukleotida yang pertama. Karena untaian DNA berpasangan secara antiparalel, maka pada untai dimana pembentukan untai DNA barunya itu dari 5 ke 3 akan terjadi sintesa DNA secara bersinambungan dan disebut leading strand, sedangkan pada untai yang lainnya akan terjadi sintesa DNA dengan terputus-putus dan disebut lagging strand. Replikasi dimulai pada tempat yang disebut ori (origin of replication) dan berakhir pada terminator. Transkripsi adalah sintesa mrna (messenger RNA) dari DNA template oleh enzim RNA polymerase. Mula-mula RNA polymerase berikatan dengan bagi- 2

Introduksi Genetika Molekular Virus Johan Lucianus an DNA template yang disebut promotor. Kemudian RNA polymerase akan bergerak dengan a- rah 5 3, transkripsi akan dimulai pada tempat yang disebut initiation site dan berakhir pada termination site. Translasi (atau sintesa protein) adalah proses penerjemahan bahasa asam nukleat (mrna) menjadi bahasa protein oleh ribosom dan trna. Mula-mula ribosom dan trna akan berikatan pada start codon (urutan basa nukleotida: AUG) di mrna. Kemudian a- kan terjadi elongasi dan berakhir pada stop codon. Satu segmen DNA yang mengkode suatu protein disebut open reading frame (orf). Berbeda dengan organisme hidup, virus tidak memiliki DNA dan RNA sekaligus, hanya memiliki DNA atau RNA saja yang berfungsi sebagai pembawa informasi genetik. Virus hanya memiliki sedikit atau tidak memiliki enzim sendiri. Sehingga untuk replikasi dan sintesa protein, virus harus meminjam enzim-enzim inang. Struktur Virus Satu partikel virus yang lengkap disebut virion. Virion terdiri dari asam nukleat (genom) dan coat yang disebut kapsid (tersusun dari subunit protein yang disebut kapsomer). Kapsomer sebagai protein yang dikode oleh genom virus termasuk protein struktural sebab turut membangun struktur partikel virus. Genom virus juga mengkode beberapa enzim yang sangat penting (yang tidak dimiliki oleh inang) untuk replikasi. Protein atau enzim ini bukanlah bagian dari virion sehingga disebut protein non-struktural. Pada beberapa virus, kapsid dibungkus oleh envelop yang mengandung lipid. Envelop ini berasal dari membran plasma inang dan didapatkan oleh virus ketika virus tersebut keluar dari sel inang dengan cara budding. Pada beberapa virus yang ber-envelop terdapat banyak spike yang berupa tonjolan keluar yang berguna untuk penempelan pada sel inang. Tidak seperti organisme hidup, berdasarkan arsitektur kapsidnya, virus bisa diklasifikasikan menjadi virus polihedral (atau ikosahedral), virus helikal, dan virus kompleks. Berdasarkan genomnya, virus bisa diklasifikasikan menjadi: virus DNA double-stranded (dsdna), virus DNA singlestranded (ssdna), virus RNA double-stranded (dsrna), dan virus RNA single-stranded (ssrna). Ada dua jenis virus 3

JKM Vol. 3, No. 1, Juli 2003 ssrna, yang pertama adalah berupa sense strand (atau positive sense atau positive-stranded), sebab genomnya (RNA) bertindak sebagai mrna; yang kedua adalah berupa antisense strand (atau negative sense atau negativestranded), sebab genomnya bertindak sebagai template untuk membuat mrna (+ strand). Genom virus juga memiliki beberapa konformasi: linear, sirkular, continuous, atau segmented. Replikasi Virus Replikasi virus terdiri dari 6 tahap: (1) Penempelan (= attachment, adsorbsi). Pada tahap ini, receptor-binding protein virus berikatan secara spesifik dengan receptor pada permukaan sel inang. (2) Penetrasi (= internalisasi). Ada 3 jenis mekanisme untuk penetrasi: fusi, endosito-is (viropexis), dan translokasi. (3) Uncoating. Asam nukleat virus terpisah dari coat proteinnya. (4) Biosintesa. Tahap ini terdiri dari produksi protein-protein struktural virus dan enzim-enzim serta replikasi genom virus. Pada umumnya proses biosintesa ini dimulai dengan pembuatan mrna, kecuali pada virus dsrna dan +srna (sebab genomnya sendiri sudah berfungsi sebagai mrna) serta retrovirus (virus RNA yang memiliki enzim reverse transcriptase yang segera akan mentranskripsi genom virus membuat cdna yang akan terintegrasi ke dalam kromosom inang). Untuk pembuatan mrna ini, virus DNA menggunakan DNA polymerase inang, sedangkan virus single stranded-rna menggunakan RNA-dependent RNA polymerase yang dibawanya sendiri. Messenger RNA ini akan ditranslasi untuk membuat protein-protein struktural dan enzim-enzim yang diperlukan oleh virus. Replikasi virus RNA terjadi di sitoplasma (kecuali retrovirus) dengan menggunakan RNA-dependent RNA polymerase, sedangkan replikasi virus DNA terjadi di nukleus (kecuali poxvirus) dengan menggunakan DNA polymerase inang. (5) Maturasi (=assembly). Diawali dengan perakitan protein kapsid yang diikuti dengan packaging genom virus. (6) Pelepasan (release). Virus yang ber-envelop lepas melalui budding (membran plasma sel inang membentuk envelop virus), sedangkan virus yang tidak ber-envelop lepas melalui ruptur membran plasma sel inang (sel inang mati). Beberapa virus DNA bisa menyebabkan kanker karena berintegrasi ke dalam kromosom inang. Virus RNA yang bi- 4

Introduksi Genetika Molekular Virus Johan Lucianus sa menyebabkan kanker hanyalah famili Retroviridae (membuat cdna yang kemudian masuk ke dalam nukleus dan berintegrasi ke dalam kromosom), sedangkan virus RNA yang lainnya hanya berada di sitoplasma sel inang. Kesimpulan Pengetahuan akan genetika virus sangat penting terutama untuk identifikasi dan pencarian obat baru terhadap virus. Dengan mengenal genom virus, identifikasi cepat dapat dilakukan melalui amplifikasi segmen DNA dengan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR). Dengan mengenal siklus replikasi virus, obat-obat antivirus baru dapat dibuat untuk menghambat tahap-tahap replikasi tertentu secara spesifik tanpa mengganggu sel-sel inang yang tidak terinfeksi. Daftar Pustaka Cockerill III, F. R.. 1999. Genetic methods for assessing antimicrobial resistance. Antimicrob. Agents Chemother. 43: 199-212. Collier, L., J. Oxford. 2000. Human virology, 2 nd ed. Oxford, University Press. Cox, T. M., J. Sinclair. 1997. Molecular biology in medicine. Blackwell Science Ltd. Madigan, M. T., J. M. Martinko, J. Parker. 2000. Brock biology of microorganisms, 9 th ed. Prentice- Hall, Inc. Moir, D. T., K. J. Shaw, R. S. Hare, G. F. Vovis. 1999. Genomics and antimicrobial drug discovery. Antimicrob. Agents Chemother. 43: 439-446. Olive, D. M., P. Bean. 1999. Principles and applications of methods for DNAbased typing of microbial organisms. J. Clin. Microbiol. 37: 1661-1669 Snyder, L., W. Champness. 1997. Molecular genetics of bacteria. ASM Press, Washington D.C. Tortora, G. J., B. R. Funke, C. L. Case. 1998. Microbiology an introduction, 6 th ed. The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc. 5

6 6