ABSTRACT ESWA TRESNAWATI. The Life Cycle and Growth of Graphium agamemnon L. and Graphium doson C&R. Butterflies (Papilionidae: Lepidoptera) Fed by Cempaka (Michelia champaca) and Soursoup (Annona muricata). Supervised by DEDY DURYADI SOLIHIN and TRI ATMOWIDI Tailed Jay (Graphium agamemnon Linnaeus. 1758) and Common Jay (Graphium doson C&R Felder. 1864) are two species of butterflies belonging to family of Papilionidae. Biological information of the butterflies is still limited. The objectives of the study were to observe life cycle, larval growth, fecundity, morphology, and food consumption of the species. Cempaka (Michelia champaca) and soursoup (Annona muricata) leaves were used as food for the larvae. The results showed that period of life cycle, food consumption, larval weight, and larval length of two species butterflies fed by cempaka and soursoup were not significantly different. The life cycle of the species ranged 25 39 days, food consumption ranged 5.18 7.85 grams, and larval weight ranged 0.0015 2.9554 grams. In addition, fecundities of G. agamemnon and G. doson were 122.25 ± 4.26 and 143.67 ± 10.50 eggs, respectively. In contrast, adult abdomen length of two species fed by cempaka (Michelia champaca) and soursoup (Annona muricata) was significantly different. Keywords: Graphium agamemnon, Graphium doson, Mechelia champaca, Annona muricata, life cycle, food consumption.
RINGKASAN ESWA TRESNAWATI. Siklus Hidup dan Pertumbuhan Kupu-kupu Graphium agamemnon dan Graphium doson (Papilionidae: Lepidoptera) dengan Pakan Daun Sirsak dan Daun Cempaka. Dibimbing oleh DEDY DURYADI SOLIHIN dan TRI ATMOWIDI. Lepidoptera adalah serangga bersayap yang tubuhnya tertutupi oleh sisiksisik. Sisik pada sayap kupu berisi pigmen yang memberi warna dan corak menarik. Bentuk sayap sangat beragam, kombinasi pola serta warnanya yang indah menyebabkan kupu-kupu menjadi salah satu kelompok satwa yang menarik perhatian masyarakat. Indonesia memiliki 20 000 jenis kupu-kupu dengan 7.5% diketahui merupakan kupu-kupu famili Papilionidae. Kupu-kupu Papilionidae sebagian besar merupakan jenis-jenis berukuran besar dengan pola warna yang indah. Kupu-kupu Tailed Jay (Graphium agamemnon Linnaeus,1758) dan Common Jay (Graphium doson C&R Felder,1864) adalah dua spesies kupu famili Papilionidae yang tidak dilindungi. Informasi keadaan biologi kedua kupukupu jenis ini masih sangat kurang dan terbatas. Dari pengamatan di alam, banyak larva muda yang tidak berhasil menjadi kupu-kupu, bahkan tidak mencapai pupasi karena terancam oleh kehadiran parasit dan predator lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsumsi pakan larva, pertumbuhan larva, dan siklus hidup G. agamemnon dan G. doson yang dipelihara di dalam ruangan laboratorium dan imago yang dipelihara di lingkungan semi alami berupa kubah tertutup. Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2008 sampai dengan Desember 2009. Penelitian ini meliputi tahapan analisis proksimat daun sirsak (A. muricata L.) dan daun cempaka (M. champaca L.). Tahap pemeliharaan larva dilaksanakan di Laboratorium Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi (PPSHB) IPB dan pengamatan perkawinan serta proses peneluran di kubah Taman Rektorat IPB. Tahap persiapan penelitian meliputi penanaman tumbuhan pakan larva dan tempat bertelur imago serta berbagai tanaman berbunga untuk pakan imagonya. Persiapan kupu-kupu dilakukan dengan memelihara larva kedua spesies ini di laboratorium. Larva instar I III, dipelihara dalam cawan petri berdiameter 10 cm dan tinggi 2 cm. Setiap cawan petri terdiri dari satu individu larva dengan masing-masing daun cempaka dan sirsak sebagai pakannya. Memasuki instar IV, larva dipindahkan ke dalam botol kecil beserta daunnya. Botol larva beserta pakannya diletakan di dalam kandang larva yang berukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm. Pemeliharaan pupa dilakukan di laboratorim. Pupa beserta daun di dalam botol diletakan di dalam kandang pupa berukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm. Pemeliharaan imago dilakukan di kubah yaitu dengan melepaskan kupukupu jantan dan betina. Pengamatan dan pemeliharaan imago di kubah penangkaran dilakukan hingga kupu-kupu tersebut kawin dan meletakan telurnya di daun inang. Parameter yang diamati terdiri dari siklus hidup, konsumsi pakan larva, pertumbuhan larva, dan morfologinya. Dalam penelitian ini digunakan rancangan acak lengkap. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji - t. Hasil penelitian menujukkan bahwa larva G. agamemnon dan G. doson menyukai kedua pakan ini. Hal tersebut menunjukan bahwa larva G. agamemnon
dan G. doson bersifat polifag. Periode telur pupa kupu-kupu G. agamemnon dan G. doson yang diberi pakan daun cempaka dan daun sirsak berkisar antara 25-39 hari. Rataan periode telur hingga menetas pada G. agamemnon adalah 4.46 hari dengan pakan cempaka dan 5.23 hari dengan pakan sirsak. Periode peneluran G. doson adalah 5.23 hari dengan pakan cempaka dan 4.94 hari dengan pakan sirsak. Rata-rata lama fase larva G. agamemnon yang diberi pakan daun cempaka berlangsung 16.91 hari tidak berbeda nyata dengan yang diberi pakan daun sirsak, yaitu 16.46 hari. Rata-rata lama fase larva G. doson yang diberi pakan daun cempaka adalah 15.86 hari dan hal ini tidak berbeda dengan yang diberi pakan daun sirsak, yaitu 14.14 hari. Dari hasil pengamatan periode pupasi, G. agamemnon berlangsung selama 11.46 hari yang diberi pakan daun cempaka dan 11.15 hari yang diberi pakan daun sirsak. Periode pupasi kupu-kupu G. doson adalah 10.88 hari untuk yang diberi pakan daun cempaka dan 10.47 hari untuk yang diberi pakan daun sirsak. Dengan demikian tak ada perbedaan yang nyata waktu periode pupa dari kedua pakan tersebut. Periode imago G. agamemnon dan G. doson ketika akan beroviposisi (praoviposisi) berlangsung 1-2 hari, sedangkan periode oviposisi berlangsung selama ± 7 hari. Periode hidup imago G. agamemnon rata-rata 8.27 ± 0.65 hari untuk yang diberi pakan daun cempaka, sedangkan yang diberi pakan daun sirsak rata-rata 8.71 ± 0.47 hari. Periode hidup imago G. doson rata-rata 7.57 ± 1.16 hari untuk yang diberi pakan daun cempaka, sedangkan yang diberi pakan daun sirsak rata-rata 8.21 ± 0.98 hari. Bobot larva kupu-kupu G. agamemnon lebih besar dibandingkan dengan bobot larva G. doson. Hal ini sejalan dengan konsumsi makan larva G. agamemnon yang lebih banyak dan juga ukuran imagonya yang lebih besar. Bobot larva G. agamemnon, baik yang diberi pakan daun cempaka dan daun sirsak, tidak berbeda bobot tubuhnya, yaitu berkisar antara 0.0105-2.9554 gram. Sedangkan bobot larva G. doson berkisar antara 0.0009-2.7471 gram. Bobot larva G. agamemnon dan G. doson meningkat dari instar satu sampai instar empat. Hal ini sejalan dengan peningkatan konsumsi pakannya. Panjang larva G. agamemnon yang diberi pakan daun sirsak berkisar antara 0.30 4.10 cm dan yang diberi pakan daun cempaka berkisar antara 0.30 4.50 cm. Panjang larva G. doson yang diberi pakan daun sirsak berkisar antara 0.20 3.80 cm dan yang diberi pakan daun cempaka berkisar antara 0.30 4.10 cm. Empat imago betina G. agamemnon menghasilkan sebanyak 60-156 telur dengan rataan 122.25 ± 42.66 telur. Lama masa peneluran antara 7-9 hari dengan rataan 7.75 ± 0.95 hari. Persentase tetas telur sebesar 40.42-72.44% dengan rataan 44.38 ± 4.47%. Tiga imago betina G. doson menghasilkan sebanyak 133-154 telur dengan rataan 143.67 ± 10.50 telur. Lama masa peneluran betina antara 6 7 hari dengan rataan 6.67 ± 0.57 hari. Persentase tetas telur sebesar 40.25-54.89%, dengan rataan 45.60 ± 8.07% Selama stadium aktif makan, larva G. agamemnon mengkonsumsi daun cempaka sebanyak 7.85 gram. dan 7.32 gram daun sirsak. Larva G. doson mengkonsumsi daun cempaka sebanyak 5.71 gram dan 5.18 gram daun sirsak. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah konsumsi daun oleh larva ditentukan oleh palatibilitas daun. Morfologi imago kupu-kupu G. agamemnon dan G. doson berbeda nyata pada panjang abdomennya, baik yang diberi daun cempaka maupun
daun sirsak. Sebaliknya, rentang sayapnya kupu-kupu G.agamemnon dan G. doson tidak berbeda nyata antara yang diberi daun cempaka maupun daun sirsak. Berdasarkan hasil penelitian ini, teknik penangkaran kupu-kupu sebaiknya dilakukan dengan cara memadukan pemeliharaan kupu-kupu di ruangan dan di kubah (semi alami). Teknik penangkaran dengan prosedur seperti ini telah menghasilkan beberapa generasi kupu-kupu genus Graphium secara baik. Kata kunci: Graphium agamemnon, Graphium doson, siklus hidup, pertumbuhan larva, konsumsi pakan.
Hak Cipta milik IPB, tahun 2010 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB