Ilmu Pendidikan Dra.Dajani Suleman, M.Hum. Dr.Hj. Rusmin Husain, S.Pd. M.Pd

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menurut BSNP 2006a (dalam Sufanti, 2010: 7) mata pelajaran bahasa

KEMAMPUAN SISWA MENULIS PUISI DI KELAS V SDN 13 BONGOMEME KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO NURLAELA

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

BAB I PENDAHULUAN. air. Bahasa Indonesia memang diajarkan sejak anak-anak, tetapi model pengajaran

KEMAMPUAN SISWA MENULIS KALIMAT SEDERHANA

Multin Arabi, Salma Bowtha, Radia Hafid 1. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK KLOS DI KELAS IV SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR AKSARA JAWA MELALUI STRATEGI SCRAMBLE KELAS V SD N DUKUH 03 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Peningatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi Menggunakan Model Cooperative Think Pair Share Pada Siswa Kelas X C SMA Negeri 5 Singkawang

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode

BAB I PENDAHULUAN. tersebut erat kaitannya satu sama lain. Keterampilan berbahasa diperoleh dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pencapaian yang saling berhubungan. penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan membaca merupakan dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi yang penting untuk mempersatu kan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan, dan upaya lain yang dilakukan oleh manusia.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru,

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Penggunaan Media Pias-Pias Kata Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 0104 Sibuhuan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

Oleh Desty Junita Sitohang Dra. Rosdiana, Siregar, M.Pd. Abstrak

I. PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa Kelas IV SDN Kolak Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Dengan Penggunaan Metode Latihan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

OLEH Vera Puspita Liangsari NIM ABSTRAK

KEMAMPUAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 KOTA GORONTALO MEMBEDAKAN FAKTA DAN OPINI PADA EDITORIAL GORONTALO POST OLEH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

memiliki tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yakni siswa terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa diajarkan kepada siswa agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi penting yang digunakan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang akan menghasilkan produk-produk unggulan yang memiliki daya saing pada. merupakan kunci keberhasilan pembangunan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. membangun rasa percaya diri, dan sarana untuk berkreasi dan rekreasi. Di

KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ONE TO ONE SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BASTEM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

2013 PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

Oleh: Muhammad Agus Sigit Sasmito Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL. Disusun dan Diajukan oleh. Monalisa Frince S. Pembimbing Skripsi, Drs. H. Sigalingging, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Dengan sifat sosial yang dimilikinya tentu mereka akan saling berinteraksi. Dalam

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana Pendidikan S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

KEMAMPUAN SISWA MEMBANDINGKAN DUA TEKS DI KELAS V SDN 2 TELAGA 2 KABUPATEN GORONTALO

Oleh Nirmala Sari Siregar Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BIOGRAFI PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH PURWOREJO DENGAN METODE SQ3R TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN BERCERITA DI KELAS IV SD INPRES 1 TANAMODINDI

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Simulasi di Kelas V SDN Pembina Tataba

BAB I PENDAHULUAN. membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal yang lainnya.

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ENDAH SULISTYAWATI A.510

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia memegang peranan yang sangat penting di

I. PENDAHULUAN. komunikasi, baik komunikasi secara lisan, maupun komunikasi secara tertulis.

*Hj. Sri Ratnawati, M.Pd. *

Oleh Dian V. Sitompul Dra. Inayah Hanum, M.Pd.

Suwardi kei1, Salma Bowtha2, Melizubaida Mahmud3 Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang turut menentukan pencapaian tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

KEMAMPUAN SISWA MEMBACA LANCAR TEKS PENDEK DI KELAS I SDN 6 SUWAWA TENGAH KABUPATEN BONE BOLANGO

Kata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

Rini Endah Sugiharti, Tantri Putri Dwi Pratiwi.

Jurnal Swarnadwipa Volume 1, Nomor 2, Tahun 2017, E-ISSN PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 6 METRO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia menurut Kurikulum Tingkat Satuan

KEMAMPUAN SISWA MENENTUKAN IDE POKOK PADA WACANA DI KELAS IV SDN NO. 39 HULONTHALANGI KOTA GORONTALO. Oleh : Adrian Brahim

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilan dasar menggunakan

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MEDIA KATALOG MODEL PAKAIAN DAN TAS PADA SISWA KELAS X SMA CITRA MEDIKA MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa adalah kemampuan menggunakan bahasa yang meliputi mendengar atau menyimak,

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. hlm.4. dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB, hlm. 317

PENGARUH MODEL GAMBAR DAN GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Transkripsi:

KEMAMPUAN SISWA MEMBACA CEPAT DI KELAS V SD INPRES SUKA JAYA KABUPATEN BANGGAI SULAWESI TENGAH Tuti andayani, Dajani Suleman, Rusmin Husain Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Email: tuty_andayani@yahoo.com ABSTRAK Tuti Andayani, 2014. Kemampuan Siswa Membaca Cepat Dikelas V SD Inpres SukaJaya Kecamatan Toili Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah.Skripsi, program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra.Dajani Suleman, M.Hum dan pembimbing II Dr.Hj. Rusmin Husain, S.Pd. M.Pd. Masalah dalam penelitian ini dirumuskan Bagaimanakah kemampuan siswa membaca cepat dikelas V SD Inpres Suka Jaya? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan membaca siswa dikelas V SD Inpres Suka Jaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu untuk memperoleh gambaran kemampuan siswa membaca cepat dikelas V SD Inpres Suka Jaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Berdasarkan hasil observasi awal membaca cepatdi kelas V SD Inpres Suka Jaya 8 orang siswa atau (62%) mampu, 5 orang siswa atau (38%) tidak mampu, setelah penelitian dilakukan dari 13 orang siswa. 9 orang siswa (69%) yang mampu, dan yang tidak mampu sejumlah 4 orang siswa (31%). Dengan demikian penelitian ini dapat disimpulkan bahwa membaca cepatbaik untukditerapkan dikelas V SD Inpres Suka Jaya Kecamatan Toili Kabupaten Banggai. Kata kunci : Kemampuan, membaca cepat 1 1 Tuti Andayani, 151410365. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Dra.Dajani Suleman, M.Hum. Dr.Hj. Rusmin Husain, S.Pd. M.Pd

Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa disamping keterampilan menyimak, berbicara, dan menulis. Keterampilan membaca dapat dipelajari dengan berbagai cara. Cara yang akan ditempuh harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan membaca sesuai standar kompetensi dan kompetesi dasar. Membaca merupakan kegiatan untuk mendapatkan isi bacaan dari apa yang ditulis dalam teks. Untuk keperluan tersebut, selain perlu menguasai bahasa yang dipergunakan, seorang pembaca perlu juga mengaktifkan berbagai proses mental dalam sistem koqnisinya. Membaca cepat merupakan suatu keterampilan yang harus dilatih. Keberhasilan dalam menguasai dan mempraktikkan membaca cepat tergantung pada sikap, tingkat keseriusan, dan kesiapan untuk berlatih. Nuryati (dalam http://uinjkt.ac.id) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa kecepatan membaca memiliki hubungan erat dengan pemahaman. Seseorang dapat menyelesaikan bacaannya dalam waktu yang cepat, tetapi sedikit memahami bacaan, maka tidak dapat dikategorikan sebagai pembaca cepat. Adapun seseorang yang mempunyai kemampuan membaca yang sangat lambat dan memiliki pemahaman yang rendah, mungkin saja orang tersebut dapat terganggu ingatannya sehingga harus berjuang keras mengingat paragraf, kalimat, dan kata-kata yang telah dibacanya. Novi Resmini dalam Nuryati (dalam http://uinjkt.ac.id) mengatakan pada hakikatnya aktivitas membaca terdiri dari dua bagian yaitu membaca sebagai suatu proses dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental. Sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca. Oleh karena itu, para siswa perlu dilatih secara intensif, teratur dan berkesinambungan dalam kegiatan membaca untuk melakukan kegiatan yang aktif dan dapat merangsang pola pikir mereka. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat sekolah dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah sangat membutuhkan penggunaan metode-metode yang aplikatif, menarik, dan menyenangkan. Pembelajaran yang menarik akan memikat Siswa siswi untuk terus dan betah mempelajari Bahasa Indonesia. Apabila siswa sudah tertarik dengan pembelajaran 1 maka akan dengan mudah meningkatkan prestasi siswa dalam bidang bahasa. Di sebagian siswa, pembelajaran Bahasa Indonesia sangat membosankan karena mereka sudah merasa bisa dan penyampaian materi yang kurang menarik sehingga secara tidak langsung siswa menjadi lemah dalam penangkapan materi tersebut. Penulis sebagai guru Bahasa Indonesia sangat merasakan problem pembelajaran yang terjadi selama ini. Selama proses belajar mengajar di SD Inpres Sukajaya penulis menemukan beberapa permasalahan yaitu siswa belum mampumembaca cepat. Dalam pengajarannya, guru masih menerapkan proses pembelajaran yang konvensional yaitu guru berceramah dan siswa mengerjakan tugas. Dan berdasakan observasi awal peneliti di kelas V SD INPRES Suka Jaya dengan jumlah siswa sebanyak 13 orang, 5 orang atau sekitar 38% siswa mampu membaca cepat dan 8 orang atau 62% yang tidak mampu membaca cepat. Ketidak mampuan siswa dalam membaca cepat dapat dilihat dari kelancaran siswa dalam membaca, kemampuan

intonasi dan pelafalan yang masih kurang, dan juga pemahaman isi bacaan yang masih relatif rendah. Oleh sebab itu, penulis berusaha melakukan perubahan-perubahan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di dalam kelas. Salah satu perubahan yang dilakukan dengan menggunakan teknik skimming dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga berdasarkan uraian di atas, penulis mengajukan judul pada penelitian yaitu kemampuan siswa membaca cepatdi kelas V SD INPRES Suka Jaya Kecamatan Toili Kabupaten Banggai. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu: Bagaimanakahkemampuan siswa membaca cepatdi kelas V SD INPRES Suka Jaya Kecamatan Toili Kabupaten Banggai?. Tujuan Penelitian Adapun yang ingin akan dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk mendeskripsikan kemampuansiswa membaca cepat di kelas V SD INPRES Suka Jaya Kecamatan Toili Kabupaten Banggai. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru, siswa, sekolah dan peneliti. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Inpres Suka Jaya Kecamatan Toili Kabupaten Banggai. Sekolah ini berdiri pada tahun 2002 dengan luas bangunan 1.500 m 2 dengan nomor NNS 101180403086 yang terletak di Desa Benteng Kecamatan Toili Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah. Waktu pelaksanaan dalam penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini juga disesuaikan dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah dan guru kelas terkait. Pendekatan dan jenis penelitian Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang artinya penelitian ini dirumuskan untuk memecahkan masalah dengan variabel mandiri baik hanya satu variabel atau lebih dan bersifat penemuan. Ada beberapa pendekatan yang dilakukan peneliti yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Kehadiran Peneliti Kehadiran peneliti adalah sebagai partisipan yang penuh, yang sudah tentu harus dikondisikan sesuai keadaan yang sudah ada di lapangan, sehingga kehadiran peneliti dilokasi penelitian diketahui oleh objek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti sangat berperan penting sebagai partisipan penuh, dimana peneliti datang untuk mencari data guna kepentingan penelitian sehingga data yang diterima benar-benar akurat.

Data dan Sumber Data Data Dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari wali kelas dan siswa kelas V dengan jumlah siswa 13 orang, yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Sumber Data Menurut Sanafiah Faisal (Sugiyono, 2013:400) mengemukakan bahwa situasi sosial untuk sampel awal sangat disarankan suatu situasi sosial yang didalamnya menjadi semacam muara dari banyak domain lainnya. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data yang primer. Dimana data yang di peroleh dalam penelitian ini adalah data dari sumber yang dapat dipercaya, seperti: 1. Data diperoleh dari guru kelas dan siswa di kelas V Sekolah Dasar. 2. Buku-buku literatur yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang diteliti serta data yang ada pada tempat penelitian. Tahap-Tahap penelitian Adapun tahap-tahap penelitian yang dilkukan peneliti adalah tahap pra lapangan (pengamatan), dan tahap pekerjaan lapangan yang akan diuraikan sebagai berikut: Tahap Pra Lapangan (pengamatan) - Observasi/pengamatan dilokasi penelitian. - Wawancara/interview. - Memahami latar penelitian dan kesiapan diri. Tahap Pekerjaan Lapangan - Mengumpulkan data-data dengan cara melakukan observasi,wawancara dan dokumentasi. - Melakukan analisis data. - Membuat laporan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di SD Inpres Suka Jaya Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Tentang membaca cepat di kelas V. SD Inpres Suka Jaya Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah, terletak di Jalan. KM 9 Desa Benteng yang merupakan pemekaran dari Desa Mansahang, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi tengah. SD Inpres Sukajaya Kabupaten Banggai, Memiliki luas tanah 1500 M 2, luas bangunan 352 m 2 dengan bentuk bangunan berbentuk huruf U. Sekolah ini didirikan pada Tahun 2001 dengan nama SD Mansahang, pada akhirnya pada Tahun 2007 sekolah ini berubah nama menjadi SD Inpres Suka Jaya. Sekolah ini dipimpin oleh Hilmi Laguni, S.Pd,MM. Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres Suka Jaya Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah pada siswa kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 13 orang. Adapun penelitian ini mengenai kemampuan siswa dalam membaca cepat. Pelaksanakan penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu dengan mengobservasi dan mewawancarai.

Hasil Observasi Penelitian pertama dilaksanakan dengan melakukan pengumpulan data berdasarkan pelaksanaan observasi pada hari senin tanggal 24 Maret 2014. Pelaksanaan proses belajar mengajar dilakukan oleh guru kelas. Pada saat pelaksanaan pembelajaran peneliti mengamati langsung kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar. Sehingga peneliti menemukan dalam mengikuti pelajaran siswa cukup disiplin, aktif bertanya dalam pembelajaran, dan siswa cukup bersemangat dan sunguh-sungguh dalam memperhatikan penjelasan materi pelajaran, meskipun terdapat siswa yang masih sedikit sulit untuk di atur agar memperhatikan apa yang di jelaskan guru di depan. Hasil Wawancara Pada kunjungan selanjutnya, tepatnya pada hari Rabu tanggal 26 Maret 2014, peneliti melaksanakan wawancara dengan guru dan siswa. Wawancara dilaksanakan untuk melengkapi data-data yang telah dikumpulkan peneliti.wawancara ini dilakukan kepada siswa mengenai bagaimanapelaksanaan pembelajaran membaca yang biasanya disampaikan oleh guru, selain itu kesulitan apa yang dihadapi siswa terhadap membaca cepat, dan apakah kamu merasa senang terhadap pembelajaran membaca cepat, sebagaian besar siswa mengatakan pelaksanaan pembelajaran membaca cepat yang disampaikan guru yaitumemberi contoh kepada siswa cara membaca yang baik dan benar, kemudian memberi kesempatan kepada siswa untuk maju kedepan 19 untuk menampilkan cara membaca yang benar, sedangkan kesulitan yang dihadapi siswa dalam membaca cepatyaitusulitnya untuk memahami isi bacaan dan masih adanya siswa yang belum lancar membaca, sehingga terdapat kendala dalam menguasai materi membaca cepat. Kegiatan selanjutnya peneliti mewawancarai Guru kelasv yaitu Bapak Alkrisna Pokote, S.Pdmengenai pelaksanan pembelajaran siswa dalam membaca cepat. Dalam wawancara ditemukan bahwa guru mengajarkan materi kepada siswa secara runtut sesuai dengan kurikulum yang ada, dan dalam pelaksanaan pembelajaran biasanya guru hanyamenjelaskan dan memberikan tugas terhadap siswa. Selain itu guru mengatakan siswa masih sering mengalami kesulitan pada saat proses pembelajaran membaca cepat.hal ini disebabkan masih adanya siswa yang belum lancar dalam membaca, dan sering mengalami kesulitan dalam memahami isi bacaan yang diajarkan sehingga berpengaruh terhadap proses membaca cepat. Temuan Umum Secara umum, peneliti memperoleh gambaran bahwa siswa sangat menyukai pelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca cepat.selain itu dalam proses pembelajaran yang terjadi di kelas sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari keberadaan siswa dalam proses pembelajaran, dimana siswa disiplin mengikuti pelajaran, memperhatikan guru menyampaikan materi, memahami pelajaran yang diajarkan, bertanya jika ada hal-hal yang kurang dipahami dalam belajar, membuat catatan mengenai hal-hal yang penting, mengerjakan tugas yang diberikan, dan siswa dapat menyimpulkan materi pelajaran.

Namun masih terdapat juga hambatan dalam pembelajaran yaitu masih ada siswa yang gugup dalam mengikuti pelajaran dan kurang lancarnya dalam membaca, banyak bermain dalam proses pembelajaran dan masih terdapat siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dilihat dari kurangnya motivasi siswa terhadap materi pembelajaran sehingga materi yang disampaikan oleh guru masih kurang di pahami. Selain itu masalah yang timbul dari hambatan yang dihadapi siswa yaitu waktu yang tersedia untuk pembelajaran tidak cukup sehingga mengakibatkan tertundanya pembelajaran. Untuk mengatasi masalah yang timbul dari hambatan tersebut maka guru mengadakan praktek membaca satu persatu baik yang mampu dan yang kurang mampu. Temuan khusus Adapun temuan khusus yang diperoleh peneliti dari 13 orang siswa kelas V SD Inpres Suka Jaya dalam membaca cepatmasih terdapat siswa yang mampu maupun siswa yang tidak mampu hal ini dapat dilihat dari hasil perolehan siswa, dari aspek yang dinilai Temuan khusus yang ditemukan oleh peneliti dari hasil penelitian yaitu membaca cepat pada siswa kelas V SD Inpres SukaJaya. Pada aspek kelancaran, lafal dan intonasi, pemahaman isi bacaan. Dapat dilihat pada tabel berikut ini : Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa pada aspek kelancaran membaca sudah baik. Terbukti dari 13 siswa sudah bisa menerapkan dengan mampu ada 9 orang ataupun 69 % sedangkan yang tidak mampu ada 4 orang ataupun 31%. Kemudian pada aspek intonasi / pelafalan dalam membaca cepat dari 13 siswa yang mampu 7 orang ataupun 54% dan sedangkan yang tidak mampu terdapat 6 orang atau 46% yang intonasinya belum tepat. Kemudian untuk aspek pemahaman isi dari 13 siswa terdapat siswa yang mampu 5 orang siswa ataupun 38% dan yang tidak mampu terdapat 8 orang siswa ataupun 62%. Setelah dilakukan analisis siswa yang mampu adalah 69 % atau 9 orangdan yang tidak mampu 31% atau 4 orang siswa dari 13 siswa secara keseluruhan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil pengelohan data dan uraian pada pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Pada pembelajaran membaca cepat ini di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal seperti kemampuan fisiologis yang kurang dan motivasi siswa. Sedangkan faktor eksternal seperti teman sebaya, teks wacana, guru dan orang tua atau keluarga. Sebagai hasil akhir pembelajaran bahwa kemampuan siswa membaca cepat di kelas V SD Inpres Sukajaya Kecamatan Toili Kabupaten Banggai yang mampu adalah 69% atau 9 orang siswa dan yang tidak mampu mencapai 31% atau 4 orang siswa dari 13 siswa secara keseluruhan. Saran Berdasarkan beberapa simpulan tersebut, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada guru agar dapat menerapkan pembelajaran membaca cepat menggunakan wacana yang disesuaikan dengan materi pelajaran yang ada. 2. Diharapkan kepada siswa penelitian ini dapat memberikan motivasi dan kemajuan dalam belajar khususnya siswa dapat lancar membaca, pelafalan intonasi dan pemahaman isi. 3. Kepada pihak-pihak yang terkait terutama kepala sekolah kiranya dapat memberikan dukungan moral maupun material terhadap penelitian deskriptif disekolah guna peningkatan kualitas proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA Dalman.2013.Keterampilan Membaca.Depok: Raja Grafindo Persada Isjoni.2013.Cooperative Learning: Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta Rahim,Farida.2008.Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara Samadoyo,Samsu.2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu Sukmadinata,Syaodih Nana.2010.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Suprijono,Agus.2013.Cooperative Learning-Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar Tarigan,Guntur Henry.2008.Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Sumber Internet : Lestari Endang Dwi, dkk. 2005. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Klaten: PT Intan Pariwara. http://linggarpradani.wordpress.com/2013/12/28/langkahlangkah-dasar-membaca-cepat/ Istarani. 2011. Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada (online) http://istarani.worldpress.com/2013. Diakses pada tanggal 20 Februari 2014 Nunik Nurul. 2013. Model Pembelajaran Cooperative Script. (online). http://nieknayz.blogspot.com. Diakses 20 Februari 2014 Nuryati. 2011. Peningkatan Keterampilan membaca Cepat dalam Membaca buku Teks Bahasa Indonesia siswa kelas VIII D SMP terpadu Darul Amal Sukabumi dengan Teknik Skimming tahun ajaran 2011-2012. http://uinjkt.ac.id. Diakses pada tanggal 20 Februari 2014 Prasetyo, Rochmad. 2013. Metode Pembelajaran Cooperative script. (Online) http://rochmadprasetyo.worldpress/2013. Diakses pada tanggal 20 Februari 2014 Somadayo, Samsu. 2008. Penerapan teknik skimming dan scanning untuk meningkatkan pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Salero 1 Ternate. (online). http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/929. Diakses pada tanggal 20 Februari 2014