BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional termasuk didalamnya bidang pendidikan, itulah sebabnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan berakal sehat, yakni manusia yang sekaligus sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

A. Latar Belakang Masalah

kognitif (intelektual), dan masyarakat sebagai psikomotorik.

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah, dan

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. dari segi intelektual maupun kemampuan dari segi spiritual. Dari segi

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani ke arah kedewasaan. Dalam artian,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan lulusan suatu jenjang pendidikan sesuai dengan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. kembali pemikiran kita tentang makna pendidikan itu sendiri. Pendidikan terkait dengan nilai-nilai, mendidik berarti memberikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1, pasal 1, butir 1 yang menyatakan bahwa : belajar dan proses pembelajaran agar paeserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PEDAHULUAN. pendidikan nasional di Indonesia menyatakan bahwa: Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 telah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 3 disebutkan, pendidikan nasional berfungsi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah. kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan keluarga (in formal), pendidikan di sekolah (formal) maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam pendidikan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman pada Al Quran surat Az-Zuhruf ayat 43 :

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional mempunyai tujuan untuk membangun peradaban bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan proses pembangunan. Sedangkan pembangunan diarahkan dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi adalah mahasiswa yang rata-rata masuk perguruan tinggi pada

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak bisa terlepas dari individu

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu. sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

peningkatan kompetensi guru melalui penataran-penataran, perbaikan saranasarana pendidikan, dan lain-lain. Hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu membantu dan membentuk karakter dan keyakinan yang kuat pada setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan untuk membantu dan mengantarkan peserta didik menuju cita-cita yang. prestasi siswa didik sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No.

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. secara konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi dalam

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

PENGARUH KOMUNIKASI GURU-SISWA DAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X DAN XI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman dari waktu ke waktu, tentu ikut memengaruhi usaha pembangunan nasional termasuk didalamnya bidang pendidikan, itulah sebabnya pemerintah senantiasa berusaha memberikan perhatian yang besar terhadap usaha-usaha untuk memajukan pendidikan dalam berbagai tingkatan. 1 Pendidikan dibentuk karena memiliki tujuan, hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting, mengingat perjalanan setiap institusi yang memiliki visi yang jelas selalu dimulai dari tujuan. Demikian pula pendidikan yang kini menjadi harapan untuk mengarahkan pada kehidupan yang lebih baik hendaknya selalu berangkat dari tujuan yang akan dicapai. 2 Tujuan pendidikan Nasional berasal dari berbagai akar budaya bangsa Indonesia tertuang dalam UU Sistem Pendidikan Nasional, yaitu UU No. 20 Tahun 2003. UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 tersebut menjelaskan: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. 3 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Surabaya: Media Centre, 2005), hlm. 8 2 Sukarjo dan Ukim Komarudin.Landasan Pendidikan Konsep Dan Aplikasinya. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009) hlm. 13 3 Ibid, UU RI, hal.14 1

2 Berdasarkan tujuan nasional yang telah dicantumkan dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 tersebut, setiap organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan dalam menjabarkan kegiatannya mengacu pada tujuan pendidikan nasional. Melalui pengembangan sumber daya manusia, pendidikan mempunyai peranan sangat penting dan mendasar, guna melahirkan manusia Indonesia yang berkualitas baik dalam bidang pengetahuan, iptek dan imtaq. Hal ini disebabkan karena pendidikan mempunyai tujuan menyiapkan siswa melalui kegiatan bimbingan pengajaran sehingga pada akhirnya diharapkan menghasilkan prestasi yang lebih baik. 4 Guna meningkatkan prestasi akademik siswa, guru perlu mengetahui gaya belajar siswa agar menjadikan suasana belajar siswa menyenangkan dan lebih efektif, dengan mengetahui gaya belajar siswa maka pencapaian tujuan pembelajaran akan lebih optimal. Prestasi akademik siswa masih tetap menjadi indikator untuk menilai tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar. Prestasi akademik yang baik dapat mencerminkan gaya belajar yang baik, karena dengan mengetahui dan memahami gaya belajar yang terbaik bagi siswa itu sendiri akan membantu siswa dalam belajar, sehingga prestasi yang dihasilkan akan maksimal. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh siswa dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir, dan memecahkan 4 Hasbullah.Dasar-Dasar Ilmu Pndidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2003). hal. 134

3 soal. Gaya belajar merupakan suatu kunci untuk mengembangkan kinerja dan pekerjaan, di sekolah dan dalam situasi antar pribadi. 5 Gaya belajar memegang peranan penting dalam keberhasilan belajar siswa, karena gaya belajar yang tepat akan memengaruhi cara belajar yang akan ditempuhnya. Ketika seseorang siswa menyadari bagaimana bisa menyerap informasi dan mengolahnya, siswa akan dapat belajar dan berkomunikasi lebih mudah dengan gaya belajarnya sendiri. Menurut Deporter dan Hernacki bahwa setiap orang mempunyai cara yang optimal dalam mempelajari informasi baru, jadi dengan mengetahui gaya belajar yang berbeda-beda yang dimiliki oleh setiap siswa akan membantu guru untuk dapat mendekati semua siswa hanya dengan cara menyampaikan informasi dengan gaya belajar yang berbeda - beda. 6 Setiap siswa mempunyai gaya belajar tersendiri yang mereka sukai, hal ini merupakan suatu cara yang dimiliki oleh siswa untuk mendapatkan informasi, yang pada prinsipnya gaya belajar merupakan bagian integral dalam siklus belajar aktif. 7 Dengan mengetahui gaya belajar yang sesuai dengan minat siswa maka upaya guru untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki siswa akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan prestasi akademik siswa. Berdasarkan pengamatan penulis, dari beberapa lembaga formal yang ada di daerah Merjosari Malang, SMP Sunan Giri merupakan salah satu lembaga 5 Bobbi deporter, Mike hernacki, Quanthum learning, cetakan I(Bandung:Kaifa ),2013 hlm. 110 6 Bobbi deporter, Mark Recardon, dan sarah Singer Nourie, Quanthum Teaching (Bandung:Kaifa ),2000 hlm. 165 7 M.Nur ghufron, Rini Risnawita, gaya belajar kajian teoritik,cet.ii (Yogyakarta, Pustaka Pelajar), 2013 hlm.11

4 swasta yang mengedepankan pendidikan agama Islam, hal ini terlihat dari jam pelajaran yang dialokasikan untuk pelajaran PAI adalah 6 jam dalam satu minggu, terdapat pula kegiatan keagamaan siswa yang meliputi shalat Dhuha berjamaah dan kegiatan ekstra kurikuler baca tulis Al-Quran (BTA). Alasan utama sekolah ini mengedepankan pendidikan agama Islam adalah untuk menciptakan output atau lulusan yang bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlakul karimah. Melihat proses pembelajaran PAI kelas VII di SMP sunan Giri Merjosari Malang, dengan alokasi waktu untuk pelajaran PAI yang cukup banyak, seharusnya ini menjadi kekuatan lembaga untuk dapat meningkatkan prestasi akademik siswa di sekolah. Penulis memfokuskan penelitian pada gaya belajar berbasis modalitas belajar siswa kelas VII SMP Sunan Giri Merjosari Malang, yang dinilai perlu mendapatkan perhatian dari guru, agar siswa dapat meningkatkan prestasi akademik di sekolah pada pelajaran PAI, karena mengingat PAI adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh dan menghayati tujuan PAI, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 8 8 Abdul Madjid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Bandung: Remaja Rosdakarya,2004), hal.130

5 Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Efektifitas Gaya Belajar Dalam Meningkatkan Prestasi Akademik Siswa Mata Pelajaran PAI (Studi Pada Kelas VII SMP Sunan Giri Merjosari Malang) B. Rumusan Masalah Dengan melihat fenomena di atas, maka peneliti mencoba mengangkat tiga permasalahan, yaitu: 1. Bagaimana gaya belajar siswa kelas VII mata pelajaran pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Sunan Giri Merjosari Malang? 2. Bagaimana prestasi akademik siswa kelas VII mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Sunan Giri Merjosari Malang? 3. Bagaimana efektivitas gaya belajar dalam meningkatkan prestasi akademik siswa kelas VII mata pelajaran PAI di SMP Sunan Giri Merjosari Malang? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada tiga permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan gaya belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Sunan Giri Merjosari Malang. 2. Mengeksplorasi prestasi akademik siswa kelas VII pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Sunan Giri Merjosari Malang.

6 3. Menganalisis efektivitas gaya belajar terkait dengan prestasi akademik siswa kelas VII mata pelajaran PAI di SMP Sunan Giri Merjosari Malang. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Lembaga Mengetahui gaya belajar siswa akan menjadi salah satu langkah strategis bagi pengembangan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam kaitannya menentukan kurikulum pengajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang lebih baik untuk masa depan. 2. Bagi Guru Dapat memberikan informasi mengenai gaya belajar siswa yang berbeda-beda sehingga memudahkan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan kemampuan siswa. 3. Bagi Penulis a. Efektivitas gaya belajar terkait dengan prestasi akademik siswa akan menjadi acuan yang signifikan bagi pengembangan strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) ke depannya. b. Sebagai sarana aplikasi teori dan pembelajaran yang didapatkan dalam perkuliahan dan digunakan sebagai syarat untuk memenuhi tugas akhir kuliah.

7 E. Definisi Operasional Penelitian Untuk menghindari kesalahfahaman dalam penafsiran tentang penelitian ini maka penulis perlu memberikan penegasan istilah atau devinisi operasional pada judul skripsi ini sebagai berikut: a. Efektivitas Efektivitas menurut kamus besar bahasa Indonesia berasal dari kata efektif yang berarti ada pengaruhnya, atau ada akibatnya. 9 Efektivitas adalah suatu kondisi yang menunjukkan tingkat tercapainya suatu tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Efektifitas merupakan standart atau taraf tercapainya suatu tujuan dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. b. Gaya Belajar Menurut kamus besar bahasa Indonesia, gaya adalah tingkah laku, gerak gerik dan sikap. Sedangkan belajar adalah menuntut ilmu. 10 Menurut penulis gaya belajar dalam penelitian ini adalah adalah bagaimana cara seorang siswa mengelola informasi sesuai dengan modalitasnya, apakah termasuk auditori, visual, atau kinestetik. c. Prestasi Akademik Menurut kamus besar bahasa Indonesia prestasi akademik adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. 11 9 Kamus besar bahasa Indonesia edisi ke 3 (Jakarta: puasat bahasa departemen pendidikan balai Pustaka), hal.284. 10 Kamus besar bahasa Indonesia (Jakarta, Balai Pustaka, 1996)

8 Menurut penulis prestasi akademik dalam penelitian ini adalah nilai PAI yang tercantum dalam rapor siswa kelas VII SMP Sunan Giri Merjosari Malang. d. Pendidikan Agama Islam (PAI) PAI adalah proses pembentukan pribadi muslim denga cara menumbuh kembangkan keseluruhan potensi guna mencapai kemaslahatan dan kebahagiaan hidup dunia akhirat. 12 Menurut penulis pendidikan agama Islam yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelajaran PAI kelas VII di SMP Sunan Giri Merjosari Malang. F. Hipotesis Statistik Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasrkan pada fakta- fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan penelitian. 13 Menurut Arikunto ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian, yaitu hipotesis kerja (Ha) menyatakan hubungan antara variabel X dan Y atau adanya perbedaan antara dua variabel dan hipotesis nol (Ho) yang menyatakan Ibid hal 250 11 Kamus besar bahasa Indonesia (Jakarta, Balai Pustaka, 1996) 12 Faridi, Pendidikan Islam (Konsep dan Pengembanganya) (Malang: UMM Press) hal. 6 13 Sugiono.metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D.( CV.Alfa Beta :bandung 2009)

9 tidak adanya pengaruh variabel X terhadap Y. 14 Adapun hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah: Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara gaya belajar terhadap prestasi Akademik. Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya belajar terhadap prestasi Akademik. E. Sistematika Pembahasan Guna lebih terarahnya pembahasan dalam penulisan ini, maka penulis merumuskan sistematika pembahasan dalam beberapa bab. Adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab ini merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penilitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika pembahasan. Bab II : Kajian Pustaka Bab ini berisi tentang tinjauan pengertian gaya belajar, faktorfaktor yang mempengaruhi gaya belajar, macam-macam gaya belajar, pengertian prestasi belajar, pengertian PAI, serta tentang pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa. Cipta, Jakarta. 14 Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Penerbit Rineka

10 Bab III : Metode Penelitian Bab ini menjelaskan tentang lokasi penelitian, rancangan penelitian, pendekatan dan jenis penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, instrumen penelitian, pengumpulan data dan analisis data. Bab IV : Pembahasan Bab ini menjelaskan tentang laporan hasil penelitian dan analisis data tentang gambaran umum dari obyek penelitian, dan gambaran tentang efektivitas gaya belajar dalam kaitanya dengan prestasi belajar siswa mata pelajaran PAI kelas VII di SMP Sunan Giri Merjosari Malang. Bab V : Kesimpulan dan Saran Bab ini menyampaikan kesimpulan mengenai hasil yang telah di bahas pada bab IV serta ditutup dengan saran-saran yang dianggap relevan dari hasil analisis.