EFEKTIFITAS JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI GOGO

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI VARIETAS SITU BAGENDIT DENGAN PEMBERIAN LIMBAH SLUDGE DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM SKRIPSI OLEH :

24. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

EVALUASI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) PADA BEBERAPA JARAK TANAM YANG BERBEDA

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

SKRIPSI OLEH : FRISTY R. H. SITOHANG PEMULIAAN TANAMAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) TERHADAP PERBANDINGAN PEMBERIAN KASCING DAN PUPUK KIMIA

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

Jurnal Cendekia Vol 11 No 3 Sept 2013 ISSN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. Var. TUKTUK) ASAL BIJI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KALIUM DAN JARAK TANAM

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai

BAHAN METODE PENELITIAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA BEBERAPA VARIETAS DAN PEMBERIAN PUPUK NPK. Oleh:

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

Respons Pemberian Pupuk Hayati pada Beberapa Jarak Tanam Pertumbuhan dan Produksi Kailan (Brassica oleraceae var. acephala)

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Dosis Pupuk Kalium dan Frekwensi Pembumbunan

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBELAHAN UMBI BIBIT PADA BEBERAPA JARAK TANAM

HASIL DAN PEMBAHASAN

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI LOKAL SAMOSIR TERHADAP PROPORSI DAN WAKTU PEMANGKASAN

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

I. MATERI DAN METODE. OT1 = Tanpa Olah Tanah OT2 =Olah Tanah Maksimum Faktor kedua :Mulsa (M)

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

PENGARUH JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI GOGO (Oryza sativa L.) KULTIVAR INPAGO 6

III. MATERI DAN METODE. Genetika) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

II. Materi dan Metode. Pekanbaru. waktu penelitian ini dilaksanakan empat bulan yaitu dari bulan

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

BAHAN DAN METODE. ketinggian tempat 41 m di atas permukaan laut pada titik koordinat LU

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN Ketinggian tempat ± 90 m dpl, jenis tanah latosol.

III. BAHAN DAN METODE

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (578) :

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

RESPON PERTUMBUHAN DAN JUMLAH ANAKAN PRODUKTIF TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA BERBAGAI JUMLAH BIBIT PER LUBANG TANAM DAN JARAK TANAM BERBEDA

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) PADA TANAH SALIN

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

Respons Pertumbuhan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Aplikasi Mulsa dan Perbedaan Jarak Tanam

Ciparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut

LAJU PERTUMBUHAN TANAMAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU (Phaseolus radiatusl.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK GUANO SKRIPSI OLEH:

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

Jurnal Online Agroekoteaknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH TERHADAP BAHAN ORGANIK Tithonia diversifolia DAN PUPUK SP-36 ABSTRACT

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L,) VARIETAS KUNING TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS KASCING DAN PUPUK NPK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI GOGO TERHADAP PEMBERIAN MIKORIZA DAN PENAMBAHAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO YANG DIMODIFIKASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard.) TERHADAP KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL DAN DOSIS PUPUK NPK

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Hibrida Terhadap Pemberian Kompos Limbah Jagung dan Pupuk KCl

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara, Medan, dengan ketinggian tempat

KLOROFIL IX - 2 : 94 99, Desember 2014 ISSN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

RESPON BEBERAPA VARIETAS PADI DAN PEMBERIAN AMELIORAN JERAMI PADI PADA TANAH SALIN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH BERBAGAI MACAM BOBOT UMBI BIBIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG BERASAL DARI GENERASI KE SATU TERHADAP PRODUKSI

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM. Yosefina Mangera 1) ABSTRACK

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

PENGARUH AKSESI DAN KEPADATAN POPULASI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI DENGAN PEMBERIAN POLIMER PENYIMPAN AIR PADA SAWAH BUKAAN BARU SKRIPSI

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Terhadap Pemberian Paclobutrazol Dan Pupuk Kalium

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (560) :

Transkripsi:

921. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 EFEKTIFITAS JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI GOGO Agus Hariadi Pinem 1, Asil Barus 2, Chairani Hanum 2 1 Alumnus Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155 2 Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155 *Corresponding author : E-mail: agus_pinem@yahoo.com ABSTRACT Effectiveness of different planting distance and number of seedlings per hill on growth and yield of Upland Rice, supervised by Ir. Asil Barus, MS. and Dr. Dra. Ir Chairani Hanum, MS. The research was conducted in the field UPT BBI, at an altitude ± 57 m above sea level in April-July 2012 using Randomized Block Design (RBD) factorial with two factors which are different planting (20 x 20 cm, 20 x 25 cm, 20 x 30 cm) and the number of seedlings (2, 3, 4, 5, 6 seed /hill). The parameters measured were plant height, number of tillers, dry weight of the canopy, the canopy destructive dry weight, root dry weight, number of panicle, number of grain hollow, productive grain number, grain weight for each hill, 1000 grain weight and production for each plot. The results showed that all parameters significantly affected by the diiferent planting distance and number of seedlings per hill treatment plant height, canopy dry weight, root dry weight, number of grain productive, and 1000 grain weight. Keywords: upland rice, distance planting, seed number. ABSTRAK Efektifitas Jarak Tanam dan Jumlah Benih per Lubang Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Gogo, dibimbing oleh Ir. Asil Barus, MS. Dan Dr. Dra. Ir Chairani Hanum, MS. Penelitian ini dilakukan di lahan UPT BBI, Tanjung Selamat dengan ketinggian tempat ± 57 m di atas permukaan laut pada bulan April Juli 2012 menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor yaitu jarak tanam (20 x 20 cm, 20 x 25 cm, 20 x 30 cm) dan jumlah benih (2, 3, 4, 5, 6 benih/ lubang tanam). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah anakan, bobot kering tajuk, bobot kering tajuk destruktif, bobot kering akar, jumlah malai, jumlah gabah hampa, jumlah gabah produktif, bobot gabah per rumpun, bobot gabah 1000 butir, dan produksi per plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua parameter berpengaruh nyata terhadap perlakuan jarak tanam dan jumlah benih per lubang tanam kecuali tinggi tanaman, bobot kering tajuk, bobot kering akar, jumlah gabah produktif, dan bobot 1000 butir. Kata kunci : padi gogo, jarak tanam, jumlah benih.

922. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 PENDAHULUAN Padi merupakan komoditas tanaman pangan yang penting di Indonesia. Penduduk Indonesia menjadikan beras sebagai bahan makanan pokok. Sembilan puluh lima persen penduduk Indonesia mengkonsumsi bahan makanan ini (Norsalis, 2011). Padi gogo ialah tanaman padi yang ditanam di tanah kering serta hanya mengharapkan air hujan untuk mengairinya. Penggunaan varietas tanaman yang unggul, pengaturan jarak tanam, pemberian jumlah benih per lubang tanam, penambahan bahan organik tanah, serta pemupukan merupakan cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi padi gogo (Departemen Pertanian, 2008). Populasi tanaman terlalu rapat dapat mengakibatkan terjadinya persaingan yang sangat ketat antara satu tanaman dengan yang lainnya. Jadi untuk mengurangi persaingan antara tanaman satu dengan yang lain, harus diusahakan pengaturan jarak tanam yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman (Napitupulu, et al. 1997). Selain itu rendahnya produktivitas padi yang paling dominan disebabkan oleh rendahnya pengisian biji atau bulir steril yang disebabkan oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan berpengaruh dalam menekan jumlah bulir steril seperti dengan menerapkan metode intensifikasi yang meliputi 2 hal pokok yakni : memperlakukan tanaman sebagai mahkluk hidup yang memiliki fase-fase pertumbuhan yang harus dipahami. Hal pokok kedua adalah melakukan perbaikan sistem budidaya dengan menciptakan lingkungan tumbuh optimal untuk setiap fase pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta meliputi kegiatan penanaman satu benih per lubang tanam dengan tujuan agar tanaman memiliki ruang untuk menyebar serta memperdalam perakarannya sehingga tanaman tidak bersaing terlalu ketat dalam memperoleh ruang tumbuh, cahaya, dan nutrisi. Penanaman per lubang tanam yang lebih sedikit, dengan sendirinya akan menghemat penggunaan benih (Uphoff, 2001) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak tanam yang sesuai serta jumlah benih per lubang tanam yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi gogo.

923. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 BAHAN DAN METODE Penelitian ini telah dilaksanakan di Dinas Pertanian UPT BBI. Tanjung Selamat dengan ketinggian tempat ± 57 m di atas permukaan laut pada bulan April sampai Juli 2012. Bahan dalam penelitian ini adalah benih Padi Gogo Varietas Situ Bagendit, pupuk urea sebanyak 70 gram/plot, TSP sebanyak 20 gram/plot dan KCl sebanyak 20 gram/plot, serta insektisida (Curacron 500 EC) dan fungisida (Antracol 70 WP). Alat alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, gembor, tugal, tali raffia, meteran, gunting/cutter, pacak sampel, sabit, alat tulis, kalkulator, serta timbangan. Adapun rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu faktor I: jarak tanam 20 x 20 cm (J1), jarak tanam 20 x 25 cm (J2), jarak tanam 20 x 30 cm (J3), dan faktor II : 2 butir/lubang tanam (B1), 3 butir/lubang tanam (B2), 4 butir/lubang tanam (B3), 5 butir/lubang tanam (B4), serta 6 butir/lubang tanam (B5). Kajian ini menggunakan 3 ulangan dalam 45 plot penelitian dengan ukuran plot 200 x 100 cm. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis of varian (ANOVA) dan untuk faktor perlakuan yang nyata akan dilakukan uji lanjut DMRT (Duncan s Multiples Range Test). PELAKSANAAN PENELITIAN Diukur areal pertanaman yang akan digunakan. Tanah dicangkul sedalam ± 40 cm lalu diratakan sampai gembur dan sisa tanaman/gulma yang ada dibersihkan. Kemudian dibuat petak penanaman dengan ukuran permukaan setiap plot 200 cm x 100 cm dengan jarak antar plot 30 cm dan antar blok 50 cm. Pupuk yang digunakan adalah Urea, TSP, dan KCl. Pemberian Pupuk diaplikasikan sebanyak dua kali. Pemupukan pertama diberikan tiga hari sebelum tanam dengan dosis untuk Urea ½ dosis anjuran 30 g/plot, TSP 20 g/plot dan KCl 20 g/plot. Pemupukan kedua, diberikan hanya pupuk Urea dengan dosis 30 g/plot pada saat tanaman berumur 1,5 bulan (ketika muncul anakan). Pupuk diberikan secara sistem larikan (± 5 cm dari lubang tanam). Benih padi gogo yang digunakan adalah benih Varietas Situ Bagendit. Sebelum dilakukan penanaman,

924. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 dilakukan seleksi benih dengan cara merendam benih di dalam air selama ± 30 menit. Benih yang terapung dibuang. Sedangkan benih yang tenggelam digunakan. Benih padi gogo Varietas Situ Bagendit ditanam dengan metode tugal sedalam ± 4 cm. Jumlah benih yang ditanam disesuaikan dengan perlakuan jumlah benih per lubang tanam pada masing-masing plot. Penyiram tanaman dilakukan pada pagi dan sore hari dan tidak dilakukan penyiraman apabila terjadi hujan. Dilakukan penyiangan pertama dilakukan pada waktu tanaman padi masih muda yaitu 3-4 minggu, dan penyiangan kedua dilakukan pada saat tanaman berumur 8 minggu. Penyiangan selanjutnya dilakukan setiap hari untuk tetap menjaga kebersihan lahan. Pengendalian hama walang sangit dan ulat disemprot dengan insektisida (Curacron 500 EC) dan fungisida (Antracol 70 WP). Serangan burung dikendalikan dengan cara memasang jaring untuk menutupi lahan sebelum pengisian biji. Panen dilakukan pada saat padi sudah berumur 120 hari. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan sabit dengan cara memotong pangkal batang padi. Pengamatan parameter penelitian meliputi : tinggi tanaman, jumlah anakan, bobot kering tajuk, bobot kering tajuk destruktif, bobot kering akar, jumlah malai, jumlah gabah hampa, jumlah gabah produktif, bobot gabah per sampel, bobot gabah 1000 butir, dan produksi per plot. HASIL DAN PEMBAHASAN Interaksi antara perlakuan jarak tanam dan jumlah benih per lubang berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan 8 MST. Jumlah anakan tertinggi terdapat pada jarak tanam 20 x 25 cm dengan jumlah benih 6 benih per lubang (J2B5) yaitu sebesar 48,17 anakan, sedangkan terendah terdapat pada perlakuan jarak tanam 20 x 25 cm dengan jumlah benih 2 benih per lubang (J2B1) yaitu sebesar 29,00 anakan. Hal ini terjadi karena padi gogo varietas Situ Bagendit merupakan varietas unggul yang dalam satu benihnya mampu menghasilkan 12-13 anakan dan dapat menggunakan dukungan dari lingkungan sebaik-baiknya untuk menghasilkan jumlah anakan.. Maka pemberian 6 benih per lubang dengan jarak tanam 20 x 25 cm mendapatkan hasil tertinggi dibandingkan dengan pemberian 2 benih per lubang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Setyati (2002) bahwa penentuan jumlah tanaman per lubang tanam erat sekali hubungannya dengan tingkat

925. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 populasi tanaman. Kepadatan populasi tanaman akan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Penggunaan sarana tumbuh yang optimal mendorong terpacunya pertumbuhan yang lebih baik. Interaksi antara perlakuan jarak dan jumlah benih per lubang berpengaruh nyata terhadap bobot kering tajuk destruktif. Bobot kering tajuk destruktif tertinggi terdapat pada perlakuan jarak tanam 20 x 30 cm dengan 6 benih per lubang (J3B5) yaitu sebesar 55,80 gram, sedangkan terendah terdapat pada perlakuan jarak tanam 20 x 25 cm dengan 2 benih per lubang (J2B1) yaitu sebesar 36,83 gram. Hal ini disebabkan karena penggunaan jarak tanam 20 x 30 cm dengan 6 benih per lubang (J3B5) menghasilkan populasi tajuk yang lebih banyak dari pada penggunaan jarak tanam 20 x 25 cm dengan 2 benih per lubang (J2B1), sehingga bobot kering tajuk destruktif yang diperoleh lebih berat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Setyati (2002) menyatakan bahwa penentuan jumlah tanaman per lubang tanam erat sekali hubungannya dengan tingkat populasi tanam. Berdasarkan hasil analisis data secara statistik menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam berpengaruh nyata terhadapa bobot kering tajuk. Bobot kering tajuk tertinggi terdapat pada penggunaan jarak tanam 20 x 25 cm (J2) yaitu sebesar 49,68 gram sedangkan rataan terendah terdapat pada perlakuan jarak tanam 20 x 20 cm (J1) yaitu sebesar 39,67 gram. Hal ini disebabkan karena pada perlakuan jarak tanam 20 x 30 cm memberikan ruang lebih luas sehingga dapat mengurangi persaingan antara satu rumpun tanaman dengan rumpun lainnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Napitupulu, dkk (1997) yaitu penentuan jarak tanam yang tepat sangat penting artinya, karena hal ini berhubungan erat terhadap populasi tanaman per satuan luas areal. Populasi tanaman yang terlalu rapat dapat mengakibatkan terjadinya persaingan yang sangat ketat antara satu tanaman dengan yang lainnya. Faktor tingkat kesuburan tanah, kelembaban juga akan menimbulkan persaingan apabila kerapatan tanaman semakin besar. Jadi agar tidak terjadi persaingan antara tanaman satu dengan yang lain, harus diusahakan pengaturan jarak tanam yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman.

926. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 Berdasarkan hasil analisis statistika diperoleh interaksi antara perlakuan jarak tanam dan jumlah benih per lubang berpengaruh nyata terhadap jumlah malai. Jumlah malai tertinggi terdapat pada perlakuan jarak tanam 20 x 20 cm dengan 3 benih per lubang (J1B2) yaitu sebesar 23,42 malai sedangkan terendah terdapat pada perlakuan jarak tanam 20 x 25 cm dengan 6 benih per lubang (J2B5) yaitu sebesar 15,92 malai. Hal ini disebabkan karena rendahnya persaingan dalam pemakaian 3 benih per lubang pada jarak tanam 20 x 20 cm dalam penyerapan unsur hara dan sinar matahari dibandingkan dengan pemakaian 6 benih per lubang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Prasetiyo (2002) yaitu jarak tanam dan pemakaian benih yang tepat dapat memberikan hasil yang tinggi karena terdapat pembagian zat-zat hara dan sinar matahari sehingga jumlah malai per satuan luas menghasilkan panjang malai yang merata. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa interaksi antara jarak tanam dan jumlah benih per lubang berpengaruh nyata terhadap jumlah gabah hampa. Jumlah gabah hampa tertinggi terdapat pada perlakuan jarak tanam 20 x 25 cm dengan 6 benih per lubang (J2B5) yaitu sebesar 199,25 butir dan terendah terdapat pada perlakuan jarak tanam 20 x 20 cm dengan 4 benih per lubang (J1B3) yaitu sebesar 132,17 butir. Hal ini disebabkan karena tingginya persaingan pada perlakuan jarak tanam 20 x 25 cm dengan 6 benih per lubang untuk memperebutkan unsur hara yang mendukung dalam pengisian gabah dibandingkan dengan perlakuan jarak tanam 20 x 20 cm dengan 4 benih per lubang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Uphoff (2001) yaitu sistem budidaya padi gogo umumnya memakai sebanyak 3-5 benih dalam 1 lubang tanam. Apabila terjadi pemberian benih yang terlalu banyak dalam satu lubang tanam maka akan menimbulkan terjadinya persaingan unsur hara dan ruang gerak untuk perkembangan akar serta anakan akan semkin sempit sehingga akan mengakibatkan pertumbuhan terhambat serta produksinya rendah. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa interaksi antara jarak tanam dan jumlah benih per lubang berpengaruh nyata terhadap bobot gabah per sampel. Bobot gabah per sampel tertinggi terdapat pada perlakuan jarak tanam 20 x 20 cm dan 3 benih per lubang (J1B2) yaitu sebesar 15,51 gram sedangkan terendah terdapat pada perlakuan jarak tanam 20 x 20 cm dengan 2 benih per

927. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 lubang (J1B1) yaitu sebesar 6,87 gram. Hal ini disebabkan karena pada perlakuan 3 benih per lubang memiliki jumlah malai lebih banyak jika dibandingkan dengan 2 benih per lubang. Hal ini disebabkan oleh rendahnya persaingan dalam pemakaian 3 benih per lubang pada jarak tanam 20 x 20 cm dalam penyerapan unsur hara dan sinar matahari dibandingkan dengan pemakaian 2 benih per lubang sehingga pembentukan bulir padi lebih banyak jika dibandingkan dengan pemakaian 2 benih per lubang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Prasetiyo (2002) yaitu jarak tanam yang tepat dapat memberikan hasil yang tinggi, karena terdapat pembagian zat-zat hara dan sinar matahari, jumlah anakan berada dalam keadaan yang paling menguntungkan, pembuahan dan masaknya merata, dapat mencegah kerebahan, mengurangi pertumbuhan gulma, dan serangan hama penyakit, pemakaian benih menjadi lebih efisien, jumlah malai per satuan luas adalah optimum dengan panjang malai yang merata. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa interaksi antara jarak tanam dan jumlah benih per lubang berpengaruh nyata terhadap produksi per plot. Produksi per plot tertinggi terdapat pada perlakuan jarak tanam 20 x 20 cm dengan 3 benih per lubang (J1B2) yaitu sebesar 336,40 gram sedangkan terendah terdapat pada perlakuan jarak tanam 20 x 30 cm dengan 5 benih per lubang (J3B4) yaitu sebesar 104,87 gram. Hal ini disebabkan karena populasi pada 3 benih per lubang lebih sedikit jika dibandingkan 5 benih per lubang, sehingga pada populasi tanaman yang sedikit tidak terjadi penaungan antar tanaman sehingga persaingan dalam penyerapan unsur hara dan sinar matahari berjalan dengan baik serta merata. Hal ini sesuai dengan pernyataan Uphoff (2001) yaitu sistem budidaya padi gogo umumnya memakai sebanyak 3-5 benih dalam satu lubang tanam. Apabila terjadi pemberian benih yang terlalu banyak dalam satu lubang tanam maka akan menimbulkan terjadinya persaingan unsur hara dan ruang gerak untuk perkembangan akar serta anakan akan semkin sempit sehingga akan mengakibatkan pertumbuhan terhambat serta produksinya rendah.

928. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara jarak tanam 20 x 20 cm dengan 3 benih per lubang menghasilkan produksi per plot tertinggi (336,40) serta pada perlakuan jarak tanam 20 x 30 cm dengan 5 benih per lubang menghasilkan produksi terendah (104,87 gram). Tabel 1. Pengamatan seluruh parameter terhadap jarak tanam dan jumlah benih per lubang tanam Perlakuan Jarak Tanam (J) Pengamatan Parameter 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 J1 67,89 33,57 46,45 39,67a 15,26 19,6 164,92 389,5 10,15 18,54 211,2 J2 70,01 40,58 47,76 49,68c 18,71 19,55 175,13 423,43 12,45 19,6 187,19 J3 70,82 35,1 47,02 45,72b 18,87 18,77 160,25 441,8 9,77 19,9 141,62 Jumlah Benih (B) B1 66,63 31,36 39,24 44,65 20,49 17,47 155,22 452,33 9,83 20,49 158,07 B2 68,71 35,61 48,69 42,52 18,05 20,28 199,39 338,94 13,72 19,33 224,87 B3 71,22 39,75 48,23 47,65 16,78 21,06 152,78 411,36 9,44 18,84 158,65 B4 70,86 35,94 44,27 44,50 14,23 18,61 162,39 407,28 10,37 19,17 172,69 B5 69,77 39,42 54,94 45,79 18,49 19,11 164,06 481,31 10,60 18,90 185,72 Kombinasi (J X B) J1B1 65,91 34,00de 38,33ab 40,92 18,62 20,25e-h 160,50bc 436,42 6,87a 19,13 149,69c J1B2 64,92 32,25b-d 50,33d-e 41,91 17,76 23,42i 217,50f 243,67 15,51h 19,47 336,40h J1B3 67,57 31,67bc 48,83d 36,09 15,21 20,17e-h 132,17a 379,33 7,67ab 18,53 167,28c-e J1B4 68,90 31,58bc 41,07bc 39,67 9,29 18,25b-e 170,25c-e 366,25 10,38e 18,23 181,83de J1B5 72,19 38,33f 53,67ef 39,77 15,42 15,92a 144,17ab 521,83 10,32e 17,33 220,81g J2B1 67,37 29,00a 36,83a 46,26 19,68 16,00a 194,33a-c 472,75 14,98h 19,30 215,57g J2B2 68,04 40,25f 51,88d-f 48,31 13,13 17,67a-d 186,33d-f 362,6 13,32gh 20,07 174,39de J2B3 73,58 42,33g 52,03d-f 48,48 18,08 21,17f-i 170,67c-e 418,17 11,96f 20,27 189,20ef J2B4 70,73 43,17g 42,70c 52,02 17,70 20,67f-h 170,08cd 452,50 12,53fg 19,00 231,38g J2B5 70,33 48,17i 55,37f 53,35 24,94 22,25hi 199,25f 411,08 9,48de 19,37 125,39b J3B1 67,68 31,08b 42,56c 46,79 23,19 16,17ab 155,83bc 447,83 7,64ab 23,03 108,94ab J3B2 73,18 34,33e 43,85c 37,35 23,25 19,75d-g 194,33ef 410,50 12,33fg 18,47 163,83cd J3B3 72,53 42,25h 43,83c 58,39 17,07 21,83g-i 155,50bc 436,58 8,69cd 17,73 119,48ab J3B4 72,95 33,08c-e 49,03d 41,81 15,69 16,92a-c 146,83ab 403,08 8,19bc 20,27 104,87a J3B5 67,78 31,75bc 55,80f 44,26 15,13 19,17c-f 148,75a-c 511,00 12,02f 20,00 210,98fg Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama pada baris dan kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf uji 5%. Keterangan : 1. Tinggi Tanaman 10 MST (cm) 6. Jumlah Malai (malai). 2. Jumlah Anakan 8 MST (cm) 7.Jumlah Gabah Hampa (butir) \ 3. Bobot Kering Tajuk Destruktif (g) 8. Jumlah Gabah Produktif (butir) 4. Bobot Kering Tajuk (g) 9. Bobot Gabah Per Rumpun (g) 5. Bobot Kering Akar (g) 10. Bobot 1000 butir (g) 11. Produksi Per Plot (g)

929. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.4, September 2013 ISSN No. 2337-6597 KESIMPULAN Jarak tanam dan jumlah benih per lubang tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan, bobot kering tajuk destruktif, jumlah malai, jumlah gabah hampa, bobot gabah per sampel, dan produksi per plot tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, bobot kering tajuk, bobot kering akar, jumlah gabah produktif, dan bobot 1000 butir. Produksi padi gogo tertinggi terdapat pada perlakuan J1B2 (20 x 20 cm dengan 3 benih per lubang) sebesar 336,40 gram dan terendah terdapat pada perlakuan J3B4 (20 x 30 cm dengan 5 benih per lubang) sebesar 104,8 gram. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pertanian. 2008. Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Gogo. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Napitupulu, I., M. Nur dan K. Edison. 1997. Pengaruh Kerapatan Tanam dan Ukuran Umbi Asal Sprout Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang (Solanum tuberosum L.) Kultura. Fakultas Pertanian USU. XXVIII. (1); 34-38. Norsalis, E., 2011. Padi Gogo Dan Padi Sawah. Dikutip dari http://repository.usu.ac.id [5 Desember 2011]. Prasetiyo, Y. T. 2002. Budidaya Padi Tanpa Olah Tanah. Kanisius. Yogyakarta. Setyati, S. 2002. Pengantar Dasar Agronomi. Gramedia. Jakarta. Uphoff, N., 2001. Oppurtinities for Raising Yields by Changing Management Practices : The System of Rice Intensification in Madagascar : Agroecological Innovation : Participatory Development.