HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
pemeriksaan endoskopi dapat mempermudah evaluasi terhadap kelainan-kelainan yang terjadi. Tujuan Penelitian

Gambar 1 urutan tingkat perkembangan divertikulum pernapasan dan esophagus melalui penyekatan usus sederhana depan

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya

&Biery 1999). Pada pandangan lateral secara radiografi (Gambar 24) terdapat tanda arah panah sebagai arah pembesaran dan warna sebagai tanda

Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Lambung. Anak Agung K Tri K

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL

Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN. SUSUNAN SALURAN PENCERNAAN Terdiri dari : 1. Oris 2. Faring (tekak) 3. Esofagus 4. Ventrikulus

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru

BAB IV PEMERIKSAAN PULSUS DAN PEREDARAN DARAH PERIFER

Sistem Ekskresi Manusia

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea

Sistem Pernafasan Manusia

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM CARDIO VASCULAR

SISTEM PENCERNAAN. Oleh: dr. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2. Sistem Respirasi Manusia

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF)

BAB VII SISTEM PERNAPASAN

Pergerakan makanan dalam esofagus menuju lambung disebabkan oleh adanya gerakan peristaltik akibat kontraksi dua lapisan otot pada tunika muskularis

Jaringan Tubuh. 1. Jaringan Epitel. 2. Jaringan Otot. 3. Jaringan ikat/penghubung. 4. Jaringan Saraf

Kontrol Dari Kecepatan Denyut Jantung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MODUL MATA PELAJARAN IPA

BAB IX PEMERIKSAAN JANTUNG

PENDAHULUAN PENYAJIAN

Ilmu Pengetahuan Alam

ANATOMI DAN FISIOLOGI

BAB VIII PEMERIKSAAN PARU-PARU A. PENDAHULUAN

Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian

HISTOLOGI URINARIA dr d.. K a K r a ti t k i a a R at a n t a n a P e P r e ti t w i i

BAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada :

Sistem Respirasi Pada Hewan

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Epitel yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : K

BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLATIHAN SOAL BAB 11

BAB II KAJIAN TEORITIS

Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Jaringan Dasar pada hewan

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

OSTEOLOGI VERTEBRALIS II (LUMBALIS, SACRUM, COCCYGEA, STERNUM & COSTAE)

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

Annelida. lembab terletak di sebelah atas epithel columnar yang banyak mengandung sel-sel kelenjar

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci

Manfaat TINJAUAN PUSTAKA. Kucing Kampung (Felis catus)

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. domestikasi dari banteng (Bibos banteng) dan merupakan sapi asli sapi Pulau Bali. Sapi

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera

Bab. Peta Konsep. Gambar 3.1 Orang sedang makan. Mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. terdiri dari. Saluran Pencernaan

Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

SISTEM CARDIOVASCULAR

Bab. Peta Konsep. Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan. Pernapasan dada. terdiri dari. - Inspirasi - Ekspirasi. Mekanisme pernapasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Temperatur Tubuh Temperatur tubuh didefinisikan sebagai derajat panas tubuh. Temperatur

Sistem Saraf Tepi (perifer)

STRUKTUR JANTUNG. Achmad Farajallah, Sirkulasi kedua1

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

Sistem Peredaran Darah Manusia

Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB

drh. Herlina Pratiwi PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014

SEL, JARINGAN, ORGAN, DAN SISTEM ORGAN

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

Sistem Otot (Urat Daging)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Pencernaan Manusia

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

METODE. Materi. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat.

Kaviti hidung membuka di anterior melalui lubang hidung. Posterior, kaviti ini berhubung dengan farinks melalui pembukaan hidung internal.

BAB V PEMBAHASAN. menjadi salah satu penyebab sindrom dispepsia (Anggita, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. manusia contohnya adalah obesitas, diabetes, kolesterol, hipertensi, kanker usus,

HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pernapasan Manusia. Nama : Kelas : Agustina Putri Puspitasari, , 4a

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

EMBRYOLOGI CARDIOVASKULER DEPARTEMEN ANATOMI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sapi Bali Sapi bali (Bibos sondaicus) merupakan hasil domestikasi banteng liar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Soil transmitted helminths adalah cacing perut yang siklus hidup dan

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

Definisi Operasional Peubah Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. STH adalah Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Strongyloides stercoralis,

Tulang Rangka Manusia dan Bagian-bagiannya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pencernaan Pada Hewan

Transkripsi:

7 HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Fisik Anjing Lokal Hewan yang digunakan adalah anjing lokal berjumlah 2 ekor berjenis kelamin betina dengan umur 6 bulan. Pemilihan anjing betina bukan suatu perlakuan khusus, karena tidak ada perbedaan saluran pencernaan antara anjing betina maupun anjing jantan. Pemeriksaan fisik bertujuan mengetahui keadaan umum hewan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa anjing dalam keadaan sehat dan tidak mengalami kelainan apapun, sehingga dapat digunakan pada penelitian. Anjing memiliki suhu tubuh normal, frekuensi pernapasan dalam kisaran normal, tetapi frekuensi denyut jantung melebihi batas normal. Frekuensi denyut jantung yang tinggi terjadi karena hewan mengalami sedikit stress. Hasil pemeriksaan fisik ditunjukkan pada tabel 1. Tabel 1 Pemeriksaan fisik anjing lokal. Anjing Suhu tubuh (ºC) Parameter Frekuensi denyut jantung (kali/menit) Frekuensi napas (kali/menit) 1 38.8 126 25 2 38.8 126 30 Rata-rata 38. 8 126 25 *Normal 38.5-39.5 90-120 15-30 *Referensi : Widodo et al. 2011 Pengukuran Kedalaman Scope Pengukuran kedalaman scope dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan endoskopi dengan tujuan agar dapat memperkirakan jarak yang dibutuhkan untuk mencapai saluran yang diamati. Hasil pengukuran kedalaman scope disajikan pada tabel 2. Laring dicapai dengan jarak 9 cm. Scope dimasukkan hingga mencapai esofagus dengan jarak 13 cm dan sampai ke spinchter esofagus bawah sejauh 38.5 cm yang bermuara pada lambung proksimal sejauh 39.5 cm. Jarak yang diukur bukan merupakan panjang organ tersebut karena perhitungan berdasarkan pada pergerakan scope di dalam saluran pencernaan. Ruang pada organ seperti lumen esofagus maupun lambung proksimal yang terlampau besar menyebabkan scope dapat bergerak ke berbagai arah sehingga tidak dapat memastikan scope tepat berada di tengah lumen organ. Radiografi dilakukan untuk dapat mengontrol pergerakan scope.

8 Tabel 2 Jarak scope, warna mukosa, dan ciri organ. Organ Jarak scope Warna mukosa Ciri lain (cm) Laring 9 Pucat Busa saliva 14 Coklat pucat kekuningan, mengkilap Spinchter esofagus atas Lipatan mukosa berkerut memanjang Esofagus cervicalis 17 Abu-abu pucat, Cairan sekresi (mukus) mengkilap Esofagus thoracalis 28 Merah muda Vaskularisasi pembuluh darah (submukosa), mukosa bergelombang, kesan trakhea dan aorta Esofagus abdominalis Spinchter esofagus bawah 35 Merah muda Mukosa datar 38.5 Merah muda Mengkerut, lipatan mukosa membentuk kerutan elips Lendir,busa Lambung 39.5 Merah muda, mengkilap Endoskopi Laring Normal pada Anjing Lokal Laring terlihat setelah memasukkan scope sejauh 9 cm melewati rongga mulut (gambar 2A). Permukaan laring berwarna kecoklatan, memiliki busa berasal dari sekresi saliva (air liur), dan dinding mukosa berwarna pucat. Epiglotis terlihat setelah memasukkan scope sejauh 12 cm (gambar 2B). Epiglotis berbentuk triangular dan menempel pada dinding langit-langit keras dengan ujung yang lancip. Mukosa epiglotis berwarna pink pucat dikelilingi oleh vaskularisasi pembuluh darah pada bagian submukosa. Gambar 2: Hasil endoskopi laring normal anjing lokal. A: scope sejauh 9 cm, B: scope sejauh 12 cm. a: permukaan laring, b: busa saliva, c: dinding mukosa laring, d: epiglotis. Gambar 3 menunjukkan scope tepat di depan laring dengan tampilan radiopaque yang merupakan tulang rawan laring. Laring dan trakhea tampak radiolucent karena berisi udara, sedangkan esofagus tidak teramati karena

esofagus berada dalam keadaan kolaps. Trakhea dan esofagus berjalan ke arah craniodorsal di ventral cervicalis menuju ke arah thoraks. 9 Gambar 3: Radiograf laring. a: scope, b: laring, c: trakhea. Endoskopi Esofagus Normal Anjing Lokal Spinchter esofagus atas terlihat setelah melewati laring dengan memasukkan scope sejauh 13 cm. Spinchter esofagus atas berada di caudodorsal glotis dan selalu berada dalam keadaan tertutup. Pada gambar 4A terlihat adanya celah atau lubang esofagus yang berada di kedua sisi epiglotis. Spinchter esofagus atas berada dalam keadaan tertutup karena tidak adanya makanan yang masuk (gambar 4B). Spinchter esofagus atas terdiri dari mukosa yang melipat dan berkerut memanjang ke dalam. Permukaan mukosa berwarna coklat pucat kekuningan dan mengkilap karena dilapisi oleh saliva (air liur). Spinchter esofagus atas terdiri dari M. crichopharyngeus dan M. thyropharingeus yang terbuka dengan sendirinya jika terdapat makanan yang masuk ke orofaring (Moore 2008). Spinchter esofagus atas dapat dibuka dengan pemberian insuflasi udara. Pemberian insuflasi udara membantu melebarkan esofagus dan mencegah terjadinya kerusakan mukosa saat scope dimasukkan ke dalam esofagus (Leib 2005). Gambar 4C menunjukkan spinchter esofagus atas telah terbuka akibat rangsangan insuflasi udara. Spinchter esofagus atas hanya dapat dirangsang dengan udara, tidak boleh menggunakan air karena beresiko masuknya air ke dalam tenggorokan yang dapat menuju paru-paru.

10 Gambar 4: Hasil endoskopi spinchter esofagus atas. A: scope sejauh 12 cm, B: scope sejauh 14 cm, C: scope sejauh 13 cm. a: spinchter esofagus atas, b: epiglotis, c: permukaan mukosa, d: spinchter yang membuka. Endoskop mencapai esofagus cervicalis setelah menembus spinchter esofagus atas. Esofagus cervicalis merupakan bagian esofagus yang terletak di dorsal sebelah kiri trakhea. Permukaan esofagus tampak bersih bebas dari makanan karena hewan dipuasakan selama 12 jam. Pemberian insuflasi udara menyebabkan permukaan esofagus membentang luas dan tidak terlihat adanya kerutan maupun lipatan mukosa (gambar 5). Mukosa berwarna abu-abu pucat dan mengkilap, serta dilapisi cairan sekresi kelenjar mukus pada lapisan submukosa yang bersifat mukus. Gambar 5: Hasil endoskopi esofagus cervicalis. a: permukaan esofagus, b: gambaran mukosa.

11 Radiograf esofagus cervivalis (gambar 6) diambil dengan memasukkan scope sejauh 17 cm. Scope berada di esofagus cervicalis dan tidak tampak dengan jelas karena dikelilingi oleh otot-otot leher dan fascia. Scope tepat berada di bawah os vertebrae cervicalis III, sedangkan trakhea berada di bawah esofagus cervicalis dan tampak radiolucent. Gambar 6: Radiograf esofagus cervicalis. a: scope, b: Os vertebrae cervicalis III, c: trakhea. Batas antara esofagus cervicalis dengan esofagus thoracalis sulit dibedakan karena tidak terlihat dengan jelas. Ciri-ciri esofagus thoracalis ditandai banyaknya vaskularisasi pembuluh darah pada lapisan submukosa, bentuk mukosa esofagus yang bergelombang, serta terdapat kesan trakhea dan aorta jantung (gambar 7). Kesan trakhea maupun aorta jantung terlihat karena esofagus bersinggungan langsung dengan basis jantung dan aorta ventrikel kiri (Sebastiani & Fishbeck 2005). Gambar 7: Hasil endoskopi esofagus thoracalis. a: bentuk mukosa yang mulai bergelombang, b: kesan trakhea dan aorta.

12 Gambar 8 menunjukkan scope telah memasuki esofagus thoracalis dengan jarak 28 cm. Scope berada di depan jantung dan tampak bersinggungan dengan trakhea yang berjalan ke arah kaudal. Pembuluh darah yang berasal dari jantung tidak teramati dengan jelas. Gambar 8: Radiograf esofagus thoracalis. a: scope, b: jantung, c: trakhea. Scope memasuki daerah esofagus abdominalis setelah melewati esofagus thoracalis. Esofagus abdominalis memiliki spinchter esofagus bawah yang berbatasan langsung dengan lambung dan menjadi gerbang menuju lambung. Spinchter esofagus bawah terlihat mengkerut dan terdapat lipatan-lipatan mukosa membentuk kerutan-kerutan elips. Mukosa berbentuk datar tanpa adanya gelombang-gelombang maupun lengkungan-lengkungan. Pemberian insuflasi udara untuk membuka spinchter agar dapat memasukkan endoskop. Mukosa berwarna merah muda karena banyaknya vaskularisasi pembuluh darah. Vaskularisasi pembuluh darah semakin banyak ditemukan ketika scope menuju ke lambung proksimal (spinchter esofagus bawah), sehingga mukosa lebih berwarna merah. Gambar 9: Hasil endoskopi esofagus abdominalis. A: Esofagus adominal, B: Spinchter esofagus bawah. a: Spinchter esofagus bawah, b: bentuk mukosa esofagus abdominalis.

Radiograf esofagus abdominalis diperoleh dengan jarak 35 cm (gambar 10). Scope melewati diafragma dan berada di depan lambung. Diafragma menjadi batas antara kaudal paru-paru yang tampak radiolucent dengan hati bagian kranial yang tampak lebih radiopaque. 13 Gambar 10: Radiograf esofagus abdominalis. a: scope, b: diafragma, c: lambung. Endoskopi Lambung Proksimal Normal Anjing Lokal Lambung terlihat setelah melewati esofagus abdominalis dengan jarak 39.5 cm. Lambung terbagi menjadi dua bagian, yakni lambung proksimal (kranial) yang terdiri dari cardia, fundus, dan corpus, dan lambung distal (kaudal) yang terdiri dari antrum dan pylorus. Lambung proksimal berperan dalam mengosongkan cairan lambung dan mengakomodasi makanan (Lei & Chen 2009). Cardia terletak di kaudal spinchter esofagus bawah yang berhubungan langsung dengan esofagus melalui spinchter esofagus bawah. Gambar 11A menunjukkan mukosa cardia berwarna merah muda mengkilap dan terdapat lendir dan busa di permukaan mukosa. Lambung anjing memiliki lipatan mukosa yang tebal dan banyak gelembung busa (Tams & Rawlings 2011) yang membedakannya dengan hewan-hewan lain seperti kucing. Ukuran cardia membesar karena adanya insuflasi udara dan air agar permukaan mukosa terlihat dengan jelas. Gambar 11B menunjukkan bagian fundus dan corpus yang berlekuk-lekuk memanjang ke arah pylorus. Lipatan mukosa Fundus lebih banyak daripada corpus. Lipatan mukosa yang membentuk lekuk lebih banyak pada daerah curvatura mayor dibandingkan dengan curvatura minor. Setelah scope menuju ke arah pylorus, maka lipatan mukosa akan semakin sedikit.

14 Gambar 11: Hasil endoskopi lambung proksimal. A: scope sejauh 39 cm, B: scope sejauh 42 cm. a: mukosa cardia, b: gelembung busa, c: fundus, d: corpus. Pada gambar 12 terlihat adanya lekukan mukosa yang mengarah ke suatu lubang yang menjadi batas antara lambung proksimal dengan lambung distal yang disebut incisura angularis. Gambar 12A menunjukkan lekukan mukosa semakin sedikit setelah scope masuk ke lambung distal. Pylorus memiliki spinchter yang terdapat pada bagian ujung dan akan membuka jika terdapat benda/makanan yang bergerak masuk menuju usus secara otomatis. Gambar 12: Hasil endoskopi corpus. A: scope sejauh 51 cm, B: scope sejauh 69 cm. a: incisura angularis, b: spinchter pylorus. Lambung memiliki gerakan motilitas yang bekerja secara otomatis untuk menggerakan makanan walaupun lambung dalam keadaan kosong. Kelainan motilitas lambung proksimal akan mempengaruhi proses pengosongan lambung dan proses akomodasi makanan serta menyebabkan gangguan fungsional saluran pencernaan atas (Lei & Chen 2009). Mukosa lambung proksimal tampak merah muda mengkilap dan lebih merah jika dibandingkan dengan warna mukosa laring maupun esofagus karena banyaknya vaskularisasi pembuluh darah di daerah lambung serta adanya cairan mukus yang diproduksi oleh gastrict glands dan piloric glands (Guyton & Hall

2006). Mukosa esofagus dilapisi oleh epitel pipih banyak lapis sedangkan pada mukosa lambung dilapisi oleh epitel silindris. Vaskularisasi pembuluh darah tidak teramati secara langsung karena lipatan mukosa lambung anjing yang tebal (Tams & Rawlings 2011), sehingga aliran vaskularisasi tidak terlihat. Aliran pembuluh darah yang menyuplai darah ke lambung berasal dari arteri gastric sinistra yang merupakan cabang dari arteri coeliaca berjalan pada curvatura minor menuju pylorus dan beranastomose dengan arteri pilorica (Sebastiani & Fishbeck 2005). Evaluasi vaskularisasi pembuluh darah gastrointestinal secara klinis sangat penting dilakukan karena aliran darah terlibat dalam proses patologis suatu penyakit, seperti: tumor, radang usus, iskemia, colitis, dan ulkus lambung (Mitsuoka et al. 2007). Radiograf lambung ditunjukkan pada gambar 13 setelah scope mencapai jarak 39 cm. Gambar tersebut menunjukkan posisi scope berada di spinchter esofagus bawah yang berbatasan dengan mulut lambung dan terlihat lambung berbentuk bulat memanjang dengan tampilan radiolucent. Kesan radiolucent akibat insuflasi udara ke dalam lambung serta menyebabkan lambung tampak lebih bulat. 15 Gambar 13: Radiograf lambung. a: scope, b: jantung, c: diafragma, d: lambung. Pemberian insuflasi air maupun udara sangat diperlukan agar pengamatan dan pengambilan gambar dilakukan dengan baik dan mendapatkan hasil yang optimal. Insuflasi air sangat membantu pembersihan mukosa sehingga kotoran yang menghalangi pandangan dapat dibersihkan. Insuflasi harus dilakukan dengan hati-hati karena jika insuflasi terlalu besar akan mempengaruhi vaskularisasi pembuluh darah di lambung (Tams 2005). Insuflasi yang dilakukan dengan waktu yang lama beresiko menyebabkan reposisi fundus yang tertarik ke arah kranial sehingga akan sulit dilakukan pengamatan.