BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Remaja Rosdakarya, 2003), hlm Ary h. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, (Jakarta: PT.

BAB IV ANALISIS ATAS MANAJEMEN HUMAS DALAM MENINGKAT KAN PENCITRAAN PUBLIK DI TK ANNUR TUGUREJO SEMARANG

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISA MANAJEMEN PEMBIAYAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI PERGURUAN ISLAM MATHOLI UL FALAH

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Magang

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Agar dapat menemukan pendidikan yang bermutu dan dapat meningkatkan. dalam seluruh aktifitas bidang-bidang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. secara produktif, efektif dan efisien, sehingga menghasilkan lulusan yang

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu kegiatan managing yang artinya mengelola

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, musik di dalam maupun di luar Indonesia banyak dinikmati

BAB I PENDAHULUAN. Pengelola sekolah harus mengadakan hubungan baik secara terus-menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang menuju masa depan dengan nilai-nilai, visi, misi dan strategi

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, akan diuraikan 1) konteks penelitian yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi berkembang pesat dari waktu-kewaktu. Sehingga mendorong terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sistem yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Mizan,1995), hlm Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat,

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. penting di setiap perusahaan, baik perusahaan milik pemerintah maupun swasta. PR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dalam menawarkan produknya. Berbagai macam cara dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Umbara, Bandung, 2003, hlm Ahmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudiarto, Manajemen Bimbingan dan Konseling di

BAB I PENDAHULUAN. dan teknis untuk mengisi jenjang kerja tertentu. 1. ketrampilan, dan sikap kerja, sesuai dengan unjuk kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut maka dibutuhkan

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

OLEH PROF. DR. JAMALUDDIN, M.ED KOORDINATOR WILAYAH XIII ACEH

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

BAB I PENDAHULUAN. pengaduan yang ditujukan kepada para dokter, rumah sakit, dan. pelayanan-pelayanan kesehatan lainnya (Kilisan, 2003:1).

WALI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

BAB I PENDAHULUAN. elemen yang berpengaruh secara langsung terhadap keberhasilan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin

1. PENDAHULUAN. Madrasah, dalam konteks ini Institusi Pendidikan formal yang berbasis Agama

BAB I PENDAHULUAN. rokok yang ada di Indonesia. Dari total unit usaha di industri rokok di

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations sangat berkembang saat ini dalam suatu perusahaan atau organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB I PENDAHULUAN. dunia perguruan tinggi di Indonesia, maka sangatlah logis apabila. maupun jurnal intemasional. Hal ini merupakan salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari umat manusia. Karena manusia merupakan makhluk

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), UU RI No.20 Tahun 2003 beserta penjelasannya,(bandung: Nuansa Aulia, 2008), h.114

BAB I PENDAHULUAN. tahun, mendorong timbulnya industri komunikasi secara menyeluruh. Di

Perbedaan pokok antara fungsi dan tugas Hubungan Masyarkat (Humas) yang terdapat diintansi pemerintah dengan non pemerintah (lembaga komersial)

BAB I PENDAHULUAN. agar bisa memenuhi kebutuhan pendidikan di masa sekarang dan yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pemasaran yang ada dalam perusahaan sangatlah penting melihat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Citra sebuah lembaga merupakan salah satu harta yang bernilai tinggi bagi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai unsur yang membantu menunjang melalui berbagai

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan untuk menyesuaikan visi, misi, tujuan dan strategi agar sesuai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

URGENSI PUBLIC RELATIONS BAGI PENGEMBANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Berdasarkan data penelitian yang telah diuraikan pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN. masuknya budaya asing di Indonesia membuat masyarakat melupakan

BAB I PENDAHULUAN. tanpa mengabaikan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti kegiatan produksi, keuangan, personalia dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

Produksi Media Public Relations AVI. Modul ke: 04FIKOM CORPORATE IMAGE. Fakultas. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Program Studi HUMAS

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah

Produksi Media PR Cetak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. M, telah membawa perubahan besar pada kebijakan pengembangan sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 1997, hlm Engkoswara & Aan komariah, Administrasi Pendidikan, Alfabeta: Bandung, 2012, hlm. 92.

A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana yang dijalankan secara

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu hal yang paling dibutuhkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah

UNIVERSITAS SEBELAS MARET NIM. K

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki

Kampanye Calon Ketua OSIS SMP Tarakanita 2 Jakarta Periode

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

Produksi Media Public Relations AVI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem

BAB V PEMBAHASAN. kasus. Analisis lintas kasus ini dilakukan untuk menyusun konsep yang

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan suatu perusahaan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Paska perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui, saat ini masyarakat telah kritis dan pintar akan berbagai hal. Baik

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia masih belum selesai dengan problematika sarana dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai lembaga pendidikan, sekolah tidak mungkin melepaskan manajemen hubungan masyarakat (humas). Hal itu dilakukan dalam usaha menanamkan pengertian yang baik kepada masyarakat agar masyarakat berpartisipasi terhadap sekolah. Begitu pun dengan dunia pendidikan Islam. Partisipasi masyarakat 1 dan kepercayaan masyarakat menjadi masalah satu kunci kemajuan lembaga pendidikan Islam. Partisipasi masyarakat adalah satu bentuk kerjasama yang dapat dilaksanakan sekolah dengan masyarakat. 2 Kegiatan humas mempunyai arti penting bagi sekolah karena selain sekolah berada di tengah-tengah lingkungan masyarakat, sekolah mengadakan kegiatan humas juga untuk menjalin kerjasama yang tentu saja menguntungkan kedua belah pihak. Saat ini, institusi pendidikan terlebih lembaga pendidikan Islam dihadapkan dengan tantangan global. Banyak lembaga pendidikan berlombalomba menarik simpati dan berusaha lebih dikenal masyarakat dengan berbagai kegiatan baik yang bersifat edukatif maupun yang bersifat amal demi kepentingan masyarakat. Semua itu dilakukan untuk menarik simpati, memenuhi target, dan meningkatkan jumlah siswa yang akan diperoleh tiap tahunnya. Oleh karena itu, sekolah berkewajiban memberikan penerangan tantang tujuan-tujuan, program-program, kebutuhan serta keadaan masyarakat. Dan di samping itu, sekolah juga harus mengetahui dengan jelas apa kebutuhan, harapan dan tuntutan masyarakat, terutama terhadap sekolah 1 Ngadiono menyatakan bahwa partisipasi masyarakat dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu aspek masyarakat dan potensi masyarakat. Aspek masyarakat menunjukkan seberapa jauh potensi yang dimiliki orang tua murid, masyarakat dan pemerintah, serta dukungan yang diterima sekolah dari orang tua murid, masyarakat sekitar, dan aparat pemerintah setempat, seperti desa dan kecamatan. Potensi masyarakat menunjukkan potensi yang dimiliki masyarakat sekitar, yang memungkinkan dijadikan modal bagi pengembangan sekolah bersangkutan. B. Suryosubroto, Humas dalam Dunia Pendidikan Suatu Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: Mitra Gama Widya, 2001), cet. 11, hal. 99-100. 2 B. Suryosubroto, Humas..., hal. 68. 1

dengan kata lain, antara sekolah dan masyarakat harus dibina dan dikembangkan suatu hubungan yang harmonis. Peran serta masyarakat dalam pendidikan dari segi pelaku sangat variatif mulai dari yang bersifat individual hingga kolektif. Pada pasal 54 ayat (1) UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan. Adapun dari segi bentuknya, partisipasi masyarakat itu bisa berupa gagasan, kritik membangun, dukungan dan pelaksanaan pendidikan, semua bentuk partisipasi ini menjadi penting untuk mewujudkan tanggung jawab hersama, 3 antara pihak sekolah dengan masyarakat terhadap masa depan pendidikan. 4 Ada beberapa kelompok masyarakat yang dijadikan sasaran program hubungan sekolah dengan masyarakat, yaitu keluarga, komite sekolah dan instansi terkait. Dalam hal ini di antaranya personal yang bekerja di Mathali ul Falah, komite madrasah, warga sekitar, orang tua siswa, dan pemerintah. Dalam merealisasikan sasaran program hubungan sekolah dengan masyarakat tersebut tentu dibutuhkan kemampuan dan syarat khusus dalam berhubungan dengan masyarakat (manajemen humas). Dengan adanya manajemen humas dalam pendidikan, maka akan terjalin kerjasama yang baik antarsemua pihak, baik warga sendiri (internal public) maupun masyarakat umum (external public). Mengingat banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencapai target dan tujuan maka diperlukan berbagai strategi dan kerjasama yang baik dari banyak pihak, baik intern maupun ekstern. Untuk menghadapi hal itu, strategi 3 Masyarakat yang terbina dengan baik akan merasa bahwa lembaga pendidikan itu adalah juga miliknya yaitu milik bersama, yang mereka rasa perlu dipelihara, diperhatikan dan dimajukan, mirip memelihara dan memajukan keluarga beserta tempat tinggalnya sendiri. Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), hal. 182. 4 Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam, (Malang: PT. Gelora Aksara Pratama, 2007), hal. 185-186. 2

pemasaran, pengelolaan lembaga yang baik, serta pemberian informasi yang positif kepada masyarakat sangat diperlukan. Salah satu unit yang dapat mendukung kegiatan tersebut adalah bagian kehumasan. Dalam kegiatan sehari-hari, humas memiliki tugas dan fungsi sebagai mediasi dua arah, yaitu antara lembaga dan masyarakat yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya tujuan, kebijakan, kegiatan demi kemajuan dan pencapaian citra positif lembaga pendidikan. Citra lembaga adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan. Untuk membentuk citra lembaga yang positif ditentukan oleh berbagai faktor. Hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra suatu lembaga misalnya sejarah atau riwayat lembaga yang baik, manajemen yang baik, hubungan baik dengan lembaga lain, mampu menghasilkan output yang bagus, dan peduli dengan lingkungan. Mengingat citra positif tidak bisa dibeli tapi diupayakan, maka untuk menciptakan citra positif peran humas sangat diperlukan. Fungsi dan tugas humas berbeda dengan peran marketing dan promosi. Marketing sekadar menjual jasa atau barang kepada konsumen, sedangkan humas memberi sesuatu kepercayaan dan masyarakat berupa opini dan persepsi yang baik terhadap lembaga. Jadi fungsi humas bukan membangun aset lembaga tetapi menjual kredibilitas lembaga pendidikan tersebut kepada masyarakat. Mengingat dinamika lembaga pendidikan sangat banyak dan memiliki publik yang bermacam-macam, mulai dari calon siswa, siswa, orang tua siswa, masyarakat, pemerintah dan lain-lain, maka humas perlu proaktif mencari dan menyebarkan informasi. Dengan melaksanakan hal tersebut dan dengan mendengarkan respon yang terjadi dan masyarakat maka dapat diketahui apakah tujuan institusi sudah diterima publik atau belum. Dengan mendengarkan respon dari masyarakat, banyak hal dapat diketahui oleh pihak lembaga dari apa dan bagaimana, keinginan masyarakat sampai dengan isu-isu negatif apa yang beredar di masyarakat, serta nilai positif apa yang bisa diterima. Dari respon tersebut seorang humas bisa menyimpulkan apakah tujuan lembaga sudah diterima masyarakat atau belum. 3

Masih berdasarkan respon, seorang humas bersama pihak lembaga bisa membuat langkah-langkah dan strategi yang jitu guna mendapatkan tujuan atau target yang diharapkan. Jadi dengan mendapatkan respon negatif dan positif, pihak humas akan mengelola respon tersebut dan menjelaskan kepada masyarakat secara jujur. Jadi tugas humas adalah meyakinkan kepada masyarakat apa yang telah dicapai lembaga pendidikan selama ini, dengan memberikan fakta-fakta misalnya, sarana prasarana yang baik, guru yang berkompeten, jumlah siswa yang sudah diterima ke jenjang perguruan tinggi, maupun perusahaan besar cukup banyak, siswa yang berprestasi baik tingkat nasional dan internasional cukup signifikan. Dengan pemberian informasi yang jujur dan visi yang jelas diharapkan hasil akhir yang didapat adalah respon positif atau citra positif dari masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut. Harapan lebih jauh lagi adalah lembaga pendidikan ini akan mendapatkan siswa yang lebih banyak dan menghasilkan lulusan yang lebih baik sesuai dengan tujuan dan target yang diharapkan. Matholi ul Falah adalah salah satu lembaga pendidikan Islam yang memperhatikan hubungan masyarakat. Pelaksanaan humas bisa berjalan cukup baik. Para pengelola menyadari pentingnya dukungan masyarakat dalam mengembangkan lembaga pendidikan di tengah-tengah perkembangan zaman yang semakin pesat dan persaingan yang semakin meningkat. Menyadari hal ini, maka lembaga yang sudah puluhan tahun berdiri ini tidak ingin ketinggalan dalam menarik simpati masyarakat agar mempercayakan putraputrinya untuk mengenyam pendidikan di madrasah tersebut. Upaya pihak madrasah untuk menarik simpati masyarakat ini tentu melalui humasnya. Matholi ul Falah merupakan madrasah yang sangat memperhatikan humasnya, sehingga banyak strategi yang diterapkan madrasah untuk menarik minat masyarakat. Dalam upaya meningkatkan citra lembaga, madrasah yang menggabungkan kurikulum nasional dengan salafiyah ini banyak menerapkan berbagai strategi humas untuk memperkenalkan program apa saja yang dimilikinya kepada masyarakat sekitar. Hal tersebut dilakukan dengan 4

seringnya mengadakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat, mengajak masyarakat untuk masuk ke dalam lingkungan madrasah dalam berbagai event tertentu dan lain sebagainya. Namun tidak hanya itu, yang lebih penting sebagai sikap yang harus yang dikembangkan adalah membangun persepsi dan citra positif (positive image). Selanjutnya harus mempunyai tujuan yang baik, saling mempercayai satu sama lain (mutual confidence), saling menghargai (mutual appreciation), saling pengertian antarkedua belah pihak (mutual understanding), dan memiliki rasa toleransi (tolerance). 5 Untuk membangun citra positif dari masyarakat ini, Matholi ul Falah menawarkan berbagai keunggulan, di antaranya adalah tersedianya sarana dan prasarana madrasah yang lengkap, adanya kegiatan ekstrakurikuler yang bervariasi, menampilkan berbagai prestasi yang diraih madrasah tersebut, dan lain sebagainya. Dalam memberikan wadah mengaktualisasikan diri bagi siswa, lembaga yang berada di Kabupaten Pati ini menyediakan organisasi yang hampir sama dengan OSIS pada sekolah kebanyakan yang diberi nama Himpunan Siswa Matholi ul Falah (HSM). Kegiatan ini juga bertujuan memenuhi tuntutan situasi guna mempersiapkan kader-kader potensial yang shaleh dan akrom. Di dalam organisasi kesiswaan ini terdapat ciri spesifik student government dan untuk siswi Matholi ul Falah mempunyai Himpunan sendiri yang dinamakan Himpunan Siswa Matholi ul Falah Putri (HISMAWATI). Berikut adalah aktivitas pendidikan HSM/HISMAWATI antara lain jurnalistik, musyawarah, diskusi, ceramah ilmiah, pengajian umum, drum band. Juga aktivitas berupa program pelatihan kader Taman Gizi semacam posyandu yang mampu mengangkat HISMAWATI ke jenjang permukaan Internasional. Yang mana dua medali dari UNICEF PBB telah diraihnya. Matholi ul Falah juga mempunyai kegiatan Dauroh Arabiyah (aplikasi bahasa arab) yang berada di bawah koordinasi Lembaga Pengembangan Bahasa Arab 5 Rosady Ruslan, Aspek-Aspek Hukum dan Etika dalam Aktifitas Public Relations Kehumasan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1995), hlm. 33. 5

(LPBA) serta terbentuknya semacam organisasi siswa/siswi yang berorientasi pada pengembangan bahasa arab siswa yang disebut Qismun An Nasyath yang dalam kesehariannya terus bergelut dalam bahasa tersebut. Matholi ul Falah juga mempunyai dalam pengembangan bahasa inggris, yaitu dengan mewujudkan program English Aplication. 6 Berangkat dari latar belakang masalah peneliti ingin mengkaji lebih mendalam tentang strategi humas dalam meningkatkan pencitraan lembaga Perguruan Islam Matholi ul Falah Kajen Margoyoso Pati. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penelitian ini akan difokuskan untuk mengkaji mengenai hal-hal sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap lembaga Perguruan Islam Matholi ui Falah Kajen Margoyoso Pati? 2. Strategi apa saja yang dilakukan humas dalam meningkatkan citra lembaga Perguruan Islam Matholi ul Falah Kajen Margoyoso Pati? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan dari beberapa pokok permasalahan di atas, maka tujuan penelitian dari skripsi ini adalah: a. Mengetahui persepsi masyarakat terhadap lembaga Perguruan Islam Matholi ul Falah Kajen Margoyoso Pati. b. Mengetahui strategi apa saja yang digunakan humas dalam meningkatkan pencitraan lembaga Perguruan Islam Matholi ul Falah Kajen Margoyoso Pati. 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis ataupun praktis. Dalam kaca mata teoritis diharapkan akan 2013. 6 Berdasarkan wawancara dengan staf TU Mathali ul Falah Ainur Rofiq pada 13 Januari 6

memperkaya khazanah karya ilmiah bidang manajemen pendidikan Islam. Sehingga dapat menjadi bahan referensi yang akan mendukung maju kembangnya keilmuan di Indonesia. Secara tataran praktisnya bermanfaat sebagai bahan inspirasi bagi pengelola lembaga pendidikan Islam atau madrasah yang akan memajukan program pendidikannya di bidang pengelolaan hubungan masyarakat dalam meningkatkan citra lembaga. 7