Perbandingan Tes Lari 15 Menit Balke dengan Tes Ergometer Sepeda Astrand

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)

ABSTRAK. Rommy Andika Kurniawan, Pembimbing: Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., MKes., AIF

ABSTRAK HUBUNGAN TES ERGOMETER SEPEDA FOX DAN TES BANGKU MONTOYE. Haneke Oewi, Pembimbing: Dr. Iwan Budiman, dr., MS., AIF.

ABSTRAK HUBUNGAN TES ERGOMETER SEPEDA FOX DAN TES BANGKU HARVARD. Irene Joice Poerba, Pembimbing: DR. lwan Budiman, dr, MS., AIF.

ABSTRAK. Jieni Hardiyanto, Pembimbing: Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, MKes, AIF

Pengaruh Natrium Bikarbonat Per Oral terhadap Penampilan-Sprint pada Tes Ergometer Sepeda

HUBUNGAN TES ERGOMETER SEPEDA ASTRAND DAN TES BANGKU HARVARD.

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE PROGRESIF

ABSTRAK HUBUNGAN TES ERGOMETER SEPEDA FOX DAN TES BANGKU KASCH. Hendryana, Pembimbing: DR. lwan Budiman, dr.,ms,aif.

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU MODIFIKASI HARVARD

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA FOX

Perbandingan Pengaruh Latihan Daya Tahan Aerobik dengan Parameter Laktat dan Denyut Nadi

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE ASTRAND MODIFIKASI IWAN BUDIMAN

ABSTRAK HUBUNGAN TES BANGKU ASTRAND-RYHMING TES BANGKU MODIFIKASI HARVARD. Indraji Dwi Mulyawan, 2002; Pembimbing: DR. Iwan Budiman, dr.

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU METODE YMCA

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL

Tomi Sutanto, 2007 Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, MKes, AIF

ABSTRAK. HUBUNGAN TES ERGOMETER SEPEDA MODIFlKASI YMCA DAN TES BANGKU SHARKEY

Profil Kebugaran Jasmani Mahasiswa SBM-ITB Angkatan 2007/2008 dan Hubungannya dengan Indeks Prestasi. Nia Sriramania, Dra., M.Sc.

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE MODIFIKASI YMCA

ABSTRAK HUBUNGAN TES BANGKU ASTRAND-RYHMING DAN TES 8ANGKU KASCH. Diana Ridzki, Pembimbing : Dr. 1wan Budiman, dr., MS., A1F.

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN ANTARA TES BANGKU METODE QUEEN S COLLEGE DAN TES BANGKU METODE FREKUENSI TETAP 25 KALI/MENIT

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

Pengaruh Pemberian Teh Hitam terhadap VO 2 max dan Pemulihan Denyut Nadi Pasca Melakukan Latihan Treadmill

Usep suhendra, Pembimbing: Dr. Iwan budiman, dr., MS.

PENGAJUAN PROPOSAL SKRIPSI STUDI EKSPLORATIF MODEL ALAT PENGUKUR KESEGARAN JASMANI PADA IBU IBU PKK DESA KARANGJATI KEC. BERGAS

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA

PRINSIP PROGRAM OLAHRAGA UNTUK KESEHATAN

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU QUEEN S COLLEGE

BAB III METODE PENELITIAN. membuktikan sesuatu atau untuk mencari sebuah jawaban.

TES PENGUKURAN KAPASITAS AEROBIK

ABSTRAK HUBUNGAN TES BANGKU QUEEN'S COLLEGE DAN TES BANGKU MODIFIKASI HARVARD. Khomainy Alamsyah,2002. Pembimbing : DR. Iwan Budiman dr.

ABSTRAK HUBUNGAN TES BANGKU ASTRAND-RYHMING DAN TES FOSTER

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TREADMILL METODE BRUCE DAN TES BANGKU METODE TINGGI TETAP 25 CM

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS XI (SEBELAS) SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN TES ERGOMETER SEPEDA FOX DAN TES FOSTER

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

Hubungan Antara Gaya (Yundhi Arfianto) Kata kunci: Gaya Hidup sehat, Tingkat Kesegaran Jasmani, Kelas VIII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

Bintoro Widodo-Pemberian Latihan Aerobik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

PENGARUH PEMBERIAN PISANG (MUSA PARADISIACA) TERHADAP KELELAHAN OTOT (AEROB DAN ANAEROB) PADA ATLET SEPAK TAKRAW

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

LATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Tim Nasional PSSI

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

Key word : Sprint, interval anaerob training, work interval, rest interval.

HUBUNGAN MINUMAN ISOTONIK DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL PADA MAHASISWA JPOK UNLAM BANJARBARU

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PERUBAHAN VO 2 MAX PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA TUGU MUDA SEMARANG USIA TAHUN

Azizil Fikri STKIP PGRI Lubuklinggau Diterima: 16 Mei 2017; Lolos: 26 Mei 2017; Dipublikasikan: 31 Mei 2017.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BUAH PISANG

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kualitas hidup seseorang, akan tetapi nilai kebugaran jasmani

BAB I PENDAHULUAN. cendrung untuk sedenter atau tidak banyak melakukan kegiatan. Sekarang ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. ketahanan dan pemulihan kardio-respirasi selama latihan fisik. Hal ini

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik dengan baik untuk memacu semangat belajar.

MANFAAT SENAM BAGI KESEHATAN

ANALISIS DAN PROFIL TINGKAT KEBUGARAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

SILABUS DAN SAP JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BIDANG STUDI PJKR

DAFTAR PUSTAKA. 1. Giriwijoyo S, Sidik DZ. Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). Bandung: PT Remaja Rosdakarya; h

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif adalah

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Hakikat Kebugaran / Kesegaran Jasmani. tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas.

BAB I PENDAHULUAN. mengukur ketahanan kardiorespirasi adalah dengan mengukur volume konsumsi

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992).

NARASI BENTUK-BENTUK TES KEBUGARAN JASMANI BAGI KARYAWAN

PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN BEROKSIGEN TERHADAP NILAI KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 Max) DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TREADMILL METODE BRUCE DAN TES BANGKU METODE TINGGI TETAP 17,5 CM

KESEGARAN KARDIORESPIRASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2015/2016. E-Journal

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

F fitness. Since the achievement of the aerobics fitness takes time, it is

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PEGAWAI ADMINISTRASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Menurut Irianto (2004: 2),

BAB I PENDAHULUAN. membuat penampilan menarik, kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang

Pengaruh Latihan Senam Haji Terhadap Peningkatan Daya Tahan Jantung Paru Pada Calon Jamaah Haji Non Resiko Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

Gede Eka Budi Darmawan 1

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALUI PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN RUSADI PARYANTO NIM : F

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Kata Kunci: Kadar Lemak, Status Gizi, Kapasitas Vital Paru, Kesegaran Jasmani.

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana Strata-1 Kedokteran Umum

LAMPIRAN. VO2MAXsebelum1 VO2MAXsesudah1 VO2MAXselisih1 VO2MAXsebelum2 VO2MAXsesudah2 VO2MAXselisih2. Tests of Normality.

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

ABSTRAK PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP KEWASPADAAN DAN KETELITIAN PADA PRIA DEWASA

2015 PERBANDINGAN HASIL AEROBIC MAXIMAL CAPACITY (VO2MAX) MENGGUNAKAN LABORATORIUM TEST DAN FIELD TEST PADA PEMAIN BOLA BASKET

SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMA NEGERI 2 BOJONEGORO (Studi pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Bojonegoro)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen tidak murni. Penelitian

LAPORAN KEGIATAN PROGRAM PPM KERJASAMA TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK PEMBERIAN AIR MINERAL DAN AIR ISOTONIK TERHADAP ENDURANCE

Transkripsi:

Perbandingan Tes Lari 15 Menit Balke dengan Tes Ergometer Sepeda Astrand Iwan Budiman Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung Abstract The study of fitness test had been done to 46 students with Balke method running test during 15 minutes and Astrand ergocycle test. The objective of this study is compare the result test of Balke 15 minutes running test and Astrand ergocycle test. The study based on field experiment by comparing Balke 15 minutes running test and Astrand ergocycle test. The subjects of the study were 46 students of Senior High School. By Blake method the subjects have to run or walk during 15 minutes, while with Astrand method they have to cycle the ergocycle. Statistical analysis used t paired test. The result of VO 2 max of Balke test is 43.25 mlo 2 /kg BW/minute, it is not significantly different with VO 2 max of Astrand test that is 42.79 ml O 2 /kg BW/minute (p > 0.05). Balke test is accurately enough to measure fitness of many persons in one occation, whereas Astand test is to measure only one person in one occation. Balke test can be used in school and in public gyms. Keywords : Balke 15 minutes running test - Astrand ergocycle test Pendahuluan Pada zaman sekarang ini kebugaran sudah menjadi kebutuhan bagi setiap manusia untuk dapat melakukan aktivitas hidup semaksimal mungkin. Setiap aktivitas yang kita lakukan memerlukan kondisi tubuh yang baik. Untuk mendapatkan kondisi tubuh yang baik tersebut tentunya diperlukan pula kebugaran yang cukup. Dan kita mengetahui untuk mencapai kebugaran tersebut salah satunya adalah dengan berolahraga secara teratur. Ada beberapa pengertian tentang kebugaran diantaranya kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa merasa lelah. 1 Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugas sehari-hari dengan baik, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak. 2 Menurut Sutarman (1975) kesegaran jasmani adalah suatu aspek, ialah aspek fisik dari kesegaran yang menyeluruh (total fitness) yang memberi kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan (stress) fisik yang layak. 3 Selain itu menurut The Committee on Exercise dari American Heart Association suatu kebugaran atau kesegaran fisik adalah kapasitas umum untuk menyesuaikan diri dan bereaksi dengan baik terhadap kerja fisik. Seseorang dikategorikan fit jika dapat menghadapi kebutuhan gerakan dan kerja sehari-hari dengan aman dan efektif termasuk untuk kerja duduk dan aktif, memenuhi fungsinya dalam keluarga dan masyarakat, serta dapat menikmati kegiatan rekreasi pilihannya tanpa merasa lelah. 4 91

JKM. Vol. 7, No. 1, Juli 2007: 91-94 Tes kebugaran merupakan tes kemampuan sistem kardiorespirasi dan sistem muskuler. 1, 5, 6 Tes ini dapat berupa tes maksimal dan tes submaksimal, tes Balke merupakan tes maksimal dan tes Astrand merupakan tes submaksimal. 7 Pada tes maksimal respons kardiovaskuler adalah maksimal, yaitu denyut nadi mencapai denyut nadi maksimal dan frekuensi respirasi juga mencapai frekuensi maksimal. Pencapaian denyut nadi dan frekuensi respirasi yang maksimal ini juga disebabkan oleh sekresi epinefrin dan norepinefrin yang maksimal juga. Pada tes submaksimal, denyut nadi yang dicapai hanya sampai 85% denyut nadi maksimal sedangkan frekuensi respirasi mengikuti pencapaian denyut nadi 85% denyut nadi maksimal. Macam-macam tes kebugaran, yaitu : A. Tes kebugaran lapangan 1. Tes Balke lari selama 15 menit 2. Tes Cooper lari selama 12 menit. B. Tes kebugaran laboratorium. 1. Tes Treadmill, merupakan tes maksimal, yang paling sering dipakai adalah protokol Bruce. Hasil tes adalah nilai kebugaran dalam Mets atau dalam ml O 2 /kg BB/menit. 2. Tes Ergometer sepeda, merupakan tes submaksimal, yang sering dilakukan adalah adalah tes ergometer sepeda Astrand dan Fox. Hasil tes adalah nilai kebugaran dalam ml O 2 /kg BB/menit. 3. Tes Bangku, merupakan tes submaksimal, yang paling sering dilakukan adalah tes bangku Astrand, Queen s College. Hasil tes adalah nilai kebugaran dalam skor atau dalam ml O 2 /kg BB/menit. Tes lapangan lari 15 menit Balke merupakan tes maksimal di lapangan, tes ini merupakan tes lapangan yang baik dan sering digunakan untuk tes kebugaran atlet bersama dengan tes lari 12 menit dari Cooper. Subjek yang akan di tes diminta untuk menempuh jarak sejauh mungkin dalam waktu 15 menit, dengan cara berlari atau jalan, subjek tidak boleh berhenti diam atau istirahat di lintasan. Kebugaran subjek dapat dihitung dengan rumus VO 2 max ml O 2 /kg BB/menit = 0.172 (( a : 15 ) 133 ) + 33.3, a = jarak yang ditempuh selama lari 15 menit dalam meter. 8 Maksud penelitian ini adalah membandingkan hasil tes kebugaran cara lari 15 menit dari Balke dengan cara ergometer sepeda dari Astrand. Bahan dan Cara Penelitian Bahan Penelitian : subjek penelitian adalah 46 siswa SMA pria yang berumur antara 18 21 tahun. Variabel perlakuan adalah : Lari 15 menit Balke yaitu lari atau jalan terus menerus selama 15 menit. Tes ergometer sepeda Astrand yaitu mengayuh sepeda dengan beban pada sepeda statis sampai didapatkan denyut nadi antara 120 170 per menit. Variabel respons yaitu volume oksigen dalam ml yang digunakan oleh tubuh per kilogram berat badan per menit. Persiapan sebelum tes: Sehari sebelum tes naracoba : 1. tidak boleh melakukan aktivitas fisik yang melelahkan. 2. harus cukup tidur. 92

Perbandingan Tes Lari 15 Menit Balke dengan Tes Ergometer Sepeda Astrand (Iwan Budiman) 3. makan teratur. 4. tidak boleh minum kopi, coklat, cocacola, makanan atau minuman yang mengandung antihistamin, diazepam seperti obat flu atau obat sakit badan. Pada hari akan tes: 1. tes dilakukan minimal 2 jam setelah makan ringan atau 4 jam setelah makan banyak. 2. tidak boleh merokok. 3. pakaian tidak ketat, cukup longgar, enak dipakai dan tidak mengganggu gerakan tubuh, untuk laki-laki memakai celana pendek. Prosedur tes Balke : 1. Naracoba berlari mengelilingi lintasan sepanjang 400 m selama 15 menit, secepat mungkin. 2. Naracoba selama 15 menit itu tidak boleh berhenti, tetapi harus berlari atau jalan. 3. Ukur jarak yang ditempuh oleh naracoba selama 15 menit itu, dari jarak itu dapat dihitung berapa VO 2 max nya dalam ml O 2 /kg BB/menit. Prosedur tes ergometer sepeda Astrand: 1. naracoba mengayuh sepeda untuk pemanasan dengan beban awal 25 watt dengan kecepatan 50 rpm selama 3 menit. 2. dilanjutkan dengan penambahan beban 25 watt dengan kecepatan 50 rpm, tiap beban dilakukan selama 6 menit. 3. hitung DN (Denyut Nadi) tiap menit untuk setiap beban, sampai tercapai DN diantara 120-170 kali per menit. 4. timbang BB. 5. dari BB dan DN tiap beban hitung VO 2 max, VO 2 max yang didapat dikoreksi sesuai umur, setelah dibagi BB, maka hasil yang didapat berupa VO 2 max dalam ml O 2 /kg BB/menit. Hasil dan Pembahasan Dari hasil tes Balke didapatkan VO 2 max rata-rata 43.25 ml O 2 /kg BB/menit, sedangkan dari hasil tes ergometer sepeda Astrand didapatkan VO 2 max rata-rata 42.79 ml O 2 /kg BB/menit. Dari hasil perhitungan dengan tes t yang berpasangan didapatkan t hitung = 1.48 yang lebih kecil dari t tabel = 2.01, jadi antara VO 2 max hasil tes Balke tidak berbeda nyata dengan VO 2 max hasil tes ergometer sepeda Astrand (p > 0.05). Tes Balke secara luas banyak dipakai untuk memeriksa kebugaran atlet atau masyarakat yang berolahraga, keuntungan tes Balke adalah tes ini dapat dipakai untuk mengukur kebugaran banyak orang sekaligus dengan hasil yang cukup akurat, sedangkan tes ergometer sepeda Astrand hanya dapat dipakai untuk mengukur kebugaran seorang demi seorang, sehingga memakan waktu lama. Kerugian tes Balke adalah memerlukan lintasan untuk lari, yang standard adalah lintas sepanjang 400 meter. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Hasil tes lari 15 menit Balke tidak berbeda dengan hasil tes ergometer sepeda Astrand, tes Balke cukup akurat untuk mengukur kebugaran banyak orang sekaligus, sehingga menghemat biaya dan waktu. Saran Tes Balke dapat dipakai di sekolah-sekolah atau di tempat olahraga umum untuk mengukur kebugaran 93

JKM. Vol. 7, No. 1, Juli 2007: 91-94 banyak orang sekaligus dengan cukup akurat, hemat biaya dan waktu. 94

Perbandingan Tes Lari 15 Menit Balke dengan Tes Ergometer Sepeda Astrand (Iwan Budiman) Jarak m VO 2 max Astrand Balke- Astra Jarak m VO 2 max Astrand Balke- Astra 2810 42.65 46.11-3.46 3102 45.99 40.73 5.26 3080 45.74 46.21-0.47 3280 48.03 46.2 1.83 2690 41.27 42.21-0.94 2400 37.94 38.37-0.43 2440 38.4 39.46-1.06 2820 42.76 43.17-0.41 2870 43.33 43.01 0.32 2630 40.58 39.41 1.17 3420 49.64 48.48 1.16 2450 38.52 38.98-0.46 3102 45.99 42.59 3.4 2540 39.55 43.47-3.92 2520 39.32 39.98-0.66 2620 40.47 39.97 0.5 2710 41.5 42.26-0.76 2580 40.01 38.55 1.46 2560 39.78 38.38 1.4 3380 49.18 48.54 0.64 2980 44.59 40.27 4.32 2860 43.22 47.08-3.86 2960 44.37 43.01 1.36 2860 43.22 41.99 1.23 2680 41.15 45.05-3.9 2555 39.72 39.96-0.24 2550 39.66 38.88 0.78 3160 46.66 42.66 4 2580 40.01 39.09 0.92 3140 46.43 43.29 3.14 3075 45.68 43.14 2.54 2820 42.76 42.37 0.39 3090 45.86 43.19 2.67 2875 43.39 43.24 0.15 3075 45.68 46.97-1.29 2970 44.48 45.08-0.6 2850 43.1 44.48-1.38 2585 40.07 40.21-0.14 Total 1989.7 1968.15 2500 39.09 40.22-1.13 ratarata 43.25435 42.78587 3080 45.74 46.69-0.95 2950 44.25 44.17 0.08 Rata-rata = 0.468478 2660 40.93 40.76 0.17 sd = 2.143661 3285 48.09 46.83 1.26 n = 46 3310 48.38 46.76 1.62 t hitung = 1.482218 2990 44.71 44.52 0.19 t tabel 45,5% = 2.014 3260 47.81 42.16 5.65 Daftar Pustaka 1. Astrand, P.O. and K. Rodahl. Textbook physiological bases of exercise. 3 rd ed. New York :McGrawHill Book Company, 1986. 2. Sadoso Sumosardjuno. Olahraga dan Kesehatan dari A sampai dengan Z. Jakarta: Pustaka Kartini, 1989. 3. Muhamad Prihadi. Kesegaran Jasmani. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, 1979. 4. Hasjim Effendi. Fisiologi Kerja dan Olahraga serta Peranan Tes Kerja Untuk Diagnostik. Bandung: Penerbit Alumni, 1983. 5. Brooks, G.A., and Fahey, T.D. Exercise Physiology. New York: MacMillan Publishing Company, 1985. 95

JKM. Vol. 7, No. 1, Juli 2007: 91-94 6. Fox, EL, RW Bower and ML Foss. The Physiological Basis of Physical Education and Athletics. 4 th ed. WB Saunders College Publishing, 1988. 7. Lamb, D.R. Respon and Adaptation Physiology of Exercise. Edisi: 2. New York: Macmillan Publishing Company, 1984. 8. Pyke, Frank. Better Coaching. 1 st ed. Australian Coaching Council, Incorporated, 1991 96