2016 PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PROSEDUR INVENTARISASI KANTOR TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

Walikota Tasikmalaya

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5494);

MAKSUD DAN TUJUAN. sebagai acuan pemberian izin belajar, keterangan lulus pendidikan dan ujian penyesuaian kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil.

BAB 1 PENDAHULUAN. manusialah yang menjalankan fungsi-fungsi manajemen yaitu POAC ( Planning,

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

DATA / PROFIL UNIT KERJA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 062 TAHUN 2017

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. penilaian justru lebih lengkap dan detail karena sifat-sifat yang berkaitan dengan

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung merupakan suatu lembaga Dinas Daerah

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 85 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.29/Menhut-II/2007 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2014 T E N T A N G

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

2015 PENGARUH GAJI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA GURU HONORER SMK BINA WARGA BANDUNG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG

MEMUTUSKAN : 2 Bagian Hukum Setda Kab. Banjar

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik adalah mengenai kinerja karyawan pemerintahan. Salah satu kantor

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 30 TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yang professional semuanya

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

Tabel 3.1 Jumlah PNS Berdasarkan Golongan Ruang Tahun 2014

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

Magister (S-2), Dokter, Apoteker

JENIS BELANJA PEGAWAI BARANG & JASA MODAL =

B U P A T I T A N J U N G J A B U N G T I M U R

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 1 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2014

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

Grafik 3.2 Perbandingan Jumlah PNS berdasarkan Jenis Kelamin Tahun Tabel 3.3 Jumlah PNS Berdasarkan Eselon Per Jenis Kelamin Tahun 2012

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah kota Malang mengharapkan supaya semua pegawai negeri tak

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

E. PERSYARATAN Bagi Pegawai Negeri Sipil yang akan mengajukan Tugas Belajar harus memenuhi persyaratan umum dan khusus :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BAB I PENDAHULUAN. kepadanya dengan baik dan benar sesuai peraturan yang berlaku.

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-709/K/JF/2009

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1. FORM PENGIMPUTAN 1. 1 DATA BASE PNS DATA UTAMA PNS Data Pribadi NIP Baru Nip Lama Nama Gelar Depan Gelar Belakang Tempat

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 34 TAHUN 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

-2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Un

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Kenaikan Pangkat PNS. 1. Juru Muda, Ia. 2. Juru Muda Tingkat 1, Ib. 3. Juru, Ic. 4. Juru Tingkat 1, Id. 5. Pengatur Muda, IIa

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2015

Tabel 3.1 Jumlah PNS Berdasarkan Golongan Ruang Tahun 2013

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

2016, No Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Kepegawaian Negara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sip

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 473 TAHUN 2010

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

SOSIALISASI KETENTUAN TAMSIL WONOSOBO, JULI 2016

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 97 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Karyawan atau tenaga kerja merupakan asset utama dan sangat

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 31 TAHUN 2012 TENTANG

Tutorial Singkat Tentang Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Untuk Jabatan Fungsional Tertentu Guru Oleh: St. Rudi Muryanta, S.Ag.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap perusahaan maupun instansi pemerintahan, sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting karena sumber daya manusia merupakan elemen dasar yang menggerakan seluruh aktivitas perusahaan. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan sangat dipengaruhi oleh kontribusi pegawai sebagai unsur manusia di dalamnya. Kinerja pegawai negeri sipil (PNS) baik PNS pusat maupun PNS daerah saat ini mendapatkan sorotan karena buruknya produktivitas kerja pegawai dikalangan PNS. Masalah ini harus segera di atasi secara serius dengan adanya sikap tegas bagi para pegawai PNS. Hal ini dipertegas oleh pernyataan dari hasil wawancara dengan Mulyana selaku Ketua Sub Bagian Kepegawaian Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat bahwa, Kinerja pegawai disini masih kurang memuaskan karena masih ada pegawai yang acuh terhadap pekerjaannya, sulitnya mengikuti budaya, dan kurang produktif dalam pekerjaan. Masalah mengenai produktivitas pegawai di Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada tabel data penilaian capaian sasaran kerja yang berisi tingkat penyelesaian tugas pegawai:

2 Tabel 1.1 Penilaian Capaian Sasaran Kerja Pegawai Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 No Kegiatan Tugas Tambahan Target Realisasi 1 Memproses usulan ijin belajar dan pencantuman gelar Presentase Ratarata Tugas Tidak Selesai Dikerjakan 111 98 11,7% 2 Memproses usulan karis karsu 230 206 10,4% 3 Memproses kenaikan gaji berkala Kab. Subang, Kota Bekasi, Kab. Bekasi 190 172 9% 4 Memproses karpeg 51 49 4% 5 6 7 8 Memproses kenaikan pangkat guru SLB Memproses penilaian angka kredit Kab. Subang, Kota Bekasi, Kab. Bekasi Membuat surat pengantar ke BKD Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggungjawaban 18 15 16,7% 3185 2859 10,2% 18 17 6% 1 1 0% Sumber: Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, 2014. Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari beberapa tugas yang harus dilaksanakan oleh pegawai pada Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat hanya satu tugas yang mencapai target dan yang lainnya belum dapat mencapai target. Beberapa tindakan yang mencerminkan kurangnya produktivitas pegawai tercermin dalam rekapitulasi kehadiran pegawai Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

3 Tabel 1.2 Rekapitulasi Kehadiran Pegawai Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2012-2014 Tahun Kehadiran (%) Ketidakhadiran (%) Terlambat Masuk (%) Cepat Pulang (%) 2012 85,7 14,2 18,3 22,3 2013 92,5 7,5 18,7 19,5 2014 71,7 28,3 19,2 20,1 Sumber: Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, 2012-2014. Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa persentase terlambat masuk, cepat pulang dan ketidakhadiran tanpa keterangan (alfa) mengalami kenaikan pada tahun 2014. Tindakan yang diambil oleh instansi adalah dengan memberikan surat peringatan sebanyak tiga kali sesuai dengan PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Aparatur. Dampak dari ketidaktaatan pegawai terhadap peraturan berpengaruh pada rendahnya produktivitas kerja pegawai sehingga tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dalam memahami dan memecahkan masalah fenomena belum optimalnya produktivitas kerja pegawai pada Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, maka diperlukan pendekatan tertentu untuk memecahkan masalah tersebut. Berdasarkan permasalahan yang dikaji maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teori manajemen sumber daya manusia. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Fokus kajian dalam penelitian ini adalah masalah rendahnya tingkat produktivitas pegawai khususnya pengaruh kompetensi pada Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Produktivitas kerja pegawai merupakan salah satu aspek yang menjadi dasar terciptanya kualitas kerja. Produktivitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor yang melekat di dalam diri individu atau pegawai.

4 Berdasarkan hasil kajian secara empirik terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja pegawai Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, diduga faktor determinan yang paling berpengaruh terhadap produktivitas kerja adalah kompetensi. Oleh karena itu, masalah rendahnya produktivitas kerja akan dikaji dalam perspektif kompetensi. Gambaran kompetensi berdasarkan tingkat pendidikan formal di Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut: Tabel 1.3 Tingkat Pendidikan Pegawai Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai Persentase (%) SD 0 0 SMP/ Sederajat 0 0 SMA/ Sederajat 26 55,3 Diploma 0 0 S1 20 42,5 S2 1 2,2 S3 0 0 JUMLAH 47 100 Sumber: Diolah dari Data Pegawai Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, 2014. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar pegawai Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mayoritas berlatarbelakang pendidikan setingkat SMA yaitu 26 orang. Pada saat mewawancarai beberapa pegawai, ternyata masih banyak ketidaksesuaian antara tingkat pendidikan dan jurusan pendidikan yang diemban. Selain itu, ada beberapa pegawai yang memiliki gelar kesarjanaan yang tidak sesuai dengan profesinya seperti lulusan dari fakultas hukum yang bekerja pada bagian kepegawaian dan umum. Tentu saja kompetensi yang mereka miliki tidak sesuai dengan pekerjaan yang mereka jalani. Di lingkungan PNS pangkat tidak selalu mencerminkan kompetensi atau prestasi, karena pangkat ditetapkan berdasarkan ijazah tertinggi yang dimiliki pegawai serta masa kerja pemerintahan. Sebagai contoh, lulusan SD diberi pangkat I/A, SMP diberi pangkat I/B, SMA diberi pangkat II/A, D3 diberi

5 pangkat II/B, S1 diberi pangkat III/A, dan S2 diberi pangkat III/B. Dengan tidak membedakan keahlian yang mereka miliki, golongan atau pangkat pasti akan naik setelah 4 tahun. Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini yaitu, penurunan produktivitas kerja pegawai yang terjadi di Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, maka instansi diduga perlu untuk meningkatkan kompetensi guna meningkatkan produktivitas kerja. Berdasarkan pernyataan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat kompetensi pada Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat? 2. Bagaimana tingkat produktivitas kerja pegawai pada Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat? 3. Seberapa besar pengaruh tingkat kompetensi terhadap tingkat produktivitas kerja pegawai pada Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan ruang lingkup permasalahan sebagaimana dirumuskan di atas penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui gambaran tingkat kompetensi pada Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. 2. Mengetahui gambaran tingkat produktivitas kerja pegawai pada Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. 3. Menganalisis seberapa besar tingkat pengaruh kompetensi terhadap tingkat produktivitas kerja pegawai pada Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

6 1.4 Manfaat/ Signifikansi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan baik secara teoritik maupun praktis. 1. Secara teoritik Bagi penulis penelitian ini akan menjadi sesuatu yang sangat berarti, karena penulis dapat memperoleh wawasan yang berkaitan dengan kompetensi pegawai, selain itu pula penulis dapat membedakan antara apa yang terjadi di dunia pendidikan nyata, dengan ilmu dan teori yang penulis dapatkan selama duduk di bangku kuliah dan hasil penelitain ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia. 2. Kegunaan Praktis Bagi dinas pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna memberikan informasi tambahan pada Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dan sebagai bahan bagi pembaca atau pihak yang membutuhkan informasi dan data yang relevan dari hasil penelitian, khususnya mengenai kompetensi dan produktivitas pegawai.