BAB I PENDAHULUAN. masa-masa yang amat penting dalam kehidupan seseorang khususnya dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi

PENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini kita dihadapkan pada berbagai macam penyakit, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat beberapa karakteristik anak autis, yaitu selektif berlebihan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terbebas dari

BAB I PENDAHULUAN. Stres merupakan kata yang sering muncul dalam pembicaraan masyarakat

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tinggi. Perkembangan masyarakat dengan kemajuan

BAB V PENUTUP. menjadi tidak teratur atau terasa lebih menyakitkan. kebutuhan untuk menjadi orang tua dan menolak gaya hidup childfree dan juga

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kebahagiaan seperti misalnya dalam keluarga tersebut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan dari setiap

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan. Masalah tersebut dapat berupa hambatan dari luar individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang mampu menjadi jembatan menuju kemajuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini banyak bermunculan berbagai jenis penyakit yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pratama Abadi Industri adalah perusahaan yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi merupakan istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang untuk dapat beraktivitas dengan baik. Dengan memiliki tubuh yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang didirikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan. Penyakit-penyakit kronis tersebut, di antaranya: kanker,

Kesehatan Mental. Mengatasi Stress / Coping Stress. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Deficiency Syndrome) merupakan salah satu penyakit yang mematikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu lembaga yang memberikan pelayanan

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai seorang ibu. Wanita sebagai Ibu adalah salah satu dari kedudukan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki masa pensiun merupakan salah satu peristiwa di kehidupan

BAB II LANDASAN TEORITIS. reaksi fisik yang disebabkan karena persepsi seseorang terhadap kehilangan (loss).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan

BAB I. Indonesia terdiri dari beberapa pulau yang tersebar begitu luas dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Lampiran 1 : Data Penunjang dan Kuesioner Strategi Penanggulangan Stres. Kuesioner Strategi Penanggulangan Stres

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

BAB I PENDAHULUAN. pada pembangunan di sektor ekonomi. Agar dapat bersaing antar bangsa, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perawat dalam pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai tenaga

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang otomotif, setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk belajar bagi setiap individu dengan mengembangkan dan mengasah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, kedaulatan Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah

BAB V PEMBAHASAN. A. Rangkuman Hasil Penelitian. Subjek NA, ARW, dan ITM adalah beberapa dari mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang terancam mengalami kebangkrutan karena tidak

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak berhak memperoleh pendidikan yang layak bagi kehidupan mereka,

BAB I PENDAHULUAN. membahas suatu permasalahan atau fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Coping Stress. gunakan dalam menghadapi situasi stressfull (dalam Smet, 1994).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan. pembangunan pada berbagai bidang. Dalam melaksanakan pembangunan dan

BAB I PENDAHULUAN. tulis ilmiah atau skripsi merupakan persyaratan wajib bagi mahasiswa yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal yang umumnya

STRESSOR DAN KOPING MAHASISWA PEMBELAJARAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

STRATEGI KOPING PADA LANSIA YANG DITINGGAL MATI PASANGAN HIDUPNYA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di masyarakat. Mahasiswa minimal harus menempuh tujuh semester untuk dapat

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. diwarnai dengan berbagai macam emosi, baik itu emosi positif maupun

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan pekerjaan ataupun kegiatan sehari hari yang tidak. mata bersifat jasmani, sosial ataupun kejiwaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan maksimal,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terhadap orang lain, khususnya terhadap lawan jenis. Perasaan saling mencintai,

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

BAB I PENDAHULUAN. mempertaruhkan waktu dan tenaganya untuk mengumpulkan pundi-pundi uang.

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan

BAB I PENDAHULUAN. individual yang bisa hidup sendiri tanpa menjalin hubungan apapun dengan individu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

BAB V PEMBAHASAN. A. Rangkuman Hasil. Usia anak pada saat didiagnosis memiliki epilepsi berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan atau sekolah dapat tercapai dengan lebih efektif dan efisien (Zamroni,

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam. Tak seorang pun bisa terhindarkan dari stres.

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu di dunia ini melewati fase-fase perkembangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sekolah merupakan sarana untuk menuntut ilmu yang di percaya

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal. Secara internal, kedaulatan NKRI dinyatakan dengan keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era pasar bebas banyak tantangan dan persaingan harus dihadapi

L1. Aktivis Gereja. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipilih oleh calon mahasiswa dengan berbagai pertimbangan, misalnya dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Strategi Coping. ataupun mengatasi Sarafino (Muta adin, 2002). Perilaku coping merupakan suatu

I. PENDAHULUAN. istilah remaja atau adolenscence, berasal dari bahasa latin adolescere yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak

BAB I PENDAHULUAN. awal yaitu berkisar antara tahun. Santrock (2005) (dalam

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat beradaptasi dengan baik maka ia akan memiliki kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. alam dan memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif. Oleh karena itu penduduk Indonesia

BABI PENDAHULUAN. menjelang saat-saat kematian, rasa cemas kerap kali singgah dalam diri manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Secara umum pendidikan perguruan tinggi bertujuan untuk

LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. oleh individu. Siapapun bisa terkena stres baik anak-anak, remaja, maupun

BAB V PENUTUP. Mahasiswa IAIN Tulungagung sebagai berikut:

PSIKOLOGI UMUM 2. Stress & Coping Stress

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan menjadi mahasiswa di suatu perguruan tinggi.

PENDAHULUAN. seperti ayah, ibu, dan anak. Keluarga juga merupakan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali

`BAB I PENDAHULUAN. mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Suasana kebingunan ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jiwa, kepribadian serta mental yang sehat dan kuat. Selayaknya pula seorang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu interaksi atau hubungan timbal

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rentang kehidupan, individu berkembang dari masa kanak-kanak

BAB II KAJIAN TEORI. Mahasiswa adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia akan mengalami fase perkembangan, dimulai dari fase bayi, fase anak, fase remaja, fase dewasa dan perubahan yang signifikan dalam tahap perkembangan mulai terlihat pada fase remaja. Pada masa remaja, individu sudah menyadari sifat-sifat yang baik dan buruk, karena fase remaja dianggap sebagai masa-masa yang amat penting dalam kehidupan seseorang khususnya dalam pembentukan kepribadian individu. Pada fase ini remaja umumnya sedang duduk di bangku sekolah menengahdan dapat menyelesaikannya pada usia kurang lebih 18 tahun (Monks, 2002). Setelah fase remaja terlewati, seorang individu akan masuk ke tahap dewasa.bila masa-masa sebelumnya dapat dianggap sebagai umur-umur pola pembentukan (formative years), maka fase dewasa ini secara umum adalah unsurunsur pemantapan diri terhadap pola hidup baru. Setelah individu lulus daribangku sekolah menengahumum (SMU), umumnya individu tersebut akan melanjutkan pendidikannya keperguruan tinggi, dan mulai serius belajar demi karir di masa yang akan datang (Allport dalam Alwisol, 2009). Individu yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi akan mendapatkan status sebagai mahasiswa. Sebagai seorang mahasiswa, individu akan menghadapi beban dan tanggungjawab layaknya sebagai seorang mahasiswa. Selain tuntutan

dari pendidikannya ia juga memiliki peran dan tanggung jawab seperti individu lainnya. seperti tanggung jawab kepada orang rtua, keluarga maupun lingkungan sosialnya. Bagi mahasiswa yang berasal dari luar kota ia harus menyewa tempat tinggal sementara sampai ia menyelesaikan studinya. Artinya individu tersebut akan memiliki satu tantangan baru yaitu penyesuaian diri dengan lingkungan sosial barunya, selain penyesuaian terhadap beban-beban kuliahnya. Begitu juga dengan beban ekonomi yang bertambah. Individu maupun orang tua harus mengeluarkan biaya tempat tinggal selain biaya pendidikan. Seperti petikan wawancara peneliti dengan 2 orang mahasiswa berikut ini. Berikut petikan wawancara dengan NP, mahasiswa semester 6 pada universitas x : Gue merasa insomnia sekitar 2 minggu yang lalu, kalau ditanya soal penyebabnya, yaa sepertinya gue stress dech. Yang bikin gue stress sich macem-macem, kayak kuliah masih dibayarinsama orang tuadan itu jadi beban tersendiri buat gue, soalnya mereka juga menuntut gue untuk dapat nilai bagus dan menyelesaikan kuliahtepat waktu,,engga boleh banyak mainmain. Gue sendiri sich ingin cepat selesai kuliah kalau bisa dapet gelar cumlaud..hehehe..amin..biar jadi kebanggan tersendiri. Tapi ada aja hambatannya dalam menjalani kuliah, kayak banyak tugas kuliah yang dikasih dosen, apalagi kalau barengan deadlinenya bikin gue kewalahan bisa jadi sampai stress kali gue. Kalau ditanya soal kondisi lingkungan ada sich beberapa hambatan,kayak dapet kelompok tugas yang orangorangnya engga asik, terus dapet dosen yang engga enak. itu aja kali ya yang menurut gue sebagai penyebab gue stress sampai gue susah tidur (insomnia). Kenapa gue bisa insomnia,, ya itu karna itu tadi, gue stress kali ya.. Maka dari itu gue berusaha untuk menghadapi hambatan yang ada dan mencoba menyelesaikannya dengan cara, misalkan menyelesaikan tugas kampus, belajar yang bener biar dapet nilai bagus, mau engga mau yaa harus menghadapi

juga dosen yang engga enak itu. Kalau sedang ga bisa tidur (insomnia) guebiasanya minum obat tidur, baca Al Quran atau baca-baca buku pelajaran kuliah.(wawancara pribadi, Maret 2013). J mahasiswa semester 7 universitas x, sebagai berikut: Aku mengalami insomnia sekitar 3 minggu belakangan ini, kalau penyebabnya aku engga ngerti. Cuma belakangan ini aku agak stress aja tentang kuliah dan kehidupan aku Aku lagi dikejar-kejar tugas kampus yang menggunung, selain itu aku tinggal jauh dari orang tua dan harus kost di Jakarta. Orang tua ku tinggal di daerah serang, banten. Mereka tergolong orang yang sederhana sehingga membuat aku harus bisa mengatur uang yang dikirim oleh mereka untuk keperluan kuliah dan kehidupan sehari-hari. Aku saat ini juga sedang galau, karena pacarku mengajak aku menikah. Padahal aku masih harus menyelesaikan kuliah dan apa kata orang tua ku dikampung kalau aku minta restu menikah, sementara mereka belum dapat aku bahagiakan. Aku sendiri merasa kebingungan terhadap kondisi aku sekarang, aku tidak tahu harus cerita kepada siapa??akuengga ada teman dekat di kampus maupun dikost, yang aku punya hanya pacar saat ini. Tetapi aku engga enak cerita sama dia, karena dia juga harus berkerja yang ada nanti aku malah membuat dia kefikiran dan tidak fokus kerja..mungkinengga sich karna hal-hal itu aku jadi insomnia??. Maksudnya kalau aku lagi kefikiran masalah itu dan sedang tidak bisa tidur? Kalau untuk tugas kampus sich aku coba untuk mengerjakannya, tapi kalau untuk keuangan kadang aku ketakutan engga cukup untuk biaya kesehariaan aku karena sebagian untuk bayar kuliah, ya tapi bagaimana lagi harus di cukup-cukupin. Untuk masalah menikah mungkin aku masih berusaha menghindar dalam memberikan jawaban, karena aku juga bingung untuk menjelaskan sama dia. Terkadang malah jadi ribut sama pacar aku kalau dia sudah capek untuk menunggu jawaban. Kalau pas engga bisa tidur biasanya aku gelisah di kasur sambil kefikiran masalah-masalah yang aku hadapi, nonton tv atau kalau udah suntuk ya ambil BB sambil browsing dan cari temen-temen yang belum tidur untuk diajak chating (wawancara pribadi, Mei 2013).

Dari hasil wawancara subjek, NP dapat disimpulkan bahwa dirinya merasa telah menjadi beban ekonomi bagi keluarganya yang kondisinya pas-pasan, disamping tuntutan dari pendidikannya. Dengan adanya beban tersebut, telah membuat NP memiliki kesulitan tidur selama 2 minggu walaupun ia telah berusaha mengatasinya baik dengan cara religi sampai dengan mengkonsumsi obat tidur. Sementara itu, pada subjek J beban yang berat dimilikinya selain tuntutan dari tugas kampus yang dirasakan berat, dirinya juga mengalami tekanan dari pasangannya yaitu tuntutan untuk menikah dalam waktu dekat. Desakan dari pasangannya tersebut telah membuat J kurang konsentrasi terhadap tugas kuliahnya dan J juga berusaha menghindar dari pasangannya. Dari kedua wawancara diatas dapat disimpulkan sementara bahwa seorang mahasiswa selain menghadapi tuntutan tugas dalam akademiknya mereka juga dihadapkan dengan masalah-masalah seputar individu mereka masing-masing. Bagi mahasiswa yang tidak mampu dan merasa kesulitan, akan mengalami kecemasan, panik, mudah, marah atau simptom-simptom lainya yang mengarah pada stress. Bagi mahasiswa yang menyadari terhadap masalah-masalah tersebut, dirinya akan melakukan strategi penyelesaian yang berbeda-beda atau biasa disebut dengan coping stress. Coping stress memiliki pengertian yaitu cara mengatasi, mengurangi atau menghilangkan penyebab stress. Coping stress pada individu memiliki dua cara yaitu problem focus coping yang terpusat pada penyelesaian masalah dan emotional focus coping yang terpusat mengatasi emosi.

Mahasiswa yang menyelesaikan masalahnya problem focus coping adalah mahasiswa yang fokus terhadap penyelesaian masalahnya dan dirinya akan bereaksi dengan bantuan-bantuan dari orang lain maupun secara terstruktur, yang artinya ia akan menentukan langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi masalahnya. Sedangkan mahasiswa yang menggunakan emotional focus coping yaitu menggunakan cara menghindar dengan melakukan kegiatan yang lain dan bukan yang berkaitan dengan masalahnya. Permasalahan-permasalahan yang dimiliki mahasiswa akan menimbulkan reaksi pada dirinya baik secara fisik maupun psikologis, seperti sakit kepala, gatal-gatal, panik, cemas dan timbul perasaan negatif hingga mengalami gangguan tidur yang disebut insomnia. Insomnia merupakan suatu keadaan seorang individu dengan kuantitas dan kualitas tidur yang kurang.insomnia sering terjadi dalam tiga bentuk, yaitu insomnia yang terjadi hanya dalam beberapa malam sampai beberapa minggu digolongkan ke dalam insomnia transient. Namun jika episode dari transient insomnia terjadi setiap waktu, insomnia tersebut dapat digolongkan sebagai insomnia intermittent. Insomnia dapat dikatakan parah dan kronis (chronic insomnia), jika simptom-simptom insomnia tersebut terjadi hampir setiap malam dan berlangsung selama satu bulan atau bahkan lebih (Dement dkk dalam Lichstein dkk, 1999). Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, peneliti ingin mengetahui gambaran stressor dan coping stress pada penderita insomnia jangka pendek (intermittent insomnia).

B. Identifikasi Masalah Sebagai seorang mahasiswa, selain memiliki tuntutan tugas pendidikannya, ia juga dihadapi oleh masalah-masalah seputar pribadinya contohnya masalah ekonomi, tuntutan lingkungan sosial dan psikologis. Masalah-masalah yang timbul dan tidak mampu dihadapi dengan tepat akan menjadi stressor bagi mahasiswa tersebut. Akibatnya ia akan mengalami tekanan fisiologis maupun psikologis seperti sakit kepala, diare, cemas, sedih maupun insomnia. Mahasiswa yang menyadari permasalahannya akan menggunakan berbagai cara untuk menghadapi permasalahannya atau yang biasa disebut coping stress. Mahasiswa yang coping masalahnya dengan baik, terstruktur dan terencana akan lebih cepat menghadapi masalahnya, dibandingkan mahasiswa yang menyelesaikan masalahnya dengan cara menghindar. Mahasiswa yang menghidari masalahnya dengan tujuan melupakan beban yang dirasakannya akan menimbulkan dampak yang serius hingga menderita insomnia secara berkelanjutan. Insomnia (gangguan sulit tidur) merupakan salah satu reaksi fisik atas beban dan tekanan yang dirasakan mahasiswa dalam menjalani tuntutan perkuliahan. C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah ingin melihat gambaran insomnia yang dialami mahasiswa dan bentuk stressor yang dialami subjek sehingga menyebabkan insomnia, serta coping stressapa yang dilakukan subjek untuk mengatasi stressor dan insomnia tersebut.

D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu psikologi, khususnya Psikologi Klinis, dan dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian lebih lanjut tentang stressor dan coping stress pada mahasiswa penderita insomnia. 2. Manfaat Praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi setiap orang pada umumnya dan khususnya mahasiswa yang menderita insomnia agar dapat menggunakan strategi coping yang tepat untuk mengatasi stressor dan insomnia. E. Kerangka Berfikir Dalam menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa, seorang mahasiswadituntut untuk dapat mengumpulkan tugas tepat waktu, mandapatkan nilai terbaik dan mampu menjalin relasi yang memuaskan dengan lingkungan sosialnya.tidak hanya tuntutan di bidang akademik saja, ada juga tuntutan orang tua untuk menyelesaikan kuliah tepat waktu, harus hidup terpisah dengan orang tua, bahkan terkadang terhambat oleh kondisi ekonomi yang terbatas untuk pembiayaan kuliah dan biaya hidup untuk kesehariaanya. Hal-hal tersebut dapat menjadi tekanan (stressor) pada mahasiswa, yaitu suatu kondisi terbebani baik secara psikologis maupun fisiologis

sebagai akibat dari tuntutan lingkungan sosial,faktor psikis personal, ekonomi dan fisik. Untuk mengatasi beban-beban yang dirasakan mahasiswa, setiap mahasiswa menggunakan strategi untuk mengurangi, meredakan dan mengatasi sumber stress yang disebut coping stress dengan cara yang berbeda-beda. ada yang memilih strategi problem focus coping yaitu usaha kognitif maupun tingkah laku yang terpusat pada penyelesaian masalah. Strategi problem focus coping meliputi beberapa jenis coping yaitu confrontive coping, seeking sosial support dan planful problem solving.strategi coping lain yang dapat digunakan adalah Emotional focus coping yaitu coping yang terpusat pada emosi yang ditujukan untuk mengurangi atau mengatasi tekanan emosional yang diasosiasikan dengan situasi tersebut.jenisjenis strategi emotional focus coping antara lain self control, distancing, positif reappraisal, accepting responsibility dan escape avoidance. Jika kondisi beban tersebut tidak cepat diatasi maka menyebabkan mahasiswa dalam kondisi stress dapat mempengaruhi kesehatan seseorang mulai dari gejala seperti timbulnya rasa ketakutan, kecemasan, frustasi, mudah emosi, mudah curiga dan gangguan tidur (insomnia). Insomnia adalah gangguan sulit memulai atau tidak dapat memperbaiki kualitas tidur, sehingga menyebabkan penderitaan yang cukup berat serta menggangu fungsi fisik dan sosial. Pada mahasiswa yang menderita insomnia akan mengalami penurunan semangat belajar saat memulai perkuliahan di pagi harinya, penurunan kondisi kesehatan dan penurunan aktifitas dalam kesehariaanya.

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Berfikir