BAB I PENDAHULUAN. psikososial anggota keluarga dan mentransmisikan tuntutan dan nilai-nilai. dari masyarakat (Friedman,1998).

dokumen-dokumen yang mirip
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN, 2010), Indonesia termasuk negara dengan persentase pernikahan usia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam

PENYESUAIAN DIRI REMAJA PUTRI YANG MENIKAH DI USIA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh pasangan muda yang usianya masih dibawah 15 tahun. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan segi biologis, sosiologis dan teologis.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tahun untuk pria (BKKBN, 2011). Penyebab terjadinya

(Family therapy perspective) 1. Keluarga antara 2. Terbentuknya keluarga baru perkawinan (baru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tinggi di dunia, serta tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Kamboja. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Kasus pernikahan usia dini banyak terjadi di berbagai penjuru dunia. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruhi oleh kematangan emosi baik dari suami maupun istri. dengan tanggungjawab dan pemenuhan peran masing-masing pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan pada remaja adalah masalah serius dan sedang berkembang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Sebuah pernikahan akan membuat individu memperoleh keseimbangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. aturan agama dan undang-undang yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang datang dari dirinya maupun dari luar. Pada masa anak-anak proses

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan untuk laki-laki adalah 19 tahun. Namun data susenas 2006

Konsep Keluarga. Firdawsyi Nuzula, S.Kp Prodi DIII Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia memiliki fitrah untuk saling tertarik antara laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pernikahan merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Ketuhanan Yang Maha Esa (UU Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974). Perkawinan pada pasal 6 menyatakan bahwa Untuk

ASKEP KELUARGA DENGAN BALITA TIM KEPERAWATAN KELUARGA PSIK FK UNAIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. (Santrock,2003). Hall menyebut masa ini sebagai periode Storm and Stress atau

DUKUNGAN SOSIAL PADA PEMBANTU RUMAH TANGGA USIA REMAJA DI BANYUMAS

Mei Vita Cahya Ningsih, S.Kep.,Ns.

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

Pedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Yenny, M.Psi. Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan di Kairo Mesir tahun 1994 menekankan bahwa kondisi kesehatan tidak sekedar terbebas dari

BAB I PENDAHULUAN. penduduk besar. Jumlah penduduk yang besar ini telah membawa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Dunia ini tidak pernah lepas dari kehidupan. Ketika lahir, sudah disambut

BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Jelia Karlina Rachmawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pernikahan sebagai jalan bagi wanita dan laki-laki untuk mewujudkan

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA BINAAN PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. jawab dalam kehidupan berumah tangga bagi suami istri (Astuty, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah bagian yang penting dalam masyarakat, terutama di negara

GAMBARAN 8 FUNGSI KELUARGA PADA PERNIKAHAN REMAJA PUTRI USIA TAHUN DI KECAMATAN SINGKAWANG UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan

BAB II TINJAUAN TEORI. (dalam Setiadi, 2008).Menurut Friedman (2010) keluarga adalah. yang mana antara yang satu dengan yang lain

BAB I PENDAHULUAN. istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. Remaja

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Hasil Presentase Pernikahan Dini di Pedesaan dan Perkotaan. Angka Pernikahan di Indonesia BKKBN (2012)

BAB 1 PENDAHULUAN. Usia menikah ideal untuk perempuan adalah tahun dan tahun untuk

BAB I PENDAHULUAN. di Nigeria (79%), Kongo (74%), Afganistan (54%), dan Bangladesh (51%) (WHO,

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

BAB I PENDAHULUAN. orang umumnya mulai berpikir untuk berumah tangga dan memiliki

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DI KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. sengaja maupun tidak sengaja (Pudiastuti, 2011). Berbagai bentuk. penyimpangan perilaku seksual remaja cenderung mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. identitas dan eksistensi diri mulai dilalui. Proses ini membutuhkan kontrol yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap kalangan masyarakat di indonesia, tidak terkecuali remaja.

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Tugas-tugas Perkembangan Remaja. Menurut Havighurst (dalam Syaodih : 161) mengatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbicara tentang siswa sangat menarik karena siswa berada dalam kategori

BAB I PENDAHULUAN. insan lawan jenis yang masih remaja dalam satu ikatan (Luthfiyah,

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. matang baik secara mental maupun secara finansial. mulai booming di kalangan anak muda perkotaan. Hal ini terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. terlupakan dalam perjalanan hidup seseorang dalam membentuk dan membina

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. terdapat dalam Undang-Undang No. 1 Tahun Dalam pasal 1 ayat 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian serius bagi orang tua,

BAB I PENDAHULUAN. tampak pada pola asuh yang diterapkan orang tuanya sehingga menjadi anak

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. remaja adalah datang haid yang pertama kali atau menarche, biasanya sekitar umur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan perempuan dalam masyarakat, sebagai contoh perempuan tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nurul Khoeriyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nadia Aulia Nadhirah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Menunjukkan AKI yang sangat signifikan

BAB I PENDAHULUAN. proses pematangan dan belajar (Wong, 1995) fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial, emosional, dan

mengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau

BAB I PENDAHULUAN. Remaja sebagai generasi penerus, calon orang tua dan sumber daya

Format Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Pasangan Baru Menikah

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. gambaran pengalaman psikososial remaja yang tinggal di panti asuhan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, perempuan usia 15-19

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah

KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KEMATANGAN PRIBADI DAN KUALITAS KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau keinginan yang kuat tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya menikah. Pada hakikatnya pernikahan adalah ikatan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain,

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengingat jumlah penduduk usia remaja

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan lingkungannya atau dengan

BAB V PENUTUP. terhadap permasalahan kekerasan pasangan suami isteri, yakni: 1. Peran Pendeta sebagai Motivator terhadap Permasalahan Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. oleh para pelayanan yang sensitif terhadap kebutuhan remaja. Seringnya pelayanan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. a. Gender adalah peran sosial dimana peran laki-laki dan peran. perempuan ditentukan (Suprijadi dan Siskel, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan kita, keadaan yang perlu disadari sepenuhnya bahwa setiap individu merupakan bagiannya dan di keluarga juga semua dapat diekspresikan tanpa hambatan yang berarti (Suprajitno,2004). Sebagai unit terkecil dari masyarakat keluarga mempunyai tugas dan fungsi dasar yang harus dipenuhi, tugas utama keluarga yaitu memelihara pertumbuhan psikososial anggota keluarga dan mentransmisikan tuntutan dan nilai-nilai dari masyarakat (Friedman,1998). Fungsi dasar keluarga yaitu memenuhi kebutuhan kebutuhan setiap individu yang ada dalam keluarga dan masyarakat dimana keluarga menjadi bagiannya. Dalam memenuhi kebutuhan anggota keluarga, bagi pasangan suami dan istri atau anggota keluarga yang dewasa keluarga berfungsi menstabilkan kehidupan mereka dengan memenuhi kebutuhan kasih sayang, sosial ekonomi dan kebutuhan seksual. Bagi anak anak, keluarga memberikan perawatan fisik, perhatian emosional serta mengarahkan perkembangan kepibadian (Friedman,1998). Setiap individu tumbuh dan berkembang selama perjalanan kehidupannya melalui beberapa periode atau fase perkembangan begitupula keluarga. Setiap fase perkembangan keluarga mempunyai serangkaian tugas perkembangan yang harus diselesaikan pada tahapanya 1

(Sobur,2003). Keluarga dengan tahap perkembangan anak baru lahir (Childbearing) merupakan perkembangan keluarga tahap dua dengan batasan usia anak tertua sampai 30 bulan (Bobak,2004). Tugas perkembangan keluarga yang dilakukan pada tahap anak baru lahir (Childbearing) yaitu mempersiapkan menjadi orang tua, adaptasi dengan perubahan adanya anggota keluarga, interaksi keluarga, hubungan seksual dan kegiatan mempertahankan hubungan dalam rangka memuaskan pasangan. Berubahnya tahap perkembangan keluarga diikuti dengan perubahan tugas perkembangan dengan berpedoman pada fungsi yang dimiliki keluarga (Suprajitno,2004). Selain tugas perkembangan keluarga yang harus dipenuhi ada beberapa masalah yang akan timbul dalam setiap tahap perkembangan keluarga. Masalah masalah utama keluarga dalam tahap anak baru lahir (chilbearing) adalah masalah kesehatan antara lain pendidikan maternias yang terpusat pada keluarga, perawatan bayi yang baik, pengenalan dan penanganan masalah kesehatan fisik, imunisasi, konseling perkembangan anak, keluarga berencana, interaksi keluarga dan gaya hidup. Masalah masalah lain selama periode keluarga anak baru lahir (chlidbearing) adalah ketidakadekuatan fasilitas fasilitas perawatan anak untuk ibu yang bekerja, hubungan orang tua anak, masalah mengasuh termasuk kelalaian terhadap anak dan masalah masalah transisi peran orang tua. (Friedmen,1998) 12

Menjadi orang tua merupakan proses transisi yang timbul setelah lahirnya anak pertama dimana orang tua harus menyesuaikan lagi cara hidupnya terkait dengan pembagian peran guna memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang baru (Mc Chie,1996). Santoso,2007 mengatakan bahwa posisi sebagai orang tua biasanya diambil secara otomatis atau begitu saja. Akibatnya sering terjadi proses pendidikan terhadap anak juga dilakukan secara otomatis, sadar atau tidak, sama seperti yang pernah diperoleh dari orang tuanya dulu. (http:// Indolead.com). Menjadi orang tua yang masih remaja koping dengan tugas perkembangan orang tua sering kali diperburuk oleh kebutuhan dan tugas perkembangan remaja yang belum dipenuhi. Tugas perkembangan orang tua terdiri dari, menyatukan gambaran anak yang dibayangkan dengan anak sesungguhnya, menjadi terampil dalam aktivitas merawat bayi, menyadari kebutuhan bayi, menyatukan bayi kedalam keluarga. Remaja dapat mengalami kesulitan dalam menerima perubahan citra diri dan menyesuaikan peran peran baru yang berhubungan dengan tanggung jawab merawat bayi (Bobak, 2004). Masa remaja adalah periode waktu individu beralih dari fase anak ke fase dewasa. Periode masa remaja dapat dibagi kedalam tiga tahap, tahap awal (usia 10-14 tahun), tahap menengah (usia 15-16 tahun), tahap akhir (usia 17-21 tahun). Semakin tinggi tahap perkembangannya semakin besar kesiapan untuk menerima tanggung jawab diri sendiri dan orang lain (Bobak,2004). 13

Masa remaja menjadi sorotan untuk dijadikan bahan pembicaran, Psikologi sendiri memandang periode ini sebagai periode yang penuh gejolak dengan menamakan period of storm and stress. Salah satunya yaitu pernikahan diusia muda yang merupakan solusi bermasalah akibat dari pergaulan bebas dimana remaja tidak mampu menetapkan identitas seksual yang akan diikuti oleh variabel masalah yang tidak sedikit. Mulai dari segi medis terkait dengan kesiapan untuk melakukan proses reproduksi dimana organ reproduksi diusia remaja rentan terhadap infeksi saluran reprodusi, segi ekonomi kesanggupan untuk membiayai rumah tangga yang akan dijalani, dan segi psikologis kesiapan psikis menjadi orang tua (http:// Indolead.com) Data yang diperoleh di kelurahan Sendang Agung kecamatan kaliori kabupaten Rembang pada tahun 2006 jumlah pasangan yang menikah diusia remaja ada 12 pasangan dari 30 pasangan yang telah terdaftar dalam pencatatatan nikah. Dari 12 pasangan tersebut yang menikah usia dini (usia 16-20 tahun) yaitu remaja putri sedangkan remaja putra yang menikah usia dini hanya 1 orang (usia 19 tahun). Begitupula pada tahun 2007 ada 6 pasangan yang menikah usia dini dari 20 pasangan yang terdaftar dalam pencatatan nikah dan 6 pasangan tersebut adalah mereka remaja putri yang menikah usia dini (usia 17-20 tahun), untuk remaja putra hanya 1 orang (usia 19 tahun). Dalam kitab hukum perdata Di Indonesia tentang perkawinan mengatakan bahwa seorang jejaka yang belum mencapai umur genap 18 th 14

(delapan belas tahun), seperti pun seorang gadis yang belum mencapai umur genap 15 th (lima belas tahun), tidak diperbolehkan mengikat dirinya dalam perkawinan.sementara itu, dalam hal adanya alasan-alasan yang penting, presiden indonesia meniadakan larangan ini dengan memberikan dispensasi (wertboek,1999). Realitas yang banyak ditemukan, remaja berani menikah (secara biologis) namun semua beban dan konsekuensi dari pernikahan itu diserahkan kepada orang tua. Tinggal di rumah orang tua, makan dan minum serta semua kebutuhan lainya ditanggung sepenuhnya oleh orang tua. Ketika merawat bayi orang tua terpaksa difungsikan atau memfungsikan dalam merawat dan mengasuh anak hal ini akan berdampak pada pendidikan keluarga yang tidak sehat termasuk dalam menjalankan fungsi keluarga. B. Rumusan Masalah Berdasarkan kajian latar belakang tersebut rumusan permasalahan yang ditetapkan penulis yaitu ingin mengetahui bagaimana orang tua yang masih berusia remaja dalam menjalankan fungsi keluarga pada tahap perkembangan keluarga dengan anak baru lahir (childbearing) Di Desa Sendang agung Kecamatan Kaliori Rembang C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui gambaran fungsi keluarga childbearing pada pasangan remaja Di Desa Sendang Agung Kecamatan Kaliori Rembang 15

2. Tujuan Khusus Mendiskripsikan fungsi keluarga dengan tahap perkembangan keluarga anak baru lahir pada pasangan remaja yang meliputi : a. Fungsi Afektif b. Fungsi sosialisasi c. Fungsi Reproduksi d. Fungsi ekonomi e. Fungsi perawatan kesehatan keluarga D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat bagi ilmu pengetahuan Mengembangkan pengetahuan dan wawasan ilmu keperawatan khususnya keperawatan maternitas dan keperawatan keluarga mengenai dampak dari pernikahan di usia muda. 2. Bagi profesi Sebagai bahan masukan bagi profesi perawat dalam meningkatkan profesionalisme pelayanan keperawatan khususnya pada perawatan keluarga dan komunitas. E. Bidang Ilmu Penelitian ini mencakup dalam bidang ilmu keperawatan keluarga 16