SATUAN ACARA PENYULUHAN MRSA

dokumen-dokumen yang mirip
CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) : Kp. Kebon kelapa RT 06/04 Desa Cimandala, Kec. Sukaraja, Bogor Hari / Tanggal : Senin, 7 November 2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) OSTEOARTHRITIS

SATUAN ACARA PENYULUHAN. MYALGIA (Nyeri Otot)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE

SATUAN ACARA PENYULUHAN DI BANGSAL CEMPAKA RSUD WATES INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENANGANAN PENYAKIT TUBERCULOSA PARU (TBC) TUGAS

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Broiler atau ayam pedaging merupakan ternak yang efisien dalam

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) MASSAGE PADA KAKI PASIEN DM. Disusun oleh Intan Yunitasari NPM

Staphylococcus aureus

Bagian XIII Infeksi Nosokomial

LAMPIRAN LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud

Disusun Oleh : Kelompok III

BAB II TINJAUAN TEORI

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG KEGIATAN DEMONSTRASI CARA MENCUCI TANGAN YANG BENAR DI SDN 16 DAN SDN 19

LAMPIRAN Asuhan Keperawatan Pada, Mona Martin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Jangan Sembarangan Minum Antibiotik

INOVASI KEPERAWATAN BATUK EFEKTIF DAN EDUKASI PASIEN TB PARU DENGAN MENGGUNAKAN LEAFLET DI RSUD CENGKARENG

PENDIDIKAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

aureus, Stertococcus viridiansatau pneumococcus

BAB I PENDAHULUAN. berbagai spesies flora. Dari jenis flora yang tumbuh di dunia diantaranya tumbuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah diberikan penyuluhan ibu ibu atau warga desa mampu : Menjelaskan pengertian diare

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Anemia

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) : Cuci Tangan yang Baik dan Benar Pokok Bahasan : Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar : keluarga dan klien

INOVASI KEPERAWATAN PENCEGAHAN DAN PERAWATAN TBC ANAK. Perawatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan merawat. Keperawatan

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PENYULUHAN DETEKSI DINI PADA CA MAMAE

SATUAN ACARA PENYULUHAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN DENGAN PENURUNAN KESADARAN. di R. 26s. STOKE UNIT RSUD Dr.SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULIAN. Tuberculosis paru (TB paru) adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) MENGATASI REMATIK DI KALANGAN ANAK MUDA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Sikat Gigi Bersama pada Anak SD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SAP Nutrisi Pada Bayi dan Balita

BAB I PENDAHULUAN. dan non-bergerak bulat kecil berbentuk atau non-motil cocci. Hal ini

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA. Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia

Satuan Acara penyuluhan (SAP)

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

LAPORAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT UPDATE WEBSITE DAN MADING TRIWULAN I TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT UNTUK WEBSITE DAN MADING TRIWULAN III TAHUN 2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di apotek Mega Farma Kota Gorontalo pada tanggal

BAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita seperti kanker, tumor, mastitis, penyakit fibrokistik terus meningkat,

SATUAN ACARA PENYULUHAN MASALAH KESEHATAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

Enterobacter sakazakii dan Meningitis

SATUAN ACARA PENYULUHAN IMUNISASI

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan unit pelayanan medis yang sangat kompleks, rumah

LAPORAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT UPDATE WEBSITE DAN MADING SEMESTER I TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya sangat cepat. Penyakit ini bervariasi mulai dari hiperemia

Jika ciprofloxacin tidak sesuai, Anda akan harus minum antibiotik lain untuk menghapuskan kuman meningokokus.

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu

4. Dampaknya dan cara penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak sekali khasiat sebagai obat tradisional, dan belum banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SATUAN ACARA PENYULUHAN 6 LANGKAH MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR

I. PENDAHULUAN. Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang didapat selama pasien dirawat di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelompok penyakit yang berhubungan dengan infeksi. Penyakit ini banyak ditemukan

SATUAN ACARA PENYULUHAN KB IMPLAN PADA PASANGAN USIA SUBUR. : Mahasiswa Jurusan Kebidanan Klaten

Actinomyces israelii

SATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan aset berharga, tidak hanya bagi individu tetapi juga

RENCANA PELAKSANAAN PENDIDIKAN TENTANG CARA PERAWATAN PAYUDARA. PADA Ny. S POST PARTUM SPONTAN DISERTAI PRE EKLAMSIA

BAB I PENDAHULUAN. di negara berkembang maupun negara maju (WHO, 2008). Infeksi saluran

BAB II TINJAUAN TEORI. sehat, baik itu pasien, pengunjung, maupun tenaga medis. Hal tersebut

LAMPIRAN 1 : DELVA ADRE MEI PUSPITASARI NIM : PLAN OF ACTION (SEPTEMBER 2016 JULI 2017) Februar Oktober. No. Kegiatan Penelitian Septem

kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai Indonesia sehat, dalam Indonesia sehat diharapkan setiap warga negara Indonesia tinggal dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di berbagai negara khususnya negara berkembang, peranan antibiotik dalam

MANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

Obat Penyakit Diabetes dan Berbagai Komplikasi Neuropati

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah masalah kejadian demam tifoid (Ma rufi, 2015). Demam Tifoid atau

SATUAN ACARA PENYULUHAN NUTRISI UNTUK KANKER PARU DAN MENCUCI TANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Bakteri dari genus Staphylococcus adalah bakteri. gram positif kokus yang secara mikroskopis dapat diamati

ASPEK MEDIS DAN KEAMANAN VAKSIN KOMBINASI PENTABIO. Dominicus Husada

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan menuju Indonesia sehat 2015 yang diadopsi dari

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Staphylococcus aureus merupakan salah satu. penyebab utama infeksi di rumah sakit dan komunitas,

BAB I PENDAHULUAN. Propolis adalah campuran dari sejumlah lilin lebah dan resin yang

Menggunakan alat-alat tradisional yang tidak steril seperti alat tumpul. Makan nanas dan minum sprite secara berlebihan

Transkripsi:

SATUAN ACARA PENYULUHAN Oleh: TIM PKS RUANG 14 RUMAH SAKIT UMUM dr. SAIFUL ANWAR MALANG 2016 SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan : (methicillin-resistant Staphylococcus aureus) : Pencegahan : Identifikasi Terinfeksi Sasaran : Keluarga pasien di Ruang 14 Lama Penyuluhan : 15 menit Tanggal : 10 Juni 2016 Penyuluh : Mahasiswa praktek di ruang 14 A. Tujuan Instruksional Umum ( TIU ) Setelah diberikan penyuluhan, keluarga pasien mampu mengetahui apa itu dan tahu cara pencegahannya B. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ) Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit, keluarga dapat : 1. Mengetahui definisi dari, setelah diberi penyuluhan. 2. Mengetahui bahaya dari itu sendiri. 3. Menyebutkan cara penanggulan penyebaran, setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit dengan benar C. Materi 1. Pengertian 2. Bahaya dari 3. Cara Pencegahan penyebaran

D. Metoda 1. Ceramah dan Tanya Jawab 2. Demonstrasi E. Media Leaflet F. Kegiatan Pembelajaran TAHAPAN PENYULUH PESERTA WAKTU Kegiatan Pembuka Pembelajaran 1. Memberi salam. 2. Apersepsi tentang 3. Mengajukan pertanyaan untuk menggali pengalaman sasaran tentang 1. Menjawab salam. Memperhatikan 3. Menjawab pertanyaaan tentang 2 menit Kegiatan Inti 1. Menjelaskan pengertian 1. Audiens menyimak penjelasan tentang pengertian 10 menit 2. Audiens mengemukakak an pendapatnya tentang bahaya 2. Menjelaskan tentang bahayanya 3. Audiens menyimak penjelasan penyuluh tentang langkah-

langkah pencegahan 4. Audiens mengemukakak an tentang halhal yang belum dipahami. 3. Menjelaskan langkah-langkah mencegah supaya tidak terinfeksi 5. Audiens menyimak ulasan dan jawaban perawat. 4. Memberi kesempatan pada sasaran untuk mengajukan pertanyaaan. 5. Menjawab pertanyaan yang diajukan. Kegiatan Penutup Bersama-sama dengan peserta menyimpulkan : 1. Pengerian Bersama-sama dengan penyuluh menyimpulkan : 1. Pengertian 3 menit 2. Bahayanya 2. Bahayanya 3. Langkahlangkah

3. Langkah-langkah mencegah terinfeksi mencegah terinfeksi G. Evaluasi Dan Prosedur 1. Selama dilakukan penyuluhan 2. Setelah dilakukan penyuluhan Cara : Evaluasi lisan dan Demonstrasi Lampiran Materi

A. Pengertian merupakan singkatan dari methicillin-resistant Staphylococcus aureus. Staphylococcus aureus adalah bakteri yang sering di temui di kulit dan rongga hidung manusia. Dalam keadaan normal bakteri tersebut tidak menyebabkan gangguan atau disebut sebagai flora normal. Staphylococcus aureus menjadi bahaya apabila masuk kedalam tubuh melalui kulit yang tidak intak lalu menyebabkan infeksi local atau sistemik. adalah bakteri Staphylococcus aureus yang telah menjadi resisten terhadap antibiotic yang umumnya mampu membunuh Staphylococcus aureus, concohnya methicillin. sudah ditemukan sejak tahun 1960-an sebagai akibatdari pemakaian antibiotic yang tidak tepat. B. Bahaya dapat menyebabkan infeksi pada kulit, tulang, paru-paru, jantung, atau infeksi sistemik. Infeksi hanya dapat diobati dengan antibiotic tertentu. Apabila antibiotic yang di berikan tidak mampu membunuh, infeksi tidak teratasi lalu menyebar luas dan membahayakan nyawa penderitanya. Gejala infeksi bervariasi tergantung organ yang terinfeksi. Infeksi kulit oleh sering terjadi dan menimbulkan gejala pembengkakan, kemerahan, nyeri di lokasi infeksi. Daerah yang terinfeksi dapat menjadi abses yang berisi nanah. Kadangkadang infeksi dapat menyebar ke lapisan yang lebih dalam seperti tulang dan sistem sirkulasi menimbulkan gejala sistemik seperti demam, menggigil, mual, muntah, dll. C. Langkah-langkah menangani 1. Dengan cara pengobatan

Antibiotic tertentu dapat dipakai untuk membunuh, misalnya vancomycin.akan tetapi juga dapat resisten terhadap vancomycin sehingga pilihan antibiotic pada infeksi terbatas. Pada keadaan tertentu antibiotic tidak di berikan. Pengobatan tergantung dari lokasi infeksi, beratnya infeksi, dan sensitivitas terhadap antibiotic. 2. Dengan cara pencegahan. Terapkan hand hygiene Bila terdapat luka pada kulit, jaga tetap bersih. Bila ukuran luka besar, lindungi dengan perban Hindari sharing peralatan pribadi seperti handuk, pakaian, alat cukur, dan lainlain Saat berkomunikasi dengan seseorang yang positif gunakan APD(minimal masker)

DAFTAR PUSTAKA Potter, P.A, 2008. Pengkajian Kesehatan edisi 3, Alih Bahasa Veldman, Y.P. Jakarta : EGC. Sudoyo, Aru W. 2009. BukuAjarIlmuPenyakitDalamJilid III Edisi V. Interna Publishing: Jakarta. CDC. General Information About in the community. www.cdc.gov/mrsa/community/index.hmtl