AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pengertian anggaran menurut Mardiasmo (2004:62) menyatakan bahwa :

BAB II TINJAUAN/KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan penyelenggaraan negara. dilakukan oleh badan eksekutif dan jajaranya dalam rangka mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

JURNAL IMPLEMENTASI PERMENDAGRI 13 TAHUN 2006 TERHADAP LAPORAN KEUANGAN DAERAH (Study Kasus Pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur)

Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

BAB I PENDAHULUAN. karena entitas ini bekerja berdasarkan sebuah anggaran dan realisasi anggaran

MANAJEMEN KEUANGAN RUMAH SAKIT SWASTA DAN RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN UMUM (BLU)

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas. Definisi menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang telah terjemahkan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah seni, ilmu (science) maupun

KD 5.1. Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. karena memiliki sumber daya ekonomi yang tidak kecil, bahkan bisa dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk. menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

BAB II KINERJA SEKTOR PUBLIK. hendak dicapai. Tujuan tiap-tiap organisasi sangat bervariasi tergantung pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. landasan untuk menjawab masalah penelitian, yang difokuskan kepada literaturliteratur

Regulasi Tahapan dalam Siklus Akuntansi. Contoh Hasil Regulasi Publik Sektor Publik. Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang. Menurut Governmental

strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah dengan diundangkannya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian

AKUNTANSI PEMERINTAH SEBAGAI SUATU SUMBER INFORMASI KEUANGAN DALAM RANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN EKONOMI

BAB II LANDASAN TEORI. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang. maka Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Akuntansi Sektor Publik

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA. Oleh: JULITA,SE,M.

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah yang merupakan hak, wewenang dan kewajiban daerah

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Fess, et al. (2005:8) bahwa akuntansi adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sendiri berdasarkan pada prinsip-prinsip menurut Devas, dkk (1989) sebagai berikut.

AKUNTANSI, TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PUBLIK (SEBUAH TANTANGAN) OLEH : ABDUL HAFIZ TANJUNG,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

REGULASI DAN STANDAR TERKAIT AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN TAHUN 2014

-1- CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Jurnal MONEX Vol.6 No 1 Januari 2017

BAB I PENDAHULUAN. yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi

L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N BAB

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Sektor Publik Pengertian Akuntansi Sektor Publik Bastian (2006:15) Mardiasmo (2009:2) Abdul Halim (2012:3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

BAB II LANDASAN TEORI. perhatian tersendiri bagi sebuah organisasi sektor publik. Pendekatan-pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Baik negeri maupun swasta sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun tentang Keuangan Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Peraturan dan Perundang-undangan yang Berkaitan dengan Keuangan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai bidang memerlukan tenaga yang berkualitas, yaitu manusia yang dapat. kualitas sumber daya manusia yang tinggi pula..

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi Pemerintah yang menggantikan PP No. 24 Tahun 2005 akan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENYUSUNAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Otonomi daerah merupakan upaya pemberdayaan daerah dalam pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. umum yang memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit.

ANALISIS PENILAIAN ASET TETAP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR PERIODE 2014 DAN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

RANCANGAN AKUNTANSI BLUD

DAFTAR ISI. Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bidang pengelolaan keuangan negara maupun daerah. Akuntabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia untuk mempunyai strategi khusus dalam menjaga kesaatuan dari negara

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA PROGRAM STUDI AKUNTANSI. Bambang Kesit Tim Akuntansi Sektor Publik Prodi Akuntansi 2009

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya reformasi pada pemerintahan yang mengarahkan pemerintah

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan pada tahun Pelaksanaan reformasi tersebut diperkuat dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai bentuk

BAB IV PENUTUP. dibandingkan dengan basis akrual penuh di BPKAD Kota Madiun tahun. ini dibuktikan dengan adanya paket Undang-Undang Keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah tentang Otonomi Daerah, yang dimulai dilaksanakan secara efektif

Bab 1 PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan pertanyaan penelitian, tujuan, motivasi, dan kontribusi

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS

TINJAUAN UMUM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. pembagiaan dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan indonesia

BAB I PENDAHULUAN. No.12 Tahun Menurut Undang-Undang Nomer 23 Tahun 2014 yang

MENGGGAS RUMAH SAKIT PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM (BLU) Oleh : Muhammad Syarif, SHI1

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (Ramandei, 2009 : 1). Pemerintah adala h suatu organisasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH. Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

BAB II BAHAN RUJUKAN

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

BAB II DASAR TEORI. 1. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan. dikeluarkan oleh badan yang berwenang. Standar Akuntansi Keuangan

Reposisi Manajemen Keuangan dalam Menjawab Tuntutan Transparansi-Akuntabilitas Organisasi Nirlaba di Indonesia

KAJIAN KAPASITAS KABUPATEN SEMARANG DALAM MELAKUKAN PINJAMAN (STUDI KASUS : PEMDA DAN PDAM KABUPATEN SEMARANG) TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah otonom sesuai dengan

> *\ PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN ^UL^pT)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi seperti perusahaan swasta, unit pemerintah, organisasi

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. proses pengumpulan, pengelolaan dan pengkomunikasian informasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Standar akuntansi pemerintahan merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang

Analisis Perlakuan Akuntansi Konstruksi Pengerjaan Dalam Penyajian Laporan Keuangan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Gorontalo

BAB 1 AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA

Transkripsi:

Sektor Publik 163 AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Hendra F. Santoso Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana Abstract Public Sector Accounting is defined as accounting mechanism of private sectors practice in public sector organizations. In other words, public sector accounting is equal with governmental accounting or public finance accounting. Nowadays the public sector accounting has been changed into society fund accounting. Society accounting fund is defined as follow: Mechanism and analysis of accounting which are applied to society fund management. Keywords : Public Sector Accounting PENDAHULUAN Mempelajari Sektor Publik berarti kita mempelajari dan Sektor Publik. Pengertian Ada beberapa pengertian akuntansi sebagai berikut : Menurut Accounting Principle Board : adalah suatu kegiatan jasa, fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu entitas ekonomi yang dimaksud untuk digunakan sebagai dasar membuat pilihan diantara beberapa alternatif dalam pengambilan keputusan ekonomi Dari pengertian di atas kita melihat bahwa dilakukan oleh suatu entitas ekonomi dan informasi yang dihasilkan adalah informasi mengenai 163

164 Jurnal, Volume 7, Nomor 2, Mei 2007 : 163-172 entitas tersebut, dimana informasi yang dihasilkan tadi adalah berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi baik oleh eksekutif yang diberi tugas memimpin entitas tersebut maupun pihak ekstern yang ingin mengetahui keberadaan entitas tersebut. Menurut American Institute of Certificed Public Accounting: adalah seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran uang, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk melaporkan hasil-hasilnya dari suatu entitas dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi Dari pengertian di atas terlihat bahwa kegiatan akuntansi merupakan tugas yang kompleks dari beberapa aktivitas yaitu : a. Menggolongkan data mana yang berkaitan atau relevan b. Memproses dan menganalisa data yang relevan c. Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan. Pengertian Sektor Publik Sektor Publik berkaitan dengan pelayanan bagi masyarakat. Sejarah munculnya sektor publik ini berawal dari timbulnya. Kebutuhan masyarakat secara bersama-sama terhadap barang atau layanan tertentu. Untuk menghindari terjadinya alokasi dan distribusi barang atau layanan umum yang tidak adil maka pengaturan pengalokasian dan pendistribusiannya diserahkan kepada pengurus tertentu, dimana warga masyarakat pada akhirnya menanggung biaya untuk mendukung pengaturan tersebut. Sektor publik ada karena dibutuhkan. Jadi keberadaan sektor publik ditengah masyarakat tidak bisa dihindari karena masyarakat membutuhkan barang atau layanan publik. Dalam perkembangannya sektor publik sangat berperan dalam pengaturan barang atau layanan publik untuk didistribusikan kepada masyarakat secara adil dan merata. Dalam negara demokrasi kita mengenal trias politika yang membagi kekuasaan secara formal kedalam kelompok eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Dari pengertian di atas dapat kita katakan bahwa dalam akuntansi sektor publik, data akuntansi digunakan untuk memberi informasi mengenai kondisi ekonomi

Sektor Publik 165 dan keuangan sektor publik kepada pihak eksekutif, legislatif, yudikatif dan masyarakat. Perkembangan Pengertian Sektor Publik Dalam perkembangannya Sektor Publik didefinisikan sebagai Dana Masyarakat yaitu mekenisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat. Dana masyarakat diartikan sebagai dana yang dimiliki oleh masyarakat, bukan individual. Dana ini biasanya dikelola oleh organisasi-organisasi sektor publik atau kerjasama sektor publik dengan swasta. Di Indonesia, Sektor Publik dapat didefinsikan sebagai : Mekanisme teknik dan analisis akuntansi pada pengelolaan dana masyarakat di Pemerintah Pusat, Lembaga-Lembaga Tinggi Negara dan Departemen- Departemen, Badan Layanan Umum, Pemerintah Daerah, Badan Layanan Umum Daerah, Lembaga Sosial Masyarakat dan Yayasan Sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama organisasi sektor publik dan swasta. Kedudukan Sektor Publik di Dalam Bisnis Sektor Publik Sosial Pemerintahan Nirlaba Gambar 1. Kedudukan

166 Jurnal, Volume 7, Nomor 2, Mei 2007 : 163-172 dapat dikelompokkan kedalam tiga bidang utama yaitu : a. bisnis b. Sektor Publik c. Sosial Dalam akuntansi bisnis data akuntansi digunakan untuk memberikan informasi keuangan kepada eksekutif perusahaan, pemilik modal, penanam modal, kreditor dan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholder) Dalam akuntansi sektor publik, data akuntansi digunakan untuk memberi informasi mengenai kondisi ekonomi dan keuangan sektor publik kepada pihak eksekutif, legislatif, yudikatif dan masyarakat. sosial merupakan bidang akuntansi khusus untuk diterapkan pada entitas dalam artian makro, yang melayani perekonomian nasional seperti neraca pembayaran perkiraan arus dana, perkiraan pendapatan dan produksi nasional serta neraca nasional. ORGANISASI SEKTOR PUBLIK Penyediaan barang atau layanan publik dapat dilakukan oleh entitas swasta atau entitas pemerintah. Organisasi yang melakukan layanan publik tujuan pendiriannya lebih banyak untuk ikut mengatasi masalah-masalah sosial dalam masyarakat. Organisasi ini didirikan bukan untuk mencari laba saja (nirlaba). Salah satu pengelompokan organisasi nirlaba adalah berdasarkan sumber dana. Untuk itu, setiap bentuk organisasi dikelompokkan sebagai berikut : a. Organisasi bisnis, yaitu organisasi yang dibiayai oleh modal dan laba b. Organisasi nirlaba, yaitu organisasi yang dibiayai oleh masyarakat lewat donasi atau sumbangan c. Organisasi pemerintahan, yaitu organisasi yang dibiayai oleh masyarakat lewat pajak dan retribusi.

Sektor Publik 167 PERBEDAAN ORGANISASI BISNIS DAN ORGANISASI NIRLABA a. Tenaga kerja bayaran dan tenaga kerja sukarela Sebuah organisasi bisnis memulai usahanya dengan setoran modal dan pinjaman uang. Uang tersebut digunakan untuk membayar staff, membeli barang dagangan, lalu menjual produk tersebut kepada konsumen. Uang dari hasil penjualan masuk lagi ke dalam perusahaan dan dipakai kembali untuk membeli barang dagangan, membayar bunga pinjaman, mengembalikan pinjaman. Sebuah organisasi nirlaba dimulai dari pendiri yang menyumbangkan tenaga untuk digunakan dalam menyerahkan barang atau layanan kepada konsumen secara cuma-cuma, tidak ada uang yang bisa mengganti tenaga ditahapan awal ini, atau jikapun ada, biasanya uang diberikan oleh orang yang sama dengan yang memberikan tenaganya. b. Pendanaan Organisasi bisnis fokusnya menghasilkan laba, konsumen memiliki pilihan untuk membeli atau tidak sebuah produk, serta mereka bebas membeli produk perusahaan lain. Pilihan pertama tergantung pada kebutuhan konsumen terhadap produk atau layanan yang dibutuhkan; yang kedua tentang aspek kualitas, ketersediaan dan harga. Sumber dana utama perusahaan berasal dan uang konsumen. Perilaku belanja konsumen memberikan umpan balik kepada perusahaan tentang seberapa baik kerja, kekuatan standar kualitas produk atau layanan mereka.jika sebuah produk tidak memenuhi standar yang dicari konsumen, perusahaan mengetahuinya dengan cepat dari penurunan penjualan. Jika perusahaan tidak melakukan penyesuaian produk sesuai dengan dengan kebutuhan konsumen maka mereka akan terdepak dari bisnis ini. Organisasi nirlaba fokusnya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum. Konsumen seingkali tidak hadir secara langsung dan nyata. Saat mendekati konsumen, organisasi nirlaba lebih sering memberikan layanan gratis, jarang sekali terlihat kelompok lain memberikan layanan

168 Jurnal, Volume 7, Nomor 2, Mei 2007 : 163-172 yang sama kepada kelompok konsumen yang sama sehingga tidak ada persaingan bagi konsumen. Dalam organisasi nirlaba, bukan konsumen menjadi ukuran kebutuhan kualitas layanan dan efisiensi. Organisasi nirlaba tidak memperoleh umpan balik langsung dari konsumen seperti hasil yang didapatkan oleh perusahaan berbasis laba. Sumber dana organisasi nirlaba adalah donasi atau sumbangan. c. Nilai-nilai Organisasi bisnis digerakan oleh laba, organisasi nirlaba dijalankan oleh nilai-nilai. Anggota organisasi digerakan oleh komitmen mereka terhadap nilai-nilai tersebut. Kekuatan berbagi nilai untuk memotivasi dan mengkoordinasikan orang-orang itu begitu hebatnya sehingga banyak organisasi bisnis mencoba menandinginya. d. Kepemimpinan Sukarela Organisasi nirlaba dipimpin secara sukarela. Dalam waktu beberapa tahun staf menjadi lebih professional, pengurus diisi oleh orang-orang dari berbagai tingkat sosial. Perbedaan ini dapat menimbulkan konflik di dalam tubuh kepengurusan organisasi. Konflik di organisasi nirlaba bisa menyehatkan dan memberi pelajaran kepada pengurus tetapi konflik dapat juga mengambil alih semua agenda para pengurus sehingga membutuhkan bantuan dari luar untuk menyelesaikannya, BADAN LAYANAN UMUM Dalam organisasi pemerintahan kita mengenal Badan Layanan Umum di Pemerintah Pusat dan Badan Layanan Umum Daerah. Penyelenggaraan pemerintahan daerah pada hakekatnya bersifat mengatur dan memberi pelayanan kepada masyarakat. Pada tataran nasional pembentukan pemerintahan negara diselenggarakan dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana digariskan dalam pembukaan UUD 1945 yakni antara lain untuk

Sektor Publik 169 memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk dapat mencapai tujuan nasional telah dilakukan dengan berbagai kebijakan dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satunya antara lain menyusun berbagai program dan kegiatan yang dibiayai melalui APBN dan APBD. Khususnya pada tataran penyelenggaraan pemerintah di daerah yang dibiayai dari APBD, di dalamnya terdapat salah satu pola pelayanan kepada masyarakat melalui suatu badan yang disebut Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). BLUD adalah unit kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan layanan yang dijual tanpa mengutamakan mencari laba dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Ketentuan tentang pengelolaan keuangan BLUD diatur dalam Pasal 68 dan 69 UU No. 1 Tahun 2004, PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Pasal 145 sampai dengan Pasal 150 PP No. 58 tahun 2005, dan Pasal 324 sampai dengan Pasal 329 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006. Karena sifatnya yang khusus yakni tidak mengutamakan laba, walaupun pengelolaan BLUD mempunyai karakteristik yang berbeda dengan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya, namun perencanaan penganggaran, pertangungjawaban dan pelaporan merupakan bagian dari APBD, artinya kekayaan yang dikelola BLUD bukan merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan dari APBD. Tujuan dibentuknya BLUD adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas serta penerapan praktek bisnis yang sehat. Dilihat dari kegiatannya, BLUD dapat dibentuk oleh pemerintah daerah untuk:

170 Jurnal, Volume 7, Nomor 2, Mei 2007 : 163-172 a. Menyediakan barang dan layanan umum. b. Mengelola dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan layanan kepada masyarakat. Bentuk BLUD pada unit kerja yang mengelola dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan layanan kepada masyarakat, antara lain unit kerja yang melaksanakan pengelolaan dana seperti dana bergulir usaha kecil, menengah, tabungan perumahan, dan unit kerja pengelola dana lainnya. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI a. Untuk memahami Sektor Publik kita perlu mengerti apa itu dan apa itu Sektor Publik, yaitu kegiatan mengubah data menjadi informasi mengenai kondisi ekonomi dan keuangan dari organisasi yang bertujuan memberi pelayanan kepada masyarakat. b. Informasi yang dihasilkan dari Sektor Publik ini digunakan oleh pihak eksekutif, legislatif, yudikatif untuk mengambil keputusan. c. Sektor Publik dalam pemahaman kita disini adalah bagian dari yang mempelajari akuntansi pada organisasi pemerintah ( Pemerintahan) dan akuntansi pada organisasi nirlaba. d. Dalam perkembangannya Sektor Publik didefinisikan sebagai Dana Masyarakat. d. Organisasi bisnis berbeda dari organisasi nirlaba dimana organisasi bisnis memulai usahanya dengan tenaga kerja bayaran, setoran modal, fokusnya menghasilkan laba. Sedangkan organisasi nirlaba memulai usahanya dengan menyumbangkan tenaga, menggerakan anggotanya dengan nilai-nilai dan memberi layanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum. e. Dalam organisasi Pemerintahan Daerah kita mengenal Badan Layanan Umum yang memberi pelayanan kepada masyarakat yang tidak mengutamakan laba. Di Pemerintah Daerah kita mengenal Badan Layanan Umum Daerah (BULD)

Sektor Publik 171 DAFTAR PUSTAKA Abdul Hafiz Tanjung, Pemerintahan Daerah, Bandung, Alfabeta, 2007 Abdul Hakim, Sektor Publik, Keuangan Daerah, Jakarta, Salemba Empat, 2004 Bastian Indra, Sektor Publik di Indonesia, Yogyakarta, BPFEUGM, 2001 Basuki, Pengelolaan Keuangan Daerah, Yogyakarta, Kreasi Wacana, 2007 Deddi, Iswahyudi, Maulidah, Pemerintah, Jakarta, Salemba Empat, 2007 Joyce, Ken dan John, Menggalang Dana Untuk Organisasi Nirlaba, Ina Publishatama, 2007 www.id. wikipedia.org

172 Jurnal, Volume 7, Nomor 2, Mei 2007 : 163-172