BAB I PENDAHULUAN. Pergeseran masa mengantarkan manusia dari masa lalu hingga kepada masa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis, dan hal tersebut juga diatur dalam Al-Qur an. Konsep Al- dunia, tetapi juga menyangkut urusan akhirat.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. palsu, dan dengan begitu merasakan kehadiran Tuhan dan Keesaan-Nya, 1

BAB I PENDAHULUAN. secara khusus adalah makanan, manusia tidak akan dapat bertahan hidup. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. sumber-sumber alamnya dengan cara melakukan pekerjaan dan kegiatan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. dan sosialisme. Sistem tersebut mengacu kepada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB I PENDAHULUAN. dan menganggap penting semua kerja yang produktif. 1 Pada setiap prilaku

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. harus memahami etika dalam bersaing yang diajarkan Islam, dianjurkan agar

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang makin meningkat terbuka yang tidak mengenal batas-batas negara

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kampar ini dahulunya mereka berdagang di Pasar Usang.

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. dalam ajaran islam tidak hanya dalam persoalan aqidah, tauhid. persoalan hubungan antar sesama manusia (muamalat).

BAB I PENDAHULUAN. 2013, hal Nana herdiana, Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan, Pustaka Setia, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. kerajinan yang ada di kota ini. Salah satunya adalah industry kerajinan rotan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah menjanjikan rezeki bagi makhluk yang ada di permukaan bumi ini, namun

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menurut muhammad bin Hasan al-syaibani dalam kitabnya al-

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. 2009, hlm Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, ALFABETA, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. (komprehensif) dan abadi ( universal) bagi seluruh umat manusia. Al Quran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran Islam, salah satu aspek kehidupan yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi serta bisa memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Oleh. yang paling baik serta keistimewaan yang menonjol.

BAB I PENDAHULUAN. itu ada dalam bentuk hubungan langsung dengan Allah SWT (Habluminallah) dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama Allah, merupakan agama yang universal dan. konprehensif.

BAB I PENDAHULUAN. pertanggung jawabannya di akhirat kelak. memperoleh dan memanfaatkan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis

BAB I PENDAHULUAN. di buat dengan bahan baku daun gambir pilihan yang di peroleh langsung dari

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur semua aspek kehidupan manusia, baik aqidah, ibadah, akhlak. membeda-bedakan antara muslim dan non muslim.

BAB I PENDAHULUAN. penting tidak melanggar garis-garis yang telah ditentukan oleh Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia dalam keadaan saling membutuhkan, maka Allah

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk dan nilai 1. Berhasil tidaknya suatu usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. mu amalah. Maua malah adalah kegiatan yang mengatur hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. hidup dengan sendirinya antara satu sama yang lainnya saling membutuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan manusia dan pengetahuan teknologi yang dimiliki. 1

BAB I PENDAHULUAN. pandangan Islam, nikmat Allah hampir tak terbatas. 1 Manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. hasilnya menjadi hak milik pribadi yang di hormati dan dilindungi karena terkait

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja sebagai sarana Hablumminallah dan juga sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. berusaha dan berdo a ( ikhtiar). Setiap manusia dalam kehidupannya dituntut

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan bagian dari kehidupan manusia, dalam. berdasarkan Al-Quran Al Karimdan As-Sunnah Nabawiyah.

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

pertahun yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. 2 pertumbuhan ekonomi terutama di Indonesia. Sektor perikanan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh perusahaan dimasa yang akan datang. kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Cara mengukur peluang usaha

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB I PENDAHULUAN. kepada sang khalifah agar dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. satu ajaran islam yang mengatur pola kesejahteraan dan kemakmuran adalah pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya. Allah telah menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. kepada umatnya untuk berfikir ke depan dalam rangka mencapai tingkat


BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah yang Hudan-Linnas sebagai pedoman hidup. maupun bathin dan juga kebahagiaan dunia dan akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. permintaan masyarakat semakin meningkat terhadap barang-barang produksi,

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada. 1. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan usaha, yakni salah satunya adalah strategi pemasaran.

PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya

Artinya: Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS HUKUM

ض ذ ل ولا ف ام ش وا ف ي م ن اآ ب ه ا و آ ل وا م ن ر ز ق ه و إ ل ي ه ال نش و ر (الملك: ١٥)

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Kerjasama Pada Usaha Jahit Pakaian Antara Alfi-Aldi Tailor Dengan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses sosial dan manajemen. Dalam proses itu, individu-individu atau kelompokkelompok

BAB I PENDAHULUAN. akal manusia untuk menganalisa hukum-hukum syara, meneliti. perkembangan dengan pedoman pada nash-nash yang telah ada, supaya

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. dan Anas melihatnya, dan beliau bersabda:

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan yaitu diciptakannya Nabi Adam as kemudian disusul dengan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dalam

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi harus diperhatikan keserasianya, keselarasan, serta keseimbangan 1.

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban ritual ibadah berupa shalat, puasa zakat dan lain-lainya, Islam juga

BAB I PENDAHULUAN. bahkan terkadang menjadi sangat dominan dibanding dengan aktifitas-aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. jalan pernikahan. Sebagai umat Islam pernikahan adalah syariat Islam yang harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

Konsep Pengembangan Sains dan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. aslama yang berarti memelihara, selamat, sentosa, dan berarti pula berserah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bisnis merupakan kegiatan yang tak pernah lepas dari kehidupan

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA TAHUN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan problematika terbesar dalam kehidupan. Sebab

BAB I PENDAHULUAN. mendorong masyarakat mencari dana untuk mendirikan suatu usaha. 1. yang diselenggarakan oleh lembaga keuangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan

TRADISI PINGIT PENGANTIN MENJELANG AKAD NIKAH DI DESA URUNG KAMPUNG DALAM KECAMATAN KUNDUR UTARA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengusaha untuk mengembangkan usahanya. kedua belah pihak, yakni pembeli dan penjual.

BAB I PENDAHULUAN. mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan -ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah khalifah di muka bumi, Islam memandang bumi dan isinya

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis peran pembiayaan syariah terhadap Peningkatan Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas ekonomi dapat dikatakan sama tuanya dengan sejarah

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

PENGARUH PERSONAL SELLING DAN KARAKTERISTIK PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MITRA IQRA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan mahluk manusia baik itu aqidah, ibadah dan muamalah, termasuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pergeseran masa mengantarkan manusia dari masa lalu hingga kepada masa kini dan masa yang akan datang, pergeseran waktu pada umumnya disertai oleh pergeseran peradaban manusia yang dibuktikan dengan penyerderhanaan peralatan dan perlengkapan manusia dalam menggunakan untuk menyelesaikan masalah kehidupan. Penyerderhanaan dalam penggunaan bukan berarti sarana dan prasana tersebut menjadikan kompleksitas barang dan jasa yang dimiliki tidak tinggi namun semakin tinggi dan ruwet. Pada umumnya penyerderhanaan sarana dan prasarana yang ada mampu menggeser suatu produk barang maupun jasa yang telah ada, contohnya kendaraan, zaman dahulu alat transportasi menggunakan sepeda ontel, dizaman sekarang sepeda ontel bukan lagi menjadi komoditas sarana transportasi yang utama untuk digunakan. Adanya pergeseran masa memberikan peluang dan bagian setiap insan untuk ikut serta dalam dunia usaha, baik dilakoni secara individu maupun kelompok. Memang pada umumnya memulai usaha bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah, karena banyaknya pertimbangan yang harus dilakukan sehingga tidak jarang membuat kebanyakan orang batal memulai usaha, seharusnya memulai usaha tidak menjadi sumber ketakutan bagi setiap orang, karena tidak ada rumus matematis yang membuat usaha namun tindakantindakanlah yang mampu mengantarkan seseorang menjadi pengusaha. Untuk 1

2 menghilangkan ketakutan dalam memulainya, seseorang bisa melakukan persiapan yang matang sehingga dapat menjalankannya dengan optimis (optimisme yang terkendali). Kadang-kadang seseorang yang ingin membuka usaha didorong oleh optimisme berlebihan. 1 Dorongan optimis dalam usaha Islam sangat tinggi karena keterlibatan Islam dalam usaha terdapat dalam adat kebiasaan umat Islam serta terdapat dalam hadits bahkan dalam al-qur an, banyak dalil-dalil yang memuat bentuk yang sangat detail mengenai praktek bisnis. al-qur an memberikan konsep kegiatan usaha sangatlah komprehensif, sehingga parameternya tidak hanya menyangkut dunia, tetapi juga menyangkut usaha akhirat. 2 Ayat-ayat al-qur an yang menganjurkan kita untuk optimisme dalam berusaha terdapat surah al-jumuah ayat 10 yang berbunyi. 3 Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (QS Al-Jumu ah: 10) Ayat diatas menggambarkan eksistensi usaha dalam Islam bukan hanya dicapai didunia tetapi diakhirat karena usaha yang dilakukan untuk memperoleh 1 Buchari Alma, Kewirausahaan; Untuk Mahasiswa dan Umum, (Bandung: Alfabeta, 2009), Edisi Revisi, Cetakan kelimabelas, h. 13 2 Buchari Alma, Management Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 1 3 Depertemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur ana dan Terjemahannya, (Jakarta: CV As-Syifa Semarang, 1999), h. 993

3 keuntungan (ridha ) dari Allah SWT. Untuk memperoleh eksistensi dalam usaha berdasarkan ayat diatas mengandung persyaratan tidak bertentangan dengan kepentingan dasar sebagai makhluk ciptaan-nya. Artinya optimisme yang dimiliki sebagai usaha muslim jauh memiliki manfaat dan kemaslahan hidup bahkan akhirat dan memandang usaha harus dijalankan dengan memperhatikan pergeseran waktu dan jenis kegiatan dalam usaha. Hal ini bisa kita lihat dalam surat yang terdapat dalam al-qur an surat ar-ra d ayat 11. 4 Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. 5 Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan 6 yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia (QS Ar-Ra d: 11) Dari potongan ayat memberikan gambaran yang memberikan motivasi kepada kita untuk optimisme dalam melakukan sesuatu khususnya kearah yang 4 Ibid, h. 77 5 Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah 6 Tuhan tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka

4 lebih baik atau melakukan kreasi dan inovasi serta evaluasi diri dengan bebas termasuk juga dalam usaha. Kebebasan dalam usaha sebagai seorang muslim seharusnya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 7 1. Memperhatikan halal dan haram dalam ketentuan hukum-hukum Islam 2. Komitmen terhadap kewajiban-kewajiban yang telah ditentukan syariat Islam. 3. Tidak menyerahkan pengelolaan harta kepada orang-orang yang bodoh, gila dan lemah. 4. Hak untuk bersyarikat (saling memiliki) dengan tetangga atau mitra kerja. 5. Tidak dibenarkan mengelola harta pribadi yang merugikan kepentingan orang banyak Seorang pengusaha muslim terikat oleh beberapa aspek dalam melakukan produksi, antara lain: 8 1. Berproduksi merupakan ibadah, sebagai seoarang muslim berproduksi sama artinya dengan mengaktualisasikan keberadaan hidayah Allah yang telah diberikan kepada manusia. 2. Faktor produksi yang digunakan untuk menyelenggarakan proses produksi sifatnya tidak terbatas, manusia perlu berusaha mengoptimalkan segala kemampuannya yang telah allah berikan. h. 34-36 7 Ahmad Izzan, dkk, Referensi Ekonomi Syariah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), 8 Heru sudarsono, Konsep Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Eknisia, 2004), h. 190

5 3. Seorang muslim yakin bahwa apapun yang diusakannya sesuai dengan ajaran islam tidak membuat hidupnya menjadi kesulitan. 4. Berproduksi bukan semata-mata karena keuntungan yang diperolehnya tetapi juga seberapa penting manfaat dari keuntungan tersebut untuk kemanfaatan (kemashlahatan) masyarakat. 5. Seorang muslim menghindari praktek produksi yang mengandung unsur haram atau riba, pasar gelap atau spekulasi. Begitu juga dengan usaha pembuatan perahu kayu, usaha ini ada sejak zaman sejarah kerajaan melayu Riau hingga sekarang. Membedakan perahu sekarang dengan dahulunya terletak pada bentuk, jenis, peralatan, perlengakapan pembuatan dan atribut-atribut yang melekat pada perahu. Zaman kerajaan perahu yang dihasilkan murni karya tangan, sementara alat penggerak menggunakan tenaga manusia atau pemanfaatan sumber daya angin. Perahu saat ini tidak lagi menggunakan tenaga manusia dan angin sebagai sumber penggerak tetapi lebih cenderung kemesin. Tidak hanya sampai disitu penggunaan mesin pada saat ini juga pada proses pembuatannya. Melihat perkembangan zaman, usaha-usaha pembuatan perahu kayu dalam pergeseran waktu dan manfaat usaha ini sebenarnya sangat ketinggalan zaman, karena perjalanan dan angkutan barang aksesnya sudah banyak, transfortasi yang dapat digunakan mulai kendaraan darat (mobil, truk, sepeda motor dll), kendaraan udara (pesawat terbang), kapal laut (feri, porti, kapal tongkang ) yang menjadi sarana transfortasi yang memudahkan dan penghematan waktu seseorang dalam melakukan perjalan dan usaha.

6 Dengan demikian, sangat berkemungkinan usaha pembuatan perahu khususnya perahu kayu tidak akan bertahan. Namun pada kenyataannya usaha ini masih terlihat dan masih tetap berjalan. Ini berarti usaha tersebut tetap eksis dalam mempertahankan dari pegeseran perubahan zaman. Pengertian eksis itu sendiri menurut kamus besar bahasa Indonesia eksis merupakan singkatan dari kata eksistensi yang berasal dari bahasa eropa yang diartikan sebagai adanya kehidupan, misalnya partai-partai yang eksisnya memang bisa dipertahankan. Eksistensi bisa juga dikenal dengan satu kata yaitu keberadaan, dimana keberadaan yang dimaksud adalah diakui. 9 Jadi dapat disimpulkan bahwa eksistensi merupakan keberadaan sesuatu yang bisa tetap berjalan atau masih bertahan. Berdasarkan uraian dan penjelasan latar belakang ini penulis tertarik untuk meneliti secara mendalam permasalahan keberadaan usaha pembuatan perahu ini dengan mengangkat judul penelitian Eksistensi Usaha Pembuatan Perahu Kayu Menurut Tinjauan Ekonomi Islam (Studi Kasus Usaha Pembuatan Perahu Kayu di Desa Pungkat Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir) B. Batasan Masalah Agar penelitian ini terarah dan tidak terjadi penyimpangan dari topik pembahasan, maka penulis membatasi masalah dan pembahasan pada penelitian ini hanya pada eksistensi usaha pembuatan perahu kayu menurut tinjauan ekonomi Islam (studi kasus usaha pembuatan perahu di Desa Pungkat Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir). 9 http//www:kamus Besar Bahasa Indonesia, Oneline, diakses pada 24 Mei 2014

7 C. Perumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana perkembangan usaha pembuatan perahu kayu di Desa Pungkat Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir? 2. Apa yang menjadi indikasi eksistensi usaha pembuatan perahu kayu di Desa Pungkat Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir? 3. Bagaimana tinjauan ekonomi Islam mengenai usaha pembuatan perahu kayu di Desa Pungkat Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui perkembangan usaha pembuatan perahu kayu di Desa Pungkat Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir. 2) Untuk mengetahui apa yang menjadi indikasi eksisnya usaha pembuatan perahu kayu di Desa Pungkat Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir.

8 3) Untuk mengetahui tinjauan ekonomi Islam mengenai usaha pembuatan perahu kayu di Desa Pungkat Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir 2. Manfaat Penelitian 1) Sebagai penulis, yaitu untuk menambah pengetahuan dan sebagai wadah pengaplikasi ilmu pengetahuan serta dapat memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Islam (S.E, Sy) pada Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syari ah dan Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru-Riau. 2) Sebagai masyarakat, yaitu dapat dipergunakan sebagai salah satu masukan dalam menjalankan usaha pembuatan perahu kayu baik dari segi management usahanya hingga norma-norma yang diajarkan agama Islam kepada setiap pemeluknya. 3) Sebagai Akademis, yaitu untuk dijadikan sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan mengenai usaha khususnya usaha pembuatan perahu kayu dalam tinjauan ekonomi Islam. E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan ( file research). Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Pungkat Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir. Alasan penulis memilih lokasi ini, karena Desa Pungkat adalah salah satu desa yang mengelolah dan menjalan usaha pembuatan perahu yang masih ada mulai tahun 70 an hingga sekarang. Selain itu, peneliti mudah

9 memahami dan menguasai wilayah secara detial mengenai usaha ini dengan demikian juga dapat menghemat waktu dan biaya dalam penelitian. 2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah para pelaku usaha pembuatan perahu kayu yang terdapat di Desa Pungkat Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir sedangkan objeknya yaitu usaha pembuatan perahu kayu yang terdapat di Desa Pungkat Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir. 3. Populasi dan Sampel Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai krakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel sedangkan sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi. 10 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pelaku usaha pembuatan perahu kayu yang berjumlah 20 orang. 11 Kerena jumlah populasi masih terbilang kecil, maka peneliti mengambil seluruh populasi menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Dengan demikian sampel pada penelitian ini adalah 20 orang. 10 Husien Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005), h. 145 11 Usaha pembuatan perahu di Desa Pungkat Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir yang masih eksis terdapat di lima lokasi (kelompok) dan setiap lokasi atau kelompok terdiri dari 4 orang. Untuk lebih jelas lihat profil Desa Pungkat tahun 2013.

10 4. Sumber Data 1. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan dari situasi aktual ketika peristiwa tejadi. 12 Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data langsung diperoleh dari pelaku usaha pembuatan perahu kayu yang terdapat di Desa Pungkat Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir. 2. Data skunder, yaitu data yang dikumpul dari tangan kedua atau dari sumber lain yang bersedia sebelum penelitian dilakukan. 13 data yang diperoleh pada penilitian ini yaitu dengan melakukan studi pustaka dan data berkaitan. 5. Metode Pengumpulan Data Untuk mengumpul data yang dibutuhkan dalam peneltian ini, metode yang penulis gunakan adalah: 1. Wawancara, yaitu tanya jawab langsung dengan beberapa sumber, yaitu para pelaku usaha pembuatan perahu kayu yang terdapat di Desa Pungkat Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir. 2. Angket, yaitu pertanyaan yang diberikan kepada para pelaku usaha pembuatan perahu kayu untuk dijawab sesuai dengan permasalahannya. Sifat kuisioner yang diajukan bersifat tertutup. Pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang variasi jawabannya sudah ditentukan dan disusun 12 Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010), Cetakan Kedua, h. 289 13 Ibid, h. 291

11 terlebih dahulu sehingga responden hanya memilih jawaban yang tersedia. 6. Metode Analisis Metode yang penulis pakai dalam menganalisa data adalah kualitatif, yaitu analisa yang dilakukan setelah data-data terkumpul lalu data-data tersebut diklasifikasikan kedalam katagori atas dasar persamaan jenis dari data tersebut, kemudian data tersebut dihubungkan dengan antara satu masalah. 7. Metode Penulisan Untuk mengelola dan menganalisa data yang telah terkumpul, penulis menggunakan beberapa metode, yaitu: a. Induktif, yaitu dengan mengumpulkan data-data khusus yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti, lalu data tersebut diambil kesimpulan secara umum. b. Deduktif, yaitu mengumpulkan data-data yang bersifat umum yang ada hubungan dengan masalah yang diteliti, lalu data tersebut diambil kesimpulan secara khusus. c. Deskriftif, yaitu pengumpulan fakta-fakta serta menyusun dan menjelaskan kemudian menganalisa. F. Sistematika Penulisan Penulisan ini secara garis besarnya terdiri dari lima (5) bab setiap bab terdiri dari sub-bab dengan penulisan sebagai berikut:

12 BAB I : Pada bab Pendahuluan ini terdiri dari latar belakang masalah, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : Pada bab ini terdiri dari diskriptif geografis dan demografis, dan hal yang berkaitan subjek dan objek penelitian. BAB III : Pada bab ini terdiri dari pengertian usaha, prinsip usaha, tujuan usaha, pengertian produksi, pemasaran, pengertian eksistensi dan usaha pembuatan perahu kayu. BAB IV : Pada bab ini memaparkan dan membahas hasil penelitian yang berkaitan perkembangan usaha pembuatan perahu kayu di Desa Pungkat Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir, indikasi eksisnya usaha pembuatan perahu kayu di Desa Pungkat Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir dan tinjauan ekonomi Islam mengenai usaha pembuatan perahu kayu di Desa Pungkat Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir. BAB V : Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil penelitian.