BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kerusakan Hotel Ambacang akibat gempa di Padang, Sumatera Barat, Rabu (30/09/2009), (Sumber : wikipedia.org).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS DINAMIK STRUKTUR GEDUNG DUA TOWER YANG TERHUBUNG OLEH BALOK SKYBRIDGE

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. hingga tinggi, sehingga perencanaan struktur bangunan gedung tahan gempa

BAB I PENDAHULUAN. Beban-beban dinamik yang merusak struktur bangunan umumnya adalah bebanbeban

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. di wilayah Sulawesi terutama bagian utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

ANALISIS DINAMIK BEBAN GEMPA RIWAYAT WAKTU PADA GEDUNG BETON BERTULANG TIDAK BERATURAN

BAB 1 PENDAHULUAN. gempa yang mengguncang di beberapa bagian wilayah Indonesia. Hal ini

ANALISIS DINAMIK RAGAM SPEKTRUM RESPONS GEDUNG TIDAK BERATURAN DENGAN MENGGUNAKAN SNI DAN ASCE 7-05

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan analisis statik ekivalen, analisis spektrum respons, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Vihara Satya Budhi (Jl. Kelenteng 10/23A, Bandung) 1 Universitas Kristen Maranatha

EVALUASI SENDI PLASTIS DENGAN ANALISIS PUSHOVER PADA GEDUNG TIDAK BERATURAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pada saat gempa terjadi, titik tangkap gaya gempa terhadap bangunan berada pada pusat massanya, sedangkan perlawanan yang dilakukan oleh bangunan berp

BAB I PENDAHULUAN. adalah struktur portal beton bertulang dengan dinding bata. Pada umumnya

DESAIN TAHAN GEMPA BETON BERTULANG PENAHAN MOMEN MENENGAH BERDASARKAN SNI BETON DAN SNI GEMPA

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM BALOK ANAK DAN BALOK INDUK MENGGUNAKAN PELAT SEARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanah, dan batu digunakan langsung sebagai bahan utama pembuatan bangunan.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia tidak dapat lepas dari

STUDI MENENTUKAN PARAMETER DAKTILITAS STRUKTUR GEDUNG TIDAK BERATURAN DENGAN ANALISIS PUSHOVER

BAB I PENDAHULUAN. Bangunan tinggi berkaitan erat dengan masalah kota, Permasalahan kota

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia termasuk daerah dengan tingkat resiko gempa yang cukup

PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

BAB I PENDAHULUAN. bangunan memerlukan proses desain. Proses desain ini dapat dibedakan dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Efek dinding..., Yohannes Arief Ninditta Siregar, FT UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan (function hall / banquet hall). Ruang pertemuan yang luas dan tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

KATA KUNCI: sistem rangka baja dan beton komposit, struktur komposit.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai negara kepulauan yang terletak pada daerah pertemuan 4 (empat)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 4.1 Bentuk portal 5 tingkat

STUDI DESAIN STRUKTUR BETON BERTULANG TAHAN GEMPA UNTUK BENTANG PANJANG DENGAN PROGRAM KOMPUTER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan maupun tempat hunian seperti hotel, apartemen, dan home stay.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. syarat bangunan nyaman, maka deformasi bangunan tidak boleh besar. Untuk. memperoleh deformasi yang kecil, gedung harus kaku.

RESPON DINAMIS STRUKTUR PADA PORTAL TERBUKA, PORTAL DENGAN BRESING V DAN PORTAL DENGAN BRESING DIAGONAL

DESAIN DINDING GESER TAHAN GEMPA UNTUK GEDUNG BERTINGKAT MENENGAH. Refly. Gusman NRP :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

Gambar 2.1 Spektrum respons percepatan RSNI X untuk Kota Yogyakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. signifikan. Hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya pembangunan gedunggedung

ANALISIS KINERJA BANGUNAN BETON BERTULANG DENGAN LAYOUT BERBENTUK YANG MENGALAMI BEBAN GEMPA TERHADAP EFEK SOFT-STOREY SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan sistem struktur penahan gempa ganda, sistem pemikul momen dan sistem

BAB VI PEMBAHASAN. A. Balok

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi utamanya di dalam bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu di kepulauan Alor (11 Nov, skala 7.5), gempa Papua (26 Nov, skala 7.1),

ANALISIS KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN VARIASI PENEMPATAN BRACING INVERTED V ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dengan berkembangnya zaman maka beriringan pula dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya bangunan tinggi diberbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini sudah banyak berdirinya gedung bertingkat, khususnya di

BAB 1 PENDAHULUAN. Metoda yang banyak digunakan dalam mendesain struktur beton bertulang

BAB VI PEMBAHASAN. Komparasi Simpangan Antar Lantai arah x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG HOTEL IBIS PADANG MENGGUNAKAN FLAT SLAB BERDASARKAN SNI

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Pengolahan Data. Penyajian Data. Perbandingan Data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Pengolahan Data. Penyajian Data. Perbandingan Data.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Tektonik Kepulauan Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang dilewati oleh pertemuan

DAFTAR ISI Annisa Candra Wulan, 2016 Studi Kinerja Struktur Beton Bertulang dengan Analisis Pushover

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Denley Martin Sudewo NRP : Pembimbing : Djoni Simanta., Ir.,MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh faktor eksternal (gempa, angin, tsunami, kekakuan tanah, dll)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BERATURAN TAHAN GEMPA BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK USU MEDAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat diramalkan kapan terjadi dan berapa besarnya, serta akan menimbulkan

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG AMIKOM UNIT IV YOGYAKARTA DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang baik, salah satu dari tahapan itu adalah pemilihan penggunaan alat berat tower

UCAPAN TERIMA KASIH. Jimbaran, September Penulis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

EVALUASI KINERJA INELASTIK STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG TERHADAP GEMPA DUA ARAH TUGAS AKHIR PESSY JUWITA

KOMPARASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT BEDASARKAN SNI 1726:2002 DENGAN SNI

BAB VII PENUTUP. Pada arah arah X. V y = ,68 kg = 642,44 ton. Pada arah Y

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tektonik yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan Pasifik. Keberadaan

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG WISMA SEHATI MANOKWARI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gempa bumi merupakan getaran yang bersifat alamiah yang terjadi pada lokasi tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, Universitas

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin meningkat tiap tahun berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan lahan, yang menyebabkan banyak sekali bangunan tinggi yang dibangun di daerah perkotaan. Bangunan tinggi menjadi solusi untuk menghemat lahan, mengingat terbatasnya lahan dan semakin mahalnya harga tanah. Pada umumnya bangunan tinggi berfungsi sebagai tempat tinggal (apartement), tempat hiburan (mall), pertokoan, dan kantor. Salah satu contoh gedung bertingkat tinggi yang berada di Indonesia adalah The Peak Tower seperti terlihat pada Gambar 1.3, gedung ini terdiri dari 4 tower kembar dimana 2 menara bertingkat 35 lantai dan 2 menara lagi bertingkat 55 lantai yang masing-masing menghadap ke Selatan dan Utara. The Peak Tower merupakan kawasan tempat tinggal (apartement) yang berada di Jalan Sudirman, Jakarta. Pembangunan gedung bertingkat tinggi memiliki resiko kerusakan bahkan kehancuran terhadap gempa. Peristiwa gempa besar yang pernah terjadi di Indonesia adalah gempa bumi Padang yang terjadi pada tanggal 30 September 2009, menyebabkan 1.117 orang tewas dan banyak gedung yang rusak [Wikipedia, 2013]. Gambar 1.1 Kerusakan Hotel Ambacang akibat gempa di Padang, Sumatera Barat, Rabu (30/09/2009), (Sumber : wikipedia.org). 1 Universitas Kristen Maranatha

Gambar 1.2 Bangunan gedung bertingkat dengan 2 Tower (Sumber: sohopancoranjakarta.blogspot.com) Gambar 1.3 Gedung The Peak Tower di jalan Sudirman, Jakarta, (Sumber : google.com). Pada pembangunan gedung bertingkat tinggi harus diperhatikan aspek keamanan, mengingat Indonesia merupakan wilayah yang rawan gempa. Oleh karena itu, sangat perlu dan menarik untuk mempelajari perencanaan bangunan gedung tahan gempa. Atas dasar hal-hal tersebut maka penyusun tertarik mempelajari bangunan gedung tinggi tahan gempa sebagai topik Tugas Akhir, dengan menggunakan metode analisis dinamik respon spektrum dan riwayat waktu (time history) sesuai peraturan gempa Indonesia SNI 1726-2002. 2 Universitas Kristen Maranatha

1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penetilian Tugas Akhir ini adalah untuk melakukan analisis dinamik struktur bangunan gedung bertingkat tinggi tahan gempa dengan prosedur analisis ragam spektrum respons dan analisis respons dinamik riwayat waktu yang terdiri dari dua menara (tower) dengan jumlah lantai yang berbeda dan dihubungkan oleh jembatan penghubung berdasarkan perhitungan beban gempa sesuai peraturan beban gempa Indonesia SNI 1726-2002. 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut : 1. Bangunan yang akan dibahas adalah bangunan gedung beton bertulang dengan 2 tower dengan jumlah lantai berbeda yang dihubungkan oleh jembatan penghubung. Bangunan digunakan untuk apartement dan kantor. 2. Bangunan terletak di wilayah gempa 3 di Indonesia, dengan jenis tanah lunak. 3. Beban yang ditinjau adalah beban gravitasi dan beban gempa. 4. Perangkat yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah ETABS. 5. Peraturan gedung tahan gempa yang digunakan adalah SNI 03-1726-2002. 6. Analisis yang digunakan adalah analisis dinamik dengan prosedur analisis ragam spektrum respons dan analisis respons dinamik riwayat waktu. 7. Pembahasan yang ditinjau adalah analisis modal, peralihan, drift, dan reaksi tumpuan. 1.4 Sistematika Penelitian Sistematika penelitian adalah sebagai berikut : BAB I, berisi Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Tujuan Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Sistematika Penelitian, Lisensi Perangkat Lunak, dan Metodologi Penelitian. BAB II, berisi Studi Literatur yang terdiri dari beton bertulang, bangunan bertingkat beton bertulang, beban gravitasi dan beban gempa, peraturan bangunan tahan gempa SNI 1726-2002, analisis dinamik bangunan gedung tahan gempa dengan prosedur analisis ragam 3 Universitas Kristen Maranatha

BAB III, BAB IV, spektrum respons dan analisis respons dinamik riwayat waktu, perangkat lunak ETABS, dan kinerja struktur. berisi Studi Kasus dan Pembahasan, yang terdiri dari data struktur dan material gedung, perhitungan beban gravitasi dan gempa, pemodelan struktur gedung. berisi Kesimpulan dan Saran. 1.5 Lisensi Perangkat Lunak Sifat lisensi perangkat lunak yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah ETABS dengan lisensi atas nama Universitas Kristen Maranatha. 1.6 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Tahap pertama adalah studi literatur, dengan sumber dari buku, tulisan ilmiah, maupun sumber-sumber lain dari internet. 2. Tahap kedua adalah mengumpulkan data bangunan bertingkat tinggi tahan gempa. 3. Tahap ketiga adalah melakukan analisis dinamik struktur bangunan bertingkat tinggi tahan gempa dengan prosedur analisis ragam spektrum respons dan analisis respons dinamik riwayat waktu, berdasarkan SNI 1726-2002. Penelitian pada tahap ini adalah studi analitikal menggunakan perangkat lunak ETABS. 4. Tahap keempat adalah menyusun pembahasan, kesimpulan, dan saran. 4 Universitas Kristen Maranatha

Mulai Studi Literatur Data Struktur Perhitungan Beban Gempa berdasarkan SNI 1726-2002 Analisis Struktur 1. Waktu Getar Alami dan Gaya Geser Dasar Gedung A,B,C,D 2. Peralihan dan Drift Gedung A,B,C,D 3. Respon Spektrum Gedung A,B,C,D 1. Tulangan Balok Beton Bertulang 2. Tulangan Kolom Beton Bertulang Analisis Struktur 1. Waktu Getar Alami dan Gaya Geser Dasar Gedung A,B,C,D 2. Peralihan dan Drift Gedung A,B,C,D 3. Riwayat Waktu Gedung A,B,C,D 1. Tulangan Balok Beton Bertulang 2. Tulangan Kolom Beton Bertulang Kesimpulan Selesai Gambar 1.4 Bagan Alir Penelitian Tugas Akhir 5 Universitas Kristen Maranatha