ULUL AZAM BK FKIP UNISRI ABSTRAK. Kata kunci: layanan penguasaan konten seting kelompok dengan media film, konsep diri positif, mahasiswa

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN RESILIENSI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK HOME ROOM PROGRAM PADA MAHASISWA SEMESTER VI PROGRAM STUDI BK FKIP UNISRI

MODEL LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SIMULASI BERTINGKAT UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN INTERPERSONAL SISWA SMK

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA MELALUI KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI GONDANGREJO

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN RESILIENSI SISWA

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH

PEMBERIAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN UNTUK MENINGKATKAN KESIAPAN KARIER MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK

EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA

Peningkatan Motivasi Belajar Anak Asuh Melalui Layanan

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

PENINGKATAN KONSEP DIRI POSITIF SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI POSITIF. Rury Muslifar

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE MNEMONIC DEVICE UNTUK MENINGKATKAN DAYA INGAT MAHASISWA

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGNMENT. Budi Sutrisno dan Heri Saptadi Ismanto

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN MENGGUNAKAN BIMBINGAN KELOMPOK

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

Jurnal Bimbingan Konseling

PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 12 PADANG

BAYU ADHY TAMA K

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Ratih Novita Sari 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING

IMPROVEMENT THROUGH EMOTIONAL INTELLIGENCE GROUP COUNSELING SERVICES WITH STUDENTS PSYCHOANALYTIC APPROACH SMP STATE 11 PADANGSIDIMPUAN

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KELAS X MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Oleh: Rully Age I., Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono yang berlokasi

PENGGUNAAN LAYANAN INFORMASI DALAM BIMBINGANDAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS INFORMASI KARIR DENGAN MEDIA BUKU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN STUDI LANJUTAN SISWA

UPAYA MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DI SMK NEGERI 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Ika Ramayani *

Melin Pratikasari. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi ABSTRAK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dapat dilaksanakan melalui proses belajar mengajar yang

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA. Arni Murnita SMK Negeri 1 Batang, Jawa Tengah

BIMBINGAN KELOMPOK DAN PENILAIANNYA Oleh: Indiati Dosen FKIP Univ. Muhammadiyah Magelang. Abstraction

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PAWYANTAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK ADLER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL SISWA SMP

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK TEKNIK RELAKSASI UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK SMP PGRI 1 PALEMBANG

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif.

THE EFFECTIVENESS OF GRUP COUNSELING BASED GAMES TO IMPROVE PEER COMMUNICATION SKILLS OF CLASS VIII-E STUDENTS OF SMP NEGERI 1 TALUN IN ACADEMIC YEAR

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

Efektivitas Teknik Latihan Asertif Untuk Meningkatkan Internal Locus Of Control Siswa dalam Belajar

Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Volume 2 Nomor 2 Desember Hal p-issn: e-issn:

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT SISWA MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 3 KOTA BENGKULU

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan alur penelitian penyusunan tesis. Adapun

ISSN: Anita Rahmawati

Pendapat Siswa Tentang Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

UPAYA MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR MELALUI KONSELING KELOMPOK REALITA PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PRAMBON NGANJUK TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Layanan bimbingan dan konseling (BK) merupakan bagian yang

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI DALAM KELAS MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DI SMA N 2 BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR. Oleh: Hayati Tatoe *)

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENGUBAH SIKAP TERHADAP LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN

GROUP COUNSELING SERVICES EFFECTIVENESS IN REDUCING STUDENT BEHAVIOR AGGRESSIVE SMA 6 PADANGSIDIMPUAN STATE ACADEMIC YEAR

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII F SMPN 17 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

MENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan siswa dalam belajar adalah memperoleh

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI

Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik Melalui Layanan Informasi (Studi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas VIII.8 SMP N 13 Padang) ABSTRACT

JURNAL EFEKTIVITAS CINEMA THERAPY UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DI DEPAN KELAS SISWA KELAS XI PEMASARAN SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2016/2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif yang merupakan pendekatan utama dan pendekatan kualitatif sebagai

Nor Mita Ika Saputri, M.Psi. Dosen Bimbingan dan Konseling, UMTS Padangsidimpuan

SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM

BAB III METODE PENELITIAN. dimana ada pemberian perlakuan (treatment) terhadap variabel dependent.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam peneltian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KANDAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

Transkripsi:

EFEKTIVITAS LAYANAN PENGUASAAN KONTEN SETING KELOMPOK DENGAN MEDIA FILM DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI POSITIF MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI BK FKIP UNISRI ULUL AZAM BK FKIP UNISRI ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas layanan penguasaan konten seting kelompok dengan media film dalam meningkatkan konsep diri positif mahasiswa semester IV Program Studi BK FKIP UNISRI. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimen dengan desain one group pretest posttest. Layanan penguasaan konten seting kelompok dengan media film untuk meningkatkan konsep diri positif mahasiswa dilaksanakan dalam 6 kali pertemuan. Pada setiap layanan yang diberikan melewati empat tahapan, yakni tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan, dan tahap pengakhiran. Hasil pemberian layanan menunjukan konsep diri positif mahasiswa mengalami peningkatan. Rata-rata skor pretest 126,3 (masuk kategori kurang) dan skor posttest 193,6 (masuk kategori tinggi). Ini berarti layanan yang diberikan efektif dalam meningkatkan konsep diri positif mahasiswa. Oleh karena itu, disarankan agar layanan penguasaan konten seting kelompok dengan media film dapat dilaksanakan secara kontinyu. Kata kunci: layanan penguasaan konten seting kelompok dengan media film, konsep diri positif, mahasiswa ABSTRACT The aim of this study is to determine the effectiveness of mastery service of content group setting with the film as media in improving positive self-concept of fourth semester students study program on guidance and counseling FKIP UNISRI. This study is an pre-experimental study design with one group pretest-posttest. The mastery service of content group setting with the film as media in improving positive self-concept of students performed in 6 meeting. At every meeting that is given through four stages, namely the formation stage, intermediate stage, work stage, and termination stage. The results of the service delivery showed a positive self concept of students increased. Average pretest score 126.3 (categorized as less) and post-test score of 193.6 (categorized as high). It means the service that given are effective in improving positive self-concept of students. Therefore, it is suggested that the mastery services of content group settings with the film as media can be carried out continuously. Keywords: mastery services of content group settings with film as media, a positive self concept, students. Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016 429

PENDAHULUAN Konsep diri adalah gagasan tentang diri sendiri yang mencakup keyakinan, pandangan, dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Cara pandang individu terhadap dirinya akan membentuk suatu konsep tentang diri sendiri. Konsep tentang diri merupakan hal yang penting bagi kehidupan individu karena konsep diri menentukan bagaimana individu bertindak dalam berbagai situasi. Konsep diri merupakan seperangkat instrumen pengendali mental dan karenanya mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang. Asumsi tersebut diperkuat oleh pendapat M. Ali dan M. Asrori (2012:173) yang menyatakan bahwa konsep diri merupakan salah satu aspek psikososial individu yang penting dipahami dan dikembangkan secara optimal. Seseorang yang mempunyai konsep diri positif akan menjadi individu yang mampu memandang dirinya secara positif, berani mencoba dan mengambil risiko, selalu optimis, percaya diri, dan antusias menetapkan arah dan tujuan hidup. Secara rasional, konsep diri sangatlah penting bagi aktivitas siswa sebagai pelajar. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Shupe dan Yager (dalam Mayaza dan Supradewi, 2011:13) menunjukkan jika konsep diri dan pencapaian akademik adalah dua hal yang saling mempengaruhi. Dalam berbagai tingkatan mulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi, seseorang dengan konsep diri yang positif cenderung memiliki pencapaian akademik yang lebih baik. Konsep diri positif akan meminimalisasi munculnya kesulitan belajar dalam diri individu. Berkurangnya kesulitan belajar inilah yang pada akhirnya memungkinkan individu untuk mendapatkan penguasaan akademik yang lebih baik. Hal ini menandakan bahwa konsep diri positif menjadi pemacu keberhasilan akademik. Ini artinya bahwa individu yang memiliki konsep diri negatif akan memperoleh hambatan atau kesulitan dalam proses pembelajaran sehingga berdampak pada hasil yang kurang optimal. Pendapat ini dipertegas oleh Desmita (2009:164), bahwa Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016 430

rendahnya prestasi dan motivasi belajar siswa serta terjadinya penyimpangan-penyimpangan perilaku siswa di kelas banyak disebabkan oleh persepsi dan sikap negatif siswa terhadap diri sendiri. Demikian juga dengan siswa yang mengalami kesulitan belajar, lebih disebabkan oleh sikap siswa yang memandang bahwa dirinya tidak mampu melaksanakan tugas-tugas di sekolah Rendahnya tingkat konsep diri positif seperti paparan di atas juga dialami oleh mahasiswa semester IV Program Studi BK FKIP UNISRI. Asumsi ini didasarkan pada sikap dan perilaku yang ditampilkan mahasiswa dalam kegiatan di kampus (saat pembelajaran maupun di luar pembelajaran). Mahasiswa merasa jika beban kuliah terlalu berat sehingga tidak mampu mendapat hasil yang optimal, mengeluh dan mudah menyerah saat diberikan tugas oleh dosen, tidak memiliki inisiatif dalam belajar, tidak berani mencoba hal-hal baru, kurang percaya diri. Permasalahan yang dialami mahasiswa tersebut harus segera mendapat solusi secara konkrit agar tidak menimbulkan efek negatif yang lebih luas. Layanan bimbingan dan konseling yang tepat diberikan adalah layanan penguasaan konten teknik kelompok dengan media film. Layanan ini merupakan layanan yang bersifat pengembangan, yaitu modifikasi dari layanan penguasaan konten yang pada umumnya dilaksanakan secara klasikal, tetapi dalam penelitian ini dilaksanakan secara kelompok dengan memanfaatkan media film sebagai jembatan intervensi. Layanan penguasaan konten membantu individu menguasai aspek-aspek konten tersebut secara tersinergikan. Dengan penguasaan konten, individu diharapkan mampu memiliki sesuatu yang berguna untuk memenuhi kebutuhannya serta mengatasi masalah-masalah yang dialaminya termasuk kebutuhan tentang konsep diri positif. Suasana kelompok, yaitu antar hubungan dari semua pihak yang terlibat dalam kelompok dapat merupakan wahana dimana masing-masing anggota kelompok itu (secara perorangan) dapat memanfaatkan semua Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016 431

informasi, tanggapan dan berbagai reaksi dari anggota kelompok lainnya untuk kepentingan dirinya yang bersangkut paut dengan pengembangan dirinya. Penggunaan media dapat memberikan kesan yang mendalam yang dapat mempengaruhi sikap individu terhadap objek yang sedang dipelajarinya. Layanan penguasaan konten seting kelompok dengan media film belum pernah dilaplikasikan di Program Studi BK FKIP UNISRI sehingga efektivitasnya dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa khususnya konsep diri positif belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu, penelitian ini merupakan langkah strategis yang bisa dilakukan dosen untuk membuktikan efektivitas layanan yang dikembangkan sekaligus membantu mahasiswa dalam meningkatkan konsep diri positifnya. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas layanan penguasaan konten seting kelompok dengan media film dalam meningkatkan konsep diri positif mahasiswa semester IV Program Studi BK FKIP UNISRI. METODE penelitian Penelitian ini merupakan pre-eksperimen dengan jenis one group pretest-posttest. Melalui desain ini penelitian dilakukan hanya pada satu kelompok dengan melakukan dua kali pengukuran yaitu O 1 (pretest) untuk mengukur konsep diri positif mahasiswa sebelum diberikan treatment (layanan penguasaan konten seting kelompok dengan media film). Pengukuran yang kedua O 2 (posttest) dilakukan untuk mengukur konsep diri positif mahasiswa setelah diberikan treatment. Adanya perbedaan antara pretest dan posttest diasumsikan sebagai efek dari treatment yang diberikan. Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Pretest Treatment (Variabel Terikat) Posttest O 1 X O 2 Gambar 1. One Group Pretest and Posttest Design (Diadaptasi dari Hamid Darmadi, 2011:181) Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016 432

Sampel penelitian adalah mahasiswa semester IV yang berjumlah 10 (ditentukan secara purposive sampling). Menurut Nandang Rusmana (2009:14) jumlah ideal anggota kelompok dalam layanan kelompok adalah tidak lebih dari 10 orang. Peneliti memilih 10 mahasiswa sebagai anggota kelompok secara heterogen tingkat konsep diri positifnya. Prayitno (2012:159) menegaskan jika anggota kelompok yang heterogen akan menjadi sumber yang lebih kaya untuk pencapaian tujuan layanan. Instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap data kualitatif dan data kuantitatif. Berikut ini adalah tabel dari instrumen penelitian: Instrumen Jenis Data Subjek Tujuan Analisis Pedoman observasi Skala konsep diri positif Kualitatif Pemimpin dan anggota kelompok Kuantitatif 1. Mahasiswa semester IV BK FKIP UNISRI (kelas A dan B). 2. Mahasiswa yang menjadi anggota kelompok. Mengetahui proses pelaksanaan treatment 1. Untuk memilih anggota kelompok secara heterogen 2. Untuk mengetahui tingkat konsep diri positif mahasiswa, sebelum dan sesudah diberi treatment Deskriptif kualitatif Deskriptif kuantitatif Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016 433

HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Konsep Diri Positif Mahasiswa sebelum Pelaksanaan Treatment No. Anggota Kelompok Skor Pretest Kriteria 1 Responden 1 108 Kurang 2 Responden 2 155 Sedang 3 Responden 3 96 Rendah 4 Responden 4 158 Sedang 5 Responden 5 140 Kurang 6 Responden 6 180 Sedang 7 Responden 7 88 Rendah 8 Responden 8 136 Kurang 9 Responden 9 77 Rendah 10 Responden 10 125 Kurang Rata-rata 126,3 Kurang Merujuk pada tabel di atas dapat dilihat tingkat konsep diri positif mahasiswa yang menjadi sampel penelitian memiliki kriteria yang heterogen, yaitu 3 mahasiswa berada pada kategori rendah, 4 mahasiswa berada pada kategori kurang, dan 3 mahasiswa berada pada kategori sedang. Tahap Pembentukan Peralihan Proses Pelaksanaan Treatment Layanan penguasaan konten seting kelompok dengan media film dilaksanakan dalam 6 kali pertemuan. Dimana pada setiap pertemuannya melewati langkahlangkah sebagai berikut: Kegiatan yang Dilaksanakan 1. Pemimpin kelompok menerima anggota kelompok secara terbuka dan mengucapkan terima kasih atas kehadirannya. 2. Pemimpin kelompok memimpin berdo a. 3. Pemimpin kelompok sebagai model menampilkan diri secara utuh, jujur, serta terbuka. 4. Pemimpin kelompok menjelaskan pengertian dan tujuan, asas-asas, serta tata cara pelaksanaan treatment (layanan penguasaan konten seting kelompok dengan media film). 5. Pemimpin kelompok mengadakan kesepakatan waktu dengan anggota kelompok. 6. Pemimpin kelompok sebagai perencana kegiatan menciptakan permainan pembentukan kelompok. 1. Pemimpin kelompok mendorong dibahasnya suasana perasaan yang dirasakan oleh anggota kelompok. Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016 434

Kegiatan Pengakhiran Pemimpin kelompok menerima suasana yang ada secara sabar dan terbuka. 2. Pemimpin kelompok sebagai perencana kegiatan menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya. 3. Pemimpin kelompok menanyakan kesiapan anggota kelompok secara keseluruhan. Jika anggota kelompok sudah siap, maka bisa dilanjutkan ke tahap kegiatan. 1. Pemimpin kelompok sebagai perencana kegiatan menjelaskan rangkaian pelaksanaan treatment. 2. Pemimpin kelompok memutarkan film yang digunakan sebagai model simbolik dan mendorong anggota kelompok untuk mengamati film yang diputar dengan penuh keseriusan dan penghayatan. 3. Pemimpin kelompok membawa anggota kelompok pada topik bahasan. Pemimpin kelompok sebagai motivator menstimulasi anggota kelompok dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana untuk mengaktifkan dinamika kelompok, difokuskan kepada pemahaman tentang konten yang terkandung dalam film tersebut. 4. Pemimpin kelompok mendorong anggota kelompok untuk menemukan kecenderungan dalam dirinya apakah pengalaman dalam film tersebut dapat termanifestasi dalam kehidupan mereka sehari-hari. 5. Pemimpin kelompok sebagai motivator dan fasilitator terus mengaktifkan dinamika kelompok dan mengkontrol peran anggota kelompok sehingga masing-masing diantara mereka memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan pendapatnya. 1. Pemimpin kelompok sebagai model bagi anggota kelompok dalam menyampaikan kesimpulan hasil kegiatan secara lugas dan baik agar tidak menimbulkan konflik di dalam kelompok. 2. Pemimpin kelompok sebagai fasilitator yang mengatur anggota kelompok dalam menyampaikan kesimpulannya, agar masing-masing anggota kelompok memiliki kesempatan yang sama. 3. Pemimpin kelompok sebagai evaluator memberikan penilaian melalui pengungkapan pesan dan kesan baik secara lisan maupun tertulis (laiseg) dengan memfokuskan pada kondisi UCA (understanding, comfort, action). 4. Pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok untuk membahas kegiatan/pertemuan lanjutan. 5. Pemimpin kelompok mengakhiri kegiatan layanan bimbingan kelompok dengan do a serta ucapan salam. Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016 435

Tingkat Konsep Diri Mahasiswa setelah Pelaksanaan Treatment No. Nama Siswa Skor Pretest Kriteria 1 Responden 1 219 Tinggi 2 Responden 2 225 Tinggi 3 Responden 3 198 Tinggi 4 Responden 4 215 Tinggi 5 Responden 5 199 Tinggi 6 Responden 6 220 Tinggi 7 Responden 7 170 Sedang 8 Responden 8 218 Tinggi 9 Responden 9 189 Sedang 10 Responden 10 210 Tinggi Rata-rata 193,6 Tinggi Data di atas menunjukan bahwa semua mahasiswa yang menjadi anggota kelompok mengalami peningkatan skor konsep diri positif. Secara rata-rata skor konsep diri positif yang diperoleh adalah 193,6 (masuk dalam kategori tinggi). Dari ke-10 mahasiswa yang menjadi anggota kelompok, 2 mahasiswa masuk kategori sedang dan 8 mahasiswa masuk kategori tinggi. Uji Efektivitas Treatment dengan Tes Wilcoxon Uji keefektivan layanan penguasaan konten seting kelompok dengan media film untuk meningkatkan konsep diri positif mahasiswa dianalisis dengan statistik non-parametrik melalui uji Wilcoxon. Berikut ini adalah hasil uji efektivitas layanan yang dikembangkan pada perolehan skor total konsep diri positif: Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016 436

No AK Pretest X1 Posttest X2 Selisih (X2-X1) Jenjang Tanda Jenjang + - 1 Res. 1 108 219 111 9 9 0 2 Res. 2 155 225 70 4 4 0 3 Res. 3 96 198 102 8 8 0 4 Res. 4 158 215 57 2 2 0 5 Res. 5 140 199 59 3 3 0 6 Res. 6 180 220 40 1 1 0 7 Res. 7 88 170 82 5,5 5,5 0 8 Res. 8 136 218 82 5,5 5,5 0 9 Res. 9 77 189 112 10 10 0 10 Res. 10 125 210 85 7 7 0 Jumlah 55 0 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas untuk uji Wilcoxon jumlah jenjang yang terkecil nilainya adalah 0. Nilai T tabel dengan N = 10 taraf kesalahan 5% untuk tes 1 fihak (one tail test) nilainya adalah 8. Ini berarti jumlah jenjang terkecil = 0 < dari T tabel = 8, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan analisis proses pelaksanaan treatment serta hasil yang dicapai oleh anggota kelompok membuktikan bahwa layanan penguasaan konten seting kelompok dengan media film efektif dalam meningkatkan konsep diri positif mahasiswa semester IV Program Studi BK FKIP UNISRI. Indikasi keberhasilan proses pelaksanaan treatment dapat dilihat dari peran yang dilaksanakan oleh pemimpin kelompok dan anggota kelompok pada setiap tahapan, baik tahap pembentukan, peralihan, kegiatan, dan pengakhiran dimana pada setiap tahapan tersebut pemimpin kelompok dan anggota kelompok telah mengoptimalkan peranannya. Efektivitas treatment dibuktikan dengan uji hipotesis menggunakan tes Wilcoxon yang menyatakan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Konsep diri merupakan gambaran yang ada pada diri individu yang berisikan tentang bagaimana individu melihat dirinya sendiri sebagai pribadi yang disebut dengan pengetahuan diri, bagaimana individu merasa atas dirinya yang merupakan penilaian diri sendiri, Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016 437

serta bagaimana individu menginginkan diri sendiri sebagai manusia yang diharapkan. Penghargaan mengenai diri akan menentukan bagaimana individu akan bertindak dalam hidup. Apabila seorang individu berpikir bahwa dirinya bisa, maka individu tersebut cenderung sukses, dan bila individu tersebut berpikir bahwa dirinya gagal, maka dirinya telah menyiapkan diri untuk gagal. Jadi bisa dikatakan bahwa konsep diri merupakan bagian diri yang mempengaruhi setiap aspek pengalaman, baik itu pikiran, perasaan, persepsi dan tingkah laku individu. Konsep diri mempunyai beberapa unsur yang penting dalam pembentukan tingkah laku seseorang, yakni: 1. Konsep diri memainkan peranan dalam mempertahankan keselarasan batin seseorang. Individu senantiasa berusaha untuk mempertahankan keselarasan batinnya. Bila individu memiliki ide, perasaan, persepsi atau pikiran yang tidak seimbang atau saling bertentangan, maka akan terjadi situasi psikologis yang tidak menyenangkan. 2. Konsep diri menentukan bagaimana individu memberikan penafsiran atas pengalamannya. Seluruh sikap dan pandangan individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi individu tersebut dalam menafsirkan pengalamannya. 3. Konsep diri berperan sebagai penentu pengharapan individu. Pengharapan merupakan inti dari konsep diri. KESIMPULAN Layanan penguasaan konten seting kelompok dengan media film efektif dalam meningkatkan konsep diri positif mahasiswa semster IV Program Studi BK FKIP UNISRI. Peningkatan konsep diri positif mahasiswa adalah sebesar 68,6 poin. Hasil uji statistik dengan tes Wilcoxon menunjukan jumlah jenjang terkecil = 0 < dari T tabel = 8, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016 438

SARAN 1. Konsep diri positif merupakan aspek perkembangan psikososial yang mutlak dimiliki oleh mahasiswa sehingga hal tersebut perlu mendapat perhatian secara periodik oleh dewan dosen BK FKIP UNISRI. Tinggi rendahnya tingkat konsep diri positif mahasiswa akan berdampak pada keterampilan dasar dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling, baik pada saat mereka praktik maupun setelah mereka lulus. 2. Layanan penguasaan konten seting kelompok dengan media film perlu diprogramkan secara periodik dan terencana. 3. Dalam menerapkan layanan penguasaan konten seting kelompok dengan media film, dosen bimbingan dan konseling harus bisa memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan pada substansi layanan yang dikembangkan. DAFTAR PUSTAKA Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hamid Darmadi. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Mayaza dan Supradewi. 2011. Konsep Diri dan Kebersamaan Hidup pada Remaja di Panti Asuhan. Jurnal Proyeksi. Vol. 6 (2) hal 103-112. M. Ali dan M. Asrori. 2012. Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara. Nandang Rusmana. 2009. Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Metode, Teknik, dan Aplikasi). Bandung: Rizki Press. Prayitno. 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: Program Pendidikan Profesi Konselor Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNP. Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016 439