BAB IV DESKRIPTIF PROSES DAN HASIL PRODUKSI. Profil Tayangan Feature Dibalik Wanita adalah sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Berita (Hard News), Hiburan dan Informasi. Jika kita ingin membuat sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

BAB V PASCA PRODUKSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB V EVALUASI. 5.1 Editing dan Mixing

ABSTRAK. Kata Kunci : Budaya, Feature, Nusantaraku, Produser, Rasulan. xii + 82 halaman; 17 gambar; 10 tabel Daftar acuan: 14 ( )

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. kualitatif, sehingga dapat menjadi dasar dan sumber dalam penyusunan laporan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara etimologis, dalam Oxford English Dictonary (OED),

BAB II KERANGKA / DASAR PEMIKIRAN Kedudukan Fungsional Sebagai Pencitraan Jabatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

SEGMEN VIDEO SCREENSHOOT EFFECTS AUDIO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam.

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. berisi tentang saran untuk program Mata Najwa di Metro TV.

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V EVALUASI. Gambar 5.1 Final Cut Pro

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PASCA PRODUKSI

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 PRA PRODUKSI 3.1 Ide Dan Pengembangan Konsep

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. terencana pada bab sebelumnya. berikut ini proses pasca produksi dan rundown

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Evaluasi Camera Person Evaluasi Audio

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tindak tutur dan peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terdapat pada. suatu proses komunikasi dalam menyampaikan atau menyebutkan satu maksud

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari

LAMPIRAN. 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Key Informan. Produser Program Idenesia, Rojih Azka

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran.

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Industri Kreatif Indonesia pada Tahun Seni Pertunjukan. 2 Seni Rupa. 3 Televisi dan Radio.

TV PRODUCTION (Practical Approach)


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Editing & Mixing

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

JURNAL. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan. Pendidikan strata 1. Penyusun. Nama : Theresia Dita Anggraini : D2C607050

BAB V PENUTUP. PROBLEMATIKA FORMAT PROGRAM SIARAN DAKWAH di JAWA POS. MEDIA TELEVISI (JTV) SURABAYA diperoleh beberapa kesimpulan sebagai

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Program Sebelumnya

Gambar 1.1 Indikator Sosial Budaya Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi.

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap aktivitasnya. Pemandangan perempuan berjilbab di Indonesia

BAB 3 PRA PRODUKSI 3.1 Ide dan Pengembangan Konsep

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengenakan jilbab atau kerudung sudah menjadi sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran internet di tengah masyarakat saat ini, tentu membuat sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya

REFERENSI PUSTAKA DAN AUDIO VISUAL. Bahan-bahan referensi yang digunakan dalam produksi program Feature

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara luas. Tidak dapat dipungkiri lagi, televisi saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. ( Pada zaman orde baru pemerintah melarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kehadiran Public Relations. Public Relations adalah fungsi manajemen yang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fashion dibidang aksesoris jilbab dengan manik, kristal dan

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. dalam hal ini yaitu kota Yogyakarta bertujuan untuk melihat pola-pola yang

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. jilbab. Selain dari perkembangan fashion atau mode, jilbab juga identik dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya. Alamat : Graha Bumi Surabaya Lantai 5

I. PENDAHULUAN. Islam menyerukan seorang wanita muslimah untuk mengulurkan jilbab-jilbab

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal.

BAB V EVALUASI. 5.1 Editing dan Mixing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV

BAB V PENUTUP. menengah perkotaan, mereka menyadari bahwa penampilan memegang peranan

Transkripsi:

BAB IV DESKRIPTIF PROSES DAN HASIL PRODUKSI 4.1 Profil Tayangan Profil Tayangan Feature Dibalik Wanita adalah sebagai berikut: Judul Tayangan : Dibalik Wanita Jenis Tayangan : Feature Durasi : 15 menit Tim Produksi ; Producer : Muhdian Sariwalaka Director : Dedeh Ernawati Script writer : Cindy Julia Paramitha Camera person : Cindy Julia Paramitha Editor : Dedeh Ernawati Host : Muhdian Sariwalaka 1

2 Sinopsis : Dibalik Wanita adalah sebuah tayangan Feature yang menampilkan seputar kehidupan muslimah muslimah saat ini, baik dari sisi gaya hidup, trend fashion, aktifitas keseharian, dan hal-hal menarik lainnya yang informatif, mendidik, dan menghibur, dari para wanita, yang diharapkan dapat memberi inspirasi bagi penontonnya. Dalam tayangan televisi ini ditampilkan kisah kisah para wanita muslim di Indonesia, yang dipandu oleh seorang presenter wanita yang menguak hal hal dibalik wanita yang menarik untuk disampaikan dan dapat memberi manfaat bagi pemirsa. Pada episode perdana ini mengangkat tentang fenomena hijab dan para pelaku komunitas (Hijabers) yang sedang trend di masyarakat kita saat ini. Garis cerita (Story Line) : Hijab adalah kata yang berasal dari bahasa Arab yang berarti pembatas. Makna hijab itu sendiri adalah lebih membatasi diri, membatasi aurat, membatasi pandangan, membatasi sentuhan kepada orang-orang yang bukan muhrim. Membatasi diri dari ujung kepala hingga kaki. Perbedaannya dengan jilbab, jilbab berasal dari kata jalabiah yang jiga berasal dari bahasa Arab yang artinya jubbah. Namun di Indonesia jilbab lebih diartikan sebagai kerudung. Sedangkan Hijabers adalah sebuah istilah yang muncul dari trend fashion berjilbab muslimah dewasa ini, yaitu dengan berbagai mode busana, mulai dari cara berkerudung hingga aksesoris-aksesoris yang dikenakan para wanita muslimah ini.

3 Istilah hijabers sendiri diambil dari kata hijab atau jilbab. Seiring perkembangan teknologi, mulailah terbentuk komunitas-komunitas hijabers yang bahkan tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Fenomena ini dianggap sebagai salah satu perkembangan baru di dunia Islam, khususnya bagi para wanita. Tidak sedikit dari para wanita kini yang mulai tergerak menggunakan jilbab atau hijab dikarenakan adanya perkembangan fashion tersebut. Terlebih lagi, fenomena ini seakan menjadi luar biasa pula karena banyaknya diunggah ke dalam bentuk video tutorial bagaimana cara berhijab. Ini memang tidak lepas dari peran media, mereka (wanita) berbondongbondong untuk tahu cara berhijab, mencari informasi tentang style hijab masa kini, hingga membentuk suatu komunitas untuk khusus wanita-wanita yang berhijab, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, salah satunya media sosial. Bahkan, berbagai majalah fashion berhijappun saat ini menjamur.

4 Segmentasi: Segmen I : 1. OBB 2. Opening host 3. Narasi tentang pasaran trend hijab untuk brieging ke toko April Jasmine 4. Gimmick di toko April Jasmine dan meminta alamat April 5. Take to ke rumah April Jasmine 6. Next on segmen 2 7. Bumper out Segmen II: 1. Bumper in 2. mengulang adegan segmen 1 akhir, yaitu take to ke rumah april 3. SS menuju perjalanan ke rumah April Jasmine 4. Take di rumah April 5. Chit chat dengan april Jasmine dan gimmick april Jasmine memperagakan hijab ala April Jasmine kepada host 6. Take host tentang vox pop masyarakat tentang hijab dan trend fashion berhijab 7. vox pop masyarakat dan Ustadz solmed 8. Next on tentang cuplikan wawancara Dian Pelangi (Desainer Busana Muslim) 9. Bumper out

5 Segmen III : 1. Bumper In 2. Narasi tentang fashion berhijab dan take to wawancara Dian Pelangi 3. Wawancara Dian Pelangi 4. Narasi tentang take to hijab tutorial 5. Tayangan hijab tutorial 6. Closing host 7. Credit tittle

6 4.2 Deskriptif Proses Produksi Proses produksi tayangan feature Dibalik Wanita termasuk dalam tayangan Feature Human interest adalah Feature yang mengungkapkan sisi sisi kemanusiaan seseorang dan dituangkan dalam sebuah siaran televisi. Human interest sebagai peristiwa yang cocok disiarkan oleh televisi, karena membuat khalayak menyaksikan secara langsung dan merasa dekat, walaupun kisah tersebut berasal dari tempat jauh. Pendekatan dari Feature Human interest ini adalah dengan memberikan informasi, motivasi dan kreativitas dari penonton tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan. Menyesuaikan pada aturan sebuah tayangan feature human interest, pada feature Dibalik Wanita peneliti berusaha menyajikan sebuah tayangan yang memberikan informasi serta motivasi bagi audience dari kesehidupan keseharian wanita muslimah saat ini. Pada proses produksi program ini, peneliti bertindak sebagai produser sekaligus host. Selama proses produksi berlangsung, ada beberapa kendala yang ditemui peneliti, diantaranya sulitnya menyesuaikan jadwal antara peneliti dan crew serta narasumber yakni Dian Pelangi, Ustadz Solmed, serta April Jasmine. Selain itu, juga ada beberapa kendala teknis seperti terbatasnya peralatan lighting dan clip on pada saat pengambilan gambar.

7 Seperti contohnya fenomena fashion atau pakaian wanita dari tahun ke tahun pasti akan selalu mengalami pergantian atau up to date. Mungkin di tahun ini, fenomena hijab 2013 adalah trend yang sangat besar tetapi entah tahun-tahun ke depan. Pada umumnya, fashion atau gaya pakaian wanita yang dibuat disengaja untuk menonjolkan kecantikan wanita. Ingin membuat wanita untuk tampil menarik. Ini sebenarnya normal dan hal yang lumrah. Wanita ingin memperlihatkan kecantikan pada orang lain (pria atau sesama wanita). Terlebih lagi, fenomena ini seakan menjadi luar biasa pula karena banyaknya di unggah ke dalam bentuk video tutorial bagaimana cara berhijab. Ini memang tidak lepas dari peran media. Jadi, style hijab masa kini adalah hasil permintaan konsumen yang didahului dengan propaganda media. Dan disini narasumber diambil dari ahli agama, masyarakat dan designer Hijab maupun pakaian muslimah lainnya. Disini peneliti beserta crew yang lainnya mencoba untuk membuat alur cerita dengan signifikan dari perjalanan seorang host yang ingin mengetahui fenomena hijab maupun Hijabers (Pelaku Hijab) itu sendiri dan mencoba menanyakan berbagai pertanyaan seputar Hijab kepada masyarakat ada yang pro dengan memakai Hijab saat ini memang kewajiban untuk kaum muslimah namun juga bisa trendy dan stylist dengan berbagai model fashion nya yang sudah berkembang saat ini, tapi ada juga yang kontra bahwa memakai Hijab hanya untuk gaya gayaan dan sebagainya.

8 Proses shooting ini pun mengikuti dengan jadwal para narasumber itu sendiri seperti Ustad Solmed (Ahli Agama) yang mana peneliti dan crew mencocokan jadwal beliau yang terkadang sering ceramah di berbagai wilayah di seluruh indonesia. Apabila narasumber yang kita butuhkan memiliki waktu panjang tentu relatif aman untuk memulihkan konsentrasi. Tetapi kalau mereka sangat sempit waktunya ditambah lagi kondisi di sekitar tempat peliputan yang cenderung ramai, hal ini akan sangat mempengaruhi liputan ini. Namun dengan beberapa narasumber yang memiliki sifat yang kooperatif maka dari itu peliputan bisa aman dan fokus. Pada proses riset dan shooting tentunya kami mengalami kendala kendala yang terjadi selama proses tersebut berlangsung. Dari narasumber yang susah untuk ditemui karena padatnya aktivitas dan kegiatan mereka dengan itu peneiliti dan crew mensiasati dengan menelpon dan melakukan perjanjian dengan asisten dari narasumber dan walau dengan waktu yang mundur namun peneliti dan crew berhasil mewawamcari narasumber yang sesuai dan compatable untuk program feature ini.

9 4.3 Deskriptif Hasil Produksi Hasil produksi pada tayangan feature Dibalik Wanita merupakan hasil dari perencanaan pra produksi, produksi dan pasca poduksi. Hasil ini pun didapatkan dari riset yang dilakukan peneliti dan crew seperti Berbagai macam style berbusana muslimah yang berkembang di masyarakat. Majalah-majalah fashion muslimah kian menjamur, hingga tutorial berbusana ala hijabers. Hal ini menunjukan antusiasme yang sangat besar dari para kaum wanita untuk mengenakan jilbab. Dari hasil ini pun bisa dijabarkan bahwa konsep program ini memang mengedepankan salah satu tema yang diangkat yaitu mengenai Hijab dari proses shooting pun sudah terlihat Bagaimana seorang host juga memakai Hijab dan dari hasil wawancara sebagian besar dari narasumber memakai Hijab. Namun hasil produksi juga harus memiliki teknik editing atau hasil akhir yang baik agar program yang sudah direncanakan bisa ditayangkan dan dinikmati oleh khalayak. Dari fenomena perubahan budaya materi Kerudung/Hijab/Jilbab tersebut penulis akan berusaha menyimpulkan bahwasanya ada beberapa hal yang ditekankan disini. Yang pertama adalah terdapat perkembangan gaya dalam budaya materi ini, hal ini menandakan bahwa proses transformasi nilai-nilai atau pemaknaan akan budaya materi ini tidak sepenuhnya tersampaikan. Hal ini diakibatkan oleh beberapa factor budaya, sosial, politik dan lain sebagainya yang menunjukan proses yang sangat panjang perubahanya. Pada tahap perkembangan akhir pada

10 Kerudung/Hijab/Jilbab kreatif ada beberapa hal yang dapat dibaca bahwa telah terjadi penyimpangan pemahaman terhadap esensi pemakianya. Sehingga tahap awal Kerudung/Hijab/Jilbab yang masih dalam dimensi ekofak, sosialfak dan ideofak, berkembang pula pada salah satu penekananya yaitu sosialfak. Artinya penekanan Kerudung/Hijab/Jilbab hanya pada wilayah atribut sosial atau penanda status sosial yang mempertegas perbedaan sosial si pemakainya. Hal ini jauh menyimpang dari hakekat makna Kerudung/Hijab/Jilbab sebenarnya.