KETERANGAN MODALITAS DAN KETERANGAN TUJUAN DALAM RUBRIK AKADEMIA DI SURAT KABAR JOGLOSEMAR EDISI OKTOBER 2011: KAJIAN SINTAKSIS NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan sesama manusia. Dalam berinteraksi juga dibutuhkan. bahwa bahasa berhubungan dengan hal-hal diluar bahasa.

ANALISIS KOLOKASI DAN EKUIVALENSI PADA RUBRIK SUARA UMAT DI HARIAN UMUM SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2010 SKRIPSI

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA PREFIKS PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 BANYUDONO SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

ANALISIS KALIMAT PADA POSTER DAN BALIHO YANG TERDAPAT DI WILAYAH SURAKARTA: KAJIAN PELESAPAN

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA WACANA HUMOR EDISI NOVEMBER 2011 SKRIPSI

ANALISIS PENGGUNAAN CAMPUR KODE PADA FILM JAGAD X CODE YANG DISUTRADARAI OLEH HERWIN NOVIANTO SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Oktorita Kissanti Rahayu

PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI DAN MAKNA DENOTATIF KATA KERJA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH ALFAJR

VARIASI DIKSI DAN JENIS KALIMAT DALAM KOLOM HOROSKOP PADA MAJALAH TEEN EDISI MINGGU KETIGA AGUSTUS 2010

PEMBALIKAN STRUKTUR KATA SEBAGAI GAYA KOMUNIKASI MASYARAKAT DI DESA SEMEN KECAMATAN JATISRONO SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

KARAKTERISTIK PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA IBU PADA ANAK USIA 2-6 TAHUN DI PERUMAHAN GRIYA MAYANG PERMAI, KECAMATAAN GATAK,

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

PENGGUNAAN KALIMAT AKTIF DAN KALIMAT PASIF DALAM TULISAN SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 2 KARTASURA SKRIPSI. Disusun Guna Mencapai Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

NASKAH PUBLIKASI KELAS KATA DAN BENTUK KALIMAT DALAM KALIMAT MUTIARA BERBAHASA INDONESIA SERTA TATARAN PENGISINYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

PILIHAN BAHASA PEDAGANG ETNIS CINA DALAM INTERAKSI JUAL BELI DI PASAR KOTA WONOGIRI. Skripsi

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO SKRIPSI

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR TENTANG WATAK ANGGOTA KELUARGA SKRIPSI

PENGGUNAAN DIKSI DALAM RUBRIK KONSULTASI MASALAH SEKS DI MAJALAH REMAJA ANEKA yess! ASUHAN dr. NUGRAHA

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

PENGGUNAAN BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA KORAN TEMPO EDISI NOVEMBER 2014

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 KARTASURA, SUKOHARJO SKRIPSI

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA MADING SISWA SMP DI KECAMATAN KARTASURA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

KEUTUHAN STRUKTUR WACANA OPINI DALAM MEDIA MASSA CETAK KOMPAS EDISI BULAN MARET 2012

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. dan analisis, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis verba berprefiks ber- dalam

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

ANALISIS CAMPUR KODE OPERATOR TAKSI GELORA TAKSI DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS AFIKSASI DAN PENGHILANGAN BUNYI PADA LIRIK LAGU GEISHA DALAM ALBUM MERAIH BINTANG

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA A. FUADI

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

PENGGUNAAN BAHASA KATA TIDAK BAKU DAN CAMPUR KODE DALAM NASKAH DRAMA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012. Naskah Publikasi Ilmiah

PRATIWI AMALLIYAH A

ANALISIS BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI MEI 2013

RAGAM KALIMAT DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AL QUR AN SURAT AR-RUM

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

ANALISIS PRAGMATIK BENTUK BAHASA PENOLAKAN DI WISMA LILA, SIDOMULYO, MAKAMHAJI, SUKOHARJO

ANALISIS NOSI AFIKS DAN PREPOSISI PADA KARANGAN NARASI PENGALAMAN PRIBADI SISWA X-7 SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

FRASE PREPOSISIONAL DI PADA KUMPULAN CERPEN BERJUTA RASANYA KARYA TERE LIYE:KAJIAN SINTAKSIS

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

ANALISIS KALIMAT PERINTAH DAN KALIMAT TANYA PADA TERJEMAHAN AL QUR AN SURAT YUSUF SKRIPSI

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

ANALISIS PEMAKAIAN DISFEMIA PADA KOMENTATOR SEPAKBOLA LIGA INDONESIA DI ANTV SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

TRANFORMASI FOKUS PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

PENANDA KOHESI SUBTITUSI PADA WACANA KOLOM JATI DIRI JAWA POS EDISI BULAN JANUARI 2008

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

PERUBAHAN MAKNA PADA WACANA HUMOR CAK LONTONG

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA RUBRIK SERAMBI TABLOID CEMPAKA EDISI JANUARI-FEBRUARI Skripsi

PEMAHAMAN MAKNA LINTAS GENERASI PADA SINGKATAN SMS

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH

CARA PENOLAKAN DI KALANGAN ANAK SD DALAM BERINTERAKSI DENGAN GURU DAN MURID DI SD NEGERI 3 PALAR TRUCUK KLATEN

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN LATAR BELAKANG SKRIPSI MAHASISWA NON BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DALAM NASKAH DINAS DI KANTOR DESA TEMULUS, KECAMATAN MEJOBO, KABUPATEN KUDUS SKRIPSI

ANALISIS SEMIOTIK PADA IKLAN MOBIL DI SURAT KABAR HARIAN SUARA MERDEKA EDISI SEPTEMBER DESEMBER 2012

ANALISIS FUNGSI, KATEGORI, DAN PERAN PADA TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AR RAHMAN SKRIPSI

PENGGUNAAN TUTURAN YANG MENGANDUNG EMOSI DI KALANGAN REMAJA DESA RONGGOJATI KECAMATAN BATUWARNO KABUPATEN WONOGIRI TINJAUAN PSIKOLINGUISTIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Surat kabar sebagai media informasi dan publikasi. Surat kabar sebagai media

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS FUNGSI DAN NOSI PREFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS Vlll E SMP NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN, JAWA TIMUR

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012

GAYA BAHASA IRONI PADA WACANA IKLAN PROVIDER SELULER DALAM SURAT KABAR HARIAN EDISI NOVEMBER s.d. DESEMBER 2011 SKRIPSI

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT AL QUR AN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan. Seperti yang dinyatakan (Sumarlam, 2008:1) Sarana yang

KAJIAN CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA IBU PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI DESA MANGGAL KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI

ANALISIS BENTUK KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII C SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

TINDAK TUTUR LANGSUNG DAN TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG DALAM SLOGAN IKLAN DI TELEVISI SKRIPSI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah.

ANALISIS KESINAMBUNGAN TOPIK ANTAR PARAGRAF DALAM WACANA TAJUK RENCANA DI HARIAN KOMPAS PADA BULAN PEBRUARI 2011 SKRIPSI

ANALISIS WACANA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA CERPEN LINTAH DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN MEREKA BILANG SAYA MONYET KARYA DJENAR MAESA AYU

ANALISIS PENGGUNAAN ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA GURU BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 2 MANTINGAN. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN SINONIMI DAN HIPONIMI PADA LAGU ANAK-ANAK KARYA IBU SUD SKRIPSI

KOHESI GRAMATIKAL REFERENSI PADA RUBRIK HARIAN KRONIK SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS OKTOBER-NOVEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

KETERANGAN MODALITAS DAN KETERANGAN TUJUAN DALAM RUBRIK AKADEMIA DI SURAT KABAR JOGLOSEMAR EDISI 17-20 OKTOBER 2011: KAJIAN SINTAKSIS NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah DEWI ROSANA A 310 080 046 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 0

PENGESAHAN SKRIPSI KETERANGAN MODALITAS DAN KETERANGAN TUJUAN DALAM RUBRIK AKADEMIA DI SURAT KABAR JOGLOSEMAR EDISI 17-20 OKTOBER 2011: KAJIAN SINTAKSIS Yang dipersiapkan dan disusun: DEWI ROSANA A 310080046 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal, 23 Juli 2012 dan dinyatakan telah memenuhi syarat. Susunan Dewan Penguji: 1. Drs. Andi Haris Prabawa, M. Hum. ( ) 2. Drs. Yakub Nasucha, M. Hum. ( ) 3. Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum. ( ) Surakarta, 23 Juli 2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Dekan, Drs. H. Sofyan Anif, M. Si. NIK. 547

KETERANGAN MODALITAS DAN KETERANGAN TUJUAN DALAM RUBRIK AKADEMIA DI SURAT KABAR JOGLOSEMAR EDISI 17-20 OKTOBER 2011: KAJIAN SINTAKSIS ABSTRAK Dewi Rosana, A 310 080 046, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012. Secara garis besar sarana komunikasi verbal dibedakan menjadi dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Penulis mencoba menganalisis tentang bahasa tulis, lebih tepatnya bahasa jurnalis. Pengkajian dalam penelitian ini berupa ragam kalimat yang ada dalam wacana rubrik Akademia di surat kabar Joglosemar, khususnya keterangan modalitas dan keterangan tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi wujud keterangan modalitas dan keterangan tujuan serta menganalisis unsur segmental pada kalimat yang mengandung keterangan modalitas dan keterangan tujuan pada rubrik Akademia di surat kabar Joglosemar edisi 17-20 Oktober 2011. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak dan catat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data dianalisis dengan metode agih yaitu, teknik Baca Markah (BM) dan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL). Hasil penelitian menyatakan adanya wujud keterangan modalitas dan keterangan tujuan dalam rubrik Akademia di surat kabar Joglosemar edisi 17-20 Oktober 2011. Perincian untuk wujud keterangan modalitas adalah: a) Kondisional (syarat) yang ditandai dengan kata jika, jikalau, bila, apabila, kalau, kalaupun, asalkan; b) Kepastian yang ditandai dengan kata pasti, pastinya; c) Kemungkinan (potensial) yang ditandai dengan kata mungkin, kemungkinan, memungkinkan; d) Keragu-raguan (dubutatif) yang ditandai dengan kata kiranya; e) Optatif (harapan) yang ditandai dengan kata diharapkan, berharap, harapan, semoga; dan f) Desideratif (keinginan) yang ditandai dengan kata berkeinginan, mau,ingin. Perincian untuk wujud keterangan tujuan yaitu: a) Ditandai pemarkah agar, b) Ditandai pemarkah supaya, c) Ditandai pemarkah untuk, dan d) Ditandai pemarkah bertujuan. Di samping itu analisis data berdasarkan unsur segmental terbagi menjadi unsur inti dan unsur bukan inti. Kata Kunci: keterangan modalitas, keterangan tujuan, unsur segmental 1

A. PENDAHULUAN Bahasa merupakan sarana yang paling utama dan vital dalam hidup ini (Sumarlam, dkk, 2009: 1). Hal itu dikatakan karena tanpa bahasa sulit bagi kita untuk mengerti atau memahami arti dan maksud dari perkataan/ucapan orang lain. Diungkapkan pula oleh (Wibowo, 2001: 3) bahwa bahasa adalah sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pemikiran. Kita ketahui bahwa kepentingan bahasa itu hampir mencakup segala sesuatu bidang kehidupan karena segala sesatu yang dihayati, dialami, dirasakan, dan dipikirkan oleh seseorang hanya dapat diketahui orang lain jika telah diungkapkan dengan bahasa, baik lisan maupun tulis. Secara garis besar sarana komunikasi verbal dibedakan menjadi dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Penulis mencoba menganalisis tentang bahasa tulis, lebih tepatnya bahasa jurnalis. Pengkajian dalam penelitian ini berupa ragam kalimat yang ada dalam wacana rubrik Akademia surat kabar Joglosemar, khususnya keterangan modalitas dan keterangan tujuan. Wacana menurut Samsuri (dalam Sumarlam, dkk, 2009: 5) adalah rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi. Lain halnya, dengan pendapat Henry Guntur Tarigan (dalam Sumarlam, dkk, 2009: 7) yang mengemukakan bahwa wacana merupakan satuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir nyata disampaikan secara lisan atau tertulis. Kalimat di sini dapat dipandang sebagai unsur yang dalam batas-batas tertentu paling besar atau paling luas dibandingkan dengan frase dan klausa. Menutut Sutan Takdir Alisyahbana (dalam Markhamah, 2009: 8) kalimat adalah satuan kumpulan kata yang terkecil yang mengandung pikiran yang lengkap. Di samping itu, Fokker (dalam Markhamah, 2009: 9) memaparkan bahwa kalimat ialah ucapan bahasa yang mempunyai arti penuh dan batas keseluruhannya ditentukan oleh turunnya suara. Sebuah kalimat yang lengkap terdiri dari subjek, predikat, objek, dan keterangan. Keterangan dibagi menjadi dua jenis yaitu, jenis keterangan berdasarkan fungsinya dan jenis keterangan berdasarkan maknnya. Penelitian ini difokuskan pada jenis keterangan berdasarkan maknanya, lebih tepatnya pada keterangan modalitas dan keterangan tujuan. Penulis tertarik menganalisis keterangan modalitas dan keterangan tujuan dalam rubrik Akademia di surat kabar Joglosemar karena hal ini belum pernah dilakukan sehingga hasilnya bisa melengkapi penelitian sebelumnya. Rubrik Akademia ini berisi mengenai reportase atau liputan yang memfokuskan bahasan dalam mengulas berbagai hal terkait seluk-beluk sekitar mahasiswa dan kehidupan dunia kampus. Rubrik Akademia juga berisi mengenai pendidikan. Mengingat bahwa kami adalah mahasiswa, maka yang pertama menarik perhatian kami adalah masalah pendidikan. Selain itu penulis megkaji keterangan modalitas 2

karena masih jarang yang mengkaji ini dan dalam rubrik ini banyak mengandung keterangan tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Mengidentifikasi wujud keterangan modalitas dan keterangan tujuan yang ada pada rubrik Akademia di surat kabar Joglosemar edisi 17-20 Oktober 2011. 2) Menganalisis unsur segmental pada kalimat yang mengandung keterangan modalitas dan keterangan tujuan pada rubrik Akademia di surat kabar Joglosemar edisi 17-20 Oktober 2011. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teori dan manfaat praktis. 1) Manfaat Teoretis: a) Menambah perbendaharan teori bidang kajian studi kebahasaan khususnya tentang keterangan modalitas dan keterangan tujuan, b) Dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam menganalisis teks di surat kabar. 2) Manfaat Praktis: a) Dapat digunakan sebagai acuan/referensi bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian berikutnya, b) Menambah wawasan kepada pembaca mengenai ilmu bahasa yang berupa kajian sintaksis. B. METODE PENELITIAN Sesuai dengan judul penelitian, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek atau sasaran dalam penelitian ini adalah wujud keterangan modalitas dan keterangan tujuan serta unsur segmental dalam rubrik Akademia di surat kabar Joglosemar. Data dalam penelitian ini adalah klausa atau kalimat yang terdapat dalam rubrik akademia yang mengandung keterangan modalitas dan keterangan tujuan. Data dalam penelitian ini mempunyai sumber yang jelas dan pasti yaitu rubrik Akademia di surat kabar Joglosemar edisi 17-20 Oktober 2011. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak dan catat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan triangulasi data untuk menguji keabsahan data yang diperoleh. Analisis data menurut Patton (dalam Moleong 2009: 280) adalah sebagai proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode agih. Metode agih adalah metode yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993: 15). Teknik yang dipakai yaitu teknik Baca Markah (BM) dan tekni Bagi Unsur Langsung (BUL). Teknik Baca Markah maksudnya pemarkah itu menunjukkan kejatian satuan lingual atau identitas konstituen tertentu dan kemampuan menentukan kejatian yang dimaksud. Teknik Bagi Unsur Langsung (BUL) maksudnya cara yang digunakan pada awal kerja analisis ialah membagi satuan lingual datanya menjadi beberapa bagian atau unsur dan unsur-unsur yang bersangkutan dipandang sebagai bagian yang langsung membentuk satuan lingual yang dimaksud (Sudaryanto, 1993: 31). Penelitian ini menggunakan metode penyajian informal dalam penulisannya. Metode penyajian informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993: 145). 3

C. PEMBAHASAN 1. Gambaran Rubrik Akademia di Surat Kabar Joglosemar Wujud di sini maksudnya, wujud dari keterangan modalitas dan keterangan tujuan. Dalam analisis ini di kelompokkan data mana saja yang termasuk kalimat berketerangan modalitas dan data mana yang termasuk kalimat berketerangan tujuan. Setelah itu, dilihat dari predikatnya kalimat tersebut termasuk kalimat aktif atau kalimat pasif. Menurut Markhamah (2010: 21) verba dibedakan menjadi dua, yaitu verba aktif dan verba pasif. Verba aktif adalah verba yang berimbuhan men-. Verba ini terbagi menjadi tiga, yaitu verba aktif transitif (memerlukan nomina di belakangnya), verba aktif semitransitif (berimbuhan men- yang bisa diikuti atau tidak diikuti nomina di belakangnya), dan verba aktif intransitif (tidak membutuhkan nomina di belakangnya). Verba pasif atau statif adalah verba yang tidak berimbuhan men-. Verba ini bisa berupa verba pangkal atau verba pokok, verba berimbuhan ber-, ter-, di-. Verba pangkal adalah verba yang tidak berimbuhan contohnya, bangun, mandi, datang, minum, makan. Selain itu, menurut Markhamah (2009: 11) ada kalimat aktif bentuk diri. Kalimat ini preikatnya menggunakan bentuk diri seperti saya, kita, kami, anda, engkau, kamu ditambah pokok kata kerja. Misalnya, Berkas-berkas belum kita temukan (aktif bentuk diri), Berkas-berkas belum ditemukan oleh kita (pasif bentuk diri). 2. Wujud Keterangan Modalitas dan Keterangan Tujuan dalam Rubrik Akademia di Surat Kabar Joglosemar Wujud di sini maksudnya, wujud dari keterangan modalitas dan keterangan tujuan. Dalam analisis ini di kelompokkan data mana saja yang termasuk kalimat berketerangan modalitas dan data mana yang termasuk kalimat berketerangan tujuan. Setelah itu, dilihat dari predikatnya kalimat tersebut termasuk kalimat aktif atau kalimat pasif. a. Keterangan Modalitas Menurut Kridalaksana (dalam Markhamah, 2009: 143) keterangan modalitas adalah bagian klausa yang menyatakan kemungkinan, harapan, kepastian, kesangsian, dan kebalikan dari itu. Di samping itu, menurut Keraf (dalam Markhamah, 2009: 144), berdasarkan maknanya keterangan modalaitas dibagi menjadi beberapa jenis. 1) Kondisional (syarat) (1.a) Marcelino Welly Nardo, mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) mengakui jika mengantre merupakan salah satu kegiatan yang sangat membosankan. (Data 54) 4

Data di atas berwujud kalimat berketerangan modalitas yang menyatakan kondisional (syarat) yang ditandai dengan kata jika. Kalimat tersebut merupakan kalimat berverba aktif intransitif. Verba aktif intransitif adalah verba yang berimbuhan men- dan tidak memerlukan objek. Ditandai dengan adanya kata mengakui. Kalimat itu dapat diubah susunannya menjadi kalimat statif atau pasif. Diakui Marcelino Welly Nardo, mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) jika mengantre merupakan salah satu kegiatan yang sangat membosankan. (1.b) Kalau saya pribadi terlambat 15 menit tanpa pemberitahuan mahasiswa berhak mengisi absensi dan berhak meninggalkan perkuliahan. (Data 89) Data 89 merupakan kalimat berketerangan modalitas yang menyatakan kondisional (syarat) yang ditandai dengan kata kalau. Kalimat tersebut merupakan kalimat berverba aktif transitif. Ditandai dengan adanya frase mengisi (P) absensi (O) dan meninggalkan (P) perkuliahan (O). Kalimat tersebut dapat diubah susunannya menjadi kalimat pasif paralel. Kalau saya pribadi terlambat 15 menit tanpa pemberitahuan, absensi berhak diisi oleh mahasiswa dan perkuliahan berhak ditinggalkan. (1.c) Asalkan ada pemberitahuan akan menginap, kata Lies, pihak kampus akan memberikan izin. (Data 132) Kalimat tersebut merupakan kalimat berketerangan modalitas yang menyatakan kondisional (syarat) yang ditandai dengan kata asalkan. Kalimat tersebut merupakan kalimat berverba aktif transitif. Disebut verba aktif transitif karena ditandai dengan adanya kata memberikan sebagai predikat (P) dan izin sebagai objek (O). Kalimat ini dapat diubah susunannya menjadi kalimat pasif. Asalkan ada pemberitahuan akan menginap, kata Lies, izin akan diberikan pihak kampus. 2) Kepastian (2.a) Tapi sebaliknya, jika kita datang di akhir, pasti dapat pelayanan akhir. (Data 37) 5

Kalimat tersebut merupakan kalimat berketerangan modalitas yang menyatakan kepastian yang ditandai dengan kata pasti. Kalimat tersebut merupakan kalimat berverba statif yang berupa verba pangkal atau verba pokok. Verba pangkal atau verba pokok adalah verba yang tidak berimbuhan. Ditandai dengan adanya kata datang yang menyatakan verba pokok. 3) Kemungkinan (potensial) (3.a) Menurut saya, seharusnya pemerintah bisa mengupayakan penjagaan dan perhatian ekstra terkait konflik-konflik yang mungkin terjadi di wilayah perbatasan. (Data 115) Kalimat tersebut merupakan kalimat berketerangan modalitas yang menyatakan kemungkinan (potensial) yang ditandai dengan kata mungkin. Kalimat tersebut merupakan kalimat berverba aktif transitif. Disebut verba aktif transitif karena ditandai dengan adanya kata mengupayakan sebagai predikat (P) dan penjagaan dan perhatian ekstra sebagai objek (O). Kalimat ini dapat diubah susunannya menjadi kalimat pasif. Menurut saya, seharusnya penjagaan dan perhatian ekstra terkait konflik-konflik yang mungkin terjadi di wilayah perbatasan bisa diupayakan pemerintah. 4) Keragu-raguan (4.a) Untuk menjalin kerja sama yang besar ini, perlu kiranya negara memberikan respons, terhadap kesetiaan mereka. (Data 110) Kalimat di atas merupakan kalimat berketerangan modalitas yang menyatakan keragu-raguan (dubatif) yang ditandai dengan kata kiranya. Kalimat tersebut merupakan kalimat berverba aktif transitif. Disebut verba aktif transitif karena ditandai dengan adanya kata memberikan sebagai predikat (P) dan sebagai objek respons (O). Kalimat ini dapat diubah susunannya menjadi kalimat pasif. Untuk menjalin kerja sama yang besar ini, respons perlu kiranya diberikan oleh negara, terhadap kesetiaan mereka. 5) Optatif (harapan) (5.a) Mulai tumbuh kesadaran mahasiswa bahwa kampus belum memenuhi harapan atau janjinya kepada mahasiswa. (Data 24) 6

Kalimat tersebut merupakan kalimat berketerangan modalitas yang menyatakan optatif (harapan) yang ditandai dengan kata harapan. Kalimat tersebut merupakan kalimat berverba aktif transitif. Disebut verba aktif transitif karena ditandai dengan adanya kata memenuhi sebagai predikat (P) dan sebagai objek harapan (O). Kalimat ini dapat diubah susunannya menjadi kalimat pasif. Mulai tumbuh kesadaran mahasiswa bahwa belum dipenuhi oleh kampus harapan atau janjinya kepada mahasiswa. 6) Keinginan (Desideratif) (6.a) Meskipun tidak memiliki fakultas pertanian, UMS siap mendampingi para petani yang ingin berkonsultasi tentang penggunaan pupuk biogas dalam pengolahan lahan. (Data 42) Data 42 merupakan kalimat berketerangan modalitas yang menyatakan desideratif (keinginan) yang ditandai dengan kata ingin. Kalimat tersebut merupakan kalimat berverba aktif transitif. Disebut verba aktif transitif karena ditandai dengan adanya kata mendampingi sebagai predikat (P) dan para petani sebagai objek (O). Kalimat ini dapat diubah susunannya menjadi kalimat pasif. Para petani yang ingin berkonsultasi tentang penggunaan pupuk biogas dalam pengolahan lahan siap didampingi UMS, meskipun tidak memiliki fakultas pertanian. b. Keterangan Tujuan Keterangan tujuan adalah bagian klausa atau kalimat yang menyatakan tujuan penutur/pembicara (Markhamah, 2009: 149). Ditandai dengan kata agar, supaya, untuk, dan bertujuan. Hasil analisis wujud dari keterangan tujuan dalam rubrik Akademia di surat kabar Joglosemar adalah sebagai berikut. 1) Keterangan Tujuan yang ditandai dengan kata agar (7.a) Harus bisa memanajemen diri agar malasnya berkurang. (Data 27) Kalimat di atas merupakan kalimat berketerangan tujuan yang ditandai dengan kata agar. Kalimat tersebut merupakan kalimat berverba aktif transitif. Disebut verba aktif transitif karena ditandai dengan adanya kata memanajemen sebagai predikat (P) dan diri sebagai objek (O). Kalimat ini dapat diubah susunannya menjadi kalimat pasif. 7

Diri harus bisa dimanajemen agar malasnya berkurang. 2) Keterangan Tujuan yang ditandai dengan kata supaya (8.a) Supaya tidak ada kekecewaan yang mendalam di dalam diri mahasiswa. (Data 25) Kalimat di atas merupakan kalimat berketerangan tujuan yang ditandai dengan kata supaya. Adanya kata kekecewaan yang menyatakan bahwa itu kalimat yang mengandung kata sifat (ajektiva). 3) Keterangan Tujuan yang ditandai dengan kata untuk (9.a) Menurutnya, selain harus gigih, untuk mencapai kesuksesan mahasiswa harus memiliki mimpi besar untuk masa depan, bersikap fokus mencapai cita, dan mau belajar dan berubah agar dapat menguasai ilmu serta keterampilan tertentu. (Data 4) Kalimat di atas merupakan kalimat berketerangan tujuan yang ditandai dengan kata untuk. Kalimat tersebut merupakan kalimat berverba aktif transitif. Disebut verba aktif transitif karena ditandai dengan adanya kata memiliki sebagai predikat (P) dan mimpi besar sebagai objek (O). Kalimat ini dapat diubah susunannya menjadi kalimat pasif. Menurutnya, selain harus gigih, mimpi besar untuk masa depan harus dimiliki mahasiswa untuk mencapai kesuksesan, bersikap fokus mencapai cita, dan mau belajar dan berubah agar dapat menguasai ilmu serta keterampilan tertentu. 4) Keterangan Tujuan yang ditandai dengan kata bertujuan (10.a) Kunjungan tersebut selain bertujuan untuk kegiatan pengakraban para mahasiswa baru, juga agar mahasiswa dapat lebih memahami tentang proses produksi air minum kemasan. (Data 100) Data di atas merupakan kalimat berketerangan tujuan yang ditandai dengan kata bertujuan. Kalimat tersebut merupakan kalimat berverba aktif transitif. Disebut verba aktif transitif karena ditandai dengan adanya kata memahami sebagai predikat (P) dan tentang proses produksi air minum kemasan sebagai objek (O). Kalimat ini dapat diubah susunannya menjadi kalimat pasif. Kunjungan tersebut selain bertujuan untuk kegiatan pengakraban para mahasiswa baru, juga agar dapat lebih 8

dipahami oleh mahasiswa tentang proses produksi air minum kemasan. c. Keterangan Modalitas dan Keterangan Tujuan (11.a) Marselino juga menambahkan, jika kegiatan sepele seperti mengantre saja cenderung dilanggar oleh kalangan akademisi, maka untuk hal-hal yang lebih penting pasti juga akan sering dilakukan pelanggaran. (Data 56) Kalimat di atas merupakan kalimat yang mengandung keterangan modalitas jenis kondisional (syarat) yang ditandai dengan pemarkah jika dan modalitas jenis kepastian yang ditandai dengan pemarkah pasti. Selain itu, kalimat di atas juga termasuk dalam kalimat yang mengandung keterangan tujuan yang ditandai dengan pemarkah untuk. Kalimat tersebut merupakan kalimat berverba aktif transitif. Disebut verba aktif intransitif karena ditandai dengan adanya kata menambahkan sebagai predikat (P). Kalimat ini dapat diubah susunannya menjadi kalimat pasif. Juga ditambahkan oleh Marselino, jika kegiatan sepele seperti mengantre saja cenderung dilanggar oleh kalangan akademisi, maka untuk hal-hal yang lebih penting pasti juga akan sering dilakukan pelanggaran. (11.b) Dalam kondisi demikian, Rosita mengatakan, pihak kampus bisa berperan dengan menyajikan informasi terbaru yang memungkinkan untuk diikuti mahasiswa. (Data 28) Pemarkah memungkinkan menunjukkan bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat yang mengandung keterangan modalitas jenis kemungkinan (potensial), sedangankan pemarkah untuk menunjukkan bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat yang mengandung keterangan tujuan. Kalimat tersebut merupakan kalimat berverba aktif transitif. Disebut verba aktif intransitif karena ditandai dengan adanya kata mengatakan dan menyajikan sebagai predikat (P). Kalimat ini dapat diubah susunannya menjadi kalimat pasif paralel. Dalam kondisi demikian, dikatakan Rosita, pihak kampus bisa berperan dengan disajikannya informasi terbaru yang memungkinkan untuk diikuti mahasiswa. 9

(11.c) Selain itu, bagi dosen, sudah menjadi keharusan memberikan konfirmasi jika datang terlambat atau tidak hadir untuk mengajar. (Data 86) Data 86 merupakan kalimat yang mengandung keterangan modalitas sekaligus keterangan tujuan. Termasuk dalam keterangan modalitas jenis kondisional (syarat) yang ditandai dengan adanya pemarkah jika dan termasuk dalam keterangan tujuan karena ditandai dengan pemarkah untuk. Kalimat tersebut merupakan kalimat berverba aktif transitif. Disebut verba aktif transitif karena ditandai dengan adanya kata memberikan sebagai predikat (P) dan konfirmasi sebagai objek (O). Kalimat ini dapat diubah susunannya menjadi kalimat pasif. Selain itu, bagi dosen, sudah menjadi keharusan konfirmasi diberikan jika datang terlambat atau tidak hadir untuk mengajar. 3. Unsur Segmental pada Kalimat yang Mengandung Keterangan Modalitas dan Keterangan Tujuan pada Rubrik Akademia di Surat Kabar Joglosemar Edisi 17-20 Oktober 2011 Unsur segmental dapat berupa kata, kelompok kata, atau klausa. Unsur-unsur yang membentuk kalimat tersebut dibedakan menjadi unsur inti dan unsur bukan inti. Jadi, bagian inti adalah bagian yang tidak dapat dihilangkan sedangkan unsur bukan inti adalah tambahan pada sebuah kalimat (Markhamah, 2009: 16). (12.a) Apalagi dengan ketatnya persaingan kerja pada era globalisasi saat ini, mengharuskan mahasiswa untuk meningkatkan kualitas diri dan berproses untuk meraih pengalaman dan jaringan. (Data 2) Kalimat tersebut terbagi dalam dua bagian, yaitu apalagi dengan ketatnya persaingan kerja pada era globalisasi saat ini dan mengharuskan mahasiswa untuk meningkatkan kualitas diri dan berproses untuk meraih pengalaman dan jariangan. Bagian kedua, mengharuskan mahasiswa untuk meningkatkan kualitas diri dan berproses untuk meraih pengalaman dan jariangan dapat berdiri sendiri sebagai kalimat tanpa kehadiran bagian pertama. Sebaliknya, bagian pertama apalagi dengan ketatnya persaingan kerja pada era globalisasi saat ini tidak bisa berdiri sendiri sebagai kalimat tanpa kehadiran bagian ujaran lain. Oleh karena itu, bagian kedua disebut bagian inti, sedangkan bagian pertama disebut bagian bukan inti. (12.b) Dengan ESQ kali ini juga menjadi media belajar untuk meraih sukses dan cerdas secara spiritual, dan tidak hanya secara akademis. (Data 7) 10

Kalimat tersebut terbagi dalam dua bagian, bagian pertama dengan ESQ kali ini juga menjadi media belajar untuk meraih sukses dan cerdas secara spiritual, dan bagian kedua dan tidak hanya secara akademis. Bagian pertama dapat berdiri sendiri tanpa hadirnya bagian kedua, sedangkan bagian kedua tidak bisa berdiri sendiri tanpa adanya bagian pertama. Jadi, bagian pertama merupakan unsur inti dan bagian kedua merupakan unsur bukan inti. (12.c) Sementara dikatakan Prof. Hidayat dari Balai Besar Peningkatan Produktivitas Ditjen Binalatas Kemenakertrans, untuk mengubah perilaku go green masyarakat membutuhkan proses cukup panjang. (Data 129) Kalimat di atas terbagi dalam dua bagian, bagian pertama sementara dikatakan Prof. Hidayat dari Balai Besar Peningkatan Produktivitas Ditjen Binalatas Kemenakertrans, yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa hadirnya bagian kedua. Sebaliknya, bagian kedua untuk mengubah perilaku go green masyarakat membutuhkan proses cukup panjang yang bisa berdiri sendiri tanpa adanya bagian pertama. Jadi, bagian kedua merupakan unsur inti dan bagian pertama merupakan unsur bukan inti. D. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai keterangan modalitas dan keterangan tujuan dalam rubrik Akademia di surat kabar Joglosemar edisi 17-20 Oktober 2011, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Wujud Keterangan Modalitas dan Keterangan Tujuan Berdasarkan hasil analisis di atas ditemukan adanya wujud keterangan modalitas dan keterangan tujuan dalam rubrik Akademia di surat kabar Joglosemar edisi 17-20 Oktober 2011. Perincian untuk wujud keterangan modalitas adalah: a) Kondisional (syarat) yang ditandai dengan kata jika, jikalau, bila, apabila, kalau, kalaupun, asalkan; b) Kepastian yang ditandai dengan kata pasti, pastinya; c) Kemungkinan (potensial) yang ditandai dengan kata mungkin, kemungkinan, memungkinkan; d) Keragu-raguan (dubutatif) yang ditandai dengan kata kiranya; e) Optatif (harapan) yang ditandai dengan kata diharapkan, berharap, harapan, semoga; dan f) Desideratif (keinginan) yang ditandai dengan kata berkeinginan, mau,ingin. Perincian untuk wujud keterangan tujuan yaitu: a) Ditandai pemarkah agar, b) Ditandai pemarkah supaya, c) Ditandai pemarkah untuk, dan d) Ditandai pemarkah bertujuan. Dilihat dari segi predikatnya dapat ditemukan ada verba aktif dan pasif/statif. Terdapat kalimat yang mengandung verba aktif transitif dan verba aktif intransitif. Ditemukan pula kalimat yang mengandung verba pasif berupa pangkal, berprefiks di-, berprefiks ber-, dan berprefiks ter-. Selain itu, didapatkan adanya kalimat yang mengandung verba aktif paralel verba pasif 11

paralel. Ada pula kalimat yang tidak berpredikat. Predikat yang paling dominan dalam analisis data tersebut yaitu predikat yang berverba aktif transitif. 2. Unsur segmental yang terdapat pada kalimat yang mengandung keterangan modalitas dan keteranagn tujuan Analisis data berdasarkan unsur segmental terbagi menjadi unsur inti dan unsur bukan inti. Ada kalimat yang hanya mengandung unsur inti saja dan ada kalimat yang mengandung unsur inti dan unsur bukan inti. Kalimat yang mengandung unsur inti dan bukan inti di bagi menjadi dua jenis. Ada kalimat yang unsur intinya terletak di bagian pertama kalimat dan ada data yang unsur intinya justru terletak di bagian kedua kalimat. E. DAFTAR PUSTAKA Joglosemar. 17-20 Oktober 2011. Surakarta. Markhamah. 2009. Ragam dan Analisis Kalimat Bahasa Indonesia. Surakarta: Muhammadiyah University Press. ------------. 2010. Sintaksis 2 Keselarasan Fungsi, Kategori, dan Peran dalam Klausa. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Moleong, Lexy J. 2009. Metode Peneliian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa : Pengantar Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sumarlam, dkk. 2009. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Sukakarta: Pustka Cakra. Wibowo, Wahyu. 2001. Manajemen Berbahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 12