BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami. Optimasi dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari payung penelitian efektifitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengembangkan prosedur praktikum sel volta yang efektif dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak terjadi salah pengertian dalam mengartikan judul yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memaparkan suatu fenomena dalam pembelajaran dengan ukuran-ukuran statistik

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan peer assessment. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian dilakukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA YP Unila Bandar Lampung dengan kelas XI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini dipilih

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang memberikan gambaran

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (2006), penelitian deskriptif diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan merencanakan percobaan merupakan salah satu keterampilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan kelas yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

C. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan, penulis menyusun alur penelitian seperti pada Gambar 3.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan prosedur praktikum hukum kekekalan massa yang efektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan dalam bahasa Inggrisnya Research and development adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional variabel yang terlihat di dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan prosedur praktikum penentuan koefisien reaksi yang efektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah cara yang secara sistematis dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu berdasarkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Subjek yang diteliti adalah siswa SMA kelas XI semester 2 (satu kelas) yang sudah mempelajari materi tentang hidrolisis garam. Siswa terdiri dari 40 orang yang dibagi ke dalam 8 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa, 1 orang siswa dipilih sebagai ketua kelompok, sedangkan 4 orang siswa yang lain sebagai anggota. Ketua kelompok dipilih berdasarkan urutan peringkat kelas dari peringkat 1 sampai peringkat 8. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala, penelitian secara langsung, dan mengadakan penelitian di lapangan (Arikunto, 2003). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, atau kejadian yang terjadi saat sekarang (Trianto, 2010). Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk membuat informasi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifatsifat populasi tertentu (Masyhuri, 2008). Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah-masalah aktual sebagaimana saat penelitian sedang berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian, tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut (Trianto, 2010). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kit praktikum, buku pedoman kit, dan penuntun praktikum yang telah tersedia. Kemudian peneliti menentukan topik kimia yang akan dijadikan materi dalam kegiatan praktikum, yaitu hidrolisis garam. Dari topik tersebut, peneliti melakukan analisis penuntun praktikum hidrolisis garam yang sudah ada (lampiran A.3). Dari hasil analisis penuntun praktikum, peneliti melakukan beberapa revisi pada penuntun praktikum

28 (lampiran A.4). Revisi ini dilakukan karena masih terdapat beberapa kekurangan dalam penuntun praktikum tersebut. Revisi-revisi yang dilakukan antara lain: 1. Revisi pada bagian alat dan bahan. Di penuntun praktikum sebelumnya, ada beberapa alat dan bahan yang seharusnya digunakan dalam praktikum namun belum tercantum dalam penuntun praktikum, seperti botol semprot, penggaris, spatula, kertas label, dan indikator MO (metil-jingga), sehingga perlu ditambahkan. Selain itu, ada bahan yang tidak digunakan dalam praktikum, yaitu garam CH 3 COONH 4 padatan, sehingga tidak perlu dicantumkan. 2. Revisi pada langkah percobaan. Karena ada perubahan jumlah pada alat dan bahan, maka langkah percobaan juga berubah. Misalnya pada langkah nomor 1, tabung reaksi yang harus disiapkan pada penuntun yang belum direvisi ada lima buah. Tetapi karena sampel yang diuji ada empat jenis, maka tabung reaksi yang disiapkan menjadi empat buah. Begitupun pada langkah percobaan selanjutnya. 3. Revisi pada gambar plat tetes. Jumlah lubang pada plat tetes sebelum direvisi ada sepuluh buah, setelah direvisi jumlahnya menjadi delapan buah. 4. Revisi pada bagian pertanyaan dan jawaban pertanyaan. Ada satu pertanyaan yang ditambahkan dalam bagian pertanyaan, yaitu pertanyaan nomor 3 (lampiran A.4) mengenai sifat larutan garam yang ditambahkan indikator. Pertanyaan ini diberikan untuk menguji tentang pemahaman siswa mengenai sifat larutan garam. Jawaban pertanyaan juga ditambahkan satu nomor, yaitu jawaban pertanyaan nomor 3 (lampiran A.4). 5. Revisi pada tabel pengamatan. Bagian yang direvisi pada tabel pengamatan adalah kolom tabung, isi, dan warna indikator. Tb-5 pada kolom tabung dan CH 3 COONH 4 (aq) pada kolom isi dihapus, sedangkan pada warna indikator ditambahkan kolom metil jingga. Penuntun praktikum yang telah direvisi kemudian divalidasi oleh dosendosen yang berkompeten dalam bidang praktikum kimia skala kecil.

29 Adapun prosedur penelitian ini secara keseluruhan digambarkan dalam alur penelitian seperti digambarkan sebagai berikut: Kit praktikum, buku pedoman kit, dan penuntun praktikum Topik hidrolisis garam Kajian pustaka mengenai metode praktikum kimia skala kecil dari jurnal ilmiah dan penelitian sebelumnya Pengkajian SK dan KD mata pelajaran kimia pada materi hidrolisis garam penuntun praktikum Tahap 1: Persiapan analisis dan revisi Penuntun praktikum hasil analisis dan revisi validasi penuntun praktikum tervalidasi Penyusunan Rancangan Program Pembelajaran (RPP) revisi dan validasi Rancangan Program Pembelajaran (RPP) tervalidasi Pembuatan instrumen penelitian revisi Instrumen penelitian hasil revisi validasi Instrumen penelitian tervalidasi Tahap 2: Pelaksanaan Penelitian Pengisian lembar observasi Pelaksanaan kegiatan praktikum kimia skala kecil Penyebaran angket Tahap 3: Pengumpulan dan Analisis Data Pengumpulan instrumen yang telah diisi analisis Hasil analisis instrumen Tahap 4: Penarikan Kesimpulan Temuan Kesimpulan

30 Gambar 3.1 Alur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan dapat dibagi menjadi empat tahap. Tahaptahap penelitian tersebut dijelaskan sebagai berikut: a. Tahap 1: Tahap Persiapan 1) Melakukan kajian pustaka mengenai metode praktikum kimia skala kecil dari jurnal ilmiah dan penelitian-penelitian sebelumnya. 2) Mengkaji SK dan KD mata pelajaran kimia kelas XI semester 2 teutama pada materi hidrolisis garam. 3) Menganalisis penuntun praktikum materi hidrolisis garam yang telah tersedia dalam kit praktikum. 4) Merevisi penuntun praktikum secara berulang yang kemudian divalidasi oleh dosen-dosen praktikum kimia skala kecil. 5) Menyusun dan merevisi serta validasi Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 6) Membuat instrumen penelitian, yaitu lembar observasi dan angket yang akan disebar dan diisi pada saat penelitian. 7) Merevisi instrumen penelitian secara berulang yang kemudian divalidasi oleh dosen-dosen praktikum kimia skala kecil. b. Tahap 2: Tahap Pelaksanaan Penelitian 1) Melaksanakan kegiatan praktikum kimia skala kecil. 2) Mengisi lembar observasi oleh observer saat berlangsungnya praktikum dan menyebarkan angket kepada siswa dan guru setelah kegiatan praktikum selesai. c. Tahap 3: Tahap Pengumpulan dan Analisis Data 1) Mengumpulkan instrumen berupa lembar observasi dan angket yang telah diisi. 2) Menganalisis data dari hasil instrumen yang telah dikumpulkan. d. Tahap 4: Tahap Penarikan Kesimpulan

31 Setelah diperoleh hasil temuan dari analisis data, kemudian dilakukan penarikan kesimpulan. C. Instrumen Penelitian angket. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan 1. Lembar Observasi Lembar observasi merupakan lembar kerja yang berfungsi untuk mengobservasi dan mengukur tingkat keberhasilan atau ketercapaian tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar. Dalam penelitian ini, kegiatan pembelajaran berupa praktikum dilakukan di laboratorium. Lembar observasi berisi pertanyaan-pertanyaan yang mengacu ke arah keterlaksanaan proses pembelajaran. Pengisian lembar observasi dilakukan selama kegiatan praktikum berlangsung oleh observer. Format pertanyaan yang disusun dalam lembar observasi berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi (Trianto, 1990). Pada penelitian ini, lembar observasi berisi format penilaian mengenai kegiatan yang harus dilakukan siswa selama praktikum berlangsung (lampiran B.1). Kegiatan yang dilakukan siswa harus sesuai dengan tahapan yang terdapat dalam penuntun praktikum yang telah disediakan. 2. Angket Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010). Bentuk lembaran angket berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari responden tentang apa yang ia alami. Bentuk angket yang dibuat sebagai instrumen sangat beragam, seperti angket terbuka, tertutup, angket langsung, tidak langsung, checklist, dan angket skala bertingkat (Trianto, 2010). Pada penelitian ini, angket yang digunakan terdiri atas dua jenis, yaitu angket tertutup (untuk siswa) dan

32 angket terbuka (untuk guru). Angket tertutup berisi pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang tersedia. Sedangkan angket terbuka berisi pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang suatu hal. Setelah bentuk angket ditetapkan, selanjutnya dibuat pertanyaan dengan mempertimbangkan jumlah pertanyaan agar tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit, yang penting disesuaikan dengan indikator yang ditetapkan (Trianto, 2010). Angket berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa dan guru mengenai penggunaan metode praktikum kimia skala kecil. Untuk angket siswa (lampiran B.2), angket yang digunakan merupakan angket yang berisi pertanyaanpertanyaan mengenai pembelajaran menggunakan metode praktikum kimia skala kecil. Pilihan jawaban respon siswa disediakan sebanyak 3 butir untuk setiap pertanyaan. Masing-masing pilihan jawaban disesuaikan dengan pertanyaan yang diajukan, siswa diminta untuk memilih salah satu jawaban dengan cara menyilang jawaban tersebut. Dari instrumen angket ini akan diperoleh data berupa tanggapan siswa tentang manfaat dan dampak yang dirasakan oleh siswa dari penggunaan kit praktikum skala kecil. Sedangkan untuk angket guru (lampiran B.3), angket berisi pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada manfaat penggunaan kit praktikum kimia skala kecil dalam pembelajaran hidrolisis garam. Terdapat dua pilihan jawaban, yaitu ya dan tidak. Guru dapat memilih jawaban dengan memberikan tanda checklist pada kolom pilihan jawaban. Selain itu, disediakan juga kolom keterangan yang dapat diisi oleh guru mengenai tanggapannya terhadap keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil. D. Proses Pengembangan Instrumen Pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas terhadap instrumen yang digunakan. Tujuannya agar instrumen yang akan dijadikan sebagai alat ukur tersebut valid. Pengujian validitas yang dilakukan adalah uji validitas isi (content validity). Validitas isi disusun berdasarkan rancangan/ program yang telah ada yang kemudian dikonsultasikan kepada ahli (Sugiyono,

33 2010). Uji validitas isi yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan meminta pendapat dan pertimbangan dari dosen-dosen ahli yang berkompeten di bidang praktikum kimia skala kecil. E. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Lembar Observasi Pengisian lembar observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil dalam pembelajaran kimia pada subpokok materi hidrolisis garam. Pengumpulan lembar observasi diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer selama kegiatan praktikum berlangsung. Masing-masing kelompok praktikum diobservasi oleh seorang observer. Observer menilai setiap kegiatan siswa dan mencatat hasil penilaiannya pada lembar observasi yang telah disediakan. 2. Angket Penyebaran angket dilakukan untuk memperoleh data mengenai tanggapan siswa dan guru tentang pembelajaran materi hidrolisis garam menggunakan metode praktikum kimia skala kecil. Pengumpulan angket diperoleh dari hasil angket yang telah diisi oleh siswa dan guru. Tabel 3.1 Prosedur Pengumpulan Data No Jenis Data Sumber Data Keterangan 1 Lembar observasi Observer Dilakukan selama kegiatan praktikum berlangsung 2 Angket Siswa dan guru Dilakukan setelah kegiatan praktikum selesai F. Teknik Pengolahan Data

34 Pengolahan data dalam penelitian ini adalah dengan menghitung persentase nilai dari skor yang diperoleh pada lembar observasi masing-masing kelompok serta menganalisis hasil angket yang telah diberikan kepada siswa dan guru. Hasilnya kemudian akan disimpulkan oleh peneliti. 1. Lembar Observasi Pengisian lembar observasi dilakukan selama kegiatan praktikum berlangsung. Rubrik lembar observasi terdiri atas tiga skala penilaian, yaitu 2, 1, dan 0. Skor 2 untuk kegiatan yang dilakukan dengan tepat, skor 1 untuk kegiatan yang dilakukan dengan kurang tepat, dan skor 0 untuk kegiatan yang tidak dilakukan. Setiap kelompok siswa memiliki skor yang berbeda-beda sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. Ada 17 aspek yang dinilai oleh observer pada lembar observasi (lampiran B.1). Dari 17 aspek tersebut, diperoleh skor masingmasing kelompok yang kemudian dijumlahkan dan dihitung persentase nilainya dengan menggunakan rumus berikut: % nilai = x 100% Setelah diperoleh persentase nilainya, kemudian hasilnya dicocokkan dengan tafsiran nilai kegiatan siswa yang terdapat pada tabel 3.2 berikut: 2. Angket Tabel 3.2 Tafsiran Nilai Kegiatan Siswa % nilai Tafsiran 0 Tidak ada 1-25 Sebagian kecil 26-49 Hampir separuhnya 50 Separuhnya 51-75 Sebagian besar 76-99 Hampir seluruhnya 100 Seluruhnya (Koentjaraningrat, 2004) Penyebaran angket dilakukan di akhir kegiatan praktikum. Pertanyaan tertutup diajukan kepada siswa dalam angket siswa (lampiran B.2) dengan tujuan

35 untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap praktikum kimia skala kecil. Pertanyaan dilengkapi dengan pilihan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Terdapat 11 pertanyaan yang diajukan kepada siswa dengan masing-masing pertanyaan diberikan tiga pilihan jawaban. Masing-masing jawaban dalam setiap pertanyaan dianalisis dengan cara menghitung jumlah siswa yang memilih jawaban tersebut. Setelah dihitung jumlahnya, kemudian dihitung persentase jawaban siswa yang dipilih dengan menggunakan rumus berikut: % jawaban = x 100% Dari persentase jawaban siswa tersebut diperoleh data mengenai tanggapan siswa terhadap pembelajaran kimia dengan menggunakan praktikum kimia skala kecil. Pertanyaan terbuka diajukan untuk guru dalam angket guru (lampiran B.3), setiap pertanyaan terdiri dari dua pilihan jawaban ( ya dan tidak ) dan juga disediakan kolom keterangan untuk menuliskan alasan guru memilih jawaban tersebut. Ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tanggapan guru terhadap keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil. Dari jawaban guru dapat diperoleh kesimpulan mengenai tanggapan guru terhadap keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil.