Perancangan dan Integrasi Sistem Perancangan Detail: - Pengujian Sistem Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com Perancangan dan Integrasi Sistem - 03 1
Materi Perancangan dan Integrasi Sistem Perancangan Detail Pengujian Sistem Unit Testing Integrity Testing Operational Testing Penyusunan Laporan Perancangan dan Integrasi Sistem - 03 2
Pengujian Sistem Setiap produk atau sistem yang dihasilkan harus diuji terlebih dahulu sebelum sistem tersebut dipergunakan oleh pengguna. Untuk mengetahui keandalan sistem agar sistem tersebut mampu melakukan tujuan sesuai dengan yang diarahkan. Karena bila sistem yang kita buat ternyata memiliki kesalahan yang membuat sistem tersebut cacat, pengguna pastinya tidak akan mempercayai kinerja suatu perangkat tersebut. Proses pengujian harus menjelaskan tentang objek yang diuji dan bagaimana cara melakukan pengujian. 3
Unit testing Pengujian meliputi Unit testing merupakan pengujian untuk menguji setiap komponen secara terpisah Integrity testing Integraty testing adalah pengujian untuk menguji gabungan dua atau lebih komponen yang dijalankan bersamaan Operational testing Operational testing adalah pengujian sistem secara keseluruhan di mana sistem dioperasikan pada berbagai kondisi lingkungan. 4
Kesimpulan Pengujian Hasil dari pengujian berupa uji sistem yang biasanya meliputi: Kondisi Steady State (Error Steady State). Suatu informasi selisih penunjukan antara kondisi yang diinginkan dengan yang terukur. Kondisi Transient (Settling Time, Rise Time, Delay Time) Jika suatu sistem telah melewati tahap uji sistem tersebut, maka sistem dianggap layak untuk digunakan. 5
Uji Sistem Minimum (1) Untuk menguji sistem minimum, maka perlu diisi dengan program. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut: Membuat program sederhana dibuat menggunakan software Codevision AVR C Compiler untuk melakukan pengukuran Port Port sistem minimum dengan cara memberi logic 0 dan 1. Untuk pengisian logic 1 (high) maka ganti Data Direction pada program diganti menjadi out dan Pullup/Output Value menjadi 1 untuk Port A, Port B, Port C, dan Port D. Kemudian men-download program ke sistem minimum. 6
Rangkaian Gambar 1 7
Uji Sistem Minimum (2) Lanjutan langkah pengujian adalah sebagai berikut: Setelah program di download, langkah selanjutnya adalah melakukan pengukuran masing masing pin. Untuk melakukan pengukuran nyalakan power supply. Pengukuran dilakukan dengan cara Output masing masing Port dihubungkan dengan kaki positif pada avometer dan kaki negatif pada avometer dihubungkan pada ground seperti Gambar 1 8
Hasil Pengujian PIN PORT A B C D High (V) Low (V) High (V) Low (V) High (V) Low (V) High (V) Low (V) 0 4,55 0 4,44 0 4,49 0 4,44 0 1 4,55 0 4,44 0 4,45 0 4,45 0 2 4,80 0 4,80 0 4,45 0 4,70 0 3 4,55 0 4,44 0 4,45 0 4,45 0 4 4,80 0 4,80 0 4,45 0 4,70 0 5 4,55 0 4,44 0 4,45 0 4,45 0 6 4,80 0 4,00 0 4,00 0 4,70 0 7 4,00 0 4,80 0 4,45 0 4,00 0 9
Uji Sensor Arus CT-06 (1) Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa sensor arus yang digunakan dapat memberikan hasil pengukuran arus yang sesuai dengan nilai arus yang mengalir terhadap modul beban. Tahap-tahap yang dilakukan untuk melakukan pengujian ini adalah sebagai berikut : Persiapan Beban Lampu Pijar, Rangkaian Sensor Arus, Rangkaian Mikrokontroler, Ampermeter, dan Volmeter. 10
Uji Sensor Arus CT-06 (2) Lanjutan pengujian : Menyiapkan rangkaian sederhana yakni modul beban seri dengan 5 lampu, beban yang digunakan berupa lampu pijar dengan merk yang sama dan 5 jenis nilai Watt yang bervariasi. Menyiapkan avometer digital lalu hubungkan seri dengan rangkaian modul beban. Ini bertujuan untuk mengukur arus pada rangkaian, atur pada posisi range arus AC. Meletakkan sensor pada kabel rangkaian modul. 11
Uji Sensor Arus CT-06 (3) Lanjutan pengujian : Menghubungkan sensor dengan mikrokontroler beserta LCD, LCD akan membaca arus. Pengujian siap dilakukan dengan menghubungkan rangkaian modul beban ke sumber tegangan AC 220 Volt. Melakukan pergantian lampu secara bertahap, untuk memberikan variasi pengukuran arus. Skematik pengukuran terlihat pada Gambar 2. 12
Rangkaian Gambar 2 13
Uji Sensor Arus CT-06 (3) Lanjutan pengujian : Setelah dilakukan pengukuran maka dapat diketahui berapa besar error dari sensor yang digunakan. Rumus error (e r ) : Pengukuran sensor CT06 dilakukan pada fasa R, fasa S, fasa T, dan grounding. Hasil pengukuran beserta error-nya dapat dilihat pada Tabel. 14
Hasil Uji Sensor Arus 15