Kinetics Study of Fe Content Decrease In Well Water With Activated Carbon Adsorption Of Coffee Waste

dokumen-dokumen yang mirip
ISOTERM FREUNDLICH, MODEL KINETIKA DAN PENENTUAN LAJU REAKSI ADSORPSI BESI DENGAN ARANG AKTIF DARI AMPAS KOPI

STUDI KINETIKA ADSORPSI Pb MENGGUNAKAN ARANG AKTIF DARI KULIT PISANG

LAMPIRAN A DATA PERCOBAAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif dari Kulit Singkong terhadap Ion Logam Timbal

LAMPIRAN I. LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II)

ADSORPSI LOGAM KADMIUM (Cd) OLEH ARANG AKTIF DARI TEMPURUNG AREN (Arenga pinnata) DENGAN AKTIVATOR HCl

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

HASIL DAN PEMBAHASAN. nm. Setelah itu, dihitung nilai efisiensi adsorpsi dan kapasitas adsorpsinya.

HASIL DAN PEMBAHASAN y = x R 2 = Absorban

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

KAJIAN AKTIVASI ARANG AKTIF BIJI ASAM JAWA (Tamarindus indica Linn.) MENGGUNAKAN AKTIVATOR H 3 PO 4 PADA PENYERAPAN LOGAM TIMBAL

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A. PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Pb 2+

LAMPIRAN. Lampiran I Langkah kerja percobaan adsorpsi logam Cadmium (Cd 2+ ) Mempersiapkan lumpur PDAM

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

SAT. Drastinawati 1 dan Zultiniar Pendahuluan. Jurnal Teknobiologi, IV(1) 2013: ISSN :

PEMANFAATAN ARANG AKTIF DARI KULIT DURIAN (Durio zibethinus L.) SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM KADMIUM (II)

Pemanfaatan Kulit Singkong Sebagai Bahan Baku Karbon Aktif

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

ADSORPSI Pb 2+ OLEH ARANG AKTIF SABUT SIWALAN (Borassus flabellifer)

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

UJI PERSAMAAN LANGMUIR DAN FREUNDLICH PADA PENYERAPAN LIMBAH CHROM (VI) OLEH ZEOLIT

LAMPIRAN A DATA DAN PERHITUNGAN. Berat Sampel (gram) W 1 (gram)

Optimasi Penurunan Nilai BOD, COD dan TSS... (Irmanto dan Suyata)

BAB III METODE PENELITIAN

Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Batang Pisang (Musa paradisiaca) Terhadap Ion Logam Kromium VI 24

Jl. Soekarno Hatta, Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu, Telp Diterima 26 Oktober 2016, Disetujui 2 Desember 2016

PENGARUH JENIS ARANG AKTIF AMPAS TEBU, TATAL KAYU DAN TEMPURUNG KELAPA TERHADAP KEMAMPUAN PENJERAPAN WARNA AIR SUNGAI SAMBAS

(Experimental Study on the Effectiveness of Liquid Waste Absorption Using Mesh-80 Active Charcoal Made from Teak Wood Saw Scratches) ABSTRACT

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Betty Hidayati, Sunarno, Silvia Reni Yenti

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

Eksergi, Vol 14, No ISSN: X. Lucky Wahyu Nuzulia Setyaningsih a*, Zahra Ike Asmira, Nadhya Chairiza Fitri W

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Analisa Kadar Air Karbon Aktif dari Tempurung Kelapa

Penentuan Model Isoterm Adsorpsi Ion Cu(II) Pada Karbon Aktif Tempurung Kelapa Khamaluddin Aditya 1), Yusnimar 2), Zultiniar 2)

ITM-05: PENGARUH TEMPERATUR PENGERINGAN PADA AKTIVASI ARANG TEMPURUNG KELAPA DENGAN ASAM KLORIDA DAN ASAM FOSFAT UNTUK PENYARINGAN AIR KERUH

Hafnida Hasni Harahap, Usman Malik, Rahmi Dewi

KESETIMBANGAN ADSORBSI SENYAWA PENOL DENGAN TANAH GAMBUT

Lembaran Pengesahan KINETIKA ADSORBSI OLEH: KELOMPOK II. Darussalam, 03 Desember 2015 Mengetahui Asisten. (Asisten)

Molekul, Vol. 4. No. 2. November, 2009 :

EFEKTIVITAS ADSORPSI LOGAM Pb 2+ DAN Cd 2+ MENGGUNAKAN MEDIA ADSORBEN CANGKANG TELUR AYAM

Penurunan Bod dan Cod Limbah Cair Industri Batik Menggunakan Karbon Aktif Melalui Proses Adsorpsi Secara Batch

JURNAL REKAYASA PROSES. Kinetika Adsorpsi Nikel (II) dalam Larutan Aqueous dengan Karbon Aktif Arang Tempurung Kelapa

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI LIMBAH KULIT SINGKONG DENGAN MENGGUNAKAN FURNACE

KAJIAN DAYA SERAP ARANG TEMPURUNG KEMIRI (Aleorites Moluccana) TERHADAP ION BESI (III) DAN ION TIMBAL (II) PADA BERBAGAI WAKTU KONTAK

Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Ijuk Pohon Aren (Arenga pinnata) terhadap Pb 2+

*ÄÂ ¾½ Á!" ÄÂ Â. Okki Novian / Michael Wongso / Jindrayani Nyoo /

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan zat kehidupan tidak satupun makhluk hidup di kehidupan ini

STUDI KINETIKA ADSORPSI LARUTAN ION LOGAM KROMIUM (Cr) MENGGUNAKAN ARANG BATANG PISANG (Musa paradisiaca)

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT SISA PEMBAKARAN BOILER UNTUK PENURUNAN KADAR AMONIA DALAM LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU

Uji Kinerja Alat Penjerap Warna dan ph Air Gambut Menggunakan Arang Aktif Tempurung Kelapa Suhendra a *, Winda Apriani a, Ellys Mei Sundari a

PEMBUATAN DAN KUALITAS ARANG AKTIF DARI SERBUK GERGAJIAN KAYU JATI

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis proses preparasi, aktivasi dan modifikasi terhadap zeolit

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. TEAM PENGUJI SIDANG SKRIPSI... iii. ABSTRAK... iv. ABSTRACK... v. KATA PENGANTAR...

SINTESIS KARBON AKTIF DARI LIMBAH KULIT PISANG KEPOK (Musa Paradisiaca) MENGGUNAKAN AKTIVATOR NaOH DAN APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN MALACHITE GREEN

BAB III METODE PENELITIAN

Indo. J. Chem. Sci. 4 (3) (2015) Indonesian Journal of Chemical Science

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

PENENTUAN MASSA DAN WAKTU KONTAK OPTIMUM ADSORPSI KARBON GRANULAR SEBAGAI ADSORBEN LOGAM BERAT Pb(II) DENGAN PESAING ION Na +

ANALISIS SIFAT ADSORPSI KARBON AKTIF KAYU DAN TEMPURUNG KELAPA PADA LIMBAH CAIR BATIK DI KOTA PEKALONGAN

Keywords : activated charcoal, rice hurks, cadmium metal.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perindustrian di Indonesia semakin berkembang. Seiring dengan perkembangan industri yang telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air bersih merupakan sumber kehidupan yang sangat vital bagi manusia.

ADSORPSI KARBON AKTIF DARI TONGKOL JAGUNG SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Cu 2+

JURNAL INTEGRASI PROSES. Website:

PENERAPAN PENGGUNAAN ARANG AKTIF SEBAGAI ADSORBEN UNTUK PROSES ADSORPSI LIMBAH CAIR DI SENTRA INDUSTRI TAHU KOTA MALANG

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN NaOH PADA KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA UNTUK ADSORPSI LOGAM Cu 2+

APLIKASI KARBON AKTIF DARI CANGKANG KELAPA SAWIT DENGAN AKTIVATOR H 3 PO 4 UNTUK PENYERAPAN LOGAM BERAT Cd DAN Pb

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENURUNAN KADAR PHENOL DENGAN MEMANFAATKAN BAGASSE FLY ASH DAN CHITIN SEBAGAI ADSORBEN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Adsorpsi Zat Warna

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Akses terhadap air

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. coba untuk penentuan daya serap dari arang aktif. Sampel buatan adalah larutan

PENGARUH MASSA ADSORBEN DAN WAKTU KONTAK TERHADAP PENURUNAN BILANGAN PEROKSIDA PADA MINYAK GORENG BEKAS OLEH ARANG AKTIF TEMPURUNG KEMIRI

PENURUNAN KONSENTRASI SURFAKTAN DALAM LIMBAH CAIR LAUNDRY DENGAN ADSORPSI MENGGUNAKAN ARANG BATOK KELAPA (COCONUT SHELLS) KOMERSIL

JURNAL INTEGRASI PROSES. Website:

PEMANFAATAN TEMPURUNG KEMIRI SEBAGAI BAHAN KARBON AKTIF DALAM PENYISIHAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR

BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan zeolit dari abu terbang batu bara (Musyoka et a l 2009).

POTENSI ARANG AKTIF MENGGUNAKAN AKTIVATOR

ADSORPSI DESORPSI Cr(VI) PADA ADSORBEN BATU CADAS KARANGASEM LIMBAH KERAJINAN CANDI BALI TERAKTIVASI NaOH DAN TERSALUT Fe(OH) 3 SKRIPSI

Pemanfaatan Kulit Singkong sebagai Bahan Baku Karbon Aktif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

POTENSI ARANG AKTIF CANGKANG BUNGA PINUS SEBAGAI ADSORBEN ION KADMIUM (II) DAN TIMBAL (II) DENGAN AKTIVATOR H2SO4 DALAM LARUTAN

STUDI PEMBUATAN ARANG AKTIF DARI TIGA JENIS ARANG PRODUK AGROFORESTRY DESA NGLANGGERAN, PATUK, GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PENDAHULUAN

PENYISIHAN KONSENTRASI COD LIMBAH CAIR DOMESTIK SISTEM BATCH MENGGUNAKAN ADSORBEN FLY ASH BATUBARA. *

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Panjang Gelombang Maksimum (λ maks) Larutan Direct Red Teknis

BAB II LANDASAN TEORI. (Balai Penelitian dan Pengembangan Industri, 1984). 3. Arang gula (sugar charcoal) didapatkan dari hasil penyulingan gula.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

KAPASITAS ADSORPSI BEBERAPA JENIS KULIT PISANG TERAKTIVASI NaOH SEBAGAI ADSORBEN LOGAM TIMBAL (Pb)

Jurnal MIPA 37 (1): (2014) Jurnal MIPA.

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMBUATAAN ARANG AKTIF DARI KULIT PISANG DENGAN AKTIVATOR KOH DAN APLIKASINYA TERHADAP ADSORPSI LOGAM Fe

Transkripsi:

Kinetics Study of Content Decrease In Well Water With Activated Carbon Adsorption Of Coffee Waste Adi Prima Rizki 1 *, dan Ari Susandy Sanjaya 2 1,2 Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman Jl. Sambaliung No. 09 Kampus Gunung Kelua, Samarinda Kaltim * E-mail: adyrizki@yahoo.co.id Abstract Water wells that contain iron will cause harm to living organisms, especially humans. Experiment of adsorption on well water using activated carbon. On the experiment, coffee waste used as materials for making charcoal, activated charcoal is subsequently used to reduce. Adsorption of at 400 achieved optimum contact time of 20 minutes. While at 500 achieve optimum value at 15 min and 600 achieve optimum at 25 minutes. Isothermal adsorption model is isothermal Langmuir with R 2 for 400 and 500 are 0,999 and for 600 is 0.996. Langmuir equation shows the rate of 400 has the best adsorption capability with a value is 1,267. adsorption with activated charcoal from coffee waste at a rate of 400 to adequate the kinetics model of order 0, whereas the rate of 500 and 600 adequate the second-order kinetic. Keywords: coffee waste, iron (), activated carbon, adsorption, kinetic Pendahuluan Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Di dalam sel hidup, baik pada tumbuh-tumbuhan ataupun pada hewan (termasuk di dalamnya manusia) terkandung sejumlah air, yaitu lebih dari 75% kandungan sel tumbuh tumbuhan atau lebih dari 67% kandungan sel hewan terdiri dari air. Salah satu kandungan zat yang terkandung dalam air adalah. Kelebihan pada air dapat menimbulkan bau dan warna pada air minum, seperti menyebabkan air menjadi kemerah merahan dan memberi rasa yang tidak enak pada minuman (Sutrisno, 2004) Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan arang aktif. Ampas kopi termasuk bahan organik yang dapat dibuat menjadi arang aktif/adsorben atau bahan penyerap (Sugiharto, 1987). Ampas kopi adalah bahan yang murah dan mudah didapatkan serta dapat digunakan untuk mengurangi kadar amonia, nitrit dan nitrat dalam limbah cair industri tahu. Arang aktif merupakan suatu padatan berpori yang dihasilkan dari bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan pada suhu tinggi. Semakin luas permukaan arang aktif maka daya adsorpsinya semakin tinggi (Sembiring dan Sinaga, 2003). Pada penelitian ini ampas kopi digunakan sebagai bahan untuk membuat arang aktif. Selanjutnya arang aktif tersebut digunakan untuk menurunkan kadar. Penelitan ini bertujuan untuk menentukan model kinetika yang sesuai pada proses adsorpsi dengan melihat daya jerap arang aktif ampas kopi dalam berbagai kecepatan pengadukan. Metodologi Pembuatan arang aktif dilakukan dengan mengeringkan ampas kopi di bawah sinar matahari selama satu hari kemudian 40 gram ampas kopi diarangkan di dalam furnace pada suhu 450 o C selama 45 menit. Setelah proses pengarangan selesai, ampas kopi didiamkan dan disimpan di dalam wadah. Arang aktif direndam dalam larutan pengaktif HCL 0,1 M selama 48 jam lalu ditiriskan dan dicuci dengan aquades hingga netral. Kemudian dikeringkan di oven pada suhu 100 o C selama 4 jam untuk dihilangkan kadar airnya. Dilakukan perhitungan rendemen, kadar air, dan kadar abu untuk dibandingkan dengan standar baku mutu arang aktif yaitu SNI No.06-3730-1995. Air sumur sebanyak 100 ml dikontakkan dengan 1 gram arang aktif berukuran 100 mesh dengan variasi waktu pengadukan 5,10,15,20 dan 25 menit. Air sumur sebelum dan sesudah dikontakkan dengan arang aktif diukur kadar nya dengan AAS. Penentuan reaksi orde nol, satu, dan dua digunakan regresi linier dengan memplotkan konsentrasi dan waktu kontak. Penentuan isotherm adsorpsi dilakukan dengan mengubah persamaan Langmuir dan Freundlich menjadi persamaan garis lurus. Kesetimbangan adsorpsi tergantung pada harga koefisien determinan (R 2 ) dengan mendekati 1. Program Studi Teknik Kimia, FTI, UPN Veteran Yogyakarta E3-1

Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian ditampilkan pada Tabel 1. Berikut ini: Tabel 1. Kualitas arang aktif Parameter Standar Mutu SNI No. 06-3730-1995 Hasil Analisa Rendemen - 62,06 % Kadar air Maksimum 15 % 11,89 % Kadar abu Maksimum 10 % 9,25 % Hasil analisa menunjukkan bahwa kualitas karbon aktif memenuhi standar mutu SNI No. 06-3730-1995. Penetapan rendemen arang aktif bertujuan untuk mengetahui jumlah karbon aktif yang dihasilkan setelah melalui proses pengarangan, jumlah maksimum untuk hasil rendemen tidak ditentukan dalam SNI. Tujuan dari penetapan kadar air adalah untuk mengetahui sifat higroskopis karbon aktif. Kadar air yang diperoleh dari hasil penelitian relatif kecil, hal ini menunjukkan bahwa kandungan air terikat bahan baku yang dikarbonisasi lebih dahulu keluar sebelum diaktivasi. Kadar air yang tinggi dapat menurunkan mutu arang aktif karena dapat mengurangi daya serap terhadap gas atau cairan. Tujuan dari penetapan kadar abu karbon aktif adalah untuk mengetahui kandungan oksida logam dalam karbon aktif. Kadar abu yang tinggi dapat menurunkan mutu karbon aktif karena semakin tinggi kadar abu maka semakin banyak pula kandungan bahan anorganik yang terdapat dalam bahan. Tabel 2. Tabel Hasil pengamatan 400 500 600 T (min) awal (Ca) akhir (Ce) teradsorpsi x/m Ce/(x/m) Log (Ce) Log (x/m) % penurunan 5 13,652 1,023 12,629 1,262 0,810 0,009 0,101 0,925 10 13,652 0,978 12,674 1,267 0,771-0,009 0,102 0,928 15 13,652 0,847 12,805 1,280 0,661-0,072 0,107 0,937 20 13,652 0,006 13,646 1,364 0,004-2,221 0,135 0,999 25 13,652 - - - - - - - 5 13,652 2,172 11,48 1,148 1,891 0,336 0,0599 0,840 10 13,652 0,697 12,955 1,295 0,538-0,156 0,112 0,948 15 13,652 0,494 13,158 1,315 0,375-0,306 0,119 0,963 20 13,652 - - - - - - - 25 13,652 - - - - - - - 5 13,652 3,87 9,782 0,978 3,956 0,587-0,009 0,716 10 13,652 1,16 12,492 1,249 0,928 0,064 0,096 0,915 15 13,652 0,659 12,993 1,249 0,507-0,181 0,113 0,951 20 13,652 0,438 13,214 1,321 0,331-0,358 0,121 0,967 25 13,652 0,153 13,499 1,349 0,113-0,815 0,130 0,988 Tabel 3. Tabel perhitungan kapasitas adsorpsi isoterm Langmuir Langmuir a kl R 2 400 1,267 789 0,999 500 1,1 10,951 0,999 600 0,951 6,869 0,996 Tabel 4. Tabel perhitungan kapasitas adsorpsi isoterm Freundlich Freundlich kf 1/n R 2 400 1,267 0,014 0,983 500 1,238 0,095 0,985 600 1,177 0,098 0,797 Dari tabel 3 dan 4 dapat dilihat bahwa adsorpsi kadar oleh karbon aktif dari ampas kopi memenuhi persamaan Freundlich dan Langmuir, tetapi jika dilihat pada nilai R 2 persamaan adsorpsi Langmuir lebih tepat. Adsorpsi ion 2+ oleh ampas kopi yang sesuai dengan pola isoterm adsorpsi Langmuir mengindikasikan bahwa adsorpsi hanya Program Studi Teknik Kimia, FTI, UPN Veteran Yogyakarta E3-2

berlangsung satu lapis (monolayer). Parameter a menunjukkan kapasitas maksimum monolayer adsorben, dan parameter kl yang disebut konstanta afinitas menunjukkan kekuatan ikatan molekul adsorbat pada permukaan adsorben. Pada persamaan Langmuir kecepatan 400 diperoleh hasil bahwa kemampuan adsorpsi relatif dari ampas kopi dalam mengadsorpsi ion 2+ ditunjukkan oleh nilai a, yang besarnya 1,267. Kekuatan interaksi antara ion 2+ dengan ampas kopi ditunjukkan dengan nilai kl yang besarnya 789. Pada kecepatan 500 dapat diketahui bahwa kemampuan adsorpsi relatif dari ampas kopi dalam mengadsorpsi ion 2+ ditunjukkan oleh nilai a, yang besarnya 1,1. Kekuatan interaksi anatara ion 2+ dengan ampas kopi ditunjukkan dengan nilai kl yang besarnya 10,951. Pada kecepatan 600 dapat diketahui bahwa kemampuan adsorpsi relatif dari ampas kopi dalam mengadsorpsi ion 2+ ditunjukkan oleh nilai a, yang besarnya 0,951. Kekuatan interaksi Antara ion 2+ dengan ampas kopi ditunjukkan dengan nilai kl yang besarnya 6,969. Penentuan mekanisme dan laju adsorpsi suatu media, diperlukan pendekatan dengan model kinetika tertentu. Kinetika adsorpsi pada air sumur diperoleh dengan melihat pengaruh variasi waktu kontak dan laju pengadukan. Waktu kontak dilakukan pada 5, 10, 15, 20, 25 menit dan laju pengadukan percobaan 400,500, dan 600. Gambar 1. Model kinetika orde nol pada 400 untuk berbagai variasi waktu Gambar 2. Model kinetika orde 2 pada 500 untuk berbagai variasi waktu Gambar 3. Model kinetika orde 2 pada 600 untuk Berbagai variasi waktu Harga konstanta kinetika (k) diperoleh dari slope grafik hubungan antara konversi terhadap waktu (menit). Harga konstanta laju adsorpsi yang diperoleh dari variasi laju pengadukan ditampilkan pada tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Kinetika adsorpsi pada berbagai variasi laju pengadukan No Ca k(menit -1 ) Orde (n) v(ppm/menit) 1. 400 13,652 0,004 0 0,004 2. 500 13,652 0,012 2 2,236 3. 600 13,652 0,011 2 2,050 Berdasarkan orde reaksi yang diperoleh dari setiap variasi laju pengadukan dapat dihitung laju reaksinya dengan rumus v = [Ca] n Program Studi Teknik Kimia, FTI, UPN Veteran Yogyakarta E3-3

Kesimpulan Adsorpsi pada 400 mencapai optimum pada waktu kontak 20 menit. Sedangkan pada 500 mencapai optimum pada 15 menit dan 600 mencapai optimum pada 25 menit. Dari persamaan Freundlich menunjukkan laju 400 mempunyai kemampuan adsorpsi yang paling bagus dengan nilai a adalah 1,267. Kekuatan interaksi anatara ion 2+ dengan ampas kopi ditunjukkan dengan nilai kl yang besarnya 789. Adsorpsi dengan arang aktif dari ampas kopi pada laju 400 mengikuti model kinetika orde 0, sedangkan pada laju 500 dan 600 mengikuti kinetika orde 2. Daftar Pustaka Mulyana, L., Pradiko, H. dan Nasution, K., 2003. Pemilihan Persamaan Adsorpsi Isotherm Pada Penentuan Kapasitas Adsorpsi Kulit Kacang Tanah Terhadap Zat Warna Remazol Golden Yellow 6, Infomatek Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Pasundan. Murni H. dan Eko S, 2009. Uji Persamaan Langmuir Dan Freundlich Pada Penyerapan Limbah Chrom (VI) Oleh Zeolit, Pusat Penelitian Metalurgi LIPI, Tangerang. Erika Mulyana Gultom dan M. Turmuzi, 2014. Aplikasi Karbon Aktif Dari Cangkang Kelapa Sawit Dengan Aktivator H 3 PO 4 Untuk Penyerapan Logam Berat Cd Dan Pb, Lubis Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Ni Made Shinta Megawati, Anak Agung Bawa Putra, dan James Sibarani, 2013. Pemanfaatan Arang Batang Pisang (Musa Paradisiacal) Untuk Menurunkan Kesadahan Air, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran. Iriany, Krisnawati and Jasinda, 2013. Adsorption of Heavy Metal Iron (III) using Activated Powdered Duck Eggshell Adsorbent, Department of Chemical Engineering, Universitas Sumatera Utara. Irmanto, Suyata, 2009. Penurunan Kadar Amonia, Nitrit, dan Nitrat Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan Arang Aktif Dari Ampas Kopi, Program Studi Kimia, Jurusan MIPA Fakultas Sains dan Teknik UNSOED, Purwokerto. Selfina Haniko, 2010. Studi Adsorpsi Ion Ca2+ Menggunakan Adsorben Arang Kayu Matoa (Pometia Pinnata) Untuk Menurunkan Kesadahan Air, Fakultas MIPA jurusan kimia, Universitas Negri Papua. Sembiring, M. T. dan T. S. Sinaga. 2003. Arang Aktif (Pengenalan dan Proses Pembuatannya), Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara. Sugiharto. 1987. Dasar Dasar Pengolahan Air Limbah. UI Press. Jakarta Sutrisno, T., 2004. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta: PT. Rineka Cipta I Dewa Gede Dwi Prabhasastra Kusuma, Ni Made Wiratini, dan I Gusti Lanang Wiratma, 2014. Isoterm Adsorpsi Cu2+ Oleh Biomassa Rumput Laut Eucheuma Spinosum, Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Program Studi Teknik Kimia, FTI, UPN Veteran Yogyakarta E3-4

Lembar Tanya Jawab Moderator : Didi Dwi Anggoro (Universitas Diponegoro Semarang) Notulen : Susanti Rina N. (Teknik Kimia UPN Veteran Yogyakarta) 1. Penanya : Susanti Rina ( Teknik Kimia UPN Veteran Yogyakarta) Pertanyaan : Kenapa digunakan ampas kopi? Berapa banyak ampas kopi yang digunakan untuk menjerap dalam 100 ml air sumur? Jawaban : Digunakan ampas kopi sebagai arang aktif karena ampaskopi memenuhi kriteria standar mutu arang aktif menurut SNI dan berpotensi karena memiliki nilai karbon yang tinggi. 2. Penanya : Dedi Hendriyana ( Universitas Jenderal Ahmad Yani Bandung) Pertanyaan : Kenapa menggunakan orde 0, 1, dan 2 yang diturunkan dari persamaan Langmuir? Apakah Freundlich juga digunakan? Jawaban : Digunakan Langmuir karena R 2 mengarah kepada persamaan Langmuir daripada Freundlich. Program Studi Teknik Kimia, FTI, UPN Veteran Yogyakarta E3-5