Evaluasi Pengembangan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) Di RSUD Djojonegoro, Temanggung

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN PELAKSANAAN TUGAS PERAWAT PRIMER DAN PERAWAT ASOSIET DI BANGSAL MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) RSUD DJOJONEGORO TEMANGGUNG

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

PENGARUH PELATIHAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL (MAKP) TIM TERHADAP PENERAPAN MAKP TIM DI RSUD DR. SOEGIRI LAMONGAN.

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL DI RUANG RAWAT INAP RS. JIWA PROF.

GAMBARAN KINERJA PERAWAT DALAM DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

Keperawatan sebagai Terapi pada Keperawatan Medikal Bedah

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Standar tentang evaluasi dan pengendalian mutu menjelaskan bahwa pelayanan

PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN IMOBILISASI FISIK


ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN

INSTRUMEN SUPERVISI ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN SECARA LANGSUNG PADA PERAWAT ASOSIET

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DENGAN MOTIVASI PELAKSANAAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL DI RUMAH SAKIT JOGJA KOTA YOGYAKARTA

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban tenaga keperawatan profesional (Depkes RI, 2005).

HUBUNGAN PRE CONFERENCE DENGAN PELAKSANAAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr. R. GOETHENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PEMBIMBING KLINIK DALAM PENERAPAN NILAI-NILAI PROFESIONALISME MAHASISWA TAHUN 2013

METODE PENUGASAN DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN By setiadi

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN. Oleh VITOE FUSANTO

PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN OLEH PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BANDA ACEH NURSING CARE PRACTICE OF NURSES IN BANDA ACEH HOSPITAL ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah menunjukkan

Mohammad Iqbal Bumulo Hendro Bidjuni Jeavery Bawotong

UPAYA PENINGKATAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RS PERMATA MEDIKA SEMARANG

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PERAWAT DI RUANG MPKP DAN BUKAN MPKP DI RSUD KABUPATEN BATANG TAHUN 2013

Pendrita Jeffri Ratu Andung 1), Ni Luh Putu Eka Sudiwati 2), Neni Maemunah 3)

Analisis Pengaruh Manajemen Kepala Ruang terhadap Pencapaian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NANA TRIANA

John Toding Padang, Novita Medyati

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS NUR HIDAYAH BANTUL

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO.

HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. dilengkapi dengan dokter yang mampu ini tidak akan memberikan hasil yang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

METODE PENUGASAN TIM DALAM ASUHAN KEPERAWATAN. Oleh : Windy Rakhmawati, S.Kp, M.Kep.

Pengaruh Penerapan Supervisi Terhadap Kelengkapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Lantai 2 IRNA GPS RSUP Fatmawati

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PELAKSANAAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG AROFAH RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT

HUBUNGAN KOMPETENSI KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA (MPKP) DI INTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. M. HAULUSSY AMBON

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Rumah sakit sebagai institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan

RENDAHNYA PERAN PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN LOW NURSE S ROLE IN MEETING THE NEEDS OF NUTRITION TO PATIENTS ABSTRAK

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INFORMED CONSENT PADA PASIEN YANG AKAN DI PASANG INFUS. Erwin Yektiningsih, Perdhana Petronila Puspita

BAB I PENDAHULUAN. menganggap dokumentasi sebagai bagian yang penting dari praktek. mencerminkan perubahan pada praktek keperawatan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu subsistem pelayanan kesehatan

PENINGKATAN KINERJA PERAWAT DALAM PENERAPAN MPKP DENGAN SUPERVISI OLEH KEPALA RUANG DI RSJD SURAKARTA

Evaluasi Pelaksanaan Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Terhadap Kinerja Perawat

ANALISIS FAKTOR FAKTOR PELAKSANAAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang

Primary Nurses Supervision on Nursing Inervention by Associate Nurses

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

ABSTRAK TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP BANGSAL BEDAH RUANG KUTILANG DAN MAWAR DI RUMAH SAKIT X DI BANDAR LAMPUNG 2010

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PENDOKUMENTASIAN ASKEP DI RUANG RAWAT INAP RS JIH YOGYAKARTA ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. keperawatan profesional yang sistematik. Penerapan MPKP menjadi salah satu

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI BANGSAL MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

OLEH : Arlis Ernawati NIM : ARTIKEL ILMIAH

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

BAB II PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN. (Manajemen Pelayanan Keperawatan Profesional). Sistem MPKP ini

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebijakan manajerial, kebijakan teknis serta pengembangan standar dan

BAB II TINJAUAN TEORI

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

PEDOMAN PELAKSANAAN MENAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM

HUBUNGAN PENERAPAN METODE TIM DENGAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP

BAB... METODE PENUGASAN DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

55 LAMPIRAN-LAMPIRAN

ERY SANDI NIM I

PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERSEPSI PERAWAT TENTANG PENDELEGASIAN TUGAS KEPALA RUANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KERJA PERAWAT

BAB II PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN. pada pasien (Gillies, 1989). Rumah Sakit Jiwa Derah Provsu telah menerapkan

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKTOR KEPUASAN PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN PERAWATAN PADA PASIEN BEDAH DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

Naskah Publikasi Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta SRI MUHARNI

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSU. DR. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2014

Transkripsi:

Evaluasi Pengembangan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) Di RSUD Djojonegoro, Temanggung Evaluation of Professional Nursing Practice Model Development in Djojonegoro District Hospital, Temanggung Muhammad Afandi Bagian Manajemen Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Abstract Professional Nursing Practice Model is a system of structure, process, and values that enable nurses manage nursing care to patients including the environment which support the nursing care. In order to improve the quality of nursing services, the Management Board of Djojonegoro District Hospital in Temanggung District in cooperation with Nursing Study Program, Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Yogyakarta, developed Professional Nursing Practice Model (PNPM) based on Decree Letter of Head of Management Board of Djojonegoro District Hospital No. 800/019/2006 on establishment of the committee for development of PNPM. The purpose of this research was to describe the implementation of PNPM in Dahlia Ward of Djojonegoro District Hospital. It was a cross sectional study using descriptive analysis. Research subjects were recruited using a total sampling technique i.e. all nurses in Dahlia Ward of Djojonegoro District Hospital. Data collection was done using a questionnaire consisting of twelve components of PNPM. The results showed that almost all components had scores above 80%, except for post conference component i.e. 70.8 %. In conclusion, the Professional Nursing Practice Model was well implemented in Dahlia Ward of Djojonegoro District Hospital. Key word: Professional Nursing Practice Model Abstrak Model Praktik Keperawatan Profesional merupakan suatu sistem struktur, proses dan nilai-nilai yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut. Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan, Badan Pengelola Rumah Sakit Umum Daerah (BP RSUD) Djojonegoro Kabupaten Temanggung bekerja sama dengan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PSIK FK UMY) mengembangkan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) berdasarkan Surat Keputusan Kepala BP RSUD Djojonegoro Kabupaten Temanggung Nomor 800/019/2006 tentang pembentukan panitia pengembangan MPKP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan MPKP di Ruang Dahlia RSUD Djojonegooro Temanggung. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan analisis deskriptif. Subyek penelitian diambil dengan menggunakan total sampling, yaitu seluruh perawat di Ruang Dahlia RSUD Djojonegoro. Data didapatkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri atas dua belas komponen MPKP. 76

Mutiara Medika Vol. 7 No. 2:76-82, Juli 2007 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan hampir seluruh komponen MPKP di Ruang Dahlia mencapai nilai di atas 80 %, kecuali pada komponen pelaksanaan post conference yaitu 70,8 %. Kesimpulannya pelaksanaan seluruh komponen MPKP di Ruang Dahlia RSUD Djojonegoro Temanggung telah berjalan dengan baik. Kata kunci: Model Praktik Keperawatan Profesional Pendahuluan Profesionalisme keperawatan pada hakekatnya menekankan pada peningkatan mutu pelayanan keperawatan sebagai suatu kewajiban moral profesi untuk melindungi masyarakat terhadap praktik yang tidak profesional. Pelayanan keperawatan yang profesional merupakan praktik keperawatan yang dilandasi oleh nilai-nilai profesional, yaitu nilai intelektual, komitmen moral terhadap diri sendiri, tanggung jawab pada profesi dan masyarakat, otonomi, pengendalian tanggung jawab dan tanggung gugat 2.6. Sehingga dalam pemberian asuhan keperawatan yang profesional diperlukan sebuah pendekatan manajemen yang memungkinkan diterapkannya metode penugasan yang dapat mendukung penerapan keperawatan yang profesional di rumah sakit. Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) merupakan suatu system ( Struktur, proses dan nilai-nilai) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut. 1 Model praktik keperawatan profesional telah dilaksanakan di beberapa negara, termasuk rumah sakit di Indonesia sebagai suatu upaya rumah sakit untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan melalui beberapa kegiatan yang menunjang kegiatan keperawatan profesional dan sistematik 5. Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan (keperawatan) Badan Pengelola Rumah Sakit Umum Daerah (BP RSUD) Djojonegoro Kabupaten Temanggung bekerja sama dengan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PSIK FK UMY) mengembangkan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) berdasarkan surat keputusan Kepala BP RSUD Djojonegoro Kabupaten Temanggung Nomor : 800 / 019 / 2006 tentang Pembentukan panitia Pengembangan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP). Sebagai tindak lanjut dari surat keputusan tersebut maka diadakan wokshop Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) pada tanggal 12 April 2006. Dari data menunjukkan bahwa rata-rata pelaksanaan manajemen keperawatan di BP RSUD adalah sebagai berikut: Ruang Flamboyan 66.15%, Ruang Cempaka 66.92%, Ruang Dahlia 61.50%, Ruang Seruni 72.60%. Dari data ini menunjukkan bahwa pemberian pelayanan asuhan keperawatan belum berjalan secara optimal. Pemberian asuhan keperawatan secara profesional diharapkan dapat meningkatkan kepuasan klien dan kepuasan perawat yang tinggi secara kuantitatif dan secara kualitatif staf keperawatan lebih memberi perhatian terhadap pekerjaannya. Metode MPKP yang digunakan di BP RSUD Temanggung menggunakan pendekatan Modifikasi Keperawatan Primer, yaitu menggunakan 5 (lima) subsistem yang terdiri dari : nilainilai profesional yang merupakan inti dari MPKP, hubungan antar profesional, sistem pemberian asuhan keperawatan, pendekatan manajemen terutama dalam perubahan pengambilan keputusan dan sistem kompensasi dan penghargaan. Nilai-nilai profesional digariskan dalam kode etik keperawatan yaitu Hubungan perawat klien, Hubungan perawat dan praktek, Hubungan perawat dan masyarakat, 77

Hubungan perawat dan teman sejawat, Hubungan perawat dan profesi. 5 Dalam model praktik keperawatan profesional digunakan metode modifikasi keperawatan primer, sehingga terdapat satu orang perawat profesional yang disebut perawat primer (PP). Proses pemberian asuhan keperawatan, hubungan perawat klien dilakukan secara berkesinambungan sehingga memungkinkan perawat primer bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dibawah tanggung jawabnya. Dengan demikian diharapkan hubngan perawat-klien didasarkan pada nilai-nilai profesional yang merupakan inti suatu pelayanan profesional, antara lain penghargaan otonomi klien, melakukan yang baik bagi klien. 1,5 Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan. Aspek struktur ditetapkan jumlah tenaga keperawatan berdasarkan jumlah klien sesuai dengan derajat ketergantungan klien. Penetapan jumlah perawat sesuai kebutuhan klien menjadi hal penting, karena bila jumlah perawat tidak sesuai dengan jumlah tenaga yang dibutuhkan, tidak ada waktu bagi perawat untuk melakukan tindakan keperawatan. 1,5 Selain jumlah, perlu ditetapkan pula jenis tenaga yaitu PP dan PA, sehingga peran dan fungsi masing-masing tenaga sesuai dengan kemampuan dan terdapat tanggung jawab yang jelas. Pada aspek strukltur ditetapkan juga standar renpra, artinya pada setiap ruang rawat sudah tersedia standar renpra berdasarkan diagnosa medik dan atau berdasarkan sistem tubuh. 1,5 Pada aspek proses ditetapkan penggunaan metode modifikasi keperawatan primer (kombinasi metode tim dan keperawatan primer) Lima sub sistem dalam pengembangan MPKP adalah sebagai berikut: 1. Nilai-nilai profesional sebagai inti model Pada model ini PP dan PA membangun kontrak dengan klien/ keluarga, menjadi partner dalam memberikan asuhan keperawatan. Pada pelaksanaan dan evaluasi renpra, PP mempunyai otonomi dan akuntabilitas untuk mempertanggungjawabkan asuhan yang diberikan termasuk tindakan yang dilakukan oleh PA. hal ini berarti PP mempunyai tanggung jawab membina performa PA agar melakukan tindakan berdasarkan nilai-nilai profesional 3.5. Nilai-nilai profesional digariskan dalam kode etik keperawatan yaitu hubungan perawat klien, hubungan perawat dan praktek, hubungan perawat dan masyarakat, hubungan perawat dan teman sejawat, hubungan perawat dan profesi 5 2. Pendekatan manajemen Pada model ini diberlakukan manajemen SDM, yaitu ada garis koordinasi yang jelas antara PP dan PA. performa PA dalam satu tim menjadi tanggung jawab PP. Dengan demikian, PP adalah seorang manajer asuhan keperawatan. Sebagai seorang manajer, PP harus dibekali dengan kemampuan manajemen dan kepemimpinan sehingga PP dapat menjadi manajer yang efektif dan pemimpin yang efektif. 3. Metode pemberian asuhan keperawatan Metode pemberian asuhan keperawatan yang digunakan adalah modifikasi keperawatan primer ehingga keputusan tentang renpra ditetapkan oleh PP, PP akan mengevaluasi perkembangan klien setiap hari dan membuat modifikasi pada renpra sesuai kebutuhan klien. 4. Hubungan profesional Hubungan antar profesional dilakukan oleh PP. PP yang paling mengetahui perkembangan kondisi klien sejak awal masuk. Sehingga mampu 78

Mutiara Medika Vol. 7 No. 2:76-82, Juli 2007 memberi informasi tentang kondisi klien kepada profesional lain khususnya dokter. Pemberian informasi yang akurat akan membantu dalam penetapan rencana tindakan medik. 5. Sistem Kompensasi dan penghargaan 5 PP dan timnya berhak atas kompensasi serta penghargaan untuk asuhan keperawatan yang dilakukan sebagai asuhan yang profesional. Kompensasi dan penghargaan yang diberikan kepada perawat bukan bagian dari asuhan medis atau kompensasi dan penghargaan berdasarkan prosedur. 5 Penelitian ini fokus pada empat kriteria subsistem pengembangan MPKP tersebut untuk memudahkan dalam melakukan pencarian data maupun pengolahan data yang akan dilakukan. Pemilihan empat kriteria tersebut bukan berarti meminggirkan kriteria yang lain. Semua ini demi fokus serta kedalaman dari penelitian ini semata, karena penelitian ini melihat empat kriteria tersebut merupakan kriteria yang signifikan mempengaruhi pengembangan model praktek keperawatan profesional Bahan dan Cara Penelitian ini dilakukan di Ruang Dahlia BP RSUD Djojonegoro Temanggung, Penelitian ini merupakan penelitian Evaluations study secara cross sectional. Sampel dilakukan dengan cara Total sampling. Subjek penelitian sebanyak 12 perawat yang bekerja diruang Dahlia RSUD. Penelitian dilaksanakan sejak Juli-Agustus 2007 4. Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, dengan jenis kuesioner yang digunakan adalah bentuk Closed ended dichotomy question dengan memberikan tanda ( ) pada kolom yang telah disediakan 4. Prosedur penelitian ini terdiri atas pemberian kuesioner kepada responden. Kemudian melakukan tabulasi data dengan cara melakukan scoring dan mengubah jenis data bila diperlukan. Dari data tersebut kemudian dilakukan dengan analisa deskriptif menggunakan tabel distribusi yang dikonfimasikan dalam bentuk prosentasi dan narasi. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data jenis kelamin tenaga perawat di ruang Dahlia. Data secara lengkap disajikan pada tabel 1. Tabel 1: Distribusi Jenis Kelamin Tenaga Keperawatan di Ruang Dahlia BP RSUD JENIS KELAMIN RUANG DAHLIA N % Laki-laki 2 16.7% Perempuan 10 83.3% TOTAL 12 100% Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah tenaga keperawatan di Ruang Dahlia mayoritas adalah perempuan yaitu 83,3 %. 79

Tabel 2: Distribusi Pendidikan Terakhir Tenaga Keperawatan Ruang Dahlia BP RSUD PENDIDIKAN RUANG DAHLIA N % DIII KEP./AKPER 11 91.7% S1 KEPERAWATAN 1 8.3% TOTAL 12 100% Tabel diatas menunjukkan bahwa pendidikan akhir tenaga keperawatan di Ruang Dahlia masih di dominasi oleh lulusan D III Keperawatan atau akademi keperawatan, yaitu 91,7 %. Sedangkan tenaga keperawatan yang sudah mencapai tingkat pendidikan sarjana baru 1 orang yaitu 8,3 %. Sedangkan lulusan SPK sudah tidak ada di Ruang Dahlia. Tabel 3: Distribusi Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) di Ruang Dahlia BP RSUD NO KOMPONEN EVALUASI RATA-RATA PROSENTASE 1. Evaluasi Tugas Kepala Ruang 88.9% 2. Evaluasi Tugas Primary Nurse (PN) 92.1% 3. Evaluasi Tugas Assosiet Nurse (AN) 85.9% 4. Evaluasi Hubungan Profesional Staf Keperawatan dengan Pasien / Keluarga Di Ruang Dahlia RS Djojonegoro Temanggung 93.3% 5. Evaluasi Hubungan Profesional / Kemitraan Antara Staf Keperawatan dengan Dokter/Tim Kesehatan Lain Di Ruang Dahlia RS 6. Evaluasi Serah Terima Tugas Jaga (Operan) Di Ruang Dahlia RS 7. Evaluasi Pelaksanaan Pre Conference Di Ruang Dahlia RS 8. Evaluasi Pelaksanaan Post Conference Di Ruang Dahlia RS 9. Evaluasi Kepuasan KARU Dalam Melakukan MPKP di Ruang Dahlia RS 10. Evaluasi Kepuasan Primery Nursing (PN) Dalam Melaksanakan MPKP di Ruang Dahlia RS Djojonegoro Temanggung 11. Evaluasi Kepuasan Associate Nursing (AN) Dalam Melaksanakan MPKP di Ruang Dahlia RS 12. Evaluasi Pelaksanaan Morning Report Di Ruang Dahlia RS 90.5% 96.9% 80.6% 70.8% 91.7% 90% 88.9% 100% 80

Mutiara Medika Vol. 7 No. 2:76-82, Juli 2007 Tabel di atas menampilkan hasil evaluasi pelaksanaan pengembangan model praktik keperawatan profesional. Dari 12 item yang di evaluasi, semuanya masuk ke dalam kategori baik. Hampir seluruh item menunjukkan hasil di atas 80 %. Hanya satu item saja, yaitu pelaksanaan post conference yang memiliki nilai di bawah 80 % yaitu 70,8 %. Namun angka tersebut sudah masuk ke dalam kategori baik. Diskusi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengembangan MPKP sebagai evaluasi. Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) di Ruang Dahlia BP RSUD adalah sebagai berikut: 1. Evaluasi Tugas Kepala Ruang, Primary Nurse (PN), dan Assosiet Nurse (AN) Dalam penelitian ini diperoleh hasil evaluasi tugas kepala ruang di Ruang MPKP menunjukkan hasil 88.9%, Tugas Primary Nurse 92.1% dan tugas Assosiet Nurse 85.9%. Tugas seorang kepala ruang terdiri dari: mengatur pembagian tugas jaga, mengatur dan mengendalikan seluruh kegiatan administratif diruangan, memantau dan mengevaluasi penampilan kerja, dan merencanakan dan melaksanakan evaluasi mutu asuhan keperawatan 5.Peran seorang primary nurse adalah membuat perencanaan dan mengevaluasi ASKEP, mengadakan tindakan kolaborasi, memimpin timbang terima, mendelegasikan tugas dan bertanggung jawab pada pasien 3. Sedangkan tugas dari assosiet nurse adalah menjalankan intervensi yang telah ditetapkan oleh primary nurse 3. Dalam hal ini menggambarkan bahwa semua tugas tersebut telah dilakukan dengan baik sesuai tugas dan perannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seorang kepala ruang adalah bertugas administrasi manajerial sedangkan seorang primary nurse bertugas sebagai pelayanan pasien. 2. Evaluasi Hubungan Profesional Staf Keperawatan dengan Pasien / Keluarga dan Tim Kesehatan Lain Staf keperawatan dalam menjalankan hubungan profesional dengan pasien / keluarga menunjukkan hasil 93.3%, sedangkan hubungan dengan tim kesehatan lain menunjukkan 90.5%. Hubungan profesional ini dilakukan oleh primary nurse, karena seorang primary nurse yang paling mengetahui tentang perkembangan kondisi klien sejak awal masuk sehingga mampu memberi data yang adekuat. Pemberian informasi yang akurat akan membantu dalam penetapan rencana medik 5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan profesional ini telah dilakukan dengan baik. 3. Evaluasi Serah Terima Tugas Jaga (Operan), Conference (pre&post) Hasil penelitian menunjukkan bahwa serah terima tugas jaga (operan jaga) diperoleh hasil 96.9%, sedangkan preconference diperoleh hasil 80.6%, dan post-conference diperoleh hasil 70.8%. Seluruh item yang di evaluasi menunjukkan angka di atas 80 %, kecuali item pelaksanaan post conference, yaitu mencapai nilai yang paling rendah dari seluruh item yang ada. Hal ini dikarenakan tenaga keperawatan Ruang Dahlia belum terbiasa. Menurut kepala Ruang Dahlia belum terbentuk pola dan kebiasaan melakukan post conference, dan masih banyak anggapan post conference mengakibatkan mereka harus rela telat pulang kerja. Operan jaga meliputi teknik operan, sarana operan, materi operan sekaligus pendokumentasian hasil operan 3. Conference merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap hari dengan tujuan untuk membahas masalah klien, menetapkan klien yang menjadi tanggungjawab assosiet nurse, membahas rencana tindakan keperawatan, mengidentifikasi tugas assosiet nurse, diskusi dan mengarahkan assosiet nurse 5. 81

4. Evaluasi Kepuasan Kepala Ruang (KARU), Primery Nursing (PN), dan Associate Nursing (AN) Dalam Melakukan MPKP Dalam penelitian ini untuk kepuasan kepala ruang dalam melakukan pengembangan model praktek keperawatan profesional diperoleh hasil 91.7%, sedangkan untuk kepuasan primary nurse diperoleh hasil 90%, dan assosiet nurse diperoleh hasil 88.9%. Apabila para pemberi pelayanan sudah mendapatkan kepuasan dalam menjalankan model praktek keperawatan profesional maka akan berdampak pada berbagai aspek terutama profesionalisme dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien/keluarga 5. 5. Evaluasi Pelaksanaan Morning Report Pelaksanaan morning report dalam penelitian ini menunjukkan hasil yang diperoleh adalah 100%. Hal ini berarti morning report sudah menjadi rutinitas dalam menjalankan model praktek keperawatan profesional. Morning report merupakan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dari seorang kepala ruang, dimana bertujuan untuk mendiskusikan dan memecahkan masalah, untuk memberi masukan / usulan untuk perbaikan, untuk evaluasi 3. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1. Secara umum pelaksanaan MPKP di Ruang Dahlia RSU Djojonegoro Temanggung berjalan dengan baik. 2. Pelaksanaan tugas kepala ruang berjalan dengan baik yaitu 88,9 %. 3. Pelaksanaan tugas primary nurse di Ruang Dahlia berjalan dengan sangat baik yaitu 92,1 %. 4. Pelaksanaan tugas associate nurse di Ruang Dahlia berjalan juga sangat baik yaitu 85,9 % 5. Hubungan profesional antara tenaga keperawatan dengan pasien dan keluarga mencapai 93,3 % 6. Hubungan kemitraan antara perawat dengan dokter dan tim kesehatan lain berjalan dengan baik yaitu 90,5 % 7. Pelaksanaan serah terima operan jaga dilaksanakan oleh perawat Ruang Dahlia dengan sangat baik sekali yaitu mencapai 96,9 %. 8. Pelaksanaan preconference di Ruang Dahlia mencapai 80,6 % 9. Pelaksanaan post conference di Ruang Dahlia mendapatkan nilai terendah diantara komponen yang lain yaitu hanya mencapai 70,8 % 10. Dalam menjalankan tugas nya di Ruang dahlia sebagai ruang MPKP, Kepala ruang mencapai nilai kepuasan hingga 91,7%,Sedangkan primery nursing mencapai nilai kepuasan 90 % 11. Para associate nursing mencapai kepuasan 88,9 % 12. Pelaksanaan morning report di Ruang Dahlia tidak pernah tidak dilakukan. Daftar Pustaka 1. Amiyati, L (2005). Penerapan MPKP di RSCM Jakarta, Jakarta: Makalah tidak dipublikasikan 2. Marquis (2000). Function Nursing management and Leadership. Philadelpia 3. Nursalam (2004). Manajemen Keperawatan..Jakarta: Salemba Medika 4. Nursalam (2001). Metodologi dan Konsep Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika 5. Sitorus, R (2005). Implementasi MPKP di Rumah Sakit. Jakarta: EGC Swanburg, R. (2000), Nursing management and Leadership.Jons&Barlett.inc. 82