BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada cepatnya perubahan selera konsumen terhadap suatu produk. Oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi yang semakin meningkat sangat mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. pengertian manajemen sendiri menurut George R. Terry ( 2003) adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Listrik merupakan salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman seperti sekarang ini dengan kemajuan industri yang didukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Daya saing dalam era globalisasi pada perusahaan dan industri yang

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman pada saat ini semakin berat. Seiring dengan bertambahnya usaha

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. juga menuntut setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil, pasti. membutuhkan manajemen operasi. Teknik manajemen operasi diterapkan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu peranan manajemen operasi bagi suatu perusahaan adalah membantu

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa pakar, di antaranya adalah Menurut stevenson (2014:4) manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Dalam perkembangan ekonomi saat ini usaha tumbuh dengan pesat di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini banyak perusahaan yang bergerak dalam bisnis produk

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan makanan ringan baik skala kecil, menengah, maupun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Dengan berbagai julukan seperti kota kembang, Paris van Java, kota

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai

BAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing,

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dorothea Wahyu Ariani, Pengendalian Kualitas Statistik, Penerbit Andi, 2004, Hlm 4

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, sehingga kelangsungan perusahaan atau organisasi sangat bergantung

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. pangsa pasar dunia tekstil dan penggunaan mesin-mesin atau alat-alat industri

BAB I PENDAHULUAN. dan kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini bisa terjadi karena adanya niat serta

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif, perusahaan dituntut agar tetap mampu mempertahankan eksistensinya

BAB I PENDAHULUAN. (Herawati,2008). Sedangkan output yang dihasilkan pada kegiatan operasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkatnya kebutuhan konsumen terhadap pelayanan jasa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen dan Manajemen Operasi. Manajemen operasi merupakan bagian dari ilmu manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Fouad dan Mukattash (2010) yang berjudul Statistical Process

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB II LANDASAN TEORI

Bab I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM) adalah sebuah pendekatan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. kecocokan untuk pemakaian (fitness for use). Definisi lain yang lebih menekankan

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI

BAB I PENDAHULUAN. pun pengusaha asing. Para pengusaha yang ingin tetap dan terus bertahan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang ini di dunia persaingan yang ketat, kualitas perlu menjadi pusat

Bab II. A. Landasan Teori 1. ISO ISO 9001 adalah suatau standar internasional untuk sistem menejemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan membuat perbedaan dan secara konsisten menyampaikan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. diwarnai dengan revolusi di segala bidang, yang membuat faktor-faktor produksi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya

DWI PURNOMO FTIP - UNPAD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Definisi II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Mutu

BAB 5 ASPEK MUTU PRODUK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengendalian Mutu Produk Agroindustri KULIAH PENGANTAR AGROINDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia pada tahun 1998 membuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mengingat akan terus berkembangnya kebutuhan hidup dan berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap perusahaan yang ingin

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (Studi Kasus pada Kantor Pos Mpc Bandung)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang ketat, peningkatan permintaan dan penghematan biaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian di dunia telah memasuki era globalisasi. Semua

Bab I. Pendahuluan. Dalam era globalisasi, pesaingan perusahaan sejenis sangatlah ketat

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk memungkinkan manajemen melakukan perencanaan, perlu memahami biaya kualitas Mulyadi (2010:73 ). Menurut Hansen dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang. Industri manufaktur merupakan industri yang memproduksi bahan baku

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. baik itu perusahaan penghasil barang maupun perusahaan penghasil jasa.

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis di sektor jasa telah memasuki era globalisasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian Indonesia menghadapi perdagangan bebas dituntut untuk lebih giat dan

BAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan. Perusahaan yang beroperasi tanpa memperhatikan kualitas produknya, sama saja dengan menghilangkan harapan masa depan perusahaan tersebut. Produk yang dihasilkan harus selalu diperiksa agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, sehingga kerusakan-kerusakan yang terjadi pada produk tersebut dapat dikurangi dan dihilangkan. Oleh karena itu setiap perusahaan, dalam hal ini CV. Jasa Mitra Block di Bandung harus menerapkan sistem pengendalian kualitas yang baik dan tepat terhadap produk produk yang dihasilkannya. Pengendalian kualitas merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan atau kegagalan suatu usaha. Pengendalian kualitas perlu dilakukan perusahaan sebagai upaya untuk mempertahankan kualitas produknya agar sesuai standar. Produk akan dapat diketahui baik buruknya melalui kegiatan pengendalian yang mengarah pada perbaikan kualitas. Usaha pengendalian kualitas ini merupakan usaha preventif (penjagaan) dan dilaksanakan sebelum kesalahan kualitas produk tersebut terjadi. Dengan adanya pengendalian kualitas yang baik dan tepat, maka produk-produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan, serta kepercayaan dan kepuasan konsumen dapat dipertahankan 1

Salah satu teknik yang dapat digunakan perusahaan untuk menjaga kualitas produknya sesuai dengan standar adalah Statistical Quality Control (SQC). Tujuan pokok pengendalian statistik atau Statistical Quality Control adalah menyidik dengan cepat sebab-sebab terduga atau pergeseran proses sehingga dapat segera dilakukan tindakan perbaikan sebelum terlalu banyak unit yang tidak sesuai diproduksi lagi. Pengawasan terhadap barang-barang yang akan dipasarkan harus dilakukan secermat mungkin karena diharapkan setelah produksi berada dipasaran akan memberikan kepuasan kepada konsumen. Perbaikan terhadap kualitas produk, khusunya pada produksi paving block harus segera dilakukan agar persentase kerusakan yang terjadi tidak semakin besar. Langkah awal yang bisa ditempuh adalah dengan mengatasi penyebabpenyebab terjadinya kerusakan pada produk yang dihasilkan. Perusahaan perlu meninjau kembali kebijakan yang berhubungan dengan masalah pengendalian kualitas. Kualitas produk yang baik adalah faktor yang harus dipenuhi bila perusahaan tak ingin kalah dalam persaingan. Penelitian ini dilakukan pada CV. Jasa Mitra Block sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi Paving Block. Untuk memproduksi Paving Block ada beberapa langkah atau proses yang harus dikerjakan, tentunya di dalam setiap langkah atau proses tidak menutup kemungkinan terjadi ketidaksesuaian produk yang dapat menurunkan kualitas dari produksi paving block tersebut, Oleh karena itu, maka dalam penelitian ini peneliti menerapkan Statistical Quality Control (SQC) dalam pengendalian proses produksi Paving Block di Bandung dengan menggunakan Diagram Fishbone (Diagram tulang ikan) untuk 2

meminimalisasi kecacatan dalam proses produksi Paving Block pada perusahaan Jasa Mitra Block dalam keadaan terkendali secara statistik dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian pada proses produksi batako. Oleh karena itu berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengendalian kualitas produk dengan judul : Penggunaan Statistical Quality Control Dalam Minimalisasi Kecacatan Produk Paving Block (Studi Kasus Pada CV.Jasa Mitra Block Bandung). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengendalian kualitas produk Paving Block dengan menggunakan metode Statistical Quality Control di CV. Jasa Mitra Block? 2. Apa yang menyebabkan penurunan kualitas produk dilihat dari kecacatan Paving Block yang terjadi pada CV. Jasa Mitra Block dengan menggunakan Diagram Fishbone? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui : 1. Pengendalian kualitas produksi dengan menggunakan metode Statistical Quality Control CV. Jasa Mitra Block. 3

2. Apa penyebab penurunan kualitas produk dilihat dari kecacatan Paving Block yang terjadi berdasarkan Diagram Fishbone pada CV. Jasa MItra Block 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang penulis harapkan dari penulisan skripsi ini adalah 1. Bagi Penulis a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis di bidang ekonomi dan pengetahuan yang lebih luas dalam implementasi manajemen operasi khususnya mengenai pengendalian kualitas. b. Pengetahuan yang luas tentang penerapan teori yang diperoleh di bangku perkuliahan, khususnya mengenai manajemen operasi. c. Adapun hasil penelitian ini digunakan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gagasan dan saran bagi perusahaan sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, terutama dalam hal pengendalian kualitas. 3. Bagi Pihak Lain Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan bagi pihak lain untuk pengembangan ilmu pengetahuan, dan juga penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian lanjutan bagi para peneliti lain dalam bidang yang sama. 4

1.5 Kerangka Pemikiran Pada dasarnya keberhasilan suatu usaha ditentukan oleh kemampuan managerial untuk mengantisipasi perubahan lingkungan usahanya dan juga dipengaruhi kemampuan merancang sistem usaha untuk menghasilkan output yang mempunyai nilai tambah serta mampu berkompetisi. Kemampuan terhadap bidang-bidang tersebut merupakan kunci keberhasilan dari suatu unit usaha. Dengan kata lain perusahaan harus menguasai kemampuan tersebut untuk meningkatkan kualitas produk untuk mencapai kepuasan konsumen. Perusahaan harus meningkatkan kualitas terhadap sistem pelaksanaanya antara lain mencakup proses produksi, tenaga kerja, sarana, fasilitas, dan sistem manajemen, dengan begitu perusahaan akan memperoleh keunggulan yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lain. Manajemen operasi didefinisikan oleh beberapa pakar, diantaranya adalah menurut Heizer dan Render (2001:2); Manajemen Operasi adalah serangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan menjadi keluaran. Menurut Schroeder (1994: 4); Manajer operasi bertanggung jawab untuk menghasilkan barang atau jasa dalam organisasi. Manajer operasi mengambil keputusan yang berkenaan dengan suatu fungsi operasi dan system transformasi yang digunakan. Manajemen operasi adalah kajian pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi. 5

Manajemen operasi yang telah didefinisikan oleh beberapa pakar, dapat disimpulkan definisi manajemen operasi adalah proses produksi yang melibatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam untuk mengelolah bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Semakin bertambahnya waktu, konsumen semakin menuntut produk yang dikonsumsinya semakin berkualitas dan sesuai dengan keinginannya. Dalam memenuhi kualitas yang diinginkan oleh, CV. Jasa Mitra Block sebagai pabrik paving block juga ingin memenuhi kepuasan konsumennya dengan menghasilkan paving block yang sempurna dan berkualitas. Ada beberapa pakar yang mendefinisikan kualitas, antara lain seperti pengertian kualitas menurut Assauri (2008;292) adalah faktor-faktor yang terdapat dalam suatu barang/hasil yang menyebabkan barang/hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang/hasil itu dimaksudkan atau dibutuhkan. Apabila dilihat dari American Society For Quality (dikutip Heizer & Render, 2001:92), kualitas diartikan sebagai totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tampak jelas maupun yang tersembunyi. Kemudian Juran yang dikutip Nasution (2005:2), mengemukakan bahwa kualitas adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Suryadi (2007:5) juga mengungkapkan pendapatnya mengenai kualitas, yaitu keadaan fisik, fungsi, dan sifat suatu produk yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai dengan nilai uang yang telah dikeluarkan. 6

Dari pengertian yang telah disebutkan oleh beberapa pakar, dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas merupakan kemampuan suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan serta sebagai upaya untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan secara terus menerus dalam pemenuhan kebutuhan pelanggan sehingga dapat memuaskan pelanggan. kualitas merupakan keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau jasa dalam tujuannnya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Untuk itu maka perusahaan harus memperhatikan mengenai kualitas ini dengan penerapannya didalam manajemen perusahaan sehingga manajemen kualitas mempunyai makna tertentu dalam sektor bisnis. Menurut Heizer dan Render (2001;93) yang menjelaskan secara luas, Produk dan jasa yang berkualitas secara strategis penting bagi perusahaan. Kualitas dari produk suatu perusahaan, harga yang diterapkan oleh perusahaan, dan pemasokan barang yang membuat produk itu tersedia bagi konsumen merupakan faktor-faktor yang menetukan permintaan. Kualitas terutama mempengaruhi perusahaan dalam empat cara: 1. Biaya dan pangsa pasar 2. Reputasi perusahaan 3. Pertanggung jawaban produk 4. Implikasi Internasional. Manajemen kualitas tidak hanya bertujuan untuk menjamin kualitas produk yang baik namun dengan definisi yang lebih umum suatu produk harus 7

memiliki empat komponen utama yaitu perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, jaminan mutu serta peningkatan kualitas. Manajemen kualitas difokuskan tidak hanya pada kualitas produk, tetapi juga sarana untuk mencapainya. Orientasi dari kualitas adalah kepuasan pelanggan yang merupakan tujuan perusahaan. Menurut Rudy (2012:6), pengendalian kualitas suatu sistem kendali yang efektif untuk mengkoordinasikan usaha-usaha penjagaan kualitas dan perbaikan mutu dari kelompok-kelompok dalam organisasi produksi sehingga diperoleh suatu produksi yang sangat ekonomis serta dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Sedangkan menurut Assauri (2008:299) Pengendalian kualitas merupakan usaha untuk mempertahankan mutu / kualitas barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan sedangkan statistical Quality Control didefiniskan Assauri (2008:312) Statistical Quality Control (SQC) adalah suatu sistem yang dikembangkan untuk menjaga standar yang uniform dari kualitas hasil produksi, pada tingkat biaya yang minimum dan merupakan bantuan untuk mencapai efisiensi. Statistical Quality Control (SQC) secara garis besar merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitor, mengendalikan, menganalisis, mengelola, dan memperbaiki produk dan proses menggunakan metode-metode statistik. Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian pengendalian kualitas adalah aktivitas untuk menjaga, mengarahkan, mempertahankan dan memuaskan tuntutan konsumen secara maksimal. 8

Ada beberapa langkah pengerjaan dalam Statistical Quality Control yaitu dengan membuat Histogram, peta kendali dan akhir dari penelitian dengan membuat diagram fishbone dimana untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang terjadi di segala aspek sehingga bisa mengetahui masalah-masalah yang harus diperbaiki untuk pengendalian kualitas untuk meminimalisasi kecacatan produk. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisa permasalahan yang dihadapi oleh CV. Jasa Mitra Block agar dapat meminimalisasi kecacatan produk paving block. Pembahasan penelitian ini akan dipermudah dengan bantuan bagan kerangka pemikiran. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dibuat bagan kerangka pemikiran pada pembahasan selanjutnya : 9

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran Grand Theory Operation Management Middle Theory Quality Control Application Theory Statistical Quality Control (SQC), Peta Kendali dan Fish Bone Diagram Output Meminimalisasi kecacatan Produk pada CV. Jasa Mitra Block : Tinjauan dari teori-teori : Umpan balik yang membentuk bagian dari teori 10