BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN TEORI

PERKEMBANGAN MASA BAYI

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah

TUMBANG PRENATAL, NEONATAL, BAYI COLTI SISTIARANI

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN. By: IRMA NURIANTI. SKM, M.Kes

Santi E. Purnamasari, M.Si., Psi.

BAB V PERKEMBANGAN MASA BAYI

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN. disampaikan dalam kuliah IKD 2 oleh nurul aini

BAB V PERKEMBANGAN MASA BAYI. Terbagi 2 tahap : - Neonatal (0 atau baru lahir sd ± 2minggu) -Bayi (setelah 2 minggu sd 2 tahun)

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh rendahnya status gizi dan kesehatan penduduk Indonesia

BAB II. Tinjauan Pustaka. respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

Perilaku gerak pada anak sudah muncul saat masih dalam kandungan ibu dan bulan

BAB V PERKEMBANGAN MASA BAYI. Oleh: Prof.Dr. Siti Partini Suardiman Drs. Hiryanto, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan merupakan pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh

TUMBUH KEMBANG ANAK. By. Nur Asnah,S.S.Kep.Ns.M.Kep

BAB I PENDAHULUAN. berlainan akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan (growth)

Y. Joko Dwi Nugroho,S.Psi,M.Psi,Psikolog PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tumbuh kembang anak. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TUMBUH KEMBANG ANAK. OLEH: Rinkaning Nurul Wati.E

Konsep dasar Pertumbuhan dan Perkembangan

Berkaitan dg perubahan besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ, atau individu, yang bisa diukur dg ukuran berat, panjang, umur tulang,

Berbagai Teori Tentang Sikap dan Perilaku Menurut Beberapa Referensi

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga

BAB 1 : PENDAHULUAN. meningkatkan produktifitas anak sebagai penerus bangsa (1). Periode seribu hari,

TINJAUAN PUSTAKA. adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan

HUBUNGAN PENGGUNAAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) DENGAN PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA BULAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA 2 : MENSTRUASI PARTUS

BAB I PENDAHULUAN. tentunya akan menjadikan penerus bagi keturunan keluarganya kelak. Setiap anak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Untuk kelangsungan/ kesinambungan hidup keluarga 2. Pusat perhatian dan kasih sayang orang tua.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra

MASA PRANATAL. Siti Rohmah Nurhayati

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin

Perkembang an Fisik. Psikologi Anak Usia Dini Unita Werdi Rahajeng

KETERAMPILAN TEKNIK MENYUSUI

BAB I PENDAHULUAN. usia dini, 50% akan mencapai kemampuan kemudian, 75% anak akan mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Penanganan mempunyai makna upaya-upaya dan pemberian layanan agar

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan pada masa pra sekolah merupakan tahap

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH PADA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA di TK TUNAS HARAPAN JETIS MOJOKERTO. Sarmini Moedjiarto *)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pola Asuh Keluarga 1.1. Pengertian Pola Asuh Keluarga. Pola asuh merupakan pola perilaku orangtua yang paling dominan

BAB V PEMBAHASAN. Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Lingkungan yang mendukung perkembangan individu adalah lingkungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil tahu seseorang melakukan. rasa, dan raba (Notoatmodjo, 1997).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

PERKEMBANGAN MOTORIK PLAY GROUP DAN TAMAN KANAK-KANAK OLEH: ENDANG RINI SUKAMTI, M.S DOSEN FIK UNY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka diharapkan masyarakat kelompok atau individu dapat memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa usia prasekolah merupakan masa emas, dimana anak mulai merasa peka

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

KARAKTERISTIK TAHAPAN PERKEMBANGAN MASA BAYI (0 2 TAHUN)

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi tua merupakan proses yang alami dalam kehidupan manusia dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa latin, yaitu puer yang artinya bayi

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

DETEKSI DINI KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan total ke kemandirian fisiologis. Proses perubahan yang rumit

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Merawat Bayi Prematur

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

Ciri-ciri Seks Sekunder pada Masa Remaja

BAB I DEFENISI A. LATAR BELAKANG

Kuliah 4 Psikologi Perkembangan I Adriatik Ivanti, M.Psi MASA BAYI BARU LAHIR

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah hasil dari proses pembelajaran dengan melibatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari 400 gr di waktu lahir menjadi 3 kali lipatnya seteleh akhir tahun ketiga

Sindroma Down Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si, psikolog*

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang, sampai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku 1. Defenisi Perilaku Perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: (a) Perilaku tertutup (Covert behavior) terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut masih belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas. (b) Perilaku Terbuka (Overt behavior)terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau observable behavior (Notoadmodjo, 2007). 2. Pengetahuan (knowledge) Menurut Notoatmodjo (2007), bahwa pengetahuan adalah hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, dan telinga). Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman langsung ataupun melalui pengalaman orang lain. Pengetahuan dapat ditingkatkan melalui penyuluhan baik secara individu maupun kelompok untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan yang bertujuan untuk tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan optimal. Pengetahuan dibagi menjadi 6 tingkat, yaitu: (a) Tahu (Know)diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. (b) Memahami (Comprehension), memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui

tersebut. (c) Aplikasi (Application)diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain. (d) Analisis (Analysis)adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan atau memisahkan kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. (e) Sintesis (Synthesis)menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. (f) Evaluasi (Evaluation)berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini didasarkan pada kinerja yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat. Faktor faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu : a. Umur Dengan bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik dan psikologis (mental). Secara garis besar, pertumbuhan fisik terdiri atas empat kategori perubahan yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, dan timbulnya ciri-ciri baru. Perubahan ini terjadi karena pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental, taraf berfikir seseorang menjadi semakin matang dan dewasa (Mubarak, 2011). b. Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain agar dapat memahami sesuatu hal. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya pengetahuan yang dimilikinya akan semakin banyak. Sebaliknya, jika seseorang memiliki tingkat pendidikan yang rendah, maka akan menghambat

perkembangan sikap orang tersebut terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan (Mubarak, 2011). c. Pekerjaan Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan secara langsung maupun tidak langsung. 3. Sikap (Attitude) Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertututp terhadap suatu stimulasi atau objek. Sikap tidak langsung dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulasi tertentu yang dalam kehidupan seharihari adalah merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Notoadmojo, 2007). Secara umum sikap dapat dirumuskan sebagai kecenderungan untuk merespon (secara positif atau negatif) terhadap orang, objek atau situasi tertentu. Sikap mengandung suatu penelitian emosional/afektif (senang, benci, sedih dan sebagainya). Selain bersifat positif dan negatif, sikap memiliki tingkat kedalaman yang berbeda-beda (sangat benci, agak benci, dan sebagainya). Sikap itu tidaklah sama dengan perilaku dan perilaku tidaklah selalu mencerminkan sikap seseorang. Sebab sering kali terjadi bahwa seseorang dapat berubah dengan memperlihatkan tindakan yang bertentangan dengan sikapnya. Sikap sesorang dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang objek tersebut melalui persuasi serta tekanan dari kelompok sosialnya.

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Manifestasi sikap itu tidak langsung dapat dilihat, tetapi dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap juga mempunyai tingkat-tingkat berdasarkan intensitasnya, sebagai berikut: (a) Menerima (receiving)diartikan bahwa seorang atau subjek mau menerima stimulus yang diberikan (objek). (b) Menanggapi (responding)diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapai. (c) Menghargai (valuing)diartikan subjek atau seseorang memberikan nilai yang positif terhadap objek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain dan bahkan mengajak atau mempengaruhi atau menganjurkan orang lain merespon. (d) Bertanggungjawab (responsible), Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertanggungjawab terhadap apa yang telah diyakini, dia harus berani mengambil resiko bila ada orang lain yang mencemooh atau adanya resiko lain. 4. Tindakan atau Praktik (Practice) Menurut Notoatmodjo (2007), bahwa sikap adalah kecenderungan untuk bertindak (praktik). Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya suatu tindakan perlu faktor lain, yaitu antara lain adanya fasilitas atau sarana dan prasarana. Praktik atau tindakan ini dapat dibedakan menjadi 4 tingkatan menurut kualitasnya, yaitu: (a) Persepsi (Perception)Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil. (b) Praktik terpimpin (guided response)apabila subjek atau seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih tergantung pada tuntunan atau menggunakan panduan. (c) Praktik secara mekanisme (mechanism) apabila subjek atau seseorang telah melakukan atau mempraktikkan sesuatu hal secara otomatis. (d) Adopsi (adoption)adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang. Artinya, apa yang dilakukan tidak sekedar rutinitas atau

mekanisme saja, tetapi sudah dilakukan modifikasi atau tindakan atau perilaku yang berkualitas. B. Neonatus 1. Defenisi Neonatus Neonatus adalah individu yang dimulai dari umur 0-28 hari. Neonatal dibagi menjadi 2 bagian yaitu: masa neonatal dini, umur 0-7 hari, dan masa neonatal lanjut 8-28 hari. Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf (Depkes, 2012). Masa bayi atau neonatus merupakan masa perkembangan motorik, kognitif, dan sosial yang cepat. Bersama memberi asuhan, bayi membentuk dasar percaya pada dunia dan dasar hubungan interpersonal dimasa yang akan datang. Bulan pertama kehidupan yang kristis, meskipun bagian dari masa bayi, sering dibedakan karena adanya penyesuaian yang besar kekeadaan ekstra uterus dan penyesuaian psikologis orang tua (Wong, 2008). C. Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus 1. Pertumbuhan 1.1.Defenisi Pertumbuhan Pertumbhan adalah peningkatan jumlah dan ukuran sel pada saat membelah diri dan mensintesis protein baru. Menghasilkan peningkatan ukuran dan berat seluruh atau sebagian bagian sel (Wong, 2009). 1.2 Defenisi perkembangan Perkembangan adalah perubahan dan perluasan secara bertahap kompleksitas dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi. Peningkatan dan

perluasan kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, maturasai serta pembelajaran (Wong, 2009). 2. Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus Pertumbuhan dan perkembangan post natal diawali dengan masa neonatus (0-28 hari) ditandai dengan terjadi proses adaptasi sistem organ tubuh, proses dari organ tersebut dimulai dari aktivitas pernapasan yang disertai pertukaran gas dengan frekuensi pernapasan antara 35-50 kali per menit, penyesuaian denyut jantung antara 120-160 kali per menit, dengan ukuran jantung lebih besar apabila dibandingkan dengan rongga dada, kemudian terjadi aktivitas (pergerakan) bayi yang mulai meningkat untuk memenuhi kebutuhan gizi seperti menangis, memutar-mutar kepala, dan menghisap (rooting reflex) dan menelan (Hidayat, 2005). Perubahan selanjutnya sudah dimulai proses pengeluaran tinja yang terjadi dalam waktu 24 jam yang terdapat mekonium. Hal tersebut akan dilanjutkan proses defekasi seperti dari proses eksresi dari apa yang dimakan (ASI) frekuensi dari defekasi tersebut dapat berkisar antara 3-5 kali seminggu, akan tetapi juga banyak dijumpai pada bayi mengalami konstipasi pada bayi dengan PASI Perubahan pada fungsi organ yang lain seperti ginjal belum sempurna (Hidayat, 2005). Urine masih mengandung sedikit protein dan pada minggu pertama akan dijumpai urine warna merah muda karena banyak mengandung senyawa urat. Kemudian kadar haemoglobin darah tepi pada neonatus berkisar antara 17-19 g/dl, kadar hematokrit saat lahir adalah 52%, terjadi peningkatan kadar leokosit sekitar 25.000-30.000/ul dan setelah umur satu minggu akan terjadi penurunan hingga kurang dari 14.000/ul. Keadaan fungsi hatipun masih relatif imatur dalam memproduksikan faktor pembekuan sebab belum terbentuk flora usus yang akan

berperan dalam absorbsi vitamin K, kemudian adanya kekebalan bayi oleh karena adanya imunoglobulin (Hidayat, 2005). Pada masa neonatus perkembangan motorik kasar dapat diawali tanda gerakan seimbang pada tubuh, mulai mengangkat kepala, kemudian pada motorik halus dimulainya tanda-tanda kemampuan untuk mampu mengikuti garis tengah bila kita memberikan respons terhadap gerakan jari atau tangan (Hidayat, 2005). Pada perkembangan bahasa ditunjukkan adanya kemampuan bersuara (menangis) dan bereaksi terhadap suara atau bel dan pada perkembangan adaptasi sosial ditunjukkan adanya tanda-tanda tersenyum dan mulai menatap muka untuk mengenali seseorang (Hidayat, 2005). 3. Pola Tumbuh Kembang Pola tumbuh kembang bersifat jelas, dapat diprediksi, kontinu, teratur, dan progresif. Pola ini bersifat universal dan mendasar bagi semua individu, namun unik dalam hal cara dan waktu pencapaiannya. Kecenderungan arah tumbuh kembang terjadi dengan arah atau tahap yang teratur dengan saling terkait, serta mencerminkan perkembangan dan maturitas neuromuskular. Pola kecenderungan pertama adalah arah sefalokaudal atau kepalake-kaki. Kecenderungan kedua adalah proksimodistal, atau kejauh. Kecenderungan ketiga adalah deferensiasi, menjelaskan perkembangan dari tahap operasional sederhana ke aktiviras dan fungsi yang kompleks. Kecenderungan urutan tumbuh kembang terjadi pada semua dimensi yang jelas dan dapat diperkirakan yaitu anak-anak merangkak sebelum merambat, merambat sebelum berdiri, dan berdiri sebelum berjalan. Tahap akhir dan kepribadian terbentuk pada awal pembentukan rasa percaya diri.

Laju perkembangan yaitu pertumbuhan yang cepat sebelum dan setelah kelahiran mengalami penurunan secara bertahap di masa kanak-kanak awal. Pertumbuhan relatif lambat selama masa kanak-kanak pertengahan, meningkat secara nyata pada awal masa remaja, dan menurun pada masa dewasa awal. Periode sensitif, biasanya disebut dengan periode kritis, sensitif, rentan, dan optimal adalah periode dalam kehidupan organisme ketika organisme tersebut rentan terhadap pengaruh positif dan negatif. Periode pranatal : konsepsi sampai lahir, Germinal :konsepsi sampai kira-kira 2 minggu, embrio : 2 sampai 8 minggu, janin 8 sampai 40 minggu (lahir). Masa bayi : lahir sampai 1 tahun. Neonatus : lahir sampai 27 atau 28 hari, bayi: 1 sampai kira-kira 1 tahun (Wong, 2009) 4. Ciri-ciri Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan dan perkembangan memiliki ciri-ciri yaitu yang pertama, di dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada dan lain-lain. Yang ke dua, dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa. Ketiga yaitu pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu. Dan yang terakhir yaitu secara perlahan pertumbuhan akan mengikuti proses kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis atau dada. Sedangkan perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan fungsi alat kelamin. Kedua, perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke

arah kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian distal. Ketiga, perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna. Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda. Dan perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, dimana tahapan perkembangan harus dilewati tahap demi tahap (Hidayat, 2008). 5. Refleks Bayi Baru Lahir Menurut Kelly (2010), refleks bayi baru lahir adalah respons otomatis dan spontan terhadap rangsangan ekternal dan internal. Refleks adalah bahan pembangun kecerdasan dan dasar dari kombinasi fisik. Berikut adalah beberapa refleks sebagai penanda kesehatan sistem saraf yaitu sebagai berikut: Refleks Pemicu Gambaran Muncul/menghilang Moro (terkejut) Rangsangan Bayi akan Mulai terlihat pada eksternal: merentangkan usia 1-2 minggu dan perubahan lengan dan menghilang pada usia pencahayaan, tungkainya, 6 bulan. suara bising, kemudian segera perubahan, gerak menaiknya kerah atau posisi yang dada sementara tiba-tiba tubuhnya rangsangan melengkung internal: tangisan bayi sendiri atau bergerak otot selama tidur Sucking Menyentuh bagian Bibir bayi Refleks mengaut 4 (menghisap) mulut atau pipi mencucudan bulan pertama setelah bayi dengan puting lidahnya ditarik 6 bulan menghilang atau jari melengkung kerah secara bertahap

Rooting Mengusap pipi atau area di sekitar mulut. Papillary (berkedip) Menelan Babinski (menggenggam) Melangkah Sunar yang terang menyentuh mata, atau suara bising yang mendadak Makanan didalam mulut Menepuk dengan tangan atau menekan tumit ditelapak kaki Pegang bayi dalam posisi berdiri dan kaki agak menekan ke lantai dalam. Kepala bayi kearah sumber sentuhan dan mencari puting dengan mulutnya Kelopak bayi akan membuka dan menutup dengan cepat Trakea bayi menutup pada saat esofagus membuka Jari-jari, tangan atau kaki bayi melengkung seperti memegang benda Bayi akan mengangkat kaki secara bergantian, atau jari-jari kaki melengkung Terus berlanjut selama bayi menyusu permanen permanen Mulai berkurang setelah 10 hari dan menghilang sekitar 4 bulan. Refeleks dikaki dapat terus ada sampai usia 8 bulan Berkurang setelah 1 minggu dan menghilang pada usia sekitar 2 bulan 6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Secara umum faktor penentu yang berpengaruh pada tumbuh-kembang adalah faktor genetik dan faktor lingkungan, disamping faktor internal dari anak itu sendiri. Adapun faktor internal yang dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang bayi yaitu: (1) Ras, anak yang dilahirkan dari ras atau bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki faktor herediter rasa tau bangsa Indonesia atau sebaliknya. (2) keluarga, ada

kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk, atau kurus. (3) umur, kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama kehidupan, dan masa remaja. (4) jenis kelamin, fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat. (5) genetik, adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi cirri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil. (6) kelainan Kromosom, umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti pada sindroma Down s dan sindroma Turner s. Faktor yang kedua yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak atau bayi yaitu faktor eksternal yang meliputi: (1) Faktor prenatal pada, faktor prenatal meliputi gizi, mekanis, toksin atau zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, kelainan imunologi, anoksia embrio dan psikologi ibu. (2) Faktor persalinan, komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak. (3) Faktor pasca persalinan, meliputi gizi, penyakit kronis,lingkungan fisis dan kimia, psikologis, endokrin, sosio-ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi, dan obat-obatan (DepKes, 2012). 7. Aspek Tumbuh Kembang Ada 2 aspek tumbuh kembang pada neonatus yaitu : (a) gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya. (b) gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, dan sebagainya.

D. Stimulasi Tumbuh Kembang 1. Defensi Stimulasi Tumbuh Kembang Stimulasi tumbuh kembang adalah suatu kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapatkan stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah yang merupakan orang terdekat dengan anak, pengganti ibu atau pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat dilingkungan rumah tangga masingmasing dan dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan anak. Kemampuan dasar yang diberi stimulasi terarah yaitu kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian. (Depkes 2012). Stimulasi sebaiknya dilakukan setiap kali kesempatan berinteraksi dengan bayi, misalnya :: ketika memandikan, mengganti popok, menyusui, menggendong, mengajak berjalan, bermain dan menjelang tidur. Jangan memberikan stimulasi dengan terburu-buru, memaksakan kehendak pengasuh. Pengasuh yang sering marah, bosan, sebal maka tanpa disadari pengaruh justru memberikan rangsangan emosional yang negatif. Karena pada prinsipnya semua ucapan, sikap dan perbuatan pengasuh merupakan stimulasi yang direkam, diingat dan akan ditiru atau justru akan menimbulkan ketakutan pada bayi (Bety, 2012). Stimulasi sebaiknya dilakukan setiap kali kesempatan berinteraksi dengan bayi, misalnya : ketika memandikan, mengganti popok, menyusui, menggendong, mengajak berjalan, bermain dan menjelang tidur. Jangan memberikan stimulasi dengan terburu-buru, memaksakan kehendak pengasuh. Pengasuh yang sering marah,

bosan, sebal maka tanpa disadari pengaruh justru memberikan rangsangan emosional yang negatif. Karena pada prinsipnya semua ucapan, sikap dan perbuatan pengasuh merupakan stimulasi yang direkam, diingat dan akan ditiru atau justru akan menimbulkan ketakutan pada bayi (Bety, 2012). Stimulasi pada bayi dapat dilakukan dengan cara : mengusahakan rasa nyaman, aman, menyenangkan, memeluk, menggendong, menatap bayi, mengajak tersenyum, berbicara, membunyikan berbagai suara atau musik bergantian dan menggerakkan benda berwarna mencolok (lingkaran atau kotak-kotak hitam-putih), benda berbunyi dan memegang mainan (Bety, 2012). E. Dasar penelitian Ide penelitian pada penelitian yang dilakukan oleh Putri (2009) yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan tindakan ibu nifas tentang ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi dengan jumlah sampel 30 orang dengan teknik total sampling, penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sactional dan analisa menggunakan univariat dengan pengetahuan, sikap dan tindakan sebagai variabelnya. Penelitian Pane (2012) yang bertujuan untuk mengetahui ikatan kasih sayang ibu pasca salin dan perkembangan bayi umur 0-28 hari di klinik bersalin Delima dengan jumlah sampel 34 orang dengan teknik total sampling, penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan prosfektif, analisa penelitian ini menggunakan univariat dan bivariat dengan tindakan kasih sayang ibu pasca salin dan perkembangan bayi usia 0-28 hari sebagai variabelnya. Perbedaan penelitian dengan yang saya lakukan adalah penelitian saya bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu terhadap stimulasi tumbuh kembang motorik halus dan motorik kasar neonatus di kelurahan Mabar Hilir Pasar IV dengan

jumlah sampel 30 orang dengan teknik total sampling, penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sactional, analisa penelitian ini menggunakan univariat dengan pengetahuan, sikap dan tindakan sebagai variabelnya.