BAB II KAJIAN TEORITIS. kaki, kepala, dan dada. Hanya penjaga gawang yang disahkan memakai tangan.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LATIHAN ANKLE WEIGHT TERHADAP PENINGKATAN POWER TENDANGAN LONG PASSING PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TELAGA

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di indonesia,

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sepak bola adalah olahraga terpopuler di jagad raya ini. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DAN ANKLE WEIGHT TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN LONG PASS DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SMA NEGERI 1 LIMBOTO.

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Sepak bola. akan tetapi dituntut suatu prestasi yang optimal.

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

II. TINJAUAN PUTAKA. beregu, dimainkan oleh dua kelompok dan masing-masing kelompok. terdiri sebelas pemain termasuk penjaga gawang.

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TERHADAP HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. digemari oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh dunia. Eric C.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

PENGARUH PELATIHAN ANKLE WEIGHT TERHADAP HASIL TENDANGAN JAUH PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DI KELAS X SMA NEGERI 1 TAPA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengembangan kualitas permainan sepakbola pada awalnya mengacu kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

BAB I PENDAHULUAN. (ruangan),yang jika digabung artinya menjadi sepak bola dalam ruangan.

PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Permainan sepakbola yang searah dengan filosofi kehidupan

BAB II KAJIAN TEORITIS. Sepak bola merupakan olahraga yang paling terkenal di dunia. Lebih dari 200 juta orang

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 14 (1) Januari Juni 2015: 24-34

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merupakan perwujudan minatnya.

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

II. TINJAUAN PUSTAKA. kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. terbukti hampir diseluruh dunia memainkan olahraga ini. Menurut Sindhu dkk

dikehendaki sesuai dengan rencana.

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Menendang Bola dengan kaki bagian dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Gerak merupakan perpindahan kedudukan terhadap benda lainnya baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. khususnya pada saat mendapat rintangan dari lawan. Seorang pemain

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menendang bola merupakan suatu usaha untuk memindahkan bola dari

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP HASIL TENDANGAN LAMBUNG ATLIT SEPAK BOLA PEMULA DI SMP AL-FIRDAUS SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruang lingkup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Hakikat Permainan Sepakbola Sepakbola adalah permainan yang dimainkan oleh 11 orang termasuk penjaga gawang. Dalam bermain sepakbola hanya diizinkan melakukan gerakan kaki, kepala, dan dada. Hanya penjaga gawang yang disahkan memakai tangan. (Sarlan, AG 2010:20). Selanjutnya menurut Pandoyo Edi Hartomo dan Endang Widyastuti (2010:1). Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Permainan boleh dilakukan dengan seluruh bagian tubuh kecuali dengan kedua lengan atau tangan. Hampir seluruh permainan dilakukan dengan keterampilan kaki, kecuali penjaga gawang dalam memainkan bola bebas menggunakan anggota badannya dengan kaki maupun tangannya. Pendapat Sukintaka yang dikutip Fathan Nurcahyo (2010:5), permainan sepakbola adalah permainan bola yang dimanipulasi dengan kaki dan seluruh anggota badan kecuali tangan yang dimainkan oleh dua buah regu yang masingmasing regu terdiri dari sebelas orang pemain. Permainan sepakbola biasanya dimainkan dalam dua babak dan diberi waktu istirahat diantara kedua babak itu. Masing-masing regu berusaha memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri agar jangan sampai kemasukan. Regu yang lebih banyak mencetak gol dinyatakan sebagai pemenang dalam

pertandingan. Agar permainan itu dapat berdaya guna dan berhasil guna, dalam satu regu diberi kewajiban-kewajiban sendiri yang dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu: barisan penyerang, barisan penghubung, dan barisan bertahan. Tujuan masing-masing regu dalam permainan sepakbola adalah berusaha menguasai bola dan memasukan bola ke gawang lawannya sebanyak mungkin dan berusaha mematahkan penyerangan lawan agar gawangnya tidak kemasukan bola. 2.2 Teknik Dasar Permainan Sepakbola Untuk menjadi pemain sepak bola yang baik, seorang pemain sepakbola harus dapat menguasai berbagai teknik dasar dalam permainan sepakbola. Karena pemain sepakbola yang memiliki teknik dasar bermain dengan baik cenderung akan dapat bermain sepakbola dengan baik pula. Menurut Pandoyo Edi Hartomo dan Endang Widyastuti (2010:8-16) seorang pemain sepakbola harus menguasai teknik-teknik dasar permainan sepakbola teknik dasar dalam bermain sepak bola antara lain : 1. Menendang bola a. Menendang dengan punggung kaki b. Menendang dengan kaki bagian dalam c. Menendang dengan punggung kaki bagian dalam d. Menendang dengan punggung kaki bagian luar 2. Menghentikan bola atau mengontrol bola a. Menghentikan bola yang bergulir di tanah dengan kaki bagian dalam b. Menghentikan bola dengan kura-kura kaki

c. Menghentikan bola dengan paha d. Menghentikan bola dengan dada e. Menghentikan bola dengan kepala 3. Teknik menyundul bola a. Meneruskan bola atau mengoperkan bola kepada teman b. Memasukan bola ke mulut gawang lawan atau membuat gol c. Memberikan umpan kepada teman untuk membuat gol d. Menyapu bola di daerah pertahanan sendiri untuk mematahkan serangan lawan 4. Teknik mendrible bola(menggiring bola) Menggiring bola dilakukan dengan berlari sambil mendorong bola agar bergulir terus-menerus di atas tanah. Menggiring bola hanya dilakukan saat bebas dari lawan. Bagian kaki yang efektif ketika menggiring bola antara lain : a. Bagian kaki sebelah dalam b. Pungguk kaki c. Bagian kaki bagian luar 5. Teknik gerak tipu dengan bola Gerak tipu dilakukan apabila seorang pemain sedang menguasai bola berusaha melewati lawan dengan melakukan gerakan yang tidak sebenarnya, sehingga lawan mengira bahwa gerakan tersebut adalah gerakan yang sebenarnya. Dengan reaksi atau gerakan lawan yang salah ini, pemain pembawa bola segera melakukan gerakan yang sebenarnya.

Gerak tipu bertujuan untuk menipu atau mengelabuhi lawan sehingga dapat melampaui lawan. Pada umumnya gerak tipu dilakukan dengan gerakan kaki, ayunan badan atau berhenti dengan tiba-tiba. 6. Teknik merampas bola (Tackling) Prinsip-prinsip teknik merampas bola meliputi hal-hal berikut : a. Menempatkan diri sedekat mungkin dengan pemain lawan yang sedang menggiring bola. b. Pandangan selalu pada bola c. Memperhatikan langkah kaki dan gerak tipu lawan d. Memperhatikan kapan atau ketepatan waktu dalam merampas bola yaitu pada saat lawan kehilangan keseimbangan badan atau jatuh dari bola waktu akan mengoperasikan atau waktu akan menembakkan bola ke gawang. e. Penggunaan bagian kaki yang akan digunakan untuk merampas bola. 7. Teknik melempar bola (Throw in) Lemparan ke dalam terjadi karena bola meningalkan lapangan dari garis samping. Untuk memulai permainan dilakukan lemparan ke dalam (throw in). Gerakan lemparan ke dalam ini memerlukan kekuatan otot kedua tangan dan bola harus dilepas di atas kepala. Abdul Rohim (2010:27)

2.3 Tendangan Jauh (long passing) Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbola yang paling dominan. Pemain yang memiliki teknik menendang dengan baik, akan dapat bermain secara efisien. Dilihat dari tujuannya menendang terdiri dari dua macam, yaitu menendang ke gawang dan menendang untuk mengoper. Tendangan mengoper dalam permainan sepak bola terdiri dari tendangan datar dan tendangan jarak jauh. Menurut Sujarwadi dan Dwi Sarjiyanto (2010:3) menendang bola adalah mengayunkan kaki mengenai bola untuk mengarahkannya pada sasaran tertentu. Sasaran yang dimaksud bisa berupa teman, bisa juga gawang lawan. Selanjutnya menurut Pandoyo Edi Hartomo dan Endang Widyastuti (2010:8) tendangan dengan punggung kaki akan menghasilkan bola yang keras dan jauh. Pendapat Andriyono (2011:6) passing memiliki tiga cara yakni head pass (passing dengan kepala), chest pass (passing dengan dada), foot pass (passing dengan kaki). Dari ketiga cara tersebut yang paling sering dilakukan adalah foot pass. Selanjutnya Andriyono (2011:6) passing memiliki dua jarak yakni long pass dan short pass. Long pass dilakukan dengan mengoper bola ke jarak yang jauh, sedangkan short pass berjarak pendek. Pendapat Sunarno, (2010:54) menendang bola dengan baik dan benar, akan dapat cepat menghasilkan sebuah kemenangan. 2.4 Teknik Tendangan Jauh (Long passing) Selain memerlukan power tungkai yang tinggi tentu harus dilakukan dengan teknik teknik menendang long passing yang baik. Menurut Andriyono

(2011:7) keakurasian didapat dari sisi bagian bola yang terkenai kaki dan bagian kaki yang mengenai bola. Jika menginginkan bola melaju mendatar maka bola ditendang pada bagian garis melintang horizontal dengan sisi dalam kaki, dan jika menginginkan bola melaju agak lambung atau lambung maka bola ditendang pada bagian garis melintang horizontal dengan semua sisi dari kaki. Menurut Sujarwadi dan Dwi Sarjiyanto (2010:4) menendang bola dengan punggung kaki dilakukan dengan cara : a. Berdiri dan letakkan kaki tumpu di samping belakang bola b. Kedua lengan di samping badan dan agak merentang c. Pandangan berpusat pada bola d. Pergelangan kaki penendang ditekuk ke bawah dan ditahan e. Tarik kaki ke belakang dan ayunkan ke arah bola f. Perkenaan tendangan tepat pada tengah-tengah bola. Menendang bola dengan punggung kaki Sumber : Sujarwadi dan Dwi Sarjiyanto (2010:4) Gambar 1

2.5 Aspek-aspek latihan Seorang atlet akan berpeluang untuk meraih prestasi yang tinggi apabila mampu menerapkan latihan yang benar dan berkualitas. Terdapat beberapa aspek yang menjadi faktor sehingga dapat meningkatkan prestasi atlet Harsono yang dikutip Agung Septian Nosa (2013:2-3) mengatakan sebagai berikut : ada empat aspek latihan yang harus diperhatikan secara seksama, yaitu (1). Latihan fisik, (2). Latihan teknik, (3). Latihan taktik, dan (4). Latihan mental. 1. Latihan Fisik Perkembangan fisik yang menyeluruh amatlah penting, oleh karena tanpa kondisi fisik yang baik atlet tidak akan dapat mengikuti latihan-latihan dengan sempurna. 2. Latihan Teknik Latihan teknik adalah latihan untuk mempermahir teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk melakukan suatu gerakan. Latihan teknik adalah latihan yang khusus dimaksudkan guna membentuk dan mengembangkan kebiasaan motorik atau perkembangan neomuskular. Oleh karena itu, gerakan-gerakan dasar setiap bentuk teknik yang diperlukan dalam sepakbola haruslah dilatih dan dikuasai secara baik. 3. Latihan Taktik Untuk menumbuhkan perkembangan interpretive atau daya tafsir pada atlet. Teknik-teknik gerakan yang telah dikuasai dengan baik, kini haruslah dituangkan dan diorganisir dalam pola-pola permainan,

bentuk-bentuk, dan formasi-formasi permainan, serta taktik dan strategi pertahanan dan penyerangan sehingga berkembang menjadi suatu kesatuan gerak yang sempurna. 4. Latihan Mental Latihan yang lebih menekankan pada perkembangan kedewasaan (maturitas) atlet serta perkembangan emosional dan implusif: misalnya semangat bertanding, sikap pantang menyerah, keseimbangan emosi, percaya diri, sportivitas, kejujuran, dan sebagainya. 2.6 Prinsip-prinsip Latihan Dalam proses melatih atlet seorang pelatih harus memperhatikan prinsipprinsip latihan. Fungsi dari pelatih memahami prinsip-prinsip latihan adalah untuk mendukung upaya pelatih dalam proses peningkatan kualitas latihan. Selain itu, untuk menghindari atlet dari rasa sakit yang ditimbulkan oleh cedera selama proses latihan. Dalam satu tatap muka, seluruh prinsip latihan dapat diterapkan secara bersamaan dan saling mendukung. Apabila ada prinsip latihan yang tidak diterapkan, maka akan berpengaruh terhadap keadaan fisik dan psikis olahragawan. Menurut Giri Wiarto (2013:153) Prinsip latihan merupakan hal yang harus ditaati agar tujuan latihan dapat di capai sesuai dengan harapan. Prinsip latihan berperan penting terhadap beberapa aspek yaitu aspek fisiologis dan psikologis. Dengan mentaati prinsip-prinsip latihan, akan mendukung upaya untuk meningkatkan kualitas latihan. Selain itu juga akan menghindari cidera selama

melakukan latihan. Prinsip-prinsip latihan menurut Bompa dan Marten yang dikutip Giri Wiarto (2013:153-155) terdiri dari 10 prinsip yaitu sebagai berikut : 1) prinsip kesiapan, 2) prinsip individu, 3) prinsip beban berlebih, 4) prinsip peningkatan, 5) prinsip kekhususan, 6) prinsip variasi, 7)prinsip pemanasan dan pendinginan, 8) prinsip latihan jangka panjang, 9) prinsip multilateral, dan 10) prinsip partisipasi aktif berlatih. 2.7 Hakikat Model Latihan Ankle Weight 2.7.1 Ankle weight Ankle weight adalah alat pemberat kaki yang terbuat dari kain yang diberikan pemberat dengan serbuk besi. Ankle weight dapat dipergunakan pada kaki maupun tangan. Ankle Weight Sumber : Sudiyanto Adi (2011:35) Gambar 2 Ankle weight mempunyai ukuran panjang 28-34cm dan mempunyai berat yang terdiri dari 0,4kg, 0,9kg, 1,14kg, 2,25kg dan 3kg.

2.7.2 Penggunaan Ankle Weight dalam Latihan Power Dalam latihan ini sampel atau subjek melakukan tendangan long pasing tanpa bola dengan diberikan beban pada daerah ankle, latihan dengan menggunakan ankle weight dilakukan secara berulang-ulang. Latihan beban menurut Bompa yang dikutip Fathan Nurcahyo (2010:7) adalah latihan di mana seorang olahragawan atau atlet harus mampu mendorong, mengangkat, menarik suatu benda baik itu diri sendiri atau beban dari luar. Istilah ini juga mencakup segala bentuk latihan melawan tahanan misalnya berat badan sendiri, barbell, dumble, jaket berbeban, dan sepatu beban, bola medicine. Menurut Djoko Pekik Irianto yang dikutip Fathan Nurcahyo (2010:7), bahwa latihan (training) adalah proses penyempurnaan dalam berolahraga melalui pendekatan ilmiah khususnya prinsip-prinsip pendidikan secara teratur dan terencana, sehingga mempertinggi kemampuan dan kesiapan olahragawan. Pelaksanaan latihan tendangan long passing tanpa bola dengan menggunakan ankle weight adalah sebagai berikut : 1. Subjek berdiri menghadap kearah depan dalam sikap seperti menendang bola. 2. Melakukan tendangan long passing tanpa bola secara eksplosif. 3. Kembali dalam sikap menendang. 4. Lakukan tendangan long passing tanpa bola secara berulang-ulang sesuai program yang ditetapkan.

2.7.3 Pengaruh latihan ankle weight terhadap hasil tendangan long passing Bentuk latihan ankle weight dapat meningkatkan power tendangan long passing. Karena bentuk latihan ankle weight dapat melatih power tungkai. Menurut Bompa yang dikutip Fathan Nurcahyo (2010: 8), latihan beban yang bertujuan untuk meningkatkan daya ledak otot memiliki ciriciri sebagai berikut: (1) jumlah beban tidak lebih 30 80% dari kemampuan maksimal, (2) istirahat antar set 3-5 menit, (3) jumlah set 4-6, (4) frekuensi 3x per Minggu, (5) jumlah repetisi tidak lebih dari 10 kali, dan (6) irama dalam melakukan gerakan dinamis dan cepat. Adapun pelaksanaan langsung penerapan power otot tungkai dalam melakukan tendangan jarak jauh adalah ketika akan menendang bola kaki digerakan secepat mungkin kearah sasaran (bola), pada saat terjadi impact dengan bola diharapkan terjadi percepatan final. Percepatan akhir tergantung secara langsung pada kemampuan pemain dalam menerapkan kekuatan dan kecepatan. Komponen kekuatan dan kecepatan yang dilibatkan semakin besar, makin besar pula power yang dihasilkan, yang pada akhirnya akan menghasilkan tendangan jarak jauh yang keras. Dengan memiliki tendangan jarak jauh yang keras maka kita dapat memberikan umpan jarak jauh kepada rekan satu team dalam jarak yang jauh.

2.7.4 Hakikat Daya Ledak (Power) Daya ledak adalah suatu kemampuan seorang atlet untuk mengatasi suatu hambatan dengan kecepatan kontraksi yang tinggi. Daya ledak ini diperlukan di beberapa gerakan asiklis, misalnya pada atlet seperti melempar, tendangan tinggi atau tendangan jauh (G. Rosy, Daya ledak otot.http://blog rosy46nelli.wordpress.com/2009/12/07/daya-ledak-otot) Daya ledak ialah kombinasi dari kecepatan maksimal dan kekuatan maksimal. Daya ledak ini harus ditunjukkan oleh perpindahan tubuh (dalam tendangan jauh) atau benda (peluru yang ditolakkan) melintasi udara, dimana otot-otot harus mengeluarkan kekuatan dengan kecepatan yang tinggi, agar dapat membawa tubuh atau obyek pada saat pelaksanaan gerak untuk dapat mencapai suatu jarak (G. Rosy, Daya ledak otot.http://blog rosy46nelli.wordpress.com/2009/12/07/daya-ledak-otot) 2.7.5 Hakikat Otot Tungkai Bentuk latihan ankle weight merupakan salah satu bentuk latihan yang dapat meningkatkan power otot tungkai. Karena bentuk latihan ankle weight dapat melatih power tungkai. power menurut Harsono (dalam Sudiyanto Adi, 2011:28) power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Kaitannya dengan latihan ankle weight dalam meningkatkan power, maka dalam penelitian ini penulis memilih bentuk latihan ankle weight. Saat melakukan tendangan long passing dengan alat bantu ankle

weight tendangan berkontraksi kosentrik dan saat menarik kembali tendangan maka terjadi kontraksi eksentrik. Otot yang dilatih dan yang berkontraksi pada gerakan bentuk latihan ankle weight adalah otot paha atas quadriceps femoris yang terdiri dari rectus femoris, vastus lateralis, vastus medialis, adductor magnus, sartorius. Dan otot paha bawah terdiri dari gastrocnemius, soleus, achilles tendon. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar sebagai berikut : Sistem Otot Tungkai Sumber : http://akperkapuas.files.wordpress.com/2010/04/sistem-otot.pdf Gambar 3 2.8 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan, dimana hipotesis ini akan memberikan arah dan tujuan dari penelitian. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : terdapat pengaruh latihan ankle weight terhadap peningkatan power tendangan long passing pada permainan sepakbola siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Telaga.