SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR KRAN MOBIL

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

SKEMA SERTIFIKASI AHLI KESELAMATAN JALAN

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK JALAN

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi Manajer Energi

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK LANSEKAP

SKEMA SERTIFIKASI LSK-K3 ICCOSH. DOC No. 01/LSP/ICCOSH/SKEMA/VII/2011. MARINE GUARD A. PENGERTIAN:

PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi

SKEMA SERTIFIKASI LSK-K3 ICCOSH. DOC No. 2/LSP/ICCOSH/SKEMA/II/2011. FIRE MAN-1, FIREMAN-2 DAN FIRE OFFICER (K3 MIGAS) A.

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

Komite Akreditasi Nasional

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNISI PEMBESARAN UDANG

SKEMA SERTIFIKASI DIREKTUR TINGKAT 1 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Badan Nasional Sertifikasi Profesi. ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang)

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI TRANSMISI/JARINGAN

LSP Teknologi Informasi Indonesia

SUB BIDANG BATUBARA. 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK

SKEMA SERTIFIKASI Analisa Laboratorium Kimia

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL ASSOCIATE SISTEM PLAMBING & ADVANCED ASSOCIATE SISTEM PLAMBING

PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS

MANAJER PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

SUB BIDANG BATUBARA. 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)

LSP Teknologi Informasi Indonesia

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS SISTEM PLAMBING BERSERTIFIKAT & ADVANCED SPESIALIS SISTEM PLAMBING BERSERTIFIKAT

SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS DRAINASE DAN PEMBUANGAN & ADVANCED SPESIALIS DRAINASE DAN PEMBUANGAN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS SUPLAI AIR & ADVANCED SPESIALIS SUPLAI AIR

Visi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi

Pedoman 206 PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI

PERSYARATAN SERTIFIKASI F-LSSM

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEJAHATAN ANTAR WILAYAH (12)

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== KRITERIA ASESOR LISENSI PEDOMAN BNSP

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN

{B,NSP. [rs 028) SKEMA SERTIFIKASI PETAKSANA LAPANGAN PEKERIAAN JATAN RIST KDIKTI 20L6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAIUAT

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERBANKAN (14)

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA NARKOTIKA (20)

dbnsp BAorfl lllmrofa^t SERm[(A]i rrote3

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAYANAN PERAWATAN MEDIKAL BEDAH DOMPET DHUAFA

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2/ BNSP/VIII/2017 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG SERTIFIKASI AMIL ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANDUAN UJI KOMPETENSI

Pertama : Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi ini merupakan acuan bagi Lembaga Sertifikasi Profesi untuk pembentukan tempat uji kompetensi.

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL SUB BIDANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JENJANG KOMPETENSI OPERATOR 2018

Terbitan Nomor : 4 Desember 2012

JUDUL SKEMA: PENGEMBANG APLIKASI WEB

PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR SISTEM MANAJEMEN MUTU LSP

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

S O P PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERTAMBANGAN (27)

SKEMA SERTIFIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) FR.SKEMA-02

\-- SKEMA SERTIFIKASI KLASTER

{3NSP. (rs 006) TEKNISI IABORATORIUM BETON SKEMA SERTIFIKASI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. aaoan XASb{A! acrnffiast PioaEst

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEAMANAN NEGARA DAN SEPARATIS (08)

PANDUAN UJI KOMPETENSI

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR SKEMA SERTIFIKASI PETUGAS PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

20L6 SKEMA SERTIFIKASI KOM PETENSI KUALIFIKASI NASIONAL SERTIFIKAT II BIDANG GEOMATIKA

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

ALAT BERAT BIG BULLDOZER

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

*B,NSP. (rl 002) ESTIMATOR BIAYA JALAN SKEMA SERTIFIKASI RIST KDIKTI. zol6 NEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERASIONAL PERBANKAN (BANK OPERATION)

SKEMA SERTIFIKASI RUANG LINGKUP PEREKAM MEDIS LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK SNI ISO/IEC : 2012

DP INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERASIONAL PERBANKAN (BANK OPERATION)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI FUNDING & SERVICES

Lembaga Sertifikasi Profesi Lembaga Keuangan Mikro CERTIF

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERASIONAL PERBANKAN (BANK OPERATION)

*B,NSP. (rs 040) SKEMA SERTIFIKASI PENGAWAS LAPANGAN PEKERJAAN JATAN. RIsTEKDIKTI KEMENTERIAN PEIGRJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAI(YAT

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 79 /POJK.04/2017 TENTANG PENDAFTARAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DI BIDANG PASAR MODAL

Pedoman: PD Rev. 02

Kriteria Lembaga Penyelenggara Pelatihan Asesor Lisensi

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

{3NSP BAOAilflasroraalgER Ftxagt PRofEst

Transkripsi:

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR KRAN MOBIL Disusun atas dasar permintaan otoritas kompeten bidang Operator Pasawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban untuk membangun, memelihara dan memastikan kompetensi Operator Kran Mobil. Dan skema Inl dapat digunakan dalam sertifikasi profesi Operator Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban balk pemerintah maupun swasta. PENGERTIAN: Persyaratan sertifikasi khusus bagi pemohon/pemegang sertifikat Kompetensi Operator Crane di Indonesia yang ditetapkan dengan menggunakan standar SKKNI Sektor MIGAS sebagaimana termaksud dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP.245/MEN/V/2007 tentang SKKNI Bidang Operator Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban, serta aturan khusus yang sama, serta prosedur yang sama bagi seluruh pemegang sertifikat Kompetensi Operator baik yang bekerja di Indonesia maupun di luar negeri. Bidang Operator Crane sangat luas, untuk itu secara umum bidang profesi operator Crane dikatagorikan atas profesi yang bersifat umum (generalis) yang mencakup tiga tingkatan yang bersifat generalis di kualifikasikan menjadi: a. Operator Mobile Crane dengan kapasitas sampai dengan 25 ton 1 / 64

b. Operator Mobile Crane dengan kapasitas lebih dari 25 ton sampai dengan 100 ton c. Operator Mobile Crane dengan kapasitas lebih dari 100 ton 2. Justifikasi. Persyaratan ini disusun berdasarkan perundangan yang berlaku di Indonesia dengan mengacu kepada a. UU No. 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi b. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan c. UU No. 18 tahun 1999 tentang LPJK d. PP No. 23 tahun 2004 tentang BNSP e. PP No. 35 tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Migas f. PP No. 36 tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Migas g. PP No. 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional 2 / 64

h. Kepmen ESDM No. 11K/70/MEM/2003 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 20 Tahun 2008 tanggal 13 Juni 2010 i. Kepmen Nakertrans No. PER.21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia j. Kepmen Nakertrans Nomor: KEP.245/MEN/V/2007 tentang SKKNI Bidang Operator Pesawat Angkat. Angkut dan Ikat Beban 3. Ruang lingkup a. Bidang Operator Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban. b. Lingkup penggunaan: i. Persyaratan dasar bagi tenaga teknik khusus pada Operasi Kram Mobil di bidang Operator Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban. 4. Tujuan a. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operator Kran Mobil pada industri migas. b. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operator Kran Mobil secara mandiri. 3 / 64

5. Organisasi pengusul: a. A2K3 (Asosisasi Ahli K3) b. Pertamina c. Industri Pertambangan Umum (Mineral dan Batubara) 6. Level dalam Klaster OPERATOR KRANE MOBIL (KM) s/d 25 TON AREA PEKERJAAN : KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT PEKERJAAN : 4 / 64

OPERATOR KRAN MOBIL (KM) s/d 25 Ton KOMPETENSI UMUM IMG.PA00001 Melaksanakan K3 ditempat kerja 2. IMG.PA0002.01 Melakukan kerja sama dengan teman kerja 5 / 64

3. IMG.PA0003.01 Melaksanakan K3 di Industri Migas KOMPETENSI INTI 6 / 64

IMG.PA02.0001 Mempersiapkan Operasi Kran Mobil s/d 25 Ton 2. IMG.PA02.002.01 Mengoperasikan Kran Mobil s/d 25 Ton 3. IMG.PA02.003.01 Menghentikan Kran Mobil s/d 25 Ton 4. IMG.PA02.004.01 Membuat Laporan Penggunaan Kran Mobil s/d 25 Ton 7 / 64

KOMPETENSI KHUSUS IMG.PA03.0001 Mengendalikan Beban Statis s/d 25 Ton 2. OPERATOR KRAN MOBIL (KM) s/d 50 ton AREA PEKERJAAN : KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT 8 / 64

PEKERJAAN : OPERATOR KRAN MOBIL (KM) s/d 50 Ton KOMPETENSI UMUM IMG.PA00001 Melaksanakan K3 ditempat kerja 9 / 64

2. IMG.PA0002.01 Melakukan kerja sama dengan teman kerja 3. IMG.PA0003.01 Melaksanakan K3 di Industri Migas KOMPETENSI INTI 10 / 64

IMG.PA02.005.01 Mempersiapkan Operasi Kran Mobil s/d 50 Ton 2. IMG.PA02.006.01 Mengoperasikan Kran Mobil s/d 50 Ton 3. IMG.PA02.007.01 Menghentikan Kran Mobil s/d 50 Ton 4. IMG.PA02.008.01 11 / 64

Membuat Laporan Penggunaan Kran Mobil s/d 50 Ton KOMPETENSI KHUSUS IMG.PA03.002.01 Mengendalikan Beban Statis s/d 50 Ton 12 / 64

3. OPERATOR KRAN MOBIL > 50 TON AREA PEKERJAAN : KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT PEKERJAAN : OPERATOR KRAN MOBIL > 50 Ton KOMPETENSI UMUM 13 / 64

IMG.PA00001 Melaksanakan K3 ditempat kerja 2. IMG.PA0002.01 Melakukan kerja sama dengan teman kerja 3. IMG.PA0003.01 Melaksanakan K3 di Industri Migas 14 / 64

KOMPETENSI INTI IMG.PA02.009.01 Mempersiapkan Operasi Kran Mobil > 50 Ton 2. IMG.PA02.010.01 Mengoperasikan Kran Mobil > 50 Ton 3. 15 / 64

IMG.PA02.0101 Menghentikan Kran Mobil > 50 Ton 4. IMG.PA02.012.01 Membuat Laporan Penggunaan Kran Mobil > 50 Ton KOMPETENSI KHUSUS 16 / 64

IMG.PA03.003.01 Mengendalikan Beban Statis > 50 Ton 4. OPERATOR KRAN PUTAR TETAP (KPT) s/d 25 TON AREA PEKERJAAN : KRAN PUTAR TETAP PADA PESAWAT ANGKAT PEKERJAAN : OPERATOR KRAN PUTAR TETAP (KPT) s/d 25 Ton KOMPETENSI UMUM 17 / 64

IMG.PA00001 Melaksanakan K3 ditempat kerja 2. IMG.PA0002.01 Melakukan kerja sama dengan teman kerja 3. IMG.PA0003.01 18 / 64

Melaksanakan K3 di Industri Migas KOMPETENSI INTI IMG.PA02.013.01 Mempersiapkan Operasi Kran Putar Tetap (KPT) s/d 25 Ton 2. IMG.PA02.014.01 19 / 64

Mengoperasikan Kran Kran Putar Tetap (KPT)s/d 25 Ton 3. IMG.PA02.015.01 Menghentikan Kran Kran Putar Tetap (KPT) s/d 25 Ton 4. IMG.PA02.016.01 Membuat Laporan Penggunaan Kran Putar Tetap (KPT) s/d 25 Ton KOMPETENSI KHUSUS 20 / 64

IMG.PA03.004.01 Mengendalikan Beban Dinamis dan Statis s/d 25 Ton 5. OPERATOR KRAN PUTAR TETAP s/d 50 TON AREA PEKERJAAN : KRAN PUTAR TETAP PADA PESAWAT ANGKAT PEKERJAAN : 21 / 64

OPERATOR KRAN PUTAR TETAP s/d 50 Ton KOMPETENSI UMUM IMG.PA0 0001 Melaksanakan K3 ditempat kerja 2. IMG.PA0002.01 Melakukan kerja sama dengan teman kerja 22 / 64

3. IMG.PA0003.01 Melaksanakan K3 di Industri Migas KOMPETENSI INTI 23 / 64

IMG.PA02.017.01 Mempersiapkan Operasi Kran Putar Tetap s/d 50 Ton 2. IMG.PA02.018.01 Mengoperasikan Kran Putar Tetap s/d 50 Ton 3. IMG.PA02.019.01 Menghentikan Kran Putar Tetap s/d 50 Ton 4. IMG.PA02.020.01 Membuat Laporan Penggunaan Kran Putar Tetap s/d 50 Ton 24 / 64

KOMPETENSI KHUSUS IMG.PA03.005.01 Mengendalikan Beban Dinamis dan Statis s/d 50 Ton 6. OPERATOR KRANE PUTAR TETAP > 50 TON 25 / 64

AREA PEKERJAAN : KRAN PUTAR TETAP PADA PESAWAT ANGKAT PEKERJAAN : OPERATOR KRAN Putar Tetap > 50 Ton KOMPETENSI UMUM IMG.PA00001 26 / 64

Melaksanakan K3 ditempat kerja 2. IMG.PA0002.01 Melakukan kerja sama dengan teman kerja 3. IMG.PA0003.01 Melaksanakan K3 di Industri Migas KOMPETENSI INTI 27 / 64

IMG.PA02.0201 Mempersiapkan Operasi Kran Putar Tetap > 50 Ton 2. IMG.PA02.022.01 Mengoperasikan Kran Putar Tetap > 50 Ton 3. IMG.PA02.023.01 Menghentikan Kran Putar Tetap > 50 Ton 28 / 64

4. IMG.PA02.024.01 Membuat Laporan Penggunaan Kran Putar Tetap > 50 Ton KOMPETENSI KHUSUS IMG.PA03.006.01 Mengendalikan Beban Dinamis dan Statis > 50 Ton 29 / 64

7. OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) s/d 25 TON AREA PEKERJAAN : KRAN JEMBATAN PADA PESAWAT ANGKAT PEKERJAAN : OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) s/d 25 Ton KOMPETENSI UMUM 30 / 64

IMG.PA00001 Melaksanakan K3 ditempat kerja 2. IMG.PA0002.01 Melakukan kerja sama dengan teman kerja 3. IMG.PA0003.01 Melaksanakan K3 di Industri Migas 31 / 64

KOMPETENSI INTI IMG.PA02.025.01 Mempersiapkan Operasi Kran Jembatan s/d 25 Ton 2. IMG.PA02.026.01 Mengoperasikan Kran Jembatan s/d 25 Ton 3. 32 / 64

IMG.PA02.027.01 Menghentikan Kran Jembatan s/d 25 Ton 4. IMG.PA02.028.01 Membuat Laporan Penggunaan Kran Jembatan s/d 25 Ton KOMPETENSI KHUSUS 33 / 64

IMG.PA03.0001 Mengendalikan Beban Statis s/d 25 Ton 8. OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) s/d 50 TON AREA PEKERJAAN : KRAN JEMBATAN PADA PESAWAT ANGKAT PEKERJAAN : OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) s/d 50 Ton 34 / 64

KOMPETENSI UMUM IMG.PA00001 Melaksanakan K3 ditempat kerja 2. IMG.PA0002.01 Melakukan kerja sama dengan teman kerja 3. 35 / 64

IMG.PA0003.01 Melaksanakan K3 di Industri Migas KOMPETENSI INTI IMG.PA02.029.01 Mempersiapkan Operasi Kran Jembatan s/d 50 Ton 36 / 64

2. IMG.PA02.030.01 Mengoperasikan Kran Jembatan s/d 50 Ton 3. IMG.PA02.0301 Menghentikan Kran Jembatan s/d 50 Ton 4. IMG.PA02.032.01 Membuat Laporan Penggunaan Kran Jembatan s/d 50 Ton KOMPETENSI KHUSUS 37 / 64

IMG.PA03.002.01 Mengendalikan Beban Statis s/d 50 Ton 9. OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ)> 50 TON AREA PEKERJAAN : KRAN JEMBATAN (KJ) PADA PESAWAT ANGKAT 38 / 64

PEKERJAAN : OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) > 50 Ton OMPETENSI UMUM IMG.PA00001 Melaksanakan K3 ditempat kerja 2. 39 / 64

IMG.PA0002.01 Melakukan kerja sama dengan teman kerja 3. IMG.PA0003.01 Melaksanakan K3 di Industri Migas KOMPETENSI INTI 40 / 64

IMG.PA02.033.01 Mempersiapkan Operasi Kran Jembatan > 50 Ton 2. IMG.PA02.034.01 Mengoperasikan Kran Jembatan > 50 Ton 3. IMG.PA02.035.01 Menghentikan Kran Jembatan > 50 Ton 4. IMG.PA02.036.01 41 / 64

Membuat Laporan Penggunaan Kran Jembatan > 50 Ton KOMPETENSI KHUSUS IMG.PA03.003.01 Mengendalikan Beban Statis > 50 Ton 42 / 64

10. OPERATOR FORKLIFT (FL) AREA PEKERJAAN : FORKLIFT PADA PESAWAT ANGKAT PEKERJAAN : OPERATOR FORKLIFT (FL) KOMPETENSI UMUM 43 / 64

IMG.PA00001 Melaksanakan K3 ditempat kerja 2. IMG.PA0002.01 Melakukan kerja sama dengan teman kerja 3. IMG.PA0003.01 Melaksanakan K3 di Industri Migas KOMPETENSI INTI 44 / 64

IMG.PA02.037.01 Mempersiapkan Operasi Forklift 2. IMG.PA02.038.01 Mengoperasikan Forklift 3. IMG.PA02.039.01 45 / 64

Menghentikan Forklift 4. IMG.PA02.040.01 Membuat Laporan Penggunaan Forklift KOMPETENSI KHUSUS IMG.PA03.007.01 46 / 64

Mengendalikan Beban Dinamis dan Statis 1 JURU IKAT BEBAN (RIGGING) AREA PEKERJAAN : RIGGING PADA PESAWAT ANGKAT PEKERJAAN : JURU IKAT BEBAN (RIGGING) KOMPETENSI UMUM 47 / 64

IMG.PA00001 Melaksanakan K3 ditempat kerja 2. IMG.PA0002.01 Melakukan kerja sama dengan teman kerja 3. IMG.PA0003.01 Melaksanakan K3 di Industri Migas 48 / 64

KOMPETENSI INTI IMG.PA02.0001 Mempersiapkan Pengikatan Beban 2. IMG.PA02.002.01 49 / 64

Memindahkan Beban 3. IMG.PA02.003.01 Menghentikan Operasi Pemindahan Beban 4. IMG.PA02.003.01 Membuat Laporan Penggunaan Pemindahan Beban KOMPETENSI KHUSUS 50 / 64

IMG.PA03.008.01 Mengikat Macam-Macam Beban a. Parsyaratan dasar / Pendidikan: i. Ijasah minimal setingkat SLTA, sehat jasmani dan nohani, dengan pengalaman keija minimal 1 tahun di bidang OPERATOR PESAWAT ANGKAT, ANGKUT DAN IKAT BEBAN ii. Ijasah minimal setingkat SLTP, sehat jasmani dan rohani, dengan pengalaman kerja minimal 2 tahun di bidang OPERATOR PESAWAT ANGKAT, ANGKUT DAN IKAT BEBAN iii. Ijasah minimal setingkat SD, sehat jasmani dan rohani, dengan pengalaman ketja minimal 5 tahun di bidang OPERATOR PESAWAT ANGKAT. ANGKUT DAN IKAT BEBAN b. Persyaratan Pelatihan 51 / 64

i. Telah mengikuti pelatihan Operator Crane 7. Permohonan a. Proses Sertifikasi: Secana umum proses sertifikasi mencakupi: i. asesi yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/klaster Operator Kran Mobil dapat segera mengajukan permohonan kepada LSP dengan memilih TUK yang diinginkan, dengan mengisi Formulir APL 1 untuk permohonan dan Penilaian mandiri, kemudian LSP akan menugaskan asesor kompetensi, yang kemudlan akan mengases pemohon dengan standar asesmen SKKNI MET.AS. 00.00 01, MET.AS.00.002.01 dan MET.AS.00.003.01. Asesor akan melaporkan rekomendasi kepada LSP. LSP akan mengevaluasi (bila diperiukan membentuk Komite teknis) akan menetapkan status kompetensi dan akan menerbitkan sertifikat kompetensi untuk Klaster Operator Kran Mobil. b. Persyaratan dasar i. Ijasah minimal setingkat SLTA, sehat jasmani dan rohani, dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun di bidang OPERATOR PESAWAT ANGKAT, ANGKUT DAN IKAT BEBAN ii. Ijasah minimal setingkat SLTP, sehat jasmani dan rohani, dengan pengalaman keija minimal 2 tahun di bidang OPERATOR PESAWAT ANGKAT, ANGKUT DAN IKAT BEBAN iii. Ijasah minimal setingkat SD, sehat jasmani dan rohani, dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun di bidang OPERATOR PESAWAT ANGKAT, ANGKUT DAN IKAT BEBAN 52 / 64

c. Hak pemohon i. Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu tanda operator. ii. Menggunakan sebagai promosi diri sebagai profesi operator d.. Kewajiban Operator Kran Mobil i. Melaksanakan keprofesian sebagai Operator Kran Mobil dengan tetap menjaga kode etik profesi. ii. Bersedia dilakukan survaiten sebagai pemegartg sertifikat kompetensi yang ditetapkan LSP minimal pada saat re-sertifikasi. iii. Melakukan re-sertifikasi setiap 3 tahun sekali. e. Biaya i. Struktur biaya sertifikasi mencakupi biaya asesmen dan adrrinistrasi. ii. Biaya sertifikasi terdiri atas: 53 / 64

Operator Kran Mobil s/d 50 Ton : Rp. 750.000,- untuk petaksanaan di TUK sedangkan untuk 2. pelaksanaan di luar TUK biaya Rp. 000.000,- 3. Apabila belum berkompeten, maka asesi dapat mengikuti asesmen ulang dengan biaya separuhnya (Rp. 350.000) iii. Biaya sertifikasi belum termasuk biaya akomodasi dan transportasl, yang dipertiitungkan sesuai dengan kondisi dan jenis trasportasi pelaksanaan asesmen f. Pelaksanaan Asesmen. Asesmen dapat dilaksanakan apabila jumlah asesi minimal 15 orang. Apabila asesi kurang dari 15 orang maka biaya ditanggung oteh jumlah asesi yang ada. 8. Evaluasi a. LSP mengkaji ulang permohonan sertifikasi untuk menjamin bahwa: i. LSP mempunyai kemampuan untuk memberikan sertifikasi sesuai ruang tingkup yang diajukan; ii. LSP menyadari kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon dan dengan alasan yang tepat dapat mengakomodasikan keperluan khusus pemohon seperti bahasa dan/atau ketidakmampuan (disabilities) lainnya 54 / 64

b. LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi dari asesi berdasarkan persyaratan skema melalui satu atau tebih metode seperti tertulis, lesan, praktek, pengamatan dan/atau portfolio. c. Asesmen direncanakan dan disusun sedemikian rupa sehingga dapat menjamin bahwa semua persyaratan skema di-verifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon. d. LSP menjamin kinerja dan hasil evaluasi termasuk kinerja dan hasil asesmen, yang didokumentasikan secara tepat dan dimengerti. e. Indtkator Unjuk Kerja sebagai dasar kesesuaian: i. PedomanMutu LSP ii. D.E. Dickie,P.Eng: Crane Hand Book.Construction Safety Association of Ontario Canada, 1996. iii. W.G (Bill) New Berry: Hand Book For Riggers, Construction Safety Ass. Of Ontario Canada, 1977 iv. D.E. Dickie,P.Eng: Rigging Manual CSA of Ontario Canada,1975. v. O.H. Campbell, B Asc, P. Eng: Mobile Crane Today, Information of Operating Engineer, Canada 1996. 55 / 64

vi. API: Specification for Offshore Crane, API Spec 28C, API Washington 1995. vii. Pedestal Jon, Weatherford.Washington 1991 viii. D.E. Dickie,P.Eng: Mobil Crane Manual,CSA Ontario Canada,1995 ix. Cork; Operation & Service Manual, Aurora.Illinois USA. x. Kepmen Nakertrans Nomor: KEP 245/MEN/V/2007 tentang SKKNI Operator Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban 9. Keputusan sertifikasi a. Keputusan sertifikasi yang ditetapkan oleh LSP harus berdasarkan infbrmasi yang dikumpulkan setama proses sertifikasi. Personel yang membuat keputusan sertifikasi tidak boteh berperan serta dalam pelaksanaan ujian atau pelatihan calon. b. LSP memberikan sertifikasi kepada semua Profesi yang disertifikasi c. LSP LSK-K3 ICCOSH memberikan sertifikat kepada semua profesi yang dinyatakan telah 56 / 64

kompeten/telah layak untuk disertifikasi. LSP LSK-K3 ICCOSH memelihara kepemilikan sertifikasi. Sertifikat tersebut dalam bentuk surat, dan kartu yang ditandatangani atau disahkan oleh Pengurus LSP LSK-K3 ICCOSH yang bertanggung jawab. d. Sertifikat tersebut memuat informasi berikut : a. nama personil yang disertifikasi dan nomor seri sertifikat b. nama lembaga sertifikasi c. nomor registrasi d. ruang lingkup sertifikasi termasuk batasannya e. tanggal efektif sertifikasi dan masa berlaku 10. Survailen. Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan survailen yang mencakup: a. Evaluasi rekaman kegiatan asesmen Operator b. Evaluasi asesi (sampling) 57 / 64

c. Witness (bila diperiukan) 1 Sertifikasi ulang: a. LSP menetapkan persyaratan sertifikasi ulang mengacu kepada persyaratan untuk menjamin bahwa profesi yang disertifikasi selalu mutakhir b. Fokus metode asesmen. i. Rekaman kegiatan asesmen. ii. Portfolio iii. Konfirmasi keberlangsungan pekerjaan yang memuaskan dan rekaman pengalaman kerja. 12. Penggunaan sertifikat a. Profesi yang disertifikasi harus menandatangani persetujuan untuk: memenuhi ketentuan skema sertifikasi; b. menyatakan bahwa sertifikasinya hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang diberikan; 58 / 64

c. tidak menyalahgunakan sertifikasi yang dapat merugikan LSP dan tidak memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah; d. menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi yang memuat acuan LSP setelah dibekukan atau dicabut sertifikasinya serta rrengembalikan sertifikat kepada LSP yang menerbitkannya, dan tidak menyalahgunakan sertifikat 13. PERPANJANGAN SERTIFIKAT Perpanjangan sertifikat dilaksanakan 2 (dua) bulan sebelum masa kadaluarsa sertifikat Kompetensi dengan memperhatikan hasil surveilan. 2. Perpanjangan sertifikat berlaku hanya bagi pemegang sertifikat Kompetensi yang tidak kehilangan haknya dikarenakan kasus kriminal dan atau malpraktek yang telah memiliki kekuatan hukum tetap a. Permohonan, persyaratan dan Uji Kompetensi untuk perpanjangan sertifikat mengacu kepada permohonan, persyaratan dan Uji Kompetensi awal 14. SYARAT dan KETENTUAN a. UMUM 59 / 64

i. Berdasarkan lisensi yang dimiliki, LSP LSK-K3 ICCOSH adalah Organisasi Profesi yang memiliki otoritas untuk melakukan uji Kompetensi operator crane di Indonesia. ii. Akreditasi LSP LSK-K3 ICCOSH dilakukan oleh lembaga independen lainnya untuk menjamin kredibilitas LSP LSK-K3 ICCOSH iii. Untuk tujuan sertifikasi Kompetensi, LSP LSK-K3 ICCOSH adalah lembaga mandiri yang mempunyai kompetensi dan kemampuan untuk mengoperasikan sertifikasi Kompetensi melalui uji kompetensi, dimana pengurus LSP LSK-K3 ICCOSH tidak didominasi oleh suatu kepentingan pihak tertentu. iv. LSP LSK-K3 ICCOSH menetapkan prosedur pemberian sertifikasi Kompetensi yang mencakup: persyaratan pengakuan, pemeliharaan, perluasan ruang lingkup, pengurangan ruang lingkup, pembekuan dan pencabutan sertifikasi Kompetensi. v. Jika diperlukan, LSP LSK-K3 ICCOSH akan merubah, menambah atau menghilangkan elemen persyaratan Sertifikat Kompetensi vi. Dalam hal terjadi perubahan, LSP LSK-K3 ICCOSH akan memberikan informasi kepada setiap pemegang Sertifikat Kompetensi dan memberi waktu kepada pemegang Sertifikat Kompetensi untuk memenuhi perubahan persyaratan. vii. LSP LSK-K3 ICCOSH menerbitkan publikasi prosedur pengajuan Sertifikat Kompetensi melalui proses uji profesiensi. viii. Permohonan Sertifikat Kompetensi berlaku selama 2 tahun sejak tanggal diajukan apabila pelaksanaan Sertifikat Kompetensi belum dapat dilaksanakan maka permohonan dianggap batal 60 / 64

ix. Sertifikat Kompetensi berlaku 3 tahun sejak tanggal diterbitkan dan tidak dapat dipindahkan pada pihak lain. x. Semua pemegang Sertifikat Kompetensi akan dimasukkan dalam Direktori LSP LSK-K3 ICCOSH. xi. LSP LSK-K3 ICCOSH akan melakukan surveilan kepada pemegang Sertifikat Kompetensi paling sedikit sekali dalam setahun. jika diperlukan LSP LSK-K3 ICCOSH dapat melakukan perubahan jadwal pelaksanaan surveilan. xii. Jika persyaratan masa berlaku Sertifikat Kompetensi berakhir dan pemegang Sertifikat Kompetensi mempunyai keinginan untuk memperpanjang Sertifikat Kompetensi, maka pemegang Sertifikat Kompetensi harus mendaftarkan kembali minimnal 2 bulan sebelum masa berlakunya Sertifikat Kompetensi. LSP LSK-K3 ICCOSH akan menginformasikan kepada pemegang Sertifikat Kompetensi tentang kewajiban mengajukan perpanjangan Sertifikat Kompetensi paling lambat 3 bulan sebelum masa berlaku Sertifikat Kompetensi habis. Jika proses sertifikasi ulang tidak selesai dalam waktu 3 tahun sertifikat akan dibekukan. b. Pembekuan dan pencabutan sertifikat jika: i. pelanggaran terhadap persyaratan Sertifikat Kompetensi; ii. Gagal memenuhi persyaratan Sertifikat Kompetensi Ahli K3. iii. LSP LSK-K3 ICCOSH menetapkan masa pembekuan dan selama pembekuan LSP LSK-K3 ICCOSH dapat mencabut Sertifikat Kompetensi jika pemegang Sertifikat Kompetensi tidak mampu memenuhi persyaratan lagi. 61 / 64

iv. Sebelum LSP LSK-K3 ICCOSH membekukan Sertifikat Kompetensi, LSP LSK-K3 ICCOSH akan memberitahukan dan memberikan alasan pembekuan dalam jangka waktu 14 hari sejak surat pemberitahuan diterima. v. Selama periode Sertifikat Kompetensi jika pemegang Sertifikat Kompetensi tidak memenuhi persyaratan sertifikasi, tetapi berdasarkan pertimbangan LSP LSK-K3 ICCOSH bahwa terjadi hanya sesaat dan tidak mempengaruhi dan tidak mempunyai akibat besar pada status persyaratan Sertifikat Kompetensi, LSP LSK-K3 ICCOSH dapat membekukan pemegang Sertifikat Kompetensinya. vi. Pemegang Sertifikat Kompetensi yang dibekukan atau dicabut tidak mempunyai hak untuk menggunakan gelar dan mempublikasikan atau iklan yang menyatakan masih dalam status Sertifikat Kompetensi pemegang Sertifikat Kompetensi yang dicabut Sertifikat Kompetensinya harus mengembalikan sertifikat Kompetensi kepada LSP LSK-K3 ICCOSH. c. Semua informasi yang didapat dari LSP LSK-K3 ICCOSH,selama proses persyaratan pengakuan, pemeliharaan, pembekuan dan pencabutan Sertifikat Kompetensi, akan diperlakukan secara rahasia antara LSP LSK-K3 ICCOSH dan pemegang Sertifikat Kompetensi, kecuali keputusan pengakuan pembekuan dan pencabutan. d. Semua anggota dan staf Bidang Registrasi LSP LSK-K3 ICCOSH dalam semua level serta komite-komite serta individu yang mendapat penugasan dari LSP LSK-K3 ICCOSH harus menyadari dan menjaga kerahasiaan. Informasi tentang pemegang Sertifikat Kompetensi tertentu tidak boleh dibuka kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dari pemegang Sertifikat Kompetensi. Bila peraturan perundangan membutuhkan informasi untuk dibuka pada pihak ketiga pemegang Sertifikat Kompetensi harus diberitahu, sesuai dengan yang diperlukan/diijinkan oleh peraturan perundangan. 62 / 64

15. TIFIKASI PERUBAHAN a. Pemegang Sertifikat Kompetensi akan diberi informasi jika terjadi perubahan persyaratan dan akan diberikan waktu yang cukup untuk melakukan perubahan. LSP LSK-K3 ICCOSH harus menotifikasikan perubahannya kepada pemegang Sertifikat Kompetensi jika sudah selesai. b. Setiap pemberitahuan kepada pemegang Sertifikat Kompetensi dalam kaitannya dengan perubahan, dapat dilakukan melalui pengiriman,, telex/fax, dan email. c. Perubahan yang signifikan dari Sertifikat Kompetensi mencakup: i. Perubahan organisasi atau manajemen, seperti menajemen organisasi, manajer operasi atau manajer mutu. ii. Perubahan penandatangan sertifikat. iii. Perubahan alamat, kepemilikan, status legal iv. Perubahan kebijakan dan prosedur 63 / 64

Ditetapkan di : Jakarta Tanggal, 7 Desember 201 64 / 64