Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah

dokumen-dokumen yang mirip
Tilka Masoyang, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Penggunaan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Siswa di Kelas III SDN Inpres Tabing Kecamatan Peling Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Sarmin Siolan. Mahasiswa Program Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Tou Kabupaten Banggai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Minat Belajar PKn Pada Siswa Kelas VI SD Inpres 02 Pongian

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN KELAS V MELALUI METODE DISKUSI DI SDN NO 1 LOLI DONDO

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif STAD di Kelas IV SDN 2 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas III SDN 08 Paleleh

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Bambang Supriyanto 36

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIIIA SMP NEGRI 1 LABUAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran PKn di Kelas IV SDN Koyobunga

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Penerapan Metode Kolaborasi Kelas V SDN 3 Parigi

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PKN KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Disusun Oleh : Yanti Jasni, S.Pd Guru SDN 34 Gantung Ciri ABSTRAK

Penerapan Teori Konstruktivisme

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Meningkatkan Pengetahuan Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Media Gambar Dikelas IV SD Negeri 1 Lalos Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II SDN No. 1 Labean Pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Diskusi

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Transkripsi:

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah ahmid Libuka, Anthonius Palimbong, dan Jamaludin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ASTRAK Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya tingkat pemahaman belajar siswa kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah pada pembelajaran PKn. erdasarkan pengamatan yang dilakukan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar, yaitu (1) kondisi lingkungan yang kurang konduksif, (2) kurangnya perhatian guru terhadap tingkat pemahaman siswa sehingga guru terlihat pasif pada saat pembelajaran berlangsung, (3) kadang siswa merasa bosan dan jenuh pada saat proses belajar mengajar. Untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa tersebut, maka peneliti menggunakan metode diskusi. erdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Rancangan penelitian ini terdiri dari empat komponen, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah berupa data aktivitas guru dan siswa dengan menggunakan lembar observasi dan data hasil belajar siswa yang diperoleh dengan memberikan tes kepada siswa. Penelitian yang telah dilaksanakan ini sebanyak dua siklus. Pada pelaksanaan siklus I diperoleh persentase ketuntasan klasikal 66,6% dan daya serap klasikal sebesar 61,3%. Kemudian pada siklus II mengalami peningkatan, dimana ketuntasan klasikal sebesar 100% serta daya serap klasikal sebesar 78%. Padan tindakan observasi juga mengalami peningkatan aktivitas siswa pada setiap siklus, siswa terlihat semakin menunjukkan semangat dan antusias mereka mengikuti pembelajaran dalam kelompoknya masing-masing. erdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pelaksanaan siklus I dan II, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PKn melalui metode diskusi dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah. erdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan saran yang perlu untuk pihak-pihak khususnya guru mata pelajaran maupun guru-guru yang lain yang terkait dalam melakukan proses pembelajaran, sebaiknya metode diskusi secara kontinyu perlu diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar khususnya pelajaran PKn maupun mata pelajaran lainnya. Kata Kunci: Pemahaman, Pembelajaran PKn, Metode Diskusi 142

I. PENDAHULUAN Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 2 Menurut Soemantri PKn merupakan mata pelajaran sosial yang bertujuan untuk membentuk dan membina warganegara yang baik, yaitu warganegara yang tahu, mau dan sadar akan hak dan kewajibannya. Sedangkan PKn adalah pendidikan kewarganegaraan, yaitu pendidikan yang menyangkut status formal warganegara yang diatur dalam UU No 2 tahun 1949, JO UU No 62 tahun 1958, JO UU No 12 tahun 2006 tentang status warganegara yang telah berlaku mulai tanggal 1 Agustus 2006 (Ruminiati, 2008:2). Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter sejalan dengan amanat Pancasila dan UUD 1945 untuk dapat mempertahankan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (Sulastri, 2005:40-41). Menurut Winataputra, dkk (1997:117-118), PKn SD adalah mata pelajaran PPKn berisi ketentuan yang ditekankan pada pengalaman dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari yang ditunjang oleh pengetahuan dan pengertian sederhana sebagai bekal untuk mengikuti pendidikan berikutnya. Pembelajaran PKn di SDN Tolulos masih menggunakan pembelajaran tradisional. Dalam pembelajaran, guru hanya menggunakan metode ceramah saja tanpa melibatkan siswa untuk melakukan satu aktivitas yang melibatkan siswa sehingga dapat meningkatkan pemahaman belajar mereka. Dengan demikian, proses pembelajaran masih didominasi oleh kesibukan guru dalam menyampaikan materi pelajaran, sedangkan siswa hanya dituntut untuk mendengarkan secara tertib dan tenang tanpa terlibat langsung dalam pembelajaran tersebut. Siswa hanya dapat menerima informasi yang disampaikan oleh guru, tanpa tahu bagaimana kebenaran informasi tersebut. Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru memberikan evaluasi tertulis yang harus dikerjakan secara mandiri. 143

erdasarkan pengamatan yang dilakukan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar, yaitu (1) kondisi lingkungan yang kurang kondusif, (2) kurangnya perhatian guru terhadap tingkat pemahaman siswa sehingga guru terlihat pasif pada saat pembelajaran berlangsung, (3) kadang siswa merasa bosan dan jenuh pada saat proses belajar mengajar. Untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa tersebut, maka peneliti menggunakan metode diskusi. Salah satu metode pembelajaran PKn yang dapat diterapkan di SDN Tolulos adalah Metode Diskusi. Diskusi merupakan suatu kegiatan kelompok untuk memecahkan suatu masalah dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk menyelesaiakan keputusan bersama. Dalam diskusi tiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan pemahaman yang sama dalam suatu keputusan atau kesimpulan. ( Soetomo; 1993 ). Metode diskusi adalah : Cara belajar atau mengajar yang melakukan tukar pikiran antara murid dengan guru, murid dengan murid sebagai peserta diskusi. (Kamus esar ahasa Indonesia; 2001). Metode diskusi pada dasarnya adalah, Suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil atau besar, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah (Maidar; 2010). erdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka dapat ditarik pokok permasalahan, yaitu, apakah pemahaman siswa pada pembelajaran PKn dapat ditingkatkan melalui metode diskusi di kelas IV di SDN Tolulos? Adapun tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatkan pemahaman siswa kelas IV SDN Tolulos dalam pembelajaran PKn melalui metode diskusi. Hasil penelitian tindakan kelas ini akan memberikan manfaat yang berarti bagi : a. Siswa : Untuk melatih diri siswa agar terampil dalam menghadapi persoalan dan mengajukan pendapat serta menghargai pendapat orang lain. 144

b. Guru : Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 2 Sebagai bahan kajian untuk memotivasi siswa dan mendorong rasa ingin tahu siswa lebih banyak, dan membantu memudahkan penanaman pemahaman dalam pembelajaran PKn, serta untuk meningkatkan prestasi belajar PKn. c. Sekolah : Sebagai bahan acuan yang dapat digunakan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Dengan meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah, diharapkan prestasi belajar siswa semakin meningkat sehingga peminat sekolah tersebut semakin banyak. d. Peneliti : Dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai pembelajaran menggunakan metode diskusi serta sebagai upaya mengubah strategi pembelajaran yang baik untuk meningkatkan pemahaman-pemahan terhadap siswa. II. METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, yakni menyangkut tentang keadaan yang ada di lapangan yang diteliti, diamati dan berdasarkan atas pengamatan yang dilakukan. Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif melalui pengungkapan kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang, peristiwa tertentu secara rinci dan mendalam serta prilaku yang diamati. Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Acep Yoni (2010: 165-166) Penelitian Tindakan Kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasi kondisi praktek pembelajaran dan belajar dari pengalaman mereka sendiri, dapat mencoba suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu sendiri. Model penelitian yang digunakan adalah model Keemis Mc Taggart (Arikunto, 2007: 16) yang terdiri atas 4 komponen yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi. 145

O 4 3 a 2 1 8 7 b 6 5 Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 2 Keterangan : O: Orientasi 1 : Rencana siklus I 2 : Tindakan pada siklus I 3 : Observasi I 4 : Refleksi I 5 : Rencana revisi I untuk siklus II 6 : Tindakanpadasiklus II 7 : Observasi II 8 : Refleksi II a. Siklus I b. Siklus II Gambar 1 Desain Keemis Mc Taggart Pelaksanaan Siklus Perencanaan Pada tahap ini peneliti menyusun perencanaan sebagai berikut: 1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. Menetapkan materi yang digunakan dalam pembelajaran 3. Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa 4. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) Pelaksanaan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini disesuaikan dengan rencana yang telah disusun dalam perencanaan pembelajaran. Observasi Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan lember observasi. Tujuanya observasi adalah untuk mengetahui ketercapaian indikator pembelajaran. Refleksi Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis data yang diperoleh pada tahap observasi dan tes hasil belajar siswa. erdasarkan hasil analisis data, dilakukan 146

refleksi guna melihat kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada saat pembelajaran diterapkan. Kekurangan yang terjadi pada siklus I akan diperbaiki pada siklus berikutnya. Siklus I Dari hasil refleksi, peneliti menyederhanakan semua data yang diperoleh dari pengumpulan data, menyeleksi apa saja kekurangan dan kelebihan pada proses pembelajaran, kemudian data yang diperoleh disusun secara sederhana kedalam bentuk tabel. Sehingga memberikan adanya penarikan kesimpulan. Siklus II erdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka dilakukan suatu perbaikan pada siklus II. Pelaksanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan siklus I, hanya saja beberapa hal yang dianggap kurang pada siklus I diperbaiki pada siklus II dan disesuaikan dengan perubahan yang ingin dicapai. Hasil yang diperoleh pada siklus ini dikumpulkan serta dianalisis. Hasilnya digunakan untuk menetapkan suatu kesimpulan. Apabila pada siklus ini belum mencapai indicator keberhasilan, maka dilanjutkan pada siklus berikutnya. Tempat penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah Kabupaten anggai Kepulauan pada siswa kelas IV semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014. Adapun subjek dalam penelitian ini dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah Kabupaten anggai Kepulauan yang berjumlah 15 orang, yang terdiri jumlah siswa laki-laki sebanyak 8 orang dan jumlah siswa perempuan sebanyak 7 orang. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini meliputi : (a) pemberian tes, (b) observasi aktivitas guru dan siswa. (c) Instrumen penelitian ini guru mengangkat bahan ajar pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan materi pelajaran PKn: 1. Lembar hasil Kerja Siswa (LKS) 2. Lembar hasil observasi siswa dan guru 3. Lembar hasil tes akhir setiap siklus. 147

Penelitian ini menggunakan analisis data yang bersifat kualitatif yang dianalisis setelah dilakukan pengumpulan data. Adapun tahap-tahap kegiatan analisa data kualitatif adalah : a. Mereduksi Data Kegiatan mereduksi data merupakan bagian dari analisis yang digunakan untuk menajamkan informasi, menggolongkan, mengarahkan, dan mengorganisasi sedemikian rupa sehingga akhirnya dapat ditarik kesimpulan. b. Penyajian Data Menyajikan data dilakukan dengan menyusun data secara sederhana ke dalam tabel, sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. c. Penyimpulan/verifikasi Penyimpulan ialah proses penampilan intisari, dari sajian dalam bentuk penyataan kalimat atau informasi yang singkat dan jelas. 1. Data Hasil Observasi Tindakan Guru Data tentang tindakan yang dilakukan oleh guru dalam penggunaan metode diskusi dicatat menggunakan lembar observasi tindakan guru. Untuk mengetahui keberhasilan tindakan guru dalam proses pembelajaran dihitung menggunakan rumus berikut : Keberhasilan Tindakan Peneliti = Indikator Ketercapaian Seluruh indikator x 100% 2. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Data tentang aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung dicatat menggunakan lembar observasi aktivitas siswa selama pembelajaran. Hasil presentase yang diperoleh dari perhitungan tersebut, kemudian di tetapkan kriterianya. Dalam hal ini kriteria kategori skor siswa bisa dilihat pada tabel berikut : 148

Tabel 1 Standar Kualitas Pencapaian Keberhasilan No Interval Skor Kualifikasi 1 2 3 4 5 85-100 70-84 55-69 40 45 0-39 (Arikunto, 2007). Sangat baik (A) aik () Cukup (C) Kurang (D) Sangat kurang (E) III. HASIL PENELITIAN DAN PEMAHASAN Pratindakan Sebelum melaksanakan kegiatan penelitian di SDN Tolulos, peneliti menemui Kepala SDN Tolulos pada hari Kamis tanggal 2 Januari 2014, pada pertemuan tersebut peneliti menyampaikan maksud dan tujuan peneliti untuk melakukan penelitian di kelas IV SDN Tolulos. Selanjutnya, kepala sekolah memberikan wewenang kepada guru kelas IV untuk membantu dan bekerjasama dengan peneliti selama melaksanakan penelitian. Peneliti melakukan observasi awal terhadap kondisi pembelajaran PKn di kelas IV SDN Tolulos yang dijadikan sebagai subjek penelitian sebelum melaksanakan tindakan setiap siklus. Untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi PKn, peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas selaku guru mata pelajaran PKn dan melihat hasil belajar yang diperoleh kelas IV pada semester sebelumnya. erikut ini merupakan hasil belajar siswa Mata Pelajaran PKn pada semester Ganjil tahun Pelajaran 2013/2014 : 149

Tabel 2 Daftar Nilai Hasil elajar Mata Pelajaran PKn Kelas IV SDN Tolulos Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 No Nama Nilai 1 Aldi 65 2 rian 60 3 Deki 65 4 Dita 70 5 Enji 65 6 Fahra 60 7 Ivon 60 8 Irwan 65 9 Iren 80 10 Mia 65 11 Pieri 70 12 Putri 65 13 Rahmad 65 14 Reki 70 15 Wiren 65 Pada tabel 1 diatas, dapat dilihat nilai siswa hasil belajar PKn semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Dan dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran di SDN Tolulos tidak kondusif, sehingga menyebabkan penurunan nilai mata pelajaran PKn. Adapun nilai mata pelajaran yang diperoleh siswa SDN Tolulos tersebut pada tahun tahun pelajaran 2013/2014 semester ganjil di bawah nilai standar yaitu 70, maka dapat dikatakan bahwa dalam pelaksanaan proses belajar mengajar kurang optimal, nilai tersebut belum mencapai target KKM yang ditentukan oleh sekolah tersebut yaitu 70. Tindakan Siklus I Tabel 3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I No Aspek Yang Diamati Skor 1 2 3 4 I Kegiatan Pendahuluan : Guru memberi salam dan mengabsen siswa Ket Guru memberikan moltivasi C Guru menginformasikan kepada siswa tentang langkah langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan C 150

II Kegiatan Inti : Siswa dikelompokkan dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima anak. Guru menjelaskan materi secara umum tentang materi yang akan disampaikan. Guru memberikan pertanyaan (permasalahan) kepada para siswa. C Para siswa disuruh berfikir secara individu mengenai permasalahan yang telah diajukan oleh guru. Setelah itu siswa diizinkan untuk berdiskusi dengan kelompok masingmasing, untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan tersebut. Setelah dirasa cukup guru meminta perwakilan dari kelompok itu untuk sharing/mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Guru memberikan tugas tentang materi yang telah dijelaskan dan dipresentasikan. C C CIII Penutup : Guru bersama siswa mengadakan refleksi tentang kegiatan pembelajaran dan hasil belajar pada hari itu. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bercerita tentang pengalaman mereka terkait dengan materi yang sudah diajarkan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang tidak pahami. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk merencanakan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya. K K C K erdasarkan tabel 2 hasil observasi aktivitas guru pada siklus I, seperti terlihat diatas, tingkat keberhasilan peneliti hanya sebesar 46,2%. Tabel 4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No Indikator Yang Diamati Skor 1 2 3 4 Kategori 1 Persiapan siswa mengikuti pelajaran C 2 Mendengarkan/memperhatikan dan menganalisis penjelasan guru menggunakan metode diskusi C 3 Mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) dengan mengupayakan keterampilan berfikir dan keterampilan mengorganisir 4 Saling membantu sesama anggota kelompok dalam memecahkan masalah yang ada pada LKS C 5 erdiskusi dengan teman sekelompoknya C 6 Mempresentasikan hasil kerja kelompok 7 erdiskusi dengan guru/siswa C 8 Perilaku yang relevan selama dalam proses belajar mengajar 9 Mengerjakan tugas 151

Dari data hasil observasi aktivitas siswa diatas, maka dapat terlihat jelas bahwa kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran belum terlaksana secara maksimal. erdasarkan data dan hasil pada tindakan siklus I menunjukkan bahwa belum ada pemahaman belajar terhadap siswa siswa sehingga nilai-nilai yang diperoleh belum memuaskan. Hal tersebut dipengaruhi dari beberapa faktor penghambat pelaksanaan penelitian tahap awal, antara lain : (a) Siswa tidak bisa belajar dengan hanya mendengar atau mencatat, yang artinya saat guru menerangkan (mengajar) mereka memperhatikan tetapi belum dapat mencerna materi pelajaran dengan baik. (b) Sebagian siswa mendapat kesulitan dan tidak mampu mencerna materi pelajaran disebabkan daya serapnya rendah jadi tak cukup hanya sekali mendengarkan. (c) Pada tahap awal guru berperan aktif dalam menyampaikan materi pelajaran, sehingga siswa cenderung pasif. (d) anyaknya materi pembelajaran yang diberikan sehingga tidak semua siswa dapat mengingat materi pembelajaran yang baru dan lupa untuk memahami hal-hal yang telah diperoleh. (e) Siswa belum memahami bagaimana berdiskusi untuk membahas materi pelajaran yang harus dipelajari. (f) Sebagian siswa belum berani mengajukan pertanyaan dan memberi tanggapan. Tindakan Siklus II 152

Tabel 5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II No Aspek Yang Diamati Skor Ket 1 2 3 4 I Kegiatan Pendahuluan : Guru memberi salam dan mengabsen siswa Guru memberikan moltivasi Guru menginformasikan kepada siswa tentang langkah langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan II Kegiatan Inti : Siswa dikelompokkan dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima anak. Guru menjelaskan materi secara umum tentang materi yang akan disampaikan. S Guru memberikan pertanyaan (permasalahan) kepada para siswa. Para siswa disuruh berfikir secara individu mengenai permasalahan yang telah diajukan oleh guru. Setelah itu siswa diizinkan untuk berdiskusi dengan kelompok masingmasing, untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan tersebut. Setelah dirasa cukup guru meminta perwakilan dari kelompok itu untuk sharing/mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Guru memberikan tugas tentang materi yang telah dijelaskan dan dipresentasikan. III Penutup : Guru bersama siswa mengadakan refleksi tentang kegiatan pembelajaran dan hasil belajar pada hari itu. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bercerita tentang pengalaman mereka terkait dengan materi yang sudah diajarkan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang tidak dipahami. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memerencanakan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya. S erdasarkan tabel 5 hasil observasi aktivitas guru diatas, maka dapat dilihat bahwa tingkat keberhasilan peneliti pada tindakan siklus II mengalami peningkatan. 153

Tabel 6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II No Indikator Yang Diamati Skor 1 2 3 4 Kategori 1 Persiapan siswa mengikuti pelajaran S 2 Mendengarkan/memperhatikan dan menganalisis penjelasan guru menggunakan metode diskusi 3 Mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) dengan mengupayakan keterampilan berfikir dan keterampilan mengorganisir 4 Saling membantu sesama anggota kelompok dalam memecahkan masalah yang ada pada LKS 5 erdiskusi dengan teman sekelompoknya S 6 Mempresentasikan hasil kerja kelompok S 7 erdiskusi dengan guru/siswa S 8 Perilaku yang relevan selama dalam proses belajar mengajar 9 Mengerjakan tugas S Dari tabel 6 diatas, menunjukan skor perolehan yang diberikan observer mencapai 32 dari hasil skor maksimal 36. erdasarkan data hasil tindakan siklus II, dapat dilihat bahwa semua siswa dikatakan tuntas karena nilai yang diperoleh sudah mencapai sesuai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu sebesar 70. Dari hasil tindakan Siklus II ini, menunjukkan adanya peningkatan pemahaman belajar terhadap siswa siswa cukup memuaskan. Hal yang mendukung tercapainya hasil belajar ketuntasan antara lain : (a) Sebelum diskusi guru sudah memberi pengarahan masalah atau materi yang harus dibahas diwujudkan dengan bentuk soal (pertanyaan). (b) Siswa telah diarahkan untuk membaca atau mempelajari materi secara keseluruhan (garis besar) sehingga saat berdiskusi mereka tidak malu lagi. (c) Sebagian besar siswa memiliki catatan hasil diskusi sehingga mampu mengulang materi pelajaran di rumah dengan berbekal buku acuan (catatan pembahasan masalah dalam diskusi). erdasarkan data dari hasil penelitian yang dilaksanakan pada siklus I, pada hasil observasi aktivitas guru dari 13 aspek penilaian dengan skor maksimal 52, hanya diperoleh skor 24 dengan tingkat keberhasilan peneliti hanya mencapai 46,2% dengan kriteria cukup. Sedang untuk observasi aktivitas siswa dari 9 aspek penialain dengan skor maksimal 36, hanya diperoleh skor 22 dengan nilai rata-rata 63,8%. Dari data yang diperoleh pada siklus I menunjukan bahwa kriteria keberhasilan tindakan belum tercapai. Untuk itu peneliti melaksanakan tindakan selanjutnya pada 154

siklus II karena materi yang berbeda dan untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang pada siklus I. Setelah melaksanakan tindakan siklus II, dari hasil observasi aktivitas guru terjadi peningkatan dimana dari 13 aspek penialaian dengan skor maksimal 52 diperoleh skor 42 sehingga diperoleh tingkat keberhasilan peneliti sebesar 80,8% dan aktivitas siswa dari 9 aspek penilaian dengan skor maksimal 36, diperoleh skor sebanyak 32 perolehan tingkat keberhasilan sebesar 88,8%. Meningkatnya pemahaman belajar terhadap siswa juga terjadi karena dalam pelaksanaan tindakan siklus II, peneliti membuat LKS yang bentuk, penulisan, susunan kata serta kegiatan yang terdapat di dalamnya mengacu pada LKS siklus I, akibatnya siswa lebih mudah memahami dan menggunakan pengetahuan yang diperolehnya dari siklus I pada pembelajaran di siklus II. Hal ini menyebabkan pengetahuan siswa tentang materi pemerintah pusat secara keseluruhan lebih berkembang, sehingga siswa dapat menyelesaikan tes akhir tindakan dengan baik. Dari hasil observasi yang dilakukan pengamat, diperoleh bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran melalui metode diskusi, pada umumnya aktifitas siswa maupun aktivitas guru menunjukan ada peningkatan pada tiap siklus. Peningkatan aktivitas siswa terutama kesiapan siswa mengikuti pelajaran, kegiatan kerjasama diskusi antarsiswa dalam satu kelompok pada saat mengerjakan LKS serta diskusi antar siswa/guru pada saat memaparkan dan mempersenatasekan hasil kerja kelompok. Peningkatan aktivitas guru terutama pada kemampuan guru untuk mengelola waktu dan memberikan bimbingan kepada siswa menjadi baik. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan erdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, maka disimpulkan bahwa : 1. Penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran PKn di kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah. Hal ini terlihat pada peningkatan. Siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 66,6% dan daya 155

serap klasikal diperoleh sebesar 61,3%. Meningkat pada siklus II, diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 100% dan daya serap klasikal sebesar 78%. Jadi besar peningkatan yaitu sebesar 17,3%. 2. Pada aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran, siklus I diperoleh sebesar 63,8% meningkat menjadi 88,8%. esar peningkatan yang terjadi yaitu sebesar 26%. Saran erdasarkan kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran yang perlu untuk pihak-pihak lain yang terkait dalam melakukan proses pembelajaran, sebaiknya metode diskusi secara kontinyu perlu diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar khususnya pelajaran PKn maupun mata pelajaran lainnya. DAFTAR PUSTAKA Acep Yoni, dkk.2010.menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Familia. Arikunto, Suharsini. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Maidar. 2010. entuk dan Jenis Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Kemmis dan Teggart. 1988. The Action Research Planner. Deakin Univercity. Ruminiati. 2008. ahan Ajar Diklat Sertifikasi Guru Pendidikan Kwarganegaraan (PKn) SD. Malang: adan Penyelenggara Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 15. Sulastri. 2005. Konsep Dasar PKn. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Soetomo. 1993. Strategi elajar Mengajar, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Winataputra, dkk. 1997. Pembelajaran PKn Sekolah Dasar (SD). Jakarta : Depdiknas. 156