PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA MATERI BENZENA DAN TURUNANNYA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5-E

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS READING, QUESTIONING AND ANSWERING (RQA) UNTUK SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI SISTEM EKSKRESI

Ratulani Juwita *), Afrida Yanti. STKIP PGRI Sumatera Barat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA POKOK BAHASAN ATURAN PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA UNTUK SMA KELAS X DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

Kata kunci: LKS, siklus belajar 5E, konstruktivistik

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan pembelajaran. Mambaul Ulum Simorejo yang berjumlah 22 siswa.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK.

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS Inquiry dan Local material MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI IPA 2 MA NEGERI PRAMBON NGANJUK

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDERA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang

Abstrak PENDAHULUAN.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI UNTUK SISWA KELAS IV SD

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDRA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan adalah langkah langkah untuk mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) PPRODUKTIF AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN JURNAL BAGI SISWA SMK.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. tanggal 06 Januari 2014 s/d 07 Januari Model pengembangan perangkat

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Berbentuk Tes Esai untuk Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas X

Yuniar Fikriani Amalia, Zainuddin, dan Misbah Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa, dan

Abstrak PENDAHULUAN ISSN : X

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI LEARNING CYCLE 5-E MATERI PENGHAPUSAN DAN TAKSIRAN PIUTANG TAK TERTAGIH. Tri Novita Yulianti

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

PENGEMBANGAN LKS BERPROGRAMA PADA SUB POKOK BAHASAN PERPINDAHAN KALOR DI SMA. Binar Ayu Dewanti, Sri Wahyuni, Yushardi

F. Metode Pengumpulan Data G. Teknik Analisis Data BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN A. Deskripsi Waktu Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA Rosy Irmaningtyas, Istamar Syamsuri, dan Susilowati Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa hanya 32% siswa yang memiliki buku paket sebagai bahan referensi serta penggunaan LKS Biologi kurang terarah. Guru juga belum pernah membuat bahan ajar. Tujuan pengembangan ini untuk mengembangkan modul biologi dengan model siklus belajar dan untuk meningkatkan kompetensi siswa kelas X di SMAN 2 Batu mengenai Filum Arthropoda. Model pengembangan yang digunakan adalah model 3D yang diambil dari model 4D oleh Thiagarajan. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa modul ini dapat digunakan dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan kompetensi siswa. Kata kunci: pengembangan, modul, siklus belajar, Filum Arthropoda Perkembangan teknologi dan informasi serta sumber daya manusia (SDM) merupakan tantangan bagi penyelenggara pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu upaya yg dilakukan pemerintah adalah dengan penggunaan bahan ajar yang baik. Hal tersebut sesuai dengan Degeng (1993) bahwa dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, perekayasaan metode pembelajaran yang meliputi strategi pengorganisasian, strategi penyampaian, dan strategi pengelolaan pembelajaran harus secara terus diupayakan. Upaya tersebut bertujuan agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, efisien, dan memiliki daya tarik yang tinggi khususnya pembelajaran biologi. Berdasarkan observasi, hanya ada 10 siswa dari 31 siswa (32% siswa) yang memiliki buku paket sebagai bahan referensi sehingga siswa sulit memahami materi khususnya materi Filum Arthropoda. Selain itu, penggunaan LKS Biologi kurang terarah karena hanya berisi soal-soal sehingga siswa sulit membangun pengetahuannya sendiri. Permasalahan yang ada akan berdampak pada turunnya hasil belajar siswa. Salah satu solusi dari masalah tersebut adalah siswa diberikan suatu bahan ajar yang komunikatif. Menurut Wilkinson (dalam Aliassyah, 2010), kondisi pembelajaran yang ideal adalah apabila siswa berinteraksi melalui pengalaman yang dirancang secara individual, interaktif, dan tujuan pembelajaran berhasil dicapai. Salah satu penerapan pembelajaran secara individual adalah menggunakan modul. Menurut hasil wawancara dengan guru biologi kelas X, guru juga belum pernah membuat bahan ajar termasuk modul itu sendiri untuk pembelajaran biologi. Winkel (1991) mengatakan bahwa modul dapat digunakan untuk belajar secara mandiri atau individu, karena modul memuat tujuan pembelajaran, lembaran petunjuk tentang cara belajar dengan modul, bahan bacaan, lembar kunci jawaban sebagai balikan, dan alat-alat evaluasi. Salah satu pandangan belajar yang mengutamakan keaktifan siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan interaksi dalam pengalaman belajar 1

2 yang diperoleh adalah konstruktivisme. Salah satu model pembelajaran yang menerapkan konstruktivisme adalah model siklus belajar (Learning Cycle). Martin (2004) menjelaskan bahwa model siklus yang dikembangkan terdiri dari empat tahapan yaitu explore the experience, form an explanation, expand the concept, dan evaluate. Pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan modul biologi dengan model siklus belajar dan untuk meningkatkan kompetensi siswa kelas X di SMAN 2 Batu mengenai Filum Arthropoda. METODE Model pengembangan yang digunakan dalam mengembangkan modul biologi dengan siklus belajar ini adalah model 3D yang diambil dari model 4D oleh Thiagarajan dengan beberapa penyesuaian sehingga lebih sesuai dengan fokus penelitian yang akan dilakukan. Model ini terdiri dari tahap pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (develop). Sedangkan tahap penyebaran (disseminate) tidak dilakukan karena untuk memberikan kesempatan kepada peneliti lain. Langkah-langkah pengembangan modul dengan model pengembangan 3D diadaptasi dari Trianto (2009). Kegiatan yang dilakukan pada tahap pendefinisian adalah menganalisis tujuan dari batasan materi yang akan digunakan sebagai dasar untuk pengembangan modul yang meliputi analisis permasalahan pembelajaran biologi, analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan pembelajaran. Pada tahap perancangan dilakukan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tahap pengembangan merupakan tahapan pengembangan modul biologi dengan model siklus belajar. Langkah selanjutnya adalah melakukan validasi modul yang telah dikembangkan untuk revisi produk awal. Hasil revisi produk awal akan diuji coba. Uji coba lapangan dilakukan pada subjek uji coba yaitu kepada siswa kelas X SMA Negeri 2 Batu. Berdasarkan hasil uji coba ini akan diperoleh data untuk digunakan sebagai revisi produk akhir. Uji coba produk akan dihasilkan data berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data diperoleh dari lembar validasi kepada subjek coba yaitu ahli modul dan guru Biologi kelas X, keterpakaian modul dalam pembelajaran serta hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Batu pada ranah kognitif dan psikomotor. Data yang diperoleh dari angket uji ahli dan uji coba lapangan diolah dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dalam bentuk deskriptif persentase (%). Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase adalah sebagai berikut. P= x xi x 100% Keterangan: P x xi = Persentase = Skor yang diperoleh = Skor tertinggi

3 HASIL DAN PEMBAHASAN Data Kuantitatif Data Hasil Validasi Ahli Modul dan Guru Berdasarkan hasil validasi yang telah dilakukan oleh ahli modul dan guru. Pada Tabel 1 berikut menyajikan rekapitulasi data hasil validasi ahli modul. Tabel 1 Rekapitulasi Data Hasil Validasi Modul Guru dan Modul Siswa oleh Ahli Modul No Aspek yang dinilai % Kriteria 1. Halaman sampul untuk Modul Guru dan modul siswa 100 Sangat valid 2. Kata Pengantar untuk Modul Guru 87,5 Sangat valid 3. Kata pengantar untuk modul siswa 87,5 Sangat valid 4. Daftar isi untuk Modul Guru 100 Sangat valid 5. Daftar isi untuk modul siswa 100 Sangat valid 6. Petunjuk cara pembelajaran modul untuk guru 75 Valid 7. Petunjuk penggunaan modul siswa 66,7 Kurang valid 8. Kegiatan belajar siswa (dengan model siklus belajar) 78,58 Valid 9. Uraian materi 90,97 Sangat valid 10. Lembar soal 91,67 Sangat valid 11. Kunci jawaban 83,33 Valid 12. Umpan balik 75 Valid 13. Glosarium 75 Valid 14 Daftar pustaka 87,5 Sangat valid Pada Tabel 2 ini memperlihatkan rekapitulasi data hasil validasi modul oleh guru biologi kelas X di SMAN 2 Batu. Tabel 2 Rekapitulasi Data Hasil Validasi Modul Guru dan Modul Siswa oleh Guru No Aspek yang dinilai % Kriteria 1. Halaman sampul untuk Modul Guru dan modul siswa 100 Sangat valid 2. Kata Pengantar untuk Modul Guru 100 Sangat valid 3. Kata pengantar untuk modul siswa 100 Sangat valid 4. Daftar isi untuk Modul Guru 100 Sangat valid 5. Daftar isi untuk modul siswa 100 Sangat valid 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 90 Sangat valid 7. Lembar penilaian 100 Sangat valid 8. Petunjuk cara pembelajaran modul untuk guru 100 Sangat valid 9. Petunjuk penggunaan modul siswa 100 Sangat valid 10. Kegiatan belajar siswa (dengan model siklus belajar) 87,5 Sangat valid 11. Uraian materi 93,75 Sangat valid 12. Lembar soal 100 Sangat valid 13. Gambar 83,33 Valid 14 Kunci jawaban 100 Sangat valid 15. Umpan balik 100 Sangat valid 16. Glosarium 100 Sangat valid 17. Daftar pustaka 100 Sangat valid

4 Data Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil uji coba menunjukkan bahwa seluruh siswa telah mencapai tingkat penguasaan konsep diatas 75%. Data menunjukkan bahwa dari 31 siswa terdapat 18 siswa atau 58% siswa masuk kritera sangat baik; 12 siswa atau 38,7% siswa masuk kriteria baik; dan 1 siswa atau 3,2% siswa masuk kriteria cukup. Pada Tabel 3 disajikan rekapitulasi data hasil belajar siswa aspek kognitif. Tabel 3 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Hasil Belajar Rata-rata nilai siswa Pre Test 58,5 Post Test 94,4 Pada Tabel 4 disajikan rekapitulasi data hasil belajar siswa aspek psikomotor. Tabel 4 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor Skala nilai siswa % Keterangan 85-100 10 32,2 Sangat Baik 70-84 15 48,4 Baik 55-69 6 19,4 Cukup Baik 40-54 - - Kurang Baik 25-39 - - Sangat Kurang Baik Data Keterpakaian Modul dalam Pembelajaran Rekapitulasi data keterpakaian modul dalam pembelajaran ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5 Rekapitulasi Data Keterpakaian Modul dalam pembelajaran No Deskriptor siswa % Kriteria 1. Siswa mengerjakan modul secara individu dan atau kelompok 2. Siswa mengerjakan modul sesuai tahapantahapan dalam siklus belajar 4E (Eksplorasi, Eksplanasi, Ekspansi, Evaluasi) 3. Siswa mengerjakan modul sesuai alokasi waktu 4. Siswa mengumpulkan modul di akhir pembelajaran 5. Siswa mencocokkan hasil penilaian modulnya dengan lembar umpan balik yang telah disediakan 31 100 Sangat baik 29 93,5 Sangat baik 27 87 Sangat baik 31 100 Sangat baik 29 93,5 Sangat baik

5 Data Kualitatif Data kualitatif merupakan komentar, saran atau tanggapan terhadap modul yang diperoleh dari angket validasi. Tabel 6 merupakan rekapitulasi komentar dan saran dari validator. Tabel 6 Rekapitulasi Data Komentar, Saran atau Tanggapan Validator Validator Ahli Modul Guru Biologi Kelas X Komentar dan Saran Petunjuk cara pembelajaran modul untuk guru masih kurang operasional Petunjuk penggunaan modul siswa masih kurang sesuai terkait dengan tahapan kegiatan pembelajaran di RPP Bagian dari modul siswa perlu dibagi sesuai dengan tahapan siklus belajar Pada uraian materi keterangan bagian-bagian tubuh hewan perlu dilengkapi dan penjelasan perlu ditambah Soal diperbanyak dengan soal tingkat kognitif lebih tinggi Umpan balik kurang lengkap Perlu adanya pustaka dari text book yang lebih akurat dan up to date Alokasi waktu penggunaan modul perlu ditambah Pada halaman sampul gambar sebaiknya mewakili setiap kelas sehingga gambar tidak didominasi oleh satu kelas saja Untuk memperluas pengetahuan siswa sebaiknya disajikan gambar morfologi dan anatomi hewan Arthropoda dengan bagian-bagiannya, namun bagian tersebut dikosongi agar siswa berusaha mengisi bagian tersebut Perlu ditambahkan tentang struktur anatomi Filum Arthropoda Soal perlu ditambah dengan soal bergambar Gambar perlu ditambah struktur anatominya Analisis Data Berdasarkan data hasil uji coba, berikut ini disajikan hasil analisis data setiap komponen modul yang terdiri atas hasil validasi ahli modul dan guru biologi. Halaman Sampul untuk Modul Guru dan Siswa Pada halaman sampul aspek yang dinilai meliputi kemenarikan gambar, kejelasan tulisan, dan kesesuaian gambar. Berdasarkan tanggapan dari validator, halaman sampul sudah cukup menarik, namun sebaiknya gambar tidak didominasi oleh satu kelas saja. Rata-rata perolehan nilai untuk halaman sampul adalah 100% termasuk dalam kriteria sangat valid baik untuk halaman sampul modul guru maupun modul siswa. Kata Pengantar untuk Modul Guru dan untuk Siswa Pada kata pengantar aspek yang dinilai meliputi kejelasan susunan kalimat dan kemudahan memahami kata pengantar. Berdasarkan tanggapan dari validator, baik kata pengantar untuk modul guru maupun modul siswa sudah cukup baik. Hasil validasi yang diperoleh untuk kata pengantar guru adalah 87,5% aspek kejelasan susunan kalimat dan 100% untuk kemudahan memahami kata

pengantar. Sedangkan hasil validasi yang diperoleh untuk kata pengantar modul siswa adalah 100% aspek kejelasan susunan kalimat dan 87,5% untuk kemudahan memahami kata pengantar. Dengan demikian diperoleh rata-rata 93,75% termasuk kriteria sangat valid baik kata pengantar untuk Modul Guru maupun modul siswa. Daftar Isi untuk Modul Guru dan untuk Modul Siswa Pada daftar isi aspek yang dinilai meliputi kejelasan isi dan susunan kalimat dan kemudahan memahami kata pengantar. Berdasarkan tanggapan dari validator, baik daftar isi untuk modul guru maupun modul siswa sudah cukup baik dan cukup lengkap. Hasil validasi yang diperoleh untuk daftar isi petunjuk guru adalah 100% aspek kejelasan isi dan susunan kalimat dan 100% untuk kemudahan memahami daftar isi. Sedangkan hasil validasi yang diperoleh untuk daftar isi modul siswa adalah 100% aspek kejelasan isi dan susunan kalimat dan 100% untuk kemudahan memahami daftar isi. Dengan demikian diperoleh rata-rata 100% termasuk kriteria sangat valid baik daftar isi untuk modul guru maupun modul siswa. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran aspek yang dinilai meliputi ketepatan alokasi waktu, kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan indikator, kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan modul, kesesuaian sumber, alat, dan bahan dengan praktikum, dan kesesuaian penilaian dengan indikator. Hasil validasi yang diperoleh adalah 100% untuk ketepatan alokasi waktu, 100% untuk kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan indikator, 75% untuk kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan modul, 100% untuk kesesuaian sumber, alat, serta bahan dengan praktikum, dan 75% untuk kesesuaian penilaian dengan indikator. Dengan demikian diperoleh rata-rata 90% termasuk kriteria sangat valid. Lembar Penilaian Pada lembar penilaian aspek yang dinilai meliputi kemudahan penggunaannya dan kesesuaian format yang digunakan. Berdasarkan tanggapan dari validator, lembar penilaian sudah cukup baik dengan hasil validasi yang diperoleh adalah 100% baik untuk aspek kemudahan penggunaannya maupun kesesuaian format yang digunakan sehingga termasuk dalam kriteria sangat valid. Petunjuk Penggunaan Modul untuk Guru Pada petunjuk penggunaan modul untuk guru aspek yang dinilai meliputi kejelasan isi dan susunan kalimat serta kemudahan dalam memahami petunjuk. Berdasarkan tanggapan dari validator, lembar penilaian sudah cukup baik dengan hasil validasi yang diperoleh adalah 87,5% untuk aspek kejelasan isi dan susunan kalimat dan 87,5% untuk aspek kemudahan dalam memahami petunjuk, sehingga diperoleh rata-rata untuk petunjuk cara pembelajaran modul guru sebesar 87,5% termasuk dalam kriteria sangat valid. Petunjuk Penggunaan Modul untuk Siswa Pada petunjuk penggunaan modul siswa aspek yang dinilai meliputi kejelasan isi dan susunan kalimat, kemudahan memahami petunjuk, dan kejelasan langkah-langkah belajar yang ditempuh. Berdasarkan tanggapan dari validator, petunjuk penggunaan modul siswa ini sudah cukup baik, namun masih kurang operasional terkait dengan tahapan kegiatan pembelajarannya. Hasil validasi yang diperoleh adalah 87,5% untuk aspek kejelasan isi dan susunan kalimat, 87,5% untuk aspek kemudahan memahami petunjuk, dan 75% untuk kejelasan langkah- 6

langkah belajar yang ditempuh. Dengan demikian diperoleh rata-rata untuk petunjuk penggunaan modul siswa sebesar 83,3% termasuk dalam kriteria valid. Kegiatan Belajar Siswa (dengan Model Siklus Belajar) Pada kegiatan belajar siswa (dengan model siklus belajar) aspek yang dinilai meliputi kejelasan tahap eksplorasi untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, kejelasan tahap eksplanasi untuk menjelaskan konsep yang harus dimiliki siswa, kejelasan tahap ekspansi untuk memberi kesempatan siswa memperluas pengetahuannya, keaktifan siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri, kejelasan tahap evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, kesesuaian kegiatan belajar siswa dengan kompetensi yang harus dicapai, dan kesesuaian kegiatan belajar siswa dengan konsep siklus belajar. Hasil validasi yang diperoleh adalah 87,5% untuk aspek kejelasan tahap eksplorasi untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, 87,5% untuk aspek kejelasan tahap eksplanasi untuk menjelaskan konsep yang harus dimiliki siswa, 75% untuk aspek kejelasan tahap ekspansi untuk memberi kesempatan siswa memperluas pengetahuannya, 75% untuk aspek keaktifan siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri, 87,5% untuk aspek kejelasan tahap evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, 75% untuk aspek kesesuaian kegiatan belajar siswa dengan kompetensi yang harus dicapai, dan 75% untuk aspek kesesuaian kegiatan belajar siswa dengan konsep siklus belajar. Berdasarkan hasil validasi tiap aspek tersebut diperoleh rata-rata 83% yang termasuk dalam kriteria valid. Saran dari validator adalah bagian dari modul siswa masih perlu dibagi sesuai dengan tahapan siklus belajar. Uraian Materi Uraian materi ini diuraikan menjadi materi ciri umum Filum Arthropoda, materi Kelas Arachnida, materi Kelas Chilopoda, materi Kelas Diplopoda, materi Kelas Crustacea, dan materi Kelas Insecta. Aspek yang dinilai dalam uraian materi ini meliputi kesesuaian materi dengan kompetensi dasar, kejelasan isi materi yang disajikan, kemudahan memahami bahasa yang digunakan, kejelasan gambar yang digunakan dalam materi, kesesuaian gambar yang digunakan dalam materi, dan kelengkapan keterangan gambar. Berdasarkan tanggapan dari validator, pada semua materi perlu ditambahkan gambar serta keterangan bagianbagian tubuh hewan yang meliputi struktur morfologi maupun anatomi dan penjelasannya perlu dilengkapi. Hasil validasi tiap aspek menunjukkan rata-rata sebesar 92,4% yang termasuk dalam kriteria sangat valid. Lembar Soal Pada lembar soal aspek yang dinilai meliputi kesesuaian soal dengan indikator, kejelasan kalimat yang digunakan, dan kelayakan soal untuk dikerjakan siswa. Berdasarkan tanggapan dari validator, masih terlalu banyak soal hafalan (C1) sehingga perlu diperbanyak soal yang memiliki tingkat kognitif lebih tinggi dan soal dengan gambar struktur tubuh sebaiknya dimasukkan. Hasil validasi yang diperoleh adalah 100% untuk aspek kesesuaian soal dengan indikator, 100% untuk aspek kejelasan kalimat yang digunakan, dan 87,5% untuk aspek kelayakan soal untuk dikerjakan siswa. Dengan demikian diperoleh rata-rata sebesar 95,83% dengan kriteria sangat valid. Kunci Jawaban Pada kunci jawaban aspek yang dinilai meliputi kejelasan jawaban, kesesuaian kunci jawaban dengan soal, dan kemudahan dalam menggunakan 7

kunci jawaban. Berdasarkan tanggapan validator, kunci jawaban ini sudah cukup baik, namun rubrik penskoran untuk tes essay masih kurang tepat. Hasil validasi yang diperoleh adalah 100% untuk aspek kejelasan jawaban, 100% untuk aspek kesesuaian kunci jawaban dengan soal, dan 75% untuk aspek kemudahan dalam menggunakan kunci jawaban. Dengan demikian diperoleh rata-rata untuk kunci jawaban sebesar 91,5% termasuk dalam kriteria sangat valid. Umpan Balik Pada umpan balik aspek yang dinilai meliputi kejelasan isi dan susunan kalimat serta kesederhanaan bahasa yang digunakan. Berdasarkan tanggapan validator, umpan balik ini sudak cukup baik, namun masih kurang operasional. Hasil validasi yang diperoleh adalah 87,5% untuk aspek kejelasan isi dan susunan kalimat serta 87,5% untuk aspek kesederhanaan bahasa yang digunakan. Dengan demikian diperoleh rata-rata untuk umpan balik sebesar 87,5% termasuk kriteria sangat valid. Glosarium Pada glosarium aspek yang dinilai meliputi kesesuaian glosarium dengan materi, kejelasan glosarium untuk siswa, dan kejelasan bahasa yang digunakan. Berdasarkan tanggapan validator, glosarium ini sudak cukup baik. Hasil validasi yang diperoleh adalah 87,5% untuk semua aspek baik aspek kesesuaian glosarium dengan materi, kejelasan glosarium untuk siswa, maupun kejelasan bahasa yang digunakan. Dengan demikian diperoleh rata-rata untuk umpan balik sebesar 87,5% termasuk kriteria sangat valid. Daftar Pustaka Pada daftar pustaka aspek yang dinilai meliputi sistematika penulisan daftar pustaka dan kesesuaian daftar pustaka dengan materi. Berdasarkan tanggapan validator, daftar pustaka ini sudak cukup baik, namun perlu ditambahkan pustaka dari text book yang lebih akurat dan up to date. Hasil validasi yang diperoleh adalah 100% untuk aspek sistematika penulisan daftar pustaka dan 87,5% untuk aspek kesesuaian daftar pustaka dengan materi. Dengan demikian diperoleh rata-rata untuk daftar pustaka sebesar 93,75% termasuk kriteria sangat valid. Uji coba lapangan dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Batu. Hasil uji coba lapangan menunjukkan hasil yang baik. Berdasarkan data hasil belajar siswa pada ranah kognitif diperoleh hasil bahwa seluruh siswa telah mencapai tingkat penguasaan konsep diatas 75%. Data menunjukkan bahwa dari 31 siswa terdapat 18 siswa atau 58% siswa masuk kritera sangat baik; 12 siswa atau 38,7% siswa masuk kriteria baik; dan 1 siswa atau 3,2% siswa masuk kriteria cukup. Selain itu, hasil pre test dan post tes juga menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sebelum siswa menggunakan modul dan setelah siswa menggunakan modul. Hasil pre test menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa adalah 58,5 dan rata-rata nilai siswa hasil post test adalah 94,4. Hasil post test telah menunjukkan bahwa ada 30 orang atau dapat dikatakan 96% siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal sehingga dapat dikatakan bahwa ketuntasan secara klasikal sudah tercapai dimana ketuntasan belajar secara klasikal tercapai apabila 85% siswa telah mencapai tingkat ketuntasan 75%. Hasil belajar siswa pada ranah psikomotor menunjukkan hasil bahwa 32,2% siswa mendapat kriteria sangat baik; 48,4% siswa mendapat kriteria baik; dan 19,4% siswa mendapat kriteria cukup baik. Hasil belajar siswa pada ranah 8

9 psikomotor menunjukkan tidak ada siswa yang masuk dalam kriteria kurang baik maupun sangat kurang baik. Hasil uji coba lapangan yang dapat dikatakan baik juga didukung dengan hasil pengamatan keterpakaian modul dalam pembelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa semua siswa sudah mengerjakan modul baik secara individu dan atau kelompok. Sebanyak 93,5% siswa mengerjakan modul sesuai dengan tahapan siklus belajar 4E yaitu eksplorasi, eksplanasi, ekspansi, dan evaluasi. Namun, pada tahap ekspansi siswa merasa kesulitan untuk membuat poster sehingga nilai dalam tahap ini belum maksimal. Siswa yang mengerjakan modul sesuai alokasi waktu sebesar 87%. Pada akhir pembelajaran semua siswa mengumpulkan modul dan sebanyak 93,5% siswa telah mencocokkan hasil penilaian modulnya dengan lembar umpan balik yang telah disediakan. Hal ini menunjukkan bahwa modul ini dapat digunakan dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan kompetensi siswa. Komentar dan saran yang diberikan oleh ahli dan guru berguna untuk penyempurnaan bahan ajar modul biologi ini. PENUTUP Kesimpulan dan Saran Spesifikasi dari produk ini bahwa modul yang dikembangkan adalah modul Biologi dengan model siklus belajar untuk meningkatkan kompetensi siswa mengenai Filum Arthropoda. Kegiatan belajar dalam modul ini terdiri atas empat tahap yaitu eksplorasi, eksplanasi, ekspansi, dan evaluasi. Modul ini mencakup petunjuk guru/siswa, kompetensi yang dicapai, informasi pendukung, lembar kerja dan evaluasi sesuai dengan teori Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (2008). Berdasarkan analisis data yang dilakukan, modul ini dapat digunakan dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan kompetensi siswa. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dikemukakan saran yang berhubungan dengan produk yang dikembangkan. Adapun saran-saran yang dikemukakan adalah pada proses pembelajaran, modul ini dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri baik di kelas maupun di luar kelas. Diseminasi dari modul ini direncanakan diperuntukkan pada Sekolah Menengah Atas yang memiliki permasalahan dan karakteristik yang hampir sama dengan lokasi penelitian. Modul yang dihasilkan pada pengembangan ini dapat digunakan sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian eksperimen sehingga bahan ajar modul ini dapat menjadi variasi dalam mengembangkan pembelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas. DAFTAR RUJUKAN Aliassyah, M. 2010. PSPB-S1. (Online), (http://maliassyah.blogspot.com/ 2010/08/ps-pbsi.html), diakses 20 September 2012. Degeng, I. 1993. Media Pendidikan. Malang: FIP IKIP Malang. Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.

10 Martin, R. 2004. Instructional Models in Science Learning: Learning Cycles Promote Inquiry. Columbus, OH: Ohio Resource Center. (Online), (http://ohiorc.org/articles/?id=spotlight_inst_science),diakses 15 Mei 2013). Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana. Jakarta: Winkel, W. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo.