BAB I PENDAHULUAN. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, terdapat dua

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang terstruktur dengan berpedoman pada aturan-aturan atau kaidah-kaidah tertentu

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seseorang mengunyah, melalui sensorik saraf trigeminus akan

BAB I PENDAHULUAN. System) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.otak mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. WHO menyatakan bahwa insufisiensi aktivitas fisik menempati peringkat

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu gerakan olah tubuh yang memberikan efek

BAB I PENDAHULUAN. remote control, komputer, lift, escalator dan peralatan canggih lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Memori yang digunakan adalah memori jangka pendek. pada fungsi otak. Ketika seorang anak belajar memerlukan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Lanjut usia (lansia) adalah perkembangan terakhir dari siklus kehidupan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi yang memudahkan semua kegiatan, seperti diciptakannya remote control,

BAB I PENDAHULUAN. membuat penampilan menarik, kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Namun pada kenyataannya, kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Usia sekolah anak antara 6-14 tahun, merupakan siklus hidup manusia

PEMBUDAYAAN HIDUP SEHAT MELALUI GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi masalah di Jawa Timur.

STUDI DESKRIPTIF DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN STROKE DALAM MENJALANI REHABILITASI STROKE DI RSUD BENDAN PEKALONGAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan komplementer beberapa penyakit. 1 Selain itu, beberapa

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

PENGARUH PEMBERIAN SENAM OTAK TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA MAHASISWA IKOR FIK UNIMED

BAB 1 PENDAHULUAN. kelemahan dan kematian sel-sel jantung (Yahya, 2010). Fenomena yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memori kerja dikonsepkan sebagai sistem memori. aktif yang bertanggung jawab untuk menjaga dan

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 2025 (Depkes, 2013). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Association, 2013; Black & Hawks, 2009). dari 1,1% di tahun 2007 menjadi 2,1% di tahun Data dari profil

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rempah di dunia. Salah

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. tekanan darah lebih dari sama dengan 140mmHg untuk sistolik dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Faktor umur harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. terakhir ini, telah membawa banyak perbaikan di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat kerusakannya (WHO, 2016). Sebagai penyebab utama disabilitas jangka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

Hubungan antara Olahraga Futsal dengan Konsentrasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sustrani, dkk (2009) dalam Putra (2014) mengatakan hipertensi sering

tahun 2005 adalah orang, diprediksi pada tahun 2020 menjadi orang dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap orang mampu menyadari berbagai keadaan aktivitas otak, salah

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

Pada sistem kardiovaskuler dan respirasi terjadi perubahan yaitu penurunan kekuatan otot otot pernafasan, menurunnya aktivitas silia, menurunnya

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping tiga masalah gizi lainya yaitu kurang energi protein (KEP), masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

- Seluruh perilaku, gerak dan aktivitas kita dikontrol oleh otak, yang terdiri dari bermilyard-milyard sel otak.

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lima belas juta orang di dunia setiap tahunnya terkena serangan

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar

BAB 1 PENDAHULUAN. tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup Fisiologi dan Ilmu Kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade belakangan ini gaya hidup manusia semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. dari bahan tanaman mudah menguap, dikenal pertama kali dalam bentuk minyak

Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari 90 mmhg (World Health Organization, 2013). Penyakit ini sering

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Jalan Wirosaban No. 1 Yogyakarta. Rumah Sakit Jogja mempunyai visi

BAB I PENDAHULUAN. usia lanjut di Indonesia diperkirakan antara tahun sebesar 414 %

BAB 1 PENDAHULUAN. insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2004, dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006).

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Salah satunya adalah penyakit

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat (Rahayu, 2000). Berdasarkan data American. hipertensi mengalami peningkatan sebesar 46%.

BAB I PENDAHULUAN. kanan/left ventricle hypertrophy (untuk otot jantung). Dengan target organ di otak

REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah peningkatan jumlah kasus diabetes melitus (Meetoo & Allen,

BAB I PENDAHULUAN.

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari istilah sehat sering dipakai untuk menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya (Potter & Perry,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang kesehatan, meningkatnya sosial ekonomi dan semakin

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA JEMBER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pada kelompok anak usia sekolah, termasuk remaja usia 16-18

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan taraf hidup dan umur harapan hidup. Namun peningkatan umur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2015 PENGARUH LATIHAN BRAIN JOGGING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 BANDUNG

2014 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan, maka dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Proses menua adalah proses alami yang dialami oleh mahluk hidup. Pada lanjut usia

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

I. PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Remaja merupakan sumber daya manusia bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gizi tubuh berperan dalam media transportasi dan eliminasi produk sisa metabolisme.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, terdapat dua kategori aktivitas fisik. Pertama, aktivitas fisik aktif yaitu individu yang melakukan aktivitas fisik sedang atau berat. kedua, aktivitas fisik kurang aktif yaitu individu yang tidak melakukan aktivitas fisik sedang atau berat. Aktivitas fisik kurang aktif dapat berupa aktivias sedentari atau aktivitas santai seperti menonton tv. Di indonesia rata-rata penduduk usia 10 tahun yang melakukan aktivitas fisik aktif sekitar 73,9% dan yang melakukan aktivitas fisik kurang aktif sekitar 26,1% (Riskesdas, 2013). Dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai manusia tidak lepas dari proses belajar dan mengingat, yang sangat berhubungan dengan memori. Penurunan daya ingat merupakan gejala yang sering muncul pada lanjut usia terutama setelah usia 40 tahun, tetapi bisa juga dijumpai pada usia muda. Penyebabnya mungkin karena kelelahan otak atau stress, yang mengakibatkan penurunan daya ingat. Pada umumnya, penurunan daya ingat terjadi karena beberapa sel otak terutama sel dentate gyrus yang berangsur-angsur mulai mati, dan juga karena berkurangnya daya elastisitas pembuluh darah. Kematain sel otak tersebut tidak akan diikuti dengan regenerasi, sehingga hal ini menyebabkan seseorang menjadi mudah lupa (Susanto, 2008). Seseorang yang memiliki kemampuan mengingat yang baik, umumnya memiliki kemampuan belajar yang baik pula. Belajar melibatkan proses kognitif, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

dan mengingat merupakan salah satu proses kognitif, artinya belajar juga melibatkan ingatan. Selain itu, fungsi kognitif di dalam behavioral naurology dibagi menjadi lima, yaitu attention, language, memory, visuospatial, dan executive function. Kemampuan kognitif pada masing-masing individu berbeda-beda, tergantung pada bagaimana mereka menggunakan dan melatihnya. Hambatan dalam dunia pendidikan saat ini, pada umumnya terletak pada kesulitan dalam menangkap informasi, baik itu memahami ataupun mengingat kembali apa yang telah dipelajari (Putranto, 2009; Sidiarto, 2003). Daya ingat seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: gen, jenis kelamin, jenis makanan, olahraga (aktivitas fisik), kemampuan berkonsentrasi, hormonal, dan lain-lain. Wanita diduga lebih berisiko untuk menjadi pelupa disebabkan karena pengaruh hormonal (Susanto, 2008). Pada usia muda, gangguan memori dapat terjadi akibat kurangnya aktivitas fisik (Gregory, 2012). Aktivitas fisik (olahraga) memiliki dampak positif terhadap fungsi kognitif dan fungsi otak kita (Roig et al, 2012). Fred Gage dari Laboratory of genetics di The Salk Institute San Diego pada akhir 1990, membuktikan bahwa sel otak manusia akan menghasilkan sel otak baru (neurogenesis) setelah melakukan aktivitas fisik. Namun, untuk terjadinya neurogenesis, diperlukan aktivitas fisik yang rutin dan teratur (Reynolds, 2010). Olahraga ternyata tidak hanya membuat tubuh sehat dan bugar, tetapi dapat meningkatkan kemampuan otak untuk membangun sel-sel baru, yaitu sel dentate gyrus. Olahraga juga dapat meningkatkan aktivitas pertumbuhan saraf atau nerve growth factor (NGF). Hal ini dikarenakan berolahraga dapat membantu menyuplai darah ke seluruh tubuh termasuk ke otak, sehingga suplai nutrisi dan oksigen ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2

otak dapat terdistribusi dengan baik, hasilnya dapat meningkatkan daya ingat dan mengurangi penurunan daya ingat. Olahraga yang dapat dilakukan seperti jalan santai, jogging, berenang, bersepeda, dan lain-lain yang dilakukan secara rutin dan teratur (Susanto, 2008). Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Arcita Hanjani menyatakan bahwa memori jangka pendek pada mahasiswa FK Undip yang berolahraga maupun yang tidak, sama-sama memiliki kategori baik (Hanjani, 2015). Penelitian yang dilakukan oleh Hernowo Setyo Utomo pada tahun 2014 menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kapasitas memori kerja pada mahasiswa kedokteran Universitas Sebelas Maret (Utomo, 2014). Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara aktivitas olahraga rutin yang dilakukan mahasisawa Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dengan memori jangka pendek. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang, dapat dirumuskan rumusan masalah penelitian sebagai berikut: 1.2.1 Bagaimana gambaran memori jangka pendek mahasiswa Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang tidak berolahraga? 1.2.2 Bagaimana gambaran memori jangka pendek mahasiswa Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang berolahraga rutin? Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 3

1.2.3 Apakah terdapat perbedaan antara memori jangka pendek pada mahasiswa yang berolahraga rutin dengan memori jangka pendek pada mahasiswa yang tidak berolahraga? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan antara aktivitas olahraga rutin dengan memori jangka pendek pada mahasiswa Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1.3.2.1 Untuk mengetahui gambaran memori jangka pendek pada mahasiswa Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang tidak berolahraga. 1.3.2.2 Untuk mengetahui gambaran memori jangka pendek pada mahasiswa Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang berolahraga rutin. 1.3.2.3 Untuk mengetahui perbedaan antara memori jangka pendek pada mahasiswa yang berolahraga rutin dengan memori jangka pendek pada mahasiswa yang tidak berolahraga. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar bagi ilmuwan lain Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 4

untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan bidang ini. 1.4.2 Bagi Ilmu Terapan Melalui pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar bagi pihak terkait (medis dan paramedis) mengenai memori jangka pendek dan hubungannya dengan aktivitas olahraga. 1.4.3 Bagi Masyarakat Penelitian ini secara tidak langsung merupakan sarana promosi dan edukasi kepada masyarakat agar lebih memperhatikan kesehatan dengan rutin berolahraga agar dapat meningkatkan daya ingat. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 5