SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 619/Kpts/PD.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KARANTINA HEWAN MENTERI PERTANIAN,

dokumen-dokumen yang mirip
SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 618/Kpts/PD.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KARANTINA TUMBUHAN MENTERI PERTANIAN,

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 628/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 632/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/OT.160/10/2003 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 630/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL SAPI PERAH

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 629/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BESAR VETERINER MENTERI PERTANIAN,

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 631/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 393/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGUJIAN MUTU PRODUK TANAMAN MENTERI PERTANIAN,

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 488/Kpts/OT.160/10/2003 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 392/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 391/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 390/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 487/Kpts/OT.160/10/2003 TENTANG

Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat Nomor B/2795-7/M.PAN/9/2008, tanggal 26 September 2008;

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 301/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 32/MEN/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KARANTINA IKAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 402/Kpts/OT.210/6/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGUJIAN MUTU ALAT DAN MESIN PERTANIAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor 285/Kpts/OT.210/4/2002

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 331/Kpts/OT.210/5/2002 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 77/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 403/Kpts/OT.210/6/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN

KEPUTUSAN MENTRI PERTANIAN NOMOR : 330/Kpts/OT.210/5/2002 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 49/Permentan/OT.140/6/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 69/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TANAH MENTERI PERTANIAN,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN AGROKLIMAT DAN HIDROLOGI

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 66/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA PENELITIAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN PERTANIAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor 287/Kpts/OT.210/4/2002

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor 286/Kpts/OT.210/4/2002

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 289/Kpts/OT.210/4/2002

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 12/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN TANAMAN PADI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TANAH

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 41/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 63/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN HIAS MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 33/MEN/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI UJI STANDAR KARANTINA IKAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor 284/Kpts/OT.210/4/2002

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 101/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 300/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 80/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN SERELIA MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 292/Kpts/OT.210/4/2002

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 75/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN KACANG-KACANGAN DAN UMBI-UMBIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 15/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 43/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA STANDAR BALAI BESAR UJI STANDAR KARANTINA PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 44/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGUJIAN MUTU ALAT DAN MESIN PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 663/Kpts-II/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN,

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 665/Kpts-II/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI MENTERI KEHUTANAN,

PERPUSTAKAAN NASIONAL R.I. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 73/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA PENELITIAN KAMBING POTONG MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 65/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN HORTIKULTRA SUBTROPIK

PERPUSTAKAAN NASIONAL R.I. KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 14/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 71/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TERNAK MENTERI PERTANIAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.41/MENHUT-II/2006 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MATARAM

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 6188/Kpts-II/2002. Tentang

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 10/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 42/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA STANDAR BALAI BESAR VETERINER DENPASAR

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 25/PRT/M/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BENDUNGAN MENTERI PEKERJAAN UMUM,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 59/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN TEMBAKAU DAN SERAT

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 64/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN KELAPA DAN PALMA LAIN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52/PMK.01/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 22/ PER/M.KOMINF0/6/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.557/Menhut-II/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PEMANTAUAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 41/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2011 TENTANG

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 664/Kpts-II/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PERSUTERAAN ALAM MENTERI KEHUTANAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MASA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 401/Kpts/OT.210/5/2002. Tentang ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN MENTERI PERTANIAN,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.48/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA PER.27/MEN/2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 33 /Menhut-II/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 07/MEN/2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

2011, No Memperhatikan : 4. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan (Beri

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 32 /Menhut-II/2011 TENTANG

2011, No Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan (Berita Negara Republ

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 031/0/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

- 1 - PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOSPASIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 34 /Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MANOKWARI

2016, No Hidup dan Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Serat Tanaman Hutan; Mengingat : 1.

DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 18/MEN/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMEN-KP/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 07/PRT/M/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 07/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.21/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG

Transkripsi:

285 SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 619/Kpts/PD.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KARANTINA HEWAN MENTERI PERTANIAN, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna pelaksanaan perkarantinaan hewan dipandang perlu menyempurnakan organisasi dan tata kerja Balai Karantina Hewan Soekarno Hatta dan Balai Karantina Hewan Tanjung Perak; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3482); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4002); 3. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2002; 4. Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit organisasi dan Tugas eselon I Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 47 Tahun 2002; 5. Keputusan Presiden Nomor 228/M tahun 2001 tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong; 6. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 01/Kpts/OT. 210/1/2001 jis Keputusan Menteri Pertanian Nomor 354.1Kpts/OT.210/6/2001 dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 354/Kpts/OT.210/6/2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian; 7. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 99/Kpts/OT.210/1/ 2001 jis Keputusan Menteri Pertanian Nomor 392/Kpts/OT. 210/7/2001 dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 355/Kpts/OT.210/6/2003 tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian; 8. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 501/Kpts.OT.210/8/ 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai dan Stasiun Karantina Hewan;

286 Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat Nomor 402/M.PAN/11/2003 tanggal 20 Nopember 2003; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN TENTANG ORGANISASI DATA TATA KERJA BALAI BESAR KARANTINA HEWAN. BAB 1 KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Balai Besar Karantina Hewan yang selanjutnya disingkat BBKH adalah unit pelaksana teknis di bidang perkarantinaan hewan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Karantina Pertanian, Departemen Pertanian. (2) BBKH dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 2 BBKH mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan budi daya dalam wilayah kerjanya dan pemberian dukungan teknis kegiatan perkarantinaan hewan kepada Balai dan Statsiun Karantina Hewan. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, BBKH menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa organisme pengganggu hewan karantina (HPHK) hewan budidaya; b. pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK hewan budidaya; c. pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK hewan budidaya; d. pengelolaan data, informasi dan dokumentasi kegiatan operasional perkarantinaan hewan budidaya; e. pengelolaan laboratorium karantina hewan budidaya; f. pemberian pelayanan teknik kegiatan operasional perkarantinaan hewan budidaya; g. pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan perkarantinaan hewan pada BBKH, dan koordinasi penyelenggaraan fungsi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) karantina hewan kepada Balai dan Stasiun Karantina Hewan;

287 h. pemberian dukungan teknis pelaksanaan kegiatan operasional kepada Balai dan Stasiun Karantina Hewan; i. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga BBKH. (1) BBKH terdiri dari : a. Bagian Umum; b. Bidang Pelayanan Operasional; BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 4 c. Bidang Pengawasan dan Penindakan; d. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Organisasi BBKH adalah sebagaimana terlampir dalam lampiran 1 Keputusan ini. Pasal 5 Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, tata usaha, rumah tangga dan perlengkapan pada BBKH, serta pemberian dukungan teknis kegiatan administrasi kepada Balai dan Stasiun Karantina Hewan. Pasal 6 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. pelaksanaan urusan keuangan; c. pelaksanaan urusan kepegawaian dan tata usaha; d. pelaksanaan usaha rumah tangga dan perlengkapan; e. pemberian dukungan teknis kegiatan administrasi kepada Balai dan Stasiun Karantina Hewan. Bagian Umum terdiri dari : Pasal 7 a. Subbagian Perencanaan dan Keuangan b. Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha; c. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan. Pasal 8 (1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan, program, anggaran, dan keuangan pada BBKH serta

288 pemberian dukungan teknis di bidang perencanaan, program, anggaran, dan keuangan kepada Balai dan Stasiun Karantina Hewan. (2) Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian dan tata usaha pada BBKH, dan pemberian dukungan teknis di bidang kepegawaian dan tata usaha kepada Balai dan Stasiun Karantina Hewan. (3) Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan rumah tangga dan perlengkapan pada BBKH, dan pemberian dukungan teknis di bidang perlengkapan kepada Balai dan Stasiun Karantina Hewan. Pasal 9 Bidang Pelayanan Operasional mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data, informasi dan dokumentasi, pengelolaan laboratorium, dan pemberian pelayanan teknik kegiatan operasional perkarantinaan hewan tanaman pangan, horitkultura, dan tanaman perkebunan pada BBKT, serta pemberian dukungan teknis kegiatan operasional kepada Balai dan Stasiun Karantina Hewan. Pasal 10 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bidang Pelayanan Operasional menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan urusan data, informasi dan dokumentasi, dan pelaporan kegiatan operasional perkarantinaan hewan budidaya; b. pemberian dukungan teknis di bidan data, informasi dan dokumentasi kepada Balai dan Stasiun Karantina Hewan; c. pemberian pelayanan teknik kegiatan operasional perkarantinaan hewan budidaya; d. pelaksanaan urusan laboratorium perkarantinaan hewan budidaya; e. pemberian dukungan teknis di bidang laboratorium dan sarana operasional lainnya kepada Balai dan Stasiun Karantina Hewan. Pasal 11 Bidang Pelayanan Operasional terdiri dari : a. Seksi Informasi dan Dokumentasi; b. Seksi Pelayanan Teknik. Pasal 12 (1) Seksi Informasi dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan urusan data, informasi dan dokumentasi, dan pelaporan kegiatan operasional perkarantinaan hewan budidaya pada BBKH, serta pemberian dukungan teknis di bidang data, informasi dan dokumentasi kepada Balai dan Stasiun Karantina Hewan.

289 (2) Seksi Pelayanan Teknik mempunyai tugas melakukan urusan laboratorium pemberian pelayanan teknik kegiatan operasional perkarantinaan hewan budaiaya pada BBKH, dan pemberian dukungan teknis di bidang laboratorium dan sarana operasional lainnya kepada Balai dan Stasiun Karantina Hewan. Pasal 13 Bidang Pengawasan dan Penindakan mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan perkarantinaan hewan pada BBKH, dan penyiapan koordinasi penyelenggaraan fungsi PPNS karantina hewan, serta pemberian dukungan teknis di bidang pengawasan dan penindakan kepada Balai dan Stasiun Karantina Hewan. Pasal 14 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Bidang Pengawasan dan Penindakan menyelenggarakan fungsi : a. pengawasan dan pencegahan pelanggaran peraturan perundang-undangan perkarantinaan hewan; b. pemberian dukungan teknis dibidang pengawasan dan pencegahan pelanggaran peraturan perundang-undangan perkarantinaan hewan kepada Balai dan Stasiun Karantina Hewan; c. penyidikan, dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan perkarantinaan hewan; d. penyiapan koordinasi penyelenggaraan fungsi PPNS karantina hewan kepada Balai dan Stasiun Karantina Hewan; e. pemberian dukungan teknis di bidang penyidikan, dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan perkarantinaan hewan kepada Balai dan Stasiun Karantina Hewan. Pasal 15 Bidang Pengawasan dan Penindakan terdiri dari : a. Seksi Pengawasan; b. Seksi Penindakan. Pasal 16 (1) Seksi Pengawasan mempunyai tugas melakukan urusan pengawasan dan pencegahan pelanggaran peraturan perundang-undangan perkarantinaan hewan pada BBKH, dan pemberian dukungan teknis di bidang pengawasan dan pencegahan pelanggaran peraturan perundang-undangan perkarantinaan hewan kepada Balai dan Stasiun Karantina Hewan. (2) Seksi Penindakan mempunyai tugas melakukan urusan penyidikan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan perkarantinaan hewan pada BBKH, dan penyiapan bahan koordinasi penyelenggaraan fungsi PPNS, serta pemberian dukungan teknis di bidang penyidikan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan perkarantinaan hewan pada Balai dan Stasiun Karantina Hewan. Pasal 17

290 Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, mempunyai tugas melakukan kegiatan operasional perkarantinaan hewan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 18 (1) Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengangguran Hewan, dan Jabatan Fungsional lain, yang terbagi dalam berbagai Kelompok Jabatan Fungsional berdasarkan bidang keahlian masing-masing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Kepala. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB III TATA KERJA Pasal 19 Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Seksi, dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan satuan organisasi BBKH maupun dengan instansi lain sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Pasal 20 Setiap pimpinan satuan organisasi pada BBKH wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpanan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 21 Setiap pimpinan satuan organisasi pada BBKH bertanggung jawab memimpin, dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan, serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahannya. Pasal 22 Setiap pimpinan satuan organisasi dan Kelompok Jabatan Fungsional pada BBKH wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk, dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing. Pasal 23

291 Setiap laporan dari bawahan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi wajib diolah dan dipergunakan sebagaimana bahan penyusunan laporan lebih lanjut, dan untuk memberi petunjuk kepada bawahan. Pasal 24 Setiap pimpinan satuan organisasi pada BBKH wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala baik berkala atau sewaktu-waktu. Pasal 25 Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 26 Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengadakan rapat berkala dalam rangka melakukan evaluasi pelaksanaan tugas dan pemberian bimbingan kepada bawahan. BAB IV ESELONISASI Pasal 27 a. Kepala BBKH adalah jabatan eselon II.b. b. Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalah jabatan eselon III.b. c. Kepala Subbagian dan Kepala Seksi adalah jabatan eselon IV.a BAB V JUMLAH, LOKASI, DAN WILAYAH KERJA BBKH Pasal 28 (1) BBKH berjumlah 2 (dua) unit, berlokasi di Bandar Udara Soekarno Hatta dan Pelabuhan Laut Tanjung Perak. (2) Wilayah Kerja BBKH adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran 2 Keputusan ini. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 29 Mekanisme, materi, dan ketentuan lain mengenai pemberian dukungan teknis serta Balai dan Stasiun Karantina Hewan yang diberi dukungan teknis kegiatan operasional perkarantinaan tumbuhan, dan kegiatan administrative ditetapkan oleh Kepala Badan Karantina Pertanian.

292 BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 30 Perubahan organisasi dan tata kerja BBKH menurut Keputusan ini ditetapkan oleh Menteri Pertanian setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara. Pasal 31 Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Pertanian Nomor 499/Kpts/OT.210/8/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai dan Stasiun Karantina Hewan, sepanjang mengenai Organisasi dan Tata Kerja Balai Karantina Tumbuhan Hewan Priok dan Balai Karantina Hewan Tanjung Priok dinyatakan tidak berlaku. Pasal 32 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan dilaksanakan secara efektif sejak tanggal pelantikan untuk pertama kali pejabat Kepala BBKH. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 22 Desember 2003 MENTERI PERTANIAN, ttd PROF. DR. IR. BUNGARAN SARAGIH, M.Ec

293 Lampiran 1 Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 619/Kpts/OT.140/12/2003 Tanggal : 22 Desember 2003 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR KARANTINA HEWAN KEPALA BAGIAN UMUM Subbagian Perencanaan dan Keuangan Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha Subbagian Rumah Tang & Perlengkapan BIDANG PELAYANAN OPERASIONAL BIDANG PENGAWASAN DAN PENINDAKAN Seksi Farmasi dan Dokumentasi Seksi Pelayanan Teknik Seksi Pengawasan Seksi Penindakan KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL MENTERI PERTANIAN, ttd PROF. DR. IR. BUNGARAN SARAGIH, M.Ec