BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini menemukan makna dari tindakan kerelawanan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dampak terus menerus berzakat dan berinfaq, di dalam masyarakat dapat

2016, No Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pen

KEBIJAKAN PENGINTEGRASIAN KOMPONEN PERTAHANAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Wawancara Kamituwo desa Golan Tepus. Pada tanggal 9 Maret 2016

Windrayana Raditya, I Wyn ( ) Seminar Tugas Akhir KBA (Alur Desain) BAB PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. ke dalam organisasi dan mencintai kegiatan alam bebas. kepecintaalamandan lingkungan hidup lewat segala kegiatan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KERELAWANAN. Agak kesulitan mencari informasi dan literature yang membahas. tentang kerelawanan. Kerelawanan muncul dari kegiatan di masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan terjadinya berbagai bentuk bencana. Selain itu, dimata dunia

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Bagian pendahuluan ini akan menguraikan rencana penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia dikenal di mata dunia karena keanekaragaman tradisi dan

Sekolah Petra (Penanganan Trauma) Bagi Anak Korban Bencana Alam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fitri Chintia Dewi, 2013

BAB II KOORDINASI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA. bencana terdapat beberapa unit-unit organisasi atau stakeholders yang saling

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan dan struktur penulisan penelitian.

BAB VI PERSEPSI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Merek merupakan intangible asset yang nilainya lebih mahal dan lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari kecerdasan spiritual. Saat ini manusia hidup di tengah-tengah kegalauan

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara optimal supaya menghasilkan lulusan-lulusan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyiapkan kehidupan bangsa di masa depan. diberati oleh nilai-nilai. Hal ini terutama disebabkan karena pemuda bukanlah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL 2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KONDISI INTERVESI KRISIS DAN BENCANA DISUSUN OLEH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keluarga yang harmonis. Dalam berumah tangga setiap pasang terkadang

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Keselamatan dan kesehatan

BAB VII PENUTUP A. KESIMPULAN. ganda, yaitu mencari pasir, mengangkut dan memasarkannya. Pada masing-masing tugas

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan diharapkan dapat mencetak

BAB IV VISI, MISI,TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan yang termuat dalam Undang-Undang Republik

Kamis, 29 November 2012

LAPORAN KERJA PRAKTIK

BAB I PENDAHULUAN. sistem sosial budaya harus tetap berkepribadian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. secara terus menerus oleh setiap perusahaan. Merek-merek yang kuat, teruji,

IDENTIFIKASI BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK BAGI ANAK DI KOTA TANJUNGBALAI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. dan kesimpangsiuran informasi dan data korban maupun kondisi kerusakan,

BAB I. perkembangan modal sosial (social capital) masyarakat di masa mendatang. masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat.

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB V PENUTUP. terdaftar di KPP Pratama Padang Satu. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. tidak sama, oleh karena itu peserta didik harus berpartisipasi aktif secara fisik dan

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI DANA ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH DI LEMBAGA MANAJEMEN INFAQ (LMI) TULUNGAGUNG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dicintai, dapat lebih memaknai kehidupannya dan memiliki perasaan. yang mengalami penderitaan dalam hidupnya.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian studi kasus digunakan untuk memberikan penjelasan

SELAMAT BERJUMPA PARA RELAWAN. Saiapa Dia? RELAWAN

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang meliputi sandang, pangan, dan papan serta kebutuhan rohaniah. Kebutuhan

Daftar Isi. Bab 1 : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah cita-cita bangsa yang harus terus

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selain sebagai makhluk pribadi, juga merupakan makhluk sosial.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai Non Goverment Organization dan seterusnya disebut sebagai NGO mulai

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANA KERJA DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN KOTA BANDUNG TAHUN 2015

Perencanaan Partisipatif Kelompok 7

BAB III METODE PENELITIAN. Superqurban di Yayasan Rumah Zakat Surabaya maka peneliti

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

SUMMARY REPORT PENGELOLAAN ZAKAT

PENGARUH RESIKO KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS DALAM PERSPEKTIF SYARIAH. ( Studi Kasus Pada BPR Sejahtera Kendari )

BAB II LANDASAN TEORI. (financial intermediary) antara pihak pihak yang memiliki kelebihan dana

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1982 tentang Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia;

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan organisasi yang

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS XI A SMKN 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2008/2009

2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK KONSTRUKSI BATU DI SMK NEGERI 5 BANDUNG

1. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, terdir

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk sosial. Dapat dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar1.1

TANGGUNG JAWAB HUKUM PT ASURANSI JASA INDONESIA DALAM MENYELESAIKAN KLAIM ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG DI LAUT

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun demi tahun negeri ini tidak lepas dari bencana. Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN. menindaklanjuti adanya laporan atau pengaduan tentang suatu perbuatan yang

CONTOH : MATRIK INDIKATOR SASARAN KINERJA RENSTRA KECAMATAN TAHUN

PLATFORM BEM FIA 2014 KABINET BERMAKNA DALAM BERKARYA

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. 1 paket Rp ,00 APBD (09/09/DPA/2015) 1 Paket Rp ,00 APBD (09/09/DPA/2015)

BAB I PENDAHULUAN. manusia meskipun dalam kadar yang berbeda. Manusia dimotivasi oleh dorongan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup

BAB VII MOTIVASI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BUPATI REMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II METODE PENULISAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mengikuti arahan perkembangan modernisasi global di dunia ini. Media

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Transkripsi:

154 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini menemukan makna dari tindakan kerelawanan yang dilakukan relawan, sehingga ditemukan sebuah pelayanan yang merupakan bentuk kinerja dari para relawan. Maka dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut : Pertama, kinerja relawan merupakan tindakan beserta dengan proses didalamnya. Pada saat melaksanakan misi bantuan kemanusiaan yang berbentuk pelayanan, yang memiliki tujuan dan program yang jelas, dapat dipertanggung jawabkan. Bermanfaat bagi keberlangsungan baik organisasi sebagai wadah relawan berafiliasi, relawan dalam hal melakukan tindakan kerelawanan, donatur atau stakeholder, maupun masyarakat korban bencana, dan lingkungan secara luas. Kedua, terdapat dua periode yang berbeda dalam tindakan kerelawanan berdasarkan pasca terjadinya bencana atau konflik. Tahap pertama, tahap emergency, terhitung dari satu hari setelah bencana hingga tiga sampai enam bulan setelah terjadinya bencana. Tahap kedua, tahap development merupakan tindak lanjut dari tahap pertama yang dimulai tiga atau enam bulan setelah bencana sampai dua tahun. Kedua tahapan ini memberi pengaruh terhadap tindakan kerelawanan berupa pelayanan, menyebabkan adanya perbedaan tuntutan dan kebutuhan. Ketiga, Pentingnya peran organisasi dalam memberi kejelasan akan tujuan dari tindakan yang akan dilakukan relawan dengan cara memfasilitasi relawan

155 dengan program dan kegiatan yang jelas. Sebuah nilai lebih jika relawan sebelum terjun ke lapangan telah mendapatkan persiapan dari organisasi dan berafiliasi sebelumnya, atau dikenal dengan istilah consistent terminology. Keempat, makna dari kinerja relawan dari penelitian ini merupakan sebuah bentuk pelayanan, yang disebut pelayanan inspiratif dengan tiga bentuk layanan berdasarkan ungkapan dari tiga responden, pertama melayani dengan tulus, tindakan pelayanan yang melibatkan perasaan dan emosi relawan, terdiri dari enam indikator yaitu (a) empati, (b) mendengarkan, (c) sukarela, (d) memberi dukungan, (e) senang melayani dan (f) berkesan. Kedua melayani dengan total, pelayanan yang memberikan segenap kemampuan relawan, secara sistematis, terencana, dan bertujuan, terdiri dari tujuh indikator yaitu (a) memiliki sistematika pelayanan (SOP), (b) prakarsa (inisaitif), (c) daya cipta (kreatif), (d) belajar, (e) kerja sama, (f) siap sedia dan (g) professional. Ketiga melayani dengan dakwah, pelayanan kerelawanan yang didasari nilai keyakinan relawan dengan dasar pengetahuan relawan terhadap syariat seperti, melaksanakan fardhu kifayah, mendoakan, memberi nasehat dan berzakat. B. Saran Mempertimbangkan hasil penelitian ini, maka ada beberapa jenis saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu psikologi dan kepentingan masyarakat secara luas, yaitu : 1. Saran bagi organisasi non profit sebagai wadah relawan berafiliasi, secara umum a. Organisasi non profit yang berfokus pada penanggulangan dan penanganan korban bencana dan perang (kemanusiaan) disarankan

156 untuk mencoba menerapkan tindakan kerelawanan dalam bentuk pelayanan inspiratif, sebuah pelayanan yang bersumber dari pengalaman tindak pelayanan relawan selama melaksanakan program penanganan bencana. Selama ini terkesan organisasi membuat program kurang memperhatikan pelayanan yang efektif bagi tindakan kerelawanan, khususnya penanganan bencana, dan cenderung tidak melibatkan aspek pengalaman secara emosional yang dialami relawan, sehingga pelayanan kerelawanan terkesan sebuah kerja sesaat menyalurkan bantuan. b. Organisasi disarankan untuk memiliki peluang membuat penilaian kinerja yang berfungsi mengukur kinerja relawannya berdasarkan penerapan bentuk pelayanan inspiratif, sehingga dapat memperbaiki manajemen kerelawanan yang tidak sama dengan yang dilakukan lembaga profit, dengan harapan terjadi keberlanjutan program dengan sumber daya yang potensial. c. Organisasi disarankan, dapat memperkuat prinsip dan dasar dalam kerja kemanusiaan yang digali berdasarkan pengalaman relawannya, sehingga terbentuk keunikan dan nilai tersendiri bagi organisasi dan sebuah loyalitas bagi relawan, karena memiliki kontribusi mendasar bagi organisasi, terutama pada perancangan dan perencanaan program yang dapat ditindaklanjuti dengan tindakan kerelawanan yakni pelayanan. d. Organisasi disarankan untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan, keselamatan, dan keamanan serta adanya jaminan bagi kesejahteraan dan kesehatan relawan, baik secara moril

157 maupun materi, terutama relawan yang bertugas di daerah bencana dan perang yang penuh resiko. 2. Saran bagi peminat ilmu psikologi a. Praktisi, hendaknya membuat sebuah tindakan yang dibarengi dengan action research terhadap bentuk pelayanan kerelawanan, yakni pelayanan inspiratif kepada relawan kemanusiaan yang berafiliasi pada organisasi non profit dengan tujuan melihat efektivitas tindak pelayanan yang dilakukan relawan di lapangan sehingga dapat dilakukan penilaian untuk memperbaiki secara sistematis tugas-tugas kerelawanan sekaligus kemanfaatan bagi penerima manfaat. Kesibukan relawan dan para penanggung jawab merancang program untuk pemulihan dan kegiatan korban bencana, terkadang melupakan pentingnya sebuah model untuk mempersiapkan relawan melakukan tindak kerelawanannya terkait program yang akan dilaksanakan. b. Akademisi, penelitian ini dapat dilanjutkan dengan berfokus kepada persoalan bagaimana organisasi non profit mengatur efektivitas sebuah pelayanan yang menjadi kinerja para relawan sehingga diharapkan dapat terbentuk sebuah penilaian kinerja relawan. Melihat masih sedikitnya kajian tentang kerelawanan dari minat khusus psikologi industri dan organisasi. Dengan tema yang sedikit berbeda, penelitian dapat dilanjutkan, terhadap relawan yang berkinerja, namun memiliki perasaan negatif terhadap tindakan kerelawanannya,

158 sementara mereka telah mendapat pelatihan guna mendukung kinerja kerelawanannya. 3. Saran bagi relawan, masyarakat umum dan penerbit buku. Kisah-kisah dan pengalaman para relawan yang bertugas memberikan pelayanan di daerah bencana dan perang, kiranya disarankan untuk ditulis dan dicetak menjadi sebuah buku yang semoga mampu memberi wawasan yang lebih luas kepada masyarakat khususnya pelajar dan pemuda. Selain itu perlu digali nilai-nilai kerelawanan, berdasar nilai budaya Indonesia seperti, gotong royong dengan pola masyarakat yang kolektivis, agar menjadi ciri khas tersendiri pola kerelawanan dari sebuah negeri yang dipenuhi dengan tindak kerelawanan, karena sering mengalami bencana alam.