PERUBAHAN PERSEPSI SISWA SMP TERHADAP BIMBINGAN KONSELING MELALUI LAYANAN INFORMASI. Siti Masruroh SMP Negeri 4 Surakarta

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : Dra Siti Masruroh ( SMP Negeri 4 Surakarta )

Anik Sulistyowati Pembimbing I : Dr. Hera Heru SS, M.pd Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

Siti Masruroh SMP Negeri 4 Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. berlakunya kurikulum 1975 yang menyatakan bawa bimbingan dan penyuluhan

BAB I PENDAHULUAN. Arif Hadipranata, 2000, Peran psikologi di Indonesia,Yogyakarta, Fakultas Psikologi UGM,, hlm 75. 2

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalur pendidikan di lahirkan manusia-manusia yang berkualitas yang akan

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan dalam menyerap ilmu dalam jumlah yang banyak.

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional pada dewasa ini diarahkan pada taraf hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

Siti Ma rifah Setiawati. Guru Bimbingan Dan Konseling MTsN 4 Surabaya Enail: Abstrak

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Ada hubungan positif dan signifikan antara pelaksanaan layanan bimbingan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual. tertuang dalam sistem pendidikan yang dirumuskan dalam dasar-dasar

Oleh : Dra. Siti Masruroh ( Guru SMP Negeri 4 Surakarta ) Kata kunci: Kedisiplinan, Konseling Individual

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan lembaga utama yang memainkan peranan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. adanya perhatian pemerintah terhadap pendidikan, antara lain : disahkannya UU

SURVEY PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA JALAN JAWA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Peranan layanan konseling di sekolah-sekolah sangatlah penting bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. yang penting bagi seseorang yang memiliki cita-cita untuk memajukan. demokratis serta bertanggung jawab.

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS XI IPS MAN II KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang paling dominan dilakukan adalah melalui pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir

BAB I PENDAHULUAN. dan masa kini. Sebagai implikasinya terkandung makna link and match yang

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING MEMBANTU MENGATASI MASALAH HUBUNGAN SOSIAL SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BANJARMASIN SELATAN KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Disadari atau tidak, setiap orang mempunyai dua sifat yang saling

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dari pada manusia yang tidak berpendidikan. dan karsa. Hal itu tidak akan lepas selama manusia ini masih ingin untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya Pemerintah dalam rangka menunjang lajunya

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah dengan dicantumkannya bimbingan dan konseling pada

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. (SISDIKNAS) No. 20 Tahun 2003 yang terdapat pada bab 2 pasal 3 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB V PENUTUP. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dalam penelitian ini dan yang sudah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tentang kemandirian belajar yang layak sebagai media layanan bimbingan bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I. Pendahuluan. Nasional pada Bab II menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

BAB V PENUTUP. simpulkan bahwa peranan guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang, sehingga setiap siswa memerlukan orang lain untuk berinteraksi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan Bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang memfasilitasi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: WIDARTI A

BAB I PENDAHULUAN. Maka dibutuhklan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk bertekat

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan layanan bimbingan dan konseling dalam pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

Transkripsi:

PERUBAHAN PERSEPSI SISWA SMP TERHADAP BIMBINGAN KONSELING MELALUI LAYANAN INFORMASI Siti Masruroh SMP Negeri 4 Surakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengupayakan mengubah persepsi siswa terhadap Bimbingan Konseling bagi siswa SMP Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010. Metode yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu dengan memberikan beberapa tindakan pada layanan informasi. Subyek penelitian siswa kelas VII H SMP Negeri 4 Surakarta berjumlah 36 siswa, yang terdiri dari 12 siswa putra dan 24 siswa putri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan informasi dapat mengupayakan mengubah persepsi siswa terhadap Bimbingan Konseling dari yang kurang baik dan takut untuk datang sendiri (konsultasi) menjadi persepsi terhadap Bimbingan Konseling baik dan menjadi teman bagi siswa, maka dapat disimpulkan baik secara teoritik maupun empirik bahwa melalui layanan informasi dapat mengupayakan pengubahan persepsi siswa terhadap Bimbingan Konseling bagi siswa kelas VII H SMP Negeri 4 Surakarta semester gasal tahun 2009 / 2010. Kata kunci : Persepsi bimbingan konseling ( BK ) dan layanan informasi PENDAHULUAN Harus diakui bahwa guru merupakan faktor utama dalam proses pendidikan. Meskipun fasilitas pendidikan lengkap dan canggih, namun bila tidak ditunjang oleh keberadaan guru yang berkualitas maka mustahil akan menimbulkan proses belajar mengajar yang maksimal. Undang Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 4 menyatakan bahwa guru berkedudukan sebagai tenaga profesional yang berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan pendidikan Indonesia. Tujuan Pendidkan Nasional yang tercantum dalam Undang Undang Sisdiknas Nomer 20 Tahun 2003 adalah : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangkannya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab ( Diknas, 2004 : 2 )

Untuk mencapai salah satu komponen dari tujuan di atas yaitu membantu setiap individu peserta didik untuk dapat mengembangkan dirinya secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan, nilai dan keunikan kepribadiannya bagi peranannya di masa yang akan datang Langkah yang ditempuh untuk menanggulangi dan mengatasi masalah tersebut maka di setiap sekolah perlu tenaga yang profesional yaitu adanya seorang guru pembimbing ( Guru BK ) yang profesional agar dapat menyelesaikan masalah dan dapat memberikan bimbingan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Bimbingan adalah merupakan suatu proses usaha yang diberikan oleh penyuluh pendidikan untuk membantu siswabbaik secara individual maupun kelompok untuk memahami dirinya, menyesuaikan dengan lingkungan baik dalam lingkungan pendidikan atau sekolah agar tercapai perkembangan yang seoptimal mungkin. Disinilah peran dan fungsi tenaga bimbingan dan konseling di suatu lembaga pendidikan. Kenyatatn yang terjadi di SMP Negeri 4 Surakarta sering timbul persepsi siswa tentang Bimbingan Konseling. Hal ini terbukti dengan masih adanya berbagai hambatan dalam pelaksanaannya, antara lain disebabkan oleh faktor diri siswa sendiri. Soerjono Soekanto ( 2003 : 15 ) disebutkan bahwa masa remaja merupakan masa yang penuh dengan kesulitan kesulitan, oleh karena itu masa tersebut dianggap sebagai masa transisi dari masa kanak kanak menuju dewasa. Pada masa ini segala sesuatu masih bersifat mencoba dan mencari pola yang sesuaidengan dirinya, meskipun hal itu harus melalui berbagai kesalahan yang sering menimbulkan hal hal yang kurang menyenangkan bagi remaja itu maupun orang lain. Sehingga untuk mencapai perkembangan yang baik harus ada bimbingan yang terarah dari keluarga maupun lingkungan sekolahnnya, Dalam mengatasi permasalhan ini, guru pembimbing akan mendampingi menyelesaikan gejolak psikologi siswa di sekolah Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dalam penelitian tindakan kelas ini dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah dengan layanan informasi dapat mengubah persepsi siswa terhadap Bimbingan

Konseling bagi siswa kelas VII H SMP Negeri 4 Surakarta semester gasal tahun pelajaran 2009 / 2010 Tujuan dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: Untuk mengupayakan mengubah persepsi sisswa terhadap Bimbingan Konseling klas VII SMP Negeri 4 Surakarta secara keseluruhan Menurut Bimo Walgito ( 2002 : 55 ) persepsi adalah suatu proses yang didahui oleh pengindraan, yaitu merupakan proses yang berujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Namun proses ini tidak berhenti hanya disitu saja melainkan ke pusat susunan syaraf pusat, yaitu otak sehingga terjadilah suatu proses psikolgis sehingga individu menyadari apa yang ia lihat, ia dengar dan sebagainya, sehingga ia mempunyai persepsi. Sedangkan menurut Davidoff dalam ( Jalaluddin Rakhmad, 2003 : 80 ) bahwa persepsi adalah stimulus yang diindera oleh individu, diorganisir, kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari, mengerti apa yang diindira. Senada dengan dali Gulo ( 2002 : 210 ) persepsi adalah proses pengamatan seseorang terhadap segala sesuatu isi lingkungan dengan menggunakan indera indera yang dimilikinya sehingga ia menjadi sadar terhadap segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Pengertian attitude itu dapat diterjemahkan dengan kata sikap dan perasaan tetapi sikap di mana disertai oleh kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap terhadap obyek WA Gerungan ( 2000 : 151 ). Sedangkan menurut pendapat Mar at ( 2001 ; 9 ) mengartikan bahwa Sikap merupakan produk dari proses sosialisasi di mana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsangan yang diterima. Hal ini selaras dengan pendapat dari WS Winkel (1977 : 163 ) yang menterjemahka sikap adalah Kecenderungan untuk bereaksi secara positif ( menerima ) atau secara negatif ( menolak ) terhadap suatu obyek berdasarkan suatu penelitian terhadap obyek itu sebagai obyek yang berharga / baik dan tidak berharga / tidak baik. Berdasar pendapat tersebut di atas penulis menyimpulkan bahwa persepsi adalah proses perinterpretasika terhadap sesuatu obyek yang datang dari luar

dirinya atau lingkungannya sehingga individu menyadari dan mengerti obyek tersebut Pengertian Bimbingan Konseling Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk mencapai pemahaman diri dan arah diri terutama untuk membuat penyesuaian maksimalbterhadap sekolah, rumah tangga dan masyarakat umum ( Djumhur dan Muh. Surya, 1995 :30 ). Bimbingan di sini berarti bahwa bimbingan itu merupakan bantuan khusus yang diberikan siswa yang bermasalah, agar mereka dapat memahami, mengerti kesulitannya, dan mampu mengatasinya, sehingga dapat tercapaibtujuan pendidikann yang sesuai dengan tuntutan keadaan lingkungan sekolah, sekolah dan keluarga dan masyarakat Berdasar uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan adalah suatu bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki kemampuan, kepada setiap individu untuk mengembangkan dirinya, dalam mencapai kebahagiaan. Konseling dapat diartikan bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan cara interview, cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya melalui konseling individu akhirnya dapat memecahkan masalah dengan kemampuannya sendiri. Menurut Djumhur dan Muh. Surya ( 1995 : 29 ) konseling lebih identik dengan psikoterapi yaitu usaha untuk menolong dan menggarap individu yang mengalami kesukaran dan gangguan psikhis yang serius Sedangkan menurut James.F. Adams dalam djumhur dan Muh.Surya (1995 : 29) Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antaradua orang individu dimana yang seorang ( Konselor ) membantu yang lain (konsele), supaya ia lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan waktu yang akan datang. Menurut SK Mendikbud No. 025 / 0 / 1995 tentang Petunjuk Tehnik Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya yang dimaksud Bimbingan Konseling adalah :

Pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perseorangan maupun kelompok agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma norma yang berlaku Dengan memperhatikan definisi seperti di atas jelaslah bahwa konseling merupakan salah satu tehnik pelayanan dalam bimbingan secara keseluruhan, yaitu dengan memberikan bantuan secara individual ( face to face relationship ). Menurut Bimo Walgito ( 2002 : 11 ) Penyuluhan adalah bantuan yang diberikan pada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk kesejahteraan hidupnya. Hipotesis Tindakan Dengan layanan informasi dapat mengubah persepsi siswa terhadap Bimbingan Konseling bagi siswa kelas VII H SMP Negeri 4 Surakarta semester gasal tahun pelajaran 2009 /2010 METODE Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Surakarta, yang terletak di Jl. DI Panjaitan No. 14 Surakarta, dengan no telp. (0271)633880, Kelurahan Stabelan, Kecamatan Banjarsari, Dalam penelitian ini, peneliti memilih siswa kelas VII H SMP Negeri 4 Surakarta pada semester gasal tahun pelajaran 2009 / 2010 sebagai subjek penelitian. Siswa kelas VII H SMP Negeri 4 Surakarta berjumlah 40 siswa. Tehnik dan Alat Pengumpul Data Dalam penelitian ini akan menggunakan teknik pengumpulan data non tes, yaitu: observasi, dokumentasi, dan wawancara. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1 Untuk observasi menggunakan alat berbentuk pedoman atau lembar observasi/pengamatan.

2 Untuk dokumentasi menggunakan lembar kerja untuk mencatat dokumendokumen yang diperlukan peneliti, seperti daftar nama, catatan kejadian sehari - hari siswa yang menjadi subyek penelitian sebelum pelaksanaan tindakan. 3. Untuk wawancara menggunakan alat berupa pedoman wawancara Valdasi dan Analisa Data Untuk mendapatkan data secara valid, maka penelitian tindakan kelas ini menggunakan triangulasi. Lexy J. Moleong (2002 :178 ) menyatakan bahwa triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu. Data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber berarti peneliti membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil kuesioner. Adapun triangulasi metode dilakukan dengan menggunakan tehnik pengumpulan data yang berbeda untuk mendapatkan yang sejenis,yaitu dengan wawancara dan observasi mengenai layanan informasi untuk mengubah persepsi siswa yang kurang baik terhadap Bimbingan konseling menjadi persepsi siswa yang bersahabat atau yang baik terhadap Bimbingan konseling bagi siswa kelas VII H SMP Negeri 4 Surakarta semester gasal tahun pelajaran 2009 / 2010. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tehnik interpretasi. Tehnik ini merupakan suatu kegiatan menafsirkan fakta fakta yang diperoleh dari data yang telah diseleksi pada tahap sebelumnya untuk selanjutnya dilakukan analisis data. Dalam tahapan ini langkah langkah yang harus dilakukan penulis adalah melakukan pengamatan atau observasi dalam pelaksanaan layanan konseling perorangan, kemudian penulis membandingkan dengan sikap siswa selama tidak dilakukan layanan informasi sehingga penulis dapat memilih fakta fakta yang relevan dan yang terakhir penulis melakukan penafsiran semua hasil data yang telah dibuat untuk dihubungkan antara data yang satu dengan yang lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh kemudian menjadi suatu fakta. HASIL DAN PEMBAHASAN

Melihat realita yang penulis amati, bahwa di SMP Negeri 4 Surakarta telah disediakan / difasilitasi layanan informasi untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Namun layanan informasi ini berjalan dengan efektif karena belum adanya pemanfaatan layanan informasi yang sepenuhnya oleh guru dalam mendukung perkembangan siswa. Penelitian ini akan digunakan layanan informasi untuk mengubah persepsi siswa terhadap Bimbingan konseling ( BK ). Siswa yang akan diubah persepsinya terhadap Bimbingan Konseling ( BK ) melalui layanan informasi adalah siswa kelas VII H di SMP Negeri 4 Surakarta Semester gasal pada tahun ajaran 2009 / 2010. Dari hasil dokumentasi selama ini siswa terutama kelas VII masih banyak yang merasa takut jika dipanggil BK, kebanyakan mereka beranggapan jika mereka ke ruang BK akan dikatakan sebagai siswa yang bermasalah. Hasil Tindakan 1 Tindakan yang dilakukan dengan menyediakan layanan informasi di mana guru membuat informasi mengenai Bimbingan Konseling dengan tema yang disukai Perlu Curhat datang saja ke BK Hasil Tindakan II Tindakan ke II menghasilkan kesepakatan bahwa : a. Siswa tahu bahwa BK perlu bagi siswa b. Siswa memahami BK untuk tempat mengeluh / curhat akan persoalan yang ia hadapi c. Siswa mulai berpersepsi berbeda terhadap BK sekalipun belum optimal Hasil Tindakan III Tindakan ini masih dengan memberikan layanan informasi BK dengan tema yang berbeda pula, Dari tindakan ini menghasilkan kesimpulan a. Siswa memahami perlunya BK bagi dirinya b. Sikap siswa berubah dan mulai merespon layanan informasi yang ada c. Siswa memahami bahwa BK bukan menakutkan Hasil Tindakan IV Tindakan ke IV dilakukan 2 kegiatan. Kegiatan 1 adalah tindakan pengamatan terhadap siswa kelas VII H, apakah siswa mulai membiasakan datang

ke BK jika ada permasalahan. Kegiatan ke 2 peneliti melakukan evaluasi dari perubahan sikap dan persepsi siswa terhadap BK PENUTUP Simpulan Layanan informasi yang dilakukan karena persepsi siswa yang kurang memahami akan pentingnya BK. Selama ini siswa merasa takut untuk datang ke BK karena takut kalau dibilang baru kena hukuman atau siswa yang suka buat kesalahan. Perilaku siswa yang selama ini takut ke BK setelah adanya layanan informasi dan siswa mulai memahami BK, mereka tidak takut lagi untuk datang dan berkonsultasi ke BK. Guru Pembimbing berusaha memberikan layanan informasi sesuai dengan tema tema yang disukai oleh remaja yang masih SMP dan informasi dibuat lebih menarik untuk siswa. Setiap tindakan dilakukan dua kali kegiatan ( pertemuan ). Tindakan layanan ini dipilih agar dapat lebih intensif untuk memberikan pemahaman pada siswa dan juga arahan siswa mengenai Bimbingan Konseling. Berdasarkan hipotesis tindakan bahwa layanan informasi dapat mengupayakan mengubah persepsi siswa terhadap BK maka dapat disimpulkan baik secara teoritik maupun empirik bahwa melalui layanan informasi dapat mengubah persepsi siswa terhadap BK pada siswa kelas VII H SMP Negeri 4 Surakarta semester gasal tahun 2009 / 2010. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan implikasinya maka diajukan saran sebagai berikut: 1. Bagi Siswa a. Dapat mengupayakan mengubah persepsi siswa terhadap BK 2. Bagi Teman Sejawat Menjadi wawasan dan acuan bagi Penelitian Tindakan Kelas selanjutnya. 3. Bagi Sekolah Penelitian Tindakan Kelas untuk menggunakan layanan informasi di sekolah secara efektif untuk menunjang keberhasilan belajar. DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi. 2002. Sosiologi pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Bimo Walgito, 2002. Psikologi Sosial. Yogyakarta : Yayasan Penerbit fakultas Psikhologi UGM.2005. Bimbingan Konseling ( Studi & Karir ) Yogyakarta : Andi Offset Dali Gulo,2002. Kamus Psikhologi Umum. Bandung : Tonis Dewa Ketut Sukardi, 2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta Diknas, 2006. Undang Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005.Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional,2004. UU No 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Djumhur, I dan Moh Suryab1995.Bimbingan Konseling di Sekolah, Bandung : CV.Ilmu Jalaludin Rakhmat. 2003. Psikhologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda Karya Koestoer Partowisastro,H.1999.Dinamika Psikhologi Sosial. Jakarta : Erlangga Lexy Moleong. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaj Rosda Karya Mar at.2001. Sikap Manusia. Perubahan dan Pengukurannya. Jakarta : Ghalia Indonesia Prayitno dan Erman Amti.1999. Dasar Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Siti Rahayu Haditono.1998. Psikhologi Perkembangan. Yogyakarta : Gajahmada University Press.

Soerjono Soekanto.2003. Pengendalian Sosial. Jakarta : Rajawali.