BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

BAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

1. KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2016

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGANN SANITASI

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Matriks SWOT Merumuskan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan Kabupaten Luwu

BAB III : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

Analisa SWOT Kabupaten Lampung Timur

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1

Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT

Bab 4 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Lampiran 2: Hasil analisis SWOT

Bab 3 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015

5.1 PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR & ASPEK UTAMA

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

2. Program Peningkatan Infrastruktur Air Limbah Domestik Sistem Setempat dan Sistem Komunal

3.2 Masterplan air limbah kota Yogyakarta 4 4,00. 4 Aspek Komunikasi SDM. 5.1 Terbatasnya dan kurangnyasdm

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Kerangka Kerja Logis Pembangunan Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu

Sub Sektor : AIR LIMBAH

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB 3 STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 3 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA TERNATE BAB 3

Tabel Deskripsi Program / Kegiatan Sektor Air Limbah

Adanya Program/Proyek Layanan Pengelolaan air limbah permukiman yang berbasis masyarakat yaitu PNPM Mandiri Perdesaan dan STBM

Tabel Skor Air Limbah Domestik Skor

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI KABUPATEN PATI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL)

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

ANALISIS SWOT. Kurangnya kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 5 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNANN SANITASI. 3.1 Tujuan,Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB IV STRATEGI KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI SSK

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Strategi S-O (menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang)

1. Sub Sektor Air Limbah

Sub Sektor : Air Limbah

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI KABUPATEN KULON PROGO SAAT INI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun

Transkripsi:

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Strategi dapat didefinisikan sebagai upaya dalam mencapai tujuan yang terdiri dari berbagai cara atau pendekatan secara metodologi dan teknis, maka sebagai langkah awal tujuan yang jelas perlu pemahaman tentang capaian target pengelolaan sanitasi. Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, maka strategi untuk mencapai s asaran yang ditetapkan. Pada umumya dalam mencapai tujuan setiap sektor sanitasi sebagaimana yang telah direncanakan, perlu diketahui faktor-faktor peluang keberhasilan dan strategi pelaksanaan. Untuk identifikasi faktor kunci keberhasilan dan perumusan strategi digunakan analisis SWOT. Analisis SWOT yang terdiri dari analisis internal dan eksternal, digunakan untuk menentukan dan menganalisa strategi yang dimaksud, karena faktorfaktor internal dan eksternal di dalam pembangunan sanitasi memiliki tingkat korelasi yang signifikan dan kombinasi yang tinggi untuk saling mempengaruhi objek satu sama lainnya. Analisis lingkungan internal bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai faktor yang menjadi Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness), kajian internal pada hakekatnya merupakan analisis dan evaluasi atas kondisi, kinerja dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi sektor sanitasi. Sedangkan analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai faktor yang menjadi Peluang (Opportunity) dan Tantangan (Threat). Dengan adanya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka strategi untuk mencapainya dapat disusun dengan memperhatikan hasil identifikasi isu-isu strategis yang ada. Terutama mengenai Isu Strategis, Permasalahan Mendesak, dan Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat ini. Dengan memadukan tujuan dan sasaran pengembangan sanitasi, sesuai hasil analisa Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (SWOT) persektor yang menghasilkan posisi pengelolaan masing-masing persektor, yaitu sektor air limbah, persampahan, dan drainase. Sabagai acuan hasil tersebut, maka dalam Bab 4: Strategi Pengembangan Sanitasi, telah dirumuskan strategi. Tujuan merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi dan, IV - 1

melaksanakan misi, dan menangani isu strategis yang dihadapi. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan Strategi adalah cara untuk mencapai visi dan misi yang dirumuskan berdasarkan kondisi eksisting saat ini. 4.1 Air Limbah Domestik Strategi pengembangan air limbah domestik selama 5 (lima) tahun kedepan sesuai dengan isu strategis yang ada saat ini serta kaitannya dengan tujuan dan sasaran pembangunan air limbah domestik. Penilaian analisis SWOT menunjukkan hasil pada kuadran 3 dengan posisi berputar, berikut: Analisis nilai pada kondisi internal organisasi menunjukkan nilai kekuatan adalah 29 dan kelemahan adalah 49. Jadi, kelemahan organisasi lebih besar -20,00 poin dibandingkan dengan kekuatannya. Analisis nilai pada kondisi eksternal organisasi menunjukkan nilai peluang adalah 40 dan ancaman adalah 48. Jadi, ancaman lebih besar -8,00 poin dibandingkan dengan peluang yang ada. Hal ini menujukkan bahwa kelemahan lebih besar daripada kekuatan yang ada, sedangkan peluang yang muncul sedikit lebih kecil dari pada ancaman yang ada. Oleh karena itu untuk memberikan akselerasi bagi pengelolaan air limbah secara lebih cepat, maka dilakukan upaya meminimalisir kelemahan dan mengantisipasi ancaman yang ada, Peningkatan Perencanaan, Peraturan Daerah dan Kelembagaan. Peningkatan SDM pengelola sektor air limbah domestik, Penambahan armada mobil sedot tinja, Peningkatan sarana dan prasarana air limbah domestik. Peningkatan persepsi masyarakat akan perlunya kebutuhan pembangunan sarana air limbah yang sesuai dengan persyaratan kesehatan. Strategi yang akan dilaksanakan Kabupaten Labuhanbatu Selatan untuk pengembangan air limbah selama 5 (lima) tahun kedepan, berikut: Strategi 1 : Peningkatan Akses Air Limbah Domestik Layak Strategi pengembangan sanitasi air limbah domestik dengan peningkatan akses Air limbah layak dengan tersedianya akses ke fasilitas pengolahan air limbah dengan IV - 2

sistem perpipaan dan melalui jamban (pribadi dan fasilitas umum) yang baru aman bagi penduduk di tahun 2019, dan juga peningkatan pembangunan sarana dan prasarana, misalnya: IPAL Komunal, SPAL Skala Kawasan dan IPLT, sehingga tercapai tujuan untuk mencapai target Universal Acces di bidang air limbah domestik tahun 2019. Strategi 2 : Peningkatan Kualitas Perencanaan Air Limbah Domestik Strategi peningkatan kualitas perencanaan air limbah adalah upaya untuk pengembangan pengelolaan sanitasi air limbah domestik dengan meningkatkan perencanaan untuk itu tersedianya perencanaan pengelolaan air limbah baik yang bersifat teknis dan non teknis. Strategi 3 : Meningkatan Peraturan Daerah dan Kelembagaan Strategi Meningkatan Peraturan Daerah terkait pengelolaan air limbah domestik dan kelembagaan pengelolaan sanitasi air limbah domestik dengan membentuk UPTD bidang air limbah domestik yang tujuannya untuk mencapai target Universal Acces 100% di bidang air limbah domestik tahun 2019. Strategi 4 : Meningkatan Kesadaran Masyarakat Strategi Meningkatan Kesadaran Masyarakat dalam upaya pengembangan pengelolaan sanitasi air limbah domestik dengan meningkatkan pemicuan, sosialisasi dan kampanye bidang air limbah domestik kepada masyarakat di area risiko sanitasi sampai tahun 2019 yang tujuannya untuk mencapai target Universal Acces 100% di bidang air limbah domestik tahun 2019. Strategi 5 : Meningkatan Pendanaan Sanitasi Strategi Meningkatan Pendanaan Sanitasi dalam upaya pembangunan dan pengembangan pengelolaan sanitasi air limbah domestik dengan meningkatkan porsi anggaran untuk sanitas minal 2%-5% dari APBD Kabupaten. Mendorong sumber pendanaan dari CSR/Pihak Swasta peduli terhadap penanganan bidang air limbah domestik yang tujuannya untuk mencapai target Universal Acces 100% di bidang air limbah domestik tahun 2019. IV - 3

4.2 Persampahan Strategi pengembangan Persampahan selama 5 (lima) tahun kedepan sesuai dengan isu strategis yang ada saat ini serta kaitannya dengan tujuan dan sasaran pembangunan Persampahan, Dari hasil penilaian analisis SWOT menunjukkan posisi pengelolaan persampahan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan saat ini terletak pada kuadran 3 dengan posisi berputar. Penilaian analisis SWOT menunjukkan hasil, berikut: 1. Analisis nilai pada kondisi internal organisasi menunjukkan nilai kekuatan adalah 31 dan kelemahan adalah 64. Jadi, kelemahan organisasi lebih besar -33,00 poin dibandingkan dengan kekuatannya. 2. Analisis nilai pada kondisi eksternal organisasi menunjukkan nilai peluang adalah 29 dan ancaman adalah 46. Jadi, ancaman lebih besar -17,00 poin dibandingkan dengan peluang yang ada. Hal ini menujukkan bahwa isu kekuatan lebih kecil dari pada kelemahan yang ada, sedangkan peluang yang muncul sedikit lebih kecil dari pada ancaman yang ada. Oleh karena itu untuk memberikan lingkungan kurang mendukung bagi pengelolaan persampahan. Untuk itu, perlu penanganan dan pengelolaan yang lebih serius secara lebih cepat, maka dilakukan upaya meminimalisir kelemahan dan tantangan yang ada, seperti penambahan armada truk, Amroll, Motor sampah pengangkut sampah, peningkatan kapasitas transfer depo, Penyusunan Perda pengelolaan persampahan, Penyusunan Masterplan pengelolaan Persampahan/PTMP dan Penyusunan Data Base Persampahan, Peningkatan pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), sosialisasi Perda retribusi sampah, Penambahan tenaga operasional pelayanan sampah bagi masyarakat, serta upaya mengubah tantangan yang ada menjadi peluang seperti: Sosialisasi warga masyarakat dalam Penempatan TPS (Tempat Penampungan Sampah Sementara), Penggalangan dana pengoperasioan TPST dan Bank sampah kelompok masyarakat di luar APBN, Pengurangan cemaran sampah di sungai dan badan air, Peningkatan peran serta masyarakat dalam mengelola sampah, dan penyadaran masyarakat akan manfaat sampah secara ekonomis. Strategi yang akan dilaksanakan Kabupaten Labuhanbatu Selatan untuk pengembangan persampahan selama 5 (lima) tahun kedepan, sebagai berikut: IV - 4

Strategi 1 : Meningkatan Pengelolaan Manajemen Persampahan Strategi meningkatkan pengelolaan persampahan, dengan upaya meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan dimaksudkan untuk lebih meningkatkan pengelolaan dan cakupan pelayanan sehingga tujuan untuk mencapai target Universal Acces di bidang persampahan tahun 2019 dapat diwujudkan. Strategi 2 : Peningkatan Kualitas Perencanaan Persampahan Strategi peningkatan kualitas perencanaan persampahan adalah upaya untuk pengembangan pengelolaan persampahan dengan meningkatkan dokuemen perencanaan pengelolaan persampahan baik yang bersifat teknis dan non teknis. Strategi 3 : Meningkatan Kesadaran Masyarakat Strategi Meningkatan Kesadaran Masyarakat dalam upaya pengembangan pengelolaan persampahan, dengan diadakannya sosialisasi dan kampanye bidang persampahan kepada masyarakat di area risiko sanitasi sampai tahun 2019 dengan tujuan agar tercapai target Universal Acces 100% di bidang persampahan tahun 2019. Strategi 4 : Meningkatan Pengelolaan Persampahan dengan Pendekatan 3R Strategi Meningkatan Pengelolaan Persampahan Dengan Pendekatan 3R dimaksudkan untuk memasyarakatkan pengelolaan persampah di masyarakat dengan dipilah dahulu dengan cara 3R sebelum di buang, dan juga supaya mengurangi timbulan volume sampah yang belum terangkut atau yang belum terlayani, untuk itu salah satu sasaran sampai tahun 2019 dengan adanya pengelolaan sampah sistem 3R dan juga dalam rangka mencapai target Universal Acces 100% di bidang persampahan tahun 2019. Strategi 5 : Meningkatan Peraturan Daerah dan Kelembagaan Strategi Meningkatan Peraturan Daerah terkait pengelolaan persampahan dan kelembagaan pengelolaan persampahan dengan membentuk UPTD bidang persampahan yang tujuannya untuk mencapai target Universal Acces 100% di bidang air limbah domestik tahun 2019. IV - 5

Strategi 6 : Meningkatan Pendanaan Sanitasi Strategi Meningkatan Pendanaan Sanitasi dalam upaya pembangunan dan pengembangan pengelolaan persampahan dengan meningkatkan porsi anggaran untuk sanitas minal 2%-5% dari APBD Kabupaten. Mendorong sumber pendanaan dari CSR/Pihak Swasta yang peduli terhadap penanganan bidang persampahan tujuannya untuk mencapai target Universal Acces 100% di bidang persampahan tahun 2019. 4.3 Drainase Perkotaan Strategi pengembangan Drainase selama 5 (lima) tahun kedepan sesuai dengan isu strategis yang ada saat ini serta kaitannya dengan tujuan dan sasaran pembangunan drainase, Dari hasil Penilaian analisis SWOT menunjukkan bahwa pengelolaan drainase di Kabupaten Labuhanbatu Selatan saat ini berada pada kuadran I dengan posisi pertumbuhan stabil. Penilaian analisis SWOT menunjukkan hasil, berikut: 1. Analisis nilai pada kondisi internal organisasi menunjukkan nilai kekuatan adalah 25 dan kelemahan adalah 23. Jadi, kekuatan organisasi lebih besar 2,00 poin dibandingkan dengan kelemahannya. 2. Analisis nilai pada kondisi eksternal organisasi menunjukkan nilai peluang adalah 27 dan ancaman adalah 36. Jadi, ancaman lebih besar +9,00 poin dibandingkan dengan peluang yang ada. Hal ini menujukkan bahwa kekuatan lebih besar daripada kelemahan yang ada, sedangkan ancaman yang muncul lebih besar dari pada peluang yang ada. Oleh karena itu selain mengelola kekuatan dan peluang yang sudah ada, perlu dilakukan upaya mengubah kelemahan menjadi kekuatan, seperti Peningkatan fasilitas dan pemeliharaan drainase, peningkatan jumlah SDM pengelola komponen drainase, peningkatan kapasitas SDM komponen drainase, Peningkatan anggaran pengelolaan drainase yang bersumber dari APBD, Peningkatan kapasitas saluran drainase, peningkatan cakupan saluran drainase kawasan perkotaan, Penyusunan Masterplan Drainase Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Pengurangan pendangkalan saluran drainase, Peningkatan fungsi dan perawatan saluran drainase, dan penyusunan Perda drainase. Sedangkan tantangan yang ada yang bisa diubah menjadi peluang IV - 6

diantaranya pembangunan saluran drainase di sekitar tanah milik warga, pencegahan pembuangan limbah rumah tangga di saluran drainase, pengurangan genangan banjir pada musim penghujan, serta pencegahan penyumbatan saluran drainase. Maka dari itu timbullah tujuan, sasaran dan strategi. Strategi yang akan dilaksanakan Kabupaten Labuhanbatu Selatan untuk pengembangan Drainase selama 5 (lima) tahun kedepan, sebagai berikut: Strategi 1 : Memaksimalkan Pembangunan Drainase Strategi Memaksimalkan pembangunan drainase, dimaksudkan dalam upaya mengurangi genangan akibat pembuangan air limbah dan sendimen kesaluran drainase menjadi 0%, dan mencapai target Universal Acces 100% di bidang drainase tahun 2019 dengan memaksimalkan pembangunan drainase dan mencapai target Universal Acces 100% di bidang drainase tahun 2019. Strategi 2 : Peningkatan Kualitas Perencanaan Persampahan Strategi peningkatan kualitas perencanaan persampahan adalah upaya untuk pengembangan pengelolaan drainase dengan meningkatkan dokuemen perencanaan pengelolaan drainase serta menyusun data base jaringan drainase. Skala Kabupaten. Strategi 3 : Memaksimalkan Sosialisasi agar dapat Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Strategi Memaksimalkan Sosialisasi agar dapat Meningkatkan Partisipasi Masyarakat, dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya faktor kesehatan lingkungan bagi kesehatan, seperti jika adanya genangan bisa menjadi tempat bersarangnya nyamuk. Untuk itu dengan memaksimalkan sosialisasi agar dapat meningkatkan partisipasi masyarakat agar bersama-sama mengurangi genangan akibat belum terbangunnya dan tersumbatnya saluran drainase dimaksudkan agar pengetahuan dan pemahaman masyarakat meningkat bahwa masyarakat juga perlu berpartisipasi menyediakan saluran dilingkungan rumahnya dan jangan membuang sampah di drainase, sehingga bisa mengurangi genangan akibat pembuangan air limbah dan sendimentasi kesaluran drainase, dan mencapai target Universal Acces 100% di bidang drainase tahun 2019. IV - 7

Strategi 4 : Meningkatan Pendanaan Sanitasi Strategi Meningkatan Pendanaan Sanitasi dalam upaya pembangunan dan pengembangan pengelolaan drainase dengan meningkatkan porsi anggaran untuk sanitas minal 2%-5% dari APBD Kabupaten. Mendorong sumber pendanaan dari CSR/Pihak Swasta yang peduli terhadap penanganan bidang drainase tujuannya untuk mencapai target Universal Acces 100% di bidang drainase tahun 2019. Strategi 5 : Meningkatan Peraturan Daerah dan Kelembagaan Strategi Meningkatan Peraturan Daerah terkait pengelolaan drainase dan kelembagaan pengelolaan drainase dengan membentuk UPTD bidang drainase yang tujuannya untuk mencapai target Universal Acces 100% di bidang drainase tahun 2019. IV - 8