METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN ENERGI PEMBEKUAN DAGING SAPI MENGGUNAKAN MESIN PEMBEKU TIPE LEMPENG SENTUH DENGAN SUHU PEMBEKUAN BERUBAH ANICA ROSALINA GIRSANG

SKRIPSI KAJIAN ENERGI DAN EKSERGI PEMBEKUAN DAGING SAPI MENGGUNAKAN MESIN PEMBEKU TIPE LEMPENG SENTUH DENGAN SUHU PEMBEKUAN BERTINGKAT

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan Alat Bahan 3.3 Prosedur Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Konsep Eksergi Proses Pembekuan

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PERCOBAAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. 1.1 Lokasi dan Waktu. 1.2 Alat dan Bahan Alat Bahan

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat

III. METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN MESIN PEMBEKU TIPE LEMPENG SENTUH DENGAN SUHU MEDIA PEMBEKU BERTAHAP DENY FRAHMANA PUTRA SITUMORANG

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...

KAJIAN EKSERGI SISTEM PEMBEKUAN TEMULAWAK DENGAN SUHU MEDIA PEMBEKU BERTAHAP PADA MESIN PEMBEKU TIPE LEMPENG SENTUH TIARA ETIKA S.

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat. B. Alat dan Bahan. C. Parameter Pengeringan dan Mutu Irisan Mangga

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENGUJIAN DAN PENGAMBILAN DATA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK PEMBEKUAN VAKUM PULP MARKISA. Vacuum Freezing Characteristics of Passion Fruit. Abstract

BAB III METODE PENELITIAN

Teknologi pengeringan bed fluidasi (fluidized Bed)

DINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP]

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS EKSERGI PENGGUNAAN REFRIGERAN PADA SISTEM REFRIGERASI KOMPRESI UAP. Oleh : SANTI ROSELINDA SILALAHI F

III. METODOLOGI PENELITIAN. terhadap temperatur ruangan ini dilakukan melalui beberapa prosedur, yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UJI KINERJA ALAT PENGERING LORONG BERBANTUAN POMPA KALOR UNTUK MENGERINGKAN BIJI KAKAO

METODE PENELITIAN. Penentuan parameter. perancangan. Perancangan fungsional dan struktural. Pembuatan Alat. pengujian. Pengujian unjuk kerja alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan

DINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP]

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB SUHU DAN KALOR. Dengan demikian, suhu pelat baja harus ( ,3 0 C) = 57,3 0 C.

JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN: ; E-ISSN: Aplikasi Kontrol PI (Proportional Integral) pada Katup Ekspansi Mesin Pendingin

Studi Eksperimental Sistem Kondensasi Uap Hasil Evaporasi pada Sistem Desalinasi Tenaga Matahari

Tabel 4.1 Perbandingan desain

III. METODOLOGI PENELITIAN

PEMBEKUAN PEMBEKUAN PEMBEKUAN 10/4/2012

BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER

V. PERCOBAAN. alat pengering hasil rancangan, berapa jenis alat ukur dan produk gabah sebagai

METODE PENELITIAN. Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Batch Dryer, timbangan, stopwatch, moisturemeter,dan thermometer.

BAB III DESAIN SISTEM REFRIGERASI ADSORPSI

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

DEGRADASI GLISEROL MENGGUNAKAN GELOMBANG MIKRO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di

III. METODOLOGI A. Tempat dan Waktu B. Peralatan dan Perlengkapan

III. METODE PENELITIAN. dan di Ruang Gudang Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

BAB I DISTILASI BATCH

KARAKTERISTIK PENGERINGAN BEKU SARI TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) MONALHYSA CHAROLHYNA HARIANJA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeringan Beku

BAB III METODE PENELITIAN

Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2016, ISBN

III. METODE PENELITIAN

KAJIAN EKSERGI PADA MESIN PENDINGIN ADSORPSI INTERMITTEN MENGGUNAKAN PASANGAN SILICAGEL METHANOL BAYU RUDIYANTO

KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK TERMODINAMIKA DARI PEMANASAN REFRIGERANT 12 TERHADAP PENGARUH PENDINGINAN

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENEUTIAN. Ternpat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pindah Panas dan Massa Jurusan

PERBANDINGAN PERFORMA DARI REFRIGERAN HALOKARBON DENGAN REFRIGERAN HIDROKARBON BERDASARKAN ANALISIS EKSERGI OMIL CHARMYN CHATIB

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jalan Kolam No. 1 / jalan Gedung PBSI Telp , Universitas Medan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 di TPH yang ada di Bandar

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI. A. Waktu dan Tempat. B. Alat dan Bahan. C. Prosedur Penelitian

PERANCANGAN SISTEM KENDALI OTOMATIS UNTUK PENAHAPAN SUHU MEDIA PEMBEKU HAGA PUTRANTO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Rangkaian Alat Uji Dan Cara Kerja Sistem Refrigerasi Tanpa CES (Full Sistem) Heri Kiswanto / Page 39

III. METODOLOGI PENELITIAN

PEMBEKUAN PEMBEKUAN Tujuan

Bab IV Data Percobaan dan Analisis Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Alat Pengering Yang Digunakan Deskripsi alat pengering yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengeringan tetap dapat dilakukan menggunakan udara panas dari radiator. Pada

SISTEM REFRIGERASI KOMPRESI UAP

III. METODOLOGI 3.1 BAHAN DAN ALAT Ketel Suling

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan Metode

SKRIPSI PENGARUH PENGGANTIAN REFRIGERAN R-12 MENJADI R-22 PADA PERFORMANSI MESIN PEMBEKU

BAB 3. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi jenis ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) secara sepintas

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008 ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA REFRIGERATOR KAPASITAS 2 PK DENGAN REFRIGERAN R-12 DAN MC 12

BAB IV METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat

PENGARUH KECEPATAN UDARA PENDINGIN KONDENSOR TERHADAP KOEFISIEN PRESTASI AIR CONDITIONING

SIMPULAN UMUM 7.1. OPTIMISASI BIAYA KONSTRUKSI PENGERING ERK

Lampiran 1 Kecepatan udara dalam ruang pengering. Kecepatan udara dalam ruang pengering (m/detik)

KAJIAN SUHU DAN ALIRAN UDARA DALAM KEMASAN BERVENTILASI MENGGUNAKAN TEKNIK COMPUTATIONAL DYNAMIC (CFD) Emmy Darmawati 1), Yudik Adhinata 2)

BAB I PENDAHULUAN I.1

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pindah Panas dan Massa, Bagian Energi dan Elektrifikasi Departemen Teknik Pertanian IPB. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2010. B. Bahan dan Alat Bahan: Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel daging sapi yang diperoleh dari Pasar Anyer Kota Bogor. Selanjutnya daging sapi disayat dengan ketebalan rata-rata 1 cm dengan massa 50 sampai 60 gram. Alat: Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Sistem pembeku lempeng yang dilengkapi dengan pengatur aliran refrigeran untuk mengatur suhu media pembekuan. 2. Electric oil bath model OSK 6401 Seiwa Riko Co. Ltd. 3. Hybrid Recorder merk Yokogawa tipe HR-2500E. 4. Termokopel tipe T (C-C). 5. Timbangan Digital (0-200 gram dengan ketelitian 0,01 gram). 6. Kwh meter tipe LPV 530520. C. Metode Penelitian 1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini menerapkan model sistem pembekuan suhu berubah pada proses pembekuan daging sapi. Kerangka pemikiran yang mendasari model tersebut adalah bahwa efisiensi pembekuan dapat ditingkatkan jika suhu media pembeku disesuaikan dengan kebutuhan suhu selama proses pembekuan. Metode pembekuan yang digunakan di pasaran selama ini adalah suhu media tetap (konvensional) yaitu proses pembekuan dengan menggunakan suhu media pembeku yang tetap sepanjang proses pembekuan sehingga konsumsi energi cukup besar. Pada metode suhu beringkat pembekuan dibagi menjadi tiga tahap: 11

tahap I adalah tahap pre-freezing atau penurunan suhu awal bahan hingga mencapai titik bekunya, tahap II adalah tahap freezing atau tahap perubahan fase bahan, dan tahap III adalah tahap sub-freezing atau tahap pembekuan lanjut, dimana terjadi penurunan suhu bahan di bawah titik beku. Kamal (2008) dan Kurniawan (2009) melakukan penelitian, pembekuan daging sapi dengan menggunakan suhu media bertingkat yaitu menggunakan suhu yang berbeda pada setiap tahapan pembekuan secara bertingkat. Berdasarkan analisis ekserginya pembekuan suhu bertingkat mampu meningkatkan efisiensi energi dan ekserginya. Pada penelitian ini, proses pembekuan yang dilakukan dengan suhu media berubah yaitu proses pembekuan menggunakan suhu yang berubah secara kontinu sepanjang proses pembekuan dan diharapkan dapat lebih meningkatkan efisiensi energi. Profil penurunan suhu bahan dan suhu media pembeku pada model sistem pembekuan suhu berubah ditunjukkan pada Gambar 3. tetap bertingkat Suhu ( o C) berubah Suhu bahan Waktu (menit) Gambar 3 Perbandingan profil penurunan suhu media pembeku pada model sistem pembekuan suhu tetap, berubah dan bertingkat, serta suhu bahan. 12

2. Prosedur Percobaan Alur proses penelitian ini tersaji dalam bagan sebagai berikut: Mulai dengan penentuan suhu media Pengujian dengan 4 macam perlakuan awal -5 o C awal -10 o C awal -15 o C tetap -20 o C selama proses pembekuan Perhitungan energi Perhitungan laju pembekuan Perhitungan efisiensi energi selesai Gambar 4 Alur proses penelitian pembekuan tipe lempeng sentuh dengan suhu pembekuan berubah. 13

pembeku diperlakukan dengan skenario sebagai berikut (Gambar 5): a. Skenario 1 suhu media awal -5 o C perlahan b. Skenario suhu media awal -10 o C perlahan c. Skenario suhu media awal -15 o C perlahan d. Skenario suhu media tetap -20 o C dari awal hingga akhir pembekuan. Gamar 5 Skenario yang digunakan dalam proses pembekuan suhu berubah. Kegiatan penelitian terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahapan persiapan bahan, persiapan peralatan, pengukuran suhu dan analisis data. a. Persiapan bahan dan peralatan Persiapan bahan yang dilakukan pada daging sapi segar yaitu proses pembersihan, pemotongan dengan berat 50 gram sampai 60 gram, ketebalan rata-rata 1 cm, dan dimensi 8 x 6 cm. Persiapan peralatan dilakukan dengan kalibrasi semua alat ukur yang digunakan. b. Pengukuran Suhu Pengukuran suhu daging dilakukan pada media pembeku dan produk. Profil suhu pembekuan tercatat setiap 5 menit menggunakan alat perekam data (hibrid recorder). Pengujian pembekuan menggunakan produk berupa daging sapi. Pengukuran suhu dilakukan pada titik pengukuran: (1) Suhu evaporator, 14

(2) Suhu lempeng sentuh, (3) Suhu produk, pengukuran pada suhu produk dilakukan pada tiga titik meliputi bagian bawah bahan (T b.bawah ), tengah bahan (T b.tengah ), dan bagian atas bahan (T b.atas ), (4) Suhu produk, (5) Suhu kondensor, (6) Suhu lingkungan. Gambar 6 Skema pengukuran daging sapi dengan menggunakan pembeku lempeng sentuh. c. Waktu Pembekuan Waktu pembekuan adalah lamanya waktu yang dibutuhkan mulai suhu permukaan bahan 0 o C hingga suhu pusat termal bahan mencapai -5 o C. Dalam pengujian ini, suhu permukaan bahan paling cepat mencapai 0 o C adalah suhu permukaan bawah. d. Analisis Data Energi yang dibutuhkan dalam proses pembekuan daging sapi menggunakan rumus pada persamaan 5. 15