PENGEMBANGAN STUDENT S WORKSHEET DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA SMP KELAS IX BILINGUAL Oleh : Selfi Dwi Fulandari Jurusan Matematika FMIPA UM email : cheppy_math@yahoo.com Abd. Qohar Dosen Jurusan Matematika FMIPA UM email :qohar@yahoo.com Abstrak Bahan ajar yang dapat memudahkan siswa dalam belajar adalah Student s Worksheet. Pendekatan dalam Student s Worksheet yang dikembangkan adalah pendekatan kontekstual yang menggunakan kehidupan nyata siswa. Materi peluang merupakan materi yang dapat dihubungkan dengan kehidupan nyata siswa. Pengembangan ini dilakukan berdasarkan metode pengembangan Thiagarajan, Semmel and Semmel yang dimodifikasi menjadi 3 tahap, pendefinisian (define), perancangan (design) dan pengembangan (develop). Skor dari validator ahli dan praktisi menunjukkan bahwasannya Student s Worksheet dikatakan sangat valid. Berdasarkan hasil uji coba Student s Worksheet terhadap siswa menunjukkan bahwa Student s Worksheet dikatakan efektif. Oleh karena itu pengembangan ini dikatakan valid dan efektif. Kata kunci : Student s Worksheet, Contextual Teaching and Learning, peluang. A. Pendahuluan Bahan ajar sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar dalam kelas. Oleh karena itu diperlukan bahan ajar yang dapat memudahkan siswa dalam belajar salah satunya adalah Student s Worksheet. Lembar kerja siswa atau student s worksheet merupakan lembaranlembaran yang berisi tentang permasalahanpermasalahan dan juga terdapat latihan soal yang harus dikerjakan oleh siswa dengan panduan guru untuk mendapatkan suatu konsep materi pelajaran. Lembar kerja siswa atau student s worksheet dibuat untuk memudahkan siswa dalam mempelajari suatu materi dan melatih proses berpikir siswa untuk memahami materi tersebut. Dengan menggunakan student s worksheet, siswa tidak hanya dapat mempermudah mempelajari materi yang ada di dalamnya tetapi siswa juga dapat melatih kecakapan siswa dalam bidang bahasa yaitu khususnya bahasa Inggris sebagai pengantar untuk mempelajari lembar kerja siswa tersebut. Berbagai macam pendekatan, strategi, metode dan model pembelajaran yang diterapkan untuk melatih siswa berperan aktif dalam proses belajar mengajar dalam kelas. Salah satu pendekatan yang dapat melatih siswa untuk mengkaitkan kehidupan nyata dengan materi yang dipelajari yaitu pendekatan kontekstual. Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka seharihari. Materi peluang pada pelajaran matematika merupakan salah satu materi yang dapat dihubungkan dengan kehidupan nyata siswa. Banyak sekali permasalahanpermasalahan di lingkungan sekitar siswa yang dapat dihubungkan dengan materi peluang. Hal ini dapat 1
memotivasi siswa dalam mempelajari materi peluang dan melatih siswa untuk menemukan konsep sendiri. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengembangkan lembar kerja siswa atau student s worksheet dengan pendekatan kontekstual pada materi peluang untuk siswa SMP kelas IX Bilingual yang berjudul Pengembangan Student s Worksheet dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Peluang untuk Siswa SMP Kelas IX Bilingual. Tujuan dari pengembangn ini adalah mengembangkan dan menghasilkan student s worksheet dengan pendekatan kontekstual pada materi peluang untuk siswa SMP kelas IX Bilingual. Lembar kerja siswa atau student s worksheet merupakan lembaranlembaran yang berisi tentang permasalahanpermasalahan dan juga terdapat latihan soal yang harus dikerjakan oleh siswa dengan panduan guru untuk mendapatkan suatu konsep materi pelajaran. Menurut Elpramwidya (200) lembar kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaranlembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kerja siswa (student worksheet) akan memuat judul, KD yang akan dicapai, waktu penyelesaian, alat atau bahan yang digunakan untuk menyelesaikan tugastugas pada LKS (student worksheet), informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan. Firdaus (2012: 10) menyatakan bahwa adapun manfaat LKS (student worksheet) yang diterapkan pada pembelajaran antara lain; siswa menjadi aktif dalam pembelajaran, siswa dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, proses pembelajaran dapat berjalan dengan cepat karena materi telah dipersiapkan sebelumnya dan dapat memotivasi siswa untuk belajar karena LKS disajikan secara menarik. Menurut Masnur (2007:41) menyatakan bahwa Pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka seharihari. Pembelajaran seperti ini lebih cenderung terhadap aktivitas siswa dalam mendapatkan suatu konsep dan bukan suatu pembelajaran yang berpusat pada guru atau yang disebut teacher centered. Berdasarkan definisi CTL menurut Masnur diatas bahwasannya pembelajaran CTL dapat membantu siswa untuk memahami suatu materi akademis serta dapat mengerjakan tugastugas pada materi akademis tersebut jika siswa dapat mengkaitkan materi akademis tersebut dengan pengetahuan yang telah mereka miliki sebelumnya. Sehingga pembelajaran menggunakan CTL akan lebih bermakna karena dapat membantu siswa untuk memahami materi dengan menggali pengetahuannya yang telah mereka miliki sebelumnya. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual dapat membantu guru dalam menyampaikan suatu materi dalam kelas. Komponen pembelajaran dengan pendekatan kontekstual menurut Nurhadi (2009:37) menyatakan bahwa Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melibatkan tujuh komponen utama, yaitu (1) constructivism (konstruktivisme, membangun, membentuk), (2) questioning (bertanya), (3) inquiry (menyelidiki, menemukan), (4) learning community (masyarakat belajar), (5) modeling (pemodelan), (6) reflection (refleksi atau umpan balik), dan (7) authentic assessment (penilaian yang sebenarnya). 2
B. Metode Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan ini mengacu pada model 4D yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel (dalam Hobri:2010) yang telah dimodifikasi menjadi 3 tahapan dari 4 tahapan dengan tahapan antara lain pendefinisian (Define), pendefinisian (Design), dan pengembangan (Develop). Modifikasi ini dilakukan karena keterbatasan waktu serta biaya dan disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan Student s Worksheet. Tahaptahap model pengembangan modifikasi 4D menjadi 3D meliputi antara lain: tahap pendefinisian (Define), merupakan tahap yang meliputi analisis awalakhir, analisis siswa, analisis konsep, analisis tugas, dan analisis perumusan tujuan pembelajaran, tahap perancangan (Design), merupakan tahap yang meliputi penyusunan kriteria tes, pemilihan media, pemilihan format dan rancangan awal dan tahap pengembangan (Develop), merupakan tahap dengan menghasilkan produk yang meliputi validasi ahli dan validasi praktisi serta uji coba kelompok kecil. Student s worksheet dengan pendekatan kontekstual dikatakan valid apabila student s worksheet yang dikembangkan sesuai dengan kelayakan isi dari materi yang diajarkan dengan karakter pendekatan kontekstual, serta dinyatakan valid oleh pakar dibidangnya dengan kriteria kevalidan sangat valid dan tidak revisi jika tingkat pencapaian nilai oleh validator > 75% dan kriteria valid dan tidak revisi jika tingkat pencapaian nilai oleh validator 50% < 75%. Dalam kaitannya dengan pengembangan student s worksheet dikatakan efektif apabila hasil kegiatan dan dari pengerjaan latihan soal minimal 0% siswa mencapai ketuntasan nilai minimum 75 dan respon positif siswa terhadap student s worksheet yang diperoleh melalui angket penilaian student s worksheet. Validasi yang dilakukan pada penelitian ini ada 2 validasi yaitu Validasi ahli dan validasi praktis. Pada validasi ahli dan validasi praktisi ini dilakukan pemvalidasian student s worksheet kepada validator ahli dan praktisi. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan draf kepada validator, selanjutnya validator diminta untuk memberikan tanggapan dan penilaian yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Kemudian data tersebut dianalisis. Jika hasil validasi menunjukkan bahwa produk belum memenuhi kriteria yang diharapkan, maka perlu dilakukan revisi yang mana revisi tersebut selanjutnya diuji cobakan kepada subjek uji coba. Jenis data yang diperoleh dari hasil validasi student s worksheet yang telah dikembangkan ada dua macam yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yang dihasilkan berupa tanggapantanggapan atau saran dari validator. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil pensekoran yang telah diberikan oleh validator. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh maka datadata tersebut dianalisis sehingga menghasilkan produk yang valid dan efisien. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif. Hasil persentase dirujuk sesuai dengan tabel kriteria tingkat validitas yaitu; Tabel 3.1 Kualifikasi Penilaian Tingkat Kelayakan Produk Pengembangan Tingkat Pencapaian Kriteria Validitas Keterangan > 75% Sangat Valid Tidak revisi 50% < 75% Valid Tidak revisi 25% < 50% Kurang valid Revisi 25% Tidak valid Revisi (diadopsi oleh Sugiyono, 2011:99) 3
C. Hasil dan Pembahasan Hasil validasi Student s Worksheet dijabarkan melalui penyajian dan analisis hasil validasi Student s Worksheet oleh validator ahli dan praktisi. Data hasil penilaian yang diperoleh dari hasil pengisian lembar validasi Student s Worksheet oleh validator ahli dan praktisi beserta analisisnya disajikan pada tabel 4.1 berikut. Teknik penganalisisan data hasil penelitian telah diuraikan pada Bab III. Tabel 4.1 Data Hasil Penilaian Student s Worksheet Materi Peluang untuk kelas IX Bilingual dengan Pendekatan Kontekstual oleh Validator Ahli dan Praktisi beserta analisisnya No Pernyataan 1 Isi Student s Worksheet a. Kebenaran konsep 4 4 b. Kesesuaian urutan 4 4 c. Masalah yang diberikan sesuai dengan 3 4 lingkungan seharihari d. Masalah yang diberikan dapat membantu siswa 4 4 belajar matematika e. Masalah yang diberikan memungkinkan siswa 3 3 untuk menemukan suatu konsep f. Kegiatan yang diminta dalam Student s 3 4 Worksheet sesuai dengan tujuan pembelajaran g. Kegiataan pada Student s Worksheet tersusun 3 4 secara sistematis h. Kegiatan yang terdapat pada Student s Worksheet 2 3 dapat membantu siswa membangun pemahaman materi secara mandiri i. Kegiatan pada Student s Worksheet dapat membantu siswa untuk membangun pemahaman materi secara berkelompok 3 4 2 Aktivitas siswa a. Menuntut siswa terlibat aktif dalam pembelajaran 4 3 b. Memberikan masalah yang melibatkan materi 3 4 dengan lingkungan siswa c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk 4 4 menyelesaikan masalah d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk 3 3 mengemukakan gagasan dengan bahasa mereka sendiri e. Mengarahkan siswa untuk menemukan 3 3 konsep,memahami konsep, dan memecahkan masalah f. Mendorong terjadinya interaksi dan kerjasama 3 4 dengan siswa lain atau lingkungan g. Mendorong siswa untuk membuat kesimpulan yang sesuai dengan hasil yang telah dipelajari 4 3 3. Kebahasaan dan tampilan a. Bahasa yang digunakan komutatif 3 4 b. Bahasa yang digunakan sesuai dengan usia siswa 2 4 c. Bahasa yang digunakan menarik bagi siswa 2 4 d. Istilah dan symbol yang digunakan tepat dan 3 4 mudah dipahami siswa e. Tampilan warna, ukuran huruf, dan gambar yang 3 4 digunakan menarik bagi siswa f. Student s Worksheet disertai dengan gambar yang berkaitan langsung dengan materi atau konsep yang dibahas 4 4 4
g. Gambar dapat digunakan untuk memperjelas konsep atau materi 4 4 4 Kegunaan a. Dapat digunakan untuk memfasilitasi siswa dan 4 4 guru dalam kegiatan pembelajaran b. Dapat mendorong siswa untuk terlibat aktif 4 4 c. Dapat mengubah pembelajaran yang berpusat 3 4 pada guru (teacher centered) menjadi berpusat pada siswa (student centered) Total 5 9 Prosentase nilai 1.73 % 94.23 % Ket : = validator ahli (dosen jurusan Matematika UM) = validator praktisi (guru SMP matapelajaran Matematika) Berdasarkan tabel 4.1 diatas, masingmasing persentase nilai dari hasil validator ahli dan praktisi berada pada selang > 75%. Sesuai dengan tabel kriteria yang telah dicantumkan pada bagian metode, hal ini menunjukkan bahwa kriteria validitas pada hasil pengembangan berupa Student s Worksheet sangat valid dan tidak perlu revisi. Namun untuk penyempurnaan Student s Worksheet, pengembang perlu merevisi Student s Worksheet sesuai dengan saran dan komentar yang diberikan oleh validator ahli dan praktisi terhadap Student s Worksheet yang dikembangkan antara lain: 1) Bahasa inggrisnya perlu dicermati lagi 2) Jelaskan hubungan misalnya, dengan 4 3) Hatihati dengan istilah yang belum dikenal siswa Setelah tahap validasi dilakukan maka student s worksheet diujicobakan kepada subjek uji coba yaitu siswa kelas VIII SMPN 16 Bilingual Malang. Subjek uji coba yang diikutsertakan sebanyak siswa yang terdiri dari 2 siswa dengan kemampuan tinggi, 4 siswa dengan kemampuan sedang dan 2 siswa dengan kemampuan rendah. Uji coba dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 90 menit tiap pertemuan, hal ini didasarkan pada izin yang telah diberikan oleh pihak sekolah. Uji coba kelompok kecil bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan Student s Worksheet berdasarkan ketuntasan belajar dan respon siswa. Berikut akan disajikan tentang ketuntasan belajar dan respon siswa serta pembahasan hasil pekerjaan subjek uji coba terhadap Student s Worksheet. 1. Ketuntasan belajar Siswa dianggap tuntas belajar jika minimal 0% siswa dari orang siswa mendapat nilai minimal 75 terhadap latihan soal atau exercises yang diberikan pada Student s Worksheet. Student s Worksheet yang dihasilkan terbagi menjadi 3 kali pertemuan yaitu Student s Worksheet pertemuan pertama mengenai ruang sampel suatu percobaan, Student s Worksheet pertemuan kedua mengenai peluang suatu kejadian dan Student s Worksheet pertemuan ketiga mengenai frekuensi harapan suatu kejadian. Beberapa hasil pekerjaan subjek uji coba beserta hasil perhitungan nilai yang diperoleh subjek uji coba sebagai berikut: Berdasarkan hasil perhitungan nilai yang diperoleh siswa terhadap latihan soal atau exercises pada Student s Worksheet Pertemuan Pertama yaitu siswa mendapat skor minimal 90. Dengan kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan maka Student s Worksheet Pertemuan Pertama tercapai. Dalam pengerjaan kegiatankegiatan dan latihan soal atau exercises pada Student s Worksheet Pertemuan Pertama, masih terdapat kesalahan yang dilakukan oleh siswa. 5
Hasil pengerjaan siswa yang kurang relevan terhadap Student s Worksheet ditunjukkan pada gambar 4.1 berikut Gambar 4.1 Namun adapula siswa yang benar dalam mengerjakan Student s Worksheet yang ditunjukkan pada gambar 4.2 berikut Gambar 4.2 Kegiatan Student s Worksheet juga ada yang dilakukan dalam berkelompok. Tiap kelompok terdiri dari 2 siswa. Adapun kelompok yang kurang tepat dalam mengerjakan Student s Worksheet ditunjukkan oleh gambar 4.3 berikut Gambar 4.3 Namun ada beberapa kelompok yang menjawab dengan benar seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.4 berikut Gambar 4.4 6
Dalam pengerjaan latihan soal atau exercises ada siswa yang kurang tepat. Hasil pengerjaan siswa yng kurang tepat dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut Gambar 4.5 Namun adapula siswa yang mengerjakan benar pada latihan soal atau exercises yang dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut Gambar 4.6 Setelah mengetahui hasil pekerjaan siswa pada kegiatankegiatan pada Student s Worksheet dan latihan soal atau exercises pada Student s Worksheet yang telah ditunjukkan pada gambargambar diatas, Tabel 4.3 di bawah ini menunjukkan perolehan nilai siswa dalam mengerjakan latihan soal atau exercises pada Student s Worksheet. Tabel 4.3 Perolehan nilai siswa dalam mengerjakan latihan soal atau exercises pada Student s Worksheet. Siswa Student s Worksheet Pertemuan Pertama Nilai Student s Worksheet Pertemuan Kedua Student s Worksheet Pertemuan Ketiga 1 90 0 100 2 95 0 100 3 90 0 100 4 95 0 0 5 95 0 100 6 95 0 100 7 90 60 0 95 75 0 Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dinyatakan bahwa ada satu siswa (12,5 %) yang mendapat nilai dibawah 75 yaitu pada Student s Worksheet Pertemuan Kedua sedangkan tujuh siswa lainnya (7,5%) mendapat nilai minimal 75. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Student s Worksheet memenuhi kriteria ketuntasan belajar yaitu minimal 0% siswa mendapat nilai minimal 75. 2. Respon siswa Faktor lain untuk mengetahui tingkat keefektifan terhadap Student s Worksheet selain ketuntasan belajar yaitu respon siswa terhadap Student s Worksheet yang telah mereka kerjakan. Hasil analisis data pada respon siswa dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut: 7
Tabel 4.4 Tanggapan siswa terhadap Student s Worksheet No Pernyataan Hal % A Tampilan dan bahasa 1 Kalimat yang kurang atau tidak kalian pahami pada Student s Worksheet: a. Menentukan ruang sampel pada permasalahan dinner in KFC b. Permasalahan saving yuk c. Menentukan the value of probability 13 24 1 1 1 12,5 12,5 12,5 2 Kalimat yang digunakan pada a. Mudah dipahami b. Sedang 100 c. Sulit dipahami B C 3 Ukuran huruf yang digunakan pada a. Terlalu kecil b. Memadai c. Terlalu besar 4 Gambar yang kurang jelas pada a. Jelas b. Kurang jelas (pecah) 5 Warna yang digunakan pada a. Sangat menarik b. Menarik c. Tidak menarik Materi 1 Soal (individu/kelompok) yang dianggap sulit: a.soal tentang menentukan ruang sampel pada permasalahan dinner in KFC 2 Masalah yang diberikan pada a. Mudah b. Sedang c. Sulit 3 Kegiatan yang dijelaskan pada a. Jelas b. Kurang jelas Menyeluruh Bagaimana tanggapan terhadap a. Sangat mudah dimengerti saat dibaca b. Mudah dimengerti saat dibaca c. Sulit dimengerti saat dibaca d. Sangat sulit dimengerti saat dibaca 5 3 7 1 100 62,5 37,5 7,5 12,5 1 12,5 Dari beberapa pernyataan yang diberikan (A2, A3, A5, B2, B3, C) dapat disimpulkan bahwa siswa memberikan respon positif karena presentase pencapaian 6 2 100 100 75 25
respon siswa minimal 75 % terhadap Student s Worksheet. Sementara pernyatan (A1, A4, B1) untuk mengetahui bagianbagian yang perlu direvisi berdasarkan tanggapan siswa. Berdasarkan ketuntasan belajar dan respon siswa untuk mengetahui tingkat keefektifan Student s Worksheet yang dikembangkan, maka dapat dibuat suatu kesimpulan yang terdapat pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.5 Kesimpulan ketuntasan belajar dan respon siswa untuk mengetahui keefektifan Student s Worksheet Indikator keefektifan Student s Worksheet Ketuntasan belajar Respon siswa Hasil subjek uji coba 0% siswa memperoleh nilai minimal 75 Siswa memberikan respon positif Kesimpulan Sesuai kriteria Sesuai kriteria Bersadarkan kesimpulan diatas maka dapat dikatakan bahwa Student s Worksheet yang dikembangkan dikategorikan efektif. D. Kesimpulan dan Saran Student s Worksheet yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada materi peluang dapat dikatakan valid dan efektif sesuai dengan hasil dan pembahasan diatas. Student s Worksheet yang dihasilkan pada pengembangan ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki oleh Student s Worksheet ini antara lain; penggunaan Student s Worksheet dengan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran memungkinkan siswa untuk lebih memudahkan siswa dalam menyerap materi karena siswa terlibat langsung dalam interaksi dengan orang lain (aktivitas dalam kelompok) dan lingkungan di sekitarnya (masalahmasalah yang diberikan diawali dari permasalahanpermasalahan dalam kehidupan seharihari siswa ), tahapantahapan atau kegiatankegiatan yang diberikan pada Student s Worksheet dapat memudahkan siswa untuk menemukan suatu konsep, bahasa yang digunakan pada Student s Worksheet dapat melatih dan memperluas wawasan siswa dalam belajar matematika menggunakan bahasa Inggris, tampilan Student s Worksheet dibuat semenarik mungkin dengan dilengkapi gambargambar lucu dengan warna yang menarik supaya dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar. Adapun kekurangan yang dimiliki oleh Student s Worksheet ini antara lain; Student s Worksheet ini masih memerlukan perbaikan dalam hal bahasa Inggris yang digunakan dalam Student s Worksheet, ada petunjuk yang kurang jelas dalam Student s Worksheet pada permasalahan saving yuk yang melibatkan pelemparan koin sehingga kurang menunjukkan unsur kontekstual serta gambargambar yang terdapat pada Student s Worksheet masih kurang menampakkan unsur kontekstual dan siswa masih kurang memahami istilahistilah baru tentang peluang dengan menggunakan bahasa Inggris. Saran pemanfatan bagi Student s Worksheet yang dikembangkan yaitu hendaknya Student s Worksheet digunakan sebagai salah satu bahan ajar dalam pembelajaran matematika di kelas IX SMP Bilingual. Sedangkan saran bagi pengembangan terhadap Student s Worksheet yang dikembangkan antara lain; diharapkan ada tindak lanjut dalam mengembangkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada kelas bilingual untuk materi matematika yang lain, disarankan kepada 9
pengembangpengembang lain untuk menguji cobakan Student s Worksheet pada kelompok besar yaitu dengan subjek uji coba 30 siswa atau lebih, disarankan kepada pengembangpengembang lain untuk memberikan warna cover Student s Worksheet yang berlawanan dengan warna tulisan, disarankan memberikan petunjuk yang jelas pada permasalahan saving yuk yang melibatkan pelemparan koin dengan meminta siswa untuk membentuk kelompok sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama dan dapat menunjukkan unsur kontekstual di dalamnya. E. Daftar Rujukan Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Firdaus, Nurul. 2012. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Materi Kesebangunan dan Kekongruenan pada Kelas IX SMP dengan Pendekatan Kontekstual. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Program Sarjana, Universitas Negeri Malang. Hobri, H. 2010. Metodologi Penelitian Pengembangan. Jember: Pena Salsabila. Johnson, Elaine B. 2002. Contextual Teaching and Learning: what it is and why it s here to stay. California: Corwin Press. Levebvre, Mario. 2009. Basic Probability Theory with Applications. Canada: Springer Dordrecht Heidelberg London New York. Nurhadi dan Senduk, Agus Gerrad. 2009. Pembelajaran Kontekstual. Surabaya: PT. JePe Press Media Utama. Pramudi, Lanjar. 200. Pengembangan Bahan Ajar. (Online, http://elpramwidya.wordpress.com/200/10/14/pengembanganbahanajar/, diakses 5 Januari 2013) Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sulaiman, R, Eko, Tatag Yuli S, Nusantoro, Toto, Kusrini dan Ismail. 200. Contextual Teaching and Learning Matematika: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4/R. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Tim Revisi. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian (edisi 5). Malang: Kementrian Pendidikan Nasional Universitas Negeri Malang. 10